DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL (BAB 14)
Buatlah 3 soal dari materi Pengujian Hipotesis Sampel Kecil!
1. PT Makmur Jaya merupakan perusahaan konveksi yang berada di jalan Patimura,
Surabaya. Untuk meningkatkan keterampilan tenang kerja sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003, maka perusahaan melakukan pelatihan tenaga kerja dengan maksud
untuk mengurangi kerusakan terhadap produk pakaian yang akan dikirim ke Jerman. Catatan
terhadap 10 orang bagian pemotongan yang mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut:
Nama Kerusakan sebelum Pelatihan Kerusakan sesudah Pelatihan
Hendra 11 6
Kiki 7 6
Suci 9 7
Angga 8 5
Agung 10 7
Joko 9 5
Fitri 6 3
Sari 6 1
Cici 5 3
Tata 9 6
Dengan taraf nyata 5%, Hitunglah uji statistik untuk pengujian hipotesis dan standar
deviasinya?
A.-7,14 dan 1,33
B.-7,9 dan 1,33
C.-6,13 dan 2,33
D. 7,13 dan -1,33
E. 7,9 dan 2,33
Penyelesaian:
−d
t= sd / √ n
(∑ d2 )
√
S = ∑ d −¿
2
[
n−1
n ] ¿
Sebelum Sesudah d d2
11 6 -5 25
7 6 -1 1
9 7 -2 4
8 5 -3 9
10 7 -3 9
9 5 -4 16
6 3 -3 9
6 2 -4 16
5 4 -1 1
9 5 -4 16
∑ d= -30 −∑ d 2 = 106
−30/10
t= = -7,14
1.33/ √ 10
(∑ d2 )
s=
√ 2
∑ d −¿
(−30 )2
[
n−1
n ] ¿
s=
√ 106−
10−1
[
10
=1,33
]
2. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah perusahaan pembuat mesin bubut rata-rata
masih tetap memproduksi 30 buah mesin bubut per harinya atau lebih kecil dari itu. Data-data
sebelumnya diketahui bahwa standar deviasinya 25. Kemudian sebagai alat penguji, diambil
sampel penelitian sebanyak 100 dan diperoleh rata-rata produksi mesin bubut 27 buah.
Apakah nilai tersebut masih dapat diterima sehingga produksi mesin bubut 30 buah per
harinya? Ujilah dengan taraf nyata 5%. Berapakah nilai uji Z?
A. -1,3
B. -2,1
C. -1,2
D. -3,1
E. 2,-1
Penyelesaian:
Diketahui :
n = 100
α = 5%
µo = 30
σ = 25
X = 27
a. Formula Hipotesis
Ho : µ = 30
Ha : µ < 30
c. Kriteria pengujiannya
Ho diterima jika : Zo > -1,65
Ho ditolak jika : Zo < -1,65
d. Uji Statistik
Zo = (27 - 30) / (25/1001/2) = -1.2
maka Zo > -1,65 Ho diterima
e. Kesimpulan
Nilai uji Z (-1,2) ternyata berada pada daerah yang menerima Ho, sehingga dapat
disimpulkan bahwa perusahaan pembuat mesin bubut berhasil memenuhi target
produksi yaitu mampu memproduksi 30 buah mesin bubut per harinya.
3. Salah satu indikator bank yang sehat adalah nilai Non Performing Loan (NPL) yang
rendah. Dengan adanya nilai NPL, maka menunjukkan adanya sikap kehati-hatian dalam
memberikan kredit di bank. Adanya asumsi bahwa bank-bank BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) memiliki NPL lebih rendah dibandingkan dengan bank swasta. Untuk membuktikan
asumsi tersebut dipilihlah sebanyak 6 sampel bank BUMN (Badan Usaha Miliki Negara)
dengan rata-rata NPL 2,00% dan standar deviasinya 4,80. Dan untuk bank swasta di pilih 12
bank, dengan rata-rata NPL 8.50%, dan standar deviasinya 3,00. Dengan taraf nyata 1%,
maka berapakah nilai S2p dan nilai t dalam uji statistik t ...............
Penyelesaian :
Dik :
n1 = 6 S12 = 4,80
n2 = 12 S22 = 3,00
Maka :
S2p = ( n1-1 ) ( S12 ) + ( n2-1 ) (S22)
(n1+n2) - 2
= (6-1)(4,80) + (12-1)(3,00)
(6+12) – 2
= 24 + 33
16
= 3,56
t = X́ 1 - X́ 2
1 1
√ S 2 p=[ + ]
n1 n2
= 2,00 – 8,50
= √ 3,56 ¿ ¿6+1/12]
= 1.05
Hitunglah berapa nilai koefisien korelasi untuk dapat menujukkan apakah teori penawaran
tersebut benar!
