Anda di halaman 1dari 18

Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Makalah ini dipresentasikan dalam mata kuliah


Ekonomi manajerial pada semester 4

DOSEN PEMBIMBING

Sehani, SE, MM

Disusun Oleh:

Nama : Ary Rahmat Ramadhan


(11870114116)
Kelas/SMT: Manajemen 4E

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan pula puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial”.
Terlepas dari semua itu,, kami menyadari bahwa
sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang “Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial” dapat
menambah wawasan terhadap pembaca.
 

Pekanbaru, 19 Maret 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR...............................................................
....i
DAFTAR
ISI..............................................................................
...ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................
...1
A. Latar
Belakang............................................................
........1
B. Rumusan
Masalah.............................................................
..1
C. Tujuan
Penulisan...........................................................
......1
BAB II
PEMBAHASAN............................................................
..2
A. Ruang lingkup ekonomi
manajerial....................................2
B. Pengertian ekonomi
manajerial..........................................4

ii
C. Contoh kasus dalam ekonomi
manajerial..........................4
D. Latihan soal seputar ruang lingkup ekonomi
manajerial....9
BAB III
PENUTUP....................................................................
.12
A. Kesimpulan........................................................
...............12
B. Saran.................................................................
................12
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................1
3

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dari masyarakat. Kata ekonomi merupakan masalah kehidupan dan menjadi
pembicaraan sehari-hari dimasyarakat. Hampir setiap hari beberapa media seperti
televisi, radio, surat kabar serta media lainnya memberitakan berbagai hal mengenai
ekonomi. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas kehidupan masyarakat sangat
dipengaruhioleh kegiatan atau fenomena ekonomi yang terjadi di kehidupan
masyarakat tersebut.
Ekonomi manajerial pada hakekatnya tidak lepas dari perilaku masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku masyarakat diarahkan dan dimotivasi oleh
nilai-nilai yang ada dimasyarakat seperti pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumsi dimasyarakat dipengaruhi oleh hukum ekonomi. Berbagai tataran nilai
kehidupan yang berlaku di masyarakat, biasanya termuat dalam aturan organisasi dan
lingkungan masyarakat setempat. Sehubungan dengan hal ini, maka wawasan
mengenai ekonomi manajerial sangat perlu dimiliki oleh para pengambil keputusan,
baik disektor publik maupun disektor swasta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ruang lingkup ekonomi manajerial?
2. Apa itu pengertian dari ekonomi manajerial?
3. Bagaimana contoh kasus dalam ekonomi manajerial

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami apa itu ruang lingkup ekonomi manajerial.
2. Memahami hubungan antara masalah dan keputusan
3. Memahami contoh kasus pada ekonomi manajerial

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang lingkup ekonomi manajerial

Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan


performansi dari organisasi. Dengan demikian tugas manajer dalam organisasi bisnis
adalah membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis
sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan organisasi
bisnis mencapai tujuannya, seperti: meningkatkan produktivitas, memperluas pangsa
pasar (market share), meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya, dan lain-lain,
yang pada prinsipnya akan meningkatkan performansi bisnis dalam situasi ekonomi
yang sangat kompetitif.
Ekonomi manajerial (Managerial Economics) bertujuan memberikan suatu
kerangka kerja untuk menganalisis keputusan-keputusan manajerial. Ekonomi
manajerial berfokus pada aplikasi atau penerapan teori-teori ekonomi makro
(Microeconomics theory), sehingga Ekonomi manajerial sering disebut juga sebagai
Ekonomi Mikro Terapan (Applied Microeconomics). Teori-teori ekonomi mikro
berkaitan dengan studi dan analisis dari perilaku segmen individual dalam
perekonomian seperti: konsumen individual, pekerja dan pemilik sumber daya,
perusahaan atau industri individual, pemasaran dari barang, jasa, dan sumber-sumber
produktif.
Topik-topik keputusan yang sering dikaji dalam ekonomi manajerial adalah
bagaimana perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibeli; bagaimana
perusahaan menggunakan tenaga kerja, modal dan input lainnya dalam proses
produksi agar meminimumkan biaya; bagaimana perusahaan menetapkan harga
dengan memperhatikan situasi persaingan pasar yang dihadapi oleh perusahaan itu;
bagaimana perusahaan melakukan investasi yang efektif dan berbagai keputusan
manajerial lainnya.1

Terdapat beberapa ruang lingkup dalam ekonomi manajerial, sebagai berikut:

1. Teori Ekonomi
Adanya teori ekonomi dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan.
Teori ekonomi sendiri terdiri dari teori ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Ekonomi mikro termasuk serangkaian teori tentang pengambilan keputusan
berdasarkan tingkah laku ekonomis seperti pemilik sumber daya, sistem
perdagangan bebas dan konsumen individu. Sedangkan teori makro membahas
sistem pengambilan keputusan berdasarkan output, pendapatan, investasi,
konsumsi, pekerjaan dan agregat ekonomi.

2. Pengambilan Keputusan
Prisip ekonomi manajerial didasarkan dari alokasi terhadap sumber-sumber
daya yang langka seperti prinsip “Man, Money, Material, Methode”. Peranan
ekonomi manajerial dalam pengambilan keputusan manajerial harus
menerapakan teori dan metode ekonomi. Lalu keduanya digabungkan dengan

1
Vincent Gasperz, Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis, hal 3

2
alat-alat dan teknik analisis ekonomi untuk pemecahan masalah manajerial
secara optimal.

3. Ilmu Keputusan
Matematika dan ekonometri atau statistika dapat dijadikan sebagai model
keputusan yang bertujuan untuk menentukan langkah optimal perusahaan atau
bisnis untuk mencapai tujuan.

4. Ilmu Administrasi Bisnis


Dalam pengambilan keputusan, ekonomi manajerial dan area fungsional ilmu
administrasi bisni adalah latar belakangnya. Yang termasuk administrasi
adalah ekuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen Sumber Daya Manusia
dan produksi. Jadi ekonomi manajerial adalah penggabungan teori ekonomi,
ilmu pengambilan keputusan dan area fungsi ilmu administrasi bisnis. Ketiga
hal tersebut berhubungan satu sama lain dalam organisasi untuk mencapai
tujuan dengan cara yang lebih efisien.2

Contoh Penerapannya
Salah satu contoh penerapannya bisa kita lihat dalam kegiatan di rumah sakit
yang melakukan kegiatan untuk merawat pasien. Rumah sakit tentunya harus
memiliki informasi akurat tentang jumlah pasien yang dapat dirawat setiap
hari. Selain itu, rumah sakit juga harus memiliki prosedur standar tentang
bagaimana dokter, perawat, dan pekerja di rumah sakit dapat bekerja terus
menerus dan bergantian dalam periode waktu tertentu. Tentu saja untuk
mendapatkan kinerja yang optimal harus dimulai dengan keputusan yang tepat
mengenai prosedur kerja standar. Dengan begitu, potensi kesalahan dan
kekurangan bisa diminimalisir

Peran dan Tujuan Ekonomi Manajerial


1. Mengatur Keuangan

Dengan ekonomi manajerial dapat digunakan untuk mengatur sistem keuangan yang
baik.

Ekonomi manajerial penting untuk mengidentifikasi biaya mana yang penting dan
biaya mana yang tidak perlu. Ini bertujuan untuk menghindari defisit perusahaan.

2. Sebagai Alat Evaluasi

Ekonomi manajerial dapat digunakan sebagai alat evaluasi jika ada perubahan
manajer baru. Jadi manajer baru dapat mempelajari apa yang kurang dan apa yang
dapat dilanjutkan dari strategi ekonomi manajerial yang dilakukan oleh manajer
lama.

Tentu saja era baru akan menghadirkan pasar baru yang lebih kompetitif di dunia
bisnis. Jadi perlu ada evaluasi kebijakan lama.

2
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-ekonomi-manajerial.html

3
3. Membantu Manajer Menyelesaikan Masalah

Ekonomi manajerial sangat membantu sebagai analis dalam membuat keputusan


yang dibuat oleh manajer.

Seperti yang kita ketahui, kemajuan ekonomi membuat kemajuan dalam kondisi
pasar yang berubah sehingga reformasi kebijakan diperlukan sebagai upaya untuk
mengembangkan perusahaan atau bisnis yang lebih efektif.

