OLEH
AGUNG FIRMANSYAH
171730057
PENDAHULUAN
banyak mengubah sebuah sistem dalam sebuah industri, baik industri jasa maupun
industri manufaktur. Sebuah industri manufaktur dituntut untuk terus terpacu guna
suatu bagian yang penting pada sebuah industri manufaktur, dikarenakan pada
bagian inilah suatu proses produksi terjadi atau seubuah proses pengolahan bahan
mentahnya yaitu sebagai bahan baku kemudian menjadi barang setengah jadi atau
sudah siap dipakai. Dalam suatu kinerja pada bagian produksi harus semaksimal
mungkin melakukan perencanaan produksi yang tepat, guna untuk memenuhi dan
produk, merupakan suatu tanggung jawab utama pada bagian produksi. Dalam
tepat, dan beberapa cara yang mungkin dilakukan salah satunya adalah dengan
bergerak dalam bidang industri pengolahan karet dari BOKAR (Bahan Olah
Karet) atau slabs menjadi barang setengah jadi yang berupa Crumb Rubber atau
Karet Remah jenis SIR (Standar Indonesia Rubber) 10 dan 20 yang kemudian
hasil produksinya hampir 100% di ekspor keluar negeri untuk diolah kembali
menjadi barang jadi dengan tujuan utama untuk mengembangkan industri karet
Indonesia.
Pada awal berdirinya perusahaan ini, total kapasitas awal yang diperoleh
yaitu sebesar 6.000 ton pertahun kemudian diekspansi atau menambah total
produksi menjadi 9.000 ton pada tahun 2010. Pada tahun 2020 permintaan
produksi karet remah (Crumb Rubber), pada PT. Sri Trangg Lingga Indonesia
yaitu sebesar 35.540 ton, sedangkan menurut data perusahaan kapasitas yang di
produksi dalam beberapa tahun belakangan yaitu sebesar 19.000 – 25.000 ton per
tahun. Berikut adalah data permintaan produk Crumb Rubber SIR 20 Tahun 2020.
Tabel. 1.1 Data Permintaan Produk Crumb Rubber SIR 20 Tahun 2020.
Demand 2020
No Bulan Demand (Ton)
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
Sumber: Dokumentasi Bagian Produksi PT. Sri Trang Lingga Indonesia Tahun 2020
Belum terpenuhinya permintaan produksi karet remah (Crumb Rubber) ini,
produksi yang tepat. Langkah yang dibutuhkan PT. Sri Trang Lingga Indonesia
untuk merencanakan produksi Crumb Rubber pada tahun 2021, salah satunya
Constant Reguler Time Employee dan Up-to-demand with reguler time employee.
Kedua metode ini dipilih karena metode Constant Reguler Time Employee dan
Metode Agregat Planning” (Studi Kasus Pada PT. Sri Trang Lingga Indonesia).
1.2 Perumusan Masalah
Supaya dalam penyusunan skripsi ini sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dan tidak meluas, maka perlu diberikan batasan masalah. adapun batasan-
diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
metode Agregat Planning yaitu Constant Reguler Time Employee dan Up-
Planning telah banyak dilakukan sebelumnya, peneliti yakin tidak ada penelitian
yang memiliki judul yang sama dengan penelitian saya, tapi mungkin ada
planning heuristik yang terbaik dari metode lain dengan total biaya
terkecil.