Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ekonomi dan Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi,

Manajemen 2(2), 2018, 81-135


Available online at .journal.lembagakita.org
Teknologi (EMT)
Indonesian Journal for the Economics, Management and Technology.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultatif dan Tuntutan Tugas


Terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero)
Cabang Banda Aceh
Syamsul Rizal
Dosen Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUBANK) Nusantara dan Mahasiswa Program Pasca Sarjana Doktor
Ilmu Manajemen (DIM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan konsultatif dan tuntutan
tugas terhadap komitmen organisasi karyawan di PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh dan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan tuntutan tugas tehadap komitmen organisasi karyawan di
PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mandiri (Persero)
Cabang Banda Aceh. Objek penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang
Banda Aceh. Penelitian ini akan menyajikan tentang bagaimana pengaruh kepemimpinan dan tuntutan tugas,
terhadap komitmen organisasi karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh, dengan jumlah
responden sebanyak 47 orang. Berdasarkan hasil uji-F (simultan) menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan komitmen karyawan PT. Bank Mandiri (Persero)
Cabang Banda Aceh dengan nilai Fhitung> Ftabel, pada tingkat signifikansi = 5%. Berdasarkan hasil uji-t (secara
parsial) variabel yang sangat signifikan berpengaruh terhadap komitmen karyawan PT. Bank Mandiri (Persero)
Cabang Banda Aceh adalah variabel tuntutan tugas dengan diperoleh nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan
variabel kepemimpinan konsultatif mempunyai nilai t hitung yang lebih kecil.

Kata kunci: Tuntutan Tugas, Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi.

Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of consultative leadership style and task demands on
organizational commitment of employees at PT. Bank Mandiri (Persero) Banda Aceh Branch and to find out how
much influence leadership and the demands of the task of employee organizational commitment at PT. Bank Mandiri
(Persero) Banda Aceh Branch. This research was conducted at PT. Bank Mandiri (Persero) Banda Aceh Branch.
The object of this research is all employees at PT. Bank Mandiri (Persero) Banda Aceh Branch. This study will
present how the influence of leadership and the demands of the task, on organizational commitment of employees at
PT. Bank Mandiri (Persero) Banda Aceh Branch, with a total of 47 respondents. Based on the results of the F-test
(simultaneous), it shows that all the variables studied have a significant effect on increasing the commitment of
employees of PT. Bank Mandiri (Persero) Banda Aceh Branch with a value of F count> Ftable, at a significance level
= 5%. Based on the results of the t-test (partially) the variables that have a significant effect on the commitment of
the employees of PT. Bank Mandiri (Persero) Banda Aceh Branch is a task demand variable with a t-count value
greater than the consultative leadership variable having a smaller t-count value.

Keywords: Task demands, leadership and organizational commitment.


*Corresponding author. Email: syamsulrizal@akubanknusantara.ac.id

Received: 9 September 2018, Revision: 20 Nopember 2018, Accepted: 18 Desember 2018


Print ISSN: 2579-7972; Online ISSN: 2549-6204.
Copyright @ 2018. Published by Divisi Riset, Lembaga KITA.

125 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Syamsul Rizal / Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultatif dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh

Pendahuluan dan kemampuan untuk mengembangkan


ketrampilan dan pengetahuannya dalam usaha
Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
kepiawaiannya untuk mempengaruhi dan kepada setiap nasabah. Di samping itu seorang
mengarahkan para anggotanya. dalam karyawan dituntut untuk mampu memberikan
kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi pelayanan yang ramah, sopan serta trampil,
semangat dan kegairahan kerja, adanya tuntutan sehingga dapat mengurangi keluhan nasabah.
tugas yang keras dan berat akan dapat Tuntutan loyalitas bagi seorang karyawan sangat
menimbulkan stress kerja, untuk itu dalam diperlukan misalnya untuk melakukan tugas
menghadapi pekerjaannya, seseorang harus lainnya apabila dibutuhkan oleh pihak PT. Bank
dapat mengelola kondisi stres kerjanya dengan Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh.
sebaik mungkin. Namun demikian stres kerja Mengingat begitu khasnya tugas seorang
tidak selamanya akan mengganggu aktivitas karyawan, maka perlu memperhatikan berbagai
seseorang dan bahkan memacu kinerjanya dan aspek yang dapat mempengaruhi stres kerjanya
pada akhirnya dapat menimbulkan kepuasan sehingga dampak pada komitmen organisasinya
kerja. Terkait dengan gaya pemimpin pada PT. menjadi positif Seorang karyawan mempunyai
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh kontribusi yang tidak kalah pentingnya dalam
yang belum sepenuhnya mencerminkan usaha untuk memberikan pelayanan terbaik
kepemihakan kepada karyawan dalam kepada setiap nasabah yang berurusan dengan
meningkatkan kepuasan kerja. Pemimpin masih pihak bank.
menerapkan gaya instruksi, padahal gaya
kepemimpinan partisipatif lebih dalam Tinjauan Literatur
meningkatkan kepuasan kerja, sehingga
mempengaruhi komitmen organisasi bagi Kepemimpinan dapat diartikan kemampuan
karyawan. mendorong sejumlah orang agar bekerja sama
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
Pimpinan PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang terarah pada tujuan bersama. Menurut
Banda Aceh belum berani mengambil risiko Wahjosumidjo (2002 : 27), menyatakan bahwa
dengan gaya apapun yang dilakukan terhadap "Kepemimpinan adalah hubungan di mana satu
keberhasilan organisasi yang kontruktif di bank orang yakni pimpinan mempengaruhi pihak lain
tersebut, terutama dalam hubungan dengan untuk bekerja sama dalam usaha mengerjakan
karyawan dan melakukan kegiatan perbankan tugas-tugas yang berhubungan, untuk mencapai
dengan penuh kreatif dan semangat tinggi. Ia hal¬-hal yang diinginkan oleh pimpinan
harus memiliki penilaian tugas terhadap setiap tersebut". Sedangkan Siagian. (2003 - 8)
kegiatan yang dilakukan oleh karyawannya untuk menyatakan bahwa: "Kepemimpinan adalah
melakukan evaluasi supaya hasil kerja dapat suatu kemampuan seseorang meyakinkan orang
tercapai dengan baik sebagaimana yang lain sehingga dapat diarahkan maksimal untuk
diharapkan oleh pihak perusahaan. melaksanakan tugas-tugas tertentu".
Kepemimpinan itu perlu dimiliki oleh stiap
Objek penelitian ini adalah karyawan yang calon pimpinan. Menurut Garvin (2000 4)
bekerja pada PT. Bank Mandiri (Persero) "keberadaan pimpinan dalam perusahaan
Cabang Banda Aceh. Alasan dipilihnya sebagai sebenarnya lebih dari sekedar menajer. Selain
objek penelitian di PT. Bank Mandiri (Persero) kegiatannya berorientasi pada tindakan,
Cabang Banda Aceh adalah karena keberadaan pendelegasikan dan keputusan-keputusan,
karyawan bersinggungan secara langsung keberadaan pimpinan dalam perusahaan harus
dengan para nasabah dan karyawan sebagai memiliki wawasan kedepan dengan menyusun
tenaga perbankan dapat membawa citra PT. target, mengembangkan strategi dan
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan"
yang bersangkutan dan tenaganya sangat Selanjutnya Saydan (2006 : 199) menyatakan ciri-
dibutuhkan oleh nasabah terutama yang ciri pimpinan yang efektif adalah:
berkenaan dengan masalah perbankan. Para 1. Cakap, mempunyai kecakapan lebih tinggi dari
karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang pada karyawan.
Banda Aceh, dituntut untuk memiliki kemauan 2. Mempunyai sikap kedewasaan sosial yang luas,

126 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 2(2), 2018, 81-135

seorang pimpinan seharusnya mempunyai bahwa gaya kepemimpinan ini menghasilkan


sifat yang terbuka pada masyarakat dan secara optimal dalam suatu organisasi, dan
mempunyai perhatian terhadap kegiatan- sangat efektif dalam meningkatkan kinerja
kegiatan sosial. bawahan.
3. Mempunyai motivasi dan cita-cita yang tinggi, 4. Gaya Kepemimpinan Instruksi
seorang pimpinan ingin menyelesaikan Instruksi adalah suatu gaya kepemimpinan
sesuatu, ingin mencoba berbagai cara untuk yang ditandai dengan pola perilaku tugas
menyelesaikan satu masalah. tinggi dan pola perilaku perhatian terhadap
4. Mempunyai sikap suka berhubungan dengan manusia rendah (G. 4) instruksi gaya
orang lain, seorang pimpinan harus dapat kepemimpinan dalam segala pola perilaku
bekerja dengan orang lain. Dia menghargai bersifat direktif, mengutamakan status
orang lain dan dia sadar bahwa untuk formal (legitimate power) yang di dudukinya,
menyelesaikan satu tugas dia harus dan perhatian penuhnya di pusatkan pada
pertimbangkan orang lain. tercapainya tujuan secara maksimal dengan
sedikit sekali memperhatikan kebutuhan
Gaya Kepemimpinan karyawan.
1. Gaya Kepemimpinan Delegasi
Hersey dan Blanchard (2005 : 87), Gaya Blacke dan Mouton (2004 : 136) mengatakan
kepemimpinan delegasi merupakan perilaku bahwa perhatian pemimpin terhadap
tugas rendah dan pola perilaku tenggang bawahannya kecil tetapi perhatiannya terarah
rasa rendah (G.4) karyawan di biarkan pada pekerjaannya. Aplikasi gaya kepemimpinan
bekerja sesuai dengan kemauannya sendiri- instruktif di pengaruhi ancaman motivasi
sendiri, tanpa diberi petunjuk, tanpa tradisional (coercion model motivation) yang
pembagian pekerjaan yang jelas, tanpa cendrung besifat kaku: "bekerja dengan baik
diawasi, tanpa koordinasi satu sama lainnya. atau dihukum", karena sifat yang cendrung
Dengan kata lain, karyawan dibiarkan menekan, karyawan dalam bekerja membuat
bekerja tanpa rencana dan arah yang jelas. suasana penuh dengan ketegangan dan
Dalam hal ini pemimpin (kepala) sama sekali ketakutan yang terus¬menerus yang pada
tidak melaksanakan fungsinya sebagai gilirannya akan berakibatkan menurunnya
pemimpin. produktivitas kerja karyawan.
2. Gaya Kepemimpian Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif merupakan Kemudian Winardi (2000 : 215) mengemukakan
pola perilaku tugas rendah dan pola gaya kepemimpinan instruktif sering kali
hubungan manusia tinggi (G.3) menghadapi resiko timbulnya perasaan
kepemimpinan gaya partisipatif benar-benar menentang diantara karyawan, mereka terutama
memperhatikan kesejahteraan karyawan, apabila melaksanakan gaya kepemimpinan
dan berupaya untuk mengembangkan tersebut secara berlebihan antara bawahan yang
potensi mereka agar dapat mencapai "kuat" yang juga berkeinginan untuk
pertumbuhan secara maksimal baik menjalankan otoritas mereka. Selanjutnya
pertumbuhan pribadi (personal growth) Strauss dan Jayless (2006 : 44) mengatakan
maupun pertumbuhan jabatan (Professional bahwa meskipun karyawan dapat di paksa untuk
Growth). patuh dengan ancaman motivasi tradisional,
3. Gaya Kepemimpinan Konsultasi frustasi yang menjadi konsekuensinya bisa
Gaya kepemimpinan konsultasi merupakan mengakibatankan kemorosotan yang serius pada
pola perilaku tugas tinggi dan pola perilaku mutu pekerjaan mereka dan berperilaku yang
hubungan manusia tinggi (G. 2). kurang baik.
Kepemimpinan gaya konsultasi mendapat
perhatian yang besar sekali dalam upaya Peranan dan Tugas Pimpinan
meningkatkan produktivitas dan Belakangan ini, lingkungan perusahaan
kesejahteraan karyawan maupun pada menghadapi perubahan yang sangat cepat dan
tercapainya tujuan organisasi secara akan berdampak terhadap semakin kompletnya
maksimal. Winardi (2000 136) mengatakan sistem kerja dalam perusahaan. Kondisi ini akan

