Anda di halaman 1dari 54

EKONOMI MANAJERIAL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL

Teori ekonomi mikro yang diterapkan dalam dunia bisnis sering disebut
sebagai ekonomi manajerial. Terkadang disebut juga ekonomi mikro terapan.

Ekonomi manajerial menerapkan teori dan metodologi ekonomi dalam


pembuatan keputusan di dunia bisnis. Secara lebih khusus, ekonomi
manajerial menggunakan alat dan teknik analisis ekonomi untuk
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial.

Untuk meningkatkan performance


(kinerja) perusahaan :

Keputusan-keputusan - peningkatan produktivitas


Keputusan-keputusan
Manajerial
Manajerial - memperluas pangsa pasar
- meningkatkan keuntungan
- mengurangi biaya

1
Hubungan antara Perusahaan, Manajer, Teori Ekonomi Mikro dan Teori
Pengambilan Keputusan

Perusahaan

Tujuan Usaha : Optimalisasi Profit Sepanjang Waktu

Manajer
Peranan manajer : Mengambil Keputusan Tentang Apa Yang
akan dilakukan Perusahaan Untuk Mencapai
Sasaran (Tujuan Perusahaan)

Teori Ekonomi Mikro Teori Pengambilan


(Microeconomic) Keputusan (Decision Teory)

Ilmu Ekonomi Manajerial


Aplikasi Ekonomi Mikro & Teori Pengambilan Keputusan Dalam
Pengambilan Keputusan, Tentang Apa Yang akan Dilakukan
Perusahaan Demi Tercapainya Sasaran (Tujuan Perusahaan)
TEORI PERUSAHAAN

Sumber daya:
Perusahaan - manusia
mengkombinasikan Menghasilkan dan
Bisnis - aset-aset fisik mendistribusikan
(unit ekonomi) - informasi (teknis, barang dan jasa
penjualan, koordinasi,dll)

Memaksimumkan
nilai Perusahaan

Pengertian Nilai Perusahaan

Dasar dari model ekonomi adalah memaksimumkan nilai suatu perusahaan.


Nilai perusahaan adalah nilai sekarang (present value/PV) dari aliran kas/laba suatu
perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang .
Nilai perusahaan = PV dari laba yang diharapkan pada masa yang akan datang
π1 π2 πn
= ——— + ——— + …. + ———
(1 + i)1 (1 + i)2 (1 + i )n
n πt
= ∑ ———
t= 1 (1 + i)n
PV = present value
π1 , π2 = laba yang diharapkan tahun pertama dan kedua

πn = laba yang diharapkan tahun ke n


i = tingkat bunga (diskonto)

π = TR – TC, maka persamaan dapat juga ditulis :

n TRt - TCt
Nilai Perusahaan = ∑ ————
t= 1 (1 + i)t
Contoh :

1 2 3 4 5
Proyeksi Laba 10 15 20 25 30

Diskonto = 10%

10 15 20 25 30
NP = ───── + ───── + ───── + ───── + ─────
(1+ 0,1)1 (1+ 0,1)2 (1+ 0,1)3 (1+ 0,1)4 (1+ 0,1)5
 
1 1 1 1 1
NP = 10x ───── + 15x ───── + 20x ───── + 25x ─────+ 30x ─────
(1+ 0,1)1 (1+ 0,1)2 (1+ 0,1)3 (1+ 0,1)4 (1+ 0,1)5

= 10(0,909) + 15(0,826) + 20(0,751) + 25(0,683) + 30(0,564)


 
= 9,09 + 12,39 + 15,02 + 17,08 + 16,62
 
= 70,50
 
Tingkat Keuntungan Minimal
Diskonto
yang Diharapkan (R)

Tingkat Risiko ↑ → R ↑
Risiko Risiko ↓ → R↓

Diskonto
10% 15% 20%
NP 70,50 62,40 54,43
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan

Fungsi perusahaan
Peningkatan -TR ↑
Pemasaran → Volume penjualan → - FC/unit ↓

M ↑ N
N
e
Peningkatan : ii
n - kualitas produk ll
d - penciptaan produk aa
u Produksi → baru ii
k
Efisiensi biaya
u produksi → TC ↓ PP
n ee
g rr
- Mencari dana -TC ↓ uu
Keuangan → - Penggunaan dana
→ - Discount
ss
rate
aa
- Personalia hh
- Akuntansi → Memberikan jasa aa
- Teknik Informasi aa
- Dll ↓ nn
- Ekspansi penjualan → - TR ↑
- Pengendalian biaya - TC ↓
Pengertian Laba
Untuk memahami teori perilaku perusahaan dan peran
dalam perekonomian pasar bebas, kita harus
memahami sifat laba. Pada kenyataannya, laba
merupakan unsur kunci dalam sistem pasar bebas,
sistem tersebut akan gagal beroperasi tanpa laba dan
motif laba.
Bahkan dalam perekonomian terencana sekalipun
(seperti China), dimana kepemilikan negara lebih umum
daripada usaha swasta, motif laba semakin
dipergunakan untuk mendorong penggunaan sumber
daya yang efisien. Insentif laba bagi manajer dan
pekerja telah mengarah pada peningkatan mutu produk
dan efisiensi biaya.
Argumentasi
Argumentasibahwa
bahwalaba
labamerupakan
merupakanmotif
motifpenting
pentingbagi
bagi
perusahaan
perusahaan karena
karena laba
laba itulah
itulah perusahaan
perusahaan akan
akan
tumbuh
tumbuhberkembang
berkembangdan
daneksis.
eksis.

Laba
LabaBisnis
BisnisVersus
VersusLaba
LabaEkonomi
Ekonomi
• Laba Bisnis : pendapatan penjualan dikurangi
biaya eksplisit (akuntansi) dalam menjalankan
bisnis.
• Laba ekonomi : laba bisnis dikurangi biaya modal
yang implisit dan masukan lain yang disediakan
pemilik dan dipergunakan perusahaan.
Laba bisnis

Penjualan Rp 50.000.000
Harga Pokok Penjualan ( 23.000.000)

Laba kotor Rp 27.000.000


Beban penjualan, administrasi, umum dan SDM
( 10.000.000)

Laba operasi Rp 17.000.000


Beban bunga ( 1.000.000)
Laba sebelum pajak Rp 16.000.000

Pajak ( 2.000.000)

Laba setelah pajak Rp 14.000.000


(Laba Bisnis)
Laba ekonomi
Penjualan bersih 50.000.000
Biaya operasi 33.000.000
Laba operasi sebelum pajak (EBIT) 17.000.000
Beban Bunga 1.000.000
Laba sebelum pajak (NOPBT) 16.000.000
Pajak 2.000.000
Laba bersih setelah pajak (NOPAT) 14.000.000
Biaya modal pemilik (modal yang 6.000.000
diinvestasikan x biaya modal)
Laba ekonomi 8.000.000
Teori
Teorimengenai
mengenaiLaba
Laba
• •Risk Bearing Theory of profit : penerimaan di atas normal (laba
Risk Bearing Theory of profit : penerimaan di atas normal (laba
ekonomis)
ekonomis)diperlukan
diperlukanoleh
olehperusahaan
perusahaankarena
karenauntuk
untukmasuk
masuksuatu
suatuindustri
industri
atau
atauperusahaan
perusahaanmenanggung
menanggungrisiko
risikoyang
yangdidiatas
atasnormal
normalpula.
pula.
• •Frictional Theory of profit : laba didapatkan sebagai hasil dari friksi/
Frictional Theory of profit : laba didapatkan sebagai hasil dari friksi/
pergesekan
pergesekandari
darikeseimbangan
keseimbanganjangka
jangkapanjang.
panjang.
• •Monopoly theory of profit : beberapa perusahaan karena faktor skala
Monopoly theory of profit : beberapa perusahaan karena faktor skala
ekonomi,
ekonomi,persyaratan
persyaratanmodal
modalyang
yangtinggi,
tinggi,paten
patenatau
atauperlindungan
perlindunganimport
import
dapat
dapatmengembangkan
mengembangkanposisinya
posisinyayang
yangmemungkinkan
memungkinkanmereka
merekauntuk
untuk
mempertahankan laba di atas normal untuk periode waktu yang
mempertahankan laba di atas normal untuk periode waktu yang lebihlebih
panjang.
panjang.
• •Innovation Theory of profit : laba ekonomis merupakan imbalan bagi
Innovation Theory of profit : laba ekonomis merupakan imbalan bagi
mereka
merekayang
yangmelakukan
melakukaninovasi
inovasidengan
dengansukses.
sukses.
• •Managerial efficiency theory of profits : tingkat pengembalian yang di
Managerial efficiency theory of profits : tingkat pengembalian yang di
atas
atasnormal
normalsemata-mata
semata-matamerupakan
merupakanimbalan
imbalanbagi
bagiperusahaan
perusahaanyang
yang
sangat berhasil dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan
sangat berhasil dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan
operasi
operasiyang
yangefisien
efisiendll.
dll.
KONSEP DASAR TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

