120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
DISUSUN OLEH:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
1
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 PERMASALAHAN
Bagaimana hakekat Sistem Pengendalian Manajemen yang terdiri atas konsep dasar
dan ruang lingkup sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari akuntansi pertanggung
jawaban, desentralisasi, dan penetapan harga transfer?
Adapun manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan ialah sebagai berikut:
2
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan
dan searching internet, yaitu dengan mencari literatur yang berhubungan dengan bahasan
makalah kami.
3
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
BAB II
PEMBAHASAN
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupaka proses dengan mana para manajer mempengaruhi
anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasi strategi organisasi. Beberapa aspek dari
proses ini dijelaskan sebagai berikut :
Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan sesuai dengan
rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran. Rencana seperti itu didasarkan pada
situasi yang dipercaya ada pada saat rencana tersebut diformulasikan. Jika situasi ini telah
berubah pada waktu penerapannya, maka tindakan yang ditentukan oleh rencana mungkin
tidak lagi sesuai. Sementara thermostat merespons terhadap suhu actual dalam ruangan,
pengendalian manajemen melibatkan antisipasi kondisi masa depan untuk memastikan bahwa
tujuan organisasi tercapai. Jika seseorang manager menemukan pendekatan yang lebih baik-
yang lebih mungkin dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
mencapai tujuan organisasi-sistem pengendalian manajemen seharusnya tidak merintangi
4
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
penerapannya. Dengan kata lain, mematuhi anggaran tidaklah selalu baik, dan
penyimpangan dari anggaran tidaklah selalu buruk.
Keselarasan Tujuan
5
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Suatu system merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian
aktivitas. System yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu
organisasi disebut system pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen adalah proses
di mana seorang manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk melaksanakan
strategi organisasi. Pengendalian manajemen difasilitasi oleh suatu system formal yang
merupakan siklus aktivitas yang terus berulang.
Pengendalian manajemen adalah satu dari tiga fungsi perencanaan dan pengendalian
yang ada dalam hamper setiap organisasi. Dua diantaranya adalah : formulasi strategi, yaitu
proses mengidentifikasikan ancaman dan kesempatan yang sebagian besar tidak sistematis
dan memutuskan suatu strategi baru sebagai wujud responsnya;dan pengendalian tugas, yaitu
proses memastikan bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Buku ini terbagi dalam tiga bagian. Bagian 1 mendiskusikan lingkungan pengendalian
dalam suatu organisasi. Pengendalian dilaksanakan oleh para manajer yang mengawasi pusat
pertanggungjawaban. Bagian 2 menggambarkan proses pengendalian manajemen, terdiri atas
serangkaian kegiatan yang berulang secara berkala : perencanan strategis, persiapan
anggaran, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja. Bagian 3 menggambarkan system pengendalian
yang berbeda dengan yang telah ada sebelumnya.
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas yang
terjadi pada saluran kegiatan organisasi dan berjalan secara terus- menerus. Pengendalian
manajemen bukanlah suatu sistem terpisah dalam suatu organisasi , melainkan harus
dianggap sebagai bagian penting dari setiap sistem yang dipakai manajemen untuk mengatur
6
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
dan mengarahkan kegiatan nya . Pengendalian internal dapat disebut pula pengendalian
manajemen yang terpasang dalam organisasi sebagai dari sarana prasarana organisasi guna
membantu manajemen menjalankan organisasi dan mencapai tujuan nya. Dengan demikian
perkembanga pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan timbulnya gagasan baru
berupa penerapan metode kerja baru menuntut adanya pemodifikasi sistem pegendalian nya
yang berjalan secara terus menerus .
Contoh: adanya media akses nasabah perbankan melalui internet banking sistem dan mobile
banking menuntut pemodifikasian pengamanan dalam sistem pengendalian manajemen
perbankan sehingga para nasabah diharapkan tidak mengalami kerugian akibat tindakan
pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab.
7
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
3. Pengabaian manajemen.
Sistem pengendalian manajemendapat berjalan efektif jika semua pihak unsur dalam
organisasi mulai dari tingkat manajemen tertinggi hingga karyawan terendah melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenengan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu
organisasi memiliki sistem pengendalian manajemen yang memadai, pengendalaian tersebut
tidaka akan dapat mencapai tujuannya jika staf atau bahkan seorang pemimpin mengabaikan
pengendalian.
