Anda di halaman 1dari 77

MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS

DISADUR DARI PELATIHAN TOT


MANAJEMEN PUSKESMAS
HANDAYANTO

LATKESMAS MURNAJATI LAWANG

E MAIL handayantohand46@gmail.com

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


TUJUAN
• Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta mampu memahami Pengelolaan SDM Kesehatan
Puskesmas
• Tujuan Pembelajaran Khusus
1.Menjelakan Perencanaan SDM Puskesmas
2.Menjelaskan Peningkatan Kompetensi SDM Puskesmas
3.Menjelaskan Pengorganisasian SDM Puskesmas

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 3


I.Perencanaan SDM Kesehatan Puskesmas
• Standar Ketenagaan Minimal
1) Data jenis dan jumlah SDMK yang ada (tahun terakhir). 2)
Informasi klasifikasi puskesmas.
3) Informasi standar ketenagaan minimal di Puskesmas
(sesuai dengan Permenkes No. 43 tahun 2019).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4


Permenkes 75 tahun 2014

Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia 55
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6
Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas berdasarkan
Permenkes No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 7


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8
Perencanaan SDM Kesehatan Puskesmas
• Analisis Beban Kerja (ABK)
1)Menetapkan Fasyankes dan Jenis SDMK
2)Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
3)Menetapkan Komponen Beban Kerja (tugas Pokok dan Tugas
Penunjang) dan Norma Waktu
4)Menghitung Standar Beban Kerja
5)Menghitung Standar Kegiatan Penunjang
6)Menghitung Kebutuhan SDMK Per Institusi / Fasyankes
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 10
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 11
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 12
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 13
Perencanaan SDM Kesehatan Puskesmas

ABK
• 1. Menetapkan Institusi/ Faskes dan jenis SDMK
• 2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
• 3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu
• 4. Menghitung Beban Kerja
• 5. Menghitung Beban Kegiatan Penunjang
• 6. Menghitung Kebutuhan SDMK per faskes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 14


1

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 15


JENIS SDMK

1. Daftar Pengelompokan dan Jenis SDMK


2. Daftar Nama Jabatan Fungsional Tertentu
3. Daftar Nama Jabatan Fungsional Umum

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 16


Daftar Pengelompokan dan Jenis SDMK

SAMPAI 13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 17


Daftar Nama Jabatan Fungsional Tertentu

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 18


Daftar Nama Jabatan Fungsional Umum

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 19


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 20
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 21
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24
Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 37,5 jam (37 Jam 30
Menit) per minggu.

Untuk Pola 5 Hari Kerja


• Jam kerja efektif per hari = 1 Hari X 5 Jam X 60 Menit =
300 Menit
• Jam kerja efektif per minggu = 5 Hari X 5 Jam X 60 Menit =
1.500 Menit
• Jam kerja efektif per bulan = 20 Hari X 5 Jam X 60 Menit =
6.000 Menit
• Jam kerja efektif per tahun = 240 Hari X 5 Jam X 60 Menit =
72.000 Menit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25
Untuk Pola 6 Hari Kerja
• Jam kerja efektif per hari = 1 Hari X 4 Jam 10 Menit = 250 Menit
• Jam kerja efektif per minggu = 6 Hari X 250 Menit (4 Jam 10 Menit) =
1.500 Menit
• Jam kerja efektif per bulan = 24 Hari X 250 Menit (4 Jam 10 Menit) =
6.000 Menit
• Jam kerja efektif per tahun = 288 Hari X 250 Menit (4 Jam 10 Menit) =
72.000 Menit

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 26


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 27
3. Menetapkan Komponen Beban
Kerja dan Norma Waktu
•Komponen beban kerja adalah sesuai dengan tupoksi .
•Norma Waktu adalah rata-rata waktu untuk melaksanakankegiatan
secara normal sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku .
•Kebutuhan waktu untuk menyelesaiakan kegiatan sangat bervariasi
dan dipengaruhi standar pelayanan, standar operasional prosedur
(SOP), sarana dan prasarana medik yang tersedia serta kompetensi
SDMK itu sendiri.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 28


Data dan informasi dapat diperoleh dari
• a) Komponen Beban Kerja dapat diperoleh dari Standar
Pelayanan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) .
• b) Norma Waktu atau Rata-rata Waktu tiap kegiatan pokok
dapat diperoleh dari data Analisis Jabatan (Anjab) atau
organisasi profesinya.
• c) Pengamatan langsung (Time and Motion Study)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 29


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 30
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 31
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 32
4.Menghitung Standar Beban Kerja (SBK)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 33


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 34
5. Menghitung Standar Tugas Penunjang
(STP) dan Faktor Tugas Penunjang (FTP)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 35


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 36
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 37
6. Menghitung Kebutuhan SDMK

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 38


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 39
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 40
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 41
II.Peningkatan Kompetensi SDM Puskesmas

• Tujuan Pengembangan SDM

1) Memutakhirkan keahlian.
2) Mengurangi waktu belajar.
3) Membantu memecahkan persoalan operasional.
4) Mengorientasikan terhadap organisasi.
5) Memberikan kemampuan yang lebih tinggi.
6) Meningkatkan professionalisme .
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 42
REGULASI
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014(ps 16,68,69)
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
• PERKALAN no 10 thn 2018
• PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020
• PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2021

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 43


KOMPETENSI MELIPUTI:

Diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,


pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman kerja

Kompetensi Teknis
Diukur dari tingkat pendidikan , pelatihan
struktural /manajemen dan pengalaman
Kompetensi Manajerial kepemimpinan

Kompetensi Sosial Kultural


Diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan
Pasal 69 budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan
UU 5 /2014
Pengembangan SDMK :
• a. Perencanaan
• b. Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 (minimal 20jam)
PERKALAN no 10 thn 2018
• c. Evaluasi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 45


Pengembangan SDM Puskesmas

1. Training Need Analysis


2. Pengembangan Kompetensi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 46


POLA PIKIR TNA
(Training Need Assessment)
TNA FRAMEWORK

Analisis
Organisasi

Pelatihan
Identifikasi
Analisis Diskrepansi
Tugas kinerja dan
penyebabnya
Non Pelatihan

Analisis
Individu

INPUT PROSES OUTPUT


INPUT TNA
1. ANALISIS ORGANISASI
 Arah strategis organisasi (visi
dan misi)
 Sumber daya dalam organisasi
 Budaya kerja organisasi
INPUT TNA
2. ANALISIS TUGAS/ TASK ANALYSIS

 Identifikasi jabatan dan uraian


tugas dalam jabatan
 Menentukan kemampuan dan
keterampilan yang dibutuhkan
untuk mengerjakan tugas dengan baik
INPUT TNA
3. ANALISIS INDIVIDU/ PERSON ANALYSIS

 Penilaian kinerja individu


 Metode dapat berupa self-
assessment,
review dokumen/data yang ada, &
penilaian 3600 melalui wawancara
dengan atasan dan rekan kerja
responden.
Analisis Peningkatan Kompetensi

Biro Kepegawaian

ANALISIS DESAIN KURIKULUM DIKLAT BERBASIS


GAP KEBUTUHAN KOMPETENSI
DIKLAT

PROFIL
KOMPETENSI
PEGAWAI
Puslat
SDMK
02/22/23 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 53
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
MENURUT RPP MANAJEMEN ASN
Klasikal:
Pendidikan:
1.Pelatihan
Tugas Belajar/ Izin
2.Seminar
Pengembangan Belajar
3.Kursus
Kompetensi 4.Penataran
Pelatihan:
1.Pelatihan Klasikal
Non Klasikal:
2.Pelatihan Non
1.E-Learning
Klasikal
2.Bimbingan di
tempat Kerja
3.LJJ
4.Pertukaran Pegawai
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 55
PERKALAN no 10 thn 2018

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 56


TAHAPAN Pengkajian Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi

1 20 jpl/tahun

5
Pedoman Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Pegawai
6

Pedoman Pengembangan Kompetensi


ASN di Lingkungan Kemenkes
SIKLUS MANAJEMEN PELATIHAN

PENGENDALIAN
MUTU
PELATIHAN

58
III.Pengorganisasian SDM Puskesmas

Permenkes Nomor 43 tahun 2019


tentang Puskesmas

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 59


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 60
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 61
Organisasi Puskesmas

02/22/23 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 62


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 63
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 64
Langkah-Langkah Pengorganisasian
• 1) Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf.
• 2) Membagi habis pekerjaan.
• 3) Mengelompokkan kegiatan pokok.
• 4) Menetapkan kewajiban & menyediakan fasilitas pendukung.
• 5) Penugasan personel.
• 6) Mendelegasikan wewenang.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 65


KAPUS MENGKONDISIKAM
• 1) Adanya kelompok orang yang bekerjasama.
• 2) Adanya tujuan tertentu yang akan dicapai.
• 3) Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan
• 4) Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan.
• 5) Adanya wewenang dan tanggungjawab.
• 6) Adanya pendelegasian wewenang.
• 7) Adanya hubungan kerjasama satu sama lain
• 8) Adanya penempatan orang–orang yang akan melakukan pekerjaan.
• 9) Adanya tata tertib yang harus ditaati.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 66


PENGORGANISASIAN SDM
• Pengorganisasian adalah langkah menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pimpinan pimpinan kepada staf dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
• Fungsi pengorganisasian  (sinkronisasi) dan mengatur 
personil, finansial, materil dan tata cara untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah disepakati bersama

02/22/23 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 67


Fungsi pengorganisasian
• Mengatur orang–orang yang merupakan staf atau tim kerja di
puskemas.
• Mengatur kegiatan yang harus dilaksanakan atau yang menjadi
tanggung jawab puskesmas.
• Mengadakan pembagian kerja (uraian tugas staf).
• Menempatkan orang–orang dalam organisasi.
• Menetapkan batasan–batasan wewenang.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 68


SDM PUSKESMAS

02/22/23 69
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
SDM PUSKESMAS

02/22/23 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 70


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 71
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 72
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 73
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 74
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 75
REFERENSI
 UU 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
 UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
 Undang Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
 Poin-poin Dalam Nawa Cita Pemerintahan Jokowi JK;
 Perpres No. 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;
 Permenpan RB No.20 tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi;
 Perka BKN Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi PNS;
 Perka BKN No. 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Manajemen Pegawai Negeri
Sipil;
 Perka BKN No. 22 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pengembangan Pegawai Negeri Sipil;
 Permenkes Nomor 857/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas;
 Permenkes No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
 Permenkes No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
 Pedoman Pengembangan Kompetensi ASN DiLingkungan Kementerian Kesehatan Melalui Kegiatan Non Pelatihan, Puslat SDM Kesehatan Juni
2016;
 Peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi republik indonesia nomor 1 tahun 2020 tentang pedoman analisis
jabatan dan analisis beban kerja;
 Pedoman Analisis Kebutuhan PengembanganKompetensi, Puslat SDM Kesehatan Maret 2016;
 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Jakarta : 2009
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 77

Anda mungkin juga menyukai