Anda di halaman 1dari 11

Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5 (1), 2020, page 63-73

Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/rekabuana

ISSN 2503-2682 (Online)


ISSN 2503-3654 (Cetak)

Pengendalian Kualitas Produksi dengan Metode Six Sigma pada


Industri UMKM Terhadap Jumlah Permintaan Kerudung

Sofiyanurriyanti 1* dan Mahasin Maulana Ahmad 2


1 ProgramStudi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik
2 Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik

*e-mail corresponding author : sofiyanurriyanti20@gmail.com

ABSTRAK

Pengendalian kualitas merupakan teknik yang digunakan untuk mengendalikan, mengelola proses
manufaktur maupun jasa dengan menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dengan
menggunakan metode statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persediaan bahan baku
dengan menggunakan metode peramalan, serta menentukan jumlah permintaan kebutuhan,
mengetahui penyebab terjadinya cacat pada produksi dengan memberikan usulan perbaikan pada
proses pembuatan kerudung. Langkah prosedur penelitian ini dilakukan beberapa tahapan antara lain
moving average, exponential smoothing, define, measure, analyze, improve, control. Hasil penelitian yang
didapatkan jenis defect produk kerudung antara lain jahitan kurang rapi, kain yang digunakan kusut,
terdapat lubang pada kain kerudung, tinta pada warna tidak sesuai saat cetak, lingkungan yang kurang
kondusif sehingga pekerja kurang fokus saat bekerja. Untuk hasil dari perhitungan dari six sigma
didapatkan nilai Defect per Million Opportunity diperoleh nilai sebesar 1916,33 dan nilai sigma sebesar
4,391.

Kata kunci : metode six sigma; SIPOC; peramalan; fishbone; 5W-1H

ABSTRACT

Quality control is a technique used to control, manage manufacturing processes and services by analyzing, managing and
improving products using statistical methods. This study aims to determine the cause of defects in production by
providing suggestions for improvement in the process of making a veil. The steps of this research procedure are carried
out several stages including moving average, exponential smoothing, define, measure, analyze, improve, control. The
results of this research show that the defect of hood products is not neat stitching, the fabric used is wrinkled, there are
holes in the veil fabric, ink on the color is not suitable when printing, the environment is less conducive so workers are
less focused when working. For the results of calculations from six sigma obtained Defect per Million Opportunity value
obtained a value of 1916.33 and a sigma value of 4.391.

Keywords: six sigma method; SIPOC; forecastin;, fishbone; 5W-1H

Cara Mengutip : Sofiyanurriyanti, S., Ahmad, M. M. (2020). Pengendalian Kualitas Produksi dengan Metode
Six Sigma pada Industri UMKM Terhadap Jumlah Permintaan Kerudung. Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik
Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 63-73. http://dx.doi.org/10.33366/rekabuana.v5i1.1654

Content from this work may be used under the terms of the Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License. Any further distribution of this work must maintain attribution to the author(s)
and the title of the work, journal citation and DOI.

