TPK :
Tenaga Kesehatan
Ahli Teknologi
Laboratorium Bidan
Tenaga Tenaga
Kesehatan Kesehatan
Lingkungan Masyarakat
06/13/2023 10
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
B. Analisis Beban Kerja ( 6 langkah)
LANGKAH METODA ABK KESEHATAN :
1. Menetapkan Fasyankes dan Jenis SDMK
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
3. Menetapkan Komponen Beban Kerja
4. Menghitung Standar Beban Kerja
5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang
6. Menghitung Kebutuhan SDMK Per Institusi/
Fasyankes
1. Hari kerja ditentukan oleh kebijakan pemerintah yakni 5 hari atau 6 hari kerja
per minggu, sehingga dalam 1 tahun maka jumlah hari kerja 260 hari (5 x 52
minggu) dan 312 hari (6 x 52 minggu)-A.
2. Cuti pegawai (tahunan), sesuai ketentuan yang berlaku (B)
3. Hari libur nasional + cuti bersama, keputusan bersama oleh Menteri terkait (C)
4. Mengikuti pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku, rata-rata 6 hari (D)
5. Absen, merupakan data rata-rata untuk semua pegawai di Fasyankes
bersangkutan (E).
•WKT (Waktu Kerja Tersedia) :
• Jam Kerja Efektif bagi setiap
SDMK untuk melaksanakan
kewajiban pekerjaannya
sesuai dengan Tugas Pokok
dan Fungsinya (hari/th;
jam//th; menit/th)
LANGKAH-02
Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) – DALAM 1 TH
Kode Faktor Keterangan Penghitungan Jumlah Satuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Hari Kerja 5 hr kerja / mg 52 260 hr/th
6 hr kerja / mg 52 312 hr/th
B Cuti pegawai Hak Pegawai 12 hr/th
C Llibur Nasional + Cuti bersama Dalam 1 th (Kalender) 19 hr/th
G Jam Kerja Efektif (JKE) Permendagri 12/2008; 70% x 37.5 26,25 Jam/mg
Permen PAN-RB
26/2011
WK Waktu kerja (dalam 1 hari) 5 hr kerja / mg (5) / (3) 5,25 Jam/hr
6 hr kerja / mg (5) / (3) 4,375 Jam/hr
WKT Waktu Kerja Tersedia (hari) 5 hr kerja / mg A-(B+C+D+E) 212 Hari/th
6 hr kerja / mg A-(B+C+D+E) 1113 Hari/th
Waktu Kerja Tersedia (jam) 5 hr kerja / mg A-(B+C+D+E)x5,25 1221 Jam/th
6 hr kerja / mg A-(B+C+D+E)x4,375 1155 Jam/th
Dipengaruhi :
standar pelayanan, SOP, sarpras medik tersedia, kompetensi SDMK
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 18
Langkah 3
Menetapkan Komponen Beban Kerja
(Tugas Pokok dan Tugas Penunjang) dan Norma Waktu
Jenis Norma Capaian dlm 1
NO Kegiatan Satuan Norma waktu Satuan
Tugas waktu thn
1. Yan. ANC (K1-4) 30 menit/ps 30 menit/ps 845
2. Pertolongan
Persalinan 600 menit/ps 600 menit/ps 197
3. Yan. Ibu Nifas (KF1-
Tugas 3) 60 mnt/psn 60 mnt/psn 342
1
Pokok 4. Yan. BBL (KN1-3) 60 menit/ps 60 menit/ps 326
5. Yan. Gadar Obs 60 menit/ps 60 menit/ps 35
6. Yan Gadar Neot 60 menit/ps 60 menit/ps 31
7. Yan Bayi (1-4) 30 menit/ps 30 menit/ps 452
Perhitungan :
WKT / Norma waktu per kegiatan
Tugas Penunjang :
Tugas untuk menyelesaikan kegiatan, baik yg terkait
langsung/ tidak dengan tugas pokok dan fungsinya yg
dilakukan oleh seluruh SDMK
Faktor Tugas Penunjang (FTP) = (waktu keg : WKT) x 100
Standar Tugas Penunjang (STP) = 1 / (1-FTP/100)
2,79
JKT = Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok (Bidan)
2 Tugas Penunjang Standar Tugas Penunjang (dari langkah 5) 1,02
Kemampuan pembiayaan
Kondisi geografis dan sosial budaya
Kebutuhan masyarakat
B.Peningkatan Kompetensi SDM
Puskesmas
suatu kegiatan untuk meningkatkan
kapasitas SDM agar bisa menjadi
sumber daya yang berkualitas baik
Pengembangan dari segi pengetahuan, keterampilan
SDM bekerja, tingkat professionalisme
yang tinggi dalam bekerja agar bisa
meningkatkan kemampuan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan
dengan baik.
1) Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan
dengan perubahan teknologi, memastikan bahwa
setiap individu dapat secara efektif menggunakan
teknologi-teknologi baru.
2) Mengurangi waktu belajar seorang individu baru
Pengembangan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
3) Membantu memecahkan persoalan operasional.
SDM bertujuan
4) Mengorientasikan setiap individu terhadap
organisasi.
5) Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam
melaksanakan tugas dalam bekerja.
6) Meningkatkan tingkat professionalisme para SDM
Kompetensi adalah 1) Kompetensi teknis adalah pengetahuan,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
keterampilan, dan diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik
sikap/perilaku seorang berkaitan dengan bidang teknis Jabatan.
PNS yang dapat diamati, 2) Kompetensi manajerial adalah pengetahuan,
diukur, dan keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
dikembangkan dalam diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin
melaksanakan tugas dan/atau mengelola unit organisasi
jabatannya. 3) Kompetensi sosialkultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
Sebagai seorang ASN, diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
SDM Kesehatan harus majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
memiliki kompetensi perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
teknis, manajerial dan moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
sosialkultural. setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Pengembangan kompetensi bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dengan
standar kompetensi jabatan dan rencana
pengembangan karier serta untuk meningkatkan
kinerja organisasi.
• Perencanaan pengembangan kompetensi diawali
1. dengan melakukan pengkajian kebutuhan
pengembangan kompetensi melalui analisis
Perencanaan terhadap kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
untuk meningkatkan kompetensi SDMK.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN mengamanahkan bahwa setiap
ASN berhak untuk mendapatkan pengembangan kompetensi, dengan jumlah minimal
20 jam setiap tahun untuk PNS (PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
atau maksimal 24 jam per tahun untuk PPPK (PP Nomor 49 tahun 2019 tentang PPPK),
2.
Pelaksanaan
1) kesesuaian antara perencanaan dengan
pelaksanaan pengembangan kompetensi,
2) kesesuaian antara pengembangan kompetensi
dengan peningkatan kinerja.
3. Evaluasi 3) Evaluasi pasca pengembangan kompetensi dapat
dilakukan 3-6 bulan setelah kegiatan. Evaluasi juga
dapat dilakukan melalui kegiatan uji kompetensi
melalui penilaian secara berkala. Pelaksanaan uji kompetensi yang
terhadap digunakan sebagai dasar pengembangan
kompetensi dan penyelenggaraan manajemen
karier dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun
untuk setiap pegawai. Untuk uji kompetensi
Jabatan fungsional dilakukan menyesuaikan
kebutuhan kenaikan jenjang jabatan.
C. Pengorganisasian SDM Puskesmas
PENGORGANISASIAN SDM
• Pengorganisasian adalah • Fungsi pengorganisasian
langkah untuk menetapkan, merupakan alat untuk
menggolongkan dan mengatur memadukan (sinkronisasi) dan
berbagai macam kegiatan, mengatur semua kegiatan yang
menetapkan tugastugas pokok, ada kaitannya dengan personil,
wewenang dan pendelegasian finansial, materil dan tata cara
wewenang wewenang oleh untuk mencapai tujuan
pimpinan pimpinan kepada staf organisasi yang telah disepakati
dalam rangka mencapai tujuan bersama.
organisasi.