MANAJEMEN PUSKESMAS
1.Perencanaan SDMK
SDMK
Sesuai/Memadai
1. Distribusi/ 1.Jumlah
Pemenuhan
(rekrutmen,
2.Jenis
seleksi, dan 3.Kualifikasi dan
penempatan) Kompetensi
2. Pengangkatan 4.Distribusi
ASN 4. Peningkatan Mutu
3. Redistribusi/ dan Binwas SDMK
Pemerataan
(mutasi antar 3. Pendayagunaan SDMK
faskes, antar
daerah) 1. Peningkatan Kapasitas (pelatihan,
4. Kompensasi/ workshop)
rewards termasuk 2. Pengembangan Karir
sistem insentif 3. Sertifikasi, Registrasi, dan Perizinan
berbasis kinerja 4. Standar Kompetensi Nakes
5. Pengembangan Profesi
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan
METODE Perencanaan SDMK:
1.Standar Ketenagaan Minimal
2.Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes)
PEDOMAN TEKNIS Permenkes
3.Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kesehatan terhadap Jumlah
33/2015, muatan :
Penduduk (Populasi) Sedang berproses penyusunan
1.Pedoman Perencanaan Kebutuhan SDMK
Naskah Akademik Strategi Nasional Pengembangan
secara Umum
Tenaga Kesehatan
2.Pedoman Tk Provinsi
3.Pedoman Tk Kab/Kota
II. PENGORGANISASIAN
Sub Pokok Bahasan Perencanaan SDM Puskesmas
1. Organisasi Puskesmas
Sumber Daya Manajemen Puskesmas
Sumber Daya Manajemen Puskesmas
Organisasi Puskesmas
14
15
SUB POKOK PENGORGANISASIAN
2. Jabatan fungsional
JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL:
SEKELOMPOK JABATAN YANG BERISI FUNGSI DAN
TUGAS YG BERKAITAN DGN PELAYANAN
FUNGSIONAL YG BERDASARKAN PADA KEAHLIAN
DAN KETERAMPILAN TERTENTU.
PEJABAT FUNGSIONAL:
PEGAWAI ASN YANG MENDUDUKI JABATAN
FUNGSIONAL PADA INSTANSI PEMERINTAH
PP 11/2017
Jabatan
JFT 30/Jablak
30 Permenpan
PP 18/2014 Perpres
90/2017 KTKI
RS/PKM Kewenangan
Org/Tupoksi Nakes
Permendagri OP
12/2017
PIMPINAN TINGGI
(kel.jab tinggi)
UTAMA
MADYA
PRATAMA
S I O NAL
N F U NG
A
JABAT N FU NG)
YA
JABATAN ADMINISTRASI (TUSI- RA M P I LAN
/ KET
(TUSI YANBLIK & ADM-PEM) EA H LIAN
K
a Penyelia
ADMINSTRATOR
Utam
Eselon III
M ady a Mahir
PENGAWAS
M u da Terampil
Eselon IV
e rta ma Pemula
PELAKSANA P
Eselon V dan
JF umum
KETERAMPILAN
KEAHLIAN
POLA KARIR JABATAN FUNGSIONAL
MENGAPA PANGKAT (KELAS JABATAN)
MEMILIH
21 PIMPINAN
JABFUNG?? 20 TINGGI
19
1.Utama
18
17 2.Madya
16 3.Pratama
15
FUNGSIONAL 14
13
AHLI 12
Utama, Madya, 11 ADMINISTRASI
Muda, Pertama 10 1.Administrator
9
2.Pengawas
8
TERAMPIL
7 3.Pelaksana
Penyelia, Mahir,
6
Terampil, Pemula
5
4
3
Terampil : 5-8
2
Ahli : 8-15
1
PERBEDAAN PEJABAT FUNGSIONAL &
PEJABAT STRUKTURAL
Pejabat Fungsional Pejabat Struktural
Cara penilaian kinerja Perhitungan Angka Kredit Pencapaian target indikator kinerja
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN
JABATAN FUNGSIONAL ASN
Jabatan Jabatan
Jabatan fungsional
Fungsional fungsional berkedudukan dibawah
melaksanakan tugas memiliki peran dan bertanggung jawab
pelayanan sebagai pelaksana secara langsung pada
berdasarkan profesi tugas di bidang pejabat pimpinan tinggi
jabatan fungsional pelayanan dan profesi atau pejabat administrasi
keahlian dan/atau jabatan fungsional yang memiliki
keterampilan tertentu yang berdasarkan keterkaitan dengan
pada keahlian dan/atau pelaksanaan tugas
keterampilan tertentu jabatan fungsional
tertentu
Keuntungan
32
III. Pemantauan dan Penilaian Kinerja
Variabel Pendidikan
Pembobotan dilakukan untuk tingkat pendidikan masing-masing individu d
engan tujuan untuk memberikan rasa keadilan kepada mereka yang mempu
nyai pendidikan/pengetahuan yang lebih tinggi. Pada kondisi dimana d
okter (medis/ profesional) merangkap sebagai kepala puskesmas (ma
najemen), maka mengambil kelompok dengan bobot yang paling besar.
Variabel Penilaian Kinerja
2. EVALUASI
Evaluasi
Evaluasi Hasil Penilaian
Hasil penilaian kinerja diperoleh berdasarkan hasil total skor individu
yang merupakan penjumlahan penilaian atas variabel-variabel. Hasil peni
laian kinerja tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja SD M Puske
smas yang bersangkutan terkait beban kerja dan pemberian reward/penghar
gaan.
Evaluasi Metode Penilaian
Evaluasi ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus mendapa
tkan masukan mengenai :
Pola penilaian
Variabel dan unsur-unsur yang dinilai
Kesesuaian dengan target dan sasaran Puskesmas
SUB POKOK PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KINERJA
Penghargaan Finansial
Pasal 69
UU 5 /2014 Kompetensi Sosial Kultural
Analisis Pengembangan Kompetensi
Biro
Kepegawaian
ANALISIS DIKLAT
GAP DESAIN
KEBUTUHAN BERBASIS
KURIKULUM
DIKLAT KOMPETENSI
PROFIL
KOMPETENSI
PEGAWAI
Puslat
SDMK
POLA PIKIR TNA
(Training Need Assessment)
TNA FRAMEWORK
Analisis
Organisasi
Pelatihan
Identifikasi
Analisis Diskrepansi
Tugas kinerja dan
penyebabnya
Non Pelatihan
Analisis
Individu
1. ANALISIS ORGANISASI
1 20 jpl/tahun
5
Pedoman Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Pegawai
6