63
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan Industri di Indonesia dengan memberikan hasil ramalan yang
saat ini semakin ketat. Persaingan pasar tidak jauh berbeda, memproyeksikan data
antar usaha juga menjadikan salah satu masa lalu dengan mempertimbangkan
tantangan yang tidak dapat dihindari dengan perubahan kebijakan pemerintah,
berbagai produk khas yang diunggulkan. perkembangan masyarakat, perkembangan
Salah satunya adalah home industry. Berbagai teknologi serta penemuan baru.
permasalahan untuk membutuhkan Tujuan penelitian ini adalah
komitmen dari pemilik atau pengusaha home menganalisis jumlah persediaan barang
industry antara lain belum adanya standar dengan menggunakan metode peramalan,
kualitas terhadap produk yang akan menentukan jumlah permintaan kebutuhan
diunggulkan, pemilihan bahan baku, konsumen, mengetahui penyebab terjadinya
penggunaan bahan baku yang diinginkan, cacat pada produksi pembuatan kerudung
proses produksi yang dilakukan, penentuan dan memberikan usulan perbaikan dan
ukuran produk yang berdasarkan dari
mengurangi jumlah waste yang dihasilkan
pemilik usaha [1]. Agar dapat bersaing pada jumlah cacat kerudung.
dengan industri lain perusahaan juga harus
mampu mempertahankan dan Salah satu unggulan dari usaha mikro
meningkatkan kelangsungan usaha di masa kecil menengah yang terdapat di Desa
mendatang baik dari input, process, output. Sukowati ini diantaranya pengrajin songkok,
Baik atau tidaknya prospek penjualan suatu pengrajin terbang (banjari, hadrah dan
produk pada dasarnya juga tidak hanya pada rebana), usaha terasi, usaha kerupuk dan
kemampuan atau pengunaan peramalan usaha kerudung hijab. Salah satu produk
yang tepat namun juga pentingnya dalam unggulannya di Desa Sukowati Bungah
menentukan perencanaan produksi. Gresik adalah kerudung. Meskipun produk
Perencanaan yang efektif baik untuk jangka ini sangat diminati namun kualitas produk
panjang maupun jangka pendek tergantung yang dihasilkan sangatlah kurang peminat.
dari peramalan permintaan produk usaha Sehingga banyaknya jenis cacat produk yang
[2]. Peramalan juga dapat memberikan dihasilkan setiap satu item produk kerudung
perbandingan metode yang memiliki nilai selama proses produksi berlangsung. Hal ini
kesalahan terkecil dengan memenuhi dapat menyebabkan kerugian bagi home
kebutuhan pelanggan berdasarkan hasil industry. Dalam proses pembuatan kerudung
ramalan yang dapat diperhitungkan dari ini membutuhkan berbagai peralatan yang
stock persediaan [3]. sederhana, jumlah tenaga kerja yang kurang,
ruangan yang tidak kondusif, sehingga usha
Menurut Vincent Gaspersz [4] home industry ini perlu dilakukan perbaikan
Peramalan merupakan salah satu aktivitas dalam sistem pengendalian kualitas produk.
suatu bisnis yang memperkirakan penjualan
dan penggunaan produk yang dapat dibuat Pengendalian kualitas adalah suatu
dalam kuantitas yang tepat sesuai. Ada tiga kegiatan yang dilakukan untuk
langkah peramalan menurut Sofyan Assauri meminimalisasi produk cacat yang mungkin
[5], antara lain menganalisa data yang lalu, terjadi baik dalam menjaga kualitas produk
menentukan data yang dipergunakan maupun jasa sesuai dengan kebutuhan pasar