8
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
4. Adanya kolusi
Kolusi merupakan ancaman besar dari pengendalian yang efektif. Pemisahan tugas (
segregatiaon of duties) telah di lakukan namun jika manusianya melakukan suatu kerja sama
untuk kepentingan pribadi atau kepentingan tertentu selain organisasi, maka pengendalian
yang sebaik apapun tidak akan dapat mendeteksi atau mencegah terjadinya suatu tindakan
yang merugikan organisasi.
Sebagai contoh , konsultan pengawas atas suatu kegitan pembvangunan pabrik kelapa
sawit melakukan kolusi dengan pihak penyedia barang dan jasa yang melaksanakan
pembanguna dengan
cara memberikan peluang terjadinya penyimpangan dalam spesifikasi. Hal ini dapat
terjadi jika staf dalam pabrik tersebut tidak komitmen sehingga melakuakan perbuatan yang
merugikan perusahaan dan mungkin fataluntuk rekan kerja yang lain, karena pemakaian
bahan bangunan yang tidak sesuai denga spesifikasi.
Di era Globalisasi ini, sistem informasi sangat penting bagi organisasi dalam rangka
menaggapi perubahan yang seba cepat atas perubahan kondisi dan lingkungan yang ada dan
meningkatnya kecanggihan sarana teknologi informasi untuk mengambil keputusan.
Umumnya, sisteminformasi di bagi 2 (dua ) aspek, yaitu :
9
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
# Sistem informasi kegiatan yang menghimpunkan informasi terkait dengan berbagai aspek
kegiatan yang menghasilkan laporan tingkat keberhasilan kinerja.
2. Kepatuhan kepada kebijakan , rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Manajemen perusahaan berusaha mencapai visi dan misi organisasinya dan memberikan
tanggung jawab atas kegiatan yang telah dilaksanakannya, sehingga pihak manajemen secara
terus menerus menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan
bahwa sistem pengendalian telah di rancang dan beroperasi secara baik,di mutakhirkan secara
10
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
tepat untuk mengantusifasi perubahan kondosi dan lingkungan, yang pada akhirnya untuk
memastikan pencapaian tujuan organisasi.
b. Pemisahan Tugas.
Pemisahan tugas adalah aspek penting lainnya. Terdapat 3 (tiga) jenis tanggung jawab
fungsi yang harus dilaksanakan oleh bagian atau paling tidak orang yang berlainan,
yaitu :
# Otorisasi untuk melaksanakan transaksi. Hal ini menunjukkan orang yang memiliki
otoritas dan tanggungjawabnya untuk memulai suatu taransaksi.
# Pencatatan Transaksi
# Penyimpanan aktival.
11
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
c. Sistem pemberian wewenang , tujuan dan teknik serta pengawasan yang wajar untuk
mengadakan pengendalian atas harta, utang,penerimaan,dan pengeluaran.
d. Pengendalian terhadap pengunaan harta dan dokumen serta formulir yang penting.
Pengendalian atas harta,catatan dan dokumen organisasi memiliki tujuan menghindari
adanya kesalahan dan ketidak beresan dari karyawan yang tidak bertanggung jawab.
Pengendalian secara fisik dilakukan dengan pembatasan wewenang pada karyawan
tertentu. Sedangkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan wewenang, dilakkan
dengan melaksanakan penyimpanan secara baik Terhdap formulir-formulir yang
sangat penting untuk pekerjaan pencatatan dan pengawasan.
e. Periksa fisik harta dengan catatan-catatan harta dan utang, oleh sebab itu manajemen
harus selalu mengadakan perbandingan secara periodik dengan bukti yang independen
tenteng keberadaan fisik dan kewajaran penilaian atas transaksi yang telah dicatat.
Pencatatan secara periodik ini dapat meliputi: penghitungan fisik saldo kas,
rekonsiliasi saldo bank dan teknik lainya untuk menentukan apakah catatan telah
sesuai dengan fisik.
SISTEM
12
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan
berulang-ulang. menurut Suadi (1995) maka sistem adalah sekelompok komponen yang
masing-masing saling menunjang dan saling berhubungan maupun tidak yang
keseluruhannya merupakan suatu kesatuan.
PENGENDALIAN
Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang
diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem
pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik.
