Disusun Oleh :
Achmad Habibi
NIM ; 2023015873
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua khususnya kepada kelompok
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Jurnal Internasional yang berjudul
INTERVENING”.
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini dimasa yang akan datang. Kami ucapkan banyak terima kasih bagi semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan motivasi dan semangat yang tinggi
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
penyediaan Cleaning Service.Yang sampai saat ini Mei 2017 memiliki karyawan
dari pihak perusahaan yang menggunakan jasa Cleaning Servise. Sebaiknya pimpinan
perlu melakukan pendekatan yang lebih intensif ke pada bawahan untuk menghindari
adanya gap, karena hal ini juga terjadi di perusahaan Graha Resik yang mengakibatkan
Kurniawati, 2013, p. 27), dan dikuatkan oleh (Soleha, Komara, & Sudia, 2012, p. 48)
karyawan, juga oleh (Diputra & Mujianti, 2016, p. 2339) selanjutnya dikatakan
2014, p. 40). Terdapat pula penilaian kinerja karyawan sangat bermanfaat bagi
kerja yang diharapkan berupa suatu hasil kerja yang optimal(Respatiningsih & Sudirjo,
2015, p. 57).
2
1.2 Identifikasi Masalah
Resik Batam?
Batam?
Resik Batam?
10. Bagaimana pengaruh tidak langsung kompetensi sumber daya manusia terhadap
3
1.3 Deskriptif Teori
1.3.1 Kepemimpinan
mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk
2013, p. 25).
1.3.2 Pelatihan
dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
motivasi yaitu seperti kerucut, manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang
menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologis
perkerjaan atau tugas sesuai dengan perform yang ditetapkan (Rivai, 2013: 302).
4
Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dilandasi oleh keterampilan dan
melaksanakan tugas dan pekerjaan ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan
Motivasi adalah keinginan untuk melakukan upaya yang tinggi untuk mencapai
konsep yang mendasari definisi di atas yakni, kebutuhan (needs). upaya (effort),
dan tujuan (goals). Dalam konteks organisasi dapatlah dikemukakan bahwa setiap
dipenuhi oleh organisasi, demikian pula organisasi berharap agar setiap tugas dapat
dilaksanakan oleh anggota organisasi dengan baik. Ketika ada kesesuaian antara
kepentingan tersebut agar tujuan organisasi dapat dicapai, harapan individu dapat
orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan dimana tujuan tersebut mendasar
5
1.4 Penelitian Terdahulu
motivasi, dan lingkungan kerja pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada Kanwil
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kantor Wilayah Ditjen
Menurut (Purnomo, Hutomo, & Tyoso, 2013, p. 27) temuan penelitian membahas;
Analisis Pelatihan, Kompensasi Dan Kompetensi SDM Terhadap Kepuasan Kerja Dan
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Pelayaran Inti Internasional Semarang),
pada masa sekarang dapat membantu karyawan untuk menguasai keterampilan dan
6
kemampuan guna mencapai pelatihan yang spesifik untuk berhasil dalam
pekerjaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan dengan valid dan
bersifat objektif.
kuesioner. Data/ informasi yang diperoleh dalam bentuk skala likert, yang kemudian
7
Teknik pengumpulan data menggunakan probability sampling dengan alat bantu
yakni jawaban unit analisis sudah dibatasi sehingga memudahkan dalam perhitungan
data yang akan diolah. pengujian kelayakan angket akan dilakukan melalui uji validitas
dan reliabilitas tentunya dengan pendekatan single trial administration yaitu pengujian
sekali jalan atas dasar instrument yang disebar dan tidak menggunakan pendekatan
ulang.