64
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

[6]. Pengendalian kualitas menurut Ilham N. yang tepat dalam memperkirakan jumlah
M. [7] kualitas adalah suatu produk dalam Permintaan dimasa yang akan datang
keadaan fisik, fungsi dan sifat yang dapat dengan menunjukkan perencanaan yang
memenuhi kebutuhan konsumen, selera tidak efektif selama tiga tahun terakhir ini
dengan memuaskan sesuai nilai uang yang sehingga keputusan yang diambil dari home
telah dikerluarkan. Salah satu alat yang industry dalam menganalisis perkiraan pada
digunakan untuk pengendalian kualitas yaitu penjualan kerudung, memiliki banyak
dengan mengetahui tingkat cacat atau kelemahan yaitu sering terjadinya kesalahan
langkah perbaikan dengan metode six sigma. dalam peramalan yang menyebabkan
kuantitas produk yang dihasilkan tidak
Menurut Achmad Muhaemin [1]
sesuai dengan penjualan dan permintaan.
tahap-tahap implementasi pada six sigma
Sehingga ketika hasil jumlah produksi
terdiri lima langkah yaitu define, measuare,
kerudung dibuat banyak maka stock yang
analyze, improve, control.
ada di gudang juga akan menumpuk,
Penelitian ini dimulai dengan analisis sedangkan jika produk kerudung disimpan
perencanaan terhadap home industry terlalu lama di gudang maka kerusakan
kemudian dilakukan dengan peramalan semakin banyak. Oleh karena itu untuk
permintaan yang diperoleh dari data historis meminimalisir segala dampak yang terjadi
dari home industry. Hampir semua home penelitian ini dilakukan perlu untuk
industry atau perusahaan juga membutuhkan mengadakan perbaikan strategi yang tepat
hasil ramalan penjualan karena peramalan guna untuk memilih atau menerapkan
sangat dibutuhkan untuk jangka pendek saja metode peramalan yang tepat pada
namun untuk jangka panjang. Tentunya perencanaan produksi jumlah kerudung
setiap usaha memiliki pangsa pasar sendiri. dimasa yang akan mendatang [9].
Salah satu cara untuk memenangkan
persaingan adalah dengan menarik 2. METODE PENELITIAN
konsumen dengan menghasilkan produk
Lokasi Penelitian
yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen sehari hari [6]. Suatu Penelitian ini dilaksanakan di home industry
produk jika dikatakan berkualitas apabila yang bertempat di Desa Sukowati Bungah
produk tersebut memenuhi kriteria yang Gresik.
telah ditetapkan dan diinginkan oleh Teknik Pengumpulan Data
keinginan dari konsumen [8]. Hal lain yang
dapat dilakukan adalah dengan menawarkan Teknik pengumpulan data dalam penelitian
atau mempromosikan produk yang ini menggunakan 3 tahap antara lain :
berkualitas dan mampu untuk a. Observasi
mempertahankan serta dapat meningkatkan Observasi dilakukan dengan cara
kualitas dari produk yang dihasilkan [9], pengamatan secara langsung ke home
Kualitas produk yang baik dapat ditandai industry kerudung. Pengamatan ini
dari jumlah permintaan yang tidak hanya dilakukan dengan mengetahui jumlah
datang dari wilayah sekitar, selain itu untuk penjualan kerudung selama 3 tahun
memenuhi kebutuhan konsumen usaha yakni 2016, 2017 dan 2018. Data

65
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

aktivitas kegiatan ini dilakukan proses yang digunakan sebagai berikut: [10] moving
produksi pembuatan kerudung. average merupakan time series metode
b. Wawancara peramalan yang bersifat kuantitatif dalam
Wawancara yang dilakukan ini dengan menggunakan waktu sebagai dasar
Tanya jawab secara langsung dengan peramalan. Metode ini memerlukan data
mengajukan pertanyaan ke pemilik historis dalam jangka waktu tertentu untuk
home industry satu periode kedepan dari t (periode rata-
c. Studi Pustaka rata). Semakin besar nilai t makan
Studi pustaka dilakukan dengan peramalan yang dihasilkan akan semakin
berbagai literature mengenai menjauhi pola data [11].
peramalan, pengendalian kualitas, six 1) Rata-rata bergerak n periode =
sigma, DMAIC.
∑ (1)

Analisis Data 2) Metode Eksponential Smoothing


Analisis data dilakukan dengan Metode peramalan yang mudah efisiensi
menggunakan metode peramalan yaitu nilai ramalan pada periode t+1 yang
Moving Average, Exponential Smoothing, merupakan nilai aktual dalam periode t
Weighted Moving Average, siklus DMAIC dengan penyesuaian nilai ramalan yang
(Define, Measure, Analyze, Improve, Control), terjadi pada periode t.
Faktor penyebab produk cacat, jumlah
Ft= Ft-1 + (At-1- Ft-1) (2)
pengrajin kerudung, kriteria defect atribut
kerudung, dan data harga bahan baku 3) Mengukur nilai error (kesalahan) yang
pembuatan kerudung, dan data proses digunakan Mean Absolute Deviation
produksi kerudung, menghitung analisa (MAD) dan Mean Square Error (MSE),
kapabilitas proses yang ditetapkan Mean Absolute Persentage Error (MAPE).
menggunakan satuan DPMO (Defect Per
MAD = (3)
Million Opportunity), membuat peta kontrol,
menentukkan CTQ (Critical To Quality) atau MSE = (4)
karateristik kualitas, pembuatan diagram

SIPOC, dan 5W-1H. Berdasarkan tujuan MAPE= (5)
dalam penelitian ini ada beberapa analisis

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Penjualan Kerudung
Pengumpulan Data 700
680
jumlah permintaan

Sebelum pengolahan data dilakukan 660


640
dilakukan pengumpulan data yang berasal 620 2016 (kodi)

dari usaha kecil mikro kecil menengah yang 600 2017 (kodi)
580 2018 (kodi)
merupakan pemilik dari Ibu Sultiawati yang 560

bertinggal di Desa Sukowati Bungah Gresik.


