PERAMALAN PERMINTAAN
Nama Kelompok :
1. Ida Bagus Komang Donalika (01820093)
2. Komang Rahadi Saputra (01820055)
3. Ketut Bagus Putra Wijaya (01820077)
4. Putu Ngurah Agus Ariawibawa (01820076)
5. Made Ari Yoga Widariawan (01820078)
6. Komang Indah Permata Sari (01820035)
7. Putu Yeni Lestari (01820071)
8. Kadek Joni Saputra (01820062)
Latar Belakang
Kebanyakan keputusan bisnis dibuat berhadapan dengan resiko atau ketidakpastian. Suatu
perusahaan harus memutuskan berapa banyak masing-masing produk harus dibuat, dengan harga
berapa, dan berapa banyak biaya harus dihabiskan untuk periklanan dan juga harus membuat rencana
untuk pertumbuhan perusahaan. Semua keputusan ini didasarkan pada ramalan terhadap tingkat
kegiatan ekonomi masa depan pada umumnya dan permintaan terhadap perusahaan pada khususnya.
Tujuan peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi dalam perencanaan untuk pertumbuhan jangka
panjang.
Peramalan permintaan dan penjualan produk perusahaan biasanya dimulai dengan peramalan
ekonomi makro tentang tingkat umum kegiatan ekonomi secara keseluruhan atau produk nasional
bruto (gross national bruto- GNP). Alasanya adalah bahwa permintaan dan penjualan pada
kebanyakan barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh kondisi bisnis.
Perusahaan mengunakan peramalan-peramalan makro (macroforecast) tentang kegiatan-kegiatan
ekonomi umum ini sebagai masukan untuk membuat peramalan-peramalan mikro (microforecast)
tentang permintaan dan penjualan dari industri dan perusahaan.
Teknik peramalan ada beberapa macam, mulai dari yang sangat sederhana dan memerlukan
sedikit upaya, sampai yang sangat canggih dan sangat mahal dalam hal waktu dan tenaga. Beberapa
teknik peramalan pada dasarnya adalah kualitatif sedangkan yang lainya adalah kuantitatif.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncullah beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
a. Peramalan Kualitatif
b. Analisis Deret Waktu
c. Metode-Metode Barometrik
d. Model Ekonometrik
e. Peramalan Input – Out Put
BAB II
PEMBAHASAN
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan permintaan.
Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang
diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan, yaitu:
Permintaan bebas ( independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak terkait
langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
Permintaan tidak bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung dengan
atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item tertentu.
Teknik Peramalan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu
dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang pasar
yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah
produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai
aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti,
melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara
keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan.
Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah melakukan minimisasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan diuraikan
berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa yang diproduksi
dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode peramalan permintaan
yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
A. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan
pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat
berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya
menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model – model statistik sebagai bahan
masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun
kelompok.
Survei dan jajak pendapat sering digunakan untuk membuat ramalan jangka pendek apabila data
kuantitatif tidak tersedia. Teknik-teknik kuantitatif ini dapat pula bermanfaat untuk melengkapi
peramalan kuantitatif yang mengantisipasi berbagai perubahan dalam selera konsumen atau harapan-
harapan perusahaan mengenai kondisi perekonomian di masa mendatang. Teknik-teknik itu juga bisa
tak ternilai dalam meramalkan permintaan terhadap produk yang ingin diperkenalkan oleh
perusahaan.Di Subbab ini akan di kaji dengan singkat peramalan berdasarkan survei, jajak pendapat,
dan meminta perspektif luar negri.
1. Teknik Survei
Pemikiran untuk mengadakan peramalan berdasarkan survei mengenai berbagai kecendrungan
ekonomi ialah supaya berbagai keputusan ekonomi dapat dibuat dengan baik sebelum terjadi
pengeluaran aktual. Sebagai contoh, perusahaan biasanya mengadakan beberapa tambahan pada
pabrik dan perlengkapan jauh sebelum pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya dilakukan.
Beberapa survei yang sangat terkenal yang digunakan untuk meramalkan kegiatan ekonomi pada
umumnya dan kegiatan ekonomi diberbagai sektor perekonomian ialah
Survei tentang pabrik dan para eksekuif bisnis dan rencana pengeluaran untuk perlengkapan. Survei
ini dilakukan secara berkala oleh McGraw-Hill,inc., Departemen perdagangan AS, Securities and
Exchange Commission (SEC), dan Dewan Konferensi Industri Nasional, Misalnya, Survei McGraw-
Hill menyangkut lebih dari 50% pembelanjaan pabrik dan perlengkapan baru, dilaksankan dua kali
setahun, dan diterbitkan Oleh Businnes Week (suatu terbitan McGraw-Hill).Survei Departemen
predagangan bahkan lebih komperehensif,dilaksanakan setiap kuartal dan diterbitkan oleh Survei of
Current Businnes miliknya.
