Anda di halaman 1dari 211

Homepage RSS

Search:

Makalah MSDM-Pengaruh Motivasi Kerja


dengan Prestasi Kerja Karyawan
Senin, 12 November 2012

Makalah MSDM-Pengaruh Motivasi Kerja dengan Prestasi


Kerja Karyawan
Browse Home Makalah Makalah MSDM-Pengaruh Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja
Karyawan
Tugas Individu
Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Pembimbing
Dr. Tuti Khairani, M.Si

PENGARUH MOTIVASI KERJA


DENGAN PRESTASI KERJA
KARYAWAN

Disusun Oleh:

Jasma Erti
1101112289
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU ( UR )
PEKANBARU

2012/2013

KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya sampaikan kepada Allah SWT

yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan


Tugas yang

berjudul Pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja

karyawan tepat pada waktunya. Selanjutnya saya juga mengucapkan


terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak menuangkan
ilmunya untuk kesempurnaan tugas ini.
Saya menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun, saya berharap tugas ini
hendaknya dapat bermanfaat bagi para pembaca agar dapat menambah
wawasan dan pengetahuannya. Atas perhatiannya, saya mengucapkan
terima kasih.
Pekanbaru, 5 November 2012

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.

Latar belakang
Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan
manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sumber daya manusia yang mampu,

cakap, dan terampil serta memiliki keinginan untuk bekerja dengan giat dalam usaha mencapai
hasil kerja yang optimal merupakan modal penting perusahaan di dalam suatu perusahaan.
Mengacu pada kondisi di atas, penting bagi pihak perusahaan untuk dapat mengelola
sumberdaya manusianya melalui manajemen yang baik dengan memberikan kesempatan
karyawan untuk maju sehingga karyawan akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam bekerja.
Hal ini dapat dijadikan acuan dalam mengaktifkan motivasi kerja karyawan agar dapat bekerja
dengan giat untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan serta menjaga eksistensi perusahaan.
Kemajuan perusahaan juga tidak terlepas dari manajemen perusahaan dalam
menggunakan sumberdaya berupa material maupun finansial sebagai sarana pencapaian tujuan
yaitu mensejahterakan anggotanya.
Jurnal Bogor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media cetak yaitu koran
harian. Perusahaan ini memberikan beragam informasi kepada khalayak luas khususnya di
wilayah Bogor. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, para karyawan menjalankan tugas dan
kewajibannya secara tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga Jurnal Bogor dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pembaca.
Masalah yang kemudian timbul ialah motivasi kerja menyebabkan pelaksanaan kerja dan
pencapaian prestasi yang lebih baik atau sebaliknya. Sehubungan dengan hal itu maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh terhadap hubungan antara motivasi kerja dengan
prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor.
2.

Perumusan Masalah
Perusahaan tidak saja mengharapkan sumber daya manusia yang dimiliki itu terampil,
tetapi juga dapat bekerja dengan giat dan dapat mencapai hasil yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Kemampuan dan kecakapan serta keterampilan tidak berarti jika sumberdaya
manusia tersebut tidak mempunyai semangat kerja yang tinggi.
Suatu perusahaan perlu memperhatikan aspek manajemen sumberdaya manusia terutama
aspek motivasi kerja. Manajer perusahaan harus menyadari pemberian motivasi merupakan
faktor yang menentukan dalam usaha peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan pada
perusahaan, sehingga manajer merasa perlu memberikan dorongan motivasi yang tepat, guna
memperbaiki manajemen mutu perusahaan dan segera mencari tahu tentang berbagai kebutuhan

dan harapan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja, serta dapat memotivasi mereka untuk
bekerja maksimal mencapai tujuan perusahaan.
3. Tujuan Pembuatan makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Dosen Pembimbing Dr.
Tuti Khairani, M.Si
2.

Dalam rangka pemahaman yang lebih dalam tentang pembahasan materi tentang
Ketenagakerjaan .

3. Mengkaji hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan.


BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
1. Deskripsi dan Bagan
Sumberdaya manusia adalah sebagai faktor unik yang dicirikan oleh sifatnya yang aktif,
responsif, emosi, dan kritis tehadap setiap fenomena yang dihadapi. Termasuk dalam batasan
sumberdaya manusia antara lain tingkat pengetahuan, pendidikan, pengalaman, keterampilan,
kesehatan, dan etos kerja (Mangkuprawira, 2003). Karena itu tidak menutup kemungkinan
adanya perbedaan kepentingan tujuan karyawan dan kepentingan tujuan perusahaan
Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan diperlukan
sumberdaya manusia yang berkualitas. Sumberdaya manusia yang berkualitas adalah manusia
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya sebagai
pelaksana aktivitas perusahaan, memiliki energi, dan bakat serta profesionalitas yang tinggi.
Oleh sebab itu sebuah perusahaan perlu mengetahui seberapa besar keinginan karyawan untuk
bekerja dengan giat guna memenuhi kebutuhannya. Hal ini ditentukan oleh motivasi kerja yang
dimiliki masing-masing karyawan dan lingkungan atau iklim perusahaan, sehingga perusahaan
dapat mengambil keputusan yang bijaksana dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan
karyawan secara umum dan tidak merugikan perusahaan.
Melihat pada konteks di atas, maka penulisan ini akan melihat faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan serta prestasi kerja karyawan. Pada Gambar. 2
disajikan bagan kerangka berpikir yang berkaitan dengan variabel-variabel.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual

Motivasi dalam diri seorang karyawan timbul karena adanya faktor internal dan eksternal.
Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, jumlah tanggungan dalam keluarga
termasuk ke dalam faktor internal seorang karyawan dalam perusahaan dalam melakukan
pekerjaan, kemudian motivasi yang timbul dari faktor eksternal seorang karyawan diantaranya
ialah hubungan atasan dan bawahan, hubungan sesama rekan kerja, peraturan dan kebijakan
perusahaan, kondisi kerja, kompensasi, penunjang kesehatan. Motivasi kerja karyawan akan
mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja karyawan ini dapat dinilai dari kualitas
kerja, tanggung jawab terhadap pekerjaan, kerjasama dengan rekan kerja, orientasi terhadap
konsumen, dan inisiatif karyawan.

BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Mangkuprawira (2003) mendefinisikan sumber daya manusia sebagai unsur produksi


yang unik dibanding dengan unsur produksi lainnya. Dikatakan unik karena memiliki unsur
kepribadian yang aktif, memiliki emosi, responsif, dan kritis terhadap setiap fenomena yang
dihadapinya. Dengan demikian memanfaatkan manusia sebagai unsur produksi tidak dapat
didekati dari pendekatan mekanis. Manusia tidak dapat dipandang sebagai makhluk yang
pasrah dan akan menerima segala sesuatu tindakan yang dikenakan padanya.
Dessler (1997) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan
serangkaian kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek
orang atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian. Sedangkan Stoner, J.A.F dan R.E.
Freeman (1994) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia mencakup tujuh kegiatan
dasar yaitu perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, sosialisasi, pelatihan serta
pengembangan, penilaian prestasi, promosi, pemindahan, demosi, dan pemutusan hubungan
kerja (PHK).
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu ilmu yang mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat (Hasibuan, 2001). Flippo (1994) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian dari pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, integrasi, dan pemeliharaan tenaga kerja untuk tujuan
membantu atau menunjang tujuan orang, individu, dan sosial.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas pada prinsipnya memiliki perumusan yang
sama terhadap pengertian manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia
adalah

suatu

penerapan

fungsi-fungsi

manajemen

yaitu

fungsi-fungsi

perencanaan,

pengorganisasian, penentuan staf serta kepemimpinan, dan pengendalian. Sedangkan rumusan


yang menekankan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu seni, disamping
sebagai ilmu, mengandung arti bahwa dalam mencapai tujuan yang diinginkan (organisasi),
seorang pimpinan atau manajer amat tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi
orang-orang yang ada dibawahnya oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa manajemen adalah
seni mempengaruhi orang lain (bawahan).
2. Prestasi Kerja Karyawan

Prestasi kerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material
maupun non fisik/non material yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan deskripsi
pekerjaan perlu dinilai hasilnya setelah tenggang waktu tertentu (Nawawi, 2005).
Menurut Hasibuan (2001) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yag dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibedakan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Hasibuan juga menerangkan bahwa prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor
penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi
ketiga faktor tersebut, maka akan semakin besar prestasi kerja karyawan yang bersangkutan.
Bernardin dan Russel diacu dalam Ruky (2006) mendefinisikan prestasi sebagai suatu
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu selama kurun
waktu tertentu.
Suprihanto (2006) mengatakan bahwa pada dasarnya prestasi kerja adalah hasil kerja
seseorang dalam periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
3. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Pencapaian tujuan organisasi dilakukan oleh seluruh anggota dengan melaksanakan tugas
yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan beban dan volume kerja yang dikelola oleh suatu
manajemen. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota yang berfungsi sebagai bawahan
perlu dinilai hasilnya setelah tenggang waktu tertentu melalui suatu program (Istijanto, 2006).
Program/rangkaian usaha ini dapat dikatakan sebagai penilaian terhadap prestasi kerja karyawan.
Sementara Bernadin diacu dalam Ruky (2006) menyatakan bahwa penilaian prestasi merupakan
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan
tertentu selama kurun waktu tertentu.
Menurut Nawawi (2005), pada hakekatnya penilaian prestasi kerja karyawan yang
merupakan kegiatan manajemen SDM adalah suatu proses pengamatan (observasi) terhadap
pelaksanaan pekerjaan oleh seorang pekerja yang memiliki hak-hak asasi yang dilindungi.
Menurut Hasibuan (2001) penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan
standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan, menetapkan kebijaksanaan
mengenai promosi atau balas jasanya.

Istijanto (2006) menjabarkan bahwa indikator/tolak ukur/kriteria bawahan dalam


melaksanakan pekerjaan terdiri atas beberapa aspek yaitu kualitas kerja, tanggung jawab
terhadap pekerjaan, kerja sama dengan rekan kerja, orientasi terhadap pelanggan dan inisiatif
karyawan.
Pada giliran berikutnya, hasil dari penilaian/pengukuran prestasi kerja karyawan dapat
dijadikan informasi yang berharga bagi para manajer, misalnya dapat melihat apakah pekerja
mengerjakan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya, memberikan gambaran tentang
kekurangan dan kelebihan pekerja dalam melaksanakan tugasnya, mengetahui keefektifan dan
keefisienan kontribusi pekerja terhadap organisasi, dapat dikaitkan dengan pengambilan
keputusan dan kebijakan manajer, dan dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan organisasi/
perusahaan seperti pengembangan karir (promosi atau pemindahan), suksesi dan kaderisasi,
penyusunan program pengembangan dan pelatihan karyawan, penetapan gaji/upah dan
kompensasi tidak langsung, review strategi bisnis dan lain-lain (Nawawi, 2005).
Menurut Hasibuan (2001), penetapan penilai yang berkualitas harus berdasarkan syaratsyarat berikut:
1.

Jujur, adil, objektif mengetahui pengetahuan yang mendalam tentang unsur-unsur yang akan
dinilai agar penilaiannya sesuai dengan realitas/fakta yang ada.

2. Hendaknya mendasarkan penilaian atas dasar benar/salah, baik/buruk terhadap unsur-unsur yang
dinilai sehingga hasil penilaiannya jujur, adil, dan objektif.
3. Harus mengetahui secara jelas uraian pekerjaan dari setiap karyawan yang akan dinilai agar hasil
penilaiannya dapat dipertangunggjawabkan.
4. Harus mempunyai wewenang formal agar penilai dapat melaksanakan tugas dengan baik.
4. Teori Motivasi
Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan,
sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi
yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang
berlangsung secara sadar.
Sehubungan dengan uraian di atas, dapat dibedakan dua bentuk motivasi kerja. Kedua
bentuk tersebut adalah sebagai berikut:

1.

Motivasi Intrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai
individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/makna pekerjaan yang
dilaksankannya.

2.

Motivasi Ekstrensik adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai
individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara
maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena upah/gaji yang tinggi,
jabatan/posisi yang terhormat atau memiliki kekuasaan yang besar, pujian, hukuman dan lainlain.
Lingkungan suatu organisasi/perusahaan terlihat kecenderungan penggunaan motivasi
ekstrinsik lebih dominan daripada motivasi intrinsik. Kondisi itu terutama disebabkan tidak
mudah untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri pekerja, sementara kondisi kerja di
sekitarnya lebih banyak menggiringnya pada mendapatkan kepuasan kerja yang hanya dapat
dipenuhi dari luar dirinya.
Manusia merupakan makhluk yang keinginannya tidak terbatas atau tanpa henti, alat
motivasinya adalah kepuasan yang belum terpenuhi serta kebutuhannya berjenjang, artinya jika
kebutuhan yang pertama terpenuhi maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang pertama,
dan berlaku seperti itu. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat dan organisasi
maka akan semakin tinggi faktor yang dirasakan menjadi kebutuhan orang tersebut.

a.

Teori Maslow
Adapun hierarki kebutuhan menurut Maslow adalah sebagai berikut (Hasibuan, 2001):

Gambar 1. Hierarki Kebutuhan Maslow


Sumber: Hasibuan, 2001
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadangkadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai
kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder.
Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat,
jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia
merupakan individu yang unik. Kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi
bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
b. Teori Herzberg
Herzberg dikutip oleh Umar (1999) mengemukakan teori dua faktor atau sering disebut
sebagai Herzberg two factor motivation theory. Menurutnya pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya dipengaruhi dua faktor utama yang merupakan kebutuhan, yaitu:
1. Maintenance Factor (faktor pemeliharaan atau faktor higinis)
Menurut teori ini terdapat serangkaian kondisi ekstrinsik yaitu keadaan pekerjaan yang
menyebabkan rasa tidak puas di antara karyawan. Kondisi ini adalah faktor yang membuat orang
tidak puas, disebut juga higiene factor, karena faktor tersebut diperlukan untuk mempertahankan
tingkat yang paling rendah, yaitu tingkat tidak ada kepastian. Faktor ini berhubungan dengan
hakikat pekerja yang ingin memperoleh kebutuhan (ketentraman) badaniah. Kebutuhan ini akan

berlangsung terus menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
Faktor pemeliharaan ini meliputi balas jasa (gaji dan upah), kondisi kerja, kebijakan serta
administrasi perusahaan, kepastian pekerjaan, hubungan antar pribadi (atasan dan bawahan),
kualitas supervisi, kestabilan kerja, dan kehidupan pribadi.
2. Motivation Factor (faktor motivasi)
Merupakan faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan
penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. Kebutuhan ini
meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan kerja yang diperoleh dalam pekerjaan akan
mendorong motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Faktor-faktor
tersebut meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan,
pengembangan potensi individu, ruangan yang nyaman, dan penempatan kerja yang sesuai.
5. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri
seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non materi, yang
dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat
seseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk
menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang dimiliki
seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.
Hasibuan (2001) mengungkapkan bahwa motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi agar mau bekerjasama secara produktif untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, mau bekerja dan antusias mencapai hasil yang
optimal. Sedangkan Manullang (2000) mendefinisikan motivasi sebagai pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang
lain. Dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini
bertujuan untuk menggiatkan karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil
sebagaimana dikehendaki oleh orang tersebut.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Gellerman dikutip oleh Martharia (1999) menyatakan bahwa faktor-faktor motivasi kerja
yang paling kuat adalah terpenuhinya kebutuhan dasar untuk mempertahankan hidup yaitu
makan, minum, tempat tinggal, dan sejenisnya. Kemudian kebutuhannya meningkat yaitu
keinginan mendapatkan keamanan hidup. Dalam taraf yang lebih maju, bila rasa aman telah
terpenuhi mereka mendambakan barang mewah, status, dan kemudian prestasi.
Untuk meningkatkan kinerja pegawai, organisasi perlu melakukan perbaikan kinerja.
Dalam hal ini, menurut Furtwengler (2003) terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatian oleh
suatu organisasi di dalam melakukan perbaikan kinerja, yaitu faktor kecepatan, kualitas, layanan,
dan nilai. Selain keempat faktor tersebut, juga terdapat faktor lainnya yang turut mempengaruhi
kinerja pegawai, yaitu keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah,
kreativitas, terampil berkomunikasi, inisiatif, serta kemampuan dalam merencanakan dan
mengorganisir kegiatan yang menjadi tugasnya. Faktor-faktor tersebut memang tidak langsung
berhubungan dengan pekerjaan, namun memiliki bobot pengaruh yang sama.
Menurut teori situasi kerja Stoner, J.A.F dan R.E. Freeman (1994), situasi kerja yang
dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah:
a.

Kebijakan perusahaan, seperti skala upah dan tunjangan pegawai (cuff, pensiun dan tunjangantunjangan), umumnya mempunyai dampak kecil terhadap prestasi individu. Namun
kebijaksanaan ini benar-benar mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap bergabung dengan
atau meninggalkan organisasi yang bersangkutan dan kemampuan organisasi untuk menarik
karyawan baru.

b.

Sistem balas jasa atau sistem imbalan, kenaikan gaji, bonus, dan promosi dapat menjadi
motivator yang kuat bagi prestasi seseorang jika dikelola secara efektif. Upah harus dikaitkan
dengan peningkatan prestasi sehingga jelas mengapa upah tersebut diberikan, dan upah harus
dilihat sebagai sesuatu yang adil oleh orang-orang lain dalam kelompok kerja, sehingga mereka
tidak akan merasa dengki dan membalas dendam dengan menurunkan prestasi kerja mereka.

c.

Kultur organisasi, meliputi norma, nilai, dan keyakinan bersama anggotanya meningkatkan atau
menurunkan prestasi individu. Kultur yang membantu pengembangan rasa hormat kepada
karyawan, yang melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan yang memberi
mereka otonomi dalam merencanakan dan melaksanakan tugas mendorong prestasi yang lebih
baik dari pada kultur yang dingin, acuh tak acuh, dan sangat ketat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat bahwa secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja sangat bervariasi. Namun secara umum faktor-faktor tersebut
dapat dikelompokan menjadi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktorfaktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, yang datangnya dari dalam diri seseorang.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yang
bersumber dari lingkungan kerja perusahaan.
7. Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan
Keberadaan karyawan tentunya menjadi salah satu poin penting ketika Anda menjalankan
sebuah usaha. Berbagai pekerjaan operasional maupun manajerial akan terasa lebih ringan,
dengan adanya dukungan dari para karyawan.
Sebagai pelaku bisnis yang didukung oleh para karyawan, sudah sepantasnya bila Anda
terus membangun hubungan baik antara karyawan dan perusahaan yang Anda pimpin. Karena
bagaimanapun juga, keberadaan mereka memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
kesuksesan bisnis yang Anda bangun.
Pentingnya peran karyawan terhadap perkembangan usaha, mendorong sebagian besar
pemimpin perusahaan untuk selalu memotivasi para karyawan agar bisa bekerja secara optimal.
Sebab, semakin bagus performa yang diberikan para karyawan, maka semakin besar pula
peluang bagi sebuah bisnis untuk mencapai kesuksesannya.
Lalu, langkah apa saja yang bisa digunakan para pemimpin untuk meningkatkan motivasi
kerja karyawan?
Tingkatkan motivasi kerja karyawan melalui training
Terkadang menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar
karyawan merasa jenuh dan bosan. Dampaknya, motivasi karyawan akan turun sehingga mereka
tidak bekerja secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan motivasi karyawan, Anda perlu
mengadakan training khusus bagi para karyawan. Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk
meningkatkan ketrampilan kerja mereka, atau sekedar training untuk membangun kembali
motivasi karyawan yang mulai turun.
Berikan reward bagi karyawan yang berprestasi
Tidak ada salahnya jika Anda memberikan reward khusus bagi karyawan yang berprestasi. Bisa
berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih

perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti cukup efektif, sehingga karyawan lebih
bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi berikutnya bagi perusahaan.
Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan
Sebagai pemimpin perusahaan, Anda juga perlu melakukan pendekatan pada para karyawan
Anda. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing dari mereka,
sebab hal ini akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi perkembangan setiap karyawan.
Mana karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus, dan mana karyawan yang
membutuhkan dukungan Anda untuk mencapai keberhasilan seperti rekan-rekan lainnya. Tentu
dengan pendekatan tersebut, Anda dapat membantu karyawan yang kesulitan mengerjakan
tugasnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti karyawan lainnya.
Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak karyawan dan pemilik usaha, menjadi langkah jitu untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut
merasakan kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama
membesarkan perusahaan semakin meningkat. Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya,
yang bisa mengakrabkan semua karyawan di perusahaan Anda. Lingkungan kerja yang hangat
dan akrab, akan membuat karyawan merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya.

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penentuan staf serta kepemimpinan, dan
pengendalian. Sedangkan rumusan yang menekankan bahwa manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu seni, disamping sebagai ilmu, mengandung arti bahwa dalam mencapai
tujuan yang diinginkan (organisasi), seorang pimpinan atau manajer amat tergantung pada
kemampuannya untuk mempengaruhi orang-orang yang ada dibawahnya oleh sebab itu, sering
dikatakan bahwa manajemen adalah seni mempengaruhi orang lain (bawahan).

Menurut Hasibuan (2001) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yag dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibedakan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Menurut Hasibuan (2001) penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata
dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan, menetapkan
kebijaksanaan mengenai promosi atau balas jasanya.
Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab
atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang
berlangsung secara sadar.
Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri
seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non materi, yang
dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
Menurut Furtwengler (2003) terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatian oleh suatu
organisasi di dalam melakukan perbaikan kinerja, yaitu faktor kecepatan, kualitas, layanan, dan
nilai. Selain keempat faktor tersebut, juga terdapat faktor lainnya yang turut mempengaruhi
kinerja pegawai, yaitu keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah,
kreativitas, terampil berkomunikasi, inisiatif, serta kemampuan dalam merencanakan dan
mengorganisir kegiatan yang menjadi tugasnya. Faktor-faktor tersebut memang tidak langsung
berhubungan dengan pekerjaan, namun memiliki bobot pengaruh yang sama.
langkah apa saja yang bisa digunakan para pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan?
a.

Tingkatkan motivasi kerja karyawan melalui training.

b. Berikan reward bagi karyawan yang berprestasi.


c.

Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan.

d. Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara karyawan dan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1.Edisi 7. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Flippo, E.B. 1994. Manajemen Personalia. Jilid 2. Edisi Keenam. Editor : Alfonso Sirait. Penerbit
Erlangga. Jakarta
Furtwengler, D. 2003. Penuntun Sepuluh Menit Penilaian Kinerja. (Alih Bahasa : Fandy Tjiptono).
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-dimensi Kerja
Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mangkuprawira, S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Edisi 2. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Manullang, M. 2000. Manajemen Personalia. Edisi 3. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Martharia. 1999. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Ruky, AS. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Safaria, Triantoro. 2004. Kepemimpinan Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Siegel, S. 1994. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Suyuti Z, penerjemah. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Nonparametric Statistics for the Behavioral
Sciences.
Stoner, J.A.F dan R.E. Freeman. 1994. Manajemen. Jilid 1. Edisi Kelima. Intermedia. Jakarta.
Suprihanto. 2006. Prestasi Kerja. www.google.com. [12 Januari 2009].
Umar, H. 1999. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Edisi kedua. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Wahjosumidjo. 1994. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Grafindo. Jakarta.
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Judul: Makalah MSDM-Pengaruh Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja Karyawan; Ditulis oleh Qaid Minangkabawi; Rating Blog: 5
dari 5

Diposkan oleh Qaid Minangkabawi di 11.40


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Makalah
6 komentar:
1.
sarah sarahameera5 Mei 2014 01.14
saya boleh tidak meminta untuk menambah makalah saya
Balas
2.
sarah sarahameera5 Mei 2014 01.16
saya boleh tindak sediki mencopy malah kamu
Balas
3.
mas likin2 Oktober 2014 21.52
boleh minta copy'an makalah'nya gk?
Balas
4.
Anonim27 Oktober 2014 08.42
bolehkah saya minta copyan makalahnya?
Balas
5.
Jinny Herawati6 Mei 2015 03.19
boleh nie dicopy ya buat tambahan bahan membuat makalah :)
Kerajinan tangan dari kardus bekas

kerajinan dari barang bekas


Balas
6.
EXPO CPNS BUMN2 Juni 2015 20.34
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan
Kerja BUMN
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Translate

Widget Animasi

Labels

Catatan (37)

Data (5)

Ebook. (1)

Internet Adm Negara (1)

Lain-lain (6)

Makalah (14)

Resume (9)

Lihat Arsip Disini

Mei (1)

November (55)

Blog-Blog Keren Sedunia

Administrasi Publik

Blog Penulis Terbaik Dunia :D

Forum Aktif Menulis Indonesia

Blog Anak Hubungan Internasional :D

Telusuri Facebook

Pemilik Blog

Like FB Berbagi Pengetahuan

Download Ebook Gratiss!!!


Kita-Kita

Pengunjung

-->
Get this widget![close]

Gambar template oleh Juxtagirl. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog

About

Welcome to Dr. Adie E. Yusuf Blogs !


Implementation of learning organization in management
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
Published May 6, 2008 Uncategorized 335 Comments

Disusun oleh:
Dr.H. ADIE E. YUSUF, SPd.MA

Selama lebih dari puluhan tahun misteri motivasi dan kinerja diungkap oleh para
pakar psikologi untuk mencari akar masalah terjadinya motivasi dan demotivasi di
lingkungan kerja. Beberapa ahli psikologi bahkan ada yang melakukan riset dan
eksperimen untuk mengkaji terjadinya motivasi dalam pekerjaan dan menentukan
faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi atau menurunkan motivasi individu di
tempat kerja.

A. APA ITU MOTIVASI ?


Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang
dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena
perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam
mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk
mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P.
Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi
dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka
ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya
yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan
intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi.
Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan
yang tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang dorongan dari
dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan
tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi
pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi berada dalam
kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya.
Proses

motivasi

yang

menunjukkan

kebutuhan

yang

tidak

terpuaskan

akan

meningkatkan tegangan dan memberikan dorongan pada seseorang dan menimbulkan


perilaku digambarkan sebagai berikut:

Kebutuhan tidak terpuaskan


Tegangan
Dorongan
Perilaku Pencarian
Pengurangan Tegangan
Kebutuhan Terpuaskan
Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi.
Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja
seseorang kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena
terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja.
Kinerja yang tinggi adalah fungsi dan interaksi antara motivasi, kompetensi dan
peluang sumber daya pendukung, sehingga kinerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kinerja = f ( Motivasi x Kompetensi x Kesempatan )


B. TEORI MOTIVASI
Terdapat 5 teori motivasi yang paling popular dan berpengaruh besar dalam praktek
pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
1. Teori Efek Hawthorn
Penelitian oleh Elton Mayo pada perusahaan General Electric kawasan Hawthorn
di Chicago, memilki dampak pada motivasi kelompok kerja dan sikap karyawan
dalam bekerja. Kontribusi hasil penelitian tersebut bagi perkembangan teori
motivasi adalah:

Kebutuhan

dihargai

sebagai

manusia

ternyata

lebih

penting

dalam

meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan


kondisi fiisik lingkungan kerja.
Sikap karyawan dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi baik di dalam maupun di
luar lingkungan tempat kerja.
Kelompok informal di lingkungan kerja berperan penting dalam membentuk
kebiasaan dan sikap para karyawan.
Kerjasama kelompok tidak terjadi begitu saja, tetapi harus direncanakan dan
dikembangkan.
2. Teori Kebutuhan

Menurut Abraham Maslow, pada dasarnya karyawan bekerja untuk memenuhi


kebutuhan sebagai berikut:
Kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan social.
Kebutuhan harga diri.
Kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat hierarkis, yaitu suatu kebutuhan akan
timbul apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah dipenuhi. Setelah kebutuhan
fisiologis seperti pakaian, makanan dan perumahan terpenuhi, maka kebutuhan
tersebut akan digantikan dengan kebutuhan rasa aman dan seterusnya. Sehingga
tingkat kebutuhan seseorang akan berbeda-beda dalam bekerja. Seseorang yang
kebutuhan hanya sekedar makan, maka pekerjaan apapun akan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Teori X dan Y
McGregor mengemukakan dua model yang menjelaskan motivasi karyawan yang
bekerja yaitu teori X dan teori Y.
Teori X menganggap bahwa:
Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja.
Karyawan harus diawasi dengan ketat dan diancam agar mau bekerja dengan
baik.
Prosedur dan disiplin yang keras lebih diutamakan dalam bekerja.
Uang bukan satu-satunya faktor yang memotivasi kerja.
Karyawan tidak perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.
Teori Y menganggap bahwa:
Karyawan senang bekerja, sehingga pengawasan dan hukuman tidak diperlukan
oleh karyawan.
Karyawan akan memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi jika
merasa memuaskan.

Manusia cenderung ingin belajar.


Kreatifitas dan Imajinasi digunakan untuk memecahkan masalah.
4. Teori Hygine dan Motivator
Menurut Herzberg, faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda
dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja sebagai berikut.
Faktor Hygine meliputi :
Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya.
Sistem pengawasan.
Gaya kepemimpinan.
Kondisi lingkungan kerja.
Hubungan antar pribadi.
Gaji / upah.
Status.
Kesehatan dan keselamatan kerja.
Faktor Motivator meliputi :
Pengakuan.
Penghargaan atas prestasi.
Tanggungjawab yang lebih besar.
Pengembangan karir.
Pengembangan diri.
Minat terhadap pekerjaan.
5. Teori Motivasi Berprestasi
David McClelland menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai
kinerja yang tinggi. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan
pentingnya menetapkan target atau standar keberhasilan. Karyawan dengan ciriciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi.
Karyawan lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah tercapai
dibandingkan imbalan atas kinerja tersebut. Hal ini bukan berarti mereka tidak
mengharapkan imbalan, melainkan mereka menyukai tantangan.

Ada tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu:
Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation) yang meliputi tanggung jawab
pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil
risiko sedang.

Kebutuhan

berkuasa

(Power

motivation)

yang

meliputi

persaingan,

mempengaruhi orang lain.


Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan,
kerjasama dan perasaan diterima.
Dalam

lingkungan

pekerjaan,

ketiga

macam

kebutuhan

tersebut

saling

berhubungan, karena setiap karyawan memiliki semua kebutuhan tersebut


dengan

kadar

yang

berbeda-beda.

Seseorang

dapat

dilatihkan

untuk

meningkatkan salah satu dari tiga faktor kebutuhan ini. Misalnya untuk
meningkatkan kebutuhan berprestasi kerja, maka karyawan dapat dipertajam
tingkat kebutuhan berprestasi dengan menurunkan kebutuhan yang lain.

C. KARAKTERISTIK MOTIVASI BERPRETASI


McClelland seorang pakar psikologi dari Universitas Harvard di Amerika Serikat
mengemukakan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus mental yang
ada pada dirinya. Virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong seseorang
untuk mencapai kinerja secara optimal. Ada tiga jenis virus sebagai pendorong
kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan
berkuasa. Karyawan perlu mengembangkan virus tersebut melalui lingkungan kerja
yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perusahaan.
Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri seseorang melakukan
pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan berprestasi tinggi
merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berupaya mencapai
target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan
memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih lebih baik dari
sebelumnya.
Karyawan dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan, berani
mengambil risiko, sanggup mengambil alih tanggungjawab, senang bekerja keras.

Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan


dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik.
Berdasarkan pengalamam dan antisipasi dari hasil yang menyenangkan serta jika
prestasi sebelumnya dinilai baik, maka karyawan lebih menyukai untuk terlibat dalam
perilaku berprestasi. Sebaliknya jika karyawan telah dihukum karena mengalami
kegagalan, maka perasaan takut terhadap kegagalan akan berkembang dan
menimbulkan dorongan untuk menghindarkan diri dari kegagalan.
Ciri-ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut
McClelland adalah:
Menyukai tanggungjawab untuk memecahkan masalah.
Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil risiko.
Memiliki tujuan yang jelas dan realistik.
Memiliki rencana kerja yang menyeluruh.
Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang hasil prestasinya.
Senang dengan tugas yang dilakukan dan selalu ingin menyelesaikan dengan
sempurna.
Sebaliknya ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi berprestasi rendah adalah:
Bersikap apatis dan tidak percaya diri.
Tidak memiliki tanggungjawab pribadi dalam bekerja.
Bekerja tanpa rencana dan tujuan yang jelas.
Ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Setiap tindakan tidak terahan dan menyimpang dari tujuan.
Laporan hasil penelitian tentang gaya manajerial dari 16.000 manajer di Amerika
Serikat yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, menengah dan rendah
menunjukkan sebagai berikut :
Manajer dengan motivasi berprestasi yang rendah memiliki karakter pesimis dan
tidak percaya dengan kemampuan bawahannya. Sedangkan manajer dengan
motivasi berprestasi tinggi sangat optimis dan memandang bawahan baik dan
menyenangkan.

Motivasi manajer dapat diproyeksikan pada bawahannya. Bagi manajer yang


bermotivasi prestasi tinggi selalu memperhatikan aspek-aspek pekerjaan yang harus
diselesaikan dan mendiskusikan tugas pekerjaan yang harus dicapai bawahannya,
sehingga mereka akan menerima.
Manajer yang bermotivasi berprestasi tinggi cenderung menggunakan metode
partisipasi terhadap bawahannya, sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi
sedang dan rendah selalu menghindar dalam interaksi dan komunikasi terbuka.
Manajer yang prestasinya tinggi lebih memperhatikan pada manusia dan tugas /
produksi, manajer yang prestasinya sedang lebih memperhatikan tugas / produksi,
sedangkan manajer yang prestasinya rendah hanya memperhatikan kepentingan
pribadi dan tidak menghiraukan bawahannya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tingkat kinerja. Artinya, para
karyawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan cenderung memiliki tingkat
kinerja yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang motivasi berprestasinya rendah
kemungkinan akan memperoleh kinerja yang rendah.

D. TEKNIK MEMOTIVASI KERJA


Beberapa teknik untuk memotivasi kerja sebagai berikut :
1. Teknik Pemenuhan Kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan merupakan dasar bagi perilaku kerja. Motivasi kerja akan
timbul apabila kebutuhan dipenuhi seperti dikemukakan oleh Maslow tentang
hierarki kebutuhan individu yaitu :
Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, perumahan dan seksual.
Kebutuhan ini paling mendasar bagi manusia. Dalam bekerja, maka kebutuhan
karyawan yang harus dipenuhi adalah gaji / upah yang layak.
Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya dan
lingkungan kerja. Dalam bekerja, karyawan memerlukan tunjangan kesehatan,
asuransi dan dana pensiun.

Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan diterima dalam kelompok dan saling


mencintai. Dalam hubungan ini, karyawan ingin diterima keberadaanya di
tempat kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan harmonis.
Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang
lain. Dalam hubungan ini, karyawan butuh penghargaan dan pengakuan serta
tidak diperlakukan sewenang-wenang.
Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan
potensi. Dalam hubungan ini, karyawan perlu kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang secara pribadi.
2. Teknik Komunikasi Persuasif
Teknik komunikasi persuasif adalah satu teknik memotivasi kerja yang dilakukan
dengan cara mempengaruhi dari luar diri. Rumus teknik komunikasi persuasif
adalah ADIDAS sebagai berikut :

A ttention, yaitu perhatian yang penuh


D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara
I interest, yaitu minat dan kepentingan
D esicion, yaitu keputusan yang tepat
A ction, yaitu tindakan nyata
S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai
MENGATASI RACUN MOTIVASI
Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja
yang tinggi. Kegiatan memotivasi berkaitan dengan sejauhmana komitmen seseorang
terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang
motivasinya terhadap suatu pekerjaan rendan atau turun akan memiliki komitmen
terhadap pelaksanaan penyelesaian pekerjaannya. Karyawan tersebut termasuk orang
yang kurang semangat atau motivasi rendah. Pada dasarnya, yang membuat karyawan
kehilangan motivasi atau tidak semangat adalah situasi dan kondisi pekerjaan itu
sendiri.

Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan baik


Untuk mengetahui apakah seorang karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam
melakukan tugas akan dapat diketahui dengan mengamati karyawan dengan tandatanda motivasi baik adalah :
Bersikap positif terhadap pekerjaannya
Menunjukkan perhatian yang tulus terhadap pekerjaan orang lain dan membantu
mereka bekerja lebih baik
Selalu menjaga kesimbangan sikap dalam berbagai situasi
Suka memberi motivasi kepada orang lain walaupun kadang tidak berhasil
Selalu berpikir positif dari suatu kejadian

Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan buruk


Untuk mengetahui apakah seorang karyawan kehilangan motivasi tidak selalu mudah
karena jarang diungkapkan. Namun hal ini dapat diketahui dari perubahan sikap yang
terjadi pada dirinya yang dapat diamati. Tanda-tanda sikap karyawan yang tidak
memiliki motivasi kerja adalah :
Tidak bersedia bekerja sama
Tidak mau menjadi sukarelawan
Selalu datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa alasan
Memperpanjang waktu istirahat dan bermain game dalam waktu kerja
Tidak menepati tenggat waktu tugas
Tidak mengikuti standar yang ditetapkan
Selalu mengeluh tentang hal sepele
Saling menyalahkan
Tidak mematuhi peraturan

Cara mengatasi penurunan motivasi


Suatu hal yang perlu diperhatikan agar karyawan dan perusahaan tidak mengalami
kerugian akibat penutunan motivasi, maka kita perlu mengatasi masalah tersebut dan
mencegah dengan berupaya mengantisipasi kondisi yang terjadi.

Beberapa pendekatan untuk mengatasi atau mengurangi kekurangan semangat dan


motivasi dalam melaksanakan pekerjaan adalah dengan pendekatan kuratif dan
pendekatan preventif.
1. Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang
menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila
masalahnya tidak terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi
bila ternyata masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka
dan langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan
persepsi sehingga jalan keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau
konselor. Bila pihak yang berwenang tidak dapat ditemui secara langsung, hubungi
melalui surat atau telepon.
2. Pendekatan Antisipatif
Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja
dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal
yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenagkan diri di luar
ruang kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa atau
yoga. Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan.
About these ads
Related
Training Evaluation Model Part 1In "Performance"
Creativity and Innovation in OrganizationIn "Performance"
ASSESSMENT TECHNIQUEWith 3 comments
335 Responses to PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
Feed for this Entry Trackback Address

1.

orie May 15, 2008 at 9:03 am


salam kenal pak.
boleh minta bantuannya sedikit ga?

saya sedang kebingungan mencari pengertian ttg lingkungan kerja serta faktor2 yang
mempengaruhi kinerja seseorang dalam konteks lingkungan kerja tersebut
tlg bantu saya, dan mohon dikirimkan kembali melalui e-mail saya
terima kasih
Reply

lilis mulyati February 20, 2014 at 4:43 am


MOTIVASI DAN KINERJA GURU
Yang dimaksud motivasi ialah daya dorong yang dimiliki , baik secara intrinsik
maupun ekstrinsik, yang membuatnya mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga
dengan mengarahkan segala kemampuannya demi keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.
Yang dimaksud kinerja ialah apa yang telah dicapai,prestasi kerja yang dilihat,
atau kemampuan kerja (kamus bahasa Indonesia).
Berkaitan dengan kinerja,Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa kinerja
seseorang dan produktivitas kerjanya diterntukan oleh tiga faktor, yaitu motivasi,
kemampuan dan ketepatan penugasan. Ada beberapa faktor yang dapat
menimbulkan motivasi kerja Guru dianataranya , dorongan untuk bekerja,
tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas, dan penghargaan terhadap
tugas. Kinerja guru dapat diukur dari tugas utama guru, yaitu kinerja guru dalam
mendesain program pengajaran dan kinerja guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Dewasa ini pemerintah melakukan berbagai upaya untuk
mengembangkan standar kompetensidan sertifikasi guru dengan disyahkannya
UU guru dan dosen yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme dan
kompetensi guru.
Untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dalam rangka menuju era informasi dan
era teknologi sekaligus era globalisasi, maka seorang guru harus mrningkatkan
SDM yang ada pada dirinya. Untuk mencetak SDM guru yang berkualitas , yang
mampu bersanding bahkan bersaing dengan Negara Maju diperlukan guru dan
tenaga kependidikan yang profesional, yang merupakan penentu utanma
keberhasilan pendidikan. Hal ini penting , terutama jika dikaitkan dengan
berbagai kajian dan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa guru memiliki
peranan yang sangat stertegis dalam menentukankeberhasilan pendidikan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta membentuk kompetensi peserta didik.
Supaya tugas dan tanggung jawab guru dapat dilaksanakan dengan baik, maka
guru harus mempunyai kinerja yang baik. Yaitu seorang guru harus mempunyai
kemampuan ,kemauan, dan usaha dalam kegiatan proses belajar mengajar yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar.
Disamping itu guru juga harus memiliki sedikitya dua kompetensi yang harus ada
pada dirinya, yaitu :
a. Kompetensi profesional, yang meliputi kemahiran merancang,melaksanakan

dan menilai tugas sebagai guru, yang meliputi penugasan ilmu pengetahuan dan
teknologi pendidikan.
b. Kompetensi personal, yang meliputi etika, moral, pengabdian, kemampuan
sosial, dan kemampuan spiritual.
Ujung tombak dari setiap kebijakan atau yang berkaitan dengan pendidikan,
akhirnya berpulang pada makhluk yang bernama guru, Pengembangan sunber
daya guru wajib dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasioanl secara
menyeluruh. Kualitas kemampuan guru akan berdampak pada mutu pendidikan.
PENULIS
LILIS MULYATI , KELAS E11 , NIM 72113120 , PRODI . AP , SMSTR I ,
SUKABUMI
Reply

2.

Rakhmat Yusandi June 2, 2008 at 1:00 pm


Assalamu alaikum wr. wb.
ternyata motivasi sangat mempengaruhi kinerja
Dan dapat kita deteksi seberapa besar motivasi karyawan terhadap kinerjanya..Kemudian
kita juga dapat memotivasi karyawan juga lho
Tapi ada sedikit kebingungan mengenai teori Hawrthorn pada hasil penelitian oleh elton
mayo pada perusahaan General Elektrik di kawasan Hawrthorn Chicago
Seperti apa sih contoh real dari setiap butir kontribusi hasil penelitian tersebut bagi
perkembangan teori motivasi
Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Reply

Permadi February 7, 2014 at 8:09 am


Assalamulaikum wr. wb
Terimakasih atas tulisannya Bapak dan ada beberapa yang bisa saya diskusikan
atau sampaikan.
Saya sependapat bahwa motivasi akan mendorong seseorang atau kelompok dan
bahkan organisasi untuk mewujudkan tujuan dalam hidup dan kehidupan artinya
baik secara individu maupun organisasi.
Saya ada baca buku Manajemen SDM karangan. Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti,
M.PD., APU dimana dituliskan bahwa motivasi melekat dengan teori harapan

oleh Victor Vroom, asumsinya bahwa :


1. Hubungan upaya-kinerja, probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang
mengeluarkan sejumlah upaya tertentu akan mendorong kinerja.
2. Hubungan kinerja-ganjaran, derajat sejauhmana individu mampu meyakini
bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya keluaran
yang diinginkan.
3. Hubungan ganjaran-tujuan pribadi, derajat sejauhmana ganjaran organisasi
memenuhi tujuan/kebutuhan pribadi seseorang individu dan data tarik ganjaran
potensial untuk individu.
Kalau melihat kondisi karyawan atau pegawai saat ini, disemua lini dan tingkatan,
adanya kecenderungan yang sangat kuat dimana tindakan dalam cara tertentu
bergantung pada kekuatan pengharapan, karena banyak karyawan tidak
termotivasi pada pekerjaannya dan semata-mata melakukan yang minimum untuk
menyelamatkan diri. Kalau dengan ungkapan saya banyak karyawan atau
pegawai yang hanya bekerja dengan prinsip gugur tugas artinya sebatas
menyelesaikan pekerjaan tanpa memaknai apa yang telah dikerjakan.
kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah bahwa karyawan akan termotivasi
untuk mencurahkan usaha dan kemampuannya apabila motivasi bekerja diyakini
akan menghasilkan kinerja, bekerja dengan kinerja yang tinggi akan
menghasilkan penghargaan, dan kesedian karyawan bekerja dengan kinerja yang
tinggi akan sangat ditentukan oleh seberapa tinggi organisasi akan memberikan
penghargaan.
R. Permadi M
NIM. 72113168
Kelas Sukabumi
Reply

3.

wulan June 4, 2008 at 10:40 am


pak, saya mau tanya ciri2 n indikator motivasi berprestasi teorinya McClelland tapi bkn
pada karyawan. penelitian saya motivasi berprestasi pada remaja cacat. mungkin bapak
juga tau literatur seputaran motivasi berprestasi. mohon bantuannya y pak..
Tq
Reply

4.

ugi Gumilar( mahasiswa PSDM) June 7, 2008 at 5:21 am

Sebuah organisasi memerlukan manusia sebagai sumber daya pendukung utama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia yang berkualitas akan turut
memajukan organisasi sebagai suatu wadah peningkatan produkrivitas kerja. Kedudukan
strategis untuk meningkatkan produktivitas organisasi adalah pegawai, yaitu individuindividu yang bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan. Pegawai yang kompeten
memiliki karakteristik dari produktivitas kerjanya. Peningkatan produktivitas kerja dapat
terwujud dengan motivasi dan sikap kerja maksimal para pegawainya, serta aspek lain
yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah motivasi dan sikap kerja pegawai
cukup berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya ?.Tujuannya adalah untuk
mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai pengaruh motivasi dan sikap kerja
pegawai administratif terhadap produktivitasnya. Sedangkan hipotesisnya adalah
motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitasnya, sikap kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitasnya, motivasi dan sikap kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.
jadi kesimpulannya motivasi merupakan element yang tiddak bisa dipisahkan ketika kita
membahas tentang masalah kesenjangan kinerja.
motivasi merupakan salah satu trik untuk meningkatkan kinerja. kan sudah di bilang kalo
sudah da kemauan pasti ada jalan untuk maju/ memperbaiki kinerja seseorang.
terimakasih pa kesempatannya untuk memberikan pendapat tentang artikel2 yang bapak
muat.
Reply

5.

Evita Ardhyana; TP UNJ (Mata Kuliah PSDM) June 8, 2008 at 2:41 am


Menurut saya peran motivasi terhadap peningkatan kinerja sangatlah tinggi, sebelum
membahas kinerja tentunya kita harus memikirkan bagaimana seorang pegawai
termotivasi untuk belajar sehingga nantinya berpengaruh pada peninggkatan kinerjanya
menjadi lebih baik. Training sebagai salah satu cara untuk belajar harus dapat
dimanfaatkan sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi sehingga meningkatkan
motivasi pegawai untuk berkinerja lebih baik pada perusahaan. Oleh karena itu training
harus dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan motivasi pegawai.
1. Relevan.
Pegawai akan termotivasi untuk belajar jika meteri yang disampaikan pada pelatihan
relevan bagi mereka, sehingga meraka dapat mengaitkan dengan kebutuhan nya untuk
berkinerja lebih baik.
2. Mengguntungkan.
Pegawai akan lebih termotivasi untuk belajar jika mereka mengetahui bahwa pelatihan
tersebut mengguntungkan bagi mereka. Dalam hal ini perlu dikaitkan antara pelatihan
tersebut dengan dampaknya bagi peningkatan kinerja.
3. Menarik.
Pegawai akan lebih termotivasi untuk belajar jika pelatihan itu menarik, jadi perlu
menggunakan metode yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Jadi sangatlah jelas bahwa peran motivasi sangatlah tingginpenaruhnya terthadap knnerja
seseorang. Apabila pegawai telah memiliki motivasi untuk belajar diharapkan ia pun
memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja dam memberikan kontribusi terbaiknya bagi
perusahaan.
By : Evita Ardhyana
1215060018
Tugas individu PSDM
TP UNJ
Reply

6.

Hamdi gunawan UNPAK PASCA June 8, 2008 at 2:23 pm


Assalalmualaikum bapak
Jika membaca tulisan bapak, ternyata motivasi sangat menentukan kinerja seseorang
namun secara mendetailnya mohon seberapa signifikan keberhasilannya itu dan
bagaimana faktor lingkungan dan organisasi belajar terhadap kinerja pegawai apakah
signifan atau tidak terhadap kinerja orang?
makasih pak..
Reply

7.

A.S. Widyarto June 9, 2008 at 7:45 am


Salam kenal, Pak.
Saya bertugas untuk mengatur sebuah departemen yang rata-rata berisi SDM yang sudah
tua. Kira-kira model motivasi apa yang harus saya terapkan? Persiapan-persiapan apa saja
untuk membangun sistem tersebut?
Terim kasih.
Salam,
A.S. Widyarto
Reply

8.

Rini Mulyani-Pakuan Bogor June 12, 2008 at 12:10 pm


assalamualaikum wr wb..
P.adie membaca apa yang telah dituliskan bapak, rasanya sudah lebih dari lengkap. jadi

ga ada yang harus dicomment kayanya. Tapi saya hanya mau bertanya ke bapak. Yach
kita tau dan sadar bahwa motivasi memang sangat dibutuhkan bagi semua manusia yang
masih mau berusaha. baik datangnya dari diri individu maupun dari luar individu, agar
hasilnya nanti dapat optimal. kita tahu di EQ pun menurut Daniel Colleman Ph.d
menyatakan bahwa 5 dasar kecakapan yang mempengaruhi emosi dan sosial yaitu
kesadaran diri, pengaturan diri, Motivasi, Empati dan keterampilan sosial. lagi2 motivasi
diperlukan ya pak. Nah kalau merujuk pada pengelompokkan manusia berdasarkan AQ
ada kelompok yang disebut Quitters, Campers, dan Climbers. Seharusnya kita masuk
pada kelompok Climbers (Amin.Mudah-mudahan).
Tapi kembali pada realita yang ada sekarang ditengah kesulitan yang semakin kompleks
rasanya orang sudah sangat sulit untuk menjadi kelompok Quitters saja, dalam hal ini
dipaksa untuk puas. jadi sebesar apapun motivasinya kalau kesempatan berusahanya
sudah sulit didapatkan maka saya rasa akan sulit orang tersebut meraih apa yang
diinginkannya. saya jadi ingat obrolan saya dengan teman yang menyatakan bahwa orang
miskin itu malas. saya tidak setuju pak. kita lihat saja pemulung yang ada di komplek
rumah saya. tidak jarang dia mulai bekerja itu sebelum azan subuh berkumandang. ketika
saya tanya itu harus dia lakukan karena kalau sedikit seja kesiangan maka akan terdahului
oleh pemulung lainnya. Nach pada kasus ini berarti motivasi berusahanya kan sangat
tinggi ya pak. (jelas terlepas dari tingkat pend yag dipunyainya). Jadi saya rasa motivasi
itu pada setiap manusia ada hanya kadang lingkungan yang menyebabkan tinggi
rendahnya motivasi qt. Oh ya jadi lupa pertanyaannya pak Apa sich fungsi motivator2
yang sekarang ini banyak bermunculan dengan tentu saja bayaran yang mahal
sedangkan yang saya lihat yang datangnya juga orang-orang yang sudah sukses di
bidangnya masing2. (bukan cuma mau cari sensasi saja) seperti baru2baru ini
tung..siapa pak saya lupa yang menyebarkan uang dari udara di serang-Banten. Dia
kan motivator no wahid tapi masih juga cari sensasi. apa dengan cara seperti itu termasuk
memotivasi..
Yah cuma itu mungkin pak kalau saya sich berharap ada langkah nyata yang diberikan
oleh motivator tersebut untuk perbaikan mental anak negeri ini. OK terima kasih P.Adie
Wassalamualaikum Wr Wb
Reply

9.

madya surya (MMF UGM) August 4, 2008 at 1:46 am


Salam kenal, Pak
saya saat ini sedang melakukan penelitian untuk tesis yang kebetulan berkaitan dengan
motivasi dan produktivitas kerja.saya minta tolong bagaimana model analisis yang cocok
untuk penelitian ini, jika menggunakan model skala likert apakah cocok dan valid?
Reply

10.

ipin November 12, 2008 at 3:45 am

Yth bapak,
Terima kasih untuk teori motivasinya. Mohon informasi tentang referensi peningkatan
motivasi kinerja dalam Continuous Improvement Program melalui sistem reward.
Sebagai bahan acuan tugas karya tulis.
Sekali lagi terima kasih, ditunggu informasinya.
Reply

11.

Hikmah Purnamasari February 23, 2009 at 1:16 pm

pak, saya Hikmah Reguler TP 2007!!


saya tertarik dgn tulisan motivasi ini..!!saya juga membenarkannya pak!!tapi pak, dari
yang saya baca, kebanyakan kan motivasi datang dari luar, faktor-faktor yang
mempengaruhi juga banyak!!nah pak, sbenarnya motivasi juga dari dalam diri kita kan
pak??saya pernah dengar, motivasi yang paling utama adalah dari diri kita!!karena,
walupun orang lain udh cape memotivasi, tapi kita sendiri gak mau bangkit, gak akan
bangkit kan pak??nah, trus tuh gmana pak??
solusinya pa pak??terima kasih pak..
Reply

12.

Mita Septiani (TP Reg07) March 1, 2009 at 1:21 pm

assalamualaikum wr.wb.
setelah membaca apa yang pak adie tulis dapat menambah motivasi saya untuk
melakukan kegiatan-kegiatan saya. Tapi ada yang saya ingin pertanyakan,,bagaimana
kalau kita termotivasi karena someone??Kalo menurut saya hal yang demikian dapat
membuat kita ketergantungan dengan someone tersebut dengan kata lain kalau
someone itu menghilang maka secara tidak langsung motivasi pun akan hilang. Lalu
bagaimana caranya biar tidak terjadi hal yang demikian?? Mohon pendapat bapak.
Wassalam.
Reply

13.

novieta purnama sari (mhs psdm) March 1, 2009 at 3:25 pm

pak, saya novieta p.s TP reg07.


ketika saya membaca artikel bapak mengenai pengaruh motivasi ini saya tertarik dengan
isi dari artikel ini karena saya sering sekali ketika saya berada dalam suatu organisasi
mengalami masalah yang berhubungan dengan motivasi ini. setiap saya mengikuti
organisasi selalu saja di dalamnya banyak teman-teman saya yang awalnya memiliki

keinginan dan komitmen yang tinggi untuk berada dalam organisasi tersebut. namun,
setelah kami di percayai untuk menjadi pengurus tiba-tiba komitmen itu hilang dan hal
itu berpengaruh pula pada motivasi diri kita. sering kali pula saya ingin dapat memotivasi
teman-teman saya untuk bangkit tapi entah kenapa saya merasa sulit melakukan itu, apa
karena saya tipe orang pemalu? kira-kira apa saya bisa melakukan itu? bagaimana
caranya ya pak? karena saya sering kali pula terpengaruh dengan teman2 saya yang bisa
dibilang males-malesan itu pak.
terima kasih pak. mohon bantuannya..
Reply

14.

Andri Fitriady March 3, 2009 at 2:32 am

Assalamualaikum Wr Wb
Salam kenal Pak,saya Mahasiswa PPS Unpak Semester 1 dari Sukabumi. Sesuai saran
bapak untuk mencoba membuka blog bapak dan kebetulan saya menemukan artikel
tentang Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja yang akan saya coba untuk dijadikan
bahan pembuatan tesis saya. Mudah-mudahan bermanfaat. Saya mohon referensi lainnya
yang berhubungan dengan Motivasi dan Kinerja. Terima kasih pak!
Reply

15.

yoga-uns May 19, 2009 at 1:39 am

assalamualaikum wr. wb.


pak,saya sangat tertarik dengan tulisan bapak mengenai motivasi ini.
kalau tulisan bapak lebih banyak menyoroti hubungan motivasi karyawan dengan kinerja,
bisakah saya minta tolong untuk dijelaskan hubungan atau pengaruh motivasi kerja
terhadap percaya diri karyawan dalam belajar dan mengembangkan kemampuan yang
berkaitan dengan pekerjaannya?
terima kasih pak?
Reply

16.

Ibu Leony, NTT May 30, 2009 at 2:54 am

Selamat Siang Pak!


Pak, saya terterik dengan tulisan bapak mengenai motivasi.
Saya mau penelitian tentang faktor-faktor organisasional dimana meliputi faktor
komitmen, motivasi dan kepemimpinan kaitannya dengan kinerja.

bisakah saya dapat dijelaskan pengaruh ketiga faktor tersebut dengan kinerja?
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pak!
Kalau tidak keberatan bapak balas melalui mail saya.
Reply

Performance Tech Adie June 2, 2009 at 2:46 am

Yth Bu Leony
Ketiga variabel tersebut tentu memiliki korelasi. Hanya saja Ibu perlu
menentukan variabel terikat dan varibel bebas. Motivasi baik internal atau
eksternal pada dasarnya dapat dijadikan salah satu faktor penentu atau variabel
bebas. Demikian, sukses untuk ibu Leony
Salam
Adie
Reply

Raja February 25, 2015 at 12:49 pm


Gd Evening Mr. Adie and Friends. I feel like coming in to join the
discussion..
apabila kita mencoba untuk menelusuri dan mencoba memahami tentang
variabel penelitian, maka sesungguhnya motivasi itu lebih tepat
kedudukannya sebagai variabel antara. pemikirannya adalah bahwa
motivasi bisa diperkuat dan diperlemah oleh faktor (baca:variabel) lain.
contohnya seperti keinginan untuk memiliki rumah, mobil, atau rasa ingin
dihargai oleh lingkungan-sementara kinerja merupakan hasil atau output
dan selalu menempati kedudukan sebagai variabel terikat (Y). terkait
dengan Komitmen, Motivasi, dan Kepemimpinan, maka Kepemimpinan
lebih tepat menjadi variabel sebab (x), sementara Komitmen dan Motivasi
merupakan variabel antara, sebelum menuju kepada Kinerja sebagai
variabel terikatnya (Y). jadi sepertinya model hubungan antar variabel
penelitian sangat tergantung dari landasan teori yang digunakan
peace..

Performance Tech Adie July 10, 2009 at 1:19 pm

Komitmen. motivasi dan kepemimpinan tentu secara teoritis memiliki korelasi


dengan kinerja. Sedangkan yang perlu diteliti seberapa signifikan korelasinya.
Teima kasih.
Reply

17.

frans pontoh June 12, 2009 at 2:04 am

saya seorang mahasiswa UGm yg sedang merevisi skripsi.


pertanyaan saya apakah ada teori HErzberg yang menjelaskan pengaruh masing-masing
faktornya dengan kinerja.
terimakasih tolong diberikan informasi
Reply

18.

ihkwan June 26, 2009 at 4:54 pm

menurut sy motifasih merukan kekuatan yang harus diberikan kepada karyawan


khususnya, dan masyarakat pada umumnya sebab dasar loyalitas dalam mencapai misi
tertentu atau misi pada umunya akan sangat di butuhkan sebagai dasar penggerak bagi
kayrawan.
serta kaitanya dengan peningkatan kinerja karyawan maka akan sangat dominan
pengaruhnya sebagai alasan dasar adalah eksplorasi dan ekspresi diri dipengaruh dari
tingkat kebutuhan dasar manusia yaitu prestise, sedangkan prestise merupakan elemen
yang terdapat pada motivasi
Reply

19.

ihkwan June 26, 2009 at 4:57 pm

maap pak salam kenal dari sy, dan terima kasih atas karyanya sehingga saya dapat
meningkatkan pengetahuan saya terlebih untuk konteks motifasi
Reply

20.

youdi amin July 8, 2009 at 12:04 pm

Pak saya lagi nyelesaikan skripsi saya,saya bisa minta tolong dikirimi artikel atau
literatur mengenai motivasi dipengaruhi oleh 3 faktor.a.faktor psikologi b.faktor fisiologi
c.faktor lingkungan.
Reply

21.

indri nadia September 12, 2009 at 11:09 pm

Mksiih y pak buat tulisan nya.


sungguh membantu saya dalam menyelesaikan tugas membuat buku.
Reply

22.

hiron gaputra October 12, 2009 at 12:05 pm

selamat malam pak, sy sudah membaca tulisan bapak mengenai motivasi. Tulisannya
sangat menarik membuat saya tidak pernah bosan untuk membacanya. Pak, saya
mahasiswa smester akhir yang kebetulan lagi menyusun skripsi. Judul skripsi saya
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN Dalam menyusun skripsi ini saya sedikit menemukan kesulitan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi variabel2 tersebut karena faktor2 inilah nantinya yang
akan menjadi alat ukur dalam analisis data yang saya gunakan. Mohon bantuannya pak,
terima kasih sebelumnya. Wassallam
Reply

23.

hiron gaputra October 12, 2009 at 12:16 pm

selamat malam pak, sy sudah membaca tulisan bapak mengenai motivasi. Tulisannya
sangat menarik membuat saya tidak pernah bosan untuk membacanya. Pak, saya
mahasiswa smester akhir yang kebetulan lagi menyusun skripsi. Judul skripsi saya
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN Dalam menyusun skripsi ini saya sedikit menemukan kesulitan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi variabel2 tersebut karena faktor2 inilah nantinya yang
akan menjadi alat ukur dalam analisis data yang saya gunakan. Mohon bantuannya pak,
terima kasih sebelumnya. Wassallam
Reply

24.

Munir Al Misbach March 8, 2010 at 6:27 am

Salam kenal Pak dari saya.


Tulisan Bpk, Bagus n saya terima kasih bgt atas tulisan ini karena membantu saya dalam
pengerjaan tugas akhir saya.sekali lagi terima kasih banyak ya Pak???
Reply

25.

ipang March 19, 2010 at 9:28 am

trimakasih ya pak.
Reply

26.

Moh. Hasan Asari May 15, 2010 at 4:18 am

Terimakasih pa adie, saya banyak mendapatkan banyak pengetahuan. saya juga mohon
bantuan mengenai Pemanfaatan IT dari sisi isu-isu etika yang muncul dimasyarakat
tentang minimalisasi dampak penggunaan IT.
terimakasih
Mahasiswa S3 UNPAK
Reply

27.

erbypratama October 7, 2010 at 11:25 pm

yang terhormat pak adie, memang yang sulit sekali adalah memecahakan permasalahan
intrinsik motivasi atau juga biasa disebut motivasi intrinsik yang datangnya berasal dari
dalam diri, kadang ketika motivasi intrinsik meningkat, lingkungan menjadi hal yang bisa
menurunkan motivasi itu, tapi bapa sudah menjelasakan adanya pendekatan pendekatan
yang bisa mengatasi turunnya motivasi. terimakasih pak.
Erby Pratama Putra/A.I.I/072110010
MP UNPAk
Reply

28.

katrin kaniawati October 16, 2010 at 12:45 pm

motivasi ternyata merupakan sosok yang paling berperan dalam segala hal.terima kasih
untuk karya yang bapak buat,,sehingga saya termotivasi juga untuk menikmati pekerjaan
saya walaupun di tempat yang menurut orang merupakan daerah terpencil
Reply

29.

cesilia isbandiah November 7, 2010 at 1:48 pm

ass. pak saya mahasiswi magister manajemen sedang menulis tesis tentang pengaruh
manajemen keterbukaan kepala sekolah terhadap motivasi dan kinerja guru, tapi saya
kesulitan untuk memdapatkan literatur yang berkaitan dengan motivasi dan kinerja yang
lengkap boleh dong saya dibantu pak.
Reply

Performance Tech Adie November 8, 2010 at 2:17 am

Assalam wr
Saya siap bantu, mhn lebih spesifik apa yg dimaksud dh manajemen keterbukaan.
Apakah transparansi atau MBS. Tks Wass. Adie
Reply

jiji suhaeji October 10, 2012 at 12:42 pm


Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Setelah dilenyepan saya baru tahu yang namanya motivasi, punya peran penting
dalam peningkatan kinerja. Maklum saya dari kampong, bahkan binaan
kementrian daerah tertinggal, ditambah lagi tugas pertama saya, nun jauh disana.
Poso Sulawesi Tengah. Semakin gapteklah akan teknologi. Namun saya tertarik
terhadap tulisan bapak, terutama teknik memotivasi kerja. Tentunya teorinya bisa
dipahami, namun sulit dilaksanakan. Saya seorang pekerja bawahan, taunya
harus melaksanakan perintah atasan. Kalau salah mau tidak mau, harus siap
dimarahi atasan. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah yang menjadi
atasan/pimpinan di negeri ini memakai gaya marah untuk memotivasi kinerja
anak buahnya? Bukankah ada istilah tidak ada prajurit yang salah, tetapi jendral
yang memberikan perintah yang salah.