Data penjualan dapat ditunjukkan pada
Tabel 1 dibawah ini:
Gambar 1. Data Penjualan Kerudung

66
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

Data penjualan didapatkan dari data


penjualan kerudung dari 3 tahun terakhir
yaitu tahun 2018 dengan total 7825 kodi,
tahun 2017 total 7800 kodi, dan tahun 2016
sebesar 7850 kodi.
Pengolahan Data
1. Tahapan Forecasting
Dari data penjualan kerudung dapat
dilihat terjadinya fluktasi penjualan secara
acak selama 3 tahun secara random. Oleh Gambar 3. Standart Error pada moving
average
karena itu untuk menentukan peramalan
penjualan periode mendatang maka dengan Berdasarkan metode moving average 4
menggunakan metode peramalan yang bulanan untuk tingkat kesalahan yang paling
bersifat kuantitatif time series. Pengolahan terkecil berada di 4 bulanan dengan nilai
data ini menggunakan software POM for error MAD sebesar 17,97, MSE 546,88 dan
windows pada tahun 2016, 2017, dan 2018. MAPE sebesar 0,03.
a. Moving average

Gambar 4. Grafik Penjualan kerudung


selama tiga tahun

Menunjukkan bahwa tingkat naik turunnya


penjualan kerudung di home industry pada
perhitungan moving average

a. Eksponential Smothing
Perhitungan dengan menggunakan
peramalan eksponential dengan nilai alfa
0.1, 0.5, 0.9 untuk mengetahui
perhitungan jumlah peramalan

Gambar 2. Data Input Running Moving


Average Penjualan Kerudung selama 3 periode

67
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

Gambar 7. Grafik Exponential Smoothing


Penjualan untuk 4 bulanan Selama 3 periode

Menunjukkan bahwa tingkat naik turunnya


penjualan kerudung di home industry pada
perhitungan exponential smoothing.

2. Tahapan Six Sigma (DMAIC)


Setelah hasil peramalan diamati maka
tahap selanjutnya dilakukan pada home
Gambar 5. Data Input Running
industry kerudung ini yaitu menggunakan
Exponential Smoothing
alat pengendalian kualitas. Tahap
penyelesaian ini menggunakan metode six
Berdasarkan hasil perhitungan
sigma.
menggunakan metode exponential smoothing
didapatkan tingkat kesalahan yang paling
Tahap Define
terkecil yang terdapat pada nilai MAD
Pada tahap ini akan dilakukan
sebesar 17,97, MSE 546,88 dan MAPE
identifikasi masalah yang diuraikan dengan
sebesar 0,03.
menentukan critical to quality (CTQ). Pada
kiteria home industry ini ditentukan dalam
CTQ

Tahap Measure (tahap pengukuran)


Pada tahap ini yang dilakukan dengan
pengumpulan data dengan mengukur
proses yang dilakukan perbaikan seperti
pembuatan peta kendali UCL dan LCL,
control chart, diagram pareto, histogram,
serta perhitungan DPMO pada level sigma.

Gambar 6. Standart Error pada Exponential


Smoothing

68
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

Histogram Jenis Produk Cacat


Data Defect pada Home Industry Kerudung
70 Jahitan pinggiran tidak
60 rapi
Jumlah Defect

50 Kain yang berkerut


40
30 Lubang pada kain
20 kerudung
10 Sablon Kurang Rapi
0 (tinta kurang)
Jahitan Kain yang Lubang Sablon Warna tidak Warna tidak sesuai
pinggiran berkerut pada kain Kurang sesuai
tidak rapi kerudung Rapi (tinta
kurang)
Gambar 8. CTQ Pada Home Industry Kerudung

Gambar 8 merupakan hasil wawancara tahun. Dari gambar diatas dapat dilihat jenis
dengan pemilik home industry bahwa kerusakan yang paling sering terjadi adalah
terdapat cacatatan sederhana yang dilakukan pada kain berkerut sebesar 65 unit.
jumlah defect yang diproduksi selama 3

