Anda di halaman 1dari 58

PERILAKU

ORGANISASI

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
(HAKIKAT PEKERJAAN
MANAJER)
Oleh
Cakti Indra Gunawan, SE. MM., Ph.D
Masnurul Hidayat
KERJASAMA ORGANISASI SEMUT

4x3

16x9
PERILAKU DALAM MENCAPAI TUJUAN

4x3

16x9
Pengambilan Keputusan
BAD
NETRA Jadi….
L
Membuat pilihan diantara dua alternatif
GOOD atau lebih. Membuat keputusan-keputusan
yang baik adalah sesuatu yang diusahakan
Keputusan
untuk dilakukan oleh setiap manajer sebab
yg TEPAT
Keputusan keseluruhan mutu keputusan manajerial
yg SALAH sangat berpengaruh dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan organisasi
Proses Pengambilan Keputusan
Memberi bobot
Kesenjangan antara
keadaan nyata dan pada kriteria
keadaan yang
dikehendaki

Menentukan Kriteria Mengembang


Keputusan kan/
menyusun
alternatif
Proses Pengambilan Keputusan
Memilih Menyampaikan
alternatif terbaik keputusan kepada
diantar alternatif Memilih satu Melaksanakan orang orang yang
terkait dan
yang terdaftar alternatif alternatif tsb mendapatkan
dan telag dinilai komitmen mereka
pada keputusan tsb

 Apakah masalahnya
Tipe-tipe telah terpecahkan
Keputusan Mengevaluas  Apakah alternatif yang
i efektifitas dipilih dalam langkah 6
 Keputusan yang diprogram dan yang tidak dan dijalankan dalam
deprogram keputusan langkah 7, sudah
 Keputusan di bawah kondisi kepastian, risiko mencapai hasil yang
dan ketidakpastian. dikehendaki
Proses Pengambilan Keputusan
(Siklus)

Analysi Design
s

Planning Implementatio
n

Maintenanc
e
Manajer sebagai
Pengambil Keputusan
Keputusan HARUS Memenuhi:
prilaku yang
rasional
Kejelasan Orientasi Rasionalitas
Masalah Tujuan Terbatas
parameter model
Preferensi yang disederhanakan
RASIONALIT
AS yg Jelas
berdasarkan
pengalaman
Tdk ada Intuisi
Keuntunga kendala
pertimbangan-
n (waktu/biaya)
pertimbangan
Maksimu
Pengambilan Keputusan Kelompok

 Yang mempengaruhi dan menentukan apakah sebaiknya


pengambilan keputusan kelompok tsb, digunakan atau
tidak, adalah faktor karakteristik-karakteristik situasi
keputusan dan gaya pembuatan keputusan.
Kebaikan Keputusan Kelompok
 Memberikan jumlah pengetahuan
yang lebih besar
 Memungkinkan pencarian lebih luas
dalam berbagai bidang fungsi
organisasi
 Mempunyai kerangka pandangan
yang lebih luas
 Lebih dapat menerima risiko
 Lebih termotivasi untuk
melaksanakan keputusan
 Menghasilkan kreativitas yang lebih
besar.
Kelemahan Keputusan Kelompok
 Saling melempar tanggung jawab
 Biayanya besar
 Kurang efisien, bila keputusan dibuat
dengan cepat
 Tidak sepenuhnya keputusan
kelompok merupakan hasil kompromi
 Keputusan sering didominaso oleh
atasan, atau anggota yang mempunyai
kepribadian dominan.
Gaya dalam Pengambilan Keputusan
Decision making type:
Berbagai gaya manajer dalam
mengambil keputusan: 1. Terstruktur : Keputusan terstruktur terjadi
1. Manajer membuat keputusan sendiri dan dilakukan terutama pd manjemen tkt
2. Manajer mendapatkan informasi yang diperlukan dari para bawah. Co:/ keputusan pemesanan
bawahan dan kemudian menentukan keputusan yang sesuai barang, keputusan penagihan piutang,dll.
3. Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan 2. Setengah terstruktur : Keputusan ini
secara individual dan mendapatkan gagasan-gagasan dan seringnya bersifat rumit dan
saran-saran tanpa mengikutsertakan para bawahan sebagai
suatu kelompok membutuhkan perhitungan2 serta analisis
4. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli
bawahan sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan sistem komputer yg lebih canggih,
gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu keputusan alokasi dana promosi.
pertemuan kelompok
3. Tidak terstruktur : Keputusan ini terjadi
5. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para
bawahan sebagai suatu kelompok, dan kelompok di manajemen tingkat atas. Biasanya
menyusun dan menilai alternatif-alternatif. berasal dari lingkungan luar.
MODEL PROSES
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