8
BAB III
HASIL PENELITIAN
didominasi oleh responden laki-laki dengan jumlah 84,9% sedangkan sisanya sebanyak
15,1%. Berdasarkan umur umur didominasi 26-35 tahun sebanyak 53,5%, umur 26-35
tahun sebanyak 53,5% menunjukkan bahwa umur 18-25 tahun sebanyak 15,7%, umur
berpendidikan SMK/SMA sebesar 64,9% dan disusul dengan yang berpendidikan SMP
9
variabel mempunyai koefisien korelasi (r) > nilai batas (0,300).Artinya semua konsep
pelatihan, kompetensi SDM, motivasi kerja, dan kinerja karyawan mempunyai cronbach
alpha > 0,60. Artinya semua konsep pengukur untuk semua butir pernyataan penelitian
10
Berdasarkan hasil tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa variabel
mempunyai nilai Asymp Sig (2- tailed)/nilai P >0,05. Artinya semua konsep pengukur
untuk semua butir pernyataan penelitian ini adalah berasal dari data yang berdistribusi
normal.
Resik Batam Terdapat nilai Sig. 0,000 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa
kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Y)
dengan koefisien pengaruh langsung kepemimpinan (X1) terhadap motivasi kerja (Y)
Pengaruh langsung pelatihan (X2) terhadap motivasi kerja (Y) di PT Graha Resik
Batam Terdapat nilai Sig. 0,002 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa pelatihan
(X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Y) dengan koefisien
pengaruh langsung pelatihan (X2) terhadap motivasi kerja (Y) adalah 0,207sehingga
diperoleh total pengaruh langsungnya didalam penelitian ini adalah 0,207 atau sama
dengan 20,7%
11
Pengaruh langsung kompetensi SDM (X3) terhadap motivasi kerja (Y) di PT Graha
Resik Batam Terdapat nilai Sig. 0,001 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa
kompetensi SDM (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja (Y)
dengan koefisien pengaruh langsung kompetensi SDM (X3) terhadap motivasi kerja (Y)
Graha Resik Batam Terdapat nilai Sig. 0,000 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa
kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Z)
(Z) adalah 0,35 sehingga diperoleh total pengaruh langsungnya didalam penelitian ini
Resik Batam Terdapat nilai Sig. 0,001 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa
pelatihan (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Z)
dengan koefisien pengaruh langsung pelatihan (X2) terhadap kinerja karyawan (Z)
Graha Resik Batam terdapat nilai Sig. 0,000 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa
kompetensi SDM (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan
(Z) dengan koefisien pengaruh langsung kompetensi (X3) terhadap kinerja karyawan
(Z) adalah 0,205 sehingga diperoleh total pengaruh langsungnya didalam penelitian ini
. Pengaruh langsung motivasi kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) di PT Graha
Resik Batam Terdapat nilai Sig. 0,000 < α 0,05 maka tolak Ho yang berarti bahwa
12
motivasi kerja (Y) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Z)
dengan koefisien pengaruh langsung motivasi kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z)
adalah 0,474 sehingga diperoleh total pengaruh langsungnya didalam penelitian ini
(Z) melalui motivasi kerja (Y) di PT Graha Resik Batam Pengaruh tidak langsung
kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui motivasi kerja (Y) dilihat
dari hasil perkalian antara nilai koefisien kepemimpinan (X1) terhadap motivasi kerja
(Y) dengan nilai koefisien motivasi kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z), adalah: P1
karyawan (Z) dilihat berdasarkan dari nilai pengaruh langsung + pengaruh tidak
penelitian ini bahwa nilai koefisien pengaruh tidak langsung < pengaruh langsung (P1
x P7 <P4) atau (0,328 x 0,474< 0,359) atau 0,1554< 0,359. Sehingga kepemimpinan
(X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawa (Z) melalui motivasi kerja
(Y). Ataupun bisa juga disimpulkan bahwa motivasi kerja (Y) tidak variabel intervening
Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa bahwa pengaruh yang sebenarnya antara
Analisis pengaruh tidak langsung pelatihan (X2) terhadap kinerja karyawan (Z)
melalui motivasi kerja (Y) di PT Graha Resik Batam Pengaruh tidak langsung pelatihan
(X2) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui motivasi kerja (Y) dilihat dari hasil
perkalian antara nilai koefisien pelatihan (X1) terhadap motivasi kerja (Y) dengan nilai