127 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Syamsul Rizal / Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultatif dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh

berdampak terhadap prilaku-prilaku karyawan Membangun Loyalitas dan Komitmen


yang bekerja dalam perusahaan. Oleh sebab itu Menurut Steers (dalam Dessler, 2000 : 319)
diperlukan kepemimpinan yang mampu komitmen organisasi dapat didefinisikan sebagai
beradaptasi dan mampu dan mengatasi kekuatan relatif identifikasi individu terhadap
berbagai masalah-masalah dalam perusahaan. organisasinya, yang dapat dilihat paling tidak
dengan 3 faktor, yaitu :
Komitmen Organisasi 1. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat
Menurut Mowday dan Steers (2002), komitmen atas tujuan dan nilai-nilai organisasi.
organisasi menggambarkan seberapa jauh 2. Kemauan untuk mengusahakan
seseorang itu mengidentifikasikan dan kepentingan organisasi.
melibatkan dirinya pada organisasinya dan 3. Keinginan yang kuat untuk
keinginan untuk tetap tinggal di organisasi itu. mempertahankan jadi anggota organisasi.
Sikap ini dapat ditandai dengan tiga hal, yaitu:
1. Kepercayaan yang kuat dan penerimaan Komitmen organisasi sebagai suatu sikap
terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. karyawan, bagaimanapun juga akan menentukan
2. Kesediaan untuk berusaha dengan sungguh- perilakunya sebagai perwujudan dari sikap
sungguh atas nama organisasi. (gambar 1).
3. Keinginan yang kuat untuk
mempertahankan keanggotaan di dalam actions/decisions)
organisasi.

Menurut Steers dan Porter (2002 - 520), suatu


bentuk komitmen kerja yang muncul bukan ATTITUDES
hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga (inclination to act)
melibatkan hubungan yang aktif dengan
organisasi kerja yang memiliki tujuan
memberikan segala usaha demi keberhasilan
organisasi kerja yang bersangkutan. Mowday VALUES
(2002 : 64) mendefinisikan komitmen kerja (basic beliefs)
sebagai kekuatan relatif dari identifikasi Gambar 1. Hubungan Antara Nilai, Sikap dan
individu dan keterlibatannya dengan organisasi Perilaku
kerja. Sementara Mitchell (2002 - 136) Sumber: Keith Davis, William Frederick, 2001
memandang komitmen kerja sebagai suatu
orientasi nilai terhadap kerja yang Hasil Penelitian terkait
menunjukkan bahwa individu sangat Penelitian sebelumnya yang relevan dengan
memikirkan pekerjaannya, pekerjaan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
memberikan kepuasan hidup, dan pekerjaan oleh Koesmono, (2007), dengan judul Pengaruh
memberikan status bagi individu. Selanjutnya Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas Terhadap
Steers dan Porter (2002 : 525) mengemukakan Komitmen Organisasi Dengan Variabel
adanya tiga karakteristik yang bisa digunakan Moderasi Motivasi Perawat Rumah Sakit Swasta
sebagai pedoman telah komitmen kerja, yaitu : Surabaya, dimana hasil penelitian ini
a. Adanya keyakinan yang kuat dan menunjukkan bahwa kepemimpinan dan
penerimaan tujuan serta nilai-nilai yang tuntutan tugas mempengaruhi stress kerja,
dimiliki organisasi kerja. begitu pula berpengaruh terhadap komitmen
b. Terdapatnya keinginan untuk organisasi.
mempertahankan diri agar tetap dapat
menjadi anggota organisasi tersebut. Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan
c. Adanya kemauan untuk berusaha keras dengan penelitian sebelumnya yang telah
sebagai bagian dari organisasi kerja. diuraikan di atas. Persamaan dan perbedaan
tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

