ADIPURA SETIA ABADI adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan
baku menjadi produk siap dijual. Berikut adalah data – data biaya produksi perusahaan yang
dikumpulkan pada akhir periode 2005:
1. Biaya produksi.
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost ) Rp. 5.500 / unit
Diminta:
1. Tentukan biaya produksi per unit dengan metode full costing dan variabel costing !
95.000
95.000
Biaya Produksi /
Dari contoh soal di atas, diketahui bahwa PT Karya Tangan Abadi adalah perusahaan
manufaktur. Oleh karena itu, untuk menghitung HPP diperlukan 4 tahap menghitung HPP
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Jadi HPP dari PT Karya Abadi pada bulan Juli adalah Rp 965.000.000,-
Diminta :
2. Menghitung besarnya BOP Netto masing-masing Departemen Jasa setelah saling memberi
dan menerima jasa masing-masing!
4. Menentukan tarif BOP masing-masing Departemen Produksi per DMH dan per DLH!
Jawaban
1. Persamaan aljabar utk BOP masing-masing Dept. Jasa setelah saling memberi & menerima jasa
adalah :
Keterangan :
X = BOP dept. jasa bengkel setelah menerima alokasi BOP dari dept. jasa diesel.
Y = BOP dept. jasa diesel setelah menerima alokasi BOP dari dept. jasa bengkel.
a1 = BOP dept. jasa bengkel sebelum menerima alokasi BOP dari dept. jasa diesel.
a2 = BOP dept. jasa diesel sebelum menerima alokasi BOP dari dept. jasa bengkel.
b1 = Prosentase penggunaan jasa dept. jasa diesel oleh dept. jasa bengkel.
b2 = Prosentase penggunaan jasa dept. jasa bengkel oleh dept. jasa diesel.
Y = 1.000.000 + 0.2 X
X – 0.02 X = 1.100.000
0.98 X = 1.100.000
X = 1.122.448,979 = 1.122.449
X = 1.000.000 + 0.1 Y
122.449 = 0.1 Y
Y = 1.224.489,79 = 1.224.490
Dept. Bengkel
Dept. Diesel
Upah langsung untuk pesanan 110 adalah 225 jam @ Rp 4.000 = Rp 900.000
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas dasar tarif sebesar 150% dari biaya tenaga kerja
langsung
Dari data diatas kita masukkan ke dalam kartu biaya pesanan sebagai berikut :
PT. ABC
Surabaya
Tgl. No. Ket. Jml Tgl. No. Jml Tgl. Dasar Tarif Jml
BPBG Kartu
Jam
Kerja
Tinta B 500.000
BOP Rp 1.350.000
Penjualan Rp 5.200.000
Diketahui pada tahun 200A, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya
produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi!
Penyelesaian :
PT. ABC
Laporan Laba/Rugi
Rp. 1.050.000
Rp. 450.000
Jadi, dalam metode variable costing hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersifat
variabel dalam perhitungan harga pokok produksi. Sedangkan biaya tetap dianggap sebagai period
cost dan langsung dibebankan pada periode yang bersangkutan.
Metode variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi dimana yang hanya
memasukkan biaya-biaya yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Sedangkan untuk
biaya produksi tetap dianggap sebagai period cost. Dikarenakan seluruh biaya tetap dianggap period
cost, maka tidak ada biaya tetap yang belum dibebankan pada periode tersebut.
Diketahui pada tahun 200A, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya
produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi!
Penyelesaian :
PT. ABC
Laporan Laba/Rugi
Rp. 1.050.000
Rp. 450.000
Jadi, dalam metode variable costing hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersifat
variabel dalam perhitungan harga pokok produksi. Sedangkan biaya tetap dianggap sebagai period
cost dan langsung dibebankan pada periode yang bersangkutan.
PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari 1995, perusahaan
membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam mesin dengan data produksi sebagai
berikut :
Jenis Biaya
Biaya tenaga kerja tidak langsung biaya variavel Rp 1.400.000 sedangkan biaya tetap Rp 1.850.000
Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam
Jenis Biaya:
Biaya tenaga kerja tidak langsung dengan biaya variabel Rp 1.200.000 dan biaya tetap Rp 1.850.000
Diminta :
selisih BOP.
PENYELESAIAN :
30.000
30.000
Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.
5.000.000
2.500.000
42.000
e. Unit produksi :
60.000
b. Selisih BOP :
c. Selisih Anggaran :
9.665.500.
Laba 315.500.
Selisih kapasitas :
(metode 1)
BOP tetap dianggarkan Rp 4.600.000.
Rugi Rp 384.250.
(metode 2)
selisih :
Scovy’s CC menerapkan metode harga pokok pesanan. BOP dibebankan kepada produk, diterapkan
berdasarkan pemakaian jam kerja langsung dengan tarif :
Data produksi dan BOP yang sesungguhnya terjadi dalam bulan November 2010 sebagai berikut :
Biaya produksi yang terjadi dalam bulan November 2010, sebagai berikut :
c. Hitung selisih biaya overhead pabrik dan tentukan selisih tersebut laba atau rugi!
Rp.42.490.000
Jumlah jam kerja langsung bulan November 2010 untuk pesanan No. 11 - 14 sebesar 965 jam
dengan tarif Rp.16.500/jam dan untuk pesanan No. 15 - 19 sebesar 1.520 jam dengan tarif Rp.
16.750/jam. BOP dibebankan kepada produk ditetapkan berdasarkan pemakaian jam kerja langsung.
BOP dibebankan kepada produk = Jumlah jam kerja langsung X Tarif BOP
Pesanan No. 11 – 14
Pesanan No. 15 - 19
c. Selisih BOP
BOPS Rp.42.490.000
3. Jurnal tersebut pada akhir periode dipindahkan ke dalam akun BOPS dengan jurnal :
Soal :
Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Andalas Putra” adalah sebagai berikut (Jml Produksi
: 100.000 unit)
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp. 70 per
unit.
Pendekatan Konvensional
Analisis Biaya Diferensial Alternatif Membuat atau Membeli dengan Pendekatan Konvensional
Jawaban :
Alternatif Membuat
Alternatif Membeli :
Keputusan :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar tidak
menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih besar Rp. 2.500.000
daripada alternative membuat sendiri.
1. Hitunglah margin kontribusi. Margin kontribusi adalah total penjualan dikurangi biaya
variabel. Biaya variabel adalah biaya yang meningkat seiring penjualan inkremental. Harga
pokok penjualan, komisi penjualan dan beban pengiriman adalah contoh-contoh biaya
variabel. Kurangilan beban-beban ini untuk mendapatkan margin kontribusi.[1]
2. Hitunglah pendapatan operasi. Pendapatan operasi adalah penjualan total dikurangi semua
beban operasi kecuali bunga dan pajak. Jika Anda sudah mengurangkan biaya variabel dari
penjualan total, cukup kurangkan saja dengan biaya tetap untuk memperoleh pendapatan
operasi. Biaya tetap meliputi beban iklan, asuransi, sewa, gaji, dan utilitas (misalnya air dan
listrik).[2]
o Sebagai contoh, biaya tetap perusahaan ABC adalah: iklan Rp20.000.000, asuransi
Rp50.000.000, sewa Rp30.000.000, utilitas Rp20.000.000, dan gaji Rp180.000.000.
o Biaya tetap total adalah Rp300.000.000
o Rp400.000.000 / Rp100.000.000 = 4