Anda di halaman 1dari 13

TEORI PERUSAHAAN

Oleh:
Khoridah Umami Vega Vickya (131500164)
Rircky Bakhrul Ulum (131500166)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
2015
DAFTAR ISI
1

HALAMAN JUDUL........................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

PEMBAHASAN...............................................................................................

TEORI PERSUSAHAAN................................................................................

PENGERTIAN NILAI......................................................................................

KENDALA-KENDALA DAN TEORI PERUSAHAAN................................

KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN...................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

13

TEORI PERUSAHAAN
2

Suatu cara yang sangat bermanfaat untuk memulai mempelajari ekonomi


manajerial ini adalah memperkuat teori perilaku perusahaan yang akan digunakan
dalam analisis proses pembuatan keputusan manajerial. Perusahaan bisni
merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik, dan informasi (teknis,
penjualan, koordiansi, dan lain-lain). Orang- orang yang terlibat langsung di
dalamnya, mencakup para pemegang saham, manajemen, pemasok (suppliers),
dan para pelanggan. Disamping para partisipan langsung ini, semua anggota
masyarakatsecara tidak langsung juga terlibat dalam kegiatan perusahaan, sebab
dunia bisnis menggunakan sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk tujuantujauan tertentu, membayar pajak jika memperoleh laba, menyediakan
kesempatan kerja, dan pada umumnya menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
DEFINISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN

Definisi secara umum Perusahaan adalah sebuah organisasi yang


mengelola input (sumber daya) untuk menghasilakan output (barang/ jasa)

untuk dijual kepada masyarakat.


Definisi menurut Salvatore (2004) Perusahaan adalah organisasi yg
mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya untuk keperluan

produksi barang dan jasa


Definisi menurut Barthwal (2000) : perusahaan adalah sebuah organisasi
milik seseorang atau beberapa orang yg secara bersama-sama terlibat
dalam berbagai bentuk aktivitas produktif maupun aktivitas lain yangg

telah ditentukan sebelumnya


Menurut Marti sumarni (1997) Perusahaan adalah sebuah
unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.

Tujuan perusahaan :

Memaksimalisasi kesejahteraan pemilik (pemegang saham)


Memaksimalisasi nilai perusahaan
Memaksimalisasi harga saham, bukan hanya untuk memaksimalkan laba

Perusahaan-perusahaan berdiri karena mereka sangat bermanfaat dalam


mengalokasikan

sumber

daya-sumber

daya

yaitu

menghasilkan

dan

mendisitribusikan barang dan jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut pada dasarnya


merupakan unit-unit ekonomi. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatannya paling baik
jika dianalisis dalam konteks model ekonomi dari suatu perusahaan.
Dalam jangka panjang keberadaan mereka tidak saja menguntungkan bagi
pemilik / pemegang saham, namun juga akan membawa manfaat bagi masyarakat
luas dan pemerintah melalui suatu proses yang disebut arus kegiatan ekonomi
(The Circular Flow of Economic Activity). Teori perusahaan adalah konsep dasar
yang digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi manajerial.

Model dasar dari suatu perusahaan bisnis diperoleh dari teori perusahaan
(theory of the firm). Dalam versi paling tradisional, tujuan suatu perusahaan
adalah maksimalisasi laba dimana manajer/pemilik dari suatu perusahaan
4

dianggap selalu berupaya untuk memaksimumkan laba jangka pendek


perusahaannya. Kemudian, jika penekanan tujuan terhadap laba tersebut mulai
bergeser atau diperluas sehingga mencakup dimensi ketidak pastian (uncertainly)
dan waktu, maka tujuan utama perusahaan ini berubah menjadi maksimalisasi
kekayaan, dan bukan lagi sekedar maksimalisas laba jangka pendek. Sekarang ini
tujuan maksimisasi kekayaan atau maksimisas nilai tersebut dianggap sebagai
tujuan utama dari suatu unit usaha.
Eksistensi Perusahaan

Apakah suatu produk/ jasa hanya dapat dihasilkan oleh sebuah


perusahaan?
o Tidak
Lalu mengapa orang mendirikan perusahaan?
o Demi efisiensi melalui perusahaan, input (sumber daya sumber
daya) dapat dikelola untuk menghasilkan output secara lebih
efisien

Teori tradisional

mengasumsikan bahwa perusahaan selalu memaksimalkan


keuntungan.
Teori baru
tidak semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan.
Tujuan lain selain keuntungan ini biasanya disebut manajerial.