128 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 2(2), 2018, 81-135

Tabel 1. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Dengan Penelitian Sebelumnya

Hipotesis Penelitian (2006) untuk sampel apabila subjeknya kurang


H1 : Gaya Kepemimpinan Konsultatif dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
berpengaruh secara signifikan penelitiannya merupakan penelitian populasi,
terhadap komitmen organisasi dan jika subjeknya besar dapat di ambil antara
karyawan pada PT. Bank Mandiri 10-15 % atau 20-25%, atau lebih Berdasarkan
(Persero) Cabang Banda Aceh pendapat tersebut maka akan dilakukan sensus
H2 : Tuntutan tugas berpengaruh secara atau mengambil seluruh jumlah karyawan PT.
signifikan terhadap komitmen Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh
organisasi karyawan pada PT. Bank yang berjumlah 47 untuk dijadikan populasi.
Mandiri (Persero) Cabang Banda
Aceh Teknik Pengumpulan Data
H3 : Gaya Kepemimpinan dan Tuntutan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
tugas secara simultan berpengaruh menggunakan dua metode pengumpulan data,
secara signifikan terhadap yaitu :
komitmen organisasi karyawan pada 1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan
PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang langsung oleh penulis melalui kuesioner yang
Banda Aceh terdiri dari item-item pertanyaan yang
dibagikan kepada karyawan PT. Bank Mandiri
Metodologi Penelitian (Persero) Cabang Banda Aceh.
2. Data skunder, yaitu data yang diperoleh dari
Lokasi Penelitian dokumentasi PT. Bank Mandiri (Persero)
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mandiri Cabang Banda Aceh.
(Persero) Cabang Banda Aceh. Penelitian ini
akan menyajikan tentang bagaimana pengaruh Peralatan Analisis Data
kepemimpinan dan tuntutan tugas, terhadap Metode analisis data yang digunakan adalah
komitmen organisasi karyawan pada PT. Bank menggunakan model persamaan linier berganda
Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh. dengan dua variabel bebas dan satu variabel
terikat (Regresi Linier Berganda) yang dinyatakan
Populasi dan penarikan sampel sebagai berikut, (Umar, 2001 : 180):
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang Y=a + b1X1 + b2X2 + e
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai Dimana
kuantitas dan karakteristik tertentu yang Y = Komitmen Organisasi
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan a = Konstanta
kemudian ditarik kesimpulan, populasi dalam b = Parameter (koefisien regresi)
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank x1 = Gaya Kepemimpinan Konsultatif
Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh yang x2 = Tuntutan Tugas
berjumlah 47 karyawan. Menurut Arikunto, e = Tingkat kesalahan (error)

129 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Syamsul Rizal / Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultatif dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat keeratan Uji Reliabilitas dan Validitas


hubungan antara variabel bebas (x1, x2) dengan Uji Reliabilitas
variabel terikat (Y) secara partial digunakan Reliabilitas digunakan untuk mengetahui
aalisis korelasi dengan mencari partial dan untuk apakah alat pengumpulan data telah
melihat berapa besar pengaruh Gaya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,
Kepemimpinan Konsultatif dan tuntutan tugas atau konsistensi alat tersebut dalam
terhadap komitmen organisasi karyawan secara mengungkapkan gejala tertentu dari
keseluruhan digunakan koefisien determinasi. sekelompok individu, walaupun dilakukan pada
waktu berbeda. Menurut Malhotra (1996)
Operasional Variabel koefisien cronbach alpha yang dapat diterima
Tabel 2. Operasional Variabel diatas 0,60.

Uji Validitas
Validitas menujukkan keandalan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang akan
diukur (Arikunto, 2002: 119). Penentuan
validitas didasarkan atas perbandingan nilai
korelasi yang diperoleh antara skor item dengan
skor total item, dengan nilai kritis korelasi
product moment (r tabel). Apabila nilai korelasi
hitung (r hitung) lebih besar bila dibandingkan
dengan nilai r tabel pada tingkat keyakinan 95
persen dapat diartikan bahwa item-item
pernyataan tersebut valid.

Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk
Pengujian Hipotesis mengetahui apakah model estimasi yang
Ha1 = Gaya Kepemimpinan dipergunakan memenuhi asumsi regresi linear
Konsultatif berpengaruh klasik. Hal ini penting dilakukan agar diperoleh
terhadap komitmen organisasi parameter yang valid dan handal. Uji asumsi
karyawan PT. Bank Mandiri klasik terdiri dari:
(Persero) Cabang Banda Aceh. a. Uji Normalitas
Ha2 = Tuntutan tugas berpengaruh Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
terhadap komitmen organisasi data yang diteliti berdistribusi normal atau
karyawan PT. Bank Mandiri tidak. Apabila pada suatu indikator ada yang
(Persero) Cabang Banda Aceh. tidak normal, maka akan dicari tanggapan
responden yang menyebabkan ketidak
Pengujian hipotesa pada variabel independen normalan tersebut dan akan diberi
dilakukan dengan mengunakan uji statistik t dan penjelasan. Pengujian normalitas data
uji statistik F. Untuk menguji hasil regresi dilakukan dengan melihat selebaran
terhadap hipotesa secara parsial digunakan uji t. standarrized residual. Apabila selebaran
Sedangkan untuk melihat apakah variabel standarrized residual berada dalam kisaran
independen mempunyai pengaruh terhadap garis normal, maka data mempunyai
variabel dependen secara keseluruhan distribusi normal, Gujarati, (1999:342).
digunakan uji F. Dasar pengambilan keputusan b. Uji Multikolinearitas
dengan membandingkan nilai statistik hitung Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
dengan nilai statistik tabel. Apabila nilai statistik adanya hubungan yang kuat antara variabel-
Fhitung > Ftabel, maka hipotesis alternatif Ha variabel independen dalam persamaan
diterima dan apabila signifikan Fhitung < Ftabel, regresi untuk mendeteksi apakah antara
maka hipotesis null (Ho) ditolak, dengan tingkat variabel-variabel dependen yang digunakan
kepercayaan 95%.
130 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 2(2), 2018, 81-135

mempunyai kolinearitas yang tinggi atau berpendidikan terakhir Diploma III, sebanyak 11
tidak, dapat dengan menggunakan orang (23.4%) berpendidikan terakhir Sarjana
Variance Inflation Factor (VIF) dan dan responden dengan pendidikan terakhir
Person Correlation Matrik. Semakin besar Pascasarjana sebanyak 1 orang (2. 1%) dari
nilai VIF maka semakin bermasalah atau jumlah sampel yang diteliti.
semakin tinggi kolinearitas antar variabel
independen. Jika nilai VIF sama dengan Hasil Pengujian Instrumen
satu, menunjukkan tidak adanya Menurut Arikunto (2005) kualitas data yang
kolinearitas antar variabel independen, dan diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian
bila nialai VIF kurang dari sepuluh maka dapat dievaluasi melalui uji validitas dan uji
tingkat kolinearitas belum tergolong reliabilitas (uji kehandalan) berdasarkan koefisien
berbahaya. Person Correlation Matrik Cronbach Alpha yang lazim digunakan dalam
digunakan untuk mengetahui nilai penelitian ilmu-ilmu social
koefisien antar variabel independen. Jika Tabel 4. Hasil uji validitas
nilai koefisien lebih kecil dari 0,85 tidak
terkena multikolinearitas, Gujarati,
(1999:342).

Hasil dan Pembahasan


Karakteristik Responden
Tabel 3. Karakteristik responden

Sumber: Data Primer, 2018 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa


semua variabel yang koefisien korelasi di atas dari
nilai kritis korelasi product moment yaitu sebesar
0.288 sehingga semua pertanyaan yang terkandung
dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid untuk
dilanjutkan penelitian yang lebih mendalam.
Sumber: Data Primer, 2018 (diolah) Tabel 5. Reliabilitas Variabel Penelitian (Alpha)

Berdasarkan tabel karakteristik responden dapat


dijelaskan bahwa hasil penelitian terhadap 47
orang karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Sumber: Data Primer, 2018 (diolah)
Cabang Banda Aceh seperti yang tersaji pada
tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 18 Berdasarkan analisis reliabilitas dapat diketahui
orang (38.3%) laki-laki dan sebanyak 29 orang bahwa alpha untuk masing-¬masing variabel dapat
(61.7%) terdiri dari perempuan. Mengenai status dilihat dari beberapa variabel yaitu variabel
perkawinan dapat dijelaskan bahwa sebanyak 21 kepemimpinan konsultatif (xl) diperoleh nilai alpha
orang (44.7%) berstatus menikah dan sebanyak sebesar 63.6 persen, variabel tuntutan tugas (x2)
diperoleh nilai alpha sebesar 60. 1 persen, dan
26 orang (55.3%) responden berstatus belum variabel komitmen karyawan (Y) diperoleh nilai alpha
menikah, dengan demikian responden dengan sebesar 69.6 persen. Dengan demikian pengukuran
status sudah menikah lebih dominan reliabilitas terhadap variabel penelitian menunjukkan
dibandingkan dengan responden yang berstatus bahwa pengukuran keandalan memenuhi kredibilitas
belum menikah. Cronbach Alpha dimana nilai alphanya lebih besar
dari Alpha 0.60 persen.
Mengenai pendidikan terakhir responden dapat
dijelaskan bahwa sebanyak 2 orang (4.3%) Pengujian Multikolinearitas
berpendidikan terakhir SLTP, sebanyak 12 Pengujian berikut ini akan menguji mengenai
orang (25.5%) berpendidikan terakhir SLTA, multikulinearitas yaitu diuji dengan melihat VIF dari
kemudian sebanyak 21 orang (44.7%) masing-masing variabel independent terhadap

131 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Syamsul Rizal / Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultatif dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh

variabel dependent. Bila VIF < 5 maka tidak terjadi b. Koefisien regresi kepemimpinan konsultatif
multikulinearitas atau non multikulinearitas (x1) sebesar 0.119. Artinya bahwa setiap
(Santoso, 2000). Hasil pengujian ditunjukkan pada 100% perubahan (kebijakan kepemimpinan
tabel berikut: konsultatif) dari setiap karyawan secara
Tabel 6. Nilai VIF Variabel Bebas relatif akan meningkatkan komitmen
karyawan PT. Bank Mandiri (Persero)
Cabang Banda Aceh, sebesar 11.9%, dengan
Sumber: Data Primer, 2018 (diolah) demikian semakin baik kepemimpinan
konsultatif yang diberikan oleh pihak PT..
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda
semua indikator variabel yang digunakan dalam Aceh, akan semakin meningkatkan
penelitian ini tidak terjadi Multikolinieritas (Non komitmen karyawan PT. Bank Mandiri
Multikolinieritas), karena mempunyai nilai Variance (Persero) Cabang Banda Aceh tersebut.
Infalting Factor kurang dari 5, sebagai c. Koefisien regresi tuntutan tugas (x2) sebesar
dipersyaratkan dalam penelitian ini. Kemudian 0.216. Artinya setiap 100% perubahan
dalam penelitian ini juga diketahui bahwa nilai (perbaikan, karena tanda +) setiap adanya
tolerance pada pengujian multikolinieritas juga tuntutan tugas maka secara relatif akan
menunjukkan nilai lebih besar dari 0.5. meningkatkan komitmen karyawan PT.
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh
Pembahasan sebesar 21.6%, jadi dengan semakin tuntutan
Dalam rangka meningkatkan komitmen organisasi tugas yang dilakukan oleh pihak PT. Bank
karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh,
Banda Aceh, maka perlu dilihat variabel yang maka secara relatif akan meningkatkan
mempengaruhi komitmen karyawan PT. Bank komitmen karyawan PT. Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh tersebut, (Persero) Cabang Banda Aceh.
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu
kepemimpinan konsultatif (x1), tuntutan tugas (x2), Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui
terhadap komitmen organisasi karyawan PT. Bank bahwa dari dua variabel yang diteliti bahwa tuntutan
Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh (Y). tugas mempunyai pengaruh dominan terhadap
Pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap peningkatan komitmen karyawan PT. Bank Mandiri
variabel terikat secara terinci dapat dilihat pada tabel (Persero) Cabang Banda Aceh, sedangkan varibale
7 berikut ini: kepemimpinan konsultatif mempunyai pengaruh
Tabel 7. Pengaruh Variabel Bebas Terhadap lebih kecil terhadap komitmen karyawan dengan nilai
Komitmen Karyawan PT. Bank Mandiri (persero) koefisien regresi sebesar 0.216.
Cabang Banda Aceh
2. Koefisien Korelasi dan Determinasi
Sedangkan untuk melihat hubungan dan
pengaruh dari variabel bebas terhadap komitmen
Sumber: Data Primer, 2018 (diolah) karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang
Banda Aceh berdasarkan korelasi dan determinasi
Dari hasil perhitungan statistik dengan seperti dijelaskan pada tabel berikut ini :
menggunakan bantuan program SPSS seperti Tabel 8. Model Summa
terlihat pada tabel di atas, maka diperoleh
persamaan regresi berganda sebagai berikut.
Y = 2.546 + 0.119x1 + 0.216x2
Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil Sumber: Data Primer, 2018 (diolah)
penelitian sebagai berikut:
1. Koefisien Regresi (β): a. Koefisien korelasi (R) = 0.677 yang
a. Konstanta sebesar 2.546. Artinya jika menunjukkan bahwa derajat hubungan
faktor-faktor kepemimpinan konsultatif (korelasi) antara variabel bebas dengan varibel
(xl), tuntutan tugas (x2), dianggap konstan, terikat sebesar 67.7%. Artinya komitmen
maka besarnya komitmen karyawan PT. karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Banda Aceh mempunyai hubungan yang
Aceh adalah sebesar 2.546 pada satuan sangat erat dengan faktor-faktor
skala likert atau komitmen karyawan PT. kepemimpinan konsultatif (x1), tuntutan tugas
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda (x2) sehingga berpengaruh terhadap
Aceh masih rendah. peningkatan komitmen organisasi karyawan.

132 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018


Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 2(2), 2018, 81-135

b. Koefisien Determinasi (R2) = 0.459. Artinya kepemimpinan konsultatif dengan nilai thitung
sebesar 45.9% perubahan-perubahan dalam sebesar 2.927 dengan tingkat signifikansi atau
variabel terikat (komitmen karyawan PT. probabilitas sebesar 0.005.
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh
dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan 3. Pengujian Secara Simultan
dalam faktor kepemimpinan konsultatif (x1), Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh
tuntutan tugas (x2). Sedangkan selebihnya kepemimpinan konsultatif dan tuntutan tugas
yaitu sebesar 54. 1% dijelaskan oleh faktor- terhadap Komitmen karyawan PT. Bank Mandiri
faktor lain diluar dari dua variabel yang (Persero) Cabang Banda Aceh, maka dapat
dijadikan indikator penelitian artinya masih dijelaskan pada tabel berikut ini :
ada variabel yang dapat mempengaruhi Tabel 9. Analisis Of Variance (ANOVA)
komitmen karyawan PT. Bank Mandiri
(Persero) Cabang Banda Aceh.

Hasil Uji Statistik Sumber : Data Primer, 2018 (diolah)


Untuk menguji faktor-faktor yang mempunyai
pengaruh terhadap komitmen karyawan PT. Bank Berdasarkan hasil pengujian secara simultan
Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh secara parsial diperoleh nilai Fhitung sebesar 18.638, sedangkan Ftabel,
(masing¬-masing variabel) dapat dilihat dari hasil pada tingkat signifikansi α = 5 % adalah sebesar 3.209
uji-t. Hasil perhitungan yang diperlihatkan pada Hal ini memperlihatkan, berdasarkan perhitungan uji
tabel di atas, dimana dapat diketahui besarnya nilai statistik Fhitung menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel,
thitung untuk masing-masing variabel dengan dengan tingkat probabilitas 0.000. Dengan demikian
tingkat kepercayaan atau signifikansi sebesar α= 5%. hasil perhitungan ini dapat di ambil suatu keputusan
a. Hasil penelitian terhadap variabel bahwa hipotesis alternatif yang diajukan dapat
kepemimpinan konsultatif (x1) diperoleh nilai diterima dan hipotesis nol ditolak, artinya bahwa
thitung sebesar 2.927 sedangkan ttabel, = kepemimpinan konsultatif (x1), tuntutan tugas (x2),
2.012, hasil perhitungan ini menunjukkan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
bahwa thitung > ttabel, dengan tingkatan terhadap komitmen karyawan Bank Mandiri
signifikansi sebesar 0.005 atau probabilitas jauh (Persero) Cabang Banda Aceh.
dibawah α = 5% Dengan demikian hasil
perhitungan statistik menunjukkan bahwa Pembuktian Hipotesis
secara parsial variabel kepemimpinan Berdasarkan hasil uji statistik baik secara simultan
konsultatif berpengaruh secara signifikan (uji-F statistik), maupun secara parsial dapat
terhadap peningkatan komitmen karyawan PT. diperoleh suatu kesimpulan bahwa hipotesis yang
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh. diajukan dinyatakan :
b. Temuan hasil penelitian terhadap variabel 1. Bahwa kepemimpinan konsultatif, tuntutan
tuntutan tugas (x2) diperoleh nilai thitung tugas, berpengaruh secara signifikan terhadap
sebesar 4.526 sedangkan ttabel sebesar 2.012, Komitmen karyawan PT. Bank Mandiri
hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa (Persero) Cabang Banda Aceh dengan diperoleh
thitung > ttabel, dengan signifikansi sebesar nilai Fhitung sebesar 18.638 dan Ftabel sebesar
0.000 atau probabilitas dibawah α 5%. Dengan 3.209 dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka
demikian hasil perhitungan statistik hipotesis yang diajukan terima.
menunjukkan bahwa secara parsial variabel 2. Secara parsial variabel dominan yang
tuntutan tugas berpengaruh secara signifikan mempengaruhi komitmen karyawan PT. Bank
terhadap peningkatan komitmen karyawan PT. Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh adalah
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh. variabel tuntutan tugas dengan diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar 0.216.
Berdasarkan uraian statistik di atas, memperlihatkan
bahwa secara parsial masing-masing variabel Dengan demikian kepemimpinan konsultatif yang
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap dapat mengelola sumber daya manusia dan mau
peningkatan komitmen karyawan PT. Bank Mandiri menyerap aspirasai bawahan akan mampu
(Persero) Cabang Banda Aceh, dan variabel yang meningkatkan komitmen karyawan secara signifikan,
mempunyai pengaruh yang sangat dominan sedangkan tuntutan tugas yang diberikan oleh
berdasarkan hasil uji secara parsial adalah variabel pimpinan bank tersebut juga mempunyai pengaruh
tuntutan tugas terhadap karyawan dengan nilai yang signifikan terhadap komitmen karyawan PT.
thitung sebesar 4.526 dengan tingkat signifikansi Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh, hal ini
atau probabilitas sebesar 0.000, dan variabel mengingat kepemimpinan konsultatif dan tuntutan
133 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018
Syamsul Rizal / Pengaruh Gaya Kepemimpinan Konsultatif dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh

tugas merupakan salah satu faktor yang dapat Manusia (Ted.). PT. Indeks, Jakarta.
menunjang peningkatan komitmen karyawan PT.
Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh. Garvin. 2000. Business and Society, Fifth
Edition, Mc.Graw-Hill, Japan
Implikasi Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Anatisis
kepemimpinan konsultatif dan tuntutan tugas dapat
berpengaruh terhadap peningkatan komitmen Multivariate Dengan Program SPSS.
karyawan terhadap PT. Bank Mandiri (Persero) Semarang: Badan Penerbit Universitas
Cabang Banda Aceh, hal ini dikarenakan Diponegoro.
kepemimpinan yang selama ini diterapkan dapat
diterima oleh karyawan, karena dengan Gibson, Ivannenich, Donnelly. 2003. Organisasi,
kepemimpinan yang dijalankan oleh pimpinan bank Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta.
saat ini telah membawa dampak yang positif.
Sedangkan tuntutan yang diberikan oleh pimpinan Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen Sumber
kepada setiap karyawan juga dapat memberikan Daya Manusia. Yogyakarta: Badan
dampak positif terhadap komitmen karyawan Penerbit Fakultas Ekonomi.
terhadap perusahaan, hal ini dikarenakan tuntutan
tugas akan memberikan tanggung jawab kepada
karyawan untuk dapat menjalankan tugas dan Hersey dan Blanchard 2005. Management at
tanggung jawab kepada setiap karyawan. Organizational Behavior Human
Resources. Engglewood Cliffs, New
Kesimpulan Jersey : Prentice Hall Inc.
1. Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda diperoleh penjelasan bahwa Keith Davis, William Frederick. 2001. Perilaku
semua variabel yang diteliti yaitu Dalam Organisasi, Edisi ke tujuh, Jilid
kepemimpinan konsultatif (xl) dan tuntutan kedua. Erlangga, Jakarta.
tugas (x2) mempunyai korelasi yang kuat
terhadap komitmen karyawan PT. Bank Koesmono, H. Teman. 2007. Pengaruh
Mandiri (Persero) Cabang Banda Aceh. Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas
2. Berdasarkan hasil uji-F (simultan) Terhadap Komitmen Organisasi Dengan
menunjukkan bahwa semua variabel yang Variabel Moderasi Motivasi Perawat
diteliti mempunyai pengaruh yang Rumah Sakit Swasta Surabaya, Jurnal
signifikan terhadap peningkatan komitmen Manajemen dan Kewirausahaan, Volume
karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) 9 No. 1 Maret, 2007.
Cabang Banda Aceh dengan nilai Fhitung >
Ftabet, pada tingkat signifikansi α = 5%. Libby R. Lipe. 2002. Aspek Lingkungan Kerja
3. Berdasarkan hasil uji-t (secara parsial) Dalam Organisasi. (Ted), Edisi ketiga.
variabel yang sangat signifikan Erlangga, Jakarta
berpengaruh terhadap komitmen karyawan
PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Banda Malhotra, K, Naresh. 2005. Riset Pemasaran
Aceh adalah variabel tuntutan tugas dengan Pendekatan Terapan, PT. Indeks
diperoleh nilai thitung lebih besar Kelompok Gramedia, Jakarta.
dibandingkan dengan variabel
kepemimpinan konsultatif mempunyai Manullang. 2004. Manajemen Personalia,
nilai thitung yang lebih kecil. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mathis, Robert L, Jackson, John H. 2002.


Daftar Pustaka Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Arikunto Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Mitchell. 2002. Management and Supervisor.
Bina Aksara. Alih Bahasa : Mas'ud. Jakarta: PT. Pertija.
Dessler, Garry. 2007. Manajemen Sumber Daya
134 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT), 2(2), 2018, 81-135

Mowday R. & Steers. 2002. Employ Santoso, Singgih. 2000. Riset Pemasaran,
Organization Linkages: The Psychology Aplikasi Dengan SPSS Versi 15.0. PT.
of Commitment Abstein and Turn Elek Media Komputindo, Jakarta.
Over, Academic, inc, London.
Siagian, Sondang P. 2003. Teori Motivasi dan
Nawawi, dan Hadari. 2005. Administrasi dan Aplikasinya. Jakarta Rineka Cipta.
Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan,
Jakarta, Ghalia Indonesia. Steers dan Porter. 2002. A Theory of Leadership
Effectiveness. New York : McGraw-Hill
Pantja Djati dan M. Khuspini. 2003. Pengaruh Boah Company.
Kepuasan Kompensasi, Komitmen
Organisasi Dan Iklim Organisasi Strauss dan Jayless. 2006. Management. Alih
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Bahasa : Hutauruk. Jakarta : Erlangga.
Jurnal Ilmiah, Universitas Kristen Petra
Surabaya. Thomson. 2001. Kepemimpinan Dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ranupandoyo, Heidjrachman dan Suad
Husnan. 2007, Manajemen Personalia, Umar, Husein. 2001. RisetSumber Daya
Fakultas Ekonomi UGM (BPFE), Manusia, Penerbit, Rineka Cipta, Jakarta.
Yogyakarta.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpian dan
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan Motivasi, Cetakan III, Jakarta: Ghalia
Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Indonesia.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi. 2000. Motivasi dan PemoNvasian
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. dalam Manajemen (Cetakan Pertama).
PT. Indeks Jakarta. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya


Manusla, Jakarta, Penerbit Jambatan.

135 | Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi Vol.2 | No.2 | 2018

Anda mungkin juga menyukai