1. Pendahuulan
Analisis proyek industri pada dasarnya merupakan suatu
studi ekonomi manajerial yang dilakukan secara
komprehensif mencakup analisis, studi teknik, dan analisis
ekonomi. Pada dasarnya alternatif proyek industri terdiri
atas dua aspek utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
aspek teknik dan aspek ekonomi. Aspek teknik meliputi
studi yang berkaitan dengan proses produksi, karekteristik
produksi, sistem usaha, dan lokasi dari unit produksi.
Faktor-faktor teknik ini perlu diperhatikan pada awal
melakukan proyek industri seperti; memilih proses
produksi yang tepat diantara beberapa kemungkinan cara
memproduksi produk industri yang sama. Perlu
diperhatikan pemilihan mesin-mesin dan peralatan yang
sesuai dengan karakteristik pekerjaan, yang tentunya
berkaitan dengan proses produksi dan skala output dalam
produksi (retruns scale). Manajer proyek industri harus
memperhatikan secara terperinci tentang kebutuhan
pabrik, peralatan, kebijaksanaan inventori, dan lain-lain
pada akhirnya perlu pula memperhatikan pemilihan lokasi
industri yang tepat. Lokasi dari suatu industri berbeda
antara industri yang satu dan industri lainnya, tergantung
sifat karakteristik industri itu.
Aspek ekonomi dari proyek industri berkaitan dengan
prakiraan penerimaan total dan biaya total per satuan
waktu. Pendugaan penerimaan total dan biaya total pada
masa mendatang dapat menggunakan pendekatan
peramalan (forecasting) atau metode lainnya seperti :
unit engineering costing.
Analisis investasi proyek inudustri bertujuan untuk
memilih aktivitas investasi yang paling menguntungkan.
Dengan demikian metode analisis investasi proyek industri
yang akan dibahas adalah: nilai bersih sekarang (Net
1
Present Value = NPV), rasio manfaat biaya (Benefit Cost
Ratio = BCR), tingkat pengembalian hasil internal
(Internal Rate of Return = IRR), analisis break even
(Break-Even Analysis), dan metode lainnya yang banyak
diterapkan dalam analisis investasi proyek industri.
TUJUAN IDENTIFIKASI
KESEMPATAN:
PROYEK INDUSTRI: SUMBER DAYA YANG
PERMINTAAN PASAR
KEUNTUNGAN EKONOMIS DIMILIKI ATAU YANG
DAPAT DIJANGKAU
ALTERNATIF PERTIMBANGAN:
PROYEK INDUSTRI TEKNIK
EKONOMI
KRITERIA EVALUASI:
TINGKAT KEUNTUNGAN
EKONOMIS (PROFITABILITY)
ALTERNATIF TERPILIH:
PROYEK INDUSTRI
YANG FISIBEL
2
Dengan demikian semua nilai baik yang berkaitan dengan
penerimaan total maupun biaya total sepanjang waktu,
harus dievaluasi pada nilai sekarang (present value of
money). Dalam ekonomi manajerial, pengaruh waktu dan
interest rate memperoleh perhatian utama dan
merupakan topik penting dalam analisis investasi proyek
industri.
Jika uang sejumlah P diinvestasikan sekarang dengan
interest rate sebesar i per tahun, nilai uang itu akan
bertambah setiap tahun.
3
Dimana
F = nilai yang akan datang dari uang yang
diperkirakan akan diterima.
P = nilai uang yang diperhitungkan sebagai
penerimaan sekarang atau biaya sekarang
berdasarkan perkiraan penerimaan total atau biaya
total pada masa yang akan datang.
[ 1/(1 + i)n]= faktor nilai sekarang (present worth factor
= PF) atau sering juga disebut sebagai faktor diskon
(discount factor = DF)
Sebagai contoh, jika kita menginvestasikan uang pada
saat sekarang sebesar 1.000.000, dengan interest rate
18% per tahun, maka setelah 5 tahun, nilai uang itu akan
menjadi:
F = P(1 + i)n = Rp. 1.000.000 (1 + 0,18)5 = RP 2.287.800.
Dengan cara yang sama juga dapat ditentukan nilai sekarang dari
sejumlah uang yang direncanakan diterima atau dikeluarkan pada
waktu yang akan datang. Misalkan pada 5 tahun yang akan
datang dari saat sekarang direncanakan akan diterima uang
sejumlah 5.000.000, apabila interest rate diperhitungkan sebesar
18% per tahun, maka nilai sekarang dari uang tersebut adalah:
= Rp. 2.185.500
Dalam kasus ini faktor nilai sekarang (DF) atau faktor diskon (DF)
adalah sebesar : [ 1/(1 + 0,18) 5] = 0,4371.
4
= TR – TC > 0
dimana :
= keuntungan ekonomis
Dimana:
5
C0 = biaya investasi awal dari proyek industri
[1/(1 + i)t ] = faktor nilai sekarang (PF) atau faktor diskon (DF)
yang merupakan faktor koreksi pengaruh waktu
terhadap nilai uang yang pada periode ke-t dengan
interest rate i per tahun.
Tabel 1
0 50 0
1 15 25
2 20 30
3 10 65
4 10 75
5 5 50
6
Tabel 2
7
terhadap nilai uang yang pada periode ke-t dengan
interest rate i per tahun.
8
pinjaman dari Bank, proyek industri itu dianggap memenuhi
kelayakan ekonomi apabila nilai IRR dari proyek itu lebih besar
daripada tingkat bunga pinjaman dari bank (rate of interest)
9
Dengan demikian berdasarkan kriteria IRR diketahui bahwa
pembelian mesin baru akan memberikan IRR = 46,31%, dan
karena nilai ini lebih besar daripada MARR yang diharapkan yaitu
sesuai tingkat bunga pinjaman dari Bank sebesar 18%, maka
disimpulkan bahwa pembelian mesin baru oleh PT. ELEKTRO
adalah layak berdasarkan pertimbangan ekonomi. Berdasrakan
analisis kelayakan ekonomi terhadap rencana investasi pembelian
mesin baru dari PT. ELEKTRO diperoleh nilai-nilai NPV (i = 0,18) = Rp.
52.340.000, BCR (i = 0,18) = 1,58 dan IRR = 46,31%. Semua kriteria
menunjukkan bahwa pembelian mesin baru adalah layak
berdasarkan pertimbangan ekonomi, sehingga manajer PT.
ELEKTRO seyogianya melaksanakan keputusan pembelian mesin
baru itu.
10
i