Reply

30.

dimas February 18, 2011 at 3:02 am

assalam wr wb
pa saya minta bantuannya..
saya lagi mencari indikator2 tentang motivasi itu apa j y??
terimaksh
Reply

31.

info lowongan kerja bandung March 8, 2011 at 8:26 am

nice informasi
Reply

32.

jasa pembuatan website bisnis online October 3, 2011 at 5:19

am

Mantap mampir gan


Reply

33.

ahmadqabil@gmail.com December 15, 2011 at 5:21 am

Saya Ahmad Qabil, Mahasiswa Ekonomi Manajemen.cara menghitung pengaruh


motivasi terhadap kinerja menggunakan Rumus regresi,gimana penguraiannyapak.??
Reply

34.

dhan December 19, 2011 at 1:14 pm

mf mhon bntuannya, bsa krimin sya tentang indikator motivasi seperti :


Disiplin
Kepuasan
Tanggung jawab

Loyalitas
Semngat kerja
Reply

35.

Zozolino January 3, 2012 at 7:32 am

Helo, Selamat hari Natal dan Tahun Baru.


Bolekah bapak membantu saya dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai, kalau boleh tolong bapak berikan jawaban dan
biaya akan saya tangguung.
terima kasih atas kerja samanya.
Reply

36.

selly April 26, 2012 at 2:10 am

bagus buat nyusun skripsi saya,trima kasih pak


Reply

37.

mujihastuti May 13, 2012 at 3:25 am

terima kasih pak. materinya bagus.sangat menolong untuk .referensi bahan tesis .masalah
yang kami angkat kapabilitas,beban kerja dan organisasi kaitannya motivasi kerja dan
kaitannya kinerja/ tolong bantu kami judul buku apa yang relevan dg masalah yang kami
angkat.sehinnga kami bisa jadikan referensi dan kami cari ditoko buku/ terima kasih [pak.
sebelumnya tolong bakas lewat enail mkami ya pak.
Reply

38.

Endro May 17, 2012 at 12:34 am

Ass Wr Wb.
saya tertarik dengan tulisan bapak, ada beberapa pertanyaan saya yaitu:
1. bagaimana kita membangun hubungan motivasi dengan gaya kepemimpinan.
2. bagaimana membangun hubungan motivasi dengan emosional seseorang sehingga kita
dapat memanfaatkan secara efektif,
3. bagaimana membangun hubungan antara konsep motivasi dan konsep kinerja sehingga

secara teori dan empiris, kita dapat menjelaskan hubungan tersebut


Wassalamuallaikum wr wb.
Reply

39.

lovakawai June 13, 2012 at 5:38 pm

selamat malam
pak, saya mahasiswi skripsi yang memilih motivasi sebagai variabel kontrol antara iklim
komunikasi dalam organisasi dalam pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, besok senin
saya sidang, dan satu pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah alasan saya dalam
memilih motivasi sebagai variabel kontrol, karena di buku yang saya baca, motivasi
memang mempengaruhi kinerja, saya membutuhkan buku literatur yang menyatakan
bahwa motivasi kerja merupakan faktor pengaruh paling signifikan terhadap kinerja,
sehingga saya bisa menjawab pertanyaan penguji mengenai alasan saya menggunakan
motivasi sebagai variabel kontrol.
juga mengenai perumusan Kinerja = f ( Motivasi x Kompetensi x Kesempatan ) mohon
untuk dibantu literaturnya pak
mohon bantuannya pak, terimakasih.
regards,
lova
Reply

40.

Nurul Hikmah Mawaddah June 15, 2012 at 4:55 am

selamat siang Pak,


saya Nurul Hikmah M. mahasiswa smt 4 Jurusan Teknik Informatika Binus University.
Sesuai tugas yang bapak berikan dalam mata kuliah CB : Interpersonal development
untuk mengomentari mengenai pengaruh motivasi. Menurut saya, motivasi sangat
penting bagi setiap orang. untuk mencapai tujuan yang diinginkan seseorang harus
mempunyai motivasi yang besar. Orang yang tidak memiliki motivasi akan mengalami
kesulitan untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. motivasi biasanya didapat dari
lingkungan keluarga, teman, dosen maupun lingkungan sekitar. motivasi merupakan
dorongan dalam diri manusia untuk menentukan sikap atau perilaku yang harus
dilakukan.
Terima Kasih
Reply

Performance Tech Adie June 20, 2012 at 1:46 pm

Dear Binusian
Thank you for your responds regarding motivation. Kita tahu bahwa motivasi bisa
secara intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi ektrinsik seperti upah, fasilitas dan
kebutuhan dasar lainnya relatif bersifat jangka pendek. Sedangkan motivasi
intrinsik seperti prestasi, tantangan, karya inovasi dll. akan berdampak jangka
panjang. Masalahnya bagaimana kita membangun motivasi intrinsik agar lebih
maju dan berhasil.
Reply

41.

karwonoss September 16, 2012 at 10:55 am

Assalamualaikum wr. wb.


Saya Ono Karwono mahasiswa S2 Bapak Jurusan AP di Unfak Smester 1 Kls Reguler
A1.1
Dalam kinerja motivasi memiliki peranan penting sebagai modal awal untuk tetap
semangat dalam kondisi apapun menghadapi berbagai masalah di dunia kerja. Akan tetapi
motivasi biasanya luntur karena tekanan yang tidak terkendali karena keterbatasan
kemampuan atau kompetensi. Tetapi betul berdasarkan artikel yang Bapak tulis apabila
kita memahami dan mampu mengaplikasikan dalam setiap individu tentang penagkal
racun motivasi,pasti dapat mengatasi lunturnya motivasi yang dihantam oleh kesulitan
dan tekanan kerja.
Setiap kita sangat menyadari bahwa rendahnya motivasi akan berdampak terhadap
rendahnya kinerja dan begitu pula sebaliknya dan alangkah luar biasanya bila seseorang
bermotivasi tinggi memiliki kompetensi tinggi saya yakin kinerjanya akan sangat
menakjubkan.
Harapan saya semoga yang sedang mengalami motivated syndrome membaca artikel
bapak.
Reply

42.

sriwulan99 September 16, 2012 at 1:29 pm

Assalamualaikum..
Pak Dosen, saya Sri Wulan Mahasiswi smt 1 Pasca AP.Tema tentang Pengaruh Motivasi
terhadap peningkatan Kinerja yang Bapak sajikan sangat relevan dengan kenyataan

yang ada di dunia kerja saat ini, dimana tiap orang yang disadari atau tidak dalam dirinya
sudah terbentuk pola prilaku kerja asal bos senang atau bekerja jika ada yang
mengawasi jadi minimnya loyalitas dan rasa tanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan oleh atasan. Pada umumnya kebanyakan hanya berfikir semua adalah beban,
sehingga itu hanya akan menjadi rutinitas harian, yaitu berangkat pagi pulang petang.
Jika hal tersebut dibiarkan kelak akan membuat orang tersebut timbul titik jenuh, bosan,
mengeluh, dan kinerja yang terus menurun.
Penting nya motivasi dalam diri, berkerja dengan tim, bisa membuat dirinya sadar akan
keberadaannya sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa ada kerjasama,
interaksi dengan orang lain. Jadi meskipun
perusahaan yang sudah memenuhi hierarki kebutuhan yang dipaparkan menurut Abraham
Maslow, jika dalam diri orang tersebut sudah tertanam prllaku diatas, tidak menutup
kemungkinan maka akan semakin banyak manusia gagal dalam hidup.
Reply

43.

zaenal abidin September 16, 2012 at 3:08 pm

Motivasi memang obat jiwa dalam melaksanakan aktivitas dilingkungan kerja bahkan
anak2 atau peserta didik lebih senang jika kita motivasi dan memberikan penghargaan
jauh sekali dengan anak yang berada didalam tekanan begitu juga lingkungan kerja.
Dan terkadang motivasi ini yang kerap kali jarang dan bahkan sedikit yang datang
dilingkungan kerja.
by Zaenal Abidin
class A.1.1
Reply

44.

seftian zm September 18, 2012 at 2:46 am

aslmkum.. pa , membaca artikel bapa di atas,, kalau banyak kebutuhan yg tidak


terpuaskan berarti kita memiliki ketegangan yang banyak juga kalau begitu saya
mengartikan dari pada kita memiliki banyak kebutuhan, lebih baik kita tidak
memilikinya namun untuk menghilangkan kebutuhan ini sulit sekali,, semakin kita
hidup berarti semakin banyak pula kebutuhannya,. dan semakin banyak pula
ketegangan. seperti alasan yang saya ungkapkan,, berarti teori X & Y dari Mc Gregor
pun ketika karyawan banyak yg tidak senang terhadap pekerjaan berarti tidak salah,,,
karena dia tidak ingin terlalu banyak ketegangan
by
seftian zaenal muharram
kelas A.1.1
administrasi pendidikan

Reply

45.

wahardi September 18, 2012 at 3:54 am

Assalamualaikum..
Pak Dosen, saya Wahardi smt I Pasca AP UNPAK, :Motivasi memang merupakan salah
stu komponen penting dalam meraih keberhasilan suatu proses kerja, karena memuat
unsur pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan sendiri maupun
berkelompok. Dorongan itu dapat berasal dari dalam dan terkadang juga dari luar yang
memicu kesadaran seseorang untuk bekerja lebih baik atau memberikan yang terbaik
dengan berbagai alasan yang baik dan luhur Namun tidak semudah itu setiap orang
mempunyai dorongan yang positif kecuali bagi orang-orang yang selalu berfikiran
positif.
Wassalamualaikum
Reply

46.

Riza hartati September 18, 2012 at 2:12 pm

Assalamualaikum pak Adie


Saya Riza Hartati, mahasiswa smt 1 pasca Unpak, A 1.1.
Motivasi adalah energi yang luar biasa dalam diri manusia, orang yang punya motivasi
dan keinginan dalam dirinya akan bisa melihat dan menikmati segala sesuatu yang
menjadi harapan, keinginan, dan cita-cita jauh lebih baik dari yang hanya sekedar
menjalani hidup tanpa motivasi yang jelas.
Seseorang yang bekerja dengan motivasi yang baik dan terarah akan menjalani aktifitas
hidup dengan senang dan selalu punya harapan harapan baru. Akan berbeda dengan
orang yang kurang atau tidak punya motivasi hanya menjalani hidup sebagai rutinitas
saja.
Mari kita bangun dan tumbuhkan motivasi dalam diri kita agar kita bisa menikmati setiap
aktifitas kehidupan dengan lebih baik
wasssalam
Reply

47.

hsyabubakaralqadrie September 18, 2012 at 2:19 pm

Salam kenal pak.


Terima kasih, tulisannya, mohon maaf pak ada beberapa bagian tulisan bapak saya ambil,
tapi tetap menyebutkan sumbernya. Terima kasih
Reply

48.

nurdin September 19, 2012 at 8:20 am

Assalamualaikum Pak Adie


Sebelumnya terimakasih atas artikelnya Pak, saya jadi lebih sadar sebagai karyawan kini
saya berada di koridor yang mana menyikapi masalah motivasi kerja yang terjadi di
lingkungan kerja saya
Menurut persepsi saya motivasi setiap karyawan tergantung dari tujuan yang ingin
dicapai oleh karyawan itu sendiri pak. Tidak sedikit dari para karyawan yang terkadang
memiliki kebiasaan datang, isi absen, kerja dan pulang. Namun bagi sebagian karyawan
yang memang memiliki motivasi tinggi terhadap profesinya, mereka akan menjadikan
pekerjaannya sebagai wahana untuk memperkaya kreasinya, kondisi lingkungan kerja
yang nyaman akan membuat karyawan bisa lebih imajinatif dan kreatif dalam
menjalankan pekerjaannya. Mengutip materi yang bapak tulis bahwa salah satu faktor
yang akan sangat mempengaruhi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif adalah
kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, gaya kepemimpinan serta kondisi
lingkungan kerja (Teori Hygine Herzberg) dengan kata lain, bahwa Kebutuhan dihargai
sebagai manusia ternyata lebih penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas
kerja karyawan dibandingkan dengan kondisi fisik lingkungan kerja. (Teori Efek
Hawthorn).
Nurdin (A 1-1) (Nurdin_se@ymail.com)
Reply

49.

Yedi Firman September 19, 2012 at 4:05 pm

Assalamualaikum
Salam kenal pak adie
Bisa dikatakan salah satu faktor yg mempengaruhi peningkatan kinerja adalah motivasi.
Selain bermanfaat ntuk diri sendiri, hal tersebut juga berpengaruh untuk lingkungan
sekitar kita.
Seperti contoh ditempat saya bekerja, seorang guru yang mempunyai kinerja baik
biasanya didukung oleh kemampuan dan motivasi tinggi. Guru yang mempunyai kinerja
baik akan peduli terhadap siswanya dan akan memberikan perhatian/motivasi yang dapat
menumbuhkan semangat belajar siswa agar lebih baik. Sehingga kualitas pembelajaran
akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, guru yang mempunyai motivasi rendah akan
mengurangi kinerjanya dan akan bersikap acuh terhadap siswanya.
By. Yedi Firman

PPS-AP UNPAK Kelas A.1.1


072112092
Reply

50.

Usep Rizab September 19, 2012 at 5:13 pm

Jika dianalisis secara lebih mendalam motivasi merupakan dorongan yang timbul dalam
diri seseorang sehingga memberikan energi yang positif untuk mampu menimbulkan
suatu sumberdaya yang tidak tak terbatas. Motivasi membentuk seorang karyawan untuk
mampu mengekspresikan dirinya menjadi lebih baik, hal ini dikarenakan motivasi
mampu membangun tidak hanya sekedar sebuah tanggungjawab pekerjaan yang harus
diselesaikan atas perintah atasan tapi dengan motivasi tanggungjawab tersebut diubah
menjadi sebuah kebutuhan dalam meningkatkan etos kinerja, sehingga bisa diasumsikan
motivasi tinggi mampu mendorong kinerja yang tinggi pula.
Dilihat dari 5 teori yang sampaikan, pada prinsipnya dari kelima teori tentang motivasi
terdapat persamaan yaitu adanya faktor-faktor ekstrinsik dalam diri seseorang yang
menyebabkan timbulnya suatu motivasi. Selain itu faktor kebutuhan menjadi landasan
lainnya yang menyebabkan tumbuhnya suatu motivasi untuk mampu melakukan
pekerjaan dengan baik agar memperoleh pengakuan baik dari lingkungan pekerjaannya
maupun lingkungan luar pekerjaannya, seperti teori dari Maslow dimana motivasi
mampu memenuhi kebutuhan secara fisiologis sampai pengaktualisasian diri
Tetapi kadangkala motivasi naik dan turun sesuai dengan kondisi seseorang seperti bad
mood, kondisi keluarga, lingkungan pekerjaan dan lainnya, namun hal itu adalah wajar
adanya, yang perlu ditekankan dalam mengatasi perubahan naik turunnya motivasi
ataupun termotivasi dengan motivasi buruk akibat terprovokasi oleh lingkungan
sekitarnya adalah upaya penyadaran diri dengan melibatkan atasan dan teman sejawat
untuk kembali memberikan pencerahan motivasi sehinggai pola pikirnya kembali segar.
USEP RIZAB
NPM : 072112089
KELAS A1.1
Reply

51.

seftian zaenal muharram September 20, 2012 at 2:41 am

aslmkum. pa.. kalau ada karyawan yg tahu tentang teori X & Y.. mungkin dia akan
selalu waspada apalagi kalau dihubungkan dengan kebutuhan.. kalau dia tahu bahwa
kebutuhan yg tidak terpenuhi itu menyebabkan ketegangan,, mungkin dia akan
beranggapan untuk apa dia bekerja, kalau seandainya kerja menyebabkan ketegangan

untuk itu motivasi bagi mereka sangat diperlukan..


terima kasih..
seftian zaenal muharram,
administrasi pendidikan
kelas A.1.1
Reply

52.

Estrid Sutanti September 20, 2012 at 3:29 pm

Assalamualaikum wr .wb
Motivasi yang menunjukkan kebutuhan yang tidak terpuaskan, akan meningkatkan
tegangan dan memberikan dorongan pada seseorang dan menimbulkan perilaku. Dengan
asumsi faktor internal dan eksternal mempengaruhi pergerakan individu dalam pecapaian
motiv. Aplikasi motivasi dalam melaksanakan pekerjaan miliki peranan seberapa besar
pergerakan yang di usahakan dalam proses kerja. Kontradiktif dengan kondisi seseorang
yang berada dalam zona nyaman (comfort zone) kecendrungan motivasi bisa menurun.
Estrid Sutanti (A.P UNPAK) Class A. 1.1
Reply

53.

chidayat September 20, 2012 at 11:36 pm

saya setuju dengan apa yang Dr H Adie.e yusuf,SPd.MA tulis, bahwa untuk
meningkatkan kinerja suatu perusahaan maka karyawan perlu di dorong dengan motivasi
agar tujuan dari suatu perusahaan dapat tercapai.
Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan juga pun demikian perlu adanya motivasi
belajar dan mengajar yang tinggi baik dari pendidik maupun yang di didikyang pada
nantinya tujuan dari bangsa ini yang salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dapat tercapai
A.I.1
caturhidayat
Reply

54.

rahmawati.lies@gmail.com September 21, 2012 at 1:21 pm

Assalamualaikum Wr. WbTerima kasih Pak Adie..kami sdh dimotivasi untuk rajin
membaca melalui artikel yang bapak sajikan

Pak Adi Yth, saya ingin menanggapi dari teori Abraham Maslow diatas yg menguraikan
manusia memiliki motivasi karena didorong oleh adanya kebutuhan-kebutuhan, dari
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan tentram ,kebutuhan untuk dicintai
dan disayangi , kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk aktualisasi diri. Artinya,
menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua
kebutuhannya terpenuhi. Memang dalam realita banyak ditemui mandegnya
profesionalitas karena kurangnya motivasi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
Pertanyaan mendasar adalah apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu
kebutuhan fisik dan rasa aman terlebih dahulu ? Bagaimana jika hierarki tersebut
dibalik ?? Padahal setiap individu dari tingkatan apapun harga diri ditempatkan sebagai
unsur yang utama. Tentu yang diharapkan adalah bukan karena kebutuhan dasar secara
fisik belum terpenuhi secara maksimum lantas harga diri terkorbankan khan pak ?
Menurut pendapat saya, Bahwa aktualisasi diri sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja
untuk memerankan siapa diri kita sesungguhnya ditengah-tengah masyarakat dalam
berkontribusi. Hal ini sesuai konsep islam dalam hidup seperti dalam surat Al Anaam
berikut ini :
Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk
Allah semesta Alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah.(AlAnaam 162-163). Ayat ini menggambarkan dengan jelas bahwa segala aktivitas seorang
muslim seharusnya didasari atas motivasi pada pencapaian hanya untuk Allah Allah.
Sesungguhnya Islam memandang motivasi dan aktualisasi diri begitu penting dan harus
disadarkan kepada niat untuk Allah semata. Barangkali inilah yang disebut dengan
paradigma ikhlas..Mohon maaf jika pendapat saya kurang tepat..wass
Lies Rahmawati (AP 2013 Unpak 072112073 clas A1.1 )
Reply

55.

rahmawati.lies@gmail.com September 21, 2012 at 3:15 pm

Assalamualaikum Wr. WbTerima kasih Pak Adie..kami sdh dimotivasi untuk rajin
membaca melalui artikel yang bapak sajikan
Pak Adi Yth, saya ingin menanggapi dari teori Abraham Maslow diatas yg menguraikan
manusia memiliki motivasi karena didorong oleh adanya kebutuhan-kebutuhan, dari
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan tentram ,kebutuhan untuk dicintai
dan disayangi , kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk aktualisasi diri. Artinya,
menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua
kebutuhannya terpenuhi. Memang dalam realita banyak ditemui mandegnya
profesionalitas karena kurangnya motivasi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar

Pertanyaan mendasar adalah apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu
kebutuhan fisik dan rasa aman terlebih dahulu ? Bagaimana jika hierarki tersebut
dibalik ?? Padahal setiap individu dari tingkatan apapun harga diri ditempatkan sebagai
unsur yang utama. Tentu yang diharapkan adalah bukan karena kebutuhan dasar secara
fisik belum terpenuhi secara maksimum lantas harga diri terkorbankan khan pak ?
Menurut pendapat saya, Bahwa aktualisasi diri sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja
untuk memerankan siapa diri kita sesungguhnya ditengah-tengah masyarakat dalam
berkontribusi. Hal ini sesuai konsep islam dalam hidup seperti dalam surat Al Anaam
berikut ini :
Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk
Allah semesta Alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah.(AlAnaam 162-163). Ayat ini menggambarkan dengan jelas bahwa segala aktivitas seorang
muslim seharusnya didasari atas motivasi pada pencapaian hanya untuk Allah Allah.
Sesungguhnya Islam memandang motivasi dan aktualisasi diri begitu penting dan harus
disadarkan kepada niat untuk Allah semata. Barangkali inilah yang disebut dengan
paradigma ikhlas..Mohon maaf jika pendapat saya kurang tepat..wass
Lies Rahmawati (AP 2013 Unpak 072112073 clas A1.1 )
Reply

56.

rahmawati.lies@gmail.com September 22, 2012 at 12:41 pm

Assalamualaikum Wr. WbTerima kasih pak Adi yang sudah memotivasi kami untuk
rajin membaca melalui sarana artikel yang bapak sajikan.
Pak Adi YthDari teori Abraham Maslow diatas diuraikan bahwa manusia memiliki
motivasi karena didorong oleh adanya kebutuhan-kebutuhan dari kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan
untuk dihargai, kebutuhan untuk aktualisasi diri. Artinya menurut teori Maslow setiap
individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhan secara
maksimum terpenuhi. Memang dalam realita banyak ditemui mandegnya profesionalitas
karena kurangnya motivasi karena kurangnya motivasi akibat tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar.
Berkaitan dengan pernyataan Maslow..saya ingin mengomentari..jika kita kaitkan
dengan profesi kita sebagai guru profesional.apakah kebutuhan tentang harga diri harus
menunggu kebutuhan fisik dan aman terlebih dahuhu ?? Bagaimana jika hierarki teori
Maslow tersebut dibalik ?? Karena setiap individu dari tingkatan apapun harga diripasti
ditempatkan sebagai unsur utama , tentu yang diharapkan bukan karena kebutuhan
dasar/fisik belum terpenuhi lantas kita mengorbankan harga diri dan keinginan untuk
aktualisasi diri.

Jika kita kaitkan dengan konsep Islam dalam QS Al Anam !62-163 Sesungguhnya
sholatku ibadahku , hidupku, matiku hanyalah untuk Allah semata. Tiada sekutu bagiNya
dan demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang pertama yang
menyerahkan diri kepada Allah. Ayat tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa segala
aktivitas seorang muslim seharusnya didasari atas motivasi pada pencapaian untuk Allah
SWTSehingga dengan kata lain aktualisasi diri sesungguhnya bisa dilakukan kapan
saja untuk memerankan siapa diri kita sesungguhnya..
Sebagai guru profesional motivasi dan kemauan untuk aktualisasai diri sangat dibutuhkan
agar tidak tersingkir akan kemajuan zaman.. dan harapnya tentu tidak mungkin jika pada
akhirnya berpengaruh terpenuhinya kebutuhan fisik kita selanjutnya..Karena dalam
Firman Allah dala QS Ar Raad 11 : juga dijelaskan bahwa Allah Tidak akan mengubah
nasib suatu kaum jika kita sendiri tidak mengubahnya.
Wassalam
Lies Rahmawati AP class A1.1 ( NPM :072112073)
Reply

57.

zaenal abidin September 27, 2012 at 1:02 pm

Assalamualikum..
Hemm mendengar kata motivasi adalah sebuah air dari syurga bagi para pegawai yang
memang merasa kenuh atau tidak enjoy dalam pekerjaan bahkan ketika dia menggapai
kesusksesan.
Motivasi merupakan power bagi jiwa..seseorang untuk maju.
Tp terkadang ada juga motivasi baik dari seseorang
dan ada juga motivasi dari seseorang dan bahkan menjatuhkan anda berhati hatilah
Zaenal A.1.1
Reply

58.

Sr. M. Christella Osf September 29, 2012 at 6:28 am

Kepada yth. Bp. Adi


Proficiat pak, artikel yang Bapak tulis bagus dan sangat menarik, mengingatkan dan
sekaligus menantang saya untuk berbenah diri, berkaitan dengan para karyawan di
lingkup kerja saya. Namun tidak kalah pentingnya tulisan Bapak sangat bermakna bagi
saya sebagai pribadi. Saya lalu berefleksi, bagaimana kinerja saya selama ini.

Saya sangat setuju dengan apa yang Bapak tulis, yakni motivasi menjadi dorongan yang
penting bagi karyawan untuk bekerja. Bahkan karyawan tersebut akan bekerja dengan
baik atau tidak baik juga dipengaruhi oleh motivasi kerjanya. Dan tiga hal dalam motivasi
yakni upaya, tujuan dan organisasi sungguh sangat mendasar.
Saya sangat tertarik dengan teori Hygine dan Motivasi, tentang faktor yang menimbulkan
kepuasan kinerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidakpuasan
kinerja karyawan.Dalam pengalaman sehari -hari saya melihat fakta ,karyawan kinerja
yang baik memang mereka mempunyiai motivasi kerja yang baik, demikian sebaliknya.
Menurut saya moitvasi yang baik tetap harus diupayakan berasal dari dalam diri
sendiri.Kesadaran untuk memotivasi diri penting.karena sebesar apapun dari pihak luar
memotivasi kita, tidak akan berguna untuk meningkatkan kinerja kita, apabila dari diri
kita sendiri tidak ada upaya untuk menumbuhkan motivasi.
Namun dalam lingkup dunia kerja saya bersama dengan para karyawan, sinergi satu
dengan yang lain dalam upaya memotivasi diri untuk meningkatkan kinerja mutlak harus
diwujudkan, lebih lebih bagi seorang pemimpin, peran sebagai motivator sangat
penting diwujudkan agar kinerja para karyawan menjadi lebih baik sesuai dengan
harapan dan dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Terima kasih atas tulisannya,GBY
sr. M. Christella osf
NPM: 072112084
Reply

59.

Desi Trisnawati October 7, 2012 at 7:46 am

Assalamualaikum wr wb
salam kenal buat pak Edie. . . .
sangat menarik tulisan Bapak tentang Pengaruh Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja.
Saya sependapat dengan Bapak bahwa memotivasi dapat meningkatkan kinerja yang
tinggi. motivasi sangat dibutuhkan bagi setiap pekerja agar dapat melakukan perubahan
secara lebih baik, baik dari segi tingkah laku ataupun yang lainnya. motivasi muncul
tidak hanya dari dalam diri tetapi juga dari luar. oleh karena itu, ketika kita bisa
memadukan motivasi tersebut, pasti kita akan selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja lebih baik lagi.
Demikian yang dapat saya sampaikan . terima kasih
Desi Trisnawati
Mahasiswi Program Pasca Sarjana

Administrasi Pendidikan
NPM : 072112177
Reply

Kania Aprianti October 7, 2012 at 8:34 am

Assalamualaikum Wr Wb.
Salam kenal pa Adie.
Comment saya tentang Pengaruh Motivasi dalam peningkatan Kinerja ..
Dari teori Maslow disebutkan salah satunya yaitu : motivasi muncul karena
kebutuhan rasa aman & tentram, hal ini menunjukan bahwa manusia akan bekerja
dengan motivasi tinggi ketika kebutuhan rasa aman & tentram itu sudah ia
dapatkan. Misalnya seorang karyawan yang mendapatkan tunjangan hari tua,
asuransi kesehatan, dll untuk dirinya & keluarga, ia akan menunjukan motivasi
kerja yang tinggi di perusahaan tempatnya bekerja, karena ketika sesuatu terjadi
pada dirinya & keluarga, ia merasa tenang karena sudah ada pihak yang
menanggung resiko atas kejadian tersebut.
Demikian sekilas comment dari saya, mudah-mudahan bermanfaat. Terimakasih.
Wassalam.
Kania Aprianti
Mahasiswa Semester I Pasca Sarjana Unpak
NPM : 072112188
Reply

nunun October 9, 2012 at 11:21 am


Assalamualaikum wr wb,
Selamat sore pak, saya nunun nurlaela mahasiswi semester satu pasca
sarjana E 10 asal Sukabumi, Saya tertarik dengan materi dari bapak
tentang tanda-tanda karyawan yg motivasinya baik dan karyawan yang
motivasinya buruk. Menurut pendapat saya, selain pendekatan antisipatif
dan kuratif , figur pemimpin atau keteladanan pemimpin dalam bersikap
dan bertindak juga bisa meningkatkan motivasi kinerja karyawan, hal ini
dilatar belakangi oleh budaya bangsa kita yang masih bersifat paternalistik
harismatik , selain itu juga pemberian reward dan sangsi/hukuman yang
proporsional, jelas dan tegas, juga dapat mendorong gairah karyawan
dalam meningkatkan kinerjanya. Mungkin sementara hanya ini komentar

dari saya, semoga bermanfaat.


Wassalamualaikum wr wb.
Nunun Nurlaela
Mahasiswi Semester 1 Pasca Sarjana Unpak

60.

Desi Trisnawati October 7, 2012 at 8:16 am

Assalamualikum wr wb
salam kenal pa Adie
coment saya tentang Pengaruh motivasi dalam peningkatan kinerja..
Dari teori Maslow disebutkan salah satunya yaitu motivasi muncul karena kebutuhan rasa
aman & tentram, hal ini menunjukkan bahwa manusia akan bekerja dengan motivasi
tinggi ketika kebutuhan rasa aman & tentram itu sudah ia dapatkan. misalnya seorang
karyawan yang mendapatkan tunjangan hari tua, asuransi kesehatan,dll untuk dirinya &
keluarga, dia akan menunjukkan motivasi kerja yang tinggi di perusahaan tempatnya
bekerja karena ketika sesuatu hal yang tidak terduga terjadi pada dirinya, ia merasa
tenang karena sudah ada pihak yang menanggung resiko yang terjadi.
Demikian sekilas comment saya, mudah-mudahan bermanfaat, terimakasih.
wassalam
Kania Aprianti
Mahasiswa semester I Pasca Sarjana Unpak
NPM 072112188
Reply

61.

