Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE BOLA (Bill Of Labor Aproach) DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh Nama NIM Jurusan : BUSTOMI : 082636 : Teknik Industri

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON-BANTEN 2011

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT dan solawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasullah Muhammad SAW. Alhamdulillah atas kebesaran dan berkah hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan proposal kerja praktek di PT Krakatau Steel. Penyusun menyadari tersusunnya proposal ini adalah berkat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Semoga semua kebaikan pihak-pihak yang telah membantu kelak mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Penyusun berharap proposal penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Wassalammualikum wr.wb

Cilegon, 16 maret 2011

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Di dalam dunia industi Perencanaan dan pengendalian produksi adalah hal mutlak yang harus dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Hal itu dianggap sangat penting karena merupakan inti dari keseluruhan proses produksi. Setiap perusahaan tidak mungkin akan melakukan suatu aktifitas produksi apabila tidak melakukan aktifitas perencanaan dan pengendalian produksi, karena berpengaruh langsung terhadap jumlah produk yang akan dibuat, jumlah sumber daya (tenaga kerja, mesin dan fasilitas lain) yang akan digunakan, serta tingkat pencapaian hasil produksi pada setiap periodenya sesuai pesanan. Apabila perusahaaan tidak mampu menyelesaikan kapasitas produksinya dengan tingkat permintaan maka perusahaan akan kehilangan kesempatan pelanggan dan kesempatan untuk memperoleh keuntungan lebih.Oleh karena itu perencanaan kapasitas yang dilakukan secara sistematis merupakan hal terpenting bagi perusahaan. Perencanaan kapasitas dengan mengunakan RCCP dapat dilakukan dengan proses konversi dari Rencana Produksi atau MPS berdasarkan order permintaan dalam bales pada periode desember 2010 sampai oktober 2011 ke dalam kebutuhan kapasitas waktu mesin produksi. Dengan RCCP menggambarkan kapasitas permintaan dibandingkan dengan kapasitas perusahaan sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas di waktu mendatang berdasarkan pesanan-pesanan yang direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu periode waktu tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian unuk mengetahui bagaimana kebutuhan kapasitas produksi pada perusahaan dengan menggunakan Rough Cut Capacity Planning ( RCCP ) .

1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah menentukan kapasitas produksi dengan permintaan produksi di PT Krakatau Steel. 2. Bagaimanakah membandingkan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas yang tersedia di PT Krakatau Steel. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui berapa kapasitas produksi dengan permintaan di PT Krakatau Steel? 2. Mengetahui berapa besar kapasitas yang tersedia dengan kapasitas yang dubutuhkan? 1.4 Batasan Masalah Dalam penyusunan laporan ini, saya membatasi permasalahan yaitu : 1. Kerja Praktek dilakukan di PT KRAKATAU STEEL pada bagian CRM 2. Penelitian dilakukan terhadap 3 produk yaitu PO(Peckle Oil), BSI(Blue Scoope Steel Industri), dan CRC(Cold Roll Coil). 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, asumsi-asumsi, sistematika penulisan masalah dan sistematika pemecahan masalah. BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN Penjelasan tentang PT KRAKATAU STEEL yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi serta aliran proses produksi. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Penjelasan mengenai teori dan konsep yang digunakan dalam melakukan penelitian ini, yaitu kapasitas produksi dengan metode BOLA (Bill Of Labor Aproach).

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Kumpulan data-data dari hasil pengukuran selama penelitian dan perhitungan dari data tersebut. BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa mengenai data yang didapat, penyimpangan penyimpangan yang terjadi dan analisa dari hasil perhitungan. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan akhir merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Dari hasil simpulan maka diberikan masukan berupa saran saran kepada perusahaan agar lebih baik.

