Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X

Yogyakarta, 3 November 2012

PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE


ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) PADA PRODUK “BALE COVER”
(STUDI KASUS DI PT.WIHARTA KARYA AGUNG GRESIK)

Budi Santoso1

1
Prodi Teknik Industri FTI-UPNV Jawa Timur
Santoso@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui waktu produksi yang tersedia di PT. Wiharta Karya Agung
Gresik guna mencukupi waktu produksi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen pada periode
mendatang PT.Wiharta Karya Agung Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Packaging dan
Woven Polyolefin. Produk yang dihasilkan berbagai macam dengan produk yang bervariasi, sehingga perusahaan
membutuhkan mesin dan peralatan untuk menunjang proses produksi produk tersebut antara lain : Jumbo Bag /
FIBC (Flexible Intermidiate Bulk Container), WPP (Woven Polyolefin Polypropylene), Bale Cover, PPMF (Poly
Prepeline Multi Filamen), Raschel Rought Cut Capacity Planning (RCCP), adalah suatu metode yang dilakukan
untuk menguji ketersediaan kapasitas waktu produksi yang tersedia di dalam memenuhi jadwal induk produksi
(Master Production Schedule) yang telah ditetapkan” dengan Teknik Bill Of Labor (BOL). Dari hasil penelitian
di PT. Wiharta Karya Agung Gresik dapat disimpulkan bahwa pada produk “Bale Cover” pada 4 mesin yaitu
mesin mixer, mesin tirex, mesin circular loom, mesin jahit tidak memenuhi kapasitas waktu produksi tersedia,
dan 3 mesin yang lain yakni mesin baling-baling, mesin MK (pemotong), dan mesin pressing yang sudah
memenuhi kapasitas waktu tersedia dari 7 mesin yang ada, Sehingga perlunya perencanaan kapasitas waktu
produksi ulang untuk memenuhi permintaan konsumen.

Kata Kunci : Kapasitas, Master Production Schedule (MPS), Rought Cut Capacity Planning (RCCP), Bill
Of Labor (BOL).

ABSTRACT
The study aims to determine the production time available in the PT. Masterpieces Wiharta Gresik to
meet production time needed to meet consumer demand in the coming period Masterpieces PT.Wiharta Gresik is
a company engaged in the Packaging and Woven Polyolefin. The resulting product is a variety of the products
vary, so the company needs machinery and equipment to support the production process of these products
include: Jumbo Bag / FIBC (Flexible intermidiate Bulk Container), WPP (Polyolefin Woven Polypropylene),
Bale Cover, PPMF (Poly Prepeline multi filament), Raschel Rought Cut Capacity Planning (RCCP), is a method
in place to test the availability of capacity available production time to meet the master production schedule
(Master Production Schedule) which has been established "with the Engineering Bill Of Labor (BOL). From the
results of research at PT. Gresik Wiharta Great Work can be concluded that the product "Bale Cover" on 4
machines that mixer machine, tirex machine, circular loom machine, sewing machine does not meet the capacity
of production time available, and 3 other machines that engine propeller, engine MK (cutter), and pressing
machines that already meet future capacity available from existing 7 machine, so that the need for future
capacity planning remanufactured to meet consumer demand

Keywords: Capacity, Master Production Schedule (MPS), rought Cut Capacity Planning (RCCP), Bill Of Labor
(BOL)

PENDAHULUAN
Pada saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri dihadapkan pada
suatu masalah yaitu adanya tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan
perusahaan untuk merencanakan kapasitas waktu produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar
dengan tepat waktu dan tepat jumlah
PT.wiharta karya agung gresik merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Packaging dan Woven
Polyolefin. Produk yang dihasilkan berbagai macam dengan produk yang bervariasi, sehingga
A-10
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012

