Anda di halaman 1dari 10

INFORMASI RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(fokus pada keputusan operasi)

Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa


dalam organisasi.Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam
fungsi operasi.
Pada definisi diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi
dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa
Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk
didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi
Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen
opersional.
penunjang pelayanan produksi.
Perencanaan.
Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Seleksi dan perancangan disain produk
Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Rancangan tata letak dan arus kerja
Rancangan tugas pekerjaan
Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Penyusunan rencana produk dan operasi
Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Pemeliharaan mesin dan peralatan
Pengendalian mutu
Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam
pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan
lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :


Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa
banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK,
pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga
spesialis.
Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan,
penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Pengambilan keputusan sebagai kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki
fungsi sebagai pangkal atau permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah
secara individual dan secara kelompok baik secara institusional maupun secara
organisasional. Di samping itu, fungsi pengambilan keputusan merupakan sesuatu yang
bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang,
dimana efek atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Terkait dengan fungsi tersebut, maka tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan:
(1) tujuan yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi
apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali
diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain dan (2)tujuan yang bersifat ganda.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan
menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus
memecahkan dua (atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak
kontradiktif.
Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur atau
komponen pengambilan keputusan. Unsur pengambilan keputusan itu adalah: (1) tujuan dari
pengambilan keputusan; (2) identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan masalah; (3)
perhitungan tentang faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar
jangkauan manusia; dan (4) sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur
hasil dari suatu pengambilan keputusan.

Sementara itu, George R. Terry menyebutkan 5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan,
yaitu: (1) intuisi; (2) pengalaman; (3) fakta; (4) wewenang; dan (5) rasional.
1. Intuisi.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan
perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini,
meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan
yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar
pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman.
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan
dihasilkan.
3. Wewenang.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat
rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang
seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
4. Fakta.
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan
yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan
lapang dada.
5. Rasional.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam
batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa
yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam
keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal
sebagai berikut:
Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.

Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.


Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat urgen dalam manajemen, karena
keputusan yang diambil oleh manajer merupakan pemikiran akhir yang harus dilaksanakan
oleh bawahannya atau mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang dipimpin. Penting
karena menyangkut semua aspek manajemen. Apabila terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan itu akan mengakibatkan kefatalan bagi organisasi, mulai kerugian secara citra
sampe kerugian yang sifatnya finansial (dana). Adakalanya keputusan diambil sendiri oleh
manajer, tapi tidak jarang diambil bersama staftergantung masalah yang ada dan
kepemimpinan yang jelas pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Ada masalah yang mudah dipecahkan, ada yang sukar, ada juga yang sangat sulit
tergantung besarnya dan luas sangkut paut. Atas dasar itulah keputusan maka keputusan yang
di hasilkan ada yang tidak mengandung resiko apa-apa, ada yang resikonya kecil ada pula
yang besar bahkan sangat besar.
Tiga tahap pengambilan keputusan:
1.

pemahaman

2.

perancangan

3.

pemilihan

Dengan demikian proses pemgambilan keputusan dapat di pandang sebagai arus dari
pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi pada setiap tahap hasilnya akan
dikembilkan lagi pada tahap sebelumnya untuk dimalainya lagi. Ada beberap yang berlainan
untuk menggolongkan pengambilan kepurtusan. Kesadaran dan kerangka dan
paham ini.akan bermamfaat dalam pembicaraan selanjutnya. Suatu sistem pengambilan
keputusan dapat bersifat tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan tertutup menganggap
bahwa keputusan di pidahakan dari masukan yang tidak di ketahui dari lingkungannya.
Dalam sistem ini pengambil keputusan di anggap:
a.

Mengatahui semua alternatif dan akibat dari hasil masing-masing alternatif

b.
Mempunayai suatu metode yang memungkinkan ia membuat uruan alternatif yang
disuakai
c.

Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu

Model keputusan terbuka menganggap pengambil keputusan:


a.

Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil

b.
Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan

c.

Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.

PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pembuatan keputusan dapat didefinisikan seabgai penentuan serangkaian kegiatan
untuk mencapai hasil yang di inginkan. Pembuatan keputusan ini betujuan untuk mengetahui
mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuann
yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau probelm yang di
maksid dapat dibagi tiga golongan besar:
1.

Masalak korektif

2.