Elemen-elemen tersebut adalah :
MANAJEMEN
13
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
ini adalah proses yang menjamin anggota satu unit usaha melakukan apa yang telah
menjadikan strategi perusahaan.
1. PERENCANAAN STRATEGI.
2. PENYUSUNAN ANGGARAN.
3. PELAKSANAAN.
14
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang
menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat
menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk
mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun
eksternal.
4. EVALUASI KINERJA.
Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
PENGENDALIAN TUGAS
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah ditentukan
dikerjakan secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke kegiatan operasional.
Aturan-aturan harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua tugas harus dijelaskan secara
berurutan.
15
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
pengendalian tugas adalah salah satu tugas daru suatu unit organisasi. Pengendalian
manajemen berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan dan manajer harus
memutuskan apa yang harus dilakukan, sedangkan pengendalian tugas berhubungan dengan
satu tugas tertentu dan hanya sedikit diperlukan pertimbangan atas apa yang dilakukan.
B. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
MENURUT : HANSEN • MOWEN
16
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Informasi memiliki peran penting agar para manajer bertanggung jawab terhadap
hasil. Sebagai contoh, seorang manajer departemen produksi mungkin mempuyai tanggung
jawab terhadap biaya departemen tetapi tidak terhadap penjualan. Hal ini karena manajer
departemen produksi bukan hanya mengendalikan beberapa dari biaya tersebut, tetapi juga
mengetahui dan memahaminya.
17
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Laba dalam artian pusat laba sangat berbeda dengan laba dalam akuntansi keuangan.
Laba (profit) dalam akuntansi keuangan dihitung dengan mengurangkan seluruh biaya selama
satu periode dari pendapatan yang bias di realisir karena menual produk pada konsumen.
Laba dalam penilaian prestasi pusat laba bias berarti lebih luas dari sekedar laba daam
akuntansi keuangan. Misanya dengan teerjadinya penerimaan dan pengeluaran, perusahaan
mempunai aktiva baru yang berupa kas atau piutang, maka hal itu tidak digunakan dalam
penilaian prestasi pusat laba.
Laba menurut akuntansi keuangan diukur sebagai usaha untuk menentukan hasil yang
bias diperoleh oleh perusahaan secar keseuruhan dan kemuadian akan disajikan kepada pihak
luar perusahaan, oleh karena itu, laba dalam akuntansi keuangan harus merupakan laba yang
sudah benar-benar di realisir, dengan menunjukkan adanya tambahan asset (kas atau piutang).
18
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
1. Struktur organisasi
2. Anggaran
3. Penggolongan biaya
Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh
manajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus dipertanggung jawabkan olehnya.
Pemisahan biaya kedalam biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu dilakukan
dalam akuntansi pertanggungjawaban.
Biaya terkendalikan adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh
manajer dalam jangka waktu tertentu.
Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak memerlukan keputusan dan
pertimbangan manajer karena hal ini tidak dapat mempengaruhi biaya karena biaya
ini diabaikan.
4. Sistem akuntansi
19
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer
maka biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang
terdapat dalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan
akan dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya
terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan. Kode perkiraan diperlukan untuk
mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba.
20
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
3. Pemotivasi manajer
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pengertian pusat pertanggungjawaban yang dijelaskan oleh beberapa ahli antara lain :
Hansen, Mowen (2005:116) mengartikan pusat pertanggungjawaban sebagai berikut :“Pusat
pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab
terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu”.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pusat
pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas aktivitas unit yang dipimpinnya. Pusat
pertanggungjawaban dapat berupa unit organisasi seperti seksi, segmen, departemen, divisi
atas sebuah perusahaan.
Pusat biaya menurut Atkinson, Hilton dan kawan-kawan adalah sebagai berikut: “A cost
center is an organization subunit, whose manager is responsible for the cost of activity for
which a well-defined relationship exists between inputs and outputs” (Hilton et. Al
2003:758).
21
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Dan dari pernyataan diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu bahwa pusat biaya adalah
suatu sub unit dalam organisasi yang mengontrol biaya dari aktivitas produksi yang dilakukan
dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi, serta ada pembatasan antara masukan dan
keluaran karena adanya tanggungjawab biaya yang harus dipertanggungjawabkan oleh
manajer.