PENGERTIAN NILAI
Dasar dari model ekonomi adalah maksimalisasi nilai suatu perusahaan.
Oleh karena itu, pengertian nilai dalam pembahasan ini harus jelas batasannya.
5

Dalam literature ekonomi dan bisnis nilai mempunyai pengertian bermacammacam, misalnya nilai buku, nilai pasar, nilai likuidasi, dan lain-lain. Untuk
pembahasan di sini, nilai perusahaan kita definisikan sebagai nilai sekarang
(present value) dari suatu aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan
diterima pada masa yang akan datang. Aliran-aliran kas tersebut untuk saat ini
bisa disamakan dengan laba. Oleh karena itu, nilai perusahaan sekarang ini atau
nilai sekarangnya adalah nilai dari laba yang diharapkan akan diperoleh pada
masa yang akan datang yang dihitung pada masa sekarang dengan cara
mendiskontokanya pada suatu tingkat bunga tertentu. Tingkat bunga tersebut
sering juga disebut tingkat diskonto yang tepat (Opportunity discount rate)

n
1
2

........
1 i 1 1 i 2
1 i n
n
t

t
t 1 1 i
PV

PV : Present Value of all expected future laba (nilai sekarang dari seluruh laba
yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang).
n : Expected Laba at year n (laba yang diharapkian pada tahun ke n. dan t
sama dengan 1,2, 3,...sampai ke n
i : tingkat bunga (diskonto) yang tepat
Oleh karena itu laba sama dengan penerimaan total atau total revenue (TR)
dikurangi dengan biaya total atau total cost (TC) maka persamaan dapat ditulis
dengan cara berikut:

TRt TCt
1 i t
t 1
n

Nilai

Laba adalah selisih antara penerimaan dengan biaya. Jika selisih tersebut
negatif, disebut surplus, sementara kekurangan penerimaan atas biaya disebut
defisit.
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,
salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham
perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang
dimiliki. Menurut Van Horne (1998) value is represented by the market price of
the companys common stock which in turn, is a function of the firms investment,
financing and dividen decision. Harga pasar saham menunjukkan penilaian
sentral dari seluruh pelaku pasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer
kinerja manajemen perusahaan.
Menurut Fama (1978) dalam Untung Wahyudi et.al, nilai perusahaan akan
tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang
terbentuk antara pembeli dan penjual di saat terjadi transaksi disebut nilai pasar
perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset
perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di
masa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan
meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat. Free cash
flow menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk
mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau resiko akan
kehilangan kendali terhadap perusahaan. Menurut Jensen (1986:137), free cash
flow adalah kelebihan kas yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang
memiliki net present value positif setelah membagi dividen.
Implementasi tata kelola perusahaan secara efektif dalam perbankan syariah
memerlukan adanya pemahaman mengenai:
7

1. Akuntabilitas berarti tuntutan agar manajemen perusahaan memiliki kemampuan


answerability yaitu kemampuan untuk merespon pertanyaan dari stakeholders atas
berbagai corporate action yang mereka lakukan.
2. Transparansi berarti ketersediaan informasi yang akurat, relevan, dan mudah
dimengerti yang dapat diperoleh secara low-cost sehingga stakeholders dapat
mengambil keputusan yang tepat. Karena itu, perusahaan perlu meningkatkan
kualitas, kuantitas, dan frekuensi dari laporan kegiatan perusahaan.
3. Responsibility memastikan bahwa bank dikelola secara hati-hati sesuai dengan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk menetapkan
manajemen risiko dan pengendaliaan yang sesuai.
4. Independency bertindak hanya untuk kepentingan bank dan tidak dipengaruhi
oleh aktivitas-aktivitas yang mengarah pada timbulnya conflict of interest.
5. Fairness menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, manajemen dan
karyawan bank, nasabah serta stakeholder lainnya.
Semua kegiatan perusahaan mempengaruhi resiko perusahaan dan tingkat
diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang. Oleh karena itu,
tampak bahwa keputusan dari bagian-bagian perusahaan yang berbeda pada suatu
perusahaan bias ditaksir dengan melihat pengaruh-pengaruh keputusan tersebut
terhadap nilai perusahaan seperti yang ditunjukan pada dua persamaan diatas.
Jadi, satu asumsi yang fundamental dalam ekonomi manajerial adalah
bahwa perusahaam berusaha untuk memaksimumkan nilainya seperti yang
ditunjukan pada kedua persamaan, dengan tanduk kepada kendala teknologi,
kelangkaan sumber daya, aturan-aturan pemerintah, dan sebagainya.

KENDALA-KENDALA
DAN TEORI PERUSAHAAN

Keputusan-keputusan manajerial sangat jarang dibuat secara isolatif. Agar


setiap keputusan perusahaan dapat memaksimumkan nilai perusahaan, maka para
manajer harus memperhatikan implikasi jangka pendek dan jangka panjang dari
keputusan

tersebut. Misalnya

bagaimana

kendala-kendala

eksternal

mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.


Biasanya

proses

pembuatan

keputusan

manajerial

mencakup

proses

pengoptimalan nilai dari beberapa fungsi tujuan dengan tunduk kepada salah satu
kendala atau lebih.
Berikut adalah kendala yang sering dialami saat pengambilan keputusan

Kendala sumber daya


Keterbatasannya bahan baku yang digunakan, kurangnya tenaga
kerja yang terampil, energi, mesin-mesin, gudang penyimpanan,

dan lain-lain
Kendala hukum/ peraturan (undang-undang)
Membatasi ruang gerak atau kebebasan perusahaan semisal; UU
pengolahan limbah, penentuan upah minimum batas toleransi

tingkat polusi, standar kesehatan dan keselamatan kerja.


Kendala kualitas dan kuantitas produk
Syarat nutrisi pada manusia, prasyarat reliabilitas untuk alat-alat
listrik, dan prasyarat jumlah pelanggan minimum yang bias
diberikan pelayanan khusus

KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN

Besarnya pengaruh dari kendala-kendala tersebut di dalam proses


pembuatan

keputusan

manajerial

membuat

topik

optimisasi

terkendala

(constrained optimization) menjadi sangat penting dalam ekonomi manajerial.


Banyak kritik yang dilontarkan mengapa kreteria maksimalisasi laba atau
kekayaan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis perilaku perusahaan.
Apakah benar para manajer hanya berusaha untuk memaksimumkan nilai
perusahaannya saja atau apakah kepuasan mereka hanya sebatas itu saja ? Apakah
benar mereka lebih mengutamakan pada hasil-hasil yang memuaskan ketimbang
hasil-hasil yang optimal, seperti yang dinyatakan teori ekonomi?
Sangat sulit untuk menentukan apakah manajemen suatu perusahaan
berusaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan ataukah hanya sekedar
berusaha untuk memuaskan pemiliknya sembari mencari tujuan-tujuan lainnya.
Misalnya, apakah seseorang bisa mengatakan bahwa kegiatan social yang
dilakukan oleh suatu perusahaan akan mengakibatkan maksimisasi nilai jangka
panjang ? Apakah gaji yang tinggi dan laba yang tinggi mampu untuk menarik
atau menahan para manajer untuk tetap bertahan mengelola dan mengendalikan
suatu perusahaan dalam suasana persaingan yang keras ?
Sulit sekali untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang pasti dari
pertanyaan-pertanyaan diatas, sehingga permasalahan tersebut pada akhirnya
merangsang berbagai teori alternatif perilaku perusahaan. Beberapa dari teori
alternatif yang terkenal antara lain adalah model yang menganggap para manager
lebih