created by nurul_worsnop
Herbert Alexander Menyangkut
Simon pencarian berbagai
Kegiatan Intelijen kondisi lingkungan
(June 15, 1916 - yang diperlukan bagi
February 9, 2001) keputusan.

Kegiatan Desain Kegiatan Pemilihan


Pembuatan Pemilihan
pengembangan dan serangkaian kegiatan
penganalisaan berbagai tertentu dari
rangkaian kegiatan alternative yang
yang mungkin tersedia
dilakukan.
Scott dan Mitchell
4 Proses Pengambilan Keputusan

Proses
pencarian/penemuan Formulasi
tujuan tujuan

Pemilihan Mengevaluasi
Alternatif. hasil-hasil
Pendekatan konperhensif
(ELBING)
Pengumpulan
dan Analisis
Data

Pengembangan Impleme
Identifikasi dan
Diagnosa masalah & Evaluasi ntasi dan
Alternativ evaluasi

Pemilihan
Alternatif Terbaik
MODEL-MODEL
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

created by nurul_worsnop
Perilaku Pengambilan
keputusan

MODEL MANUSIA ADMINISTRASI


MODEL EKONOMI

Berusaha mendapatkan Tidak menginginkan


keuntungan marginal sama maksimalisasi tetapi cukup
dengan biaya marginal atau keuntungan yang
untuk memperoleh keuntungan memuaskan
maksimum
Perilaku Pengambilan
keputusan

MODEL MANUSIA MOBICENTRIK MODEL MANUSIA ORGANISASI

Perubahan merupakan nilai Model ini lebih


utama sehingga orang mengedepankan sifat setia
harus selalu bergerak dan penuh kerjasama
bebas mengambil dalam pengambilan
keputusan keputusan
Perilaku Pengambilan
keputusan

MODEL SOSIAL
MODEL PENGUSAHA BARU
Menurutnya orang sering
Menekankan pada sifat
tidak rasional dalam
kompetitif
mengambil keputusan
diliputi perasaan emosi dan
situsai dibawah sadar.
MODEL PRESKRIPTIF MODEL DESKRIPTIF

• Berdasarkan pada proses yang • Pada realitas observasi


ideal • Kelompok mengambil keputusan
MODEL • Pemberian resep perbaikan, tertentu
PRESKRIPTIF model ini menerangkan
bagaimana kelompok
DAN DESKRIPTIF seharusnya mengambil
keputusan

model linier
model Spiral
satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain
mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian
dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan
seterusnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan/ pemecahan masalah

metode yang paling Tidak mempunyai


rendah tingkatannya dasar ilmiah

analisis atau
Intuisi
Trial & error Belum memiliki
pengalaman pengalaman,
pengetahuan

sangat berbahaya dan


tidak boleh dilakukan.
Penyelesaian
masalah
berdasarkan
Pengkajian hasil penelitian Research
Process
Perencanaan Sesuai logika
Nursing process
Implementas pendekatan yang
i sistematis
Evaluasi
INDIVIDU DALAM ORGANISASI:
MOTIVASI KERJA DAN
DINAMIKA KARIR
PERILAKU TERMOTIVASI

 Seringkali timbul pertanyaan mengapa seorang karyawan


bekerja lebih baik daripada karyawan lain, hal ini sering
dijadikan pertanyaan seorang manajer.

 Ada beberapa sebab yang merupakan variabel perbedaan


tersebut antara lain perbedaan kemampuan, naluri, imbalan
intriksik dan ekstrinsik, tingkat aspirasi dan latar belakang
seseorang
Lanjutan

Motivasi merupakan hal yang penting bagi


penyelenggaraan organisasi. Tidak jadi soal betapapun
banyak mesin dan peralatan yang dimiliki organisasi,
hal itu tidak akan berfungsi apabila tidak digunakan
dengan baik oleh orang-orang yang telah dimotivasi.
Pengertian Motivasi

 French and Raven :


 Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk
menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces that
cause people to behave in certain ways.