Membuat peta kendali (control chart)


Pembuatan peta kendali bertujuan (UCL) dan batas control bawah (LCL).
untuk melihat apakah data yang digunakan Adapaun langkah untuk membuat peta
dalam melakukan perhitungan six sigma kendali sebagai berikut:
dapat dilihat dengan batas atas control atas

Menghitung prosentase kerusakan (CL) Central Unit


= =104,33

Menghitung batas kendali atas (UCL) Upper Control Chart

Batas Kendali Atas √ = 104,333 + 3 x = 134.97


= 104,333 – 3 x 10,214 = 73,68
720
700 UCL
680
P Chart Average (X-Bar)
660
X-Dbar
640 CL
UCL +(3α)
620
LCL -(3α)
600
580 LCL
560
540
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Gambar 9. Diagram P chart

69
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

Dari gambar diagram P chart diatas menunjukkan pengendalian dari kerusakan yang stabil
dan tidak ada yang melebihi dari batas kendali atas maupun batas kendali bawah.

Tahap pengukuran tingkat six sigma dengan Defect Per Million Opportunities
(DPMO)
Untuk mengukur tingkat six sigma dari hasil d) Defect Per Opportunity (DPO)
produksi pembuatan kerudung di home Peluang terjadinya cacat produk bagi
industry dapat dilakukan dengan langkah kualitas (CTQ)
sebagai berikut: DPO = = = 0,001917
a) Defect Per Unit (DPU)
e) Defect Per Million Opportunities (DPMO)
DPU= Peluang yang terjadinya cacat produk
= = 0.0095 terhadap karateristik bagi kualitas
(CTQ) dalam 1 juta kesempatan.
b) Menghitung DPU
DPMO = DPO x 1.000.000
Nilai proporsi cacat yang didapat dari
= 0,001917 x 1.000.000 = 1916,933
jumlah cacat total keseluruhan dibagi
f). Penentuan level sigma
sampel
=normsinv ((1000000-DPMO)/1000000)
DPU = = = 0.009585 + 1,5
c) Total Opportunity (TOP) = 4,391517
Banyaknya kesempatan terjadinya jenis Tahap Analyze
cacat yang termasuk karateristik bagi Tahap analisis untuk menganalisis tahap
kualitas (CTQ) dari seluruh produk operasional dalam peningkatan kualitas six
yang dihasilkan. sigma. Alat yang digunakan pada tahap ini
TOP = U x OP yaitu pembuatan diagram fishbone sebagai
= 23.475 x 5 = 117.375 berikut :

Mesin & Bahan Baku


Manusia
Peralatan & Material

Kurang disiplin
Pemeriksaan bahan
Mata pisau tumpul
baku kurang ketat
Ceroboh
Benang mesin Jarum Kurang pengawasan
jahit bunder putus Tergesa-gesa dalam
Mesin jahit membutuhkan mengejar target
Kurang teliti saat
maintenance Pemasangan kain ke
menyambungkan motif
mesin kurang sempurna

Kerudung

Jam kerja tidak terjadwal


Proses pemotongan tidak kosisten
pada pola dan ukuran Pengap

Berantakan

Metode Kerja Lingkungan


Kerja

Gambar 10. Diagram Fishbone

70
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

Mencari faktor penyebab dari proses yang digunakan, manusia, bahan baku
pembuatan kerudung. Faktor – faktor yang material, lingkungan kerja dan metode kerja.
mempengaruhi meliputi mesin peralatan
Tahap Improve
Tahap ini bertujuan untuk memberikan perbaikan terhadap peningkatan kualitas
solusi terbaik dalam memecahkan masalah produk yang dihasilkan atau rekomendasi
berdasarkan rencana-rencana tindakan yang usulan tindakan perbaikan secara umum.
dilakukan implementasi. Perbaikan Usulan tindakan perbaikan dapat
dilakukan terhadap semua rencana tindakan ditunjukkan pada Tabel 2. dibawah ini :
Tabel 2. Usulan Tindakan Perbaikan