Desi Trisnawati October 7, 2012 at 9:35 am

Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal buat pak Adie . . . .
sangat menarik tulisan Bapak tentang Pengaruh Motivasi dalam Peningkatan Kinerja.
saya sependapat dengan Bapak bahwa motivasi dapat meningkatkan kinerja yang tinggi.
motivasi tidak hanya muncul dari dalam diri seseorang, tetapi juga dari luar. ketika kita
dapat memadukan kedua motivasi tersebut, saya yakin kinerja kita akan lebih baik lagi.
saya sebagai seorang pendidik dapat merasakan hal tersebut. semangat bekerja, berpikir
positif, keluarga, dan siswa yang memotivasi saya untuk selalu lebih baik dari hari ke
hari. motivasi yang baik membuat kita lebih bijak dalam bersikap, bertindak dan berpikir.
satu hal yang paling penting, Allah SWT selalu mengawasi semua perbuatan kita,
sehingga kita memiliki kontrol diri , motivasi yang tinggi serta bekerja lebih baik lagi.

jadikan apa yang kita lakukan sebagai ladang ibadah dengan niat yang ikhlas.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih
Desi Trisnawati
Mahasiswi Smt 1 Pasca Sarjana UNPAK
Administrasi Pendidikan
NPM : 072112177
Reply

62.

ekarostika October 8, 2012 at 9:18 am

Eka Rostika
kelas E.10
Assalamualaikum pak Adie
Status saya adalah kepala sekolah di sebuah TK yaitu Taman Kanak kanak di
Parungkuda yang mana saya membimbing guru dan siswa TK, benar sekali pak Pengaruh
motivasi ini dalam peningkatan kinerja sangat berperan sekali dan sudah saya rasakan
baik terhadap guru maupun siswa bisa dilihat dan dibandingkan ketika guru yang
termotivasi untuk bekerja dan guru yang kurang termotivasi baik dari luar maupun dari
dalam maka hasilnya akan berbeda, begitu juga bagi para siswa TK walaupun
motivasinya bukan untuk bekerja tapi dalam bermainpun ( karena pembelajaran di TK itu
adalah prisipnya bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain ) akan sangat terlihat
sekali siswa yang termotivasi dan yang tidak dan itu adalah tugas guru TK untuk
memotivasinya.
Demikian pak komentar saya semoga bermanfaat,walaupun saya sebagai Kepsek TK
tetapi sy selalu termotivasi dengan istilah long life education untuk selalu meningkatkan
wawasanTerima kasih
Reply

63.

Bunda Elis October 8, 2012 at 11:02 am

Assalamualaikum wr.wb.
Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi Dalam
Peningkatan Kinerja. Ulasan bapak tentang motivasi sudah sedemikian lengkap, namun
saya mohon bapak membahas juga indikasi tentang peningkatan kinerjanya sebagai
dampak dari pengaruh motivasi yang dilakukan.
Kemudian dari tulisan bapak saya mempunyai kesimpulan ketika seseorang melakukan
banyak pekerjaan maka dia harus banyak mempunyai motivasi agar apa yang dia lakukan
bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Apa dampak positif dan negatifnya terhadap psikologis orang tersebut ?

Demikian, saya tunggu tulisan bapak berikutnya. ( to be countinued ya pak..)


Terima kasih.
Wassalam,.
Elis Sajaah
Mahasiswa Administrasi Pendidikan
Semester 1 Pasca Sarjana UNPAK
NPM : 072112180
Reply

64.

nunun October 9, 2012 at 11:05 am

Assalamualaikum wr wb, selamat sore pak, saya Nunun Nurlaela mahasiswi semester
satu pasca sarjana E 10 asal Sukabumi, sangat tertarik dengan materi bapak tentang
tanda-tanda karyawan yang motivasinya baik dan karyawan yg motivasinya buruk,
Menurut hemat saya , tanda-tanda ini sering terjadi barangkali di instansi manapun ,
selain pendekatan kuratif dan antisipatif , barangkali figur keteladanan dari pimpinan
yang tegas, konsisten dalam kata dan perbuatan juga cukup menentukan dalam
meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, kemudian pemberian reward dan
hukuman/sangsi yang proporsional pada karyawan juga sangat menentukan dalam
meningkatkan motivasi tersebut. Demikian komentar saya, Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr wb
Reply

65.

siska October 9, 2012 at 12:15 pm

malam pak saya siska bisa minta tolong, apa sih yg bisa memotivasi gadis yg sedang
galaw agar bisa semangat lagi
Reply

66.

winirismayanti October 9, 2012 at 1:24 pm

Assalamualaikum Wr Wb
hello sir, its nice to know you

Pertama-tama, saya mau mengungkapkan dulu tentang mata kuliah psikologi pendidikan
dan pembelajaran. Honestly, Im really interested in this subject, karena saya merasa hal
tersulit menjadi seorang guru adalah menjadi seorang MOTIVATOR. kenapa? karena
sangat sulit membangun motivasi internal dalam diri siswa untuk mau belajar. Oleh
karena itu, saya sangat antusias dengan mata kuliah ini. Mudah-mudahan saya bisa
mendapatkan pengalaman yng luar biasa setelah belajar mata kuliah ini.
Terkait dengan materi di atas, saya merasakan bahwa motivasi itu hal terpenting dalam
hidup manusia, baik motivasi internal ataupun eksternal. hal yang tersulit meningkatkan
motivasi adalah motivasi internal atau keberadaan virus mental dalam dirinya.. karena
apabila seseorang memiliki motivasi intrenal yang baik dalam dirinya, akan sangat
mudah untuk bisa meningkatkan kinerja.
thats all my opinion Sir,
thank you very much,,
Wassalam
Sincerely,
Wini Rismayanti
NPM 072112209
Mahasiswa PPs UNpak Adpen 2012-2013 kleas E.10
my Blog WINI winirismayanti,blogspot.com
Reply

67.

eka rostika October 9, 2012 at 2:10 pm

Assalamualaikum..pak Adie
Salam hormat dan salam kenal..
Motivasi memang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja, begitu juga bagi guru
yang sehari harinya menghadapi siswa kalau tidak termotivasi maka akan berdampak
pula pada keberhasilan siswa dan saya sangat setuju sekali dalam memotivasi kerja itu
dengan teknik Komunikatif Persuasif yaitu teknik mempengaruhi dari luar diri yang
terkenal dengan rumus ADIDAS jadi selain dari dalam diri biasanya guru juga
membutuhkan motivasi dari luar
Demikian pak sedikit commet dari saya . Terima kasih
Eka Rostika
Mhsswa Smstr 1 Pasca UNPAK kelas E.10
NPM : 072112179
Reply

68.

jiji suhaeji October 10, 2012 at 1:53 pm

Assalamu Alaikum Wr.Wb.


Setelah dilenyepan saya baru tahu yang namanya motivasi, punya peran penting dalam
peningkatan kinerja. Maklum saya dari kampong, bahkan binaan kementrian daerah
tertinggal, ditambah lagi tugas pertama saya, nun jauh disana. Poso Sulawesi Tengah.
Semakin gapteklah akan teknologi. Namun saya tertarik terhadap tulisan bapak, terutama
teknik memotivasi kerja. Tentunya teorinya bisa dipahami, namun sulit dilaksanakan.
Saya seorang pekerja bawahan, taunya harus melaksanakan perintah atasan. Kalau
salah mau tidak mau, harus siap dimarahi atasan. Yang menjadi pertanyaan adalah,
apakah yang menjadi atasan/pimpinan di negeri ini memakai gaya marah untuk
memotivasi kinerja anak buahnya? Bukankah ada istilah tidak ada prajurit yang salah,
tetapi jendral yang memberikan perintah yang salah.
Reply

69.

Ose Warlina October 10, 2012 at 2:00 pm

Assalamualaikum Wr Wb,
Salam perkenalan, pak saya Ose Warlina mahasiswi semester 1 pasca sarjana E 10, saya
begitu tertarik dengan tulisan bapak tentang motivasi.
Memang benar pak motivasi sangat penting dalan meningkatkan kinerja seseorang
terutama motivasi yang datang dari dalam diri manusia itu sendiri. Contoh seseorang
mampu bertahan hidup dari segala penyakitnya karena dia memiliki motivasi yang tinggi
untuk hidup, begitu juga karyawan, mereka mampu berprestasi karena memiliki motivasi
yang tinggi baik dari dalam maupun motivasi dari luar. Mungkin salah satu bentuk
motivasi dari luar adalah suatu penerapan disiplin dari seorang pimpinan dan tegas dalam
memberikan suatu kebijakan,Hal ini merupakan suri teladan yang akan ditiru oleh
bawahan.
Untuk sementara komentar saya sampai disini dulu .terima kasih.
Wassalamualiakum Wr Wb.
Reply

70.

yuli astuti October 10, 2012 at 2:14 pm

Assalamualaikum wr.wb
Tulisan yang bagus pa adie,,semakin membuka mata saya bahwa motivasi itu sangat
penting dan berpengaruh dalam bekerja. Jika dalam diri seseorang tidak ada motivasi
maka sampai kapanpun suatu pekerjaan tidak akan selesai. Saya setuju dengan teori X

dan Y dimana teori itu menyebutkan bahwa uang bukan satu-satunya factor yang
memotivasi kerja, jika tempat kerja itu kondusif dalam arti ada kekompakan atau sejalan
dengan rekan kerja maka uang/gaji menjadi nomor dua, karena semua pekerjaan terasa
ringan. Dalam mengatasi penurunan motivasi selain pendekatan kuratif dan antisipatif
menurut saya harus ada kemauan dari orang yang mengalami penurunan motivasi itu
sendiri untuk meningkatkan kadar motivasi dalam dirinya dengan dibantu oleh orang
disekitarnya terutama keluarga.
Waalaikumsalam wr.wb
Yuli Astuti,
NPM : 072112210
Mahasiswa PPS Unpak kls E-10
Reply

71.

Komalasari October 10, 2012 at 10:57 pm

Selamat pagi Pak Adi,


Saya telah membaca seluruh bagian dari tulisan bapak Pengaruh Motivasi terhadap
Peningkatan Kinerja, semua menarik dan bermanfaat. Tapi ada bagian yang membuat
saya merenung dan mengiyakan hampir semua point tersebut terjadi di lingkungan kerja
saya. Ketika saya membaca tulisan bapak tentang Tanda-tanda karyawan yang
termotivasi dengan buruk, saya merasa bebera dari ciri2 diatas ada pada sebagian dari
kami. Tidak sedikit dari kami yang Tidak bersedia bekerja sama, Tidak mau menjadi
sukarelawan, Sering datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa alasan,
Memperpanjang waktu istirahat berbincang-bincang (ngobrol) , Tidak menepati tenggat
waktu tugas, tidak mengikuti standar yang ditetapkan, selalu mengeluh tentang hal
sepele, saling menyalahkan, tidak mematuhi peraturan. Dan untungnya bapak
memberikan cara memotivasi kerja teknik komunikasi persuasif dan antisipatif. Saya
pribadi akan melakukan semua itu yaitu: perhatian yang penuh pada perubahan apa yang
seharusnya anak-anak dapatkan, hasrat/keinginan yang membara: ingin cepat2 melihat
siswa kita mampu melakukan hal hal baru, minat dan kepentingan: mereka akan curious
untuk belajar, keputusan yang tepat, tindakan nyata dan kepuasan atas hasil yang dicapai
terakhir berpikir positif terhadap pekerjaan. Mungkin point-point itu akan saya bicarakan
pada atasan saya untuk perubahan etos kerja menjadi lebih baik. Terimakasih Pak.
Komalasari, administrasi Pendidikan S2 , kelas sukabumi E 10
Reply

72.

Sadarmi October 11, 2012 at 4:28 am

Assalamualikum wr.wb

Selamat pagi pak, saya mahasiswa pasca sarjana semester 1 kelas E.10. Setelah membaca
materi mengenai Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan kinerja, Motivasi sebagai
upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki untuk mencapai sebuah tujuan menurut pendapat saya
seseorang mungkin sangat membutuhkan motivasi dalam melakukan segala hal pada
sebuah pekerjaan, seseorang dituntut untuk meningkatkan prestasi dan kinerjanya agar
dapat mencapai tujuan yang optimal. sehingga dengan adanya motivasi seseorang dapat
memiliki dorongan untuk bekerja dengan lebih baik dan dapat dijadikan sebagai tolak
ukur untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi orang tersebut.
Demikian komentar dari saya,mohon maaf bila ada kekurangan didalam komentar saya.
Wasallamualaikum wr.wb..
Sadarmi
Mahasiswi Pasca Sarjana UNPAK
NPM:072112204
Reply

73.

Iswah Ismatullah October 12, 2012 at 2:13 am

Assalamualaikum Wr.Wb.
Selamat pagi pak. Saya Iswah mahasiswa PPs kelas E.10. Setelah saya membaca tulisan
bapak ada satu hal yang menarik. Hal tersebut adalah bahwa motivasi itu sangat
berpengaruh terhadap kinerja seseorang dalam melaksakan segala sesuatu, baik dalam
bekerja maupun belajar. Kaitannya dalam bekerja, faktor internal sangat penting untuk
kelangsugan karier seseorang dalam bekerja, karena tidak sedikit orang yang sulit
termotivasi dalam malakukan sesuatu.
Oleh karena itu, peran seorang leadher sangat dibutuhkan agar sesorang dapat
termotivasi. Peran tersebut dapat tercermin dengan mencipatkan lingkungan kerja yang
nyaman, membina koordinasi yang baik dengan bawahan dan tumbuhkan sikap saling
menghargai antar sesama karyawan.
Untuk sementara mungkin itu komentar yang dapat sampaikan, mudah-mudahan dapat
bermanfaat untuk kita semua. Amiiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Reply

74.

CECEP BANDANIJI October 15, 2012 at 3:45 am

Assalamualaikum wr wb,
Bapak Dosen yang saya hormati, saya mencoba mengungkapkan pengalaman pekerjaan
dibidang pendidikan selama ini. Benar sekali bahwa pengaruh motivasi itu sangat penting
peranannya, baik yang timbul dari dalam(intrinsik) maupun dari luar dirinya(ekstrinsik).
Dengan pengetahuan yang saya peroleh setelah membaca tulisan Bapak tersebut, maka
peranan motivasi dalam upaya meningkatkan kinerja, memegang peranan penting dalam
mencapai tujuan yang diharapkan semua pihak di tempat kita bekerja. Terima kasih atas
pencerahan yang Bapak berikan lewat media ini. Semoga bermanfaat senua pihak, Amin.
Wassalamualaikum wr wb.
Reply

75.

Dede Pramulyana October 15, 2012 at 1:22 pm

Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal untuk Pak Adie
Setelah saya membaca dan mencoba untuk memahami, ternyata Motivasi ini sangat dan
perlu dimiliki oleh semua orang,khususnya bagi saya sebagai seorang pengajar agar bisa
menjadi seorang pengajar yang lebih profesional. Dalam tunututan kerja banyak
rintangan yang pasti di hadapi, salah satunya, bagai mana cara kita memotivasi diri kita
sendiri. Dari beberapa teknik yang di paparkan oleh Pak Adie, menurut saya Teknik
Pemenuhan Kebutuhan yang sesuai untuk memotivasi diri kita sendiri. Karena pada
hakekatnya seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, jika semua kebutuhan
tersebut terpenuhi maka kinerjanya pun akan meningkat. Selain itu peranan atasan dalam
hal ini kepala sekolah sebagai seorang Motivator, juga turut andil dalam menjaga
motivasi kita agar tidak turun.
Mungkin Hanya ini komentar yang bisa saya berikan,semoga ada manfaatnya.
Wassalamualaikum wr. wb
Dede Pramulyana
NPM : 072112176
Kelas : E.10
Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012
Reply

76.

Saprudin October 15, 2012 at 10:07 pm

Assalamualaikum
selamat pagi Pak. Saya Saprudin mahasiswa PPs UNPAK Semester 1 kelas E10. Saya
sangat tertarik dengan apa yang Bapak tulis dan sangat bermanfaat bagi saya yang haus

akan motivasi. sebagai pendidik saya dituntut untuk memotivasi pesrta didik, tetapi
terkadang berbagai reaksi dari peserta didik setelah saya beri motivasi terkadang berhasil
atau bahkan tidak ada reaksi. ada satu hal yang menarik yaitu motivasi beprestasi
menunjukkan pentingnya menetapkan target dan standar keberhasilan jadi seseorang akan
termotivasi tinggi kalau dia mengetahui tujuan dan target yang akan dicapainya, halini
seorag leader or motivator sangat urgen dalam memberikan motivasi. this my oppinion,
thank,s sir.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
SAPRUDIN,
NIM 071112205
Reply

77.

Muhsin October 16, 2012 at 6:30 pm

Assalamualaikum
Setelah membaca tulisan bapak tentangPengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan
Kinerja,Kaitan dengan tuntutan bahwa bahwa guru harus bekerja secara profesional
tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam bekerja .Sehingga
banyak tulisan yang menyebutkan bahwa tunjangan profesi guru belum berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja,Menurut teori X yang bapak paparkan bahwa uang bukan
satu-satunya faktor yang mempengaruhi kinerja.Berdasarkan UU No.14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen kebutuhan dasar yang harus dipenuhi antara lain:perlindungan
hukum,perlindungan profesi,dan perlindungan keselamatan dan kesehatan.Insya Allah ke
depan apabila hak-hak guru sesuai undang-undang tersebut terpenuhi akan terwujud guru
yang profesional dengan kinerja yang tinggi.Sertifikasi guru bukanlah tujuan tetapi
sebagai salah satu intrumen dalam peningkatan mutu
Wassalam
Muhsin(G5 Ciangsana)
Reply

78.

Yani Nurcahyani October 17, 2012 at 1:17 am

Assalamualaykum Pa Adie.
Saya mahasiswa bapak PPs UNPAK.
Subhanalloh inspiratif banget tulisan bapak, di kala motivasi dan kinerja pada saat ini
menjadi pertanyaan besar bagi kaum pendidik,,, seakan mengingatkan saya sebagai
pelayan masyarakatKetika predikat guru diangkat dengan adanya UU No. 14 Tahun
2005 (Tunjangan Profesi Guru/ Sertifikasi) apakah motivasi dan kinerja guru dijamin
meningkat? Mudah-mudahan kenyataan di lapangan semua pendidik amanah dalam

menjalankan tugasnya..
Islam menyukai pekerjaan yang dilaksanakan secara profesional. Sebagaimana dalam
kutipan: Bekerjalah kalian dengan sungguh-sungguh niscaya Alloh dan Rasul akan
melihat(pekerjaanmu),
Setiap kamu adalah pemimpin dan akan mempertanggungjawabkan apa yang
dipimpinnya.
Apabila kita sebagai orang beriman, kita akan melaksanakan pekerjaan kita dengan
sebaik-baiknya karena di akhirat akan dipertanggungjawabkan. Kinerja dan motivasi erat
kaitannya dengan ibadah. Apabila kita telah sadar bahwa pekerjaan ini ibadah, maka
motivasi dan kinerja yang baik akan terwujud.
Mungkin itu tambahan aja Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang amanah
dalam menjalankan tugas Aaamiin.
Makasih Pa Adie
Wassalamualaykum wr.wb
Reply

79.

Mira Mariana Agustini October 18, 2012 at 8:59 am

Assalaamualaikum wr.wb.
Alhamdulillaah, banyak ilmu dan wawasan baru yang saya dapatkan dengan membaca
tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja. Tanpa terasa
motivasi saya makin bertambah untuk lebih mengenal arti sesungguhnya motivasi
maupun motif yang bisa dimiliki seseorang, hal ini erat kaitannya dengan tugas
keseharian saya sebagai seorang guru BK yang latar belakang akademis jauh dari tugas
konselor.
Ketika saya berada dalam kelas untuk memberikan bimbingan dan motivasi terhadap
peserta didik, dalam hati saya terus menanamkan kepercayaan diri bahwa saya dan
mereka bisa memulai suatu kehidupan baru (True Life is begining right now), saya tidak
memposisikan diri sebagai motivator yg sudah berhasil dan berbagi pengalaman dengan
mereka, namun memposisikan diri sebagai seseorang yang sama-sama butuh motivasi
tinggi untuk melakukan perubahan. Ternyata saat saya melihat reaksi/respon mereka,
antusiasme yang tinggi terpancar seolah-olah mereka berkata ayo kita berubah,
memotivasi dengan tidak menggurui ternyata berhasil untuk satu kelas tersebut.
Di kelas yang lain saya mencoba memotivasi mereka dengan memberi contoh-contoh
kejadian yang bersifat negatif, makin banyak contoh negatif yang diberikan respon
mereka makin kuat untuk berkomentar, awalnya mereka masih bercanda-canda dengan
komentarnya sendiri, namun makin lama komentar yang saya dapatkan semakin menuju
ke arah positif, bahkan solusi positif dari hal-hal negatif yang saya sajikan ternyata
terlontar dari mulut mereka (peserta didik yang di cap trouble maker). Saya mencoba
merenung, ternyata contoh negatif bagi anak yang dianggap negatif ada pengaruhnya,
setidaknya seperti dua kutub yang sama ketika didekatkan maka mereka akan saling

menjauh, semoga hal itupun terjadi pada mereka, hal-hal negatif yang dikhawatirkan
semoga tidak terjadi karena mereka sebenarnya tahu dan menyadari akibat buruk yang
bisa menimpanya.
Dari dua contoh penanganan saya terhadap dua kelas asuhan saya, saya menyadari
sepenuhnya, setiap manusia memiliki keunikan tersendiri yang artinya dalam memotivasi
setiap peserta didik dibutuhkan penanganan yang berbeda-beda, untuk itu saya sangat
berterima kasih jika bapak bersedia untuk membantu saya mengenali karakter-karakter
manusia agar lebih mudah untuk memberikan motivasi pada peserta didik saya, agar
motif mereka meningkat untuk membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Wassalamualaikum wr.wb.
Mira Mariana Agustini (kelas E.10)
Reply

80.

dede pramulyana October 19, 2012 at 2:37 am

Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal untuk Pak Adie
Setelah saya membaca dan mencoba untuk memahami, ternyata Motivasi ini sangat dan
perlu dimiliki oleh semua orang,khususnya bagi saya sebagai seorang pengajar agar bisa
menjadi seorang pengajar yang lebih profesional. Dalam tunututan kerja banyak
rintangan yang pasti di hadapi, salah satunya, bagai mana cara kita memotivasi diri kita
sendiri. Dari beberapa teknik yang di paparkan oleh Pak Adie, menurut saya Teknik
Pemenuhan Kebutuhan yang sesuai untuk memotivasi diri kita sendiri. Karena pada
hakekatnya seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, jika semua kebutuhan
tersebut terpenuhi maka kinerjanya pun akan meningkat. Selain itu peranan atasan dalam
hal ini kepala sekolah sebagai seorang Motivator, juga turut andil dalam menjaga
motivasi kita agar tidak turun.
Mungkin Hanya ini komentar yang bisa saya berikan,semoga ada manfaatnya.
Wassalamualaikum wr. wb
Dede Pramulyana
NPM : 072112176
Kelas : E.10
Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012
Reply

81.

Rika Opsari PRS October 19, 2012 at 1:37 pm

Bismillah,
Assalamualaikum wr wb..,
Salam kenal Pak Adie,,,
Saya Rika Opsari, mahasiswa semester satu Pps Unpak kelas E.10. Saya sangat terkesan
setelah membaca tulisan bapak, tetapi jujur, saya juga merasa tertampar ketika saya
membaca bagian Tanda-tanda Karyawan Yang Termotivasi dengan Buruk. Ternyata
sebagian dari tanda-tanda tersebut ada dalam diri saya, bahkan di lingkungan kerja saya.
Saya menjadi sadar bahwa semakin banyak kita tahu, semakin luas pengetahuan yang
kita dapatkan, maka semakin kita menyadari kelemahan-kelemahan yang ada didalam
diri kita. Tapi saya termasuk orang yang beruntung karena bisa membaca tulisan-tulisan
bapak, sehingga saya bisa memperbaiki diri dengan beberapa teknik memotivasi kerja
dan cara-cara mengatasi penurunan motivasi, tidak hanya untuk saya pribadi,bahkan akan
saya tularkan kepada rekan kerja dan peserta didik saya agar tercipta peningkatan kinerja
guru dan prestasi peserta didik sehingga terwujud iklim kerja harmonis, berkualitas, dan
berprestasi.
Motivasi tidak hanya diperlukan untuk peningkatan kinerja, tetapi juga untuk
peningkatan prestasi peserta didik. Istilah AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku ) bagi
peserta didik, memunculkan rasa ingin tahu manfaat apa yang akan mereka dapatkan
setelah mereka mempelajari materi bersama-sama dengan guru sehingga mereka lebih
antusias untuk mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi.
Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi motivator yang baik untuk diri sendiri dan
orang di sekitar kita, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Terimakasih
Pak, karena membaca tulisan bapak wawasan saya menjadi semakin luas, semoga ilmu
yang saya dapatkan dari bapak hari ini menjadi ilmu yang bermanfaat, Amiiinn.
Rika Opsari PRS
NPM : 072112202
Kelas : E.10
Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012
Jurusan Administrasi Pendidikan
Reply

82.

Yuli Astuti October 19, 2012 at 4:28 pm

Assalamualaikum wr.wb

Tulisan yang bagus pa adie,,semakin membuka mata saya bahwa motivasi itu sangat
penting dan berpengaruh dalam bekerja. Jika dalam diri seseorang tidak ada motivasi
maka sampai kapanpun suatu pekerjaan tidak akan selesai. Saya setuju dengan teori X
dan Y dimana teori itu menyebutkan bahwa uang bukan satu-satunya factor yang
memotivasi kerja, jika tempat kerja itu kondusif dalam arti ada kekompakan atau sejalan
dengan rekan kerja maka uang/gaji menjadi nomor dua, karena semua pekerjaan terasa
ringan. Dalam mengatasi penurunan motivasi selain pendekatan kuratif dan antisipatif
menurut saya harus ada kemauan dari orang yang mengalami penurunan motivasi itu
sendiri untuk meningkatkan kadar motivasi dalam dirinya dengan dibantu oleh orang
disekitarnya terutama keluarga.
Wassalam,,,
Yuli Astuti,
NPM : 072112210
Mahasiswa PPS Unpak kls E-10
Reply

83.

gentra October 20, 2012 at 8:19 am

Assalamualaikum .Wr.Wbr.
Saya Sukandi Setiabudi Mahasiswa Pasca Sarjana Semester 1 Jurusan Adminitrasi
Pendidikan Kelas E.10 asal Sukabumi.
Saya ucapkan terima kasih Pak, Bapak telah memaparkan tulisan tentang Motivasi
Kinerja.
Tulisan yang Bapak paparkan tersebut , sangat bermanfaat dan memberikan pencercahan
pada saya. Yang tadinya agak bingung bagaimana seseorang pimpinan memberikan
motivasi kerja kepada bawahan.Betul sekali Pak, bahwa kita sebagai pimpinan, jangan
sampai salah tindakan kepada bawahan. Seorang pimpinan harus mengetahui bagaimana
situasi kondisi indinvidu bawahan .Dalam hal ini paparan Bapak yang menggugah hati
saya adalah tentang Teknik dan pendekatan motivasi kerja. Apabila kita salah teknik dan
pendekatan kepada bawahan maka resfonnya bukannya positif , justru akan negatif.
Seorang pimpinan bukan segala-galanya mempunyai kekuasaan, kebijakan dan gila
hormat. Saya kira , individu dapat bekerja dengan tenang, aman senang , harus adanya
motivasi positif dari pimpinan. Mungkin itu saja Pak, tanggapan saya. Maaf bila
tanggapan ini kurang berkenan.
Wasaalamualaikum.Wr.Wbr.
Reply

84.

Purba Saputra October 20, 2012 at 4:18 pm

Assalammualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca artikel yang bapak posting, saya tertarik dengan cara mengatasi
penurunan motivasi dengan pendekatan kuratif. Menurut pendapat saya suatu
pendekatan sangatlah penting dalam menciptakan suatu kinerja yang betul-betul solid,
akan tetapi dalam pendekatan ini seolah-olah penekanannya hanya pada karyawan saja
dan untuk menjalankan pendekatan seperti ini, bukan hal yang begitu mudah. Karena
cenderung antara atasan dan bawahan terdapat kesenjangan dalam berbagai segi, ambil
satu contoh kesenjangan sosial; seorang atasan rata-rata memiliki sikap yang cenderung
menonojolkan otoritasnya saja dan tidak dapat memperlihatkan familiar terhadap
bawahan. Imbasnya dengan kondisi seperti itu, seorang bawahan akan merasa tidak
nyaman dengan sikap atasan tersebut. Sehingga begitu jelas sebuah motivasi tidak akan
tercipta. Jadi pada dasarnya suatu kinerja akan meningkat apabila seorang atasan yang
mampu cepat membaca kondisi suatu perusahaan, dan mengawali untuk melakukan
pendekatan ini. Sedangkan untuk pendekatan antisipatif, mungkin hanya akan terjadi
pada beberapa gelintir bawahan/karyawan dalam satu perusahaan.
Purba Saputra
072112201
Reply

85.

Rika Opsari PRS October 21, 2012 at 8:23 am

Bismillah,
Assalamualaikum wr wb..,
Salam kenal Pak Adie,,,
Saya Rika Opsari, mahasiswa semester satu Pps Unpak kelas E.10. Saya sangat terkesan
setelah membaca tulisan bapak, tetapi jujur, saya juga merasa tertampar ketika saya
membaca bagian Tanda-tanda Karyawan Yang Termotivasi dengan Buruk. Ternyata
sebagian dari tanda-tanda tersebut ada dalam diri saya, bahkan di lingkungan kerja saya.
Saya menjadi sadar bahwa semakin banyak kita tahu, semakin luas pengetahuan yang
kita dapatkan, maka semakin kita menyadari kelemahan-kelemahan yang ada didalam
diri kita. Tapi saya termasuk orang yang beruntung karena bisa membaca tulisan-tulisan
bapak, sehingga saya bisa memperbaiki diri dengan beberapa teknik memotivasi kerja
dan cara-cara mengatasi penurunan motivasi, tidak hanya untuk saya pribadi,bahkan akan
saya tularkan kepada rekan kerja dan peserta didik saya agar tercipta peningkatan kinerja
guru dan prestasi peserta didik sehingga terwujud iklim kerja harmonis, berkualitas, dan
berprestasi.
Motivasi tidak hanya diperlukan untuk peningkatan kinerja, tetapi juga untuk
peningkatan prestasi peserta didik. Istilah AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku ) bagi
peserta didik, memunculkan rasa ingin tahu manfaat apa yang akan mereka dapatkan
setelah mereka mempelajari materi bersama-sama dengan guru sehingga mereka lebih
antusias untuk mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi.

Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi motivator yang baik untuk diri sendiri dan
orang di sekitar kita, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Terimakasih
Pak, karena membaca tulisan bapak wawasan saya menjadi semakin luas, semoga ilmu
yang saya dapatkan dari bapak hari ini menjadi ilmu yang bermanfaat, Amiiinn.
Rika Opsari PRS
NPM : 072112202
Kelas : E.10
Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012
Jurusan Administrasi Pendidikan
Reply

86.

A. Ismatullah October 21, 2012 at 8:36 am

Salam Bp,
Ni saya : A. Ismatullah (mahasiswa Pasca S2 Unpak Bogor)
sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang
tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu:
Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation) yang meliputi tanggung jawab
pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil risiko sedang.
Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang meliputi persaingan, mempengaruhi
orang lain.
Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama
dan perasaan diterima.
dari tiga kebutuhan tersebut, kalau kbutuhan akan akan kerinduan kepada metafisika di
posisi mana pa, sebab kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang ada pada setiap
diri.
Reply

87.

Mira Mariana Agustini October 23, 2012 at 10:03 pm

Assalamualaikum..

Menanggapi ulasan motivasi untuk peningkatan kinerja, saya merasa sangat perlu
diadakan pelatihan-pelatihan motivasi yang intensif bagi civitas akademi di tingkat
pendidikan dasar maupun menengah, terutama bagi kepala sekolah dan kepala TU, hal ini
saya rasakan di unit kerja saya, setiap hari, semua civitas akademi disibukkan oleh
aktivitas yang benar-benar menguras pikiran dan tenaga, namun jarang bahkan
kadangkala per bulan itu tidak pernah ada brieffing/support dari atasan yang memberikan
kami motivasi, sehingga kami sering merasa kok beban ini hanya ditanggung bawahan
saja. Mungkin benar merekapun sibuk bahkan lebih sibuk dari bawahannya, tapi
bukankah seorang leader/manager yang baik adalah seseorang yang bisa membagi
perhatiannya secara adil pada hak dan kewajiban yang diembannya?
Saya sangat berterima kasih bila bapak berkenan membantu saya untuk memberikan
pengarahan. Wassalamualaikum.
Mira Mariana (E.10 PPs-Unpak)
Reply

88.

PUJI NURANI October 25, 2012 at 1:19 am

Assalamualaikum Pak Adhie


ini adalah kali keempat saya menulis komentar saya terhadap artikel ini. Tiga yang
pertama belum berhasil, semoga kali ini berhasil, aamiin :)
Tak pelak lagi, image sebuah institusi sangat ditentukan oleh setinggi apa motivasi kerja
yang ditunjukkan oleh para stake holder institusi tersebut.
Sebuah institusi yang maju dan berkembang dengan pesat menunjukkan tingkat motivasi
kerja stake holder yang tinggi, begitu pula sebaliknya.
Motivasi kerja yang antara lain ditunjukkan oleh dedikasi dan loyalitas, memang tidak
dapat serta merta diperoleh begitu saja. Harus ada stimulus positif agar motivasi kerja
tersebut terus menunjukkan peningkatan kurva atau setidaknya konstan dalam level yang
baik.
Stimulus tersebut tentu sangat diharapkan datang dari pihak institusi, berupa penyediaan
lingkungan kerja yang kondusif, hubungan antar personal yang sehat, perhatian terhadap
kesejahteraan yang baik, dsb.
Sementara stimulus dari dalam diri sendiri berupa positive thinking terhadap pekerjaan
yang digeluti, dan pemahaman diri yang mendalam bahwa kerja adalah bagian dari
ibadah, yang akan mendatangkan pahala jika dilakukan dengan ikhlas dan sebaikbaiknya, dan akan mendatangkan dosa jika melakukan pekerjaan secara serampangan
saja.

Stimulus dari dalam diri sendiri juga dapat diperoleh dengan lingkungan keluarga yang
baik, hubungan keluarga yang harmonis, dsb
Dengan demikian, Motivasi bukanlah harga mati atau sesuatu yang baku, melainkan
sesuatu yang dinamis, dapat meningkat atau menurun, tergantung upaya apa yang
dilakukan untuk mencapainya
Artikel yang menarik, Pak Adhie ! I wish Im gonna have such high level motivation in
my work, aamiin
Terimakasih,
wassalamualaikum wr wb
Puji Nurani ( mahasiswa Pasca Sarjana S2 kelas E 10 jurusan Administrasi
Pendidikan UNPAK NPM : 072112200 )
Reply

89.

Bunda Elis October 25, 2012 at 4:41 am

Assalamualaikum wr.wb.
Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi Dalam
Peningkatan Kinerja. Ulasan bapak tentang motivasi sudah sedemikian lengkap, namun
saya mohon bapak membahas juga indikasi tentang peningkatan kinerjanya sebagai
dampak dari pengaruh motivasi yang dilakukan.
Kemudian dari tulisan bapak saya mempunyai kesimpulan ketika seseorang melakukan
banyak pekerjaan maka dia harus banyak mempunyai motivasi agar apa yang dia lakukan
bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Apa dampak positif dan negatifnya terhadap psikologis orang tersebut ?
Demikian, saya tunggu tulisan bapak berikutnya. ( to be countinued ya pak..)
Terima kasih.
Wassalam,.
Elis Sajaah
Mahasiswa Administrasi Pendidikan
Semester 1 Pasca Sarjana UNPAK
NPM : 072112180
Reply

90.

yuli astuti October 26, 2012 at 12:13 pm

Assalamualaikum wr. wb..


Motivasi.satu kata yang mudah untuk diucapkan tapi terkadang sulit untuk didapatkan.
Kita tidak bisa menyangkal bahwa kita membutuhkan motivasi, hanya saja orang
menganggap bahwa motivasi itu harus didapat dari orang lain dalam arti seseorang akan
semangat bekerja jika dia dimotivasi oleh orang lain. Padahal menurut saya motivasi itu
datangnya dari diri sendiri, bukan dari orang lain.
Ketika seseorang merasa nyaman dengan tempat dia bekerja maka penghasilan bukan
menjadi hal utama, karena bagi orang-orang tertentu kenyamanan di lingkungan bekerja
sangat sulit untuk didapat. .
Semoga komentar saya kali ini bisa muncul setelah mencoba beberapa kali tidak
berhasil
Wassalam.
Yuli Astuti
Mahasiswa PPS Unpak angkatan 2012 kelas E-10
Reply

91.

Meti Setiawati October 28, 2012 at 3:43 am

Assalamualaikum wr.wb
Motivasi dapat mempengaruhi perilaku manusia,dalam lingkungan kerja seperti
instansi ,lembaga,organisasi,.lingkungan kerja sangat tergantung kepada pimpinan
bagaimana dapat memperlakukan manusia secara terhormat seperti kebutuhan akan
jaminan kesejahteraan,kesehatan , keinginan keamanan.supaya lebih produktif mereka
perlu berprestasi ,kerja keras dan mempunyai keinginan mengembangkan diri, untuk itu
suatu instansi perlu sekali ada wadah conseling
pendapat saya cukup sekian.
wasalaamualaikum wr wb
Meti, setiawati
masisiswi semester 1 pasca sarjana UNPAK.
Reply

92.

N. Hartono October 29, 2012 at 3:59 am

Terima Kasih Sangat membantu pa

Reply

93.

Ose Warlina October 31, 2012 at 1:15 pm

Salam perkenalan, pak saya Ose Warlina mahasiswa Pasca Sarjana E 10, saya sangat
tertarik dengan tulisan bapak tentang motivasi. Motivasi sangatlah penting dalam
kehidupan manusia, manusia bisa bertahan hidup karena memiliki motivasi untuk
hidupnya tinggi, begitu juga seorang karyawan dia bisa bekerja dengan prestasi yang baik
karena adanya motivasi. Motivasi bisa datang dari luar manusia itu sendiri bisa juga
datang dari dirinya sendiri.Saya sangat setuju jika setiap manusia hidup mempunyai
motivasi yang tinggi yang datang dari dalam dirinya, karena motivasi yang tumbuh dari
dalam sulit untuk lenyap dari diri seseoran.Mudah-mudahan komen dari saya bisa
berguna untuk semua . Terima kasih bapak saya tunggu artikel yang lainnya.
Reply

94.

am

ahmadulyani (Kelas G5 Ciangsana) November 12, 2012 at 3:49

Assalamualaikum wr wb,
Membaca tulisan bapak saya sepakat hal tersebut.
Sekarang ini banyak sekali training motivasi yang diikuti oleh perusahaan buat para
karyawannya untuk meningkatkan kinerja bahkan ada training ESQ yang disampaikan
oleh Ari Ginajar yang memadukan nilai-nilai agama untuk memotivasi sesorang untuk
bekerja tanpa pamrih.
Dahulu saya selepas menyelesaikan kuliah saya bekerja menjadi seorang karyawan
swasta, hasil pekerjaan saya sangat memuaskan pimpinan saya, saya tidak pernah
berhalangan selalu masuk kerja dan saya berfikir suatu saat nanti apa yang saya kerjakan
akan membuahkan peningkatan karir terhadap saya, tetapi setelah sekian lama apa yang
saya harapkan tidak pernah terwujud bahkan karir saya tidak pernah naik. Akhirnya saya
mendapat jawaban dari seseorang yang menyatakan bahwa pimpinan saya tidak mau
mempromosikan saya karena takut akan kehilangan karyawan seperti saya yang
mempunyai dedikasi dan motivasi yang tinggi dan disamping itu saya juga sebagai ujung
tombak di departemen saya yang menghasilkan income yang tinggi.
Kalau sudah seperti ini apa yang salah yah ? karena dengan dedikasi dan motivasi yang
tinggi membuat pimpinan takut akan kehilangan karyawannya untuk dipromosikan di
depatement lain.
Wassalamualaikum wr wb.
Ahmad Ulyani
Kelas G.5 Ciangsana Pasca Sarjana Unpak
Reply

95.

Wiwin Widiastuti November 12, 2012 at 1:37 pm

Assalamualaikum, wr wb
salam kenal Pak Adie.
Saya Wiwin Widiastuti, mahasiswa pasca sarjana Universitas Pakuan Bogor, kelas D7
jurusan Administrasi Pendidikan. Saya tertarik dengan tulisan mengenai PENGARUH
MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA.
Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang
tinggi. Kegiatan memotivasi berkaitan dengan sejauhmana komitmen seseorang terhadap
pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dalam tulisan tersebut ada cara
mengatasi racun motivasi,tehnik memotivasi kerja.
dengan tulisan tersebut saya lebih paham tentang manfaat dari motivasi tersebut karena
dengan motivasi yang tinggi akan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan perusahaan
tersebut.
jika kita hubungkan dengan pekerjaan saya sebagai guru bagaimana caranya dan tehnik
untuk memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga mempunyai motivasi yang
tinggi pada dirinya ?
ini saja komen saya, saya mohon masukanya dari pak adie untuk tulisan berikutnya.
terimakasih wasalam.
Reply

96.

Wiwin Widiastuti November 12, 2012 at 1:46 pm

Assalamualikum wr. wb,


Salam pak Adhie,, perkenalkan saya wiwin widiastuti, mahasiswa pasca sarjana UNPAK
jurusan Adm, Pendidikan, kelas D7. saya sangat tertarik dengan tulisan Bapak mengenai
Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja.
Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk
bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi
untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001).
Dalam tulisan Bapak ada teknik-teknik motivasi dan cara mengatasi racun motivasi.
Semakin besar motivasi maka hasil yang didapatkan akan sesuai dengan tujuan dari
perusahaan atau organisasi tersebut. saya sebagai guru, bagaimana cara untuk
menumbuhkan motivasi yang tinggi terhadap peserta didik, sehingga mendapatkan hasil
yang sesuai ?

Hanya ini yang dapat saya komentari, dan mohon tanggapannya.


Terimakasih
Reply

97.

Reny Damayanti November 14, 2012 at 1:16 pm

Ass pak Adhiesaya Reny Damayanti mahasiswa pasca Sarjana UNPAK kelas D7. saya
tertarik dengan tulisan bapak tentang Karakteristik motivasi berprestasi. Menurut Mc
Clelland bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya
yaitu virus sebagai pendorong kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan
berafilasi, dan kebutuhan berkuasa. Saya ingin menanyakan apakah virus mental yang
ada pada diri seseorang dipengaruhi juga oleh Usianya? terimakasih pak Adhie..
Reply

98.

donita seffina santi November 16, 2012 at 1:52 am

Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi pak Adi, ada beberapa hal yang ingin saya komentari dari tulisan bapak yg
pertama, tidak bisa dipungkiri motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan atau
pegawai sangatlah penting untuk kesuksesan karier seorang pegawai atau karyawan,
motivasi itu sendiri menurut saya bersifat sangat dinamis dan terus berkembang seiring
berjalan nya waktu. Motivasi sangat rentan dipengruhi lingkungan sosial, kepribadian
seseorang, dan virus-virus yang dapat menyebabkan menurun nya motivasi dalam
berkerja, maka disini diperlukan mentenanance tersendiri bagi karyawan dan pemangku
keputusan di dalam perusahaan, yang salah satu penyaluran nya adalah melalui
komunikasi seperti apa yg dijelaskan pada Teknik Komunikasi Persuasif di atas.
Selanjut nya, dari teory kebutuhan menurut Abraham Maslow, yang dijelaskan di atas
pada dasarnya motivasi karyawan bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan,
dari kebutuhan fisiologis, Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan social, Kebutuhan harga
diri,dan Kebutuhan aktualisasi diri. Dari teori pemenuhan akan kebutuhan berdasarkan
hirarki yg dikemukankan Maslow ini, apakah hirarki motivasi ini selalu berlaku pada
setiap jenis pekerjaan misal nya LSM, Pantiasuhan dan pekerjaan sosial lain nya? Jika
dihubungkan dengan profesi guru secara profesional sebagai tenaga pendidik yang
idealnya medapatkan kebutuhan aktualisasi yang optimal, apakah kebutuhan akan
aktualisasi diri ini harus diabaikan setelah kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial,
terpenuhi?

sekian komentar dari saya,..


Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Donita Seffina Santi
Mahasiswi semester 2 Pasca Sarjana Unpak
jurusan Administrasi Pendidikan.
NPM:072112035
Reply

99.

Emma S Nurochmah November 23, 2012 at 7:07 am

Assalamualaikum wr wb.
Selamat siang Pak Adie, saya Emma Sitti Nurochmah mahasiswi Pasca UNPAK kelas D
7.
Terima kasih pak Pak Adie, setelah membaca tulisan bapak semakin menambah wawasan
saya tentang motivasi.
Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang
individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut
memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Semua orang memerlukan motivasi, karena
motivasi berdampak pada kinerja seseorang. Motivasi merupakan sebuah alasan, dan ada
juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Kita perlu memiliki motivasi untuk menghasilkan prestasi belajar dan kerja yang
memuaskan, tentu saja motivasi tiap orang akan berbeda, tergantung seberapa giat
seseorang berusaha.
Jadi motivasi sangat penting bagi keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuannya.
Emma Sitti Nurochmah kelas D 7
Reply

100.

Queencer Zoroo II December 1, 2012 at 3:25 am

pak, tolong kirimin daftar pustakanya


Reply

101.

Jamrizal December 6, 2012 at 4:23 am

Kenyataan dilapangan bahwa masih banyak sikap dari Pemimpin suatu Organisasi
memberikan perintah langsung agar para staf (karyawan) bekerja dengan oftimal dan
baik, dan ketika menemukan suatu kesenjangan, artinya tidak sesuai dengan keinginan
pemimpin dan tujuan organisasi, maka saat itu atau beberapa selang sesudahnya
pemimpin langsung mengambil tindakan perbaikan, ada yang ditegur, ada yang diberikan
sangsi dan bahkan ada yang di PHK.
Ini adalah sikap yang sangat sangat keliru, tapi anehnya malahan banyak pemimpin yang
menganggap itu yang paling tepat dan baik, sebenarnya yang paling tepat dan baik itu
adalah bagaiman seorang pemimpin tersebut mengambil sikap kembali ke hal hal yang
paling mendasar. Tepatnya pahami dulu akan apa yang menjadi faktor dasar untuk
menimbulkan semangat dan gairah kerja pada individu staf.
Setelah saya membaca artikel Bapak, dan mencoba menarik benang merahnya, ternyata
sesungguhnya yang perlu diperhatikan dan jika bisa dipenuhi oleh seorang pemimpin
terhadap karyawannya adalah mengenal apa kebutuhan, apa kemampun, dan apa
kepastian yang diberikan. Jika ini semua terpenuhi oleh seorang pemimpin, maka secara
berlahan dan pasti bahwa semua staf memiliki sejumlah kesediaan yang besar untuk
mengeluarkan upaya yang sangat tinggi dalam mencapai tujuan. Nah itu berarti Motivasi
bekerja pada masing masing Individu tumbuh melalui proses. Sehingga hasilnaya akan
terkesan dengan nyata bahwa Motivasi Staf betul betul dapat menghasilkan kinerja yang
optimal dan baik.
Maka dengan itu dapat disimpulkan bahwa motivasi benar berpengaruh dalan
peningkatan kinerja organisasi .
Dari Jamrizal Mhs UNPAK Program Doktor NPM 073111049 asal Jambi.
Reply

102.
am

Drs. Tatang Satari Royat (D7 Unpak) December 9, 2012 at 8:29

Assalaamualaikum Wr. Wb.


Setelah saya baca materi bapak tentang Motivasi, kalau tidak salah mencermati, saya
mempunyai kesimpulan, bahwa motivasi untuk melakukan pekerjaan yang baik adalah
hasil dari sebuah gaya kepemimpinan dan atmosfir lingkungan yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri, serta memberdayakan setiap individu di dalamnya.
Demikian pak komentar saya,
terima kasih.

hormat saya,
Drs. Tatang Satari Royat
Kelas D7 UNPAK Bogor
Reply

103.

Murad, S.Pd (D7 Unpak) December 9, 2012 at 8:33 am

Assalamu`alaikum Wr. Wb.


Bersyukurlah terhadap apa saja yang terjadi pada kita. Bersyukur akan senantiasa
menuntun diri anda menyingkirkan sisi negative darianda.Mungkin ada orang yang
mengatakan bahwa anda tidak realistis.Namun sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis,
yaitumembebaskan anda dari kecemasan dan kesalahan.. Bersyukur akan mendorong
anda untuk bergerak maju penuh antusias. Yah, mendorong. Artinya mendapatkan
Motivasi dari diri anda sendiri.Dan itu modal dasar terpenting dalam hidup.
Dengan motivasi yang ada dihati, ia akan mendorong siempunya untuk bergerak, dan
hidup itu pada dasarnya kumpulan gerakan. Ketika seseorang tidak bergerak maka ia
menuju kematian. Dan mati adalah lawan dari gerak.
Cobalah awali hidup anda dengan bersyukur lalu tersenyum. Maka dunia ini akan
tersenyum kepada anda. Setiap kaki melangkah yang ada adalah senyuman. Setiap
manusia yang anda temui akan tersenyum. Bungapun tersenyum menyambut anda,
jalanpun tersenyum kepada anda. Kenapa terjadi hal demikian. Karena anda telah
menanam benih yang bagus, yaitu motivasi dan berpikir positif. Lantas apa itu motivasi.
Motivasi merupakan salah satu factor penting dalam mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Hal ini tidak saja akan berpengaruh baik namun juga dapat
meningkatkan kinerja seseorang. Sehinga seorang karyawan ataupun mereka bergerak di
bidang bisnis lainnya, akan sangat membutuhkan motivasi, yaitu motivasi yang positive.
Kebutuhan motivasi ini adalah kondisi internal yang harus selalu dihidupkan, sementara
dorongan dari luar hanya merangsang atau hanya titik awal (Starting point).
Pada dasarnya seseorang bekerja atau dalam melakukan sesuatu didorong untuk
memenuhi kebutuhan sebagai berikut:
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan social
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri
Bagaimana pisik membutuhkan asupan sesuatu untuk mempertahankan hidup, sehingga
mereka dapat meneruskan keberlangsungan hidupnya. Tentu mereka juga butuh rasa
aman baik di tempat kerja mereka ataupun secara keseharian, dimana mereka akan
berinteraksi dengan masyrakat di sekitarny yang sama-sama juga membutuhkan rasa
aman dan butuh teman. Sehingga mereka akan beruapaya menjadi orang yang dihargai
oleh lingkungannya dan tentu mereka punya harapan untuk diakui oleh masyarakat
sekitaranya dalam menampakkan keberadaannya.

Murad, S. Pd. (072112055)


Reply

104.

zaenal abidin December 11, 2012 at 3:19 pm

Salah satu kunci terhadap karyawan adalah menempatkan dia sebagai pemimpin pada
posisi jabatan dia sekecil apapun tanpa ada paksaan sehingga dia bisa bereksplorasi
dengan dirinya dan jabatannya yang akan mengahsilkan karir terbaik walaupun itu posisi
yang sangat bawah, karena sesuatu di mulai dari yang terkecil sampai dia menjadi besar
tidak lupa akan posisi yang di bawah kacang Tidak Lupa Kulitnya
Reply

105.

zaenal abidin December 11, 2012 at 3:23 pm

Dan esensi motivasi itu sebenarnya ada pada dirinya yang dia akan dapatkan manakala
dia menedkatkan diri Kepada Siapa yang menciptakan dan mematikannya pada malam
hari sampai dia tak kuasa mentikan air mata walaupun sekelas menteri, itulah Motivasi
yang Paling Abadi, Karena Tuhan tidak pernah marah apabila di mintai hambanya
berulang kali sebaliknya manusia akan marah dan benci. La Tahzan Innaulooha maana
(Jangan Bersedih Sesungguhnya Alloh Bersama Kita) dalam menabur kebaikan di bumi
ini.
Reply

106.

zaenal abidin December 11, 2012 at 3:27 pm

Apabila kau menuntut Gaji yang besar untuk melakukan suatu pekerjaan yang baik itu
suatu kebodohan, dan Apabila Kau melakukan pekerjaan dengan baik demi memperoleh
gaji yang besar itulah Kesuksesan dalam Bekerja.
Reply

107.

zaenal abidin December 11, 2012 at 3:35 pm

Dalam diri manusia, Dalamnya lautan dapat kau ukur denga ukuran yang kita buat, tapi
dalamnya hati manusia tidak ada yang bisa mengukur tp kita dapat mengukur dari
Rasulluloh SAW, yaitu Ciri orang munapik, Bila Engkau Berbicara maka berdusta, bila di

percaya Khianat, dan Bila Berjanji ia mengingkari, penyakit ini sudah melekat sampai ke
pejabat negara Sekelas Presiden.
Reply

108.

zaenal abidin December 11, 2012 at 3:41 pm

Andaikan manusia tau akan esensi dia hidup. untuk apa dilahirkan?, bagaimana dia
hidup? dan akan kemana di setelah Hidup? maka manusia tidak akan bersikap seperti
hewan yang dikodratkan tidak punya pikiran?
Reply

109.

zaenal abidin December 11, 2012 at 3:44 pm

Sampai detik ini Ilmu yang di buat manusia atau hukum tidak menyelesaikan masalah
sosial maka saatnya kembali keapda sunah dan hadist yang telah di berikan lewat
Rosulluloh SAW yang berlandaskan Wahyu Illahi,
Reply

110.

zaenal abidin December 13, 2012 at 4:09 pm

Cari lah Benang Merah di setiap benang yang kusut


Reply

111.

zaenal abidin December 13, 2012 at 4:13 pm

Janganlah Kau berkumpul dengan orang pesimis karena mereka mengambil sebagian
mimpimu, Pohon semakin tinggi semakin kencang anginnya agar tetap kuat berdiri yaitu
akar (Keyakinan), Man Jadda Wajada (Siapa yang bersunggug-sungguh pasti dia akan
berhasil)
Reply

112.

zaenal abidin December 13, 2012 at 4:16 pm

Sekecil apapun pekerjaan senangilah dan pelajarilah siapa tau sekarang anda bekerja,
esok atau lusa anda yang menjadi Owner pekerjaan yang sedang anda kerjakan sekarang
ini, Berpikirlah I Can do This.
Reply

113.

zaenal abidin December 13, 2012 at 4:19 pm

Kesuksesaan yang di gapai dengan mudah akan hilang sekejap mata, berbeda kesuksesan
di gapai dari bawah akan menjadi kenangan sepanjang masa bahkan bisa masuk buku
Recor In The World, maka berkarirlah dengan tidak menggunakan jalan pintas
Reply

114.

zaenal abidin December 13, 2012 at 4:21 pm

Quality lebih sulit di dapatkan daripada Quantity


Reply

115.

zaenal abidin December 13, 2012 at 4:25 pm

Komponen Bisnis Bagaikan Organ Tubuh Manusia, sakit satu maka sakit semua organ
tubuh, maka aturlah dari Bawahan sampai Pimpinan, satu aja tidak bekerja tukang sapu,
maka kumuh lah tempat Bisnis tersebut
Reply

116.

zaenal abidin December 14, 2012 at 12:35 pm

Janganlah Kaun Hidup seperti Lilin Menerangi untuk orang lain, tapi kamu terbakar api
bersama terangnya lilin tersebut
Reply

117.

nunung nurhayati December 14, 2012 at 1:37 pm

Assalamualaikum Wr.Wb.
Membaca tulisan (artikel Bapak tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan
Kinerja) sangat bagus dan dapat menambah wawasan, khususnya bagi saya. Memang
benar motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan
untuk bekerja. Tanpa adanya motivasi, seseorang tidak akan tercapai tujuanya dalam
bekerja untuk mencapai ke arah yang lebih baik. Kalau motivasi tinggi pasti kinerja pun
tinggi dan hasilnya pun bagus serta maksimal, sebaliknya Kalau motivasi rendah pasti
kinerja pun rendah pula dan hasilnya pun tidak akan maksimal. Hal ini dapat
dihubungkan di lingkungan tempat kerja saya yang berprofesi sebagai guru. Apabila
memiliki motivasi yang tinggi untuk untuk mencapai keberhasilan, maka ia akan
mempunyai tanggung jawab yang besar demi keberhasilan anak didiknya, akan
menyusun rencana kerja (RPP) dengan baik,lebih memperhatikan anak didiknya, dan
senang dengan tugas yang dilakukannya sehingga kinerjanya pun akan lebih meningkat.
Akan tetapi, bila motivasi rendah maka ia tidak akan memiliki tanggung jawab dalam
bekerja, asal masuk kelas dan tidak mempunyai tujuan yang jelas, bersikap masa bodoh
terhadap anak didiknya, dan tidak akan senang dengan tugas yang dilakukannya. Jadi
motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang.
Demikian komentar saya, terima kasih Pak Adie .
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Nunung Nurhayati
Kelas D7, Administrasi Pendidikan
NPM : 072112042
Program pascasarjana Unpak Bogor
Reply

118.

muhammad sidik (NPM.073111056) January 1, 2013 at 12:49

am

Assalamualaikum wr.wb.
Gimana Kabarnya bapak? Mudah-mudahan selalu dalam lindungan-Nya. Amin.
Saya M. Sidik/NPM. 073111056, Mahasiswa S3 Univ. Pakuan Bogor.
Setelah membaca tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan
Kinerja dapat saya pahami bahwa motiviasi merupakan suatu keadaan yang kompleks (a
complex state) dan kesiapsediaan (preparoty set) dalam diri individu (organisme) untuk
bergerak ke arah tujuan tertentu baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi itu timbul
dan tumbuh berkembang dengan cara : (1) datang dari dalam diri individu itu sendiri
(intrinsic), dan (2) datang dari lingkungan (ekstrinsik). Peningkatan Kinerja dapat
dilakukan dengan menstimulasi aspek-aspek yang membuat dirinya mau melakukan
tindakan yang lebih mengarah pada prestasi kerja. Dengan demikian motivasi menjadi
kekuatan utama untuk berprestasi. Dengan diraihnya prestasi secara otomatis kinerjanya
akan meningkat.

Demikian tanggapan saya.


Wassalamualaikum wr.wb.
Reply

119.

yuli hartati January 5, 2013 at 6:34 pm

Assalamualaikum pak Adhie,saya Yuli Hartati mahasiswa PsAp Unv Pakuan Bogor kelas
D-7.
Setelah membaca artikel bapak yang berjudul
Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja,saya ingin sedikit berkomentar sesuai
dengan apa yang terjadi dengan diri saya sendiri.Ketika saya pertama kali diangkat jadi
Capeg tepatnya lima bulan setelah wisudah,sangat memotivasi saya karna banyak sekali
orang yang jauh lebih lama dari saya ngantri untuk menjadi PNS tapi belum terwujud,hal
ini menimbulkan semangat bagi saya untuk bekerja lebih baik,karna ini adalah
kesempatan emas yang tidak boleh saya siah-siahkan.Lewat pekerjaan ini bisa menjadi
sumber untuk memenuhi kebutuhan saya secara ekonomi dan sosial,hal ini juga
menumbuhkan motivasi saya untuk meningkat kinerja menjadi lebih baik karena kalau
kinerja saya baik maka kemungkinan naik golongan atau jabatan juga menjadi lebih
mudah.Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi berprestasi adalah menetapkan
target atau standa rkeberhasilan,selalu berpikir positif terhadap sesuatu kejadian,memiliki
tujuan yang jelas serta planing kerja yang menyeluruh.Dapat diambil kesimpulan dari
berbagai pendapat ahli yang bapak kemukahkan diartikel bapak ,bahwa motivasi
merupakan element yang tidak bisa dipisahkan setiap kali kita membahas tentang
masalah kinerja.Dengan membaca i artikel bapak dapat menambah wawasan saya untuk
membangun motivasi yang mulai menyusut serta trik untuk membangun kinerja menjadi
lebih baik.Maaf bapak seyoganya komentar ini saya kirim tiga minggu yang lewat tapi
waktu itu ada gangguan dan baru ingat lagi ketika baca jadwal kuliah bapak besok
pagi,tapi tidak apalah tidak ada kata terlambat dalam belajar.
.
Reply

120.

naruson January 12, 2013 at 6:59 am

asslammualaikum wr wb
saya merasa lebih terbuka lagi hubunganya dengan materi dari bapak mengenai
motivasi,karyawan autau pegawai yang tidak mau melihat jauh tentang keadaan mereka
maka ia tidak memiliki dorongan dari dalam karena lingkungan lebih terbuka untuk jadi
memotivasi karyawan tersebut.

nana
mahasiswa Pasca A.3.2
Reply

121.

idasubhi January 20, 2013 at 2:51 am

Assamualaikum pak Adie terima kasih atas kesempatan buat saya untuk mengomentari
tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja
Saya Berpendapat bahwa pemberian motivasi pada seseorang merupakan suatu mata
rantai dimulai dari kebutuhan, menimbulkan keinginan, menyebabkan tensi,
menimbulkan tindakan, menghasilkan keputusan.
Terima kasih
Wassamualaikum wr.wb
Idarianty, Mahasiswi program S3 Kelas Jambi UNPAK Bogor
Reply

Idarianty Mahasiswi NPM: 073111048 S3 UNPAK Bogor


Kelas 3 B1 Jambi February 6, 2013 at 3:17 pm
Abraham Maslow mencoba untuk mensintesis penelitian tubuh besar yang
berkaitan dengan motivasi manusia Sebelumnya. Menurut Maslow, umumnya
terfokus secara terpisah pada faktor-faktor seperti biologi, prestasi, atau kekuatan
untuk menjelaskan apa yang memberikan energi, mengarahkan, dan memelihara
perilaku manusia.
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan manusia didasarkan pada dua
kelompok:1. kebutuhan defisiensi dan 2.kebutuhan pertumbuhan. Dalam
kebutuhan kekurangan, masing-masing kebutuhan yang lebih rendah harus
dipenuhi sebelum pindah ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi. Setelah masingmasing kebutuhan telah terpenuhi, jika pada beberapa waktu mendatang
kekurangan terdeteksi, individu akan bertindak untuk menghapus kekurangan.
empat tingkat pertama adalah:
1. fisiologis: rasa lapar, haus, kenyamanan,
2.keselamatan / keamanan: keluar dari bahaya,
3.harga diri dan cinta: afiliasi dengan orang lain, dapat diterima,
4. Esteem: untuk mencapai, kompeten, mendapatkan persetujuan dan pengakuan.
Dari kesimpulan di atas, seorang individu siap untuk bertindak atas kebutuhan
pertumbuhan apabila kebutuhan defisiensi terpenuhi. Konsep awal Maslow
termasuk hanya satu pertumbuhan membutuhkan aktualisasi diri.
Reply

122.

mardiyah January 21, 2013 at 1:52 pm

Assalamualaikum Wr.Wb.
Membaca tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi dalam peningkatan Kinerja , isinya
sangat bagus dan sangat tertarik untuk membacanya. Motivasi memang sangat diperlukan
dan sangat berpengaruh dalam dunia kerja. bila tidak ada motivasi kita tidak akan
semangat dalam melakukan apapun, sehingga akan menjadi lebih baik dalam
meningkatkan kinerja. jadi motivasi itu sangat penting untuk membangun diri kita dalam
melakukan segala hal yang baik. itu saja Pak komentar saya, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Mardiyah
Kelas D7, jurusan Administrasi Pendidikan
Program pascasarjana Unpak Bogor
Reply

123.

A. Khalil 073111039 January 26, 2013 at 9:15 am

Assamualaikum.WR.WB.
Saya nama Abdul Khalil Mhs S.3 Universitas Pakuan Bogor, nomor Induk Mahasiswa:
037111039 .Tanggapan terhadap tulisan Bapak di dunia maya yang berjudul
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KENERJA.
1.Pada prinsipnya tulisan tersebut adalah baik, karena saya merasa behwa tulisan ini
dapat memberikan motivasi bagi saya dalam memperjuangkan suatu dalam dunia yang
penuh de-ngan globalisasi; tantangan, harapan dan kejayaan.
2.Suatu motivasi akan mampu memulihkan aktulisasi diri seseorang, karena motivasi
dapat memberikan dorongan dalam mencapai tujuan organisasi dan peningkatan kinerja,
namun jika seorang tidak termotivasi untuk peningkatan kinerja maka kan terjadi
ketegangan dalam menghadapi pekerjaan yang sedang dihadapinya.
3.Tulisan ini memacu semangat dan mendorong manusia untuk berpikir dan bekerja agar
mencapai hasil yang beik serta memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat
,tulisan ini didukung oleh fakta fakta yang akurat dan meyakinkan.
Reply

124.

Allan Setyoko January 28, 2013 at 3:08 pm

Assalamualaikum wr wb,

Setelah membaca artikel bapak, saya merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu. Mulai
kembali menata goal yang saya inginkan dengan membuat daftar yang berisikan hope,
dan ini mungkin yang dinamakan visi kemudian membreakdownkannya menjadi misi.
Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk
bekerja. Bagi pemimipin motivasi merupakan dorongan untuk memberikan spirit baik
kepada dirinya maupun karyawannya agar bekerja secara maksimal (peningkatan kinerja)
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana dapat diberikan
pengertian bahwa motivasi merupakan kesediaan individu secara sukarela untuk
mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari beberapa pendapat ahli motivasi, yang dapat kita petik adalah bagaimana seseorang
itu dapat memberi dan menerima motivasi secara sukarela, sehingga dapat
menggugahnya untuk bangkit dan berbuat yang terbaik untuk dirinya, orang lain maupun
organisasi tempat ia bekerja.
Demikian komentar saya,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Allan Setyoko
Kelas S3 B1
NPM : 073111040
Program pascasarjana Unpak Bogor
Reply

125.

A.Kadir January 30, 2013 at 11:52 am

Assalamualaikum wr. wb.


maaf pak, mau nanya, Gimana, kalau tujuan, strategi dan kebijakan organisai berubah,
apakah dapat merubah motivasi tersebut?
terimkasih. wassalam.
A. Kadir,
Mahasiswa S.3 prog. doktor
kelas S3B1 UNPAK Bogor
dari Jambi.
Reply

126.

Jufriono January 31, 2013 at 8:58 am

Assalamuallaikum Wr. Wb
Setelah membaca tulisan bapa, saya sangat berpendapat dengan bapak bahwa motivasi itu

sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan kita terutama didalam melakukan
suatu pekerjaan kerena tanpa ada motivasi yang tinggi di dalam diri kita, maka akan apa
yang kita kerjakan tidak akanmenghasilkanyang baik.
Motivasi sangat di butuhkan tanpa kita sadari karena motivasi dapat kita peroleh dari
pimpinan tempat kita bekerja, bias juga dari teman sejawat yang akan membuat kinerja
kita yang menurun menjadi meningkat kerena adanya motivasi. Dengan motivasi yang
kita miliki maka tujuan yang kita inginkan akan tercapai sesuai apa yang kita Inginkan.
Demikian komentar saya semoga bermanfaat
wassalamuallaikumWr. Wb
Dari :
Jufriyono
Kelas : S3 B1
Npm : 073111051
Reply

127.

A.Khalik January 31, 2013 at 3:12 pm

Assalamualaikum Wr. Wb.


Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menanggapi tulisan bapak.
Saya adalah mahasiswa pasca sarjana univ.pakuan Bogor semester II.
Saya sangat tertarik dengan artikel bapak yang ini, bahasa yang lugas dan simpel
membuat pembaca lebih cepat memahami inti dari bahasan bapak. Artikel ini
memaparkan tentang dampak motivasi terhadap kinerja. Kedua variabel ini diasumsikan
berjalan beriringan ke arah yang sama. Motivasi ini timbul karena adanya kebutuhan
yang tidak terpuaskan sehingga mendorong ybs. Untuk mencari cara agar kebutuhan
terpuaskan.
Motivasi dipaparkan tidak hanya sebagai faktor positif yang mendorong naik ke atas
terapi juga dapat menjadi pemicu faktor negatif yang mendorong ke bawah.
Secara tersirat Pemberi motivasi tidak semata-mata atasan terhadap bawahan terapi juga
dapat berasal dari berbagai sudut.
Wassalamualaikum Wr. wb.
Hormat Saya
A.Khalik
073111038
Reply

128.

A.khalik January 31, 2013 at 3:51 pm

Assalamualaikum Wr. Wb.


Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menanggapi tulisan bapak.
Saya adalah mahasiswa pasca sarjana univ.pakuan Bogor semester II.

Saya sangat tertarik dengan artikel bapak yang ini, bahasa yang lugas dan simpel
membuat pembaca lebih cepat memahami inti dari bahasan bapak. Artikel ini
memaparkan tentang dampak motivasi terhadap kinerja. Kedua variabel ini diasumsikan
berjalan beriringan ke arah yang sama. Motivasi ini timbul karena adanya kebutuhan
yang tidak terpuaskan sehingga mendorong ybs. Untuk mencari cara agar kebutuhan
terpuaskan.
Motivasi dipaparkan tidak hanya sebagai faktor positif yang mendorong naik ke atas
terapi juga dapat menjadi pemicu faktor negatif yang mendorong ke bawah.
Secara tersirat Pemberi motivasi tidak semata-mata atasan terhadap bawahan terapi juga
dapat berasal dari berbagai sudut.
Wassalamualaikum Wr. wb.
Hormat Saya
A.Khalik
073111038
Reply

129.

Nanang January 31, 2013 at 10:47 pm

Motivasi: Potensial Illahiah


sebuah catatan alit setelah membaca Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Sungguh maha suci Allah yang telah menciptakan kekuatan pikiran yang sengaja
dipersiapkan untuk manusia dalam menjalani peta kehidupan dari alam janin sampai alam
ketetapan abadi. Saya sungguh harus bersyukur ketika diundang dalam jamuan telaah
pemikiran tentang motivasi yang memiliki keterhubungan secara positif dengan kinerja.
Rasa syukur itu muncul karena adanya kekuatan untuk mencoba menilik motivasi dari
dimensi Illahiah. Kekuatan yang terus menggerus pikiran saya untuk sampai pada
pemahaman tentang motivasi dari dimensi Illahiah, itulah hakikatnya motivasi. Ya,
motivasi, yang Bapak deskripsikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Pikiran saya tiba-tiba menembus peta firman yang menyajikan daya pikat maslahat bagi
manusia bahwa barangsiapa bersyukur kepadaKu maka akan Aku tambahkan nikmatKu
dan barangsiapa tidak bersyukur maka adzanKu lebih pedih. Manusia diundang untuk
merefleksikan kemanusiaannya atas aneka ragam nikmat yang telah diberikan Tuhan
melalui aktualisasi syukur. Segenap aktivitas manusia senantiasa dialirmuarakan kepada
Sang Pemilik Kehidupan. Segenap sikap, tindak, dan ucap seyogyanya haruslah
bersandar pada kebaikan yang telah ditetapkanNya. Ketika kita mampu berjalan dalam
titik edar orbit ketauhidan, kita dijanjikan dengan rineka kebaikan jasadiah dan kebaikan
batiniah. Sebaliknya, ketika kita berjalan di luar titik edar orbit ketauhidan, kita
dihadapkan pada pemurkaan di peta kehidupan dunia dan peta pemurkaan abadi di
alam akhirat. Dalam konteks inilah, setiap insan menumpahkan segala daya upayanya
untuk dapat memasuki zona fastabikul khoirot atau wilayah untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan. Kekhusuan manusia dalam menjalani hidup sesuai dengan orbit firman

ketauhidan untuk mendapatkan kebaikan pada hakikatnya terstimulasi oleh sebuah


kekuatan yang mengkristal di dalam dirinya. Saya memaknainya sebagai motivasi seperti
yang Bapak dedahkan secara jelas.
Ketika saya mencoba berpikir lain untuk memaknai motivasi yang memiliki
keterhubungan dengan kinerja, sesungguhnya saya sedang membolasaljukan butiranbutiran movitasi yang telah dibenamkan oleh Sang Pemilik Kehidupan. Ada sebuah
kekuatan yang terus mendesak dan menarik mata batin saya untuk merefleksikan bahwa
pola hidup manusia atau kinerja hidup manusia sangat dipengaruhi oleh sinergitas antara
potensi hidup dan daya dorong yang menghidupkan potensi hidup tersebut. Pendedahan
Bapak tentang motivasi yang memiliki keterhubungan positif dengan kinerja telah
memberi motivasi atmosfir pemikiran saya, yang sampai pada peta pemahaman bahwa
motivasi sesungguhnya telah dibenamkan dalam segumpal daging yang bernama hati.
Manakala hati diselimuti noda hitam maka semburat cahaya yang akan muncul dalam
aktualisasi diri adalah cahaya hitam. Sebaliknya, manakala hati disirami keceriaan cahaya
putih maka kemilau putih akan mewarnai pewarnaan ucap, sikap, dan tindak. Inilah yang
saya makanan sebagi motivasi.
Pak Arie, sungguh saya harus berterima kasih atas undangan untuk memasuki zona baca
yang telah memberikan inspirasi dan kekuatan bagi saya. Apa yang saya dedahkan ini
tentu baru sebatas pengajian diri setelah majelis Yaa sini di ruang keluarga. Saya juga
baru tersentak manakala local genius Jambi yang berbunyi ke aek cemeti keno, ke darat
duren runtuh, ke dapur lemang masak, ke bilik bini beranak telah mendorong saya untuk
menumbuhsuburkan kecintaan saya pada pendalaman pemahaman tentang seloko. Lagilagi saya dalam lingkaran motivasi.
Pak Arie, telah kuselipkan doa di antara huruf-hurufmu. Dan, alifmu lurus menuju Sang
Maha Kudus.
Salam,
Nanang Sunarya
Mahasiswa S3 unpak
Reply

130.

fahrizal//NPM 073111045 February 2, 2013 at 3:54 am

Saya salah seorang Mahasiswaa Program Pasca Sarjan Unpak, setelah saya membaca
Artikel yang Bapak tulis,maka saya menanggapi isi Artikel tersebut, bahwa saya setuju
dan sependapat dengan pendapat bapak bahwa motivasi dapat mempengaruhi
peningkatan kerja. Tetapi motivasi kerja yang harus kita miliki sebaiknya (seharusnya)
motivasi yang berdasarkan kepada keikhlasan karena Allah SWT. Karena pada
hakikakatnya segala apa yang kita kerjakan harus bersandar secara pertikal kepada Allah
SWT. selaku sang Kholik. Kita sebagai hamba-Nya tidak punya daya upaya untuk
berbuat tanpa se-izinnya, dan segala yang kita perbuatkan Dia-lah yang memberi

balasannya.Terimakasih, semoga sukses.


Fahrizal.
NPM: 073111045
Reply

131.

Hafidullah, SE (D7 UNPAK) NIM. 072112052 February 3, 2013

at 2:39 am

Assalaamualaikum Wr. Wb.


Semoga Bapak senantiasa dalam Lindungan Allah SWT. saya bersyukur sekali dengan
makalah yang bapak buat tentang motivasi, karena motivasi menurut saya merupakan
sebuah kekuatan yang bersumber dari 2 sisi, yang memerlukan perhatian khusus.
terutama bagi manusia yang ingin hidup dan berkembang.
Saya sebagai seorang pendidik, sangat merasa prihatin bila melihat sebagian besar pelajar
di sekolah, yang saat ini tampak perhatiannya sudah beralih dari orientasi pendidikan
menjadi orientasi hiburan semata, atau dapat diartikan menjadi korban teknologi
informasi dan komunikasi yaitu HP (Handphone). remaja saat ini perhatiannya lebih
fokus dengan perangkatnya dibanding dengan lingkungannya. bahkan yang lebih ironis
lagi, tanggung jawabnya terhadap kewajiban utamanya sebagai seorang pelajar pun sudah
nyaris terabaikan, tapi lebih suka berkomunikasi baik sms maupun facebook, yang
materinya tidak jelas. tapi lebih hanya hiburan semata. (berdalih ajang bersilaturrahim),
sehingga materi pelajaran yang menjadi tujuan utamanya. justru dilupakan. hal ini
tampak dari prestasi yang dicapainya. selain itu pula tampak dari semangat dalam
kegiatan belajar mengajar pun sudah sangat menurun.
Sebagaimana pendapat McClelland seorang pakar psikologi dari Universitas Harvard di
Amerika Serikat mengemukakan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus
mental yang ada pada dirinya. Virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong
seseorang untuk mencapai kinerja secara optimal. Ada tiga jenis virus sebagai pendorong
kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa.
Terkait dengan masalah tersebut diatas, maka motivasi menjadi virus positif yang harus
digunakan sebagai obat untuk mengembalikan orientasi pelajar untuk kembali ke jalan
yang semestinya. agar menjadi manusia yang cerdas dan menjadi harapan bangsa.
menjadi generasi yang memiliki moral yang kuat baik IPTEK maupun IMTAQ. semoga
Allah SWT. segera melimpahkan tolong kepada Manusia@ Mumin. amin.
Wallahu Alam
Hafidullah, SE (D7 UNPAK) NIM. 072112052
Reply

132.

Sofyan February 3, 2013 at 7:35 pm

Ass pak Adi, saya sofyan mhs bapak di program S3 UNPAK Bogor dari Jambi, setelah
saya membaca tulisan Bapak yang dimuat di blog tentang motivasi, informasi yang bapak
sampaikan sangat banyak menambah wawasan saya terhadap hal tersebut, karena salah
satu rencana varibel disertasi saya adalah tentang motivasi, dan saya telah banyak
membaca literatur tentang motivasi. Namun ada beberapa difinisi yang bapak sajikan
belum saya dapatkan dari literatur yang saya baca, untuk itu saya ucapkan terima kasih
kepada bapak karena telah menambah pemahaman saya terhadap motivasi. Saya ingin
sharing pendapat saya tentang motivasi setelah saya membaca dan memahami berbagai
sumber, maka ada yang harus saya tambahkan yakni tentang motivasi semu. Motivasi
semu yang saya maksud adalah motivasi yang timbul dari dorongan seseorang yang
melakukan Pekerjaan atau sutau kegiatan hanya ingin Mencapai tujuan tertentu, namun
setelah tujuan itu tepenuhi maka motivasi tersebut tereliminir dari dalam dirinya.
Gambaran realita dari motivasi semu itu, kegiatan yang dilakukan seseorang hanya
menginginkan suatu imbalan atau jasa atau jabatan tertentu, setelah ia dapatkan maka
kegiatan atau pekerjaan itu tidak lagi dilakukannya. karena itu perlu kita sarankan kepada
seorang motivator, jangan pernah memotivasi seseorang melakukan kegiatan atas dasar
penyampaian jasa atau imbalan ataupun jabatan. Dalam praktiknya hal ini banyak
dilakukan oleh seorang pimpinan ketika memotivasi bawahannya ataupun orang tua
ketika memotivasi anaknya. Akibat dari hal tersebut dampaknya sangat buruk terhadap
prilaku orang yang mendapatkan motivasi. Berarti motivasi yang diberikan adalah
motivasi semu. Contoh nyata sering kita dengar seorang ulama yang memotivasi jemaah
melakukan kebaikan atau sholat lima waktuv, karena nanti akan masuk surga. Akibatnya
persepsi jemaah melakukan sholat atau perbuatan baik lainnya karena ingin masuk surga
bukan karena suatu kewajiban. Andaikan kata Allah, jika aku tidak menciptakan syurga
apakah kamu tidak sholat. Trims Bapak, semoga berkenan mebaca komentar saya, maaf
kalau ada kata-kata yang tidak pas
Reply

133.

aam suminarsih February 4, 2013 at 7:14 am

ssalamualaikum w w,
Selamat siang pak,saya aam suminarsih mshasiswi pasca sarjana semestet satu kls D 7.
Saya tertarik suka dengan materi yg bapak berikan
Tentang motivasi yang sesuai dengan status saya sebagai pendidik,karena motivasi sangat
bermanpaat dan besar pengaruhnya terhadap peningkatan kwalitas pembelajaran untuk
kemajuan anak didik kita. Sementara hanya ini komentar saya tentang motivasi.burung
irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terima kasih.
Reply

134.

Sofyan February 6, 2013 at 2:27 pm

Ass pak Adi, saya sofyan mhs bapak di program S3 UNPAK Bogor dari Jambi, setelah
saya membaca tulisan Bapak yang dimuat di blog tentang motivasi, informasi yang bapak
sampaikan sangat banyak menambah wawasan saya terhadap hal tersebut, karena salah
satu rencana varibel disertasi saya adalah tentang motivasi, dan saya telah banyak
membaca literatur tentang motivasi. Namun ada beberapa difinisi yang bapak sajikan
belum saya dapatkan dari literatur yang saya baca, untuk itu saya ucapkan terima kasih
kepada bapak karena telah menambah pemahaman saya terhadap motivasi. Saya ingin
sharing pendapat saya tentang motivasi setelah saya membaca dan memahami berbagai
sumber, maka ada yang harus saya tambahkan yakni tentang motivasi semu. Motivasi
semu yang saya maksud adalah motivasi yang timbul dari dorongan seseorang yang
melakukan Pekerjaan atau sutau kegiatan hanya ingin Mencapai tujuan tertentu, namun
setelah tujuan itu tepenuhi maka motivasi tersebut tereliminir dari dalam dirinya.
Gambaran realita dari motivasi semu itu, kegiatan yang dilakukan seseorang hanya
menginginkan suatu imbalan atau jasa atau jabatan tertentu, setelah ia dapatkan maka
kegiatan atau pekerjaan itu tidak lagi dilakukannya. karena itu perlu kita sarankan kepada
seorang motivator, jangan pernah memotivasi seseorang melakukan kegiatan atas dasar
penyampaian jasa atau imbalan ataupun jabatan. Dalam praktiknya hal ini banyak
dilakukan oleh seorang pimpinan ketika memotivasi bawahannya ataupun orang tua
ketika memotivasi anaknya. Akibat dari hal tersebut dampaknya sangat buruk terhadap
prilaku orang yang mendapatkan motivasi. Berarti motivasi yang diberikan adalah
motivasi semu. Contoh nyata sering kita dengar seorang ulama yang memotivasi jemaah
melakukan kebaikan atau sholat lima waktu, karena nanti akan masuk surga. Akibatnya
persepsi jemaah melakukan sholat atau perbuatan baik lainnya karena ingin masuk surga
bukan karena suatu kewajiban. Andaikan kata Allah, jika aku tidak menciptakan syurga
apakah kamu tidak sholat. Trims Bapak, semoga berkenan mebaca komentar saya, maaf
kalau ada kata-kata yang tidak pas. Nama : Sofyan. Mhs. : UNPAK semester 2. Kelas. :
B-1. NIM. : 073111063
Reply

135.
Idarianty Mahasiswi NPM: 073111048 S3 UNPAK Bogor
Kelas 3 B1 Jambi February 6, 2013 at 3:21 pm
Abraham Maslow mencoba untuk mensintesis penelitian tubuh besar yang berkaitan
dengan motivasi manusia Sebelumnya. Menurut Maslow, umumnya terfokus secara
terpisah pada faktor-faktor seperti biologi, prestasi, atau kekuatan untuk menjelaskan apa
yang memberikan energi, mengarahkan, dan memelihara perilaku manusia.
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan manusia didasarkan pada dua kelompok:1.
kebutuhan defisiensi dan 2.kebutuhan pertumbuhan. Dalam kebutuhan kekurangan,
masing-masing kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi sebelum pindah ke tingkat
berikutnya yang lebih tinggi. Setelah masing-masing kebutuhan telah terpenuhi, jika pada

beberapa waktu mendatang kekurangan terdeteksi, individu akan bertindak untuk


menghapus kekurangan.
empat tingkat pertama adalah:
1. fisiologis: rasa lapar, haus, kenyamanan,
2.keselamatan / keamanan: keluar dari bahaya,
3.harga diri dan cinta: afiliasi dengan orang lain, dapat diterima,
4. Esteem: untuk mencapai, kompeten, mendapatkan persetujuan dan pengakuan.
Dari kesimpulan di atas, seorang individu siap untuk bertindak atas kebutuhan
pertumbuhan apabila kebutuhan defisiensi terpenuhi. Konsep awal Maslow termasuk
hanya satu pertumbuhan membutuhkan aktualisasi diri.
Reply

136.

komalaade73Komala February 8, 2013 at 11:06 am

Assalamualaikum Wwb. Salam Silaturahim .


Saya Ade Komala Ds, mahasiswa UNPAK kls D7 Semester satu.
Saya sangat tertarik dengan materi yang bapak tulis. Materinya sangat penting bagi
semua yang ingin sukses . Motifasi ibarat suflemen bagi tubuh kita. Yang bisa membuat
seseorang lebih semangat , bangkit dari permasalahannya. Karena seseorang dalam
mencapai suatu tujuan sudah pasti penuh perjuangan,banyak halangan dan rintangan.
Agar seseorang tetap dalam kondisi semangat ,sangat memutuhkan motifasi . Baik itu
motifasi Intrinsik maupun Motifasi Ekstrinsik. Karena dengan Motifasi bisa merubah
pola kinerja menjadi lebih baik. lebih terarah dan terprogram. Sehingga keberhasilan
orang tersebut akan menjadi motifasi juga bagi orang lain.
Demikian komentar dari saya.
Wassalamualaikum Wwb.
Reply

137.

ade komala February 8, 2013 at 2:40 pm

Saya Ade Komala DS, mahasiswa D7 Unpak .


Saya sangat tertarik dg materi yg bapak tulis. Seseorang dalam mencapai tujuan sudah
pasti perjuangan banyak halangan dan rintangan. Agar seseorang tsb tetap dalan kondisi
siap dan semangat sangatlah memutuhkan motivasi. Baik itu motivasi intrinsik dan
ekdtrinsik. Begitu pula dg motivasi seseorang bisa m,erubah pola kinerja ke arah lebih
baik, terprogram dan terorganisir sehingga proses maupun hasilnya lebih bsik.
Wassalam
Reply

138.

Sofyan February 9, 2013 at 2:19 am

Ass pak Adi, saya sofyan mhs bapak di program S3 UNPAK Bogor dari Jambi, setelah
saya membaca tulisan Bapak yang dimuat di blog tentang motivasi, informasi yang bapak
sampaikan sangat banyak menambah wawasan saya terhadap hal tersebut, karena salah
satu rencana varibel disertasi saya adalah tentang motivasi, dan saya telah banyak
membaca literatur tentang motivasi. Namun ada beberapa difinisi yang bapak sajikan
belum saya dapatkan dari literatur yang saya baca, untuk itu saya ucapkan terima kasih
kepada bapak karena telah menambah pemahaman saya terhadap motivasi. Saya ingin
sharing pendapat saya tentang motivasi setelah saya membaca dan memahami berbagai
sumber, maka ada yang harus saya tambahkan yakni tentang motivasi semu. Motivasi
semu yang saya maksud adalah motivasi yang timbul dari dorongan seseorang yang
melakukan Pekerjaan atau sutau kegiatan hanya ingin Mencapai tujuan tertentu, namun
setelah tujuan itu tepenuhi maka motivasi tersebut tereliminir dari dalam dirinya.
Gambaran realita dari motivasi semu itu, kegiatan yang dilakukan seseorang hanya
menginginkan suatu imbalan atau jasa atau jabatan tertentu, setelah ia dapatkan maka
kegiatan atau pekerjaan itu tidak lagi dilakukannya. karena itu perlu kita sarankan kepada
seorang motivator, jangan pernah memotivasi seseorang melakukan kegiatan atas dasar
penyampaian jasa atau imbalan ataupun jabatan. Dalam praktiknya hal ini banyak
dilakukan oleh seorang pimpinan ketika memotivasi bawahannya ataupun orang tua
ketika memotivasi anaknya. Akibat dari hal tersebut dampaknya sangat buruk terhadap
prilaku orang yang mendapatkan motivasi. Berarti motivasi yang diberikan adalah
motivasi semu. Contoh nyata sering kita dengar seorang ulama yang memotivasi jemaah
melakukan kebaikan atau sholat lima waktuv, karena nanti akan masuk surga. Akibatnya
persepsi jemaah melakukan sholat atau perbuatan baik lainnya karena ingin masuk surga
bukan karena suatu kewajiban. Andaikan kata Allah, jika aku tidak menciptakan syurga
apakah kamu tidak sholat. Trims Bapak, semoga berkenan mebaca komentar saya, maaf
kalau ada kata-kata yang tidak pas
Reply

139.

sri wahyuningsih February 17, 2013 at 8:53 am

selamat sore Pak Adi


Setelah saya membaca artikel Bapak tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja,
saya sangat tertarik dengan yang bapak tulis. Motivasi merupakan keinginan, hasrat
motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan psikologi manusia
yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia
sedangkan daya dorong yang di luar diri seseorang ditimbulkan oleh pimpinan.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja sama sercara giat sehingga mencapai
hasil yang optimal.

Sri Wahyuningsih
kelas D7, Administrasi Pendidikan
Reply

140.

Syamda85@yahoo.co.id March 4, 2013 at 5:20 pm

Assalamualaikum Wr. Wb
Saya orang yang optimis bahwa, dalam melakukan suatu pekerjaan seseorang ingin selalu
memperoleh hasil yang lebih baik. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, seseorang
harus melakukan berbagai upaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang di lakukan;
mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pengevaluasian. Selain upaya-upaya
tersebut, faktor lain yang juga sangat berpengaruh untuk memperoleh hasil pekerjaan
yang lebih baik adalah motivasi yang kuat dari dalam diri individu itu sendiri.
Sebagaimana pendapat Hamzah B. Uno dalam bukunya Teori motivasi dan Pengukuran,
motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku atau
melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi juga dapat
dikatakan sebagai kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan motivasi
itulah seseorang akan berusaha sekuat tenaga dalam mencapai tujuan yang ingin
dicapainya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
syamsul huda
Mhs. Pascasarjana S3 UNPAK Bogor
Program Studi Manajemen Pendidikan
Kls. S3 B1 Npm : 073111066
Reply

141.

tony March 21, 2013 at 2:43 am

assalamualaikum, pa haji, saya toni dari kelas E.10 semester 2, dari tulisan bapak saya
bisa lebih memahami tentang hubungan motivasi dengan tingkat kinerja seseorang dalam
melakukan suatu aktivitas baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari suatu
kelompok kerja. Satu hal yang sangat menarik bagi saya, bahwa ternyata tingkat motivasi
yang tinggi dari seorang individu tidak selalu menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi
dan menghasilkan kinerja yang baik. Karena antara motivasi disatu sisi dengan kinerja
disisi lainnya ada faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil kinerja seorang indivdu.
Reply

142.

Tati Sukarti Kelas S3E2 NPM 073113018 March 22, 2013 at

6:16 am

As.wr.wb.
Saya Tati Sukarti mahasiswa Unpak kelas S3E2.saya tertarik dengan materi Bapak,karena
dalam materi itu nanti bisa digunakan untuk reverensi indikator dalam membuat
desertasi. dengan materi bapak saya punya gambaran bagaimana pengaruh motivasi
terhadap peningkatan kinerja, baik pada pimpinan( kepala sekolah),tenaga pendidik,
maupun siswa(untuk belajar). Dengan motivasi apa yang kita inginkan/harapkan akan
tujuan itu akan tercapai .Amin
Terima kasih
Reply

143.

Slamet Makmuri April 27, 2013 at 2:54 am

Assalamualaikum wr wb.
Terimakasih atas tulisan Bapak, selain saya tentu masih sangat banyak yang memerlukan
apa yang Bapak Tulis, semoga Allah membalasnya, amien
Reply

Slamet Makmuri April 27, 2013 at 3:10 am

Assalamulaikum wr. wb
Terimakasih atas tulisan Bapak, selain saya tentu masih banyak lagi yang
memerlukan apa yang Bapak tulis, sangat dinanti tulisan-tulisan yang lain,
semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak, amien
Slamet, S.Pd
Mahasiswa Pascasarjana S2 Udinus Semarang
Reply

144.

usmanhakim12 May 17, 2013 at 1:14 pm

Assalamu alaikum wr.wb. Bapak.


Membaca artikel Bapak yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan
Kinerja saya mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan pencerahan, ternyata bahwa hidup ini

tidak bisa sendiri kita sangat membutuhkan orang lain baik dari lingkungan keluarga, di
tempat kerja di kantor, di sekolah, ataupun masyarakat luas dan itu akan memberikan
motivasi dalam perjalanan hidup kita, dan dilihat dari kenyataan yang terjadi, bahwa
motivasi sangat dibutuhkan guna memberi stimulus kepada para karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pekerjaan. Dorongan moril dari para
atasan, gaya kepemimpinan, pengakuan atas prestasi, serta reward biasanya menjadikan
karyawan lebih senang dan semangat. Karena jika dilihat dari teori yang dikemukakan
oleh Herzberg tentang teori Hygine dan motivator bahwa gaya kepemimpinan dan gaji
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, begitu juga dengan pengakuan dan
penghargaan presteasi juga mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Karena pada
dasarnya karyawan akan lebih merasa berharga dan jasanya dibutuhkan jika keberadaan
mereka diakui dan prestasinya dihargai sehingga munculah motivasi dalam diri mereka.
Tetapi sekuat apapun motivasi yang datang dari luar (ekstrinsik) tidak akan maksimal
tanpa diimbangi dengan motivasi yang timbul dari diri sendiri (intrinsik), sebagaimana
firman Allah swt. yang terdapat di dalam Quran yang artinya . Sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah keaadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri
mereka sendiri. (QS. Ar-Rad, 13:11).
Terima kasih atas artikelnya Pak.
Usman Hakim
Kelas S-3 E 2
NIM. 07113020
Program Pasca Sarjana UNPAK BOGOR
Reply

145.

hanantarya10 May 20, 2013 at 11:47 am

terimakasih pak, artikel Bapak yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan
Kinerja, sangat membantu dalam menambah pengetahuan dan wawasan baru. memang
motivasi sangat dibutuhkan oleh Pegawai atau karyawan dalam membantu meningkatkan
kinerjanya, saya setuju atas apa yang Bapak tulis. Pimpinan atau manajer seharusnya
memiliki peranan penting dalam membuat karyawan merasa dihargai pekerjaannya
sehingga karyawan pun merasa termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan yang
ditugaskan oleh pimpinan atau atasan sehingga tujuan yang direncanakan bisa tercapai
tepat waktu dan tepat sasaran.
Hanan Tarya
NPM. 073113005
Kelas S.3 E-2
Pascasarjana UNPAK Bogor
Reply

146.

jadwal training ahli k3 July 3, 2013 at 2:47 am

Hello! I simply want to give you a huge thumbs up for the


excellent info you have right here on this post. I am coming back to your site for more
soon.
Reply

147.

Abdul Rahman H September 28, 2013 at 3:16 pm

Assalamualaikum.Wr.Wb. Salam kenal Pak, saya mahasiswa pascasarjana Pakuan


semester 1 tahun 2013 Prodi AP. saya senang bisa banyak membaca tulisan tulisan yang
bapak simpan di blog karena banyak pengetahuan tambahan yang saya dapatkan. untuk
soal motivasi, saya setuju bahwa setiap orang harus menciptakan sebuah motivasi baik
dari dirinya sendiri maupun berasal dari luar dirinya sendiri. karena dengan adanya
motivasi maka seseorang akan berbuat lebih baik sehingga akan meninggalkan kesan
positif dibanding kesan negatif. kita bisa membuktikan bahwa kita adalah orang baik,
orang hebat dan bisa diandalkan. yang paling penting, niatkan semua aktivitas kita untuk
ibadah karena Allah maka akan mempunyai motivasi yang tinggi, selalu bersyukur
artinya manfaatkan nikmat kerja dengan sebaik baiknya sebagai bentuk rasa syukur dan
harus mempunyai mental juara karena akan menginginkan yang terbaik. terimakasih pak.
Abdul Rahman H
Prodi AP
kelas A.1.1
NPM : 072113002
Pascasarjana Unpak 2013
Reply

148.

mufi September 30, 2013 at 2:57 am

Terimakasih sudah memperkenalkan blogs ini pak, setelah membaca materi ini saya
menyerap banyak pelajaran yang menjadi motivator saya agar lebih giat lagi dalam
menempuh pasca unpak ini
Reply

149.

mufidah hairani/072113021 October 1, 2013 at 3:48 am

..
Reply

150.

mufidah hairani/072113021/unpak October 1, 2013 at 4:19 am

Selamat siang Pak adie,


Saya MUFIDAH HAIRANI/072113021 mahasiswa pasca UNPAK semester 1 kelas A.I.1
Terimakasih Pak, sudah memperkenalkan blog ini setelah membacanya memperkaya
ilmu penegetahuan sekaligus pemberi semangat saya dalam menempuh pasca unpak tepat
waktu.Amin
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
Dalam materi ini saya sangat tertarik dengan 5 teori motivasi oleh 5 peneliti motivasi
yaitu
-teori efek hawthorn oleh elton mayo
-teori kebutuhan oleh abraham maslow
-teori X dan Y oleh Mcgregor
-teori hygine dan motivator oleh hezberg
-teori berprestasi oleh david mccelland
dari kelima teori ini saya tertarik dan ingin bertanya mengenai teori X dan Y oleh
Mcgregor, dalam teorinya menyatakan bahwa teori x= karyawan tidak suka bekerja dan
cenderung menghindari pekerjaan, karyawan tidak boleh mengembangkan diri, uang
bukan motivasi, karyawan diawasi dengan disiplin ketat dan diwarnai dengan ancaman.
dari teori tersebut, apakah peran seorang leader didalam masalah ini? dengan pendekatan
kuaratif dan antisipatif apakah karyawan di teori X akan berubah mendekati teori Y?
Terimakasih Pak adie
Reply

151.