Menurut Atkinson, Kaplan, Banker dan Young: “A Revenue Centers are responsibility
centers whose members control revenues, but no control either the manufacturing or the
acquisition cost of the product or service they sell or the level of investment made in
responsibility centers”. (Atkinson et. Al 2001:527).
“Profit Centers are responsibility centers in which managers and other employees control
both the revenues and the costs of the product or service they deliver” (Atkinson et. Al
2001:528).
Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan dengan biaya dalam
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada umumnya pusat laba dibentuk jika
22
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
C. DESENTRALISASI
MENURUT : HANSEN • MOWEN
23
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia. Para
manajer tingkat terendah yang berhungan dengan kondisi operasional lansung (seperti
kekuatan dan sifat persaingan local, sifat tenaga kerja local, dan seterusnya) memiliki akses
terhadap informasi ini. Akibatnya, para manajer local seringkali dalam suatu posisi untuk
membuat keputusan yang lebih baik. Sebagai contoh, Kmart melakukan pemasaran mikro
dengan memperbolehkan tiap manajer toko untuk memutuskan barang apa yang akan
disediakan. Hasilnya adalah tiap toko Kmart dapat berbeda untuk memenuhi kebutuhan
pangsa local. Sehingga, dua toko yang hanya berjaran ima mil bias jadi memiliki persediaan
yang sangat berbeda.
Masalah kedua adalah informasi yang berlebihan. Pada suatu organisasi yang beroperasi
dalam berbagai pasar yang berbeda dengan ratusan atau ribuan produk yang berbeda, tidak
ada seorangpun yang memiliki seluruh keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memproses serta menggunakan semua informasi.
24
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi, margin laba secara keseluruhan mampu
menutupi ketidakefesienan berbagai divisi. Perusahaan-perusahaan besar sekarang
menemukan bahwa mereka tidak mampu mempertahankan suatu divisi yang tidak berdaya
saing. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah divisi atau pabrik adalah
dengan memperkenalkannya lebih jauh kepada kekuatan-kekuatan pasar.
Unit-unit Desentralisasi
Manfaat:
25
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Kelemahan:
Desentralisasi lebih dikenal untuk perusahaan yang bertujuan mencari laba (profit
organization) dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bertujuan mencari laba (not for
profit organization).
MENURUT: HANSEN-MOWEN
Pada banyak organisasi yang terdesentralisasi, output dari salah satu divisi digunakan sebagai
masukan pada divisi lainnya. Hal ini menimbulkan suatu masalah akuntansi. Bagaimana cara
menilai barang-barang yang ditransfer? Bila divisi-divisi diperlukan sebagai pusat
pertanggungjawaban,maka divisi tersebut dievaluasi berdasarkan laba operasional dan
pengembalian atas investasi. Jadi, nilai barang yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi
26
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
yang mengirim (penjual) dan biaya bagi divisi yang menerima (pembeli).Nilai ini, atau harga
internal, disebut harga transfer (tranfer price). Penetapan harga transfer adalah masalah yang rumit.
Kita akan membahas dampak dari harga transfer terhadap divisi-divisi dan perusahan secara
keseluruhan, serta metode-metode penetapan harga transfer,dalam bagian berikut.
Beberapa perusahaan melakukan transfer antara divisi atas harga pokok yang terakumulasi dari
barang yang ditransfer, dengan demikian mengabaikan unsur labadivisi penjual. Harga transfer
yang dihitung menurut cara inidapat didasarkan pada biaya variabelyang terlibat atau biaya tetap
yang dipertimbangkan. Sehingga harga transfer yang didasarkan pada biaya keseluruhan (biaya
terserap) akan terakumulasi sampai pada saat transfer.
Meskipun penerapan pendekatan harga pokok dalam penentuan harga transfer relatif sederhana,
pendekatan tersebut tetap mempunyai beberapa cacat. Kelemahan tersebut ialah Harga transfer
berdasarkan harga pokok dapat menjurus pada keputusan yang disfungsional dalam perusahaan.
Namun pendekatan ini tidak membentuk sendiri mekanisme pemberitahuan pada manajer mengenai
bilamana transfer seharusnya atau tidak seharusnya tidak dilakukan divisi relay seharusnya
melakukan penjualan relay lama ke kontraktor pemerintah, dan divisi motor seharusnya membeli
relay baru dari pemasok luar.