Survei tentang rencana perubahan invenori dan harapan penjualan, ini dilaksankan secara berkala oleh
Departement Perdaganga, Mc-Graw-Hill, Dun & Bradstreet, dan Asosiasi Agen Pembelian Nasional,
dan mereka melaporkan tentang rencana para eksekutif bisnis mengenai perubahan inventory dan
harapan akan penjualan di masa mendatang.
Survei tentang rencana Pengeluaran Konsumen. Ini dilaksanakan secara berkalah oleh Biro Sensus
dan Pusat Riset Universsitas Michigan, dan Mereka melaporkan tentang keinginan konsumen untuk
membeli produk-produk spesifik, termasuk rumah, peralatan konsumen dan mobil. Hasilnya Sering
dipakai untuk meramalkan permintaan konsumen pada umunya dan tingkat kepercayaan konsumen
dalam perokonomian.
2. Jajak Pendapat
Meskipun hasil survei yang di teerbitkan mengenai rencana pengeluaran dari kalangan bisnis,
konsumen dan pemerintah sangat penting,namun biasanya perusahaan memerluakan peramalan
spesifik untuk penjualanya sendiri. Perusahaan dapat meramalkan penjualanya melalui pendapat para
pakar di dalam dan diluar perusahaan. Ada beberapa teknik jajak pendapat:
Jajak pendapat eksekutif
Perusahaan dapat mengumpulkan pendapat para menejer tingkat atas dari bagian penjualan, produksi,
keuangan, dan personalia mengenai pandangan mereka tentang masa depan penjualan dari persahaan
selama kuartal atau tahun yang akan datang
Jajak pendapat tenaga penjual
Adalah peramalan penjulan dari perusahaan di tiap daerah pada setiap gugus produk: peramalan ini
didasarkan pada pendapatan tenaga penjual yang ditugaskan di lapangan oleh perusahaan.
2. Variasi Musiman
Penignkatan independen dan efktivitas pengawasan perbankan dicapai dengan peningkatan
kopmpetensi pemeriksa bank,peningkatan koordinasi antarlembaga pengawasan,Pengembangan
pengawasan berbasis risiko (risk based supervision development),penignkatan efektivitas penegakan
hukum (enforcement),dan konsolidasi organisasi sektor perbankan di Bank Indonesia.Dalam jangka
waktu dua tahun ke depan setelah penerapan API diharapkan fungsi pengawasan bank yang dilakukan
oleh Bank Indonesia akan lebih efektif dan sejajar dengan pengawasan yang dilakukan oleh otoritas
pengawas di negara lain yang telah lebih dulu ,penerapkan 35 basel core principle.
C. Metode-Metode Barometrik
Peramalan baromtetrik (barometric forecasting) seperti dilakukan sekarang merupakan hasil kerja
yang dilakukan oleh NBER (National Bureau of ekonomi utama (leading economic indicators)
digunakan untuk meramalkan peningkatan dalam aktivitas bisnis secara umum, dan sebaliknya.
Sebagai contoh , peningkatan dalam izin dan membangun dapat di pakai untuk meramalkan
peningkatan dalam kontruksi perumahan.
D. Model Ekonometrik
Permintaan dan penjualan perusahaan atas suatu komoditas sama halnya dengan variabel ekonomi
yang lainnya yang secara meningkat mulai di ramalkan dengan menggunakan model ekonometrik
dengan metode peramalan yang lainya adalah model ini yang berusaha untuk mengidentifikasi dan
mengukur kepentingan relatif (elastisitas) dari berbagai macam determinan permintaan atau variabel
ekonomi lainya untuk di ramalkan. Dengan berusaha untuk menerangkan hubungan yang sedang
diramalkan, peramalan ekonometrik memungkinan para manajer untuk menentukan kebijakan yang
optimal bagi perusahaan.Ini sangat berlainan dengan teknik peramalan permintaan, penjualan dan
variabel ekonomi lainnya yaitu peramalan permintaan,penjualan dan variabel ekonomi lainya
berdasarkan pada pola mereka yang sebelumnya atau dengan dasar beberapa indikator utama saja.
Teknik peramalan ekonometrik sering menggunakan hal-hal yang terbaik yang terdapat dalam
teknik peramalan lain, seperti tren atau variasi musiman,Teknik penghalusan dan indikator utama.
Metode peramalan ekonometrik dapat bervariasi antara model persamaan tunggal dari persamaan
yang dihadapi perusahaan untuk poduknya sampaimodel persamaan berganda yang menggambarkan
beratus-ratus sektor dan industri dalam perekonomian.
1) Model Persamaan Tunggal
Bentuk paling sederhana dari peramalan ekonometrik adalah model persamaan tunggal. Langkah
pertama adalah mengidentifikasi determinan-determinan dari variabel yang akan diramal.
A. Simpulan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan. Peramalan permintaan (forecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –
produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan
kemudahan. Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan
apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (demand).
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Permintaan
https://teknikindustritalk.wordpress.com/2012/04/15/metode-peramalan-kualitatif/
https://id.wikipedia.org/wiki/Deret_waktu
https://www.taupasar.com/2019/07/jenis-jenis-metode-peramalan.html