A. 0,75
B. 0,79
C. 0,85
D. 0,89
E. 0,98
Penyelesaian:
Tahun Harga CPX Produksi CPX X2 Y2 XY
(X) (Y)
2003 300 8.650.110 90.000 74.824.403.012.100 2.595.033.000
2004 426 9.445.836 181.476 89.223.817.738.896 4.023.926.136
2005 430 10.650.284 184.900 113.428.549.280.656 4.579.622.120
2006 644 11.762.615 414.736 138.359.111.638.225 7.575.124.060
2007 721 11.880.926 519.841 141.156.402.617.476 8.566.147.646
2008 545 14.458.785 297.025 209.056.463.676.225 7.880.037.825
2009 900 17.645.881 810.000 311.377.116.266.161 15.881.292.900
Jumlah 3966 84.494.437 2.497.97 1.077.425.864.229.73 51.101.183.687
8 9
Atau pembulatan:
r=0,85
2. PT Nana Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Textil. Binta akan
meneliti bagaimana tingkat produksi yang dihasilkan oleh PT Nana Nusantara sekaligus
akan mempelajari hubungan antara jumlah produksi pakaian yang dihasilkan dengan
jumlah pakaian yang cacat dalam memproduksi pakaian tersebut. Binta kemudian
mengambil data yang diproduksi setiap harinya dalam 10 hari terakhir. Berikut ini data
jumlah produksi perhelai pakaian dengan jumlah pakaian yang cacat.
Penyelesaian:
Jumlah
Hari Jumlah
Produksi X2 Y2 XY
ke- Cacat (Y)
(X)
Nilai penjualan (Y) apabila Salesman memiliki hasil test sebesar 10, adalah…
a. 7
b. 11
c. 13
d. 15
e. 20
Penyelesaian:
X Y X2 XY Y2
4 5 16 20 25
7 12 49 84 144
3 4 9 12 16
6 8 36 48 64
10 11 100 110 121
30 40 210 274 370
a=
∑ Y −b ∑ X = 40−(1. 133 )(30 ) =1. 202
n 5
Y = 1.202 + 1.133X
= 12.532 13
Hitunglah persamaan regresi dengan koefisien regresi Y = a + b1X1 + b2X2 dimana Y adalah
konsumsi keluarga, X1 adalah pendapatan keluarga, X2 adalah jumlah anggota keluarga.
A. Y = 100,66 + 0,7530X1 + 21,10X2
B. Y = -152,66 + 0,7125X1 + 22,30X2
C. Y = -165,27 + 0,6530X1 + 25,67X2
D. Y = -100,66 + 0,7429X1 + 21,17X2
E. Y = 152,66 + 0,7125X1 + 22,30X2
Penyelesaian:
3. Dalam suatu penelitian yang dilakukan terhadap 10 rumah tangga yang diilih secara acak,
diperoleh data pengeluaran untuk pembelian barang-barang tahan lama per minggu (Y),
pendapatan per minggu (X1), dan jumlah anggota rumah tangga (X2) sebagai berikut :
Seandainya suatu rumah tangga mempunyai X1 dan X2, masing-masing 11 dan 8. Berapa
besarnya nilai Y. Artinya, berapa ratus rupiah rumah tangga yang bersangkutan akan
mengeluarkan biaya untuk pembelian barang-barang tahan lama ?
A. Rp4.427,2
B. Rp4.527,2
C. Rp5.427,2
D. Rp5.527,2
E. Rp5.627,2
Penyelesaian:
model regresi linier berganda :
Yˆ = 5,233 + 3,221X1 + 0,451X2
Dari model diatas dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan pendapatan per minggu
sebesar Rp1000 maka akan menaikkan pengeluaran untuk pembelian barang-barang tahan
lama per minggu sebesar Rp322,1 dengan asumsi jumlah anggota rumah tangga
konstan/tetap. Demikian juga, jika jumlah anggota rumah tangga bertambah 1 orang maka
akan menaikkan pengeluaran untuk pembelian barang-barang tahan lama per minggu sebesar
Rp45,1 dengan asumsi pendapatan per minggu konstan/tetap.