JANWAR KAKA October 2, 2013 at 2:41 am

assalamualaikum wr. wb. tulisan yang sangat baik untuk dibaca dan dapat dipahami
sebagai masukan untuk kita memotivasi diri dalam hal apapun. intinya dari kesimpulan
postingan di atas adalah motifasi dalam bidang apapun didadapat karena ada keinginan
dalam diri, suport dari orang-orang yang berada di sekeliling kita dan mampu
mengalahkan apa yang menjadikan hambatan dalam diri kita untuk memotivasi kita.
Hidup bagaikan menaiki sepeda. Agar tetap seimbang anda harus tetap bergerak Albert
einstein.
janwar
Mahasiswa Semester 1 Pasca Sarjana Universitas Pakuan

Reply

152.

nurochmah nada October 3, 2013 at 5:52 am

Assalamualaikum wr. wb
Selamat siang, Pak Adie, saya Nurocmah mahasiswi semester 1 pascasarjana UNPAK
,A.1.1.
Coment saya tentang pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja tulisan tersebut
menambah wawasan ilmu tentang motivasi,karena motivasi dapat meningkatkan kinerja
seseorang.
Sebagai manusia kita harus pandai-pandai menggali motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik.Motivasi instrisik berupa bakat,minat.Motivasi ekstrinsik berupa keadaan
lingkungan,keadaan sosial budaya,keadaan ekonomi , kedua motivasi itu berpengaruh
juga terhadap kinerja seseorang.
Kepempinan dan gaya kepemimpinan atasan sangat berpengaruh terhadap kinerja
seseorang.Kepeminan atasan yang bijaksana,mengarahkan,mengayomi bawahan ,
pengawasan dari atasan sangat berpengaruh pada prestasi kerja.
yang perlu dipelajari adalah tindakan dan cara mengatasi racun dan penurunan motivasi
dengan pendekatan kuratif dan antisipatif.
Dalam tulisan yang bapak tulis bagi saya yang dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari adalah berpikir positif thinking dan bekerja berpatokan pada pencapaian tujuan yang
telah kita kehendaki dan cita-citakan.
Wasalamualaikum wr. wb
Nurocmah, mahasiswi semester 1,pascasarjana UNPAK
kelas A.1.1
NPM: 072113025 Assalamualaikum wr. wb
Reply

153.

Gurda Krissetyo R October 3, 2013 at 6:41 pm

Assalamualaikum.wr.wb,
terima kasih pak telah memperkenalkan saya pada blog ini dan mohon izin pula untuk
comment. terkadang merasa sangat malu dan minder ketika melihat sahabat, rekan
sejawat lebih baik dibandingkan diri kita, dan merasa di anak tirikan oleh atasan.

perlahan, semua yang dirasakan menjadi senjata untuk bangkit, saya sangat setuju dengan
apa yang telah ditulisakan oleh bapak bahwa motivasi baik secara intrinsik maupun
ekstrinsik akan menjadi modal kekuatan untuk menjadi lebih baik. jika faktor intrinsik itu
besar dan berdampingan dengan ekstrinsik insya Allah akan membuat kita tangguh dalam
mengarungi kehidupan salah satunya di dunia kerja. Allah tidak akan merubah suatu
kaum jika kaum tersebut tidak mau berusaha untuk berubahJadikan ibadah sebagai
motivasi terbesar dalam menjalani aktivitas.
sekian Comment dari saya, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada tulisan ini yang
tidak berkenan
wassalam.
Gurda Krissetyo R (072113013)
AP 1.1
Pasca Sarjana Unpak
2013
Reply

154.

prayoga nugraha October 4, 2013 at 1:51 pm

ass,wr wb. saya prayoga nugraha mahasiswa pasca sarjana unpak kelas AP 1..
Materi yang bapa tulis sangat baik sekali, karena dapat meningkatkan motivasi dalam
mencapai tujuan yang kita harapkan ( cita -cita ).
komentar saya cukup, kurang lebihnya saya mau tanyakan dalam perkuliahan.
mkasih, mohon maaf bila ada tutur kata yang salah.
Reply

155.

Andi maulana October 4, 2013 at 11:23 pm

Assalamualaikum,
Motivasi memang memegang peranan penting ternyata, dengan membaca artikel tadi hal
ini menjadi semakin jelas. Dapat dikatakan tanpa adanya motivasi tidak akan ada
aktivitas, bukan begitu pak? Artikel ini sangat menarik karena memberi informasi
mendalam mengenai motivasi, such enlighting article to read.
Andi maulana
A.P 2013
072113005
Reply

156.

Nina Suryadie October 6, 2013 at 12:27 pm

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Taalla Wabarakatuh


Terima kasih atas informasi Blog yang Bapak punya ini, saya membaca tulisan dan
postingan Bapak disini, Subhanallah .. semuanya memberikan motivasi tersendiri untuk
saya supaya lebih baik lagi dalam segala hal. Selain dari niat tentunya yang tidak kalah
penting adalah MOTIVASI, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik dalam pencapaian
cita2 dan harapan yang kita inginkan. Pada dasarnya saya suka menulis juga, tapi lebih
tulisan saya bukan karya ilmiah atau tulisan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
seperti ini, Tulisan saya lebih banyak mengarah kepada sastra berupa puisi dan novel,
mudah2an setelah membaca tulisan bapak tentang MOTIVASI saya bisa menulis ilmiah
seperti Bapak. Saya tunggu postingan berikutnya Pak. JazakAllahu Khoiron Khatsira Pak
dosen.
( Imas Mastriah, Mahasiswa Pasca sarjana Jurusan AP kelas A.I.1 )
Reply

157.

Imas Mastriah October 6, 2013 at 2:16 pm

Comment saya tentang MOTIVASI :


Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas
dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi
sehingga melebih prestasi normal.
Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang
untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain, mungkin
kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang baik.
Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang baik,
sehingga padanya timbul suatu sense of succes atau perasaan berhasil.
Motivasi berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan
perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland, 1955).
Reply

158.

mufidah hairani/072113021 October 7, 2013 at 2:22 am

Assalamualaikum wr.wb
Terimakasih pak atas materi bapak ini. saya sangat tertarik dengan 5 teori motivasi
-teori efek hawthorn oleh elton mayo
-teori kebutuhan oleh abraham maslow
-teori X dan Y oleh Mcgregor
-teori hygine dan motivator oleh hezberg

-teori motivasi berprestasi oleh david mccelland


tapi dalam hal ini untuk teori yg diteliti oleh mcgregor yang menyatakan bahwa diteori
X=karyawan tidak suka bekerja,karyawan dominan menghindari pekerjaan,karyawan
cenderung diawasi dengan disiplin ketat dan dengan ancaman,karyawan dilarang
mengembangkan diri,
dari penelitian mcgregor diats pak, dalam lingkup pekerjaan dan kondisi seperti apa teori
tersebut sering ditemukan pak?
apakah dengan pendekatan kuratif atau solusi antisipatif bisa mengubah keadaan diteori x
mendekati keadaan teori y?
terimakasih pak adie
Nama : MUFIDAH HAIRANI
Npm : 072113021
administrasi pendidikan semester 1 kelas A.I.1
UNPAK BOGOR
Reply

159.

YEYEN69 October 26, 2013 at 3:35 pm

assalamualaikum wr.wb.
Bapak Adie E Yusuf yang terhormat, setelah saya membaca artikel Bapak tentang
Pengaruh motivasi dalam peningkatan kinerja saya tertarik dengan pendapat stephen P.
Robbins bahwa motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang
tinggi untuk mencapai tujuan organisasi .Namun upaya yang dilakukan tersebut
memerlukan intensitas yang tinggi dan berkualitas agar tujuan dapat tercapai maksimal
,jadi ada 3 elemen kunci dalam motivasi yaitu : Upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan .
Saya menunggu tulisan-tulisan Bapak yang lain ,semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum .wr.wb
Reply

160.

Parlina Susi Siswanti November 1, 2013 at 4:07 am

Assalamualaikum wr. wb.


salam kenal pak Adie, saya mahasiswa semester pertama kelas G6 Administrasi
Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. Membaca tulisan bapak, saya jadi teringat akan
skripsi saya yang juga membahas mengenai MOTIVASI, namun saya lebih terfokus pada
hubungan guru dan siswa karena saya memang mengambil jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Tulisan bapak membuka wawasan saya, bahwa motivasi ternyata sangat luas
jangkauannya, motivasi harus dimiliki oleh seluruh manusia, karena motivasi memiliki

daya penggerak,, motivasi bisa berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal),
dan cara memotivasi setiap orangpun berbeda-beda. nah, dari cara memotivasi itu
(stimulus) ada banyak pula tanggapan -terhadap motivasi- (respon), ada yang berhasil
(langsung termotivasi) ada pula yang justru menganggapinya dengan negatif dan
membuat down.
Menurut saya, motivasi seseorang itu tergantung pada diri masing-masing, dan hanya
orang tersebut yang mampu menilai tingkat motivasi yang ia miliki..
pak, saya mau bertanya, bagaimana pendapat Anda, ketika ada kenaikan gaji,, sehingga
kinerja ditingkatkan,, berarti yang mendorong kinerjanya hanyalah uang, tanpa ada
keinginan dari hati, apakah itu motivasi yang murni??
terima kasih pak.
Wassalamualaikum wr. wb.
Reply

161.

Retno Andayani November 1, 2013 at 8:48 pm

Kompilasi gagasan-gagasan dasar tentang motivasi kerja ini sangat menginspirasi saya.
Dari pengalaman kepemimpinan saya sebagai kepala sekolah, para guru yang saya
pimpim memang mempunyai motivasi yang tinggi yang ditunjukkan dengan kinerja
tinggi. Tetapi karena mereka pada umumnya masih bergabung di bawah masa kerja tiga
tahun, saya belum persis bisa menentukan apa sesungguhnya motif kinerja tinggi itu.
Karena itu, tugas saya, semoga tidak salah, adalah senantiasa mengarahkan mereka pada
tujuan strategis sekolah agar kinerja tinggi itu menjadi sinergi yang kompak untuk samasama memperjuangkan comparative advantage organisasi pendidikan yang saya pimpin.
Kalau hal ini gagal saya lakukan, pada usia matangnya masa kerja mereka kelak, bisabisa ada ancaman penyimpangan tujuan; sebuah dikotomi antara tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi. Semoga Bapak penulis bisa membaca dan memberikan catatan balik
atas tanggapan saya ini sehingga saya semakin bisa paham bagaiamana seharusnya.
Terima kasih.
M. I. Retno Andayani, mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas
Pakuan 2013.
Reply

162.

wiwihilwiah November 5, 2013 at 7:13 am

wiwihilwiah pascasarjana Ciangsana G6

Ass wr wb
setelah saya membaca artikel bapak saya teringat pepatah Cina yang mengatakan bahwa:
Berilah seekor ikan pada seseorang dan anda telah memberinya lauk pada hari
itu.Ajarilah mereka cara untuk mendapatkan ikan ,dan anda telah memberinya lauk
ukntuk seumur hidupnya .Motivasi di ibaratkan ikan yang bisa menjadi lauk dalam hidup
sesorang karna motivasi adalah jalan menuju keberhasilan meraih prestasi dalam
mencapai tujuan hidup.
wassalamualaikum wr wb
Reply

163.

nely rizanaty November 5, 2013 at 8:29 am

Assalamualaikum Wr.Wb.
saya nely rizanaty mahasiswi pasca sarjana Unpak semester satu kelas Ciangsana G6.
Menarik membaca tulisan Bapak tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan
Kinerja, karena memang motivasi sangat diperlukan khususnya dalam bidang
pendidikan. Teori kebutuhan Abraham Maslow menjawab berbagai persoalan yang
dihadapi seorang pendidik dalam menjangkau tujuan dunia pendidikan. Sebab
peningkatan kinerja pendidik tidak berbanding lurus dengan kompetensi pendidik itu
sendiri, akan tetapi juga faktor lingkungan dan motivasi diri.
Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb..
Reply

164.

Kilah November 5, 2013 at 12:00 pm

Motivasi memang dibutuhkan oleh setiap individu yaitu untuk menambah lebih semangat
dalam melakukan pekerjaannya sehari hari,oleh karena itu di setiap instansi perlu adanya
motivasi agar para karyawannya lebih semangat lagi dalam melakukan pekerjaannya,
dengan demikian dengan adanya motivasi yang tinggi maka hasilnya akan lebih baik.
Nama: Kilah
NPM: 0721:13145
Kelas: Ciangsana/G6
Reply

165.

Sanudin November 6, 2013 at 11:49 am

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja


Motivasi memang memegang peranan penting bagi kehidupan sehari hari karena tanpa
adanya motivasi akan menimbulkan kejanuhan kerja, dengan adanya motivasi maka
lambat laun akan adanya perubahan kinerja yang positif.Seorang pemimpin yang bijak
harus memberikan motivasi pada karyawannya agar karyawan tersebut terpacu untuk
melakukan kinerja sehingga akan lebih baik hasilnya.
Nama : Sanudin
NPM : 072113148
Kelas : Ciangsana/G 6
Reply

166.

Kilah November 7, 2013 at 4:01 am

Motivasi memang; sangat penting dalam kehidupan sehari hari, tanpa adanya motivasi
mungkin tidak akan ada aktifitas dalamkehidupan.Motifasi instrisik timbul dari diri kita
sendiri yaitu ingin mencapai tujuan hidup.Motivasi ekstinsik timbul dari luar misalnya
dari atasan kita, dari anggota keluarga, dari saudara kita dan sebagainya.Demikian
komentar saya tetang; Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kineja
Nama : Kilah
NPM : 072113145
Kelas : Ciangsana/ G 6
Reply

167.

rini indriana November 7, 2013 at 4:47 pm

Sukabumi ,
Tes masuk 12 oktober 2013
Semester 1 pasca sarjana (S2), APE ( UNPAK )
Assalamualaikum,wbr..
Pak Adie E Yusuf
Tugas Individu,
Motivasi ! Hmmmmm..
Yupsssss. Aku udah baca, materi yang bapak sampaikan di blog.
Mengenai Motivasi, Seperti halnya aku pak , jika hati ini tidak termotivasi mana mungkin

saya bisa duduk dalam sebuah ruangan kelas. UNPAK dan akhirnya saya membuka blog
bapak. Jujur pa kita belum bertemu..?ketemu enggak ya pak, ketemu dong pak, aku
kan bayar , aku punya hak kan pak hehehehehe.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,depdikbud ( Jakarta; balai pustaka 1995).p666,
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi merupakan istilah yang lazim digunakan untuk mengetahui maksud seseorang
atas suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu,misalnya uang ,keselamatan,prestise dan
sebagainya.
Motivasi merupakan salah satu factor yang turut menentukan keefektifan kerja. Callahan
(1988) dalam Mulyasa Mengemukakan bahwa Motivasi adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu .Motivasi
merupakan bagian penting dalam setiap kegiatan, tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang
nyata.Menurut Morgan dalam Mulyasa motivasi sebagai tenaga pendorong atau penarik
yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Sementara Maslow
(1970) dalam Mulyasa Mengemukakan Motivasi adalah tenaga pendorong dari dalam
yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu atau berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya.(E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ( Jakarta: Remaja
Rosda Karya,2003, PP.133-134).
Husaini Usman memberikan batasan bahwa Motivasi ialah keinginan untuk berbuat
sesuatu.( Husaeni Usman manajemen, teori,praktik dan riset pendidikan ( Jakarta: bumi
aksara,2006, p222).
============= CURHAT YA PAK =============
Dan Motivasi yang terjadi dalam diri saya, mengapa dan kenapa saya melanjutkan
pendidikan kejenjang S2, saya memiliki tujuan,yaitu rasa aman , harga diri ,
wawasan,intinya, saya tidak terlalu ambisi untuk menjadi pimpinan , saya hanya ingin
jadi staf yang nyaman dengan pekerjaan saya dan bisa dihargai pimpinan, Pimpinan bisa
buat saya nyaman maka posisi pimpinan akan aman , namun sebaliknya jika saya tidak
merasa nyaman saya akan merubah hati dan keinginan saya, posisinya akan saya raih ,
kenapa tidak jika syarat secara administrasi sudah terpenuhi , Golongan PNS yang cukup,
dan pendidikan S2 dan yang lainya pun saya sudah siap.
Kronologisnya, mengapa saya ingin melanjutkan studi kejenjang ini, Tahun 2010 saya
diberi kesempatan oleh pimpinan saya (kasi 1) dan diberi tanggung jawab penuh oleh
pimpinan saya dan Alhamdulillah pekerjaan tersebut sangat memuaskan berbagai
pihak,pimpinan saya menilai positip bahwa saya ternyata mampu diberi tanggung jawab
tersebut, saya banyak belajar darinya dan saya senang diberi kesempatan olehnya, 2013
ada perubahan struktur kepemimpinan. saya ganti pimpinan kasi pindah Kabid tetap,
diawal pimpinan baru saya tidak mengerti apa yang harus dia kerjakan dan apa yang
harus dia perbuat, pimpinan baru saya banyak sharing kesaya karena saya orang lama,
tentunya orang lama banyak tau, semuanya saya kasih tau setelah tau , dia coba untuk

memindahkan saya namun usahanya sampai saat ini gagal, Kabid lebih mengenal saya
dari pada dia (kasi 2 ).
Saya dapat surat dari Pusat KEMENDIKNAS by name nama saya. SURAT
UNDANGAN TIM PENYUSUN PEDOMAN Bantuan .., dalam surat
tersebut hanya 5 orang yg terpilih Perwakilan hanya 5 daerah se Indonesia. rasa bangga
dan senang ada dihati saya, namun semua itu sirna hilang menjadi duka, kasi saya berkata
; apa bisa diganti olehnya ,kasi saya menginginkan undangan itu,dengan kelemahan isi
dari surat undangan itu kasi saya datang ke Kabid , di Undangan itu tertulis nama saya
dengan gelar S2,dan Ke 4 orang yang ada dalam undangan itu bergelar S2 dan S3,
sementara saya sebenarnya belum S2. Padahal undangan itu memang sengaja dibuat
seolah- olah saya sudah S2 ,Penyelenggara tau saya memang belum S2. mereka
mengundang saya karena mengenal saya. Kabid menelepon saya, dengan penyampaian
gurauan Kabid yang membuat hati saya patah ,Undangan itupun tergantikan . rasa
kecewa ada dihati saya, (Anak buah tergantikan oleh pimpinan).
Semangat ada dihati saya,(S2 ). Jenjang itu ternyata harus saya tempuh , S2 menjadi
kebutuhan buat saya, agar tidak terjadi lagi permasalahan gelar . saya buat gelar itu
menjadi nyata.
Kesimpulan saya atau menurut saya Motivasi adalah rasa: keinginan( wants),hasrat;
kebutuhan (Needs) yang tumbuh dihati manusia yang datang karena sebab atau faktor
kesempatan dan peluang sumber daya pendukung serta didasari keyakinan untuk
mencapai tujuan, atau penepatan tujuan ( Goal Setting ).
Wassalam,
Bantu ya pak untuk mewujudkannya .
Semoga berhasil === MOTIVASI ===
Reply

168.

Entik Sri Yaniyati , S.Pd November 8, 2013 at 2:39 am

Assalamualaikum wr wb
Pak Adie , saya Entik Sri Yaniyati mahasiswa Pakuan jurusan Administrasi Pendidikan
Program studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana semester I tahun akademik 2013
2014, sangat tertarik dengan tulisan bapak karena saya menyadari semangat kerja pada
diri saya pribadi sering naik turun tetapi dengan bantuan tulisan bapak mudah
mudahan dapat berhasil dengan memuaskan dengan menggunakan pendekatan antisipatif
dan saya akan berusaha untuk memandang segala sesuatunya positif ( positive thinking )
Terimakasih
Wassalamualaikum wr wb

Reply

169.

Irma Nani Nuryanti November 8, 2013 at 6:14 am

Motivasi sangat diperlukan dalam setiap langkah,baik dalam pekerjaan maupun dalam
pendidikan,motivasi berguna untuk menumbuhkan percaya diri sehingga mendapat
prestasi yang tinggi dan mumpuni,motivasi juga bisa membuat orang lebih bisa
menghargai dan di hargai,oleh karna itu dengan motivasi manusia bisa mandiri dan bisa
berprestasi
Reply

170.

JUNI PURWANTI S.PD November 8, 2013 at 7:57 am

Assalamualaikum
Pak Adi yang terhormat saya Juni Purwanti kelas G6 mahasiswi bapak semester 1
Pascasarjana UNPAK tahun 2013 jurusan Administrasi Pendidikan.
Saya telah membaca seluruh bagian dari tulisan bapak yang berjudul Pengaruh motivasi
terhadap peningkatan kerja.Yang saya tulis ini berdasarkan kejadian sehari hari
dilingkungan kerja saya sebagai guru.
Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk
mengambil suatu tindakan yang dikehendaki , diawali harus lahir motiv yang merupakan
daya gerak seseorang untuk berbuat maka lahirlah perbuatan yang memiliki tujuan dan
keinginan untuk mencapai harapan dan tujuan tersebut.
Kadang harapanatau tujuan kita mengalami kekecewaan ,kegagalan, ketegangan sehingga
perilaku kadang tidak sesuai dengan harapan bahkan etika juga aturan. Karena tidak
didukung oleh rekan kerja ,pemimpin bahkan lingkungan kerja itu sendiri.Sehingga sikap
,kinerja, motivasi kerja baik rendah sekalipun tinggi pada diri kita ada yang
mempengaruhi kinerja kita, tetapi idealis profesional tanpa pamrih disertai pengabdian
baik sebuah pengakuan, pangkat atau golongan harus disertai kebesaran hati ,tanggung
jawab apalagi semata mata lilahitaala.Tugas atau pekerjaan yang lahir dari hati dan
perbuaatan harus semakin baik pada kinerja tanpa terpengaruh dan menjadikan tugas
keseharian kita sebagai guru.
5 Teori motivasi yang sesuai pada tugas keseharian saya sebagai guru adalah teori
kebutuhan menurut Abraham Maslow yang pada dasarnya kita bekerja memenuhi
kebutuhan, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan harga diri ,kebutuhan aktualisasi.Ini terasa kebutuhan yang sering terjadi
dimanapun kita bekerja, bukan berarti teori motivasi yang lain tidak sesuai atau tidak
tepat.
Untuk meningkatkan kebutuhan prestasi kerja dilingkungan kerja kita motivasi
berprestasi akan selalu dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti pentingnya penilaian,
pentingnya perubahan status, pentingnya perubahan jabatan, pentingnya lomba guru atau

karyawan berprestasi dan sebagainya,sehingga motivasi selalu terjadi peningkatan


sehingga melahirkan prestasi yang terjaga bahkan meningkat.
Juni Purwanti
Kelas G6 CIANGSANA
Mahasisiwi semester 1 Pascasarjana UNPAK
tahun 2013 jurusan Administrasi Pendidikan
Reply

171.

edi koswara November 9, 2013 at 5:01 am

Edi koswara
Pasca sarjana Unpak S 2
Asal Kab Sukabumi
Motivasi ahay adalah sesuatu yang dapat memberikan kemaslahatan asal jangan
dijadikan beban oleh diri kita, yang menjadi bayangan untuk selalu termotivasi adalah
anak dan sekaligus istri yang terus memberikan dukungan untuk terus dan terus mencari
ilmu, walaupun finansial terbatas mari dengan niat yang tulis kita ukir perjalanan hidup
yang lebih baik, apakah bisa ? tentu bisa dengan motivasi maka segala sesuatu yang kita
cari akan terwujud
Reply

172.

Rosad Furqon November 10, 2013 at 7:24 am

Assalamualaikum Wr. Wb
saya Rosad Furqon, NPM 072113169 mahasiswa pasca sarjana Unpak semester satu
kelas Ciangsana G6.
sangat menarik ketika kita berbicara mengenai motivasi, karena hal yang sangat penting
ketika motivasi mendorong terhadap peningkatan kinerja,
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas
perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya.
Motivasi adalah sesuatu yang timbul dari dalam diri sebagai sebuah kekuatan seseorang
secara sadar untuk melakukan aktifitas yang dapat menghasilkan suatu perubahan secara
nyata untuk membatu dirinya sendiri dan juga orang lain dalam menangani suatu
permasalahan yang dihadapinya sehingga dapat memberikan kepuasan bagi dirinya dan
juga kepada masyarakat baik itu individu maupun kelompok, semakin tinggi motivasi
seseorang akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya,
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb

Reply

173.

lukman hakim November 10, 2013 at 12:53 pm

Assalamualaikum Wr. Wb
Saya sangat terkesan atas tulisan bapak mengenai motivasi yang dapat berpengaruh
terhadap kinerja seseorang. Motivasi merupakan roh bagi seseorang untuk dapat
menjalankan amanat Tuhan yaitu sebagai khalifah di dunia untuk bekerja dengan baik
sesuai dengan aturan, norma dan etika yang baik sesuai dengan peraturan adat, etika kerja
maupun aturan agama.
Pada tulisan bapak, Peringkat keperluan manusia berdasarkan teori Maslow terdapat lima
komponen yaitu:
1. kebutuhan fisiologi,
2. Kebutuhan rasa aman,
3. Kebutuhan Sosial,
4. Kebutuhan Harga diri, dan
5. Kebutuhan Aktualisasi diri.
Berdasarkan referensi yang terbaru yang saya baca, Hirarki kebutuhan Maslow yang
bersumber dari Huitt Wa. Maslows Hierarchy of Nedds : Educational Psychology
Interactive, terdapat 8 komponen yaitu:
1. Kebutuhan fisioligi,
2. Kebutuhan perlindungan dan rasa aman,
3. Kebutuhan sosial,
4. Kebutuhan akan penghargaan,
5. Kebutuhan akan tahu dan paham,
6. Kebutuhan Keindahan,
7. Kebutuhan akan aktualisasi diri, dan
8. Kebutuhan Transenden.
Mohon maaf bapak kalau saya kurang tepat memberikan masukan, selanjutnya saya
mohon petunjuk dan arahan bapak dalam mengarungi lautan ilmu.
Wassalam.
Lukman Hakim, NIM : 072113155 , Kelas G-6 ,kampus Ciangsana
Mahasiswa S-2 Program Pascasarjana Administrasi Pendidikan, Universitas Pakuan.
Bogor.
Reply

174.

Dini Nurdiniah November 12, 2013 at 1:20 am

Assalamualaikum..wr..wb..
saya ingin memberikan komentar dari tulisan bapak,tapi sebelumnya saya ingin
mengucapkan terimakasih karena setelah membaca tulisan bapak,pengetahuan saya

bertambah dan secara tidak langsung juga saya termotivasi dan ingin memotivasi orangorang yang ada di sekitar saya,terutama adalah murid-murid saya. Karena menurut
saya,guru bukan hanya bertugas untuk mentransfer ilmu yang dimilikinya,akan tetapi
juga bisa menjadi motivator dan inspirator bagi murid-muridnya. Menurut saya, motivasi
bisa muncul berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu motivasi yang
muncul dari dalam diri individu itu sendiri, sedangka faktor eksternal yaitu mtivasi yang
muncul bukan dari diri individu melainkan dari luar,seperti motivasi yang muncul dari
teman, keluarga,guru,atau bisa dikatakan dari lingkungan tempat tinggal. Apabila dari
kedua faktor ini bisa didapatkan, maa akan ada pengaruh yang sangaat baik bagi diri kia.
Termotivasi dengan orang lain itu sangatlah bagus, tetapi apabila bisa menjadi motivator
dan memberikan motivasi yang positif terhadap orang lain itu jauh lebih baik, karena
ketika kita memotivasi orang lain, itu samadengan kita memotivasi diri kita sendiri.
Semoga kita bisa menjadi motivator bagi diri kita dan orang lainaamiin..semoga
bermanfaat.
Dini Nurdiniah
Kelas A.1.2
NPM 07.21.13.042
Reply

175.

Sukirah November 12, 2013 at 12:33 pm

Assalamualaikum,,
salam kenal pak Adie, saya Ira, mahasiswa semester pertama kelas G6 Administrasi
Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. (Ciangsana)
komentar saya terhadap tulisan bapak yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap
Peningkatan Kinerja adalah, bahwasannya setiap orang pasti mengenal apa itu motivasi,
namun tidak semua orang memiliki motivasi yang sama.
Ketika pimpinan maupun rekan sejawat memberikan motivasi, bawahan/rekannya
tersebut belum tentu dapat termotivasi, karena yang akan mendorongnya untuk bergerak
adalah motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri. seberapa hebatnya pun motivator
memberikan rangsangan, bila individu tidak menginginkannya, maka motivasi itu tidak
dapat timbul. saya berpendapat bahwa motivasi itu tergantung dari kesadaran dari setiap
individu, serta dari harapan dan keyakinan yang besar dalam mencapai sesuatu.
demikian saja pak komentar yang dapat saya berikan.
wassalamualaikum..
Reply

176.

Parlina Susi Siswanti (kelas Ciangsana) November 13, 2013 at

7:23 am

Assalamualaikum wr. wb.


salam kenal pak Adie, saya mahasiswa semester pertama kelas G6 Administrasi
Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. Membaca tulisan bapak, saya jadi teringat akan
skripsi saya yang juga membahas mengenai MOTIVASI, namun saya lebih terfokus pada
hubungan guru dan siswa karena saya memang mengambil jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Tulisan bapak membuka wawasan saya, bahwa motivasi ternyata sangat luas
jangkauannya, motivasi harus dimiliki oleh seluruh manusia, karena motivasi memiliki
daya penggerak,, motivasi bisa berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal),
dan cara memotivasi setiap orangpun berbeda-beda. nah, dari cara memotivasi itu
(stimulus) ada banyak pula tanggapan -terhadap motivasi- (respon), ada yang berhasil
(langsung termotivasi) ada pula yang justru menganggapinya dengan negatif dan
membuat down.
Menurut saya, motivasi seseorang itu tergantung pada diri masing-masing, karena
tanggapan terhadap motivasi yang didapatkan dari orang lain tidak akan sama (belum
tentu dapat menggerakkan bila tanpa keinginan dari diri sendiri), dan hanya orang
tersebut yang mampu menilai tingkat motivasi yang ia miliki..
pak, saya mau bertanya, bagaimana pendapat Anda, ketika ada kenaikan gaji,, sehingga
kinerja ditingkatkan,, berarti yang mendorong kinerjanya hanyalah uang, tanpa ada
keinginan dari hati, apakah itu motivasi yang murni??
terima kasih pak.
Wassalamualaikum wr. wb.
Reply

Performance Tech Adie November 14, 2013 at 7:05 am


Dear all
Banyak yang bertanya tentang apakah gaji memiliki korelasi dengan kinerja.
Menurut teori 2 faktor dari Herzberg (da Mazlow) bahwa gaji termasuk faktor
dasar atau higienis. Kenaikan gaji hanya menghilangkang ketidakpuasan buka
memberi kepuasan. Jadi jikakita ingin kinerja meningkatkan maka diperlukan
faktor motivator, misalnya tantangan, tanggungjawab, penilaian kinerja dan
rewards.
Regards
Adie

Reply

177.

ilmiyati November 14, 2013 at 1:51 pm

Assalamualaikum Wr. Wb.