 Griffin; Ullrich, 1950-an


 Motivasi merupakan salah satu faktor penentu kinerja selain
kemampuan dan lingkungan kerja
Motivasi sebagai Pendorong Individu

Kebutuhan atau Pencarian Jalan Keluar bagi


Kesenjangan memenuhi dan memuaskan
Kebutuhan kebutuhan

Pilihan Perilaku untuk memenuhi


dan memuaskan kebutuhan
Penentuan kebutuhan di
masa yang akan datang dan
pencarian bagi cara
pemenuhannya

Evaluasi
Evaluasi atas
atas
Pemuasan Kebutuhan
Pendekatan Mengenai Motivasi
Pendekatan Tradisional Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan SDM
ASUMSI
1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu yang 1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap penting dan 1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu
tidak disukai oleh setiap orang karena berguna yang tidak disukai. Para pekerja ingin
merupakan sebuah beban. 2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui memberikan kontribusi terhadap suatu
2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih penting eksistensinya secara individual dalam tujuan yang memberikan manfaat.
dari apa yang dapat diperoleh oleh lingkungan sosial 2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat
seseorang karena melakukan hal tersebut 3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan dalam melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif,
3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu asumsi 1 dan 2 adalah lebih penting dan penuh tantangan daripada sekedar
mengerjakan pekerjaan yang kreatif, daripada kompensasi berupa uang. menjalankan tugas yang diperintahkan
inovatif, dan penuh tantangan pada mereka.

KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN


1. Manajer harus memberi perintah dan mengawasi 1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana 1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh sumber
bawahan dalam setiap pekerjaan dimana para pekerja menganggap dirinya daya manusia didayagunakan dan
2. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan kedalam penting dan bermanfaat bagi perusahaan. dimanfaatkan secara optimal.
bentuk perintah yang sederhana, spesifik, 2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi usulan 2. Manajer perlu mewujudkan suasana pekerjaan yang
dan jelas agar mudah untuk dikerjakan dari bawahan dan memastikan bahwa para dapat mendorong seluruh sumber daya
oleh bawahan pekerja selalu mendapatkan informasi manusia bekerja berdasarkan
3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan secara terkini mengenai pekerjaan kemampuannya masing-masing.
rutin dan rinci dan mengkordinasikannya 3. Manajer perlu memberikan kesempatan kepada 3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi dari
setiap saat. para pekerja untuk melakukan inisiatif dan para pekerja dalam hal bekerja, berinisiatif,
kemandirian dalam setiap pekerjaan dan melakukan pekerjaan secara mandiri.
Pendekatan Mengenai Motivasi

Pendekatan Tradisional Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan SDM

HARAPAN

1. Para pekerja akan melakukan 1. Adanyatransparansi informasi yang 1. Peningkatanketerlibatan pekerja


pekerjaan jika upahnya memadai memadai antara atasan dan dalam berbagai hal yang terkait
dan manajer bertindak adil bawahan serta keterlibatan para dengan pekerjaan akan
2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan pekerja dalam berbagai keputusan menyebabkan terjadinya
akan memuaskan kebutuhan para
jelas dan para pekerja diawasi pekerja untuk diperhatikan dan
peningkatan kinerja dan
secara ketat, maka para pekerja dianggap penting serta berguna. efisiensi.
akan mampu bekerja sesuai dengan 2. Pemuasan terhadap kebutuhan para 2. Kepuasan kerja akan terwujud
standar pekerja untuk dianggap penting melalui berbagai hasil positif
dan berguna akan meningkatkan yang dapat ditunjukkan oleh
moral dan semangat para pekerja para pekerja dalam setiap
dan pada akhirnya para pekerja kesempatan.
akan bersedia untuk bekerja sama
MOTIVASI : TEORI PROSES

 Pembelajaran merupakan
Empat teori proses
proses di mana terjadi
motivasi : perubahan yang bersifat abadi dalam
perilaku sebagai suatu hasil dari praktik.
 Tiga1.tipe
Teori Pengharapan
pembelajaran penting dalam pengembangan dan perubahan perilaku :