Ada rumus umum yang dapat digunakan oleh manajer sebagai titik tolak menghitung harga
transfer secara tepat antara divisi atau segmen dalam perusahaan multidivisional. Rumus tersebut
adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga pokok variabel per satuan barang yang
27
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
ditransfer, ditambah marjin kontribusi per satuan yang dikorbankan divisi penjual sebagai
akibatmenghentikan penjualan ke pihak luar. Rumus ini dapat di nyatakan sebagai berikut:
Harga Transfer =Harga pokok variabel per satuan + hilangnya marjin konstribusi per satuan atas
penjualan keluar
Menurut: Hansen-Mowen
Penetapan harga transfer mempengaruhi divisi-divisi yang melakukan transfer dan juga
perusahaan secara keseluruhan. Hal ini terjadi melalui dampak yang ditimbulkannya terhadap: (1)
ukuran-ukuran kinerja divisi, (2) laba perusahaan, dan (3) otonomi divisi.
Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi pembeli
dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut, sebagaimana juga evaluasi dan
kompensasi pada manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer. Karena berpengaruh terhadap
ukuran kinerja berdasarkan laba dari kedua divisi (misalnya, ROI dan EVA), maka penetapan harga
transfer sering menjadi masalah yang ditanggapi dengan sangat emosional.
Meskipun harga transfer aktual tidak mempengaruhi perusahaan sebagai satu kesatuan,
penetapan harga transfer ternyata mampu mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan oleh
perusahaan dalam dua cara: jika ia mempengaruhi perilaku divisi dan jika ia mempengaruhi pajak
penghasilan. Divisi-divisi, yang bertindak secara independen, mungkin menetapkan harga transfer
yang memaksimalkan laba divisi tetapi menimbulkan pengaruh sebaliknya bagi laba perusahaan
secara keseluruhan.
Penetapan harga transfer juga dapat mempengaruhi pajak penghasilan perusahaan secara
keluruhan. Hal ini terutama terjadi pada perusahaan multinasional. Namun, sebagaimana yang
umumnya berlaku, perusahaan mungkin berupaya mengatur harga transfer sedemikian rupa
sehingga lebih banyak pendapatan yang diberikan kepada divisi yang beroperasidi negara dengan
pajak rendah dan biaya yang lebih tinggi diberikan kepada divisi yang beroperasi di negara dengan
pajak tinggi.
28
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Sistem penetapan harga transfer harus mampu memenuhi tiga tujuan: evaluasi kinerja yang akurat,
kesesuaian tujuan, dan pemeliharaan otonomi divisi. Evaluasi kinerja yang akurat (accurate
performance evaluation) berarti tidak satupun manajer divisi akan memperoleh manfaat atas beban
manajer divisi lain(dalam arti bahwa satu divisi menjadi lebih baik sementara divisi lain menjadi
lebih buruk). Kesesuaian tujuan berarti bahwa para manajer divisi memilih tindakan-tindakan yang
memaksimalkan laba perusahaan secara keseluruhan. Otonomi berarti bahwa manajemen pusat
tidak boleh mencampuri kemandirian manajer divisi dalam membuat keputusan.Masalah
penetapan harga transfer (transfer pricing problem) berkaitan dengan upaya menciptakan sistem
yang secara simultan memenuhi ketiga sasaran di atas.
Masalah khusus akan timbul dalam menetapkan pendekatan tingkat pengembalian atau
pendekatan hasil sisa untuk mengevaluasi prestasi pelaksanaan bilamana satu segmen perusahaan
memasok barang atau jasa ke segmen lain yang ada dalam satu perusahaan yang sama. Masalah ini
berkisar di sekitar pertanyaan berapa harga transfer yang akan dibebankan atas pertransferan barang
atau atas pertukaran jasa.
29
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer, maka
harga transfer yang sesuai adalah harga pasar. Dalam situasi demikian, berbagai tindakan manajer
divisi secara simultan akan mengoptimalkan laba divisi dan laba perusahaan. Lagi pula tidak ada
divisi yang memperoleh manfaat di atas beban divisi lain. Bila demikian, manajemen pusat tidak
akan tertarik untuk melakukan campur tangan.
Pendekatan biaya juga mengisyaratkan bahwa harga transfer yang sesuai adalah harga pasar.