Masalah progresif

3.

Masalah kreatif

Efesiensi dan efektifitas suatu perusahaan biasaya dapat diduga dari jenis atau macam
masalah yang sering di hadapi. Sebuah perusahaan yang sering menghadapi korektif
menggambar cara kerja yang kurang efesien dan kurang efektif . di lain pihak perusahaan
yang sering progresif dan kreatif .menggambarkan perusahaan yang menggambarkan
perusahaan yang relatif sukses dan inovatif.
TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak tetapi juga
para manajar menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seorang dalam organisasi
menyangkut berabagai drajat pembuatan keputusan bahkan pekerjan rutin sekalipun dan
dalam macam organisasi apapun manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda
sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan
yang banyak di gunakan adalah menentukan apakan keputusan itu diprogram atau tidak
keputusan juga dapat dibedakan menjadi keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian
resiko dan ketidak pastian. Keputusan yang di buat menurut kebiasaan, aturan, prosedur.
Keputusan ini rutin dan berulang-ulang setiap organisasi mempunyai kebiasaan tertulis atau
tidak tertulis yang memudahkan pembutan keputusan dalam situasu yang berulang dengan
membatasi dan menghilangkan altetnatif.
Masalah rutin tidak slalu sederhana keputusan yang di program dapat juga dalam
penanganan masalah yang kompek dan rumit. Bila suatu masalah berulang dan unsur
komponen dapat dirumuskan, diperkirakan, dan di analisis maka hal itu dapat menjadi calon
pembuatan keputusan yang diprogram. Keputusan yang tidak diporogram dilain pihak adalah
keputusan yang berkenaan dengan masalah khusus, khas atau tidak biasa. Bila suatu masalah
tidak timbul jika tidak diliput dari kebikjasanaan atau sangat penting sehingga perlu
penganan khusus, harus di selesaikan dengan keputusan yang tidak diprogram.

Herbert A Simon mengemukakan tehnik tradisioan dan moderen dalam pembuatan keputusan
yang diprogram dan tidak diprogram
Tehnik-tehnik pembuatab keputusan tradisioan dan moderen
Tehnik-Tehnik Pembuatan Keputusan
Tipe-Tipe Keputusan

Tradisioal

Moderen

1.
Kebiasaan2.
Kegiatan rutin:

DiprogramKeputusan
rutin dan berulang-ulang

prosedur pengoprasian
standart

1. Tehnik2.
oprasi:

3.

Analisa matematik

Struktur organisasi

Organisasi

pengaharapan umum

Mengembangkan proses
khusus bagi
penanganannya.

sistem tujuan saluran


informasi yang disusun
dengan baik

Tidak
diprogram:Keputusan
sekali pakai disusun
tidak sehat dan
kebiksanaan ditangani
dengan pemecahan
masalah umu

1.
Kebiksanaan intuisi
dan kreativitas2.
Cobacoba
3.
Seleksi dan
pelatiahan para pelaksana

Riset

Model-model
simolasi
komputer
3.
Pengolahan data
eletrtonik
Tehnik pemecahan
masalah yang di terapkan
pada:a.
latiahan
membuat keputusan
b.
penyusunan
program komputer
Heuristic

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Banyak menejer yang harus membuat suatu keputusan dengan metode pembuatan
keputusan informal untuk memberi pedoaman bagi manajer. Manajer dapat menggunakan
pemikiran yang di sebut dangan ap preori yaiti manajar membauat anggapan bahwa
penyelesaia yang paling logis adalah yang paling benar.
TAHAP-TAHAP PROSES PEMGAMBILAN KEPUTUSAN
Pemahaman dan perumusan masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan
bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya
mengedentifikasi gejala masalah, baukan penyebab yang mendasar
Pengumpulan dan analisis data yang relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan
masalah, manajer harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya

Pengembangan alternatif-alternatif. kecenderungan untuk menerima alternatif


keputusan yang pertama yang feasibel sering menghindarkan menajer dari penyelesaian yang
terbaik untuk masalah manajer.
Evalusi alternatif-alternatif setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif
manajer harus mengevalusi untuk menilai efektifitas setiap Pemeiliahan alternatif yang
terbaik. Tahap ke lima pembutan keputusan hasil evalusai berbgai alternatif . Alternatif yang
terpilih pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidak kesempurnaan
kebijakan manajer. Implementasi pendidikan setelah alternatif dipilih para manajer harus
membuat rencana untuk mengatsi berbagai persaratan dan masalah yang mungkin di jumpai
dalam penerapan keputusan.evalusi hasil-hasil keputusan implementasi keputusan harus
dimonetor terus menerus
KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kreteria untuk memilih alternatif dalam model normatif adalah pemaksimlan
(laba,kegunaan, nilai yang di harapkan dsb) tujuan ini apabila di nyatakan dalam bentuk
kuantitatif di sebut fungsi objektif untuk suatu keputusan. Pandangan untuk suatu kebiasaan
mengenai kreteria untuk pengmbilan keputusan yang mengadung resiko adalah
memaksimalkan nilai yang di harapakan
Suatu pandangan alternatif mengenai kreteria untuk pemgambilan keputusan adalah
pemuasan. Pandangan ini berasal dari model prilaku yang diskriptif yang mengatakan bahwa
mengambnil keputusan tidak mengetahui alternatif yang jelas dan harus mengadakan
penyelidikan untuk mendapatkannya.
POHON KEPUTUSAN
Pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para manajer membuat serangkaian
yang melibatkan pertistiwa ketidakpastian. Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang
menggambarkan secara grafik berbagai kegiatan yang dapat di ambil dan dihubungkan
kegiatan ini dengan bergai peristiwa di waktu mendatang yang dapat terjadi seperti tehnik
resec yang lainya, pohon keputusan tidak akan membuat keputusan bagi manajar kebijakan
masih akan diperlukan. Bagaiamanapun dalam berbagai situasi yang tepat penggunaan pohon
keputusan akan mengurangi kekacauan potensial dalam satu masalah komplek dan
memungkinkan manajar menganalisis masalah secara rasional. Pohon keputusan dapat lagi
menjadi rinci dan komplek bila jumlah alternatif yang mungkin, peristiwa, dan pay offs
meningkat. Pohon keputusan ini dapat membantu par manajr mempertimbangkan keputusan
dengan cara lebih logis dan membuat mereka lebih memperhatikan perkiraan hasil manajer.

Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan:

Skala nominal
Skala ordinal
Skala interval
Skala ratio
Skala absolut
Metode Kuantitatif Dan Pengambilan Keputusan
Manajer di haruskan membuat rencana dan keputusan efektif manajer tidak hanya
menggantungkan pada intuisinya saja dalam perencanaan dan pembuatan keputusan tetapi
manajer memerlukan bantuan barbagai tehnik dan peralatan kuntitatif
Konsep riset oprasi
Ada tujuh utama riset oprasi dalam proses pengambilan sebgaiman berikut:
terpusat pada pembutan keputusan
menggunaan metode ilmiah
menggunaan matematik
efektivitas ekonimis
bergantung pada komputer
pendekatan tim
orentasi sistem
sedangkan pendekatan riser oprasi untuk pemecahan masalah sebagai alternatif di dalam
proses pengambilan keputusan mempunyai lima tahap:
diagnosa masalah
perumusan masalah
pembuatan model
analisis model
implementasi penemuan

sebagian besar proyek riset operasi sangat bersandar pada model matetika. Para ahli
manajemen menggunakan model-model matetika karena dapat diubah-ubah dengan murah

dan karena ketepatannya. Suatu model matematika mensyaratkan bahwa semua elemen
penting dan hubungan-hubungan sebab akibat suatu masalah ditentukan .
beberapa model dan teknik operasi akan dibahas berikut ini:
programasi linier
teori antrian
analisis network
teori permainan
model markof
programasi dinamik
simulasi
aplikasi riset operasi
paling tidak delapan jenis masalah praktek manjerial dengan teknik-teknik riset operasi sering
dterapkan :
masalah persediaan
masalah alokasi
masalah antrian
masalah pengurutan
masalah rauting
masalah penggantian
persaingan
pencarian.
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor
produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya
dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan
staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga,
waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi


Menghasilkan barang dan jasa.
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
Proses produksi dan operasi.
Jasa-jasa
Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan
barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
Proses produksi yang kontinyu
Proses produksi terputus-putus
Proses produksi bersifat proyek
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan
keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal.
Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing
bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan
efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai