EKONOMI MANAJERIAL
Oleh :
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2020
Penggunaan Turunan Untuk Memaksimumkan /
Meminimumkan Fungsi
= -10.000 + 400Q – 2Q
=laba total Q adalah jumlah output, jika output sama dengan nol,
Gambar 2.7
Laba Sebagai Fungsi Dari Output
Tingkat output yang memaksimumkan laba bisa diperoleh dengan
menghitung nilai dari fungsi tersebut pada tingkat output tertentu, laba
maksimum tersebut bisa juga diperoleh dengan mendapatkan turunan
(marginal) dari fungsi laba tersebut, kemudian menentukan nilai Q yang
membuat turunan tersebut sama dengan nol.
400 – 4Q =0
4Q = 400
Q = 100 unit
Oleh karena itu, jika Q= maka laba marginal sama dengan nol dan laba total
adalah maksimum.
Turunan kedua dari fungsi laba total adalah turunan dari fungsi laba marginal
(turunan persamaan 2.7) yaitu:
= dM
Gambar 2.8
Laba total (
Laba marginal ditunjukkan oleh turunan pertama dari laba total tersebut:
Laba total akan maksimum atau minimum pada titik-titik di mana turunan
pertama tersebut (laba margin) sama dengan nol, maka:
= -2.400 + 700 =0
= 700 – 50Q
Salah satu kaidah dalam ekonomi mikro yaitu MR harus sama dengan
MC agar laba maksimum bisa dicapai, sebenarnya timbul berdasarkan pada
asas optimisasi kalkulus tersebut. Asas tersebut timbul dari adanya
kenyataan bahwa jarak antara dua fungsi akan maksimum pada titik di mana
slope kedua fungsi tersebut adalah sama. Laba total sama dengan TR
dikurangi TC, dan oleh karena itu sama dengan jarak vertikal antara kedua
kurva tersebut pada setiap tingkatoutput. Jarak tersebut akan maksimum
pada tingkat output QB di mana slope dari kurva TR dan TC tersebut adalah
sarna. Karena slope kurva TR dan TC masing masing menunjukkan MR dan
MC, maka MR = MC.
Gambar 2.9
TR, TC, dan Laba Maksimum
Pada tingkat-tingkat output setelah QA, TR meningkat lebih cepat dari
TC, dengan kata lain, MR > MC. Jika slope TR sama dengan slope TC, maka
kedua kurva tersebut akan sejajar. Keadaan tersebut terjadi pada tingkat
output QB. Setelah melampaui QB slope kurva TC lebih besar slope kurva TR
(MC > MR), maka jarak antara kedua kurva tersebut mengecil dan laba total
menurun. Suatu contoh dengan angka akan memperjelas penggunaan
turunan ini. Perhatikan fungsi-fungsi penerimaan, biaya, dan laba berikut ini.
Misalkan:
Laba total =
= TR-TC
= 41,5Q – 1, 1 -(150+10Q - 0, + 0, 02 )
= 41,5Q – 1, 1 -(150+10Q - 0, + 0, 02 )
= -150 + 31,5Q – 0, 6 – 0, 02
Laba marginal atau turunan pertama dari fungsi laba tersebut adalah:
= 3, 15 – 1,2Q – 0,06Q
Dengan menentukan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan
rumus abc kita bisa menemukan kedua akarnya yaitu = -35 dan = +15.
= -
MR = MC
MR =
MC =
MR = 41, 5 – 2,2Q = 10 – Q + 0, 06 = MC
-31, 5 + 1,2Q + 0, 06 =0
Akhirnya diperoleh = -35 dan = 15. Hal ini menunjukkan bukti bahwa
Gambar 2.10
Syarat-syarat Tingkat Output yang Memaksimumkan Laba
Optimisasi Fungsi Dengan Variabel Majemuk
Q = f (P, A)
Optimisasi dalam kasus seperti ini memerlukan suatu suatu analisis
bagaimana perubahan dari setiap variabel independen mempengaruhi
variabel dependen, dengan menganggap pengaruh seluruh variabel
independen lainnya kostan. Turunan parsial merupakan konsep kalkulus
yang digunakan untuk analisis marginal seperti ini.
Y = 10 – 4X + (3Z) X -
= 0- 4 + 3Z – 0
= -4 + 3Z
Y = 10 – 4X + (3X) Z -
Dan turunan parsial Y pada Z adalah:
= 3X – 2Z
Dan
Y = 4X + Z -
Dan
Dan
Gambar 2.11
Optimisasi Terkendala
Maksimisasi: Minimisasi:
Laba, penerimaan atau output Biaya
Tunduk Kepada: Tunduk Kepada:
Kendala sumberdaya Kendala kuantitas
Atau kualitas output
Minimumkan TC = 3
Dengan kendala: X + Y = 20
X = 20-Y
Dan
TC = 3(20 – Y) 2 + 6Y2 – (20 – Y) Y
=
1.200 – 140Y + 10Y2
X + 7 = 20
X = 13
Produksi output 13 unit pada pabrik X dan 7 unit pada pabrik Y adalah
kombinasi biaya terendah dalam menghasilkan 20 unit produk dari
perusahaan tersebut. Biaya total (TC) tersebut adalah:
= 507 + 294 – 91
= 710
0 = 20 – X – Y
Ini merupakan langkah pertama dalam bentuk suatu fungsi lagrange. Dengan
Misalnya:
= 6X – Y - ℷ
Y–X–1
= 20 – X – Y
6X – Y - ℷ = 0
X + 12Y - ℷ = 0
Dan
20 – X – Y = 0
7X - 13Y = 0
140 - 7X - 7Y = 0
7X - 13Y =0
140 - 20Y = 0
140 = 20Y
7 =Y
Dengan mensubstitusikan 7 ke dalam Y dalam persamaan 2.17
menghasilkan X=13, nilai X pada titik di mana fungsi Lagrange tersebut
minimum.
6 . 13 – 7 – λ = 0
λ = +71