Karena divisi penjual mampu menjual produknya pada harga pasar, maka transfer internal pada
harga yang lebih rendah dari harga pasar yang akan mengakibatkandivisi tersebut mengalami
kerugian. Demikian pula, divisi pembeli yang selalu mampu membeli barang pada harga pasar
mungkin tidak akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar untuk
barang yang ditransfer secara internal. Karena harga transfer minimum bagi divisi penjual, adalah
harga pasar dan harga maksimum bagi divisi pembeli adalah juga harga pasar, maka satu-satunya
harga transfer yang memungkinkan adalah harga pasar.
Dalam kenyataannya, menetapkan harga transfer yang berbeda dari harga pasar akan mengurangi
profitabilitas keseluruhan perusahaan. Prinsip ini dapat digunakan untuk mengatasi konflik-konflik
divisi yang mungkin terjadi.
The National Association of Accountants menjelaskan keuntungan lain dan operasi keseluruhan
pendekatan harga pasar sebagai berikut.
Bila mana desain, kualitas, penampilan, dan harga produk dan jasa perusahaan lebih unggul atau
sama dan apabila skedul pengiriman yang dapat diterima dipenuhi, maka diharapkan diperoleh dari
dalam lingkungan sendiri. Sepanjang persyaratan ini dipenuhi, satuan penerima tidak menderita
kerugian dan laba satuan pemasok menambah laba perusahaan. Seringkali divisi penerima
memperoleh keuntungan seperti pengendalian yang lebih baik atas kualitas, terjaminnya
kelangsungan pemasokan, dan ketepatan pengiriman.
Di samping rumus yang baru saja diberikan, ada pedoman tertantu yang harus diikuti apabila
menggunakan harga pasar untuk mengendalikan transfer antar divisi.
30
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
1. Divisi pembeli harus membeli dari lingkungan interen sendiri sepnjang divisi penjual memenuhi
seluruh harga jual ke pihak eksteren secara jujur dan menghendaki menjualke lingkungan interen
sendiri.
2. Apabila divisi penjual tidak memenuhi seluruh harga jualke pihak eksteren secara jujur, maka
divisi pembali babas membeli dari pihak eksteren.
3. Divisi penjual harus bebas menolak melakukan bisnis interen apabila divisi penjual lebih senang
menjual ke pihak eksteren.
4. Suati dewan yang bersikap netral harus dibentuk untuk menyelesaikan perselisihan antar divisi
mengenai harga transfer.
Kelemahan Harga Transfer yang Dinegosiasi ada tiga kelemahan harga transfer yang dinegosiasi
yang biasa disebutkan.
31
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
1. Manajer divisi yang menguasai informasi khususmungkin mengambil keuntungan dari manajer
divisi lainnya.
2. Ukuran-ukuran kinerja mungkin terganggu oleh keterampilan negosiasi dari para manajer.
3. Negosiasi dapat menghabiskan sejumlah waktu dan sumber daya yang besar.
Keunggulan Harga Transfer yang Dinegosiasi Meskipun memiliki sejumlah kelemahan, harga
transfer yang dinegosiasi menawarkan harapan untuk melengkapi ketiga kriteria kesesuaian tujuan,
otonomi, dan akurasi evaluasi kinerja. Sebagai tambahan, harga transfer yang dinegosiasi
diidentifikasi sebagai alat yang melaluinya kesesuaian tujuan perusahaan keseluruhan mampu
dicapai. Apabila negosiasi membantu menciptakan kesamaan tujuan, maka tidak ada alasan bagi
manajemen puncak untuk mencampuri masalah-masalah divisi. Akhirnya, apabila keterampilan
negosiasi para manajer divisi setara, atau apabila perusahaan menganggap hal itu sebagai
keterampilan manajerial yang penting, maka kekhawatiran yang menyangkut motivasi dan ukuran
kinerja yang dapat dihindari.
Penetapan Harga Transfer Biaya Penuh Biaya penuh meliputi biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan bagian dari overhead tetap. Pendekatan harga transfer
ini mungkin adalah yang paling tidak menarik. Kebaikannya terletak hanya pada kesederhanaan
penghitungan. Namun, kelemahannya yang cukup banyak. Penetapan harga transfer biaya penuh
dapat merusak insentif dan mengganggu ukuran-ukuran kinerja. Seperti yang telah kita lihat, biaya
kesempatan pada divisi pembeli dan divisi penjual adalah penting dalam penentuan kewajaran harga
transfer internal; pada waktu yang sama, biaya kesempatan menyediakan poin-poin rujukan yang
bermanfaat alam penentuan harga transfer yang menguntugkan semua pihak. Sangat jarang
32
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
penetapan harga transfer biaya penuh mampu menyajikan informasiyang akurat mengenai biaya
kesempatan.