2. Teori Penetapan
1. Pengkondisian klasik
2. Tujuan
Pengkondisian operan
3. Pembelajaran sosial.
3. Teori Keadilan
* Untuk memahami ketiga tipe pembelajaran tsb, perlu dipelajari empat konsep dasar:
4. Teoristimulus,
Perangsang, Penguatan
respon, penguat.
bersifat
menimbulkan Primer inheren
tanggapan itu
jelas Perangsang
Karena
Sekunder Situasi
stimulus
Stimulus khusus
tanggapan
khusus

Respons
Penguat
TEORI HARAPAN

Teori Harapan motivasi berkaitan


dengan harapan seseorang dan
bagaimana mempengaruhi perilaku.
Teori ini memberikan pada manajer
suatu alat untuk menunjukkan hasil
yang diharapkan dan tidak
diharapkan sehubungan dengan
prestasi tugas.
TEORI PENETAPAN TUJUAN

Teori ini menyatakan bahwa tujuan


individu dan kepuasan merupakan
penentu utama perilaku. Suatu
tujuan adalah obyek dari tindakan;
tujuan adalah apa yang ingin
dicapai oleh seseorang. Penetapan
tujuan ini merupakan suatu proses
kognitif dari beberapa penggunaan
praktis.
TEORI KEADILAN

Teori Keadilan memfokuskan pada


perbandingan, tensi, dan perubahannya.
Teori ini menjelaskan sikap karyawan yang
lebih langsung dan dapat dipahami
mengenai upah dibanding teori harapan.
Manajer harus sadar bahwa orang
membandingkan imbalan, hukuman, tugas-
tugas, dan dimensi lain dari pekerjaan
terhadap pekerjaan lain.
TEORI PENGUATAN

Teori Penguatan tergantung pada penerapan prinsip


pengkondisian operan untuk memotivasi orang.
Asumsi utama dari pengkondisian operan adalah
bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensinya.

Modifikasi Perilaku adalah pembelajaran individual


dengan penguatan di mana ini merupakan
pendekatan motivasi yang memakai prinsip
pengkondisian operan.
Hirarki Kebutuhan (Maslow)

Contoh secara Kebutuhan Contoh dalam


Umum Organisasi

Pekerjaan yang
Prestasi Menantang
Aktualisasi Diri

Status Jabatan
Penghargaan tertentu

Persahabatan Teman Sekerja


Sosial

Kestabilan Rencana pasca Pensiun


Keamanan

Makanan Fisik Upah Minimum


Teori Dua Faktor dari Herzberg

 Motivating Factors
 kesempatan untuk berprestasi(achievement)
 pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
 kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
 kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth)

 Hygiene Factors
 kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy and
administration)
 supervisi yang memadai (supervision)
 keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
 kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
 gaji atau upah yang layak(salary)
 hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
 adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
 hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
 kejelasan status pekerjaan (job status)
 masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
Teori ERG dari Alderfer

Aktualisasi Diri
GROWTH
Needs
Sosial

Penghargaan
Keamanan RELATEDNESS
Needs

Fisik
EXISTENCE
Tingkatan Kebutuhan dari Needs
Maslow

Teori ERG dari Alderfer


Teori 3 kebutuhan Atkinson dan
McClelland

Kebutuhan Manusia

Kebutuhan untuk Kebutuhan untuk Kebutuhan akan


Berprestasi Berafiliasi Kekuasaan
(N-Ach) (N-Aff) (N-Pow)
Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik

Harapan Atas
Penghargaan

Intrinsik Ekstrinsik
Contoh : Puas atas Contoh: Bonus,
pekerjaan, kepercayaan Promosi, Pujian, dll
diri, dll
Perencanaan & Pengembangan
Karir
 Perencanaan karir adalah suatu proses yang bertujuan agar karir
karyawan dapat dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuannya
sehingga bisa berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.
 Perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama, yaitu: perencanaan
karir organisasional dan perencanaan karir individual
 Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan
sejumlah aktivitas karir, lebih fokus pada jenjang/jalur karir
 Perencanaan karir individual terfokus pada individu dan keinginan,
keahlian, dan hasrat mereka, yang meliputi latihan diagnostik dan
prosedur yang membantu individu menentukan “siapa saya?”.
Karir dalam Berbagai Struktur Organisasi