KONSEP DASAR TEORI PERMINTAAN

Permintaan (demand) dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang atau jasa)
yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (satuan jam, hari,
minggu, bulan dan tahun) berdasarkan kondisi-kondisi tertentu (faktor-faktor/
variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan terhadap produk).
Variabel-Variabel
(-)
Harga produk (Px)

Pendapatan konsumen : - produk normal (+) (+)


- produk inferior (-) (-)

Harga produk lain : - produk subsitusi (+) (+)


yang berkaitan - produk komplementer (-) (-)

(+)
Ekspektasi harga produk dimasa y.a.d (Pe)

(+)
Ekspektasi pendapatan konsumen dimasa y.a.d (Ie) Permintaan
(demand)
(-) produk
Ekspektasi ketersediaan produk dimasa y.a.d (PAe)

(+)
Selera konsumen (T)

(+)
Banyaknya konsumen potensial (N)

(+)
Pengeluaran iklan (A)

(+)
Features atau atribut produk (F)
Konsep dasar fungsi permintaan produk dapat dinyatakan dalam bentuk model
matematik :

QDX = f (Px, I I, Pr, Pe, le, PAe, T, N, A, F, O) = f (PX)

konstan

hubungan

disebut sebagai fungsi permintaan atau sering disingkat sebagai permintaan saja,
maka fungsi permintaan dapat diaplikasikan dalam model grafik, tabel dan matematik.

Contoh
Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap permintaan TV berwarna (20 inci)
diketemukan fungsi permintaan secara umum dari produk TV itu :

QDX =-1,4 - 15PX+7,5Pr+2,6I + 2,5A

QDX = kuantitas permintaan/penjualan TV berwarna (fungsi banyak/multisystem) dalam ribuan


unit
Px = harga TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribuan rupiah
Pr = harga TV berwarna (fungsi terbatas) dalam ratus ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan untuk produk TV berwarna (fungsi banyak), dalam ratus juta rupiah per
tahun
Tahun 1996, saat survei ini dilakukan di pasar Jakarta, variabel yang
Tahun 1996, saat survei ini dilakukan di pasar Jakarta, variabel yang
mempengaruhi permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak) ;
mempengaruhi permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak) ;
- Px (TV berwarna 20 inci fungsi banyak) = Rp 1,1 jt/unit
- Px (TV berwarna 20 inci fungsi banyak) = Rp 1,1 jt/unit
- Pr (TV berwarna 20 inci fungsi terbatas) = Rp 0,9 jt/unit
- Pr (TV berwarna 20 inci fungsi terbatas) = Rp 0,9 jt/unit
- I (rata-2 pendapatan konsumen TV berwarna 20 inci fungsi banyak) = Rp 10 jt/th
- I (rata-2 pendapatan konsumen TV berwarna 20 inci fungsi banyak) = Rp 10 jt/th
- A (total biaya iklan untuk TV berwarna 20 inci fungsi banyak = Rp 5 m/th)
- A (total biaya iklan untuk TV berwarna 20 inci fungsi banyak = Rp 5 m/th)
- Fungsi permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak):
- Fungsi permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak):
QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,6I + 2,5A
QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,6I + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(50)
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(50)
= 217,1 - 15PX
= 217,1 - 15PX

Skedul Permintaan untuk Fungsi Permintaan Do: QDx = 217,1 - 15PX


Skedul Permintaan untuk Fungsi Permintaan Do: QDx = 217,1 - 15PX
Titik Kombinasi Harga Jual Produk, P Kuantitas Permintaan, Q
(P,Q) (Rp. 100.000) (Ribu Unit)
A 14,473 0,005
B 13,473 15,005
C 12,473 30,005
D 11,473 45,005
E 10,473 60,005
F 9,473 75,005
G 8,473 90,005
H 7,473 105,005
I 6,473 120,005
Kurva Permintaan untuk Fungsi Permintaan Do: QDx = 217,1 - 15PX

Harga Produk TV (Rp 100.000)

A
B
C
D

E
F
Kurva permintaan
G
H

0 15 30 45 60 75 90 105 120
0 15 30 45 60 75 90 105 120
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Fungsi permintaan QDX = f (Px), dapat diturunkan fungsi permintaan invers :
Px = f -1 (QDX).

menentukan target harga (Px)

QDX = 217,1 - 15PX, dapat diturunkan fungsi permintaan invers :

Px = (217/15) - (15)-1 QDx menentukan target jumlah (QDX)

