1
SISTEMATIKA
1. Latar Belakang
2. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
Berdasarkan Metode Analisis Beban Kerja
Kesehatan (ABK Kes)
3. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal
4. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
Berdasarkan Proyeksi Nakes Terhadap
2
Jumlah Penduduk
1. LATAR BELAKANG
3
Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
UUD 1945 bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
Dilengkapi dengan : 6
1. Buku Manual
2. Aplikasi
2.PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
KESEHATAN BERDASARKAN METODE
ANALISIS BEBAN KERJA KESEHATAN
(ABK KES)
7
ANALISIS BEBAN KERJA (ABK)
KESEHATAN
menghasilkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan riil di tingkat
institusi baik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan maupun non
Fasyankes sesuai dengan beban kerja organisasi dan
kompetensi jabatan yang dipegangnya
Latar Belakang
SE MENPAN NO 6 TAHUN 2012 Point 5a no 1 Perhitungan beban kerja dlm
rangka penyusunan formasi PNS ditindaklanjuti dengan pedoman perhitungan8 tenaga
kesehatan yang dikeluarkan Menkes
Data yang dibutuhkan dalam ABK Kesehatan :
Jenis & Jumlah Jabatan
Jenis Pekerjaan
a. Tugas Pokok, Uraian Tugas, dan Norma Waktu;
b. Tugas Penunjang, Uraian Tugas, dan Norma Waktu
Capaian / cakupan program tiap tahun
Norma
Jenis Satuan WKT SBK
NO Kegiatan Waktu
Tugas mnt/Ps menit (6)/(4)
(menit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Yan. ANC (K1-4) 30 menit/ps 72000 2400
2. Pertolongan Persalinan 600 menit/ps 72000 120
3. Yan. Ibu Nifas (KF1-3) 60 mnt/psn 72000 1200
Tugas
1 4. Yan. BBL (KN1-3) 60 menit/ps 72000 1200
Pokok
5. Yan. Gadar Obs 60 menit/ps 72000 1200
6. Yan Gadar Neot 60 menit/ps 72000 13 1200
7. Yan Bayi (1-4) 30 menit/ps 72000 2400
LANGKAH 5
MENETAPKAN STANDAR TUGAS PENUNJANG (STP)
Waktu
Jenis Rata-rata WKT FTP
NO Kegiatan Satuan Keg
Tugas waktu mnt/th %
(mnt/th)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Melaksanakan RR 20 mnt/hr 5280 72000 7.3
2. Melaksanakan KR 120 mnt/mg 6240 72000 8.7
3.Yan Posyandu 180 mnt/bln 2160 72000 3.0
Tugas 4. Melaks Keg.UKS 180 mnt/bln 2160 72000 3.0
2
Penunjang 5. Pertemuan bln 240 mnt/bln 2880 72000 4.0
6. Pengob.Sederhn 20 mnt/hr 5280 72000 7.3
7. Mini Lokakarya 120 mnt/bln 1440 72000 2.0
8. Penyul.ASI ekskl 120 mnt/mg 6240 72000 8.7
14
Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam % 55.0
Standar Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 FTP/100)) 2.22
LANGKAH 6
Perhitungan Kebutuhan SDMK (Bidan) Pusk "ATh 2014
Jenis Capaian Kebutuhan SDMK
Tugas
Kegiatan SBK (Bidan)
(1 th)
(1) (2) (3) (4) (5) =(3)/(4)
1. Yan. ANC (K1-4) 845 2400 0.35
2. Pertolongan Persalinan 197 120 1.64
3. Yan. Ibu Nifas (KF1-3) 342 1200 0.29
A. Tugas
4. Yan. BBL (KN1-3) 326 1200 0.27
Pokok
5. Yan. Gadar Obstetri 35 1200 0.03
6. Yan. Gadar Neonatus 31 1200 0.03
7. Yan Bayi (1-4) 452 2400 0.19
17
Metode Standar Ketenagaan Minimal tepat digunakan untuk
Pendirian Faskes Baru sebagai persyaratan ijin pendirian, dan
Peningkatan Status / Kelas Faskes (RS, RSK, Puskesmas, RS
Swsta, UPT / UPTD) Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
(sumber: Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Perijinan dan
Klasifikasi Rumah Sakit dan Permenkes No.75 Tahun 2014
tentang Puskesmas)
18
1. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDMK dapat
digunakan untuk melaksanakan redistribusi di dalam
rumah sakit yang bersangkutan atau redistribusi antar
rumah sakit.
2. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDM kesehatan tdk
dapat diusulkan untuk alokasi formasi ke Kementerian
PAN-RB melalui BKD kabupaten/kota atau BKD provinsi
atau langsung ke Kemen PAN-RB
20
LANGKAH-LANGKAH METODE
STANDAR KETENAGAAN MINIMAL
LANGKAH-01
Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Faskes :
Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas menurut Permenkes No. 75
tahun 2014 tentang Puskesmas
LANGKAH-02
Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK di Puskesmas Membandingkan antara jumlah
standar dengan jumlah SDMK yang ada di puskesmas sehingga terlihat apakah SDMK
yang ada sudah sesuai dengan standar atau belum. Output dari perhitungan dengan
menggunakan standar ini bisa berupa :
Jumlah 22 31 19 27 19 27
4. PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
BERDASARKAN RASIO TENAGA KESEHATAN
TERHADAP PENDUDUK
23
Metode ini mempertimbangkan beberapa faktor
yang mempengaruhi jumlah kebutuhan SDMK
yang direncanakan, sebagai berikut:
Pt = Po(1+r)t (1+r)t 1.01 1.02 1.04 1.05 1.01 1.02 1.03 1.04
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Proyeksi Penduduk 251,960,095 255,461,700 258,501,694 261,577,864 264,690,641 267,840,460 271,066,400 273,777,064 276,514,835 279,279,983 282,072,783 284,829,000
1 P2023 dan
4 5 P2024 dengan Penduduk th.2020
Penduduk th.2014, P2017, P2018, P2019 Penduduk th.2020 rumus yg (BPS Jakarta Ind.
hasil perhitungan dengan rumus yg sama (BPS Jakarta sama Pt = th.2013)
dari proyeksi 2010- Pt = Po x (1+r)t 9
Indonesia th.2013) Po x (1+r)t
2015 8 -2015
-2015
Penduduk th.2015 P2016 = P2015 x (1+r)2 P2021 = P2020 x (1+r)2 P2021 = P2020 x (1+r)3
2 (BPS Jakarta 3 = 256,461,700 +(+1.19/100)2 = 271066400 x (1+1.00/100)2 = 256,461,700 x (1+1.00/100)3
Indonesia th.2013) = 258,501,694 = 273777064 = 276,514,835
6
7
Keterangan: Langkag dari no. 1 s/d no. 9 adalah langkah perhitungan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2014-2025
LANGKAH 4 Perhitungan proyeksi kebutuhan SDMK, secara manual
merupakan tabel yang terdiri atas kolom-kolom (pada slide 30 dan 31) dgn
keterangan sbb:
Perhitungan Proyeksi Kebutuhan SDMK (contoh: Perawat) di Indonesia sebagai berikut:
Penjelasan:
1. Proyeksi Penduduk Provinsi (contoh : Provinsi Jawa Timur) tahun 2014-2025
2. Target Rasio SDMK (contoh : Perawat) terhadap Jumlah Penduduk, tahun 2014, 2019, dan 2025 (Kepmenko Bidang Kesra No.54
Tahun 2013)
3. Proyaksi Kebutuhan SDMK (Perawat) berdasarkan Target Rasio SDMK (Perawat) terhadap Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2014-
2025
4. Jumlah SDMK (contoh: Perawat) diawal tahun (data existing / saat ini)
5. Proyeksi Kebutuhan SDMK (Perawat) Tahun 2014-2025 yang dihitung dari [Jumlah SDMK (Perawat) yang ada saat ini ditambah
dengan SDMK yang masuk (Pengangkatan baru dan Pindah masuk)] dikurang ((SDMK (Perawat) Pensiun, yang meninggal, sakit /
cacat, dan keluar, cuti besar dan dipecat)].
6. Kesenjangan SDMK (Perawat) adalah selisih Jumlah Kebutuhan SDMK (Perawat) berdasarkan rasio penduduk dengan Jumlah
SDMK (Perawat) di akhir tahun
UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
35
PUSKESMAS TANPA DOKTER PER PROVINSI
TAHUN 2016
JUMLAH PUSKESMAS JML PUSK TANPA
PROVINSI
PERAWATAN NON PERAWATAN JUMLAH DOKTER
Aceh 143 196 339 34
Sumatera Utara 164 407 571 67
Sumatera Barat 91 173 264 37
Riau 79 132 211 27
Jambi 68 108 176 20
Sumatera Selatan 95 227 322 60
Bengkulu 45 135 180 48
Lampung 112 178 290 39
Kep. Bangka Belitung 20 41 61 6
Kep. Riau 28 44 72 7
DKI Jakarta 30 310 340 74
Jawa Barat 176 874 1,050 61
Jawa Tengah 320 555 875 52
DI Yogyakarta 43 78 121 1
Jawa Timur 518 442 960 108
Banten 56 175 231 80
Bali 35 85 120 25
38
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
39
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
RS SESUAI STANDAR
> Standar < Standar
JUMLAH
PROVINSI JML RS SESUAI
RS KELEBIHAN KEKURANGAN
STANDAR JML RS JML RS
NAKES NAKES
ACEH 67 7 17 394 57 42
SUMATERA UTARA 187 28 86 679 129 191
SUMATERA BARAT 66 11 19 302 58 15
RIAU 70 12 25 320 57 40
JAMBI 34 1 8 197 27 19
SUMATERA SELATAN 66 1 5 397 62 7
BENGKULU 21 5 10 74 16 13
LAMPUNG 63 12 18 265 57 13
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 17 0 3 107 14 9
KEPULAUAN RIAU 26 4 12 59 18 30
DKI JAKARTA 183 13 51 1428 145 144
JAWA BARAT 318 28 81 1450 265 184
JAWA TENGAH 286 17 44 1231 259 66
DI YOGYAKARTA 74 8 19 341 63 29
JAWA TIMUR 363 39 100 1158 302 176
BANTEN 89 8 21 568 76 32
BALI 55 7 10 453 52 8