Organization Career Key Responsibility for


Structure Path Competencies Career Planning

Functional Single firm, Technical Functional department


with function

Divisional Single firm, Technical Division, firm


across division Commercial

Matrix Single firm, Technical Department, project,


across project commercial firm

Traditional Organizations and Careers


Sumber: Alfred, Snow and Miles, 1996
Karir dalam Organisasi Jaringan

 Kelahiran organisasi jaringan (Network Organization) karena untuk memenuhi tuntutan


dari adanya entitas yang digerakkan oleh mekanisme pasar.

 Bentuk organisasi network selain menuntut serangkaian kompetensi: Kemampuan


teknis, bisnis, self governance (mengelola diri sendiri), juga kompetensi kolaborasi.

 Kolaborasi menyangkut tiga keahlian: referral, partnering, and relationship


management

 Referral skill merupakan kemampuan menganalisis masalah dan merumuskan


solusinya

 Partnering skill merupakan kemampuan membuat konsep, melakukan negosiasi dan


menerapkan hasil.

 Relationship management merupakan pemberian prioritas yang tinggi terhadap


kebutuhan dan preferensi pelanggan dan partner pokok.
Karir dalam Organisasi Cellular
(Organisasi abad ke 21)

 Organisasi cellular adalah struktur organisasi yang terdiri dari sel-sel yang
dapat bertindak sendiri (unit-unit bisnis yang memiliki otonom) seperti sebuah
sel dalam setiap organisme yang memiliki semua fungsi fundamental
kehidupan.

 Karir dalam organisasi cellular tidak melibatkan hirarki manajerial. Fungsi dari
organisasi bukan sebagai pemberi kerja tetapi sebagai pendukung untuk
menerapkan dan meningkatkan keahlian pengetahuan intensif anggotanya.

 Perkembangan kompetensi dan manajemen karir sepenuhnya tanggung jawab


individu.

 Kompetensi yang diperlukan tidak hanya pada kemampuan teknis, bisnis, self
governance, dan keahlian kolaborasi, tetapi juga kepemimpinan.
Table: Modern Organizations and Careers

Organization Career Path Key Responsibility for


Structure Competencies Career Planning

Network Within and Technical, Firm and individual


across firms commercial &
collaborative

Cellular Independent Technical, Individual


professional commercial,
collaborative,
and self-
governance

Sumber: Alfred, Snow, and Miles, 1996


TERIMA_KASIH

created by nurul_worsnop
PERUBAHAN ORGANISASI DAN
MANAJEMEN STRESS
MENGELOLA
PERUBAHAN
Sifat perubahan Kerja

 Organisasi secara keseluruhan cenderung


perpengaruh oleh perubahan yang terjadi pada
salah satu bagiannya
 Perubahan merupakan masalah manusia dan juga
masalah teknis
 Tujuan Pimpinan dalam aspek manusia berkenaan
dengan perubahan adalah memperbaiki dan
menjaga keseimbangan kelompok dan
menyesuaikan pribadi yang terganggu oleh
perubahan
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

1.Logis , berdasarkan alasan yang nalar dan ilmiah:


• waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
• upaya ekstra untuk belajar kembali
• situasi yang kurang diinginkan
• kerugian ekonomi yang ditimbulkan
• kelayakan teknis
2. Psikologis, berdasarkan emosi, sentimen dan sikap
• khawatir akan sesuatu yang tidak diketahui
• rendahnya toleransi terhadap perubahan
• tidak menyukai pimpinan atau agen perubahan yang lain
• kurangnya kepercayaan terhadap orang lain
• kebutuhan akan rasa aman, menginginkan status quo
(3) Sosiologis, berdasarkan kepentingan dan nilai
kelompok

- Persengkokolan politis
- Bertentangan dengan nilai kelompok
- pandangan yang picik
- kepentingan pribadi
- keinginan untuk mempertahankan persahabatan yang
terjalin sekarang
SUMBER RESISTENSI TERHADAP PENOLAKAN
SUMBER SUMBER INDIVIDUAL
-Kebiasaan
-Rasa Aman
-Faktor-faktor Ekonomi
-Takut pada hal yang belum diketahui
-Pemrosesan informasi yang selektif