= 14,473-0,067QDX

Contoh :
Harga TV berwarna 20 inci (fungsi banyak), ditetapkan sebesar Rp 1,05 juta, jumlah
TV terjual :
QDX = 217,1 - 15PX
= 217,1 - 15(10,5) = 59,6 59.600 unit
Jika harga ditetapkan sebesar Rp 1,1 juta, jumiah TV yang terjual:
QDX = 217,1 - 15PX
= 217,1 - 15(11)
= 52,1 52.100 unit
Produsen tidak sanggup menyediakan 59.600 unit TV per tahun, dan hanya mampu
memproduksi 55.000 unit per tahun, harga maksimum :

Px = (217/15) - (15)-1QDX
= 14,473 - 0,067QDX
= 14,473 - 0,067(55)
= 10,8 (dibulatkan) Rp 1.080.000
ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI PERMINTAAN DALAM MANAJEMEN BISNIS TOTAL

variabel harga

permintaan produk

variabel penentu

Kasus permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak), di Pasar Jakarta pada th 1996.
Kasus permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak), di Pasar Jakarta pada th 1996.
Contoh perubahan variabel pengeluaran iklan pada th 1997:
Contoh perubahan variabel pengeluaran iklan pada th 1997:
(1)Peningkatan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 6 M), th 1997.
(1)Peningkatan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 6 M), th 1997.
(2)Penurunan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 4 M), th 1997.
(2)Penurunan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 4 M), th 1997.

Fungsi permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak) th 1996 :


Fungsi permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak) th 1996 :
Qdx = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A
Qdx = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(50) = 217,1 - 15P X
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(50) = 217,1 - 15P X
= 217,1 - 15PX
= 217,1 - 15PX
Fungsi permintaan berubah th.1997, akibat peningkatan biaya iklan sebesar 20% :

QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A


= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(60)
= 242,1 - 15PX
Fungsi permintaan berubah th.1997, akibat penurunan biaya iklan sebesar 20% :
QDX = -1,4 - 15PX+ 7,5Pr+ 2,61 + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5(40)
= 192,1 - 15PX
Perubahan Permintaan yang Menggeser Kurva Permintaan TV
Harga Produk TV (Rp 100.000)
180

160

140

120

100

80

60

40
D1
20 D0
D2
0
15 30 45 60 75 90 105 120 135
15 30 45 60 75 90 105 120 135
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap permintaan TV, fungsi permintaan dapat
Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap permintaan TV, fungsi permintaan dapat
dimasukan variabel biaya iklan (A) :
dimasukan variabel biaya iklan (A) :
QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A
QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5A
= 92,1 -15PX + 2,5A
= 92,1 -15PX + 2,5A

Jika pada th 1996, harga ditetapkan sebesar Rp 1,05 juta dan biaya iklan sebesar Rp
5 milyar, perkiraan kuantitas produk TV yang diminta :
QDX = 92,1 - 15PX + 2,5A
= 92,1 - 15(10,5)+ 2,5 (50)
= 59,6 59.600 unit

Tahun 1997 biaya iklan dinaikkan menjadi Rp 6 milyar, dan harga menjadi Rp 1,1
juta per unit, perkiraan kuantitas permintaan TV :
QDX = 92,1 - 15PX + 2,5A
= 92,1 - 15(11) + 2,5 (60)
= 77,1 77.100 unit
Pembuktian :
(1) Anggaran iklan tetap sebesar Rp 5 milyar, harga berubah dari Rp 1,05 juta 1996
menjadi Rp 1,1 juta (th 1997).
∆QDX = 0 - 15 ∆PX + 2,5 ∆A
= 0 – 15 (11 - 10,5) + 2,5 (50 – 50)
= -7,5 -7.500 unit

(2) Anggaran pengeiuaran iklan berubah dari Rp 5 milyar (th 1996 menjadi Rp 6
milyar (th 1997), harga tidak berubah.
∆QDX = 0 - 15 ∆PX + 2,5 ∆A
= 0 – 15 (10,5 - 10,5) + 2,5 (60 - 50)
= 25 25.000 unit
Kasus lain :
Kasus lain :
Kapasitas produksi tahun 1997 diperkirakan hanya sebesar 55.000 unit, dan harga
Kapasitas produksi tahun 1997 diperkirakan hanya sebesar 55.000 unit, dan harga
tidak dinaikkan, sebesar Rp 1,05 juta per unit. Kebijaksanaan biaya iklan yang
tidak dinaikkan, sebesar Rp 1,05 juta per unit. Kebijaksanaan biaya iklan yang
ditetapkan :
ditetapkan :
Harga Anggaran Kuantitas
Iklan Permintaan

Rp 1,05 juta Rp 5 milyar 59.600


Rp 1,05 juta ? 55.000
Selisih (A) 0 184 juta 4.600

∆QDX = 0 - 15 ∆PX + 2,5 ∆A


- 4,6 = 0 – 15 (0) + 2,5 ∆A
- 4,6 = 0 – 0 + 2,5 ∆A
∆A = - 4,6/2,5
= - 1,84 184 juta
KONSEP DASAR TEORI PENAWARAN

Penawaran (supply) dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang atau jasa)
yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung pada
sejumlah besar variabel.

Variabel-Variabel
(+)
Harga produk (P)

(-)
Harga input (Pi)

Harga produk lain : - produk komplementer (+)


Penawaran
(+) (-)
(supply)
yang berkaitan - produk subsitusi (-)
produk
(-)
Ekspektasi harga produk dimasa y.a.d (Pe)

(+)
Teknologi yang tersedia (T)

(+)
Banyaknya perusahaan sejenis (Nf)
Konsep dasar fungsi penawaran suatu produk dapat dinyatakan dalam bentuk
model matematik, konsep penawaran untuk suatu produk X, dinotasikan :
QSX = f (Px, | Pi, Pr, Pe, T, Nfl O) = f (PX)

ANALISIS PENAWARAN DALAM MANAJEMEN BISNIS TOTAL

Hubungan antara variabel harga jual dari produk X (Px) dan kuantitas penawaran
produk X (Qsx) untuk suatu periode waktu tertentu, sementara semua variabel
penentu penawaran terhadap produk X dibuat konstan, disebut fungsi penawaran
atau sering disingkat sebagai penawaran saja. Secara konseptual, fungsi penawaran
dapat didefinisikan sebagai suatu tabel, grafik, atau persamaan matematik.

Contoh
Penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta dan sekitarnya tahun
1996, dan diperoleh fungsi penawaran berikut:
Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf
dimana :
Qsx = Kuantitas penawaran sewa ruang mal, diukur dalam satuan ribu m2
Px = Harga sewa ruang mal, diukur dalam satuan US$/m2/bulan
Pi = Harga input (biaya) pembangunan ruang pusat perbelanjaan (mal), diukur
dalam satuan US$/m2
Pr = Harga sewa ruang perkantoran, diukur dalam satuan US$/m2/bulan
Nf = Banyaknya pengembang yang menawarkan sewa ruang mal, diukur
dalam satuan unit perusahaan

Misalnya pada saat analisis penawaran ini dilakukan, diperoleh informasi:


Misalnya pada saat analisis penawaran ini dilakukan, diperoleh informasi:
•Rata-2 harga sewa ruang mal, Px = US$ 75/m2/bulan
•Rata-2 harga sewa ruang mal, Px = US$ 75/m2/bulan
•Rata-2 biaya pembangunan (harga input) ruang mal, Pi = US$ 500/m 2 2
•Rata-2 biaya pembangunan (harga input) ruang mal, Pi = US$ 500/m
•Rata-2 harga sewa perkantoran, Pr = US$ 25/m2/bulan
•Rata-2 harga sewa perkantoran, P r
= US$ 25/m2/bulan
•Jumlah pengembang yang menawarkan sewa ruang mal = 20 perusahaan.
•Jumlah pengembang yang menawarkan sewa ruang mal = 20 perusahaan.

Fungsi penawaran sewa ruang mal di Jakarta dan disekitarnya th 1996 :


Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf
= 325 + 7 Px - 0,25 (500) - 8 (25) + 5 (20)
= 100 +7 Px
Skedul Penawaran untuk Fungsi Penawaran S o: Qsx = 100 + 7PX
Skedul Penawaran untuk Fungsi Penawaran So: Qsx = 100 + 7PX
Titik Kombinasi Harga Sewa Ruang, P Kuantitas Penawaran, Q
(P,Q) (US$/m2/buIan) (Ribu m2)
A 100 800
B 90 730
C 80 660
D 70 590
E 60 520
F 50 450
G 40 380
H 30 310
I 20 240
Kurva Penawaran untuk Fungsi Penawaran So : Qsx = 100 + 7Px
Harga (US$/m2)

C
Kurva Penawaran
D

H
I

240 310 380 450 520 590 660 730 800


Kuantitas Penawaran (Ribu m2)
Fungsi penawaran QSx = f (Px), dapat diturunkan fungsi penawaran invers ;

Px = f -1 (Qsx)
Qsx = 100 + 7 Px ‘
Px = - (100/7) + (7)-1 Qsx
= -14,2857 + 0,1429 Qsx

Tingkat harga sewa ruang pusat perbelanjaan (mal) sebesar US$75/m 2/bulan
Qsx = 100 + 7 Px

= 100 + (7)(75)
= 625 625.000 m2

Dalam konsep ekonomi manajerial, besaran harga sewa US$75/m 2/bulan ini sering
disebut harga penawaran (supply price). Harga penawaran dapat didefinisikan
sebagai harga minimum yang perlu dan mampu mendorong produsen untuk
menawarkan sejumlah output tertentu.
ANALISA PERUBAHAN FUNGSI PENAWARAN DALAM MANAJEMEN BISNIS TOTAL

variabel harga

penawaran produk

variabel penentu

Contoh pengaruh perubahan harga input (biaya pembangunan) ruang mal


terhadap pola penawaran terhadap ruang mal yang akan disewakan tahun 1997:

1. Kenaikkan harga input ruang mal th 1997 sebesar U$250m 2 (dari U$500m2 th
1996 menjadi U$750m2 th 1997).
2. Penurunan harga input ruang mal th 1997, karena faktor peningkatan
efisiensi dalam proses pembangunan, dll., sebesar U$250m 2 (dari US$500m2
th 1996 menjadi U$250m2 th 1997).
Fungsi penawaran sewa ruang mal di Jakarta dan sekitarnya th 1996 :

Qsx = 325 + 7 Px- 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf

= 325 + 7 Px - 0,25 (500) - 8 (25) + 5 (20)

= 100 + 7 Px

Fungsi penawaran sewa ruang mal th 1997 akibat kenaikkan harga input:
Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf

= 325 + 7 Px - 0,25 (750) - 8 (25) + 5 (20)

= 37,5 + 7 Px
Fungsi penawaran sewa ruang mal tahun 1997 akibat penurunan harga input:
Qsx = 325 + 7 Px- 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf

= 325 + 7 Px - 0,25 (250) - 8 (25) + 5 (20)

= 162,5 + 7 Px
Skedul Penawaran dari Ketiga Fungsi Penawaran Sewa Ruang Mal
Skedul Penawaran dari Ketiga Fungsi Penawaran Sewa Ruang Mal

Harga Kuantitas Penawaran Kuantitas Penawaran Kuantitas Penawaran


(US$/m2/bulan) (ribu unit) (ribu unit) (ribu unit)
So : Pi = US$500/m2 S1: Pi = US$250/m2 S2 : Pi = US$750/m2
100 800 862,5 737,5
90 730 792,5 667,5
80 660 722,5 597,5
70 590 652,5 527,5
60 520 582,5 457,5
50 450 512,5 387,5
40 380 442,5 317,5
30 310 372,5 247,5
20 240 302,5 177,5
Perubahan Penawaran yang Menggeser Kurva Penawaran

Harga (US$/m2)

S2
90
80 S0
70 S1
60

50
40

30
20

10

0
100 200 300 400 500 600 700 800 900
Kuantitas Penawaran (Ribu m2)
Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perubahan harga input terhadap penawaran
sewa ruang mal, fungsi penawaran dapat dimasukan variabel penentu penawaran
harga input (Pi) sebagai berikut :

Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf

= 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 (25) + 5 (20)

= 225 + 7Px - 0,25Pi


Sebagai misal, tahun 1996, harga sewa ditetapkan sebesar US$75/m 2/bulan dan
biaya pembangunan ruang mal (harga input) tahun 1996 sebesar US$500/m 2,
perkiraan kuantitas ruang mal yang ditawarkan :

Qsx = 225 + 7Px - 0,25Pi


= 225 + 7 (75) - 0,25 (500)
= 625 625.000m2
Jika terjadi kenaikkan harga input (Pi) sebesar US$250/m 2 (dari US$500/m2 tahun 1996
menjadi US$750/m2 tahun 1997), harga sewa dapat dinaikkan sebesar US$5/m 2/bulan
(dari US$75/m2/bulan tahun 1996 menjadi US$80/m2/bulan tahun 1997), perkiraan
kuantitas penawaran sewa ruang mal pada tahun 1997 :

Qsx = 225 + 7Px - 0,25Pi

= 225 + 7 (80) - 0,25 (750)


= 597,5 597.500 m2
Penurunan penawaran sebesar 27.500m2 (dari 625.000m2 menjadi 597.500 m2)
sesungguhnya pengaruh dari variabel kenaikkan harga input.
Pembuktian:

(1)Harga input tetap sebesar US$500/m2, harga sewa berubah dari US$75/m2/bulan
tahun 1996 menjadi US$80/m2/bulan pada tahun 1997.

∆QSX = 0 + 7∆PX - 0,25∆Pi


= 0 + 7 (80 - 75) - 0,25 (0)
= 35 35.000m2
2) Harga input meningkat dari US$500/m2 pada tahun 1996 menjadi US$750/m2 pada
tahun 1997, sedangkan harga sewa tetap sebesar US$75/m 2/bulan.

∆Qsx = 0 + 7∆PX - 0,25Pi


= 0 + 7(0) - 0,25 (750 - 500)
= -62,5 - 62.500m2
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR

- Harga
- Variabel Penentu

reaksi
PERMINTAAN konsumen
Keseimbangan
Fungsi Pasar
reaksi
PENAWARAN produsen

- Harga
- Variabel Penentu
Keseimbangan pasar adalah sebagai suatu situasi di mana pada tingkat harga yang
terbentuk itu, konsumen dapat membeli kuantitas produk yang diinginkannya, dan
produsen dapat menjual kuantitas produk yang diinginkannya.

Harga yang terbentuk itu berada pada kondisi kuantitas permintaan sama dengan
kuantitas penawaran (QDX = Qsx).

Harga yang terbentuk pada kondisi keseimbangan pasar disebut harga keseimbangan
(price equilibrium). Keseimbangan pasar disebut harga keseimbangan (price
equilibrium). Kuantitas produk pada kondisi keseimbangan pasar disebut kuantitas
keseimbangan (equilibrium quantity).

Sebagai contoh, misalnya tentang permintaan dan penawaran TV berwarna 20 inci


(fungsi banyak) di Jakarta berdasarkan data hipotesis yang ditunjukkan dalam tabel
berikut
Permintaan dan Penawaran TV 20 inci di Jakarta (Data Hipotesis)

Titik Harga Kuantitas Penawaran Kuantitas Permintaan Kelebihan/Kekurangan


Kombinasi US$/unit (Unit per tahun) (Unit per tahun) Penawaran/Permintaan
(P, Q) S0:QSX = 10.000 + 250PX D0 :QDX = 200.000 – 750PX Unit (QSX =QDX)

A 130 42.500 102.500 -60.000 (exc.dem)


B 150 47.500 87.500 -40.000
C 170 52.500 72.500 -20.000
D 190 57.500 57.500 0
E 210 62.500 42.500 +20.000 (exc.sup.)
F 230 67.500 27.500 +40.000
G 250 72.500 12.500 +60.000

Penyeiesaian melalui matematik terhadap keseimbangan pasar. Untuk kasus persamaan


permintaan dan persamaan penawaran TV di Jakarta :
Kondisi keseimbangan : QDX = Qsx

200.000 - 750 Px = 10.000 +250 Px

200.000 -10.000 = 750Px + 250Px

190.000 = 1000 Px

Px = 190

Pada PX = 190, maka:

QDX = 200.000 – 750 PX = 200.000 – 750 (190) = 57.500


Gambar Kurva Keseimbangan Pasar
Harga TV (US$/unit)

S0
270
270
240

210
180

150

120

90
60 D0

30

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Gambar Perubahan Keseimbangan Pasar karena Perubahan Permintaan

h S0
a
r
g
a A

B
C

D1

D0

D2

QD,Qs
Kuantitas
Gambar Perubahan Keseimbangan Pasar karena Perubahan Penawaran

h S2 S0
a
r
g S1
a C
A
B

D0

Kuantitas QD,Qs
KONSEP OPTIMASI EKONOMI

memaksimumkan titik optimal


tujuan
tujuanpokok
pokok nilai perusahaan kuantitas
manajemen
manajemen (laba) produksi
/penjualan

n Laba
Nilai Perusahaan = ∑ ———
t= 1 (1 + i)t

n TRt - TCt
Nilai Perusahaan = ∑ ————
t= 1 (1 + i)t

Tingkat (titik) produksi/penjualan yang optimal dapat didefinisikan sebagai suatu


kondisi dimana tingkat produksi/penjualan tertentu dapat menyebabkan nilai
perusahaan menjadi maksimum.
PRINSIP DASAR OPTIMASI

kuantitas (unit) berpengaruh MR (marginal revenue)


produksi / penjualan MC (marginal cost) laba

Kondisi Tambahan Kondisi Keputusan/Tindakan untuk memaksimumkan laba


Pendapatan/Biaya Laba
MR > MC Belum maksimal Dalam kondisi seperti ini laba masih dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan aktivitas
(penjualan/TR)

MR < MC Belum maksimal Dalam kondisi seperti ini laba akan menurun jika
ditingkatkan dengan cara meningkatkan aktivitas
(penjualan/TR). Oleh karena itu agar laba
mencapai maksimal, aktivitas (penjualan/TR)
diturunkan

MR = MC Maksimal Dalam kondisi seperti ini pertahankan tingkat


aktivitas (penjualan/TR)
ΔTR ΔTC
MR = —— MC = ——
ΔQ ΔQ

PENENTUAN TINGKAT OPTIMASI


- Model grafik
- Model persamaan (matematik)
Gambar TR, TC dan Laba maksimum

Rp/t
TC

MC
TR

MR

QA QB
Output Unit/t
Contoh pendekatan matematik

TR = 41,5Q – 1,1Q2
TC = 150 + 10Q – 0,5Q2 + 0,02Q3
Laba = π = TR - TC

π = TR – TC
= 41,5Q – 1,1Q2 – (150 + 10Q – 0,5Q2 + 0,02Q3)
= 41,5Q – 1,1Q2 – (150 – 10Q + 0,5Q2 – 0,02Q3)
= – 150 + 31,5Q – 0,6Q2 – 0,02Q3

Laba marginal (Mπ) atau turunan pertama dari fungsi laba :


Mπ = —— = 31,5 – 1,2Q – 0,06Q2
dQ
Dengan menentukan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan rumus
abc bisa menemukan kedua akarnya yaitu Q1 dan Q2 :
Mπ = 0,06Q2 + 1,2Q - 31,5

Q1,Q2 = {-b ± √ b2 – 4ac} / 2a

Q1,Q2 = {-(1,2) ± √ (-1,2)2 – 4(0,06) (-31,5} / 2(0,06)


= {-1,2 ± √ 9 } / 0,12
= {-1,2 ± 3 } / 0,12

Q1 = -4,2/0,12 = -35
Q2 = 1,8/0,12 = 15 relevan

Pembuktian :

(1) Output (Q) = 12


π = – 150 + 31,5Q – 0,6Q2 – 0,02Q3
= – 150 + 31,5(12) – 0,6(12)2 – 0,02(12)3
= – 150 + 378 – 0,6(144) – 0,02(1.728)
= – 150 + 378 – 86,4 – 34,56 = 106,04
(2) Output (Q) = 15
π = – 150 + 31,5Q – 0,6Q2 – 0,02Q3
= – 150 + 31,5(15) – 0,6(15)2 – 0,02(15)3
= – 150 + 472,5 – 0,6(225) – 0,02(3.375)
= – 150 + 472,5 – 135 – 67,5 = 120

(3) Output (Q) = 18


π = – 150 + 31,5Q – 0,6Q2 – 0,02Q3
= – 150 + 31,5(18) – 0,6(18)2 – 0,02(18)3
= – 150 + 567 – 0,6(324) – 0,02(5.832)
= – 150 + 567 – 194,4 – 116,64 = 105,96
Tabel 2.2
Hubungan Antara Nilai Total, Marginal dan Rata-Rata
Untuk Sebuah Fungsi Laba

Unit output      
yang terjual Laba Total Laba Marginal Laba
(Q)     Rata-rata
(1) (2) (3) (4)
0 Rp 0,00 - -
1 Rp 19,00 Rp 19,00 Rp 19,00
2 Rp 52,00 Rp 33,00 Rp 26,00
3 Rp 93,00 Rp 41,00 Rp 31,00
4 Rp 136,00 Rp 43,00 Rp 34,00
5 Rp 175,00 Rp 39,00 Rp 35,00
6 Rp 210,00 Rp 35,00 Rp 35,00
7 Rp 217,00 Rp 7,00 Rp 31,00
8 Rp 208,00 Rp -9,00 Rp 26,00
Gambar
Hubungan Antara Nilai Total, Rata-Rata dan Marginal Dalam Bentuk Grafik
Bahan bacaan

1. Managerial Economics , 5 th Edition,


- Maurice, S.C and Christopher R Thomas, 1995

2. Ekonomi Manajerial, Pembuatan Keputusan Bisnis ,


- Vincent Gaspersz , 2000

3. Ekonomi Manajerial, Ekonomi Mikro Terapan Untuk


Manajemen Bisnis ,
- Lincolin Arsyad, 1999

4. Managerial Economics , 6 th Edition,


- James L. Papas/Mark Hisrchey, 1999

Anda mungkin juga menyukai