Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN SDM

OLEH:
KADEK ALIT YUDA PRATAMA
2132125036

PROGRAM MAGISTER
MANAJEMEN UIVERSITAS
WARMADEWA DENPASAR
2022
VARIABEL PENELITIAN
NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN
STRESS MOTIVASI KEPUASAN KINERJA
KERJA KERJA KARYAWAN

1. Sang Putu Krisna Adhi The Effect of √ √ OCB, Stres Kerja, Kinerja Karyawan OCB
Pranata, Putu Ngurah Organizational Citizenship berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
Suyatna Yasa dan Ni Behavior (OCB) Towards pegawai, artinya OCB yang tinggi dapat
Wayan Sitiari. 2020 Work Stress and meningkatkan kinerja pegawai BAPENDA Kota
Performance of Employees Denpasar. OCB berpengaruh negatif dan signifikan
in Income Agency Regional terhadap stres kerja, artinya semakin tinggi OCB
City of Denpasar maka semakin rendah stres kerja pegawai
BAPENDA Kota Denpasar. Stres kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
BAPENDA Kota Denpasar, artinya semakin rendah
stres kerja maka kinerja pegawai BAPENDA Kota
Denpasar semakin tinggi.
2. Putu Ngr. Suyatna The Effect of √ Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam konsep
Yasa, Ni Wayan Sitiari, Entrepreneurship budaya nasional Hofstede dan sikap inovatif,
Imam Kreswanto, 2020 Orientation and proaktif dan berani mengambil risiko yang dimiliki
Organizational Culture on oleh manajer atau manajer bisnis, dapat digunakan
Funding Decisions and sebagai pedoman dalam praktik bisnis dan sebagai
Organizational Performance pedoman dalam pengambilan keputusan terkait
on Spa Product Smes in Bali penggunaan modal internal atau eksternal
Province perusahaan. perusahaan untuk meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan
3. Ida Bagus Agung The Impact of Organizational √ √ √ Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Dharmanegara, Ni Commitment, Motivation and komitmen organisasi utama tercermin dari
Wayan Sitiari, Made Job Satisfaction on Civil komitmen continuance petugas. Ini adalah
Endra Adelina, 2016 Servant Job Performance in komponen utama tentang komitmen
State Plantation Denpasar organisasi di antara pejabat perkebunan
negara, dan itu sesuai dengan apa yang
mereka rasakan dalam kenyataan. Responden
juga merasakan motivasi yang dimilikinya,
yang lebih banyak dicerminkan oleh motivasi
kekuasaan. Pejabat perkebunan negara akan
melakukan tugas atau tugasnya untuk
mendapatkan kekuasaan seperti kewenangan
dalam organisasi.

4. I Ketut Suantara, Putu The Role of Organizational √ Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
Ngurah Suyatna Yasa Commitments Mediates The komitmen organisasi berperan positif dan
dan Ni Wayan Sitiari, Effect of Competence on signifikan dalam memediasi kompetensi dalam
2020 Employee Performance in PT. kinerja pegawai.
Bali Tangi Spa Production
PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis yang dilakukan perusahaan pada dasarnya memiliki pangsa pasar yang
berbeda beda, karena tingkat permintaan (demand) dan penawaran (supply) masyarakat
selalu terjadi dengan sendirinya. Demikian halnya persaingan bisnis yang semakin ketat
di bidang industri rokok, di mana sekarang ini semakin ketat yang diakibatkan dari
tingkat permintaan dan penawaran (penyediaan) sangat ditentukan oleh selera masing-
masing konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus mampu memberikan jaminan atas
kualitas produk rokok yang ditawarkan sehingga kepuasan konsumen dapat terwujud
secara maksimal.
Selain itu dengan adanya persaingan juga dapat mendorong setiap perusahaan agar
lebih dinamis dalam melihat peluang yang ada dan mengarahkan segala upaya untuk
memenangkan persaingan atau paling tidaknya bertahan. Suatu persaingan akan
menciptakan pertumbuhan dan perkembangan bagi perusahaan. Persaingan juga
mendorong perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan dan fasilitas yang sesuai
dengan kebutuhan dan harapan para konsumen sehingga produk yang dikonsumsi benar-
benar memiliki jaminan atas kualitas produk yang ditawarkan.
Peningkatan persaingan dalam indiustri rokok juga menuntut perusahaan untuk
menetapkan strategi tertentu di semua bidang, terutama pada bidang SDM (sumber daya
manusia) nya karena bagian ini sangat mempengaruhi kelangsungan hidup dan kinerja
perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh Safaruddin (2001) bahwa
pengoptimalisasian penggunaan SDM adalah kunci keunggulan kompetitif bagi
organisasi.
Faktor penting dalam pengoptimalisasian SDM yang perlu diperhatikan adalah
kepuasan kerja. Handoko (2011) menyebutkan bahwa ada banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan seperti motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi
fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan, dan aspek-aspek ekonomis, teknis
serta keperilakuan lainya. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan
pernah mencapai kematangan psikologis, dan akhirnya kinerja karyawan pun tidak akan
maksimal. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja biasanya akan mempunyai
semangat kerja rendah, sering melamun, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil,
sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubunganya dengan
perkerjaanya. Kepuasan kerja ini sangat penting untuk diperhatikan baik oleh karyawan
maupun perusahan karena menciptakan keadaan positip dalam lingkungan kerja
perusahaan yang berpengaruh pada kinerja karyawan maupun organisasi.
Salah satu kendala tidak terciptanya kepuasan kerja yang berakibat pada tidak
maksimalnya kinerja adalah karena karyawan mengalami stress kerja. Karyawan sering
dihadapkan dengan berbagai masalah dalam perusahaan sehingga sangat tidak mungkin
untuk tidak pernah mengalami stres kerja. Stres kerja dapat diartikan sebagai tekanan
yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi.
Dalam jangka pendek, stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius
dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan
frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan
terganggu. Dalam jangka panjang, karyawan yang tidak dapat menahan stres kerja maka
ia tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres kerja
bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (turn over).
Handoko (2011) mengatakan bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar
dapat mengancam kemampuan sesorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai
hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat
menganggu pelaksanaan kerja mereka. Stres dapat sangan membantu atau fungsional,
tetapi juga dapat berperan salah (disfungsional) atau merusak prestasi kerja. Secara
sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong atau
menggangu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stres. Bila tidak ada
stres tantangan-tantangan kerja kerja juga tidak ada, dan kinerja cenderung rendah.
Sejalan dengan meningkatnya stres, prestasi kerjacenderung naik, karena stres
membantu karyawan untuk mengarahkan segala sumberdaya dalam memenuhi berbagai
persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuasaan
dalam diri seseorang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Upaya
peningkatan motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana
dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah
untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginanya. Fahmi (2012)
mengatakan motivasi merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan, mengarahkan pelakunya untuk memenuhi tujuan tertentu sehingga
menghasilkan kinerja yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Pemimpin disuatu organisasi memiliki peran kuat dalam membangun dan
menumbuhkan semangat motivasi dikalangan karyawan. Motivasi dan kinerja adalah
suatu bagian yang saling terkait satu sama lainya, peningkatan motivasi kerja akan
mempengaruhi peningkatan kinerja dan begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan kajian teoritis dan adanya celah penelitian serta adanya beberapa fenomena
yang terjadi di lapangan, peneliti tertarik dalam melakukan pengujian kembali bagaimana
pengaruh motivasi dan kepuasa kerja terhadap kinerja pegawai dengan judul “PENGARUH
KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN”

Anda mungkin juga menyukai