SUMBER-SUMBER ORGANISASIONAL
-Inersia Struktural
Fokus perubahan yang terbatas
Inersia Kelompok
Ancaman terhadap keahlian
Ancaman terhadap relasi kuasa yang sudah mapan
Ancaman terhadap Pengalokasian sumberdaya yang
sudah mapan
MEMBANGUN DUKUNGAN /MENGATASI
RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN

1.Membangun dukungan dan komimen


2. Negoisasi
3.Partisipasi
4.Imbalan bersama
5.Rasa aman
6,Pendidikan dan Komunikasi
7.Bekerjasama dengan serikat pekerja
8.Manipulasi dan Kooptasi
9.Memilih orang yang menerima Perubahan
10.Koersi, penerapan ancaman atau paksaan
langsung kepada orang yang menentang
MENERAPKAN PERUBAHAN
DENGAN BERHASIL

PEMIMPIN sebagai AGEN PERUBAHAN


(Change Agent) yang memprakarsai perubahan
dan membantu keberhasilan penerapannya dan
PEGAWAI yang membuat hampir semua
perubahan menjadi berhasil, dukungan pegawai
merupakan aspek utama dalam proses
perubahan
PENDEKATAN UNTUK
MENGELOLA PERUBAHAN
ORGANISASI

a. Model Tiga Tahap dari Kurt Lewin :


b. Delapan tahap dari Kotller
c. Riset Tindakan
d. Pengembangan Organisasi
a.MODEL TIGA TAHAP DARI KURT LEWIN

(1) Pencairan (unfreezing), gagasan dan


praktek lama perlu disingkirkan agar
gagasan dan praktek baru dapat
dipelajari
(2) Pengubahan (changing), langkah-
langkah mempelajari gagasan dan
praktek baru agar pegawai dapat
berpikir dan berprestasi dengan
gagasan dan praktek baru
(3)Pembekuan Kembali (refreezing), hal-hal
yang sudah dipelajari dipadukan dalam
praktek yang sesungguhnya, praktek
yang berhasil menjadi tujuan akhir
langkah ini.
STRES KERJA DAN PENGELOLAANNYA

Stres (stress), suatu kondisi dinamis dimana


seorang individu dihadapkan pada peluang,
tuntutan, keinginan yang tidak pasti dan
penting

Stres tantangan : stres yang menyertai


tantangan di tempat kerja (memiliki banyak
proyek, tugas,dan tanggungjawab)

Stres Hambatan: stres yang menghalangi


seseorang mencapai tujuan (birokrasi, politik,
kantor,kebingungan terkait dengan
tanggungjawab)
SUMBER SUMBER POTENSI STRES
SUMBER-SUMBER POTENSIAL KONSEKUENSI

1.Faktor Lingkungan: 1.Gejala gejala Psikologis


-ketidakpastian ekonomi - Sakit kepala
-ketidakpastian politik - Tekanan darah tinggi
-perubahan teknologi - Sakit jantung
2.Faktor Organisasional : 2. Gejala gejala Pskologis
-Tuntutan tugas - Kecemasan
-tuntutan peran - depresi
-Tuntutan antarpersonal - Menurunnya tingkat kepuasan kerja
3.Gejala gejala perilaku
3.Faktor Personal : - Produktivitas
- Persoalan Keluarga - Kemangkiran
- Persoalan Ekonomi - Perputaran karyawan
- Kepribadian

-
MENGELOLA STRESS

a. PENDEKATAN INDIVIDUAL
- Penerapan teknik Manajemen waktu
- Penambahan waktu Olah Raga
- pelatihan relaksasi
- perluasan jaringan dukungan sosial

b. PENDEKATAN ORGANISASIONAL
- seleksi personal dan penempatan kerja
- pelatihan
-penetapan tujuan yang realistis
-pendesainan ulang pekerjaan
- meningkatkan keterlibatan karyawan
- perbaikan dalam komunikasi organisasi
- penawaran cuti panjang
- program-program kesejahteraan

Anda mungkin juga menyukai