Teori ekonomi mikro yang diterapkan dalam dunia bisnis sering disebut
sebagai ekonomi manajerial. Terkadang disebut juga ekonomi mikro terapan.
1
Hubungan antara Perusahaan, Manajer, Teori Ekonomi Mikro dan Teori
Pengambilan Keputusan
Perusahaan
Manajer
Peranan manajer : Mengambil Keputusan Tentang Apa Yang
akan dilakukan Perusahaan Untuk Mencapai
Sasaran (Tujuan Perusahaan)
Sumber daya:
Perusahaan - manusia
mengkombinasikan Menghasilkan dan
Bisnis - aset-aset fisik mendistribusikan
(unit ekonomi) - informasi (teknis, barang dan jasa
penjualan, koordinasi,dll)
Memaksimumkan
nilai Perusahaan
n TRt - TCt
Nilai Perusahaan = ∑ ————
t= 1 (1 + i)t
Contoh :
1 2 3 4 5
Proyeksi Laba 10 15 20 25 30
Diskonto = 10%
10 15 20 25 30
NP = ───── + ───── + ───── + ───── + ─────
(1+ 0,1)1 (1+ 0,1)2 (1+ 0,1)3 (1+ 0,1)4 (1+ 0,1)5
1 1 1 1 1
NP = 10x ───── + 15x ───── + 20x ───── + 25x ─────+ 30x ─────
(1+ 0,1)1 (1+ 0,1)2 (1+ 0,1)3 (1+ 0,1)4 (1+ 0,1)5
Tingkat Risiko ↑ → R ↑
Risiko Risiko ↓ → R↓
Diskonto
10% 15% 20%
NP 70,50 62,40 54,43
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan
Fungsi perusahaan
Peningkatan -TR ↑
Pemasaran → Volume penjualan → - FC/unit ↓
M ↑ N
N
e
Peningkatan : ii
n - kualitas produk ll
d - penciptaan produk aa
u Produksi → baru ii
k
Efisiensi biaya
u produksi → TC ↓ PP
n ee
g rr
- Mencari dana -TC ↓ uu
Keuangan → - Penggunaan dana
→ - Discount
ss
rate
aa
- Personalia hh
- Akuntansi → Memberikan jasa aa
- Teknik Informasi aa
- Dll ↓ nn
- Ekspansi penjualan → - TR ↑
- Pengendalian biaya - TC ↓
Pengertian Laba
Untuk memahami teori perilaku perusahaan dan peran
dalam perekonomian pasar bebas, kita harus
memahami sifat laba. Pada kenyataannya, laba
merupakan unsur kunci dalam sistem pasar bebas,
sistem tersebut akan gagal beroperasi tanpa laba dan
motif laba.
Bahkan dalam perekonomian terencana sekalipun
(seperti China), dimana kepemilikan negara lebih umum
daripada usaha swasta, motif laba semakin
dipergunakan untuk mendorong penggunaan sumber
daya yang efisien. Insentif laba bagi manajer dan
pekerja telah mengarah pada peningkatan mutu produk
dan efisiensi biaya.
Argumentasi
Argumentasibahwa
bahwalaba
labamerupakan
merupakanmotif
motifpenting
pentingbagi
bagi
perusahaan
perusahaan karena
karena laba
laba itulah
itulah perusahaan
perusahaan akan
akan
tumbuh
tumbuhberkembang
berkembangdan
daneksis.
eksis.
Laba
LabaBisnis
BisnisVersus
VersusLaba
LabaEkonomi
Ekonomi
• Laba Bisnis : pendapatan penjualan dikurangi
biaya eksplisit (akuntansi) dalam menjalankan
bisnis.
• Laba ekonomi : laba bisnis dikurangi biaya modal
yang implisit dan masukan lain yang disediakan
pemilik dan dipergunakan perusahaan.
Laba bisnis
Penjualan Rp 50.000.000
Harga Pokok Penjualan ( 23.000.000)
Pajak ( 2.000.000)
Permintaan (demand) dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang atau jasa)
yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (satuan jam, hari,
minggu, bulan dan tahun) berdasarkan kondisi-kondisi tertentu (faktor-faktor/
variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan terhadap produk).
Variabel-Variabel
(-)
Harga produk (Px)
(+)
Ekspektasi harga produk dimasa y.a.d (Pe)
(+)
Ekspektasi pendapatan konsumen dimasa y.a.d (Ie) Permintaan
(demand)
(-) produk
Ekspektasi ketersediaan produk dimasa y.a.d (PAe)
(+)
Selera konsumen (T)
(+)
Banyaknya konsumen potensial (N)
(+)
Pengeluaran iklan (A)
(+)
Features atau atribut produk (F)
Konsep dasar fungsi permintaan produk dapat dinyatakan dalam bentuk model
matematik :
konstan
hubungan
disebut sebagai fungsi permintaan atau sering disingkat sebagai permintaan saja,
maka fungsi permintaan dapat diaplikasikan dalam model grafik, tabel dan matematik.
Contoh
Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap permintaan TV berwarna (20 inci)
diketemukan fungsi permintaan secara umum dari produk TV itu :
A
B
C
D
E
F
Kurva permintaan
G
H
0 15 30 45 60 75 90 105 120
0 15 30 45 60 75 90 105 120
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Fungsi permintaan QDX = f (Px), dapat diturunkan fungsi permintaan invers :
Px = f -1 (QDX).
= 14,473-0,067QDX
Contoh :
Harga TV berwarna 20 inci (fungsi banyak), ditetapkan sebesar Rp 1,05 juta, jumlah
TV terjual :
QDX = 217,1 - 15PX
= 217,1 - 15(10,5) = 59,6 59.600 unit
Jika harga ditetapkan sebesar Rp 1,1 juta, jumiah TV yang terjual:
QDX = 217,1 - 15PX
= 217,1 - 15(11)
= 52,1 52.100 unit
Produsen tidak sanggup menyediakan 59.600 unit TV per tahun, dan hanya mampu
memproduksi 55.000 unit per tahun, harga maksimum :
Px = (217/15) - (15)-1QDX
= 14,473 - 0,067QDX
= 14,473 - 0,067(55)
= 10,8 (dibulatkan) Rp 1.080.000
ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI PERMINTAAN DALAM MANAJEMEN BISNIS TOTAL
variabel harga
permintaan produk
variabel penentu
Kasus permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak), di Pasar Jakarta pada th 1996.
Kasus permintaan TV berwarna 20 inci (fungsi banyak), di Pasar Jakarta pada th 1996.
Contoh perubahan variabel pengeluaran iklan pada th 1997:
Contoh perubahan variabel pengeluaran iklan pada th 1997:
(1)Peningkatan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 6 M), th 1997.
(1)Peningkatan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 6 M), th 1997.
(2)Penurunan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 4 M), th 1997.
(2)Penurunan biaya iklan sebesar 20% (Rp 5 M menjadi Rp 4 M), th 1997.
160
140
120
100
80
60
40
D1
20 D0
D2
0
15 30 45 60 75 90 105 120 135
15 30 45 60 75 90 105 120 135
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Kuantitas Permintaan (Ribu Unit)
Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap permintaan TV, fungsi permintaan dapat
Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap permintaan TV, fungsi permintaan dapat
dimasukan variabel biaya iklan (A) :
dimasukan variabel biaya iklan (A) :
QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A
QDX = -1,4 - 15PX + 7,5Pr + 2,61 + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5A
= -1,4 - 15PX + 7,5(9) + 2,6(10) + 2,5A
= 92,1 -15PX + 2,5A
= 92,1 -15PX + 2,5A
Jika pada th 1996, harga ditetapkan sebesar Rp 1,05 juta dan biaya iklan sebesar Rp
5 milyar, perkiraan kuantitas produk TV yang diminta :
QDX = 92,1 - 15PX + 2,5A
= 92,1 - 15(10,5)+ 2,5 (50)
= 59,6 59.600 unit
Tahun 1997 biaya iklan dinaikkan menjadi Rp 6 milyar, dan harga menjadi Rp 1,1
juta per unit, perkiraan kuantitas permintaan TV :
QDX = 92,1 - 15PX + 2,5A
= 92,1 - 15(11) + 2,5 (60)
= 77,1 77.100 unit
Pembuktian :
(1) Anggaran iklan tetap sebesar Rp 5 milyar, harga berubah dari Rp 1,05 juta 1996
menjadi Rp 1,1 juta (th 1997).
∆QDX = 0 - 15 ∆PX + 2,5 ∆A
= 0 – 15 (11 - 10,5) + 2,5 (50 – 50)
= -7,5 -7.500 unit
(2) Anggaran pengeiuaran iklan berubah dari Rp 5 milyar (th 1996 menjadi Rp 6
milyar (th 1997), harga tidak berubah.
∆QDX = 0 - 15 ∆PX + 2,5 ∆A
= 0 – 15 (10,5 - 10,5) + 2,5 (60 - 50)
= 25 25.000 unit
Kasus lain :
Kasus lain :
Kapasitas produksi tahun 1997 diperkirakan hanya sebesar 55.000 unit, dan harga
Kapasitas produksi tahun 1997 diperkirakan hanya sebesar 55.000 unit, dan harga
tidak dinaikkan, sebesar Rp 1,05 juta per unit. Kebijaksanaan biaya iklan yang
tidak dinaikkan, sebesar Rp 1,05 juta per unit. Kebijaksanaan biaya iklan yang
ditetapkan :
ditetapkan :
Harga Anggaran Kuantitas
Iklan Permintaan
Penawaran (supply) dapat didefinisikan sebagai kuantitas produk (barang atau jasa)
yang ditawarkan untuk dijual di pasar, yang secara umum sangat tergantung pada
sejumlah besar variabel.
Variabel-Variabel
(+)
Harga produk (P)
(-)
Harga input (Pi)
(+)
Teknologi yang tersedia (T)
(+)
Banyaknya perusahaan sejenis (Nf)
Konsep dasar fungsi penawaran suatu produk dapat dinyatakan dalam bentuk
model matematik, konsep penawaran untuk suatu produk X, dinotasikan :
QSX = f (Px, | Pi, Pr, Pe, T, Nfl O) = f (PX)
Hubungan antara variabel harga jual dari produk X (Px) dan kuantitas penawaran
produk X (Qsx) untuk suatu periode waktu tertentu, sementara semua variabel
penentu penawaran terhadap produk X dibuat konstan, disebut fungsi penawaran
atau sering disingkat sebagai penawaran saja. Secara konseptual, fungsi penawaran
dapat didefinisikan sebagai suatu tabel, grafik, atau persamaan matematik.
Contoh
Penawaran sewa ruang pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta dan sekitarnya tahun
1996, dan diperoleh fungsi penawaran berikut:
Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf
dimana :
Qsx = Kuantitas penawaran sewa ruang mal, diukur dalam satuan ribu m2
Px = Harga sewa ruang mal, diukur dalam satuan US$/m2/bulan
Pi = Harga input (biaya) pembangunan ruang pusat perbelanjaan (mal), diukur
dalam satuan US$/m2
Pr = Harga sewa ruang perkantoran, diukur dalam satuan US$/m2/bulan
Nf = Banyaknya pengembang yang menawarkan sewa ruang mal, diukur
dalam satuan unit perusahaan
C
Kurva Penawaran
D
H
I
Px = f -1 (Qsx)
Qsx = 100 + 7 Px ‘
Px = - (100/7) + (7)-1 Qsx
= -14,2857 + 0,1429 Qsx
Tingkat harga sewa ruang pusat perbelanjaan (mal) sebesar US$75/m 2/bulan
Qsx = 100 + 7 Px
= 100 + (7)(75)
= 625 625.000 m2
Dalam konsep ekonomi manajerial, besaran harga sewa US$75/m 2/bulan ini sering
disebut harga penawaran (supply price). Harga penawaran dapat didefinisikan
sebagai harga minimum yang perlu dan mampu mendorong produsen untuk
menawarkan sejumlah output tertentu.
ANALISA PERUBAHAN FUNGSI PENAWARAN DALAM MANAJEMEN BISNIS TOTAL
variabel harga
penawaran produk
variabel penentu
1. Kenaikkan harga input ruang mal th 1997 sebesar U$250m 2 (dari U$500m2 th
1996 menjadi U$750m2 th 1997).
2. Penurunan harga input ruang mal th 1997, karena faktor peningkatan
efisiensi dalam proses pembangunan, dll., sebesar U$250m 2 (dari US$500m2
th 1996 menjadi U$250m2 th 1997).
Fungsi penawaran sewa ruang mal di Jakarta dan sekitarnya th 1996 :
= 100 + 7 Px
Fungsi penawaran sewa ruang mal th 1997 akibat kenaikkan harga input:
Qsx = 325 + 7 Px - 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf
= 37,5 + 7 Px
Fungsi penawaran sewa ruang mal tahun 1997 akibat penurunan harga input:
Qsx = 325 + 7 Px- 0,25 Pi - 8 Pr + 5 Nf
= 162,5 + 7 Px
Skedul Penawaran dari Ketiga Fungsi Penawaran Sewa Ruang Mal
Skedul Penawaran dari Ketiga Fungsi Penawaran Sewa Ruang Mal
Harga (US$/m2)
S2
90
80 S0
70 S1
60
50
40
30
20
10
0
100 200 300 400 500 600 700 800 900
Kuantitas Penawaran (Ribu m2)
Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh perubahan harga input terhadap penawaran
sewa ruang mal, fungsi penawaran dapat dimasukan variabel penentu penawaran
harga input (Pi) sebagai berikut :
(1)Harga input tetap sebesar US$500/m2, harga sewa berubah dari US$75/m2/bulan
tahun 1996 menjadi US$80/m2/bulan pada tahun 1997.
- Harga
- Variabel Penentu
reaksi
PERMINTAAN konsumen
Keseimbangan
Fungsi Pasar
reaksi
PENAWARAN produsen
- Harga
- Variabel Penentu
Keseimbangan pasar adalah sebagai suatu situasi di mana pada tingkat harga yang
terbentuk itu, konsumen dapat membeli kuantitas produk yang diinginkannya, dan
produsen dapat menjual kuantitas produk yang diinginkannya.
Harga yang terbentuk itu berada pada kondisi kuantitas permintaan sama dengan
kuantitas penawaran (QDX = Qsx).
Harga yang terbentuk pada kondisi keseimbangan pasar disebut harga keseimbangan
(price equilibrium). Keseimbangan pasar disebut harga keseimbangan (price
equilibrium). Kuantitas produk pada kondisi keseimbangan pasar disebut kuantitas
keseimbangan (equilibrium quantity).
190.000 = 1000 Px
Px = 190
S0
270
270
240
210
180
150
120
90
60 D0
30
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Gambar Perubahan Keseimbangan Pasar karena Perubahan Permintaan
h S0
a
r
g
a A
B
C
D1
D0
D2
QD,Qs
Kuantitas
Gambar Perubahan Keseimbangan Pasar karena Perubahan Penawaran
h S2 S0
a
r
g S1
a C
A
B
D0
Kuantitas QD,Qs
KONSEP OPTIMASI EKONOMI
n Laba
Nilai Perusahaan = ∑ ———
t= 1 (1 + i)t
n TRt - TCt
Nilai Perusahaan = ∑ ————
t= 1 (1 + i)t
MR < MC Belum maksimal Dalam kondisi seperti ini laba akan menurun jika
ditingkatkan dengan cara meningkatkan aktivitas
(penjualan/TR). Oleh karena itu agar laba
mencapai maksimal, aktivitas (penjualan/TR)
diturunkan
Rp/t
TC
MC
TR
MR
QA QB
Output Unit/t
Contoh pendekatan matematik
TR = 41,5Q – 1,1Q2
TC = 150 + 10Q – 0,5Q2 + 0,02Q3
Laba = π = TR - TC
π = TR – TC
= 41,5Q – 1,1Q2 – (150 + 10Q – 0,5Q2 + 0,02Q3)
= 41,5Q – 1,1Q2 – (150 – 10Q + 0,5Q2 – 0,02Q3)
= – 150 + 31,5Q – 0,6Q2 – 0,02Q3
dπ
Mπ = —— = 31,5 – 1,2Q – 0,06Q2
dQ
Dengan menentukan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan rumus
abc bisa menemukan kedua akarnya yaitu Q1 dan Q2 :
Mπ = 0,06Q2 + 1,2Q - 31,5
Q1 = -4,2/0,12 = -35
Q2 = 1,8/0,12 = 15 relevan
Pembuktian :
Unit output
yang terjual Laba Total Laba Marginal Laba
(Q) Rata-rata
(1) (2) (3) (4)
0 Rp 0,00 - -
1 Rp 19,00 Rp 19,00 Rp 19,00
2 Rp 52,00 Rp 33,00 Rp 26,00
3 Rp 93,00 Rp 41,00 Rp 31,00
4 Rp 136,00 Rp 43,00 Rp 34,00
5 Rp 175,00 Rp 39,00 Rp 35,00
6 Rp 210,00 Rp 35,00 Rp 35,00
7 Rp 217,00 Rp 7,00 Rp 31,00
8 Rp 208,00 Rp -9,00 Rp 26,00
Gambar
Hubungan Antara Nilai Total, Rata-Rata dan Marginal Dalam Bentuk Grafik
Bahan bacaan