Anda di halaman 1dari 18

SOSIALISASI APLIKASI E FORMASI

TANGGAL 6 MEI 2021

SEKSI SDMK
PERBEDAAN APLIKASI E FORMASI DAN
APLIKASI RENBUT 4.0
APLIKASI RENBUT 4.0 APLIKASI E-FORMASI
1. Dibuat oleh Pusrengun Kemenkes RI 1.Dibuat oleh Puskat Mutu Kemenkes RI
2. Mengisi Jabatan Fungsional dan 2. Hanya mengisi usulan formasi Jabatan
Jabatan Pelaksana Fungsional Kesehatan.
3. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan 3. Aplikasi ini akan diintegrasikan
Aplikasi SI-SDMK, sehingga terlihat langsung dengan Aplikasi Renbut
jumlah exsisting dan kebutuhan. Th.2022 atau 2023, sehingga nantinya
4. Setelah terintegrasi dengan Aplikasi E- Aplikasi Renbut hanya diisi Jabatan
Formasi, maka Menpan akan Pelaksana saja.
menintegrasikakan Aplikasi ini dengan 5. Dalam aplikasi ini, setiap unit pembina
Aplikasi E-Formasi Menpan. Jabfung akan memvalidasi langsung
5. Hasil akhir dari aplikasi renbut akan usulan formasi dalam aplikasi.
ditetapkan dalam Peta Jabatan. 6. Jumlah usulan formasi akan menjadi
dasar dalam penetapan Peta Jabatan
Jabfungkes.
APLIKASI E FORMASI MENPAN
APLIKASI E-FORMASI
KEMENKES RI
APLIKASI RENBUT 4.0
KEMENKES RI
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PASAL 5
“Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan
jumlah dan jenis Jabatan PNS berdasarkan analisis Jabatan
dan analisis beban kerja.”
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN,
PASAL 58 PENETAPAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
“Penetapan kebutuhan PNS dalam JF dihitung
berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari
indikator kebutuhan JF”
PERMENPAN 1 TAHUN
2020 TENTANG PEDOMAN
PENYUSUNAN

ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA PASAL 2


“Instansi Pusat dan Instansi Daerah wajib melaksanakan
anjab dan abk sbg prasyarat utk menyusun peta jabatan,
uraian jabatan serta jumlah kebutuhan ASN”
PERMENKES NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PENYUSUNAN

menimbang FORMASI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

“Pengangkatan PNS ke dalam jabatan fungsional


harus disesuaikan dengan formasi kebutuhan jabatan
pada organisasi instansi Pemerintah” Usulan formasi disampaikan kpd
instansi pembina jf kesehatan dlm
SURAT EDARAN MENPAN
rangka mendapatkan rekomendasi sblm
TANGGAL 15 OKTOBER 2018
disampaikan kpd menpan
MEKANISME PENGANGKATAN PNS DALAM JABFUNG
Menteri PAN-RB 15 Oktober 2018

Apabila K/L/Pemda ingin mengangkat PNS kedalam Jabatan


Fungsional keahlian dan keterampilan baik melalui pengangkatan
pertama, perpindahan dari jabatan lain, atau melalui penyesuaian,
wajib didahului dengan penyampaian usulan kepada
Instansi Pembina Jabatan Fungsional untuk
mendapatkan Rekomendasi sebelum menyampaikan
usulan kepada Menteri PANRB
BAGIAN
KEPEGAWAIAN

ASISTEN APOTEKES

PJFK
lainnya

DOKTER GIGI PEMBIMBING


AHLI GIZI KESJA APOTEKER PRANATALABKES

Tim perwakilam dari


Pejabat fungsional dan bagian kepegawaian
dikumpulkan untuk menghitung usulan
kebutuhan/formasi di masing-masing Instansi
melalui aplikasi e-formasi JFK
E-Formasi merupakan
aplikasi yang dikembangkan
untuk keperluan
penyusunan formasi
jabatan fungsional kesehatan.
Aplikasi ini dapat digunakan
untuk menghitung formasi
jabatan fungsional kesehatan
serta digunakan untuk
mengajukan dan
mendapatkan rekomendasi
eFormasi JFK usulan formasi dari Instansi
Pembina.

10
Scroll ke
bawah akan
muncul 30
JFK
pilih JFK
yang akan
dihitung
formasinya

Fitur
eFormasi JFK
Butir – Butir
Kegiatan
Fitur ini dibuat untuk pengajuan
Rekomendasi Formasi Jabatan
Fungsional Kesehatan
NAME OR LOGO
Butir – Butir
Kegiatan

Fitur eFormasi JFK

Fitur ini dibuat untuk pengajuan Rekomendasi


Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan

11
PRINSIP PEMBERIAN REKOMENDASI USULAN
FORMASI
JFK: berbentuk piramida, semakin
1. Hasil perhitungan formasi
tinggi jenjang jumlah pejabat fungsional kesehatan
semakin sedikit
2. Jumlah hasil perhitungan formasi tidak extreme
(perbedaan jumlah pjf per jenjang tdk terlalu banyak
perbedaannya)
3. Butir kegiatan yang dipilih sesuai jenjang jabatan
4. Butir kegiatan yang dipilih sesuai tusi organisasi
5. Jumlah volume kerja dalam satu tahun rasional
6. Kesesuaian butir kegiatan dengan level RCL
7. Keseuaian jenjang tertinggi dengan jenis rumah jabatan
LEVEL KOMPETENSI
REQUIRED COMPETENCY LEVEL (RCL)

LEVEL 1

• Awareness/Being Develop (Paham/Dalam Pengembangan)

LEVEL 2

• Basic (Dasar)

LEVEL 3
• Intermediate (Menengah)

LEVEL 4

• Advance (Mumpuni)

LEVEL 5

• Expert (Ahli)

3
Pola Distribusi Required Competency Level (RCL)
Kompetensi Teknis

Jabatan Jenjang Jabatan RCL


JPT Utama 5 - 4 Dominan 5
Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya 5 - 4 Fity-fifty
Pratama 5 - 4 -3 Dominan 4
JA Administrator 4 -3 Dominan 3
Jabatan Administrasi
Pengawas 2 -3 Fifty-fifty
Pelaksana 2 -1 Dominan 1 atau 2
JF Utama 5- 4 Dominan 5
Jabatan Fungsional
Keahlian Madya 5 - 4 Dominan 4
Muda 4 -3 ffty-fifty
Pertama 3-2 -1 Dominan 2
JF Penyelia 4-3 fifty-fifty
Jabatan
Fungsional Mahir 4-3 Dominan 3
Keterampilan Terampil 3,2,1 Dominan 2
Pemula 2 -1 Dominan 1
SURAT EDARAN PEMANFAATAN APLIKASI E-FORMASI JFK,
PELAKSANAAN INPASSING, DAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN

SE dapat di download melalui:

atau dapat diunduh melalui pranala:


http://bit.ly/suratedaranforinkom
CONTOH USULAN FORMASI DARI DINKES LEBAK

Dinkes Kab Lebak mengajukan


formasi untuk JF Dokter Muda di
Puskesmas

Contoh:
Apakah di Puskesmas seorang dokter melakukan:
a. Melakukan tindakan medis spesialistik konsultan?
b. Melakukan pelayanan spesialistik konsultan

Memastikan kembali:
a. Apakah butir kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tupoksi JFK
di unit
kerja?
b. Apakah volume kerja dalam 1 tahun relevan?
c. Apakah jenjang jabatan ybs sesuai berada di Unit Kerja tersebut?
RTL
1.
Terimakasih

Email: sdmkdepok@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai