JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
TEORI PERMINTAAN
Dalam Ekonomi Manajerial kita sangat
tertarik pada permintaan terhadap suatu
komoditas yang dihadapi oleh suatu
perusahaan.
Permintaan akan suatu komoditas timbul
karena keinginan konsumen dan
kemampuannya untuk membeli suatu
komoditas.
Teori Permintaan Konsumen
mengasumsikan bahwa jumlah
komoditas yang diminta merupakan
suatu fungsi dari atau bergantung pada
harga komoditas tersebut, pendapatan
konsumen, harga komoditas yang
berhubungan ( komplementer atau
substitusi ), selera dan preferensi
konsumen, Biaya Iklan, dll.
Dalam bentuk fungsi dapat dituliskan
sebagai berikut :
Dimana :
Qd x = Kuantitas komoditas X yang
diminta
Px = Harga per unit komoditas X.
Py = Harga komoditas yang berhubungan
( substitusi atau komplementer ).
T = Selera Konsumen.
A = Biaya Iklan.
Contoh.
Misalkan Perusahaan bernama Tasty
Company memasarkan kopi merek X dan
mengestimasi regresi dari permintaan
akan kopinya sebagai berikut :
Ýt = â + bXt
Dimana :
Yt = Estimasi dari penerimaan penjualan
tahun t.
a & b = Estimasi dari parameter a dan b.
Xt = Tingkat pengeluaran iklan tahun t.
Estimasi dari nilai a dan b ( yaitu a dan b )
diperoleh dari meminimumkan jumlah
simpangan kuadrat.
â = Y - bX
Contoh.
t Xt Yt
Tahun Iklan Penjualan
1 10 44
2 9 40
3 11 42
4 12 46
5 11 48
6 12 52
t Xt Yt
Tahun Iklan Penjualan
7 13 54
8 13 58
9 14 56
10 15 60
Maka
â = Y – bX
= 50 – 3,533 (12)
= 7,60
Persamaan Garis regresinya adalah :
Yt = 7,60 + 3,533Xt
t = b / Sb
= 3,53 / 0,52
= 6,79
Untuk menghasilkan uji signifikansi
yang objektif untuk b, kita bandingkan
hasil perhitungan rasio t dengan nilai
kritis dari distribusi t dengan n – k =
10 – 2 = 8 atau df =8, nilai kritis dari t
adalah 2,306 ( uji 2 pihak ).
Karena nilai t = 6,79 melebihi nilai
tabel t = 2,306, maka kita menolak
hipotesis nol dan menerima hipotesis
alternatif yang mengatakan adanya
hubungan yang signifikan antara X
( iklan ) dan Y ( penjualan ).
UJI KECOCOKAN MODEL
Selain menguji signifikansi secara statistik
dari parameter tertentu hasil estimasi, kita
juga dapat menguji kekuatan variabel
penjelas secara keseluruhan dari
keseluruhan regresi. Ini didapat dengan
menghitung nilai koefisien determinasi,
yang biasanya diberi simbol R2.
Dalam hubungan dengan contoh iklan
– penjualan, R2 mengukur berapa
besar penjualan perusahaan dapat
dijelaskan / dipengaruhi oleh
pengeluaran iklannya.
Variasi Total ( Total Variation ) pada Y
dapat diukur dengan mengkuadratkan
simpangan dari setiap nilai observasi Y
dari rata – ratanya dan kemudian
menjumlahkannya.
Y = ∑(Yt – Y)2
Analisis Regresi memecah variasi total ini
menjadi 2 bagian : Variasi Y yang dapat
dijelaskan oleh variabel bebas ( X ) dan
yang tidak dapat dijelaskan atau variasi
residual dari Y.
Variasi yang dapat dijelaskan ( explained
variation ) dari Y adalah :
Y = ∑(Ýt – Y)2
Variasi yang tidak dapat dijelaskan
( unexplained variation ) dari Y :
Y = ∑(Yt – Ýt)2
Koefisien Determinasi ( R ), didefinisikan
sebagai rasio antara variasi Y yang dapat
dijelaskan dengan variasi total.