perusahaan membutuhkan mesin dan peralatan untuk menunjang proses produksi produk tersebut
antara lain : Jumbo Bag / FIBC (Flexible Intermidiate Bulk Container), WPP (Woven Polyolefin
Polypropylene), Bale Cover, PPMF (Poly Prepeline Multi Filamen), Raschel.
Permasalahan yang dihadapi PT.WIHARTA KARYA AGUNG GRESIK adalah sering
mengalami keterlambatan dalam penyelesaian pemesanan terutama pada produk “Bale Cover”
dikarenakan pada 4 mesin yaitu mesin mixer, mesin tirex, mesin circular loom, mesin jahit tidak
memenuhi kapasitas waktu produksi tersedia, dan hanya 3 mesin yang lain yakni mesin baling-baling,
mesin MK (pemotong), dan mesin pressing yang sudah memenuhi kapasitas waktu tersedia dari 7
mesin yang ada, Sehingga perlunya perencanaan kapasitas waktu produksi ulang untuk memenuhi
permintaan konsumen.
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam Penelitian ini adalah “bagaimana merencanakan
kapasitas waktu produksi dengan metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP)?”
Batasan masalah pada penelitian produk Bale Cover yaitu:
1. Data permintaan produk Bale Cover diambil dimulai dari periode Januari 2011 sampai Desember
2011.

2. Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi yang dibahas hanya perencanaan kapasitas
produksi menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) berdasarkan Bill of Labor (BOL)
dan tidak menghitung laba perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah Merencanakan kapasitas waktu produksi di tiap – tiap stasiun kerja yang
optimal untuk memenuhi permintaan dan m engetahui selisih kapasitas waktu produksi tersedia
dengan waktu produksi RCCP.
Pengukuran kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang
dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan
dengan usaha – usaha menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan.
Waktu baku ini sangat diperlukan terutama sekali untuk :
a. Man Power Planning ( perencanaan kebutuhan tenaga kerja ).
b. Estimasi biaya – biaya untuk upah karyawan atau pekerja.
c. Penjadwalan produksi dan pengangguran.
d. Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan atau pekerja yang berprestasi.
e. Indikasi keluaran ( output ) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.
Pada garis besarnya teknik – teknik pengukuran waktu kerja ini dapat dikelompokkan dalam
dua bagian, yaitu pengukuran waktu secara langsung dan pengukuran waktu secara tidak langsung.
Cara pertama disebut demikian karena pengukurannya dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat
dimana pekerjaan yang diukur dijalankan. Dua cara termasuk didalamnya adalah cara pengukuran
kerja dengan menggunakan jam henti (stopwatch time-study) dan sampling kerja (work sampling).
Sebaliknya pengukuran waktu secara tidak langsung yaitu melakukan perhitungan waktu kerja tanpa si
pengamat harus di tempat pekerjaan yang di ukur (Wignjosoebroto , 2003).
Tujuan utama dari aktivitas pengukuran kerja adalah waktu baku yang harus dicapai oleh
seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi waktu baku pada dasarnya adalah waktu
penyelesaian pekerjaan untuk suatu sistem kerja yang dijalankan pada saat pengukuran berlangsung
sehingga waktu penyelesaian tersebut juga hanya berlaku untuk sistem kerja tersebut. Dari hal tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran waktu kerja hendaknya dilaksanakan apabila kondisi dan
metoda kerja dari pekerjaan yang akan diukur sudah baik. Jika belum maka, kondisi yang ada ini
hendaknya diperbaiki dan kemudian distandartkan terlebih dahulu. Mempelajari kondisi kerja dan cara
/ metoda kerja kemudian memperbaiki serta membakukannya adalah sesuatu yang dilakukan dalam

A-11
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012

langkah penelitian pendahluan yang harus dipersiapkan dalam pengukuran waktu kerja.
(Wignjosoebroto , 2003)
Proses pengukuran dan pembakuan waktu kerja dapat menggunakan beberapa macam cara yaitu
menggunakan jam henti,data waktu baku,data waktu gerakan.
Rought Cut Capacity Planning ( RCCP ) digunakan untuk memverifikasi kapasitas yang
diperlukan untuk membuat MPS ( Jadwal Induk Produksi ). Jangka waktu perencanaan RCCP ini
sama dengan MPS, biasanya 1 – 3 tahun kedepan.
Sama seperti MPS, RCCP mendapatkan laporan yang dirubah pada saat produksi.
Bagaimanapun, RCCP tidak mendapatkan komponen persediaan yang sudah diproduksi dan disimpan
atau pada saat diproses, sehingga kapasitas yang dibutuhkan untuk proyek jangka pendek akan
bermasalah. Sumber lain yang berpotensial untuk menjadi masalah adalah jika jadwal induk produksi
tidak mengandung informasi tentang perencanaan pemesanan. Rought Cut Capacity Planning
digunakan untuk membuat keputusan dalam mengatur kapasitas pada jangka waktu tertentu.
Keputusan mungkin akan meliputi standart mesin dan subkontrak.(Smith,1989)
Dalam jangka panjang, perhitungan dan perencanaan kebutuhan kapasitas dilakukan dengan metode
Rougt Cut Capacity Planning, dan metode ini dilakukan untuk menguji ketersediaan kapasitas waktu
produksi yang tersedia di dalam memenuhi jadwal induk produksi ( MPS ) yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain, proses ini akan menghasilkan jadwal induk produksi yang telah disesuaikan., karena
telah memberikan gambaran tentang ketersediaan kapasitas untuk memenuhi target produksi yang
disusun dalam jadwal induk produksi. Hal ini dilakukan mengingat rencana induk produksi diturunkan
dari optimasi ongkos – ongkos produksi sehingga tidak mencerminkan realita kebutuhan kapasitas
sebenarnya. Pada kenyataanya, keputusan – keputusan penambahan, lembur atau subkontrak pada
hakikatnya dihasilkan pada tahap ini. Jadi tujuan MPS adalah mewujudkan
perencanaan agregat menjadi suatu perencanaan terpisah untuk masing – masing item individu . selain
itu MPS juga dapat mengevaluasi jadwal – jadwal alternative dalam hal kebutuhan kapasitas,
menyediakan input sistem dan membantu manajer produksi untuk mengahasilakn prioritas – prioritas
untuk penjadwalan produksi.

METODE

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan seperti langkah-langkah
pelaksanaan penelitian seperti pada Gambar 1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder, data primer berupa data hasil penelitian dilapangan dan wawancara pada
pihak PT. Wiharta Karya Agung Gresik mengenai penelitian, sedangkan data sekunder adalah hasil
dokumentasi dengan cara mengutip dari catatan-catatan perusahaan, antara lain data historis jumalah
mesin. Jumlah tenaga kerja, Jam Kerja dan data permintaan.
Adapun metode yang digunakan untuk menganalisa data dalam penulisan Penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Metode Peramalan
Dari data permintaan produk bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 yang
berfluktuasi maka metode yang dipakai dalam penelitian Penelitian ini terdiri dati 3 metode yaitu:
a. Metode Double Exponential Smoothing With Linier Trend
b. Metode pemulusan (Single Exponensial Smoothing with Trend)
c. Linear Regression
Untuk ketiga metode ini digunakan software WINQSB yang kemudian dipilih salah satu metode
untuk metode yang terbaik dengan kesalahan peramalan terkecil.
2. Metode RCCP ( Rought Cut Capacity Planning )

A-12
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012

Perhitungan RCCP ( Rought Cut Capaciyi Planning ) diperlukan untuk waktu produksi yang
mampu dihasilkan oleh setiap proses kerja produksi, sehingga penyerahan produk jadi ke pemesan
dapat ditentukan dengan tepat.
Perhitungan RCCP ini menggunakan Bill of Labour. Dimana pada teknik perhitungan ini data
yang diperlukan adalah MPS.
MPS ( Master Production Schedule ) atau Jadwal Induk Produksi. Jumlah produksi pada
periode tertentu yang sudah dalam analisa atau waktu yang diperlukan bagi keseluruhan pabrik dalam
memproduksi 1 typical part.

Gambar 1: Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian

A-13
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012

PEMBAHASAN

Dari perbandingan kebutuhan kapasitas waktu produksi RCCP dengan kapasitas waktu
tersedia pada proses pengatur panjang pendek karung dengan rincian : 16892.01 jam/tahun, pada
proses pemotongan karung dengan rincian : 13657.35 jam/tahun, sedangkan proses menekan produk
jadi untuk dipacking sdengan rincian : 15283.74 jam/tahun sudah memenuhi kebutuhan kapasitas
produksi atau sudah optimal. Sedangkan proses pencampuran bahan baku waktu tersedia dengan
rincian : -11894.51 jam/tahun, .proses pembuatan benang dengan rincian : -12547.59 jam/tahun,
proses pemintalan untuk membentuk karung dengan rincian : -22825.43 jam/tahun, proses penjahitan
karung dengan rincian : -7065.15 jam/tahun belum memenuhi kebutuhan kapasitas produksi
dikarenakan kapasitas waktu tersedia lebih kecil dari kapasitas waktu produksi RCCP sehingga terjadi
kekurangan waktu produksi tersedia, perusahaan perlu melakukan penambahan tenaga kerja, dengan
cara melakukan pemindahan tenaga kerja dari stasiun kerja proses pngatur panjang pendek karung
yang semula 3 pekerja menjadi 2 pekerja, karena 1 pekerja dipindahkan pada proses pencampuran
bahan baku dan untuk mesin lainnya tidak ada pemindahan mesin karena sudah cukup dan kapasitas
waktu produksi sudah optimal. Sedangkan mesin yang belum memenuhi kapasitas waktu tersedia
maka perusahann sebaiknya melakuan peningkatan kapasitas mesin.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan perhitungan tentang perencanaan kapasitas produksi (RCCP ) yang


diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan
kapasitas waktu produksi ditiap-tiap stasiun kerja, yaitu proses pengatur panjang pendek karung
dengan rincian yang semula 21229.68 jam/tahun setelah dilakukan perhitungan RCCP menjadi
16892.01 jam/tahun artinya persediaan waktu produksi tersedia sudah optimal, pada proses
pemotongan karung dengan rincian yang semula 28276.32 jam/tahun setelah dilakukan perhitungan
RCCP menjadi 13657.35 jam/tahun artinya persediaan waktu produksi tersedia sudah optimal,
sedangkan proses menekan produk jadi untuk dipacking dengan rincian yang semula : 21117.48
jam/tahun setelah dilakukan perhitungan RCCP menjadi 15283.74 jam/tahun artinya persediaan
waktu produksi tersedia sudah optimal. Sedangkan dari 4 stasiun kerja lainnya 1 stasiun kerja proses
pencampuran bahan baku perlu diadakannya pemindahan tenaga kerja dari stasiun kerja proses
pengatur panjang pendek karung yang semula 3 pekerja menjadi 2 pekerja, agar waktu produksi
tersedia menjadi optimal dan untuk mesin lainnya tidak ada pemindahan mesin karena sudah cukup.
Untuk lebih menunjang keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan rencana produksi yang
optimal, maka saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan atau pemimpin perusahaan
untuk masa yang mendatang adalah :
1. Sebaiknya perusahaan memakai metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP) untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam perusahaan agar dapat memenuhi permintaan
konsumen secara tepat waktu.
2. Untuk dapat memenuhi target produksi sebaiknya perusahaan melakukan peningkatan kapasitas
mesin, atau dengan cara melakukan pemindahan tenaga kerja dari stasiun kerja yang mengalami
kelebihan kapasitas waktu tersedia ke stasiun kerja yang megalami kekurangan kapasitas waktu
tersedia diharapkan dengan adanya pemindahan mesin dapat mengoptimalkan kapasitas mesin
yang ada. Saran untuk peneliti selanjutnya dilakukan perhitungan ulang setelah adanya
pemindahan tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Enny, 2008 “Sistem Produksi”,Teknik Industri, UPN, Jatim.

A-14
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 3 November 2012

Baroto, Teguh, 2002, “ Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Boedianto, Tri Septian, 2007, “ Analisa Perencanaan Kapasitas Produksi dengan Metode RCCP untuk
memenuhi permintaan konsumen di CV. Dian Konveksi Gresik “ ,
http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/132.
Gaspersz, Vincent, 2004, “Production Planning And Inventory Control” Dterbitkan oleh PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Handoko, T.Hani, 2000, “ Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi “, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
http://www.scribd.com/doc/54828852/BAB-I-New-Ergonomi
http://erisx.wordpress.com/2009/12/11/definisi-definisi-waktu-untuk-industri/
Kusuma, Hendra, 2004. “ Manajemen Produksi “, Andi, Yogyakarta.
Makridakis, Spyros, Whel Wright Steven C, Mc Gee Victor E, 2000, “ Metode dan Aplikasi
Peramalan “
Nasution, Arman Hakim, 2006, “ Perencanaan dan Pengendalian Produksi “, Cetakan pertama
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Novan, Muhammad, 2007, “ Analisa Perencanaan Kapasitas Produksi Guna Memenuhi Permintaan
Konsumen Sandal di PT. New Era Rubberindo “ . http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/2040.
Sutalaksana, Ifikar Z; Anggawisastra Ruhana; Tjaatmadja Jhan H, 2005 “ Teknik Tata Cara Kerja “,
Departemen Teknik Industri, ITB, Bandung.
Wignojosoebroto, Sritomo, 2003, “ Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja“, Edisi Kedua,Teknik
Industri Surabaya
www.ti.itb.ac.id/.../(pak%20oyo)%20RCCP%20BARU%202008.ppt

A-15

Anda mungkin juga menyukai