Biaya Penuh Ditambah Markup Biaya penuh ditambah markupmemiliki persoalan yang sama
seperti biaya penuh. Namun, biaya ini agak kurang merusak apabila markup dapat dinegosiasikan.
Sebagai contoh, suatu rumusan biaya penuh ditambah markup mungkin dapat digunakan untuk
menggambarkan harga transfer yang dinegosiasi pada contoh pertama. Dalam beberapa kasus, suatu
rumusan biaya penuh dengan markup mungkin menjadi hasil dari negosiasi; bila demikian, cara ini
hanyalah sebuah contoh lain dari penetapan harga transfer yang dinegosiasi. Dalam kasus tersebut,
penggunaan metode ini diperkenankan. Namun, penggunaan biaya penuh ditambah markup untuk
mewakili semua harga negosiasi adalah tidak mungkin. Pendekatan yang lebih baik adalah
negosiasi, karena lebih banyak kasus yang dapat diatasidan biaya-biaya kesempatan dapat
dipertimbangkan.
Biaya Variabel Ditambah Ongkos Tetap Seperti biaya penuh ditambah markup, baaya variabel
ditambah ongkos tetap merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam penetapan harga
transfer, dengan tingkat ongkos tetap dapat dinegosiasikan. Metode ini memiliki satu keunggulan
dibandingkan biaya penuh dengan markup; yakni, apabila divisi penjual beroperasi dibawah
kapasitas, maka biaya variabel adalah biaya kesempatannya. Dengan menganggap bahwa ongkos
tetap dapat dinegosiasikan, pendekatan biaya variabel adalah sama dengan penetapan harga transfer
yang dinegosiasi. Negosiasi yang mempertimbangkan biaya kesempatanmerupakan pilihan yang
baik.
33
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
menggunakan suatu alat identifikasi yang mudah, yakni rumusan berdasarkan biaya daripada
menghabiskan waktu dan sumber daya yang berharga dalam negosiasi.
Dalam kasus-kasus lain, penggunaan biaya penuh ditambah markup mungkin satu-satunya
rumusan yang disepakati dalam negosiasi. Dengan kata lain, rumusan biaya penuh ditambah
markup adalah hasil dari suatu negosiasi,tetapi metode penetapan harga transfer yang sedang
digunakan dilaporkan sebagai biaya penuh ditambah markup. Segera setelah ditetapkan, rumusan
ini dapat digunakan sampai kondisi-kondisi awal berubah sedemikian rupa sehingga negosiasi ulang
diperlukan. Dengan cara ini, waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk melakukan negosiasi
dapat diminimalkan.
Sebuah catatan akhir berkaitan dengan pengguna harga transfer perusahaan adalah bahwa banyak
perusahaan yang sedang bergerak menuju penggunaan benchmarking dan outsourcing. Kedua cara
tersebut mengurangi kebutuhan atas penetapan harga internal melalui pengaitan divisi dengan pasar
eksternal. Benchmarking melibatkan kegiatan penelusuran perusahaan yang paling efektif dan
efisien dalam aktivitas tertentu. Dengan outsourcing, penyediaan barang atau jasa secara internal
dilakukan oleh suatu perusahaan eksternal. Sekarang, harga transfer adalah harga pasar sebenarnya.
BAB III
34
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
PENUTUP
KESIMPULAN
PENUTUP
Demikian hal-hal yang dapat kami paparkan dalam makalah ini, atas segala
kekurangannya kami mohon maaf.
35
RAHMATIKA TRI SUTRISNA PUTRI
120420083
MALIKUSSALEH UNIVERSITY
DAFTAR PUSTAKA
http://andhana.wordpress.com/category/sistem-pengendalian-manajemen.html
http://blogdeta.blogspot.com/2010/05/akuntansi-pertanggungjawaban.html
http://gerhanasuci.wordpress.com/2012/05/30/akuntansi-pertanggungjawaban.html
Robert Anthony, Vijay Govindarajan. (2005) Management control sistem. Jakarta : Salemba
Empat
36