4. Mengetahui Lingkungan Industri, Perusahaan dan Ekonomi

Ekonomi manajerial juga berperan dalam analisis lingkungan industri, perusahaan,


dan ekonomi. Analisis lingkungan ini perlu dilakukan untuk menentukan kondisi
konsumen, pemasok dan pesaing.3

B. Pengertian Ekonomi Manajerial

Ekonomi Manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan seperangkat analisis


keputusan. Ilmu ini membahas bagaimana suatu organisasi atau bisnis dapat
mencapai tujuannya dengan cara yang efektif dan efisien. Sederhananya, ekonomi
manajerial bermaksud untuk menggabungkan EKONOMI dan langkah-langkah
pengambilan keputusan. Dalam hal ini ekonomi manajerial penting sebagai strategi
yang paling efisien dan efektif untuk menjalankan bisnis.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan ahli mengenai definisi ekonomi manajerial:

Menurut Dominic Salavatore (1996)

Ekonomi manajerial adalah pengetahuan atau wawasan yang menunjukkan


keberadaan teori ekonomi dan analisis pengambilan keputusan berdasarkan teori
ekonomi untuk memeriksa bagaimana bisnis dapat mencapai tujuan secara efisien.

Menurut Ket (2000)

Ekonomi manajerial adalah ilmu dan seni tentang bagaimana mengatur dan
mengalokasikan sumber daya perusahaan terbatas untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.4

C. Contoh kasus
Kasus I: The Offended Colonel

Kasus ini mengisahkan tentang seorang Profesor bernama Benjamin Cheever dan
mahasiswanya di Senior Commanding Officer Executive Institute. Pada
suatu kesempatan, Prof. Ben diberi kesempatan untuk memberikan kuliah
3
https://guruakuntansi.co.id/ekonomi-manajerial/
4
https://guruakuntansi.co.id/ekonomi-manajerial/

4
kepada mahasiswanya yang berasal dari kalangan militer. Ben memiliki
ide baru berkaitan dengan cara memberikan kuliah. Ia berniat menerapkan
metode kasus yang lebih mementingkan diskusi dan adu argumentasi di
dalam kelas yang diberikannya. Awalnya Ben yakin bahwa metode yang akan
diterapkannya akan berhasil dengan kelasnya saat ini. Tetapi setelah
berada di ruang kuliahnya, ia menghadapi kenyataan metodenya sulit
untuk dijalankan dengan baik, karena mahasiswa cenderung tidak memiliki
silang pendapat. Agar dapat menghidupkan suasana diskusi, Ben kemudian
merekayasa diskusi tersebut dengan caranya sendiri. Ia melontarkan
pendapat yang bersilangan dan berusaha membangkitkan semangat
mahasiswanya. Ben kadang-kadang juga menggunakan selipan kata-kata
kotor dalam pendapatnya. Diskusi berhasil berlangsung sesuai dengan
cara tersebut. Namun di saat-saat menjelang akhir sesi kuliahnya Ben
mendapatkan pertanyaan dari seorang mahasiswa mengenai kebiasaannya
dalam menggunakan kata-kata kotor untuk mengemukakan
gagasan/penyampaian kuliah. Ben dengan cepat dapat berkelit bahwa
pernyataan tersebut tidak ditujukan kepada orang tertentu. Mahasiswi
tersebut minta maaf, tetapi melontarkan lagi satu pertanyaan, apakah
Ben tidak merasa bersalah kepada satu-satunya wanita yang menjadi
mahasiswinya di kelas tersebut dan tidakkah ia harusnya meminta maaf?
Ben harus berpikir keras merespon kondisi yang belum diperkirakannya.

Kasus II: Tiberg Company

Kasus Tiberg Company menceritakan proses manajemen perusahaan yang dilakukan


oleh Mr. Porter. Ia baru saja diberi kewenangan baru untuk memimpin
perusahaan yang sedang mengalami masalah dengan pemesanan bahan baku
untuk produksi. Tiberg Company memiliki 20 pabrik yang tersebar di
Eropa dan Asia. Hampir setiap saat secara tidak terduga, perusahaan
cabang/pabrik mengajukan pesanan bahan baku tambahan, sementara
perusahaan induk sudah membuat kontrak pesanan untuk jangka waktu satu
tahun. Penambahan mendadak tentu akan sangat menyulitkan. Porter
kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan sentralisasi pemesanan.
Pabrik diminta untuk menghitung dengan cermat keperluan seluruh bahan
baku dan hal tersebut harus disampaikan kepada perusahaan induk sebelum
perusahaan induk melakukan pemesanan kepada pemasok. Ide tersebut
disampaikan kepada pimpinan tertinggi. Pimpinan menyetujui dan meminta
agar Porter juga mengunjungi setiap pabrik untuk mengambil sendiri

5
pesanan jika sampai batas waktu mereka tidak melaporkan pesanan. Porter
merasa hal tersebut tidak perlu. Ia cukup mengirimkan surat kepada
manajer setiap pabrik untuk hal itu. Ia melakukannya dan hasilnya
setiap manajer pabrik menyambut baik gagasannya dan menjalankan sistem
tersebut dengan baik.

Kasus III : FV Holding CompanyFV

Holding Company adalah salah satu anak perusahaan FV Trading yang


bergerak dalam bidang ekspor udang dari Filiphina ke Jepang. Perusahaan
ini berkembang pesat dan berkompetisi dengan sangat ketat dengan anak
perusahaan yang lain maupun kompetitor di luar grup perusahaan.
Perusahaan menyadari dalam menjalani kompetisi beberapa tahun terakhir
telah terjadi kebocoran dana operasional yang sangat besar, meskipun
perusahaan tetap berjalan dan tingkat permintaan terus bertambah.
Masalahnya adalah pada berbagai biaya dan beban yang harus ditanggung
perusahaan dari bisnis yang dijalankan karena terjadi perbedaan besar
nilai mata uang antara di Philipina dengan Jepang. Improtir dari Jepang
mengehndaki penurunan harga, sementara jika hal itu dilakukan
perusahaan akan mengalami kerugian meskipun permintaan bertambah. Oleh
sebab itu FV Holding perlu meninjau kembali sistem operasinya, terutama
berkaitan dengan alokasi jenis usaha dan biaya yang harus ditanggung
oleh perusahaan. Perhitungan dengan pendekatan akuntansi manajemen
untuk keputusan manajerial harus dilakukan. Perusahaan melakukannya
dengan menggunakan contoh pesanan dari Saki. Hasilnya sungguh
mengejutkan, ternyata perusahaan tidak memperhitungkan banyak sekali
cost driver, expense driver, dan potensi porfit.

Kasus IV: Nissan U Turn 1999 – 2001

Perusahaan skala besar sekelas Nissan juga dapat mengalami masalah sulit berkaitan
dengan skala ekonominya dalam bersaing dengan kompetitor. Sejak tahun 1998,
Nissan mengidentifikasi banyak kerugian yang dialami dalam operasi perusahaan.
Penyebabanya adalah inefisiensi, terlalu banyak
sumberdaya yang dialokasikan untuk produksi dan pemasaran. Nissan
kemudian meminta Ghosn untuk melakukan restrukturisasi pada pabrik
Nissan dalam rangka efisiensi. Ghosn setuju, dan dalam menjalankan
tugasnya banyak keputusan-keputusan tidak populer yang dibuatnya. Tentu

6
ini menuntut penyesuaian dari seluruh komponen perusahaan yang
terlibat. Perubahan yang dilakukan Ghosn antara lain: pengurangan
jumlah tenaga kerja, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab
karyawan, mengaktifkan team work, menumbuhkan kesadaran bahwa burning
platform dan reengenering merupakan suatu kewajaran, penghematan,
standarisasi keuangan internasional. Tantangan terbesar bagi Gohsn
adalah mengubah mindset dari anggota perusahannya. Hasilnya sangat
menakjubkan bagi Nissan.

Analisis Kasus

Dalam keempat kasus terlihat dengan jelas bahwa manajemen terhadap aspek-aspek
ekonomi perusahaan menyangkut pengambilan keputusan oleh manajer untuk
membuat perusahaan tetap bergerak dalam koridor untuk menuju pada
tujuannya. Keputusan yang dibuat oleh manajer bukan suatu langkah
mudah. Pembuatan keputusan dapat dilakukan dengan cara intuitif maupun
berdasarkan pada pengalaman emprik. Pada keempat kasus, hampir tidak
ada manajer yang membuat keputusan murni dengan salah satu cara
tersebut. Semuanya memadukan antara intuisi yang dimiliki dengan
pengalaman-pengalaman mereka secara empirik terkait dengan bidang
tugasnya. Walaupun demikian, asumsi-asumsi yang ditetapkan bisa saja
tidak merupakan suatu kewajaran. Asumsi tersebut berlaku dan dianggap
tepat sesuai dengan kondisi perusahaan atau lingkungan yang dipimpinnya.

Keputusan
yang dibuat para manajer boleh saja tidak populer, tetapi dapat juga
mengikui pola-pola umum. Untuk mendapatkan kompetensi utama dari
perusahaan, kadang kala manajer membuat keputusan-keputusan yang tidak
populer. Keputusan tersebut bisa saja berseberangan dengan budaya kerja
perusahaan. Tidak menjadi masalah, di sinilah letak tantangan terbesar
manajer untuk dapat menghasilkan budaya organisasi yang baru. Dalam
manajemen proses ini dikenal dengan banyak istilah, seperti business
process reenginering atau setting mindset, atau burning platfrom and
renew one. Hasil dari keputusan baru dapat ditentukan setelah
dijalankan. Manajer yang baik tentunya memiliki komitemen untuk

7
menjalankan keputusan sampai pada saat hasil dari keputusan dievaluasi.
Bisa saja keputusan tersebut gagal. Kegagalan dapat menjadi sebuah
pengalaman yang berati untuk memikirkan langkah dan strategi baru. Pada
hampir semua kasus, ide-ide cemerlang justru timbul ketika perusahaan
mengalami kesulitan dan masalah. Di sinilah letak pentingnya
sensitifitas bisnis, komunikasi, knowledge management, dan teamwork.
Komponen-komponen tersebut terbukti dapat menjawab pelaksanaan
keputusan yang telah dibuat oleh manajer.

Manajer dalam

Menjalankan perusahaan harus siap menghadapi risiko. Oleh sebab itu,


selain membuat keputusan manajerial dalam bidang operasional perlu juga
dilakukan manajemen risiko terhadap operasional dan keputusan yang
telah dibuat. Perkembangan dan operasi perusahaan pada dasarnya harus
menjalani siklus bisnis. Sampai pada saatnya, perusahaan mungkin akan
berada di bawah, tetapi dengan keputusan yang tepat perusahaan harus
mampu bangkit kembali mungkin dengan perubahan pada platform ataupun
kebijakan yang diterapkan. Masa depan tidak dapat diprediksi
dengan tepat oleh proses pengambilan keputusan dengan teknik secanggih
apapun juga. Yang mungkin dilakukan oleh para manajer profesional
adalah mengantisipasi dengan penerapan manajemen yang tepat. Berbagai
teknik dan metode manajemen modern tetap menekankan bahwa perusahaan
harus berani mengambil risiko dan menanggung risiko, tetapi dengan
memperhatikan usaha untuk memperkecil risiko dan impac dari beragam
risiko tersebut. Seberapa hebatnya manajer yang menjalankan
tugas tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari para pekerja di
dalam perusahaan. Manajer berfungsi mengarahkan, mengendalikan,
mengawasi, dan melakukan evaluasi terhadap rencana-rencana yang telah
ditetapkan. Operasi tetap kembali kepada para karyawan dan unit kerja.
Rasa memiliki perusahaan, karisma, dan kepemimpinan sangat penting bagi
para manajer untuk dapat membuat programnya dapat berjalan dan
dilaksanakan dengan baik oleh para karyawan. Hasil akhirnya tentu saja

8
perusahaan mendapatkan tujuannya: profit dan satisfaction bagi karyawan
serta customer satsfaction and customer loyality.5

D. Latihan soal seputar ruang lingkup ekonomi manajerial


Soal
1. Apakah tugas utama seorang manajer dalam organisasi?
2. Apa tujuan dari ekonomi manajerial?
3. Topik keputusan apa yang sering dikaji dalam ekonomi manajerial?
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa ruang lingkup dalam ekonomi manajerial!
5. Sebutkan pengertian ekonomi manajerial menurut beberapa ahli!

Jawab

1. Membuat keputusan yang mampu meningkatkan performansi dari organisasi.


Dengan demikian tugas manajer dalam organisasi bisnis adalah membuat
keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis sedemikian rupa
sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan organisasi bisnis
mencapai tujuannya, seperti: meningkatkan produktivitas, memperluas
pangsa pasar (market share), meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya,
dan lain-lain, yang pada prinsipnya akan meningkatkan performansi bisnis
dalam situasi ekonomi yang sangat kompetitif.

2. Memberikan suatu kerangka kerja untuk menganalisis keputusan-keputusan


manajerial. Ekonomi manajerial berfokus pada aplikasi atau penerapan teori-
teori ekonomi makro (Microeconomics theory), sehingga Ekonomi
manajerial sering disebut juga sebagai Ekonomi Mikro Terapan (Applied
Microeconomics). Teori-teori ekonomi mikro berkaitan dengan studi dan
analisis dari perilaku segmen individual dalam perekonomian seperti:
konsumen individual, pekerja dan pemilik sumber daya, perusahaan atau
industri individual, pemasaran dari barang, jasa, dan sumber-sumber
produktif.
5
https://mmuntan20.wordpress.com/2009/01/07/kasus-kasus-manajerial/

9
3. Topik-topik keputusan yang sering dikaji dalam ekonomi manajerial adalah
bagaimana perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibeli;
bagaimana perusahaan menggunakan tenaga kerja, modal dan input lainnya
dalam proses produksi agar meminimumkan biaya; bagaimana perusahaan
menetapkan harga dengan memperhatikan situasi persaingan pasar yang
dihadapi oleh perusahaan itu; bagaimana perusahaan melakukan investasi
yang efektif dan berbagai keputusan manajerial lainnya.

4. Teori Ekonomi
Adanya teori ekonomi dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan.
Teori ekonomi sendiri terdiri dari teori ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Ekonomi mikro termasuk serangkaian teori tentang pengambilan keputusan
berdasarkan tingkah laku ekonomis seperti pemilik sumber daya, sistem
perdagangan bebas dan konsumen individu. Sedangkan teori makro
membahas sistem pengambilan keputusan berdasarkan output, pendapatan,
investasi, konsumsi, pekerjaan dan agregat ekonomi.

Pengambilan Keputusan
Prisip ekonomi manajerial didasarkan dari alokasi terhadap sumber-sumber
daya yang langka seperti prinsip “Man, Money, Material, Methode”. Peranan
ekonomi manajerial dalam pengambilan keputusan manajerial harus
menerapakan teori dan metode ekonomi. Lalu keduanya digabungkan dengan
alat-alat dan teknik analisis ekonomi untuk pemecahan masalah manajerial
secara optimal.

Ilmu Keputusan
Matematika dan ekonometri atau statistika dapat dijadikan sebagai model
keputusan yang bertujuan untuk menentukan langkah optimal perusahaan
atau bisnis untuk mencapai tujuan.

Ilmu Administrasi Bisnis


Dalam pengambilan keputusan, ekonomi manajerial dan area fungsional ilmu
administrasi bisni adalah latar belakangnya. Yang termasuk administrasi

10
adalah ekuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen Sumber Daya Manusia
dan produksi. Jadi ekonomi manajerial adalah penggabungan teori ekonomi,
ilmu pengambilan keputusan dan area fungsi ilmu administrasi bisnis. Ketiga
hal tersebut berhubungan satu sama lain dalam organisasi untuk mencapai
tujuan dengan cara yang lebih efisien.

5. Menurut Dominic Salavatore (1996)

Ekonomi manajerial adalah pengetahuan atau wawasan yang menunjukkan


keberadaan teori ekonomi dan analisis pengambilan keputusan berdasarkan
teori ekonomi untuk memeriksa bagaimana bisnis dapat mencapai tujuan
secara efisien.

Menurut Ket (2000)

Ekonomi manajerial adalah ilmu dan seni tentang bagaimana mengatur dan
mengalokasikan sumber daya perusahaan terbatas untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dari masyarakat. Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya
aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang
menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien. Pusat perhatian
ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan
selisih penerimaan perusahaan. Adapun pelaku-pelaku ekonomi yakni masyarakat,
perusahaan, dan pemerintahan. Ekonomi manajerial sangatlah penting dalam suatu
perusahaan dikarenakan Ekonomi manajerial dapat mengembangkan prinsip-prinsip
ilmu yang berguna untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas dalam pengambilan
keputusan.

B. Saran
Dalam sebuah organisasi manajer harus bisa menjadi seorang yang mampu
membuat keputusan untuk meningkatkan performansi organisasi tersebut. Sehingga
keputusan itu diharapkan akan memungkinkan organisasi bisnis mencapai tujuannya,
seperti: meningkatkan produktivitas, memperluas pangsa pasar (market share),
meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya, dan lain-lain, yang pada prinsipnya
akan meningkatkan performansi bisnis dalam situasi ekonomi yang sangat kompetitif.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Gaspers, Vincent. Ekonomi Manajerial. Gramedia Pustaka Utama, 1996.

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-ekonomi-manajerial.html

https://guruakuntansi.co.id/ekonomi-manajerial/

https://mmuntan20.wordpress.com/2009/01/07/kasus-kasus-manajerial/

14

Anda mungkin juga menyukai