Faktor mesin jahit pengecekan


Unsur Usulan Tindakan pada benang secara berkala,
Penyebab
1. Tidak Teliti sering patah, membersihkan
dalam membuat jarum putus, mesin jahit,
1. Perlu adanya mata pisau memberikan
pola garis
tindakan untuk tumpul tambahan
pembuatan
mengawasi saat 3. Setting mesin pelumas (minyak)
kerudung
karyawan jahit kurang dan perbaikan
2. Kurang Fokus
bekerja. tepat terhadap
dalam
2. Perlu adanya komponen mesin
mengejar
pelatihan yang lainnya.
target.
menjahit bagi 1. Melakukan
3. Kurang teliti 1. Proses
pegawai dengan produksi secara
Manusia saat pemotongan
memberikan continuous agar
menyambungk tidak konsinten
training beberapa jumlah yang
an warna motif pada ukuran
hari dihasilkan
kerudung pola yang
3. Memberikan Metode produk sesuai
4. Pekerja sudah
arahan pada dengan
Ceroboh, ditetapkan dan
karyawan tentang permintaan
Kurang harus diikuti
disiplin waktu konsumen
Displin waktu sesuai
saat bekerja. berdasarkan
5. Kurang modifikasi
sadarnya trend.
kualitas bahan 1. Menambahkan
1. Harus ventilasi atau
1. Bahan baku pemberian
memastikan 1. Cahaya
kain tidak cahaya lampu
untuk bahan diruangan
sesuai dengan agar pegawai bisa
baku pembuatan kurang terbuka
pemesanan, focus saat
kerudung sesuai 2. Lingkungan
seperti warna bekerja.
yang dipesan kerja yang
tidak sesuai, Lingku 2. Memperluas
dengan kurang
corak kain, ngan ukuran ruangan
Material spesifikasi yang kondusif
jenis kain pekerja, semakin
ditentukan. seperti suara
2. Penyatuan saat banyak
2. Sebelum yang bising,
menjahit kain ke tumpukan kain
menggunakan cahaya redup.
mesin jahit yang berserakan
atau menjahit
kurang dapat menganggu
kain cek awal
sempurna pekerja tidak
bahan baku yang
digunakan nyaman.
1. Mahalnya biaya 1. Pastikan mesin
pembelian jahit yang
mesin jahit digunakan dalam
Mesin dengan proses produksi
teknologi yang aman, stabil
baru untuk digunakan
2. Penggunaan 2. Selalu

71
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

Tahap Control
Tahap control ini merupakan tahap akhir pengendalian kualitas. Terdiri dari Supplier,
dari proses six sigma. Yang merupakan Input, Process Output dan Customer. untuk
upaya perbaikan dan evaluasi semua mengidentifikasi proses pada peningkatan
tindakan yang telah dilakukan untuk kualitas maka tahap identifikasi setiap
mengetahu seberapa keberhasilan atas upaya proses yang dilakukan dapat diuraikan
yang sudah diterapkan. Diagram SIPOC sebagai berikut :
salah satu elemen utama didalam system

Supplier Input Process Output Customer

Pembelian bahan Bahan Baku Kain Kerudung dari bahan Remaja, Ibu ibu,
baku atau kain Kerudung sifon, paris, dan kaos Anak-anak

Pemilihan Bahan Baku


terdiri dari bahan sifon,
paris, dan kaos

Persiapan alat dan bahan


Pemesan kain
seperti gunting, benang, Pembuatan sample
sesuai pesanan,
jarum, mesin jahit, pensil kerudung dari bahan
sesuai bahan dan
kain,jarum pentul, meteran sifon, paris dan kaos
ukuran
dan pola

Pengecekan jahitan Penjahitan dibagian produksi sesuai Masuk dalam proses Pengguntingan pada
Pemotongan bahan
sebelum dilakukan tahap dengan tipe penjahitan yaitu tipe penjahitan kain sesuai pola standart sesuai
sesuai dengan pola
penyablonan rapi, jahit tepi dan tepi rawis pola dan ukuran ukuran persegi

Pemilihan motif, ukuran Pembuatan stiker Proses


Pengprintan sesuai Siap untuk
sesuai dengan print cetak dengan pemasangan pengemasan Inspeksi dan Packing
motif print didistribusikan
penyablonan logo (packing)

Gambar 11. Diagram SIPOC

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data pekerjaan, kurang pengawasan, kurang
dan analisis yang telah dilakukan maka teliti, tergesa-tergesa dalam mengejar
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: target produksi sehingga produk yang
dihasilkan kurang memuaskan.
a. Hasil dari peramalan menggunakan
c. Usulan tindakan perbaikan yang harus
metode exponential smoohing didapatkan
dilakukan adalah dengan perbaikan
nilai error MAD sebesar 17,97,
dengan menetapkan standart metode
MAPE sebesar 0,03 dan MSE sebesar
yang dapat diimplementasikan pada
546,88.
proses produksi kerudung, selain itu
b. Penyebab terjadinya cacat pada
pengawasan terhadap karyawan
pembuatan kerudung pada home
pekerja saat bekerja.
industry kelelahan dan kurangnya
konsentrasi pekerja saat melakukan .

72
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(1), 2020, page 63-73

5. PENGHARGAAN MBNQA, dan HACCP. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.
1. Ucapan terimakasih disampaikan [5] Assauri, Sofyan. 1984. Teknik dan
kepada DRPM Ristekdikti yang sudah Metode Peramalan. Penerbit Fakultas
mensupport pendanaan dalam Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
penelitian ini, sehingga penelitian ini
bisa selesai sesuai dengan yang [6] V. Mandasari and B. A. Tama, “Analisis
diharapkan. Kepuasan Konsumen Terhadap
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Restoran Cepat Saji Melalui Pendekatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Teknik Data Mining : Studi Kasus XYZ,” J.
Qomaruddin Gresik Generik, 2011.
[7] Ilham N.M. 2012. Analisis pengendalian
6. DAFTAR PUSTAKA kualitas produk dengan menggunakan
Statistical Processing Control (SPC) pada PT.
[1] Muhaemin, Achmad, 2012, Analisis
Bosowa Media Grafika (Tribun Timur).
Pengendalian Kualitas Produk dengan
Skripsi. (Online). Makasar: Universitas
Metode Six Sigma pada Harian Tribun
Hasanuddin Makasar.
Timur. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
http://core.ac.uk/download/pdf/25487
Bisnis, Manajemen, Universitas
0 63.pdf. Diunduh pada 12 November
Hasanuddin. Makassar, termuat di:
2019 pukul 21:00.
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456
7 89/1198 (Diakses pada 7 November [8] Fithri dan Chairunnisa, (2019). “Six
2019). Sigma Sebagai Alat Pengendalian Mutu
Pada Hasil Produksi Ikan Mentah PT.
[2] Arminas dan Karanga, F.T. (2016).
Unitex, Tbk. Jurnal Teknik Industri, 14.
“Analisis Peramalan Penjualan
1:43-52.
Comforta’ Bed Jenis Super Star Pada PT.
Massindo Terang Perkasa Makassar,” [9] I. Ferreira, J. Cabral, and P. Saraiva,
Seminar Nasional Sains dan Teknologi, “An integrated framework based on the
Fakultas Teknik Universitas ECSI approach to link mould customers’
Muhammadiyah Jakarta. satisfaction and product design,” Total
Qual. Manag. Bus. Excell., 2010.
[3] Gusdian, E., Abdul, M., dan Arifuddin.
2016. Peramalan Permintaan Produk [10] Nasapi M, dkk. 2014. Peramalan
Roti Pada Industri Tiara Rizki di Permintaan Susu Pasteurisasi
Kelurahan Boyaoge Kecamatan Tatang Menggunakan Metode Jaringan Syaraf
Kota Palu. 4 (1):97-105. Tiruan dan Time Series (Studi Kasus di
Koperasi Susu SAE Pujon, Malang).
[4] Gaspersz, Vincent. 2005. Pedoman
Jurnal EECCIS Vol.6 (1), Hal : 1-12.
Implementasi Program Six Sigma
Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, [11] Ginting, Rosnani. (2007). Sistem
Produksi. Graha Ilmu: Yogyakarta.

73

Anda mungkin juga menyukai