1.6 Sistematika Pemecahan Masalah 1.6.1 Flow Chart Mulai

Studi Literatur

Observasi Lapangan

Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Pengumpulan data : Data Umum Perusahaan Data MPS Data Waktu Proses Produksi

Pengolahan Data Data waktu MPS Penghitungan Kapasitas Produksi

Analisa

Simpulan dan saran

Selesai
Gambar 1.1 Flowchart Pemecahan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


3.1 Kapasitas Produksi Kapasitas produksi merupakan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu, yang ditentukan oleh kapasitas sumberdaya yang dimiliki, seperti kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku dan kapasitas modal (Yamit, 2003). Ada beberapa macam perencanaan kapasitas, yaitu : (1) (2) Perencanaan kapasitas jangka pendek, dan Perencanaan kapasitas jangka panjang. Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara otomatis hal-hal yang bersifat mendadak, untuk pemenuhan kebutuhan yang bersifat mendadak yang harus dipenuhi dalam waktu singkat. Menurut (Krajewzki & Ritzman,1989) dalam (Yamit ,2003), ada beberapa cara untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek, yaitu melalui: (1) (2) (3) (4) (5) Peningkatan jumlah sumberdaya, Memperbaiki penggunaan sumberdaya, Memodifikasi produk, Memperbaiki permintaan, dan Tidak memenuhi permintaan.

Sedangkan perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, dimana kemungkinankemungkinan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya. Beberapa definisi kapasitas secara umum adalah sebagai berikut: Desaign capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu pabrik yang dirancang Rated capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya

Standard capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran pengoperasian bagi manajemen, supervisi dan para operator mesin Actual/operating capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu selama periode-periode waktu yang telah lewat Peak capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu yang dapat dapat dicapai melalui maksimasi keluaran, dan mungkin dilakukan dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, menghapus penundaan-penundaan, mengurangi jam istirahat, dll

Gambar 3.1 Capacity Planning

( Fogarty,dkk,1991) 3.2 Rought Cut Capacity Planning (RCCP) Metode ini mengubah rencana produksi jangka panjang menjadi

kebutuhan kapasitas yang nantinya akan dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. RCCP merupakan alat untuk memverifikasi MPS. (Fogarty,dkk, 1991) Hambatan dalam penerapan manajemen kapasitas: 1) Perlu data yang banyak

2) Prosesnya iteratif sehingga memerlukan banyak waktu 3) MPS tidak stabil Perhitungan RCCP digunakan tiga metode (Fogarty,dkk, 1991): 1. Capacity Planning using Overall Factors (CPOF) Metode yang menggunakan data masa lalu untuk menentukan prosentase jam produksi total pada stasiun kerja. Prosentase ini digunakan untuk memperkirakan kapasitas kerja pada setiap stasiun kerja untuk setiap waktu jadwal induk produksi. Capacity Planning Using Overall Factors (CPOF) memerlukan tiga input data. Data data tersebut sebagai berikut : a. MPS, data MPS yang siap diperhitungkan untuk RCCP adalah dalam bentuk satuan waktu yang dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah unit yang telah direncanakan dalam MPS dengan waktu menghasilkan satu unit produk. b. Data yang menyatakan waktu total untuk menghasilkan satu tipe produk. Data ini didapatkan dengan menjumlahkan semua waktu yang diperlukan dari setiap stasiun kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produk dari masing masing tipe. c. Data yang terakhir adalah data perbandingan historis antar stasiun kerja. Data ini akan dipergunakan untuk menghitung kapasitas kerja pada tiap stasiun kerja tiap periode MPS. 2. Bill of Labor Approach (BOLA) Metode yang menggunakan pendekatan daftar tenaga kerja menggunakan rincian data pada waktu standar untuk setiap produk pada stasiun kerja. 3. Resources profile approach (RPA) Pendekatan metode ini terdapat perbedaan dengan kedua metode di atas yaitu terletak pada alokasi jam-jam produksi mingguan pada stasiun kerja individual. Load profile sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas mendatang berdasarkan pesanan-pesanan yang direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu periode waktu tertentu. Perhitungan

sumberdaya kritis adalah penggunaan jam mesin untuk membuat laporan kebutuhan kapasitas waktu dari proses produksi berdasarkan analisis RCCP untuk uji kelayakan jadwal induk produksi. Empat langkah RCCP diantaranya: 1. Memperoleh informasi tentang rencana produksi dari MPS 2. Memperoleh informasi tentang strtuktur produk dan waktu tungggu ( lead Time) 3. Menentukan Bill Of Resources 4. Menghitung kebutuhan sumber daya spesifik dan membuat laporan RCCP 5. Selanjutnya hasil dari RCCP ditampilkan dalam suatu diagram yang dikenal sebagai Load Profile untuk menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan versus kapasitas yang tersedia. Load Profile didefinisikan sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas di waktu mendatang berdasarkan pesanan-pesanan yang direncaanakan dfan dikeluarkan sepanjang suatu periode waktu tertentu.

Gambar 3.2 Contoh Load profile

Validasi pada RCCP dikatakan layak apabila kapasitas yang dibutuhkan semuanya dapat dipenuhi oleh kapasitas tersedia. Sugiyono,A.Rough-Cut CapacityPlanning , http://www.andresugiyono.edublogs.org

3.3 BOLA (Bill Of Labor Aproach) BOLA (Bill Of Labor Aproach) pada prinsipnya adalah perkalian matriks waktu proses dengan matriks MPS (rencana produksi). Hasil dari perkaliannya adalah total waktu dibutuhkan, karena mekanismenya yang menggunakan perkalian matriks, maka BOLA cenderung cocok untuk perhitungan kapasitas untuk pabrik dengan jumlah item produk lebih dari satu jenis. Langkah-langkah RCCP dengan BOLA : 1. Hitung alokasi waktu mesin untuk sebuah produk (atau komponen) pada setiap mesin, lalu hitung total waktunya. 2. Hitung proporsi waktu proses untuk setiap mesin. 3. Tentukan nilai waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan produk/komponen sesuai dengan jumlah rencana produksi (MPS) 4. Tentukan nilai waktu pada masing-masing mesin berdasarkan proporsi waktu prosesnya. 5. Hitung kapasitas waktu tersedia yang mungkin untuk setiap mesin (pertimbangkan, maintenance, libur, dll) 6. Buat grafik, lalu cek apakah seluruh periode (bulan) nilai waktu (poin 4) semuanya dibawah kapasitas tersedia (poin 5), jika ya, maka MPS valid, jika tidak MPS perlu direvisi.

Gambar 3.3 Ilustrasi perkalian matriks waktu proses dengan MPS

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian yang akan dilakukan, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Penelitian langsung, yaitu sumber data yang diambil langsung dari pengamatan selama di lapangan. b. Wawancara, yaitu sumber data yang diambil langsung dari para karyawan yang terlibat dan seksi-seksi yang terkait. c. Studi literatur, yaitu sumber data yang diperoleh dengan mempelajari bukubuku sumber yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.2 Metode Pengolahan Data Data hasil penelitian yang didapat dari setiap kassa untuk diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna sesuai dengan tujuan penelitian 3.3 Metode Analisa Analisa terhadap hasil pengolahan data berdasarkan teori yang ada. Analisa dimaksudkan untuk lebih menjelaskan hasil yang telah didapat dan menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan 3.4 Tempat Kerja Praktek Penelitian dilakukan di PT KRAKATAU STEEL di bagian CRM di kawasan industri krakatau Cilegon Banten 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek ini akan dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan April 2011.

DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, Donald W, John H Blackstone and Thomas R.Hoffmann.1991 . Production & Inventory Management, South-Western Publishing Co.,Ohin.Edition 2D. Yamit, Zulian, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Ekonisia. FE UII. Yogyakarta. Harianto,E.2009.Capacity planning, http://www.wikipedia.org.

Anda mungkin juga menyukai