memperhatikan

kepuasan

diri

mereka

sendiri

atau

maksimisasi

kesejahteraan, dan model yang menganggap perusahaan sebagai kumpulan dari


individu yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda
Masing-masing teori perilaku manajerial telah memperkaya pengetahuan
dan pemahaman kita mengenai perusahaan. Namun demikian tidak satu pun dari
teori tersebut yang menggantikan model dasar ekonomi mikro perusahaan sebagai
dasar untuk menganalisis pembuatan keputusan manajerial.
Teori ekonomi perusahaan, seperti telah diungkapkan di muka,
menyatakan bahwa seornag manajer berusaha untuk memaksimumkan nilai
perusahaan, dengan tunduk kepada kendala-kendala keterbatasan sumber daya,
teknologi, dan masyarakat. Secara eksplisit teori tersebut tidak mengakui adanya

10

tujuan-tujuan lainya, termasuk kemungkinan bahwa para manajer bisa melakukan


tindakan-tindakan yang lebih bermanfaat bagi orang lain selain pemegang saham
mungkin manajer itu sendiri atau masyarakat umum, tetapi akan mengurangi
kekayaan pemegang saham. Misalnya perusahaan menetapkan tujuan ikut serta
dalam program tanggung jawab sosial. Tampaknya hal tersebut menunjukan
perilaku untuk mencapain kepuasan batin. Apakah model ekonomi mikro
perusahaan cukup memadai sebagai dasae menganalisis pembuatan keputusan
manajerial tersebut? Jawabanya Ya
Pertama, persaingan yang ketat baik di pasar produk ( dimana perusahaan
menjual outputnya) maupun di pasar modal (dimana perusahaan mendapatkan
dana

untuk

perusahaannya)

mengharuskan

manajemen

untuk

memperhatikanrujuan maksimisasi nilai dalam proses pengambilan keputusannya.


Selain itu, para pemegang saham tentu saja tertarik dengan tujuan maksimisasi
nilai ini karena tujuan tersebut mempengaruhi tingkat kembalian (Rate of return)
dari investasi modal saham biasa.
Kedua, walaupun tujuan maksimisasi nilai ini terlalu menyederhanakn
beberapa tujuan perusahaan lainya, namun konsep dan pengertian yagn
dikembangkan teori ekonomi perusahaan dapat membantu dalam anaslisi
pengambilan keputusan. Selain itu,dasar yang diberikan oleh teori tersebut juga
membentuk basis, baik untuk perluasan model tersebut maupun untuk
pengevaluasian model-model alternative yang ditunjukan untuk membuat
keputusan manajerial.
Ketiga, biaya dan manfaat dari setiap tindakan harus dipertimbangkan
sebelum suatu keputusan diambil. Dengan kata lain, sebelum perusahaan
menentukan tingkat pencapaian yang memenuhi syarat, seorang manajer harus
menghitung biaya dari tin dakan yang akan di lakukannya. Anaslisi yang tercakup
dalam model maksimisasi tersebut memberikan informasi biaya tersebut.
Keempat, model maksimisasi nilai ini bias juga mencakup kegiatan
tanggung jawab sosial seperti itu, walaupun pada kesan pertama tampaknya model
tersebut menghalangi kemungkinan seperti itu. Kritikan yang menganggap bahwa
terori ekonomi perusahaan hanya menekan maksimisasi laba dan nilai, dan

11

mengabaikan masalah tanggung jawab sosial, cukup pernting untuk dibicarakan


sedikit lebih luas.

12

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, lincolin, Ekonomi Manajerial, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE UGM, 2008.
Pujiati, Diyah, JURNAL PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN, STIE PERBANAS
Setiono ,Benny Agus, JURNAL TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE
FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN (PROFIT AND
LOSS SHARING) DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH, Universitas Hang
Tuah Surabaya

13

Anda mungkin juga menyukai