Anda di halaman 1dari 6

EKONOMI MANAJERIAL

Dosen Pembimbing :

Dr. Mauled Moelyono, S.E.,M.A.

GUSSTIAWAN RAIMANU
STAMBUK C20215014

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO

2016
Peranan Ekonomi Manajerial dalam Pembuatan Keputusan Manajerial

Gusstiawan Raimanu (C 202 14 015)


Program Studi Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Tadulako

Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ilmu ekonomi mikro untuk


keputusan-keputusan manajerial (Sunaryo, 2001). Sejalan dengan
pengertian tersebut, Hirschey, M. (2003) mendefinisikan ekonomi
manajerial sebagai suatu aplikasi teori dan metode ekonomi dalam proses
pengambilan keputusan manajerial dan administratif. Maka ekonomi
manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan yang
dapat digunakan sebagai rujukan unutk meningkatkan kualitas dan
efektivitas pengambilan keputusan manajerial. Arsyad (2008),
mengemukakan bahwa ekonomi manajerial adalah penerapan teori
ekonomi mikro untuk bisnis.

Ekonomi mikro terapan atau ekonomi manajerial (managerial


economics) seringkali didefinisikan berbeda-beda. Namun perbedaan itu
biasanya hanyalah persoalan “bahasa” karena pada hakikatnya “substansi”
yang dimaksudkan tetaplah sama. Ekonomi manajerial merupakan teori
dan metodologi ekonomi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis dan
administrasi. Secara lebih khusus ekonomi manajerial menggunakan alat
dan teknik analisis ekonomi untuk menganalisis dan memecahkan
masalah-masalah manajerial. Jadi, ekonomi manajerial menghubungkan
ilmu ekonomi dengan ilmu-ilmu pengambilan keputusan (decision sciences)
dalam pembuatan keputusan manajerial. Prinsip-prinsip yang coba
diterapkan diantaranya adalah bagaimana mengalokasikan sumber daya-
sumber daya (resources) yang langka secara efisien.

Tujuan utama dari ekonomi manajerial adalah menghasilkan solusi


yang optimal untuk pemecahan masalah yang dialami oleh perusahaan
melalui seorang manajer (Arsyad, 2008). Egan (1995) menjelaskan
permasalahan perusahaan terutama berkaitan dengan empat aspek inti
yaitu maksimisasi profit (profit maximization), harga dan permintaan
(demand and price), faktor utilisasi dan produksi (production and factor
utilization) serta minimisasi biaya (cost minimization). Oleh sebab itu dalam
penerapan dan perkembangannya, penerapan ekonomi manajerial
seringkali berhubungan dengan ilmu-ilmu pengambilan keputusan, serta
cabang lainnya yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan
manajerial. Dalam hubungannya dengan Studi Administrasi Bisnis,
Ekonomi Manajerial berkaitan dengan cabang fungsional akuntansi
keuangan, pemasaran, personalia dan produksi. Serta berkaitan dengan
cabang alat akuntansi, Sistem Informasi Manajemen (SIM), ekonomi
manajerial, perilaku organisasi, metode kuantitatif, riset operasi serta
statistika.

Pada era globalisasi sekarang ini, pembuatan keputusan manajerial


semakin mudah dilakukan. Kajian-kajian ekonomi manajerial yang
dipadukan dengan implementasi sistem informasi manajemen
menghasilkan suatu dukungan pengambilan keputusan yang akurat bagi
pihak manajemen. Model-model analisis yang diwujudkan dalam teknoogi
informasi dan komputer telah dijadikan sebagai alat bantu dalam proses
manajemen organisasi maupun perusahaan, diantaranya sebagai
pengambilan keputusan (Decision Support System) dan alat merekam
segala transaksi (Data Processing System) (Rahardja, 2008).

Sebuah pendekatan yang disebut Periodic Historical System (PHS)


yang berfungsi untuk memecahkan masalah pada sistem informasi dalam
merekam dan menyimpan informasi dari waktu ke waktu kedalam data
warehouse menjadi sebuah history sistem ditemukan dapat memberikan
manfaat bagi pengambilan keputusan manajerial diantaranya mampu
meningkatkan kemudahan user dalam mengakses data dengan cakupan
yang cukup luas, dalam arti dapat melihat history dari sebuah informasi
yang pernah diperoleh, selanjutnya pembuat keputusan manajemen dapat
dengan mudah mendapatkan informasi yang cepat dan akurat,
meningkatkan konsistensi data, meningkatkan produktifitas manajemen,
serta menyediakan infrastruktur yang memudahkan penelusuran
perubahan informasi dari waktu ke waktu (Rahardja, 2008).

Usaha-usaha manajerial ini semata mata adalah untuk memenuhi


tujuan didirikannya sebuah perusahaan yaitu memaksimisasi kekayaan.
Keputusan-keputusan manajerial sangat jarang dibuat secara isolatif. Agar
setiap keputusan perusahaan bisa memaksimumkan kekayaan
perusahaan, maka para manajernya harus memperhatikan impikasi jangka
pendek dan jangka panjang dari keputusan tersebut. Misalnya bagaimana
kendala-kendala eksternal mempengaruhi kemampuan mereka untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Oleh karena itu, sistem informasi
sangatlah berguna bagi para manajer melakukan fungsi tersebut, terutama
dalam melihat data historis perusahaan.

Walaupun ilmu ekonomi manajerial dititikberatkan pada penerapan-


penerapannya di dunia bisnis, tetapi harus pula diketahui bahwa konsep-
konsep ekonomi manajerial dapat pula diterpkan pada tipe-tipe organisasi
lainnya. Karena secara umum, organisasi menghadapi persoalan yang
hampir sama, yaitu bagaimana memanfaatkan secara maksimal setiap
sumber daya terbatas yang dimiliki terhadap kebutuhan/kepentingan
organisasi. Oleh karena itu, prinsip-prinsip tersebut juga relevan dengan
lembaga-lembaga pemerintah, sekolah, rumah sakit, museum dan lainnya.

Selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan ini, ekonomi


manajerial sepenuhnya dilakukan oleh manajer sebagai pengambil
keputusan (decision takers) oleh karena itu, kompetensi manajerial seorang
manajer sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan dihasilkan
maupun terhadap sistem manajemen yang akan diterapkan. Kompetensi
manajerial juga berperan dalam menilai softskill pimpinan atau manajer
dalam tiap bagian atau departemen dalam mengelola kegiatan operasinya
(Tanto & Rahardjo, 2014). Kompetensi manajerial tersebut meliputi
kompetensi strategic thinking, coaching, leading others, problem solving
and decision making, service orientation dan holding people accuntable.

Seorang manajer selalu berhadapan dengan masalah manajemen


dan keputusan. Teori ekonomi saja seringkali tidak cukup sebagai alat
untuk pemecahan masalah yang dihadapi seorang manajer. Berbagai
teknik dan alat analisis lainnya juga diperlukan. Kedua hal ini kemudian
digabungkan menjadi satu. Ekonomi manajerial menerapkan teori dan
metode ekonomi, dan menggabungkannya dengan alat-alat dan teknik
analisis ekonomi untuk memecahkan masalah manajerial secara optimal.
Dengan ekonomi manajerial diharapkan manajer tersebut dapat
memecahkan masalah yang dihadapi secara optimal.

Ilmu ekonomi memberikan kerangka teoritis dalam menganalisis


masalah-masalah pengambilan keputusan, sedangkan ilmu pengambilan
keputusan memberikan seperangkat alat dalam pembentukan model-model
dalam mengambil keputusan, menganalisis pengaruh dari serangkaian
tindakan alternatif, dan mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dari model-
model tersebut. Ilmu pengambilan keputusan menggunakan perangkat
matematika ekonomi dan ekonometri untuk membentuk dan mengestimasi
model keputusan yang ditujukan untuk menentukan perilaku optimum
perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuannya
dengan cara yang paling efisien. Secara spesifik, matematika ekonomi
digunakan untuk menformalkan, yaitu menggambarkan dalam bentuk
persamaan, model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi.
Ekonometri (econometrics) kemudian menerapkan peralatan statistik
(terutama analisis regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi
model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan untuk peramalan.

Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu


meningkatkan kinerja organisasi. Dengan demikian peran manajer dalam
organisasi bisnis adalah membuat keputusan yang berkaitan dengan
masalah-masalah bisnis sedemikian rupa sehingga keputusan itu
diharapkan akan memungkinkan organisasi bisnis mencapai tujuannya,
seperti meningkatkan produktivitas, memperluas pangsa pasar,
meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya dan lain-lain, yang pada
prinsipnya akan meningkatkan kinerja bisnis dalam situasi ekonomi yang
semakin kompetitif.

Ekonomi manajerial dapat dipergunakan oleh para manajer sebagai


dasar untuk memperbaiki keputusan manajerial, dan melakukan langkah-
langkah yang harus diambil untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara
efisien. Tekanan ekonomi manajerial tentu saja pada teori normatif. Dengan
kata lain, ekoomi manajerial ini memberikan aturan-aturan dalam
pembuatan keputusan untuk membantu para manajer mencapai tujuan-
tujuan perusahaan atau organisasi mereka. Inilah hakikat dari istilah
normatif. Namun demikian, jika para manajer akan menetapkan aturan-
aturan pengambilan keputusan yang sahih (valid) maka mereka harus
memahami lingkungan bisnis di mana mereka bekerja. Untuk alasan inilah
ekonomi positif dan ekonomi diskriptif menjadi penting.

Bibliography
Arsyad, L. (2008). Ekonomi Manajerial : Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen
Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Egan, T. P. (1995). Updating Managerial Economics. Jurnal of Business Economics, 51-56.

Rahardja, U. (2008). Periodic Histrorical System Sebagai Evaluasi Strategis dalam


Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen. Jurnal CCIT, 154-164.

Sunaryo. (2001). Ekonomi Manajerial. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tanto, R., & Rahardjo, J. (2014). Mapping Manajerial Kompetensi di PT. E-T-A Indonesia.
Jurnal Tirta, Vol. 2. No. 2 Juni, 41-46.

Anda mungkin juga menyukai