koefisien motivasi kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z), adalah: P2 x P7 = 0,207 x
0,474 = 0,0981. Pengaruh total pelatihan (X2) terhadap kinerja karyawan (Z) dilihat
13
0,0981= 0,3051. Sehingga bisa ditarik kesimpulan dalam penelitian ini bahwa nilai
koefisien pengaruh tidak langsung > pengaruh langsung (P2 x P7>P5) atau (0,207 x
terhadap kinerja karyawan (Z) melalui motivasi kerja (Y).Ataupun bisa juga
disimpulkan bahwa motivasi kerja (Y) sebagai variabel intervening dalam mengantarai
hubungan pelatihan (X2) terhadap kinerja karyawan (Z). Dengan demikian ditarik
kesimpulan bahwa bahwa pengaruh yang sebenarnya antara pelatihan (X2) dengan
karyawan (Z) melalui motivasi kerja (Y) di PT Graha Resik Batam Pengaruh tidak
langsung kompetensi SDM (X3) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui motivasi kerja
(Y) dilihat dari hasil perkalian antara nilai koefisien kompetensi SDM (X3) terhadap
motivasi kerja (Y) dengan nilai koefisien motivasi kerja (Y) terhadap kinerja karyawan
terhadap kinerja karyawan (Z) dilihat berdasarkan dari nilai pengaruh langsung +
pengaruh tidak langsung = 0,225 x 0,474 =0,1066. Sehingga bisa ditarik kesimpulan
dalam penelitian ini bahwa nilai koefisien pengaruh tidak langsung < pengaruh
langsung (P3 x P7 >P6) atau (0,225 x 0,474< 0,205) atau 0,1066< 0,205. Sehingga
kompetensi SDM (X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegwai (Z)
melalui motivasi kerja (Y).Ataupun bisa juga disimpulkan bahwa motivasi kerja (Y)
terhadap kinerja karyawan (Z). Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa pengaruh
yang sebenarnya antara kompetensi SDM (X3) dengan kinerja karyawan (Z) adalah
pengaruh langsung.
14
BAB IV
KESIMPULAN
Batam.
SDM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja di PT Graha Resik
Batam.
Resik Batam.
7) Pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja karyawan yaitu, motivasi kerja
Batam.
15
8) Analisis pengaruh tidak langsung kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja. Artinya motivasi kerja tidak
melalui motivasi kerja. Artinya motivasi kerja sebagai variabel intervening dalam
Batam.
10) Analisis pengaruh tidak langsung kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja. Artinya kompetensi SDM tidak
16
1.4 Prinsip-Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan CSR
program yang dirancang harus memiliki dampak yang berkelanjutan. CSR berbeda
dengan donasi bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat di prediksi. Itu
menyadari bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari
lingkungan di sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah wujud pemeliharaan
relasi yang baik dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas sesaat untuk mendongkrak
Prinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik secara
ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR mesti peduli dan
17
Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke dalam cost
structure perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada akhirnya akan
ditransformasikan ke harga jual produk. CSR yang benar tidak membebani konsumen.
perusahaan lain.
6. Mereduksi biaya.
Kegiatan CSR juga akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini
disebabkan karena :
setempat.
3. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR
18
Manfaat CSR bagi Masyarakat, Kegiatan CSR perusahaan akan memberikan
masyarakat.
penyediaan fasilitas air bersih, atau dengan membuka klinik kesehatan yang tidak
Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah. Melalui CSR akan
19
bagi rakyatnya menjadi lebih ringan dengan adanya partisipasi pihak swasta
(perusahaan) melalui kegiatan CSR. CSR yang dapat berperan dalam mengatasi
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh
Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales
bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang
merupakan bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan.
Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling
memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor
atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan
CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari
perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan
perusahaan tersebut.
Laporan CSR suatu korporasi umumnya berupa biaya yang dianggarkan berdasarkan
keputusan CEO (chief executive officer) suatu korporasi dan bersifat sukarela sehingga tidak ada
batas bawah ataupun batas atas dalam penentuan alokasi biaya CSR. Alokasi biaya diperolah dari laba
bersih korporasi yang akan diimplementasikan pada periode berjalan berikutnya. Anggapan bahwa
CSR merupakan suatu investasi membuat CSR tidak dapat diterima dalam laporan laba rugi.
20
Meskipun dianggap sebagai investasi, CSR justru tidak dapat masuk dalam laporan neraca. Hal ini
dikarenakan CSR merupakan investasi yang bersifat tanggungjawab sosial bukan profit oriented
dalam hal ini berhubungan dengan posisi keuangan korporasi sehingga nilai aset dari CSR tidak layak
biaya adalah bahwa sifat dasar CSR dan dampak yang diharapkan dari implementasi CSR.
Dimana CSR diharapkan memberikan manfaat dan nilai tambah bagi korporasi secara langsung
ataupun tidak. Secara langsungnya adalah dapat meningkatkan goodwill korporasi, perbaikan
lingkungan sekitar, perbaikan nasib karyawan dan masyarakat, dan lain-lain. Keuntungan secara tidak
langsungnya berupa corporate branding based on product menjadi lebih baik dimata konsumen serta
kelangsungan usaha akan berjalan dengan lancar (diluar asumsi keuangan). Apabila dikaitkan
dengan perpajakan maka asumsi CSR merupakan investasi justru jauh lebih relevan
Alasannya bahwa jika biaya maka jelas akan menjadi pengurang bagi penghasilan bruto
korporasi sehingga pajak yang dibayarkan akan menjadi lebih kecil, sehingga dalam hal ini institusi
pajak dan pemerintah akan mendapatkan kerugian. Juga bahwa biaya CSR merupakan suatu
tanggung jawab moral korporasi terhadap pihak internal dan eksternal sehingga
sifatnya lebih kepada kegiatan sosial korporasi, dan juga CSR ini hampir mirip dengan
natura (kenikmatan yang diberikan korporasi terhadap piha internal korporasi) dimana dalam UU
perpajakan di Indonesia, natura tidak boleh dijadikan salah satu indikator pengurang penghasilan
bruto. Maka sesuai asumsi diatas bahwa CSR memang tidak dapat dicampur dalam laporan laba rugi
maupun neraca, sehingga selayaknya biaya CSR harus dilaporkan secara terpisah dan
dipertanggungjawabkan secara terpisah pula. ada beberapa bagian atau lokasi pengungkapan
dalam laporan tahunan yaitu overview, surat dari dewan komisaris, surat dari dewan
direksi, catatan atas laporan keuangan, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari tempat
21
atau lokasinya dalam laporan tahunan, maka lokasi yang paling banyak digunakan
perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau
laporan keberlanjutan (sustainability report). Akan tetapi laporan tersebut sangat luas
formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu
industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekadar
"pemanis bibir" (suatu basa-basi). Namun, Bagaimanapun laporan CSR atau laporan
keuangan atau aspek sosial perusahaan dalam laporan keuangan dan laporan tahunan,
pengungkapan ini antara lain disebabkan belum terdapat standar khusus yang dapat
tersebut.
yaitu di lihat tema yang diungkapkan, tingkat pengungkapan, lokasi atau tempat
pengungkapan tersebut dilakukan dalam laporan tahunan maupun dipandang dari tipe
pengungkapan. Semakin banyak tema dan item atau unsur yang diungkapkan oleh
22
Belum adanya stadar pasti mengenai pengakuan CSR dalam laporan keuangan
dan bagaimana atau untuk apa dana CSR tersebut di gunakan. ada beberapa proses
awal sampai dana CSR tersebut keluar dari perusahaan. sistem pencatatan akuntansi
sebenarnya. Pada proses awal, sewaktu perusahaan mencadangkan dana CSR, ada 3
metode yang dapat digunakan oleh perusahaan. Adapun Metode nya sebagai berikut:
Dalam metode ini dana CSR diakui sebagai Aset Tetap. Contoh Jurnal:
Kas xxx
Dalam metode ini CSR yang dianggap sebagi aset tetap adalah CSR yang bisa
seperti promosi produk atau promosi perusahaan. Setelah dicatat sebagai nilai aset
tetap. berarti ada penyusutan. Di dalam penyusutannya, Csr tersebut di estimasi oleh
perusahaan untuk ditentukan umur ekonomisnya. Barulah pertahun nya di akui sebagai
2. Metode Biaya
Dalam metode ini dana CSR diakui sebagai biaya atau beban. Contoh Jurnal:
23
Kas xxx
3. Metode Investasi
Dalam metode ini dana CSR diakui sebagai Investasi atau aktiva tak berwujud.
Contoh Jurnal:
Kas xxx
24
BAB III
CONTOH KASUS
Djarum Bakti Sosial atau Djarum Foundation yang telah ada sejak perusahaan ini
berdiri pada tahun 1951 dan terus tumbuh bersama dan menjadi bagian yang tak
royong dan saling tolong-menolong, Djarum Bakti Sosial terus mencoba menjadi yang
masyarakat. Lembaga CSR pada PT Djarum merupakan lembaga CSR terbaik karena
sifatnya yang berbentuk lembaga terpisah dari perusahaan Djarum sendiri dan
kegiatan CSR pada PT Djarum dilakukan sebagai strategi bisnis serta sebagai
tanggungjawab moral. Sebagai strategi bisnis karena untuk kepentingan corporate atau
sedangkan tanggung jawab moral sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dan
negeri. Dan laporan CSR pada PT Djarum disusun hanya untuk kepentingan internal
saja dan bersifat rahasia. Laporan formal tidak disusun dan dipublikasikan karena
masih bersifat voluntary dan tidak ada sanksi bagi perusahaan yang tidak melakukan
pelaporan CSR, hanya sebagian saja yang dimasukan dalam CALK pada laporan
25
3.2 Mekanisme Kegiatan CSR PT. Djarum
Beragam kegiatan sosi al telah dilakukan oleh PT. Djarum melalui Djarum
Suatu Kegiatan Bakti Sosial yang bermanfaat untuk masyarakat dan kegiatan
kemanusiaan. Seperti kegiatan Donor darah yang diadakan setiap tiga bulan sekali dan
bekerjasama dengan PMI. Selain kegiatan rutin donor darah, PT. Djarum juga
dan merayakan Hari Raya Idul Adha. PT. Djarum juga melakukan penyerahan hewan
kurban yang dilakukan hampir diseluruh daerah Indonesia. Kegiatan ini rutin diadakan
PT. Djarum setiap tahunnya, sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap
dapat membawa nama besar Indonesia di kancah Internasional. Prestasi demi prestasi
pun mulai nampak dan mengalir semakin deras. Melalui pembibitan dan pembinaan
dunia.
Sebut saja Liem Swie King, Kartono, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Hadiyanto,
Heryanto, dan Hadibowo, yang dijuluki “The Magnificent Seven of Djarum” saat
merebut Piala Thomas 1984 di era 1970 hingga 1980-an. Kemudian di sektor putri ada
Ivana Lie, Kho Mei Hwa dan Ho Djay Ging. PB Djarum secara rutin melakukan seleksi
26
audisi umum satu kali dalam setahun, di setiap musim liburan sekolah anak-anak.
Audisi umum ini dilakukan untuk mencari bibit bulutangkis yang berpotensi di usia 10-
15 tahun. Pendaftar yang memenuhi persyaratan boleh mengikuti audisi umum tanpa
dipungut biaya.
yang berbeda setiap kali penyelenggaraan. Kegiatan ini diisi dengan coaching
clinic untuk atlet pemula dan pelatih lokal yang memaparkan hal-hal mendasar dalam
melatih seorang atlet dan memolesnya untuk menjadi seorang juara serta pertandingan
eksebisi yang menampilkan legenda PB Djarum, atlet PB Djarum yang masih aktif dan
atlet lokal.
untuk membantu resapan air. Ribuan jenis tanaman peneduh telah ditanam, dan usaha
tersebut berkembang luas juga menjangkau sebagian besar wilayah pulau Jawa bagian
tengah.
Sejak tahun 1984, Djarum Beasiswa Plus secara konsisten berperan aktif
berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk manusia
Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan luas serta menjadi pemimpin yang
ber-intelektual dan cerdas emosional. Para calon penerima Djarum Beasiswa Plus
Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ), sehingga mereka memiliki kecerdasan
27
e. Bakti Seni dan Budaya Djarum Fondation
Sejak tahun 1992, melalui program Djarum Apresiasi Budaya, Djarum telah
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Bengkel Teater Rendra, Teater
Koma, Putu Wijaya, Teater Mandiri, Butet Kartaredjasa, Teater Gandrik, dan lain-lain.
Kudus. Program untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni sastra juga dibangun,
antara lain bekerjasama dengan Yayasan Lontar menerbitkan Seri buku Modern
bahasa Inggris supaya karya tersebut dapat dibaca dan dikenal oleh masyarakat
Selain mendukung event seni rupa, PT. Djarum juga bekerjasama dengan Rudi
28
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tuntutan pilihan yang tidak
bisa dihindarkan lagi karena suka tidak suka kegiatan CSR harus dikerjakan sebagai
bentuk tanggung jawab terhadap shareholder (pemegang saham). Dan CSR juga suatu
pilihan yang mana pilihan tersebut dilandasi oleh kesadaran dari perusahaan yang
tidak hanya pada pemegang saham dan konsumen saja tetapi ia juga harus memenuhi
CSR merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan pada dasarnya memiliki
konsep dengan visi yang sama untuk pembangunan yang berkelanjutan. Konsep yang
perusahaan. berbicara tentang visi keberlanjutan dari CSR, hal ini berkaitan dengan
proses-proses yang menjadi tahapan yang harus dilewati oleh perusahaan. Penerapan
CSR dimulai dari pengokohan perusahaan untuk mencapai keberhasilan dari segi
finansial dan ekonomi, sehingga dapat berdampak pada sosial dan lingkungan.
Sementara itu, adanya isue-isue yang berkembang dalam penerapan CSR ini juga
menjadi hal yang perlu diantisipasi terlebih jika isue yang dimaksud lebih kepada
1.2 Saran
29
Penyusun mencoba memberi saran yang sekiranya bermanfaat yaitu:
Disarankan agar perusahaan tetap melaksanakan kegiatan CSR, dikarenakan CSR dapat
memberikan manfaat yang lebih terhadap perusahaan. Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
kami miliki.
30
DAFTAR PUSTAKA
Fuji Astuti Erni, dkk. 2016. Makalah Corporate Social Responsibility. Fakultas Ekonomi
Loko Adreas. 2016. Transformasi Menuju Akuntansi Hijau : Desain Konsep dan Praktik,
Sekar Saraswati Yuko. 2014. Implementasi dan Pelaporan CSR : Strategi Bisnis atau
Tanggungjawab Moral (Studi Kasus pada Praktik CSR PT Djarum) . Fakultas Ekonomika
http://Budyutama.blogspot.co.id/2013/10/corporate-social-responsibility-
contoh.html?m=1
http://i-makalah.blogspot.com/2013/02/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-csr.html
http://romannaart.blogspot.com/2013/05/makalah-csr.html
http://www.academia.edu/4773325/Program_CSR_PT._Unilever_Indonesia
http://www.djarumfoundation.org
31