Selamat malam Bapak. Saya Ilmiyati, mahasiswi susulan semester pertama kelas G-6
(kelas Ciangsana) Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Pakuan.
Membaca makalah Bapak sangat menarik sekali. Memotivasi ternyata menjadi hal yang
sangat penting atau menjadi salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja
yang tinggi. Kegiatan memotivasi sendiri berkaitan dengan sejauh mana komitmen
seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Motivasi itu sendiri dapat diartikan sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan
kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Ada tiga elemen
penting dalam motivasi yaitu : upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan.
Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi dan
sebaliknya motivasi rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
Pak Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan. Bagaimana kita bisa memotivasi orangorang di sekitar kita, bila saat itu diri kita sendiri sedang dalam motivasi yang rendah?
Padahal pekerjaan memotivasi itu sendiri tetap harus kita lakukan demi tujuan suatu
organisasi atau perusahaan?
Terima kasih, Pak. Wassalam.
Reply

178.

Nita Karmila November 15, 2013 at 3:59 am

Assalamualaikum,,
Pa,..sy nita karmila kelas a.1.2 Pps.unpak prodi AP NPM 072113056..membaca tulisan
bp memberikan wawasan yg luar biasa bg sy,.,paparan yg bp utarakan tdk jauh brbda dg
kesan sy swaktu bp ngajar d kelas,,padat,singkat, jelas dan mengerti bgt,..trmksh
pa,,smoga semakin hr smkin bnyak ilmu yg bp share lwt web ini,,amin
Reply

179.

lusi susiandari November 16, 2013 at 4:02 am

assalamualaikum wr wb. sy tertarik dengan paparan bapak mengenai motivasi kerja. saya
pahami bahwa motivasi kerja dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari
dalam individu pekerja dan faktor eksternal yang berasal dari luar. adanya reward and
punnishment dan fungsi manajemen yg berjalan baik pada gilirannya menciptakan
suasana kerja yg baik, sehingga menaikkan motivasi kerja para pekerjanya. (lusi
susiandari, kelas a12, npm 072113052, unpak)
Reply

180.

imelda November 17, 2013 at 3:51 pm

Trimakasih artikel bapak sangat bermanfaat sehingga menambah wawasan saya,


Motivasi merupakan faktor penting terhadap peningkatan kinerja, karna dengan motivasi
setiap individu mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang
tinggi, motivasi harus diberikan pimpinan terhadap bawahannya, kalau tidak ada motivasi
akan banyak potensi pegawai yang tidak bisa berkembang dan tidak akan memperoleh
hasil pekerjaan yang maksimal.
Reply

181.

yulistiana dewi November 20, 2013 at 12:00 pm

assalamualaikum wr.wb.
saya yulistiana dewi, setelah saya membaca blog bapak tentang pengaruh motivasi
terhadap peningkatan kinerja, memang pada dasarnya setiap orang itu harus memilki
motivasi dalam hidupnya, motivasi itu ada yang berasal dari dalam diri kita (internal) dan
motivasi dari luar (eksternal), dua-duanya sangat penting, apalagi saya sebagai seorang
pendidik merasakan bahwa memang motivasi itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja kita. bukan hanya itu saja apalagi kalo misalnya didukung dengan seorang
pimpinan yang baik dan yang memilki motivasi yang tinggi dalam pekerjaan, dan
menurut saya itu akan membuat kita sebagai bawahan terinspirasi sehingga kita akan
lebih termotivasi dan memberikan kinerja yang terbaik untuk kedepannya. selain itu anak
didik saya juga memberikan motivasi pada diri saya untuk memberikan pembelajaran
yang lebih baik lagi..terima kasih
wassalam..
Yulistiana Dewi (072113067) A12
Reply

182.

emiliana November 20, 2013 at 1:30 pm

Terima kasih Pak Adie artikelnya.


Motivasi sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Tanpa motivasi , seseorang tidak mempunyai greget ( kehendak kuat ) untuk mencapai
hasil terbaik.
Ada motivasi instrinksik , ada motivasi ekstrinsik.
Menurut saya, dua-duanya bisa mempengaruhi dalam peningkatan hasil kinerja
seseorang.
Seberapa besar pengaruhnya? Dalam hal-hal tertentu tergantung pada reward dan hasil
yang diperkirakan akan diperoleh yang mereka sudah prediksikan..
Yang membedakan adalah sikap seseorang tersebut terhadap kerjanya.
Orang yang mempunyai motivasi ekstrinsik, pada umumnya mau bekerja baik kalau ada
reward yang sesuai .
Sedangkan orang yang memiliki motivasi intrinsik, orang tersebut mempunyai kesadaran
dan tanggung jawab terhadap tugasnya.
Emiliana Surajinah , NPM 072113043
S2/AP/2013
Reply

183.

Irma Nani Nuryanti November 21, 2013 at 5:37 am

Assalaamualaikum Wr.Wb
Terima kasih saya sudah di beri kesempatan untuk belajar mengomentari pendapat Bapa
yang begitu tinggi ilmunya.Menurut saya motivasi dibutuhkan dalam segala hal terutama
dalam pendidikan,fungsinya untuk memicu anak semangat dalam belajar sehingga anak
bisa berkreasi dan berprestasi,motifasi bisa berbentuk moril dan materil,contohnya ketika
anak rengking 1 kita beri hadiahnnah itu motivasi secara materil,sementara motivasi
secara moril anak diberi contoh-contoh keberhasilan orang-orang yang sudah sukses
sebelumnya.oleh karna itu dengan motivasi mendorong orang untuk berkreasi dan
berprestasi.
Demikian pendapat saya,kekurangannnya semata-mata kebodohan saya,kelebihannya
hanya ada pada Bapa sebagai Dosen saya.
Wassalaam.
Irma Nani Nuryanti
Mahasiswa Pasca UNPAK sem 1 kls Ciangsana(G.6)
Reply

184.

Intan Nur Raudoh November 22, 2013 at 2:49 am

Assalamualaikum wr. wb
artikel Bapak yang berjudul Pengaruh Motivasi dalam Meningkatkan Kerja ini sangat
menarik dan saya mendapat banyak wawasan baru. saya menyimpulkan bahwa motivasi
terbentuk karena faktor internal dan faktor eksternal. motivasi ternyata bisa berdampak
buruk terhadap kinerja pekerjaan jika kita tidak bisa mengendalikannya dengan baik,
maka dari itu kita harus bisa menjaga motivasi yang baik agar berdampak baik pula bagi
pekerjaan kita. demikian komentar dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua.
wassalamualaikum wr.wb
Intan Nur raudoh NPM: 072113047 kelas A.1.2
Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Pakuan
Reply

185.

Asep Darmawan November 22, 2013 at 3:12 am

Assalamualaikum Wr. Wb.


Bicara mengenai motivasi sangat penting dalam kehidupan manusia, karena manusia
dengan motivasi dapat mewujudkan apa yang menjadi keinginannya.
Membaca makalah Bapak sangat menarik sekali. Memotivasi faktor kunci untuk bekerja
dan mencapai kinerja yang tinggi. Motivasi merupakan upaya yang dapat memberikan
dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.
Dalam dunia kerja ada tiga elemen penting dalam motivasi yaitu : upaya, tujuan
organisasi dan kebutuhan. Ketiga elemen tersebut saling menunjang untuk mencapai
keinginan atau tujuan yang dikehendaki oleh siapapun
Dan juga motivasi bisa muncul berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri, sedangka faktor eksternal
yaitu mtivasi yang muncul bukan dari diri individu melainkan dari luar,seperti motivasi
yang muncul dari teman, keluarga,guru,atau bisa dikatakan dari lingkungan tempat
tinggal. Apabila dari kedua faktor ini bisa didapatkan, maa akan ada pengaruh yang
sangaat baik bagi diri kia. Termotivasi dengan orang lain itu sangatlah bagus, tetapi
apabila bisa menjadi motivator dan memberikan motivasi yang positif terhadap orang lain
itu jauh lebih baik, karena ketika kita memotivasi orang lain, itu samadengan kita
memotivasi diri kita sendiri.
Terima Kasih
Asep Darmawan
NPM: 072113172
Program Pasca Sarjana UNPAK
Kelas G-6
Reply

186.

irwan kurniawan November 22, 2013 at 6:43 am

Assalaamualaikum Wr.Wb
Terima kasih pak saya sudah di beri kesempatan. Menurut saya motivasi dibutuhkan
dalam segala hal termasuk dalam pendidikan,didalam ajaran agama islam ketika kita akan
melakukan kegiatan/kerja harus diawali dengan niat dan ikhlas, ketika dua hal tersebut
sudah kita lakukan maka apapun yang kita lakukan pasti akan dilakukan dengan sungguhsungguh. Artinya niat dan ikhlas merupakan motivasi awal yang mendorong kita selalu
melakukan yang terbaik di setiap pekerjaan/aktivitas. Dalam dunia pendidikan motivasi
dari guru dan siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan ketuntasan belajar
siswa. Pada setiap awal pembelajaran setiap guru pastinya akan memberikan motivasi
dan stimulan positif terkait dengan materi yang diajarkan. Demikian pendapat saya,
terimakasih.
Wassalaam.
Irwan kurniawan
NPM : 072113142
Pasca UNPAK kelas G6 (ciangsana)
Reply

187.

YEYEN SALSIAH November 22, 2013 at 12:19 pm

ASSALAMUALIKUM Wr.Wb.
Bapak Adie.E.Yusuf. yang terhormat,
Setelah saya membaca artikel Bapak tentang Pengaruh Motivasi dalam peningkatan
kinerja, saya berasumsi bahwa motivasi bener-benar sangat diperlukan dalam
peningkatan kinerja.
Jika dianalogikan tubuh manusia, motivasi adalah ruhnya seorang pekerja. Baik buruknya
kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh motivasi yang ada dalam dirinya. Motivasi
adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan
organisasi.
YEYEN SALSIAH
KELAS GG CIANGSANA
NPM : 072113158
JURUSAN : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI :MANAGEMEN PENDIDIKAN
PASCA SARJANA UNPAK
Reply

188.

Endang November 22, 2013 at 5:17 pm

Assalamualaikum Wr. Wb.


bekerja dan belajar menjadi dorongan saya dalam memotivasi diri untuk melaju ke arah
lebih baik, lebih-lebih faktor usia menurut sebagian masyarakat di lingkungan tempat
saya tinggal menjadi alasan mereka untuk berhenti belajar dan berkarya, sehingga dalam
estafet keberlangsungan kader-kader unggulan menjadi nuansa ketergantungan terhadap
sisa-sisa jerih payah orangtua di masa lalu. dalam hal ini saya sadar, bahwa diri saya tidak
harus terbelenggu dengan harta orangtua adalah harta anak akan tetapi yang harus
ditanamkan adalah motivasi kerja orangtua di masa yang lalu merupakan peluang emas
untuk memotivasi bekerja kita tanpa menyampingkan norma-norma budaya. saya tetap
semangat dan terus berkarya setelah saya membaca tulisan pak adie pengaruh motivasi
terhadap peningkatan kinerja.
dari: Endang Mahasiswa S2 Pasca sarjana kelas Ciangsana
Reply

189.

Iin Masnah November 24, 2013 at 6:54 am

Mungkin ini tambahan aja dengan membaca blognya pa adie berkaitan dengan motivasi
kerja kalau kerja diperusahaan besar ada peraturan peraturan tentang tenaga kerja,atau
seperti yg tertera dalam teori teori diatas,tetapi kalau perusahaan kecil biasanya
pengusaha itu selalu lupa upah ata gaji mungkin sering terlambat bahkan mengungkapkan
kata kata yg kurang pantas di depan umum atau forum yg harusnya di berikan motivasi
yg bagus jd imbasnya kinrja turun dan menyebabkan out seorang karyawan terimakasih .
Reply

190.

Tari Sutirah A1.2 Pasca Unpak NPM: 07211-3064 November

24, 2013 at 3:07 pm

Assalamualaikum Wr. Wb.


Terima kasih Pak. Tulisan Bapak sedikit banyak telah memberikan wawasan yang lebih
luas bagi saya tentang motivasi kerja. Menurut saya faktor eksternal menjadi alternatif
untuk meningkatkan faktor internal. Kinerja, motivasi, kompetensi, dan kesempatan
merupakan hubungan yang bersifat linear.
Tentang teori motivasi, menurut saya teori Frederick Herzberg lebih rinci dan lebih tepat
sebagai rujukan dan pijakan bagi management termasuk management tingkat satuan
pendidikan, daripada teori Abraham Maslow.
Teknik memotivasi kerja menurut saya lebih efektif digunakan secara combinasi antara

teknik pemenuhan kebutuhan dan teknik komunikasi persuasif karena keduanya saling
melengkapi.
Pada sub bahasan tentang cara mengatasi penurunan motivasi saya setuju, tapi mungkin
perlu dilengkapi dari aspek institusinya termasuk pimpinan. Misalnya pemberian
kesempatan untuk mengembangkan diri, pengakuan, peningkatan reward dll.)
Demikian menurut pemahaman saya.
Saya berharap Bapak dapat meluruskan pemahaman saya bila kurang tepat, dan dapat
memberikan pembahasan lebih jauh dalam kesempatan tatap muka perkuliahan. Amin.
Wassalamualakum Wr. Wb.
Sincerely
Tari Sutirah
A.1.2 Pasca Unpak
NPM: 02211-30-64
Reply

191.

dewi rahayu November 26, 2013 at 7:34 am

Asslammualaikm Wr.Wb.
Pak, saya Dewi Rahayu klas G6 semester satu UNPAK,setelah membaca tentang
Pengaruh Motivasi Dalam Peningkatan Kinerja.Saya berpendapat bahwa Motivasi is
very2 important for our life. Dengan adanya Motivasi har pan tuk mencapai tujuan secara
maksimal akan terwujud.
Motivasi dapat timbul sejak bangun tidur kita menciptakan energi positif, dan kita
berpola pikir secara positif pula.Motivasi dapat pula meniru dari Leader. Demikianlah
pendapat saya.Thanks
Reply

192.

Kilah November 26, 2013 at 2:07 pm

Asswrwb
Selamat malam pak!
Setelah membaca artikel bapak, yang berjudul: Pengaruh Motivasi Terhadap
Peningkatan Kinerja. Ternyata memang betul motivasi sangat dibutuhkan oleh setiap
individu, yaitu untuk menambah lebih bersemangat lagi dalam melakukan pekerjaannya
sehari-harip. Oleh karena itu disetiap instansi perlu adanya motivasi, agar para
karyawannya lebih bersemangat lagi dalam melakukan pekerjaannya, dengan adanya
motivasi yang tinggi, maka insya Allah hasilpun akan lebih baik pula. Motivasi instrinsik
timbul dari diri kita sendiri, yaitu ingin mencapai tujuan hidup yang lebih baik dan layak.

Motivasi ekstrinsik timbul dari luar, misalnya dari atasan kita, dari keluarga, dari anak
dari saudara kita dan sebagainya.
Reply

193.

mufidah hairani November 28, 2013 at 8:54 am

AssalamualaikumWr.Wb
Selamat Siang pak Adie, Saya MUFIDAH HAIRANI mahasiswa UNPAK
pascaadministrasipendidikan
Sayasangatberterimakasihsudahdiperkenalkandengan blogs bapakini.Terutamamateri
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
dalammateriinisayasangattertarikdengan 5 penelitimotivasi yang menghasilkan 5
teorimotivasiyaitu
-TeoriEfek Hawthorn oleh Elton Mayo
-TeoriKebutuhanoleh Abraham Maslow
-Teori Xdan Y olehMcgregor
-TeoriHyginedan Motivator olehHezberg
-TeoriMotivasiBerprestasioleh David Mccelland
Kelimateorimotivasidiatas, sayaterfokus di teoriX dan Y olehMcgregor yang
menjelaskanbahwateori X =
karyawantidaksukabekerjadanmenghindaripekerjaan,uangbukanmotivasi,karyawancender
ungdiawasidengandisiplinketatdandiancamkeras,
karyawantidakbolehmengembangkandiri.
Dari Teori X mcgregoriniapakahperandari leader merekasangatdiperlukan?
Atauhanyaterfokusdalamperaturan yang
sudahberlakusebelumnyadengandisiplinygketatdandiwarnaiancamankeras, yang
sudahtertanamdipikirandanmenjadikebiasaankaryawan.DalamlingkupkerjasepertiapapakT
eori X inibanyakmendominasi? Denganpendekatankuratifdanantisipatifditerapkan,
denganperan leader didalmnyaapakahkaryawanteori X
bisamendekatikebiasaankaryawanTeori Y?
Terimakasihpaksebelumnyasetelahmembacamaterimotivasibapakini,
sayamenjadikanbeberapakalimatdanteori-teorididalamnyamenjadi motivator sayadalam
memory pikiransayadanakansayaaplikasikandalamkehidupannyatatermasukmotivator
dalammenyelesaikankuliahpascasayatepatwaktu.Aminnn.
Nama : MUFIDAH HAIRANI
Npm : 072113021
Kelas : A.I.1
SEMESTER 1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNPAK
Reply

194.

mufi hairani November 28, 2013 at 9:05 am

Keadilan dalam Pendidikan


Sebagai Wacana Epistemologis
Home
Abtraksi
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Rangkuman
Pustaka
Pembauran Sosial
Pendidikan adalah anak kandung masyarakat (society). Dengan demikian masalahmasalah sosial berpengaruh langsung pada pendidikan. Tetapi hal itu tidak berarti bahwa
pendidikan berada di bawah kewibawaan masyarakat seperti orangtua membesarkan
anaknya yang masih kecil. Pendidikan adalah embrio masyarakat yang akan membentuk
masyarakat sesungguhnya. Dalam konteks inilah kaum egalitarian mendesak supaya
sekolah (institusi pendidikan) harus menghadirkan gambaran masyarakat yang
sesungguhnya di dalam kelas. Untuk itu mereka menuntut adanya pembauran sosial
(social mix) di lingkungan sekolah. Pembauran sosial merupakan syarat penting bagi
terciptanya iklim demokrasi dan persaudaraan masyarakat yang harmonis.
Bagaimana bentuk pembauran sosial dalam pendidikan? Siswa dari berbagai latar
belakang sosial dikumpulkan dalam sekolah yang sama. Mereka diharapkan saling
berkenalan dan mengunjungi sehingga tumbuhlah sikap pengertian dan rasa hormat
(understanding and respect)terhadap orang lain. Salah satu cara untuk mengukur tingkat
keberhasilan interaksi sosial pendidikan adalah adanya pakaian seragam sekolah ( untuk
menghindari kelas sosial-ekonomi tertentu memamerkan statusnya) dan atribut (tulisan
tertentu) pada lengan baju.[1]
Adalah John Dewey (1859-1952), penganjur pendidikan liberal dari Amerika yang
menekankan pentingnya pembauran sosial dalam pendidikan. Berikut ini akan dibahas
pandangannya serta kritikan David Cooper terhadap pandangan tersebut.
5.1 Pandangan John Dewey
Dalam tulisannya yang berjudul Democracy and Education, ia mengatakan bahwa
demokrasi tidak pertama-tama berangkat dari organisasi politik tetapi dari masyarakat itu
sendiri. Ia memberikan dua syarat yang harus ditepati agar suatu masyarakat disebut
demokratis. Pertama, dalam masyarakat terdapat semakin banyak orang ambil bagian

dalam kepentingan bersama (more numerous points of shared common interest). Kedua,
adanya interaksi yang semakin terbuka antara kelompok-kelompok sosial (freer
interaction between social groups) dalam masyarakat. Konsep seperti inilah yang
melatarbelakangi pandangannya mengenai pendidikan. Menurutnya, lingkungan sekolah
harus mampu menyeimbangkan bermacam-macam unsur yang terdapat dalam lingkungan
sosial (social environment) dan memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk
berhubungan baik antara mereka sendiri maupun dengan lingkungan yang lebih luas.
Menurutnya, proses belajar berarti menangkap makna dengan cara sederhana dari sebuah
praktek, benda, proses atau peristiwa. Menangkap makna berarti mengetahui
kegunaannya. Sesuatu yang mempunyai makna berarti memiliki fungsi sosial. Oleh
karena itu pendidikan harus mampu mengantar kaum muda untuk memahami aktivitas
yang mereka temukan dalam masyarakat. Semakin banyak aktivitas yang mereka pahami
berarti semakin banyak pula makna yang mereka diperoleh. Dalam pengertian inilah ia
mengatakan bahwa mutu pengetahuan mempengaruhi demokrasi. [2]
5.2 Kritikan David Cooper terhadap John Dewey
5.2.1 Analisis Sintaksis :Lebih banyak aktivitas yang dilakukan bersama (More shared
activity )
Menurutnya, semua argumentasi John Dewey memiliki kekeliruan karena
menggantungkan pandangannya tentang masyarakat yang demokratis dan harmonis pada
tuntutan lebih banyak aktivitas yang dilakukan bersama. Penggunaan kata lebih
banyak (more) di depan kata benda mengandung ekspresi sintaksis yang ambigu
(syntactically ambigous exspression). Di satu sisi pernyataan tersebut mengandung
tuntutan supaya lebih banyak jenis aktivitas yang dilakukan bersama. Di sisi lain
pernyataan itu mengandung tuntutan supaya masyarakat melakukan aktivitas yang telah
ada dengan lebih mendalam.[3]
5.2.2 Kekeliruan kesimpulan
John Dewey melakukan kekeliruan kesimpulan (fallacious move) serperti terungkap di
bawah ini:
..kita menyadari bahwa ia berangkat dari klaim: bahwa seharusnya ada sejumlah
kepentingan yang secara sadar dilakukan bersama kepada klaim yang sangat berbeda
yakni: seharusnya ada kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh semua anggota
masyarakat/kelompok.[4]
Kedua pernyataan ini memiliki pegertian yang berbeda. Pernyataan awal: seharusnya
ada sejumlah kepentingan yang secara sadar dilakukan bersama- dan pernyataan
seharusnya ada kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh semua anggota
masyarakat/kelompok. Pernyataan pertama mengandung pengertian bahwa ada aktivitas
atau minat yang dilakukan dengan sadar oleh anggota masyarakat (bukan semua anggota

masyarakat). Sementara pernyataan kedua mengandung pengertian bahwa semua anggota


masyarakat terlibat dalam aktivitas atau minat tertentu..[5]
5.2.3 Konsep mengenai komunikasi
John Dewey mengatakan bahwa komunikasi menuntut keterbukaan masyarakat untuk
saling mengungkapkan aktivitas dan minatnya masing-masing. Komunikasi dalam
masyarakat semakin baik bila masyarakat semakin mengungkapkan aktivitas dan
minatnya. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar karena dalam masyarakat selalu
terdapat orang yang antipati terhadap aktivitas dan minat orang lain. Kenyataan ini
membuktikan bahwa mengungkapkan aktivitas atau minat kepada orang lain tidak
dengan sendirinya menciptakan komunikasi yang lebih baik dalam masyarakat. Malahan
tindakan itu dapat saja menimbulkan konflik.
5.2.4 Konsep mutu pengetahuan (quality of knowledge)
John Dewey tidak konsisten dengan pandangannya yang mengatakan bahwa mutu
pengetahuan menentukan alam demokrasi. Sebab, di tempat lain ia menulis bahwa
budaya kelas menengah cenderung bersifat eksklusif dan mempunyai nilai yang hanya
berlaku untuk mereka; kreativitas seni di mata mereka hanya pameran dan bersifat
artifisial; pengetahuan mereka sangat terspesialisasi; pilih bulu merupakan cara hidup
mereka. Bagaimana mungkin terbentuk masyarakat yang demokratis bila salah satu dari
golongan masyarakat itu menutup diri?
5.2.5 Konsep masyarakat yang harmonis
Situasi yang harmonis berarti tidak ada konflik yang melumpuhkan masyarakat. Jika
konflik tetap muncul selalu ada cara dan keinginan untuk mempertahankan harmoni yang
telah dibangun. Situasi yang harmonis itu hanya dapat berkembang dalam suasana saling
pengertian (mutual understanding) antara sesama masyarakat. Saling pengertian
menuntut interaksi yang lebih besar, partisipasi dalam kreativitas dan kepentingan yang
sama. Melalui interaksi yang aktif, masyarakat saling memahami tujuan, permasalahan
dan cara pandang orang lain. Suasana seperti ini akan menumbuhkan saling pengertian
yang pada gilirannya merupakan sesuatu yang potensial memperkecil terjadinya konflik
dalam masyarakat.
Konsep masyarakat harmonis seperti ini tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sebab,
berdasarkan konsep seperti ini seorang penguasa yang bertangan besi dapat saja
memaksa rakyatnya untuk hidup dalam kesatuan yang harmonis.[6] Lenin pernah berkata
Tanpa pengajaran tidak ada pengetahuan, tanpa pengetahuan tidak ada
kommunisme.[7] Mereka yang melanggar kehendak penguasa akan dituduh melakukan
tindakan subversi.
Untuk memperkuat kritikannya terhadap konsep pembauran sosial, David Cooper
mengutip pandangan John Lucas.

5.3. Pandangan John Lucas


Tidak jauh berbeda dengan pembahasan di atas, John Lucas dalam bukunya Equality in
Education[8] menolak pandangan tentang pembauran sosial dalam pendidikan untuk
membentuk masyarakat yang harmonis. Alasannya dapat disimpulkan dalam empat butir
berikut: [9]
1) Pada kenyataannya, konflik besar justru terjadi di antara masyarakat yang memiliki
status sosial yang sama. Perang besar justru dipicu oleh kecurigaan para
pemimpin/penguasa.
2) Konsep masyarakat harmonis membutuhkan sikap saling pengertian dari warganya.
Untuk mengerti orang lain kita harus memiliki sikap simpati. Sikap ini menuntut kita
untuk bergaul dengan orang lain. Tetapi hasil sebuah pergaulan tidak selamanya
menumbuhkan sikap simpati terhadap orang lain. Sikap ini bersifat dialogis, artinya tidak
semata-mata tergantung pada diri kita sendiri tetapi juga pada orang lain.
3) Penekanan pada suasana harmonis di sekolah dapat melahirkan siswa pemerontak
karena ia merasa bahwa individualitasnya terancam. Sekolah akan menolak kehadirannya
karena sikapnya yang anti-harmoni tersebut. Padahal mereka adalah pribadi-pribadi yang
sedang mencari jati dirinya. Dalam proses pencarian itu tak jarang kita melihat bahwa
mereka memperlihatkan kegiatan yang aneh bagi kaum dewasa. Misalnya, dalam hal
berpakaian, mereka suka gaya funky[10]. Selera mereka sangat berbeda dengan selera
kaum dewasa sehingga kerap dinilai sebagai bentuk penyimpangan. Hal yang sama juga
terjadi ketika mereka membangun solidaritas bersama. Solidaritas kaum remaja sangat
berbeda dengan solidaritas kaum dewasa. Mereka cenderung hanya bergaul dengan orang
yang mereka sukai. Jika solidaritas tetap diterapkan maka mereka akan melihat
pemaksaan itu sebagai bentuk tirani baru. Secara tidak sadar masyarakat (melalui
sekolah) telah melahirkan kaum remaja yang mengalami frustasi. Mereka akan tumbuh
menjadi anak yang anarkhis dan berubah menjadi seorang teroris remaja dalam
masyarakat.
4) Perasaan solidaritas dan kebersamaan dalam kelompok tidak menjamin bahwa
kelompok itu akan tumbuh dengan baik. Ada kemungkinan bahwa perasaan solidaritas
dan kebersamaan tumbuh karena memiliki musuh bersama (common enemy). Kaum
muda dapat saja menciptakan perasaan solidaritas dan kebersamaan di antara mereka
dengan menghidupkan semangat anti-generasi tua.
Dari semua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tuntutan pembauran sosial dalam
sekolah tidak dengan sendirinya menciptakan masyarakat yang harmonis. Secara teoritis
tuntutan ini tidak jelas maksud dan tujuannya. Dalam kenyataannya penekanan pada
masyarakat yang harmonis dapat menghasilkan akibat negatif pada siswa sekolah yang
merasa bahwa individualitasnya terancam.
[1] Cooper, David E., op. cit., hlm. 88-89.
[2] Cooper, David E., op. cit., hlm 91. (Learning, for Dewey is coming to grasp meanings

not of words, simply but of practices, things, process, and event as well. And to grasp
meaning, it must have a public, social use).
[3] Cooper, David E., op. cit., hlm. 91.
[4] Ibid., hlm. 92 [.we see him moving from the claim that there should be numerous
interests which are consciously shared, to the quite different claim that there should be
interests of group (which) are shared by all its members.].
[5] Ibid., hlm. 92.
[6] Cooper, David E., op. cit., hlm. 93.
[7] Wilson, Bryan (ed.), op. cit., hlm.117.
[8] Lucas, J.R., 1975, Equality in Education, dalam Wilson, Bryan (ed.), New York:
Harper & Row Publishers, INC.
[9] Cooper, David E., op. cit., hlm. 95-97.
[10] Funky adalah gaya berpakaian dan berdadan yang mencolok. Misalnya, blues ketat,
celana jeans puntung, bersepatu keds atau kaus kaki sedengkul, rambut yang dicat
berwarna terang, asesoris yang bermacam-ragam.
Leave a Reply
Pages
Abtraksi
Pendahuluan
Bab I
Realitas dan Retorika
Kesetaraan dalam Pendidikan Pendidikan untuk Kesetaraan
Pemerataan (Levelling )
Pinsip-prinsip Egalitarian
Kesimpulan
Bab II
Scholesia sebagai Model Masyarakat
Masalah Egalitarian
Mutu dan Kesetaraan
Kesimpulan
Bab III
Seleksi
Slogan : Kesempatan yang Setara untuk Memperoleh Pendidikan
Lingkaran Ketidaksetaraan
Pembauran Sosial
Kesimpulan
Bab IV
Pendidikan dan Sosiologi Pengetahuan
Sosiologi dan Epistemologi
Kesimpulan
Bab V
Kebudayaan
Relativisme Budaya
Kesetaraan dan Kurikulum
Kesimpulan

Rangkuman
Tanggapan Kritis
Pustaka
The Contempt Theme.
Blog at WordPress.com.
Follow
Follow Keadilan dalam Pendidikan
Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com
Reply

195.

mufi hairani November 28, 2013 at 9:25 am

AssalamualaikumWr.Wb
Selamat Siang pak Adie, Saya MUFIDAH HAIRANI mahasiswa UNPAK
pascaadministrasipendidikan
Sayasangatberterimakasihsudahdiperkenalkandengan blogs bapakini.Terutamamateri
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
dalammateriinisayasangattertarikdengan 5 penelitimotivasi yang menghasilkan 5
teorimotivasiyaitu
-TeoriEfek Hawthorn oleh Elton Mayo
-TeoriKebutuhanoleh Abraham Maslow
-Teori Xdan Y olehMcgregor
-TeoriHyginedan Motivator olehHezberg
-TeoriMotivasiBerprestasioleh David Mccelland
Kelimateorimotivasidiatas, sayaterfokus di teoriX dan Y olehMcgregor yang
menjelaskanbahwateori X =
karyawantidaksukabekerjadanmenghindaripekerjaan,uangbukanmotivasi,karyawancender
ungdiawasidengandisiplinketatdandiancamkeras,
karyawantidakbolehmengembangkandiri.
Dari Teori X mcgregoriniapakahperandari leader merekasangatdiperlukan?
Atauhanyaterfokusdalamperaturan yang
sudahberlakusebelumnyadengandisiplinygketatdandiwarnaiancamankeras, yang
sudahtertanamdipikirandanmenjadikebiasaankaryawan.DalamlingkupkerjasepertiapapakT
eori X inibanyakmendominasi? Denganpendekatankuratifdanantisipatifditerapkan,
denganperan leader didalmnyaapakahkaryawanteori X
bisamendekatikebiasaankaryawanTeori Y?
Terimakasihpaksebelumnyasetelahmembacamaterimotivasibapakini,
sayamenjadikanbeberapakalimatdanteori-teorididalamnyamenjadi motivator sayadalam
memory pikiransayadanakansayaaplikasikandalamkehidupannyatatermasukmotivator
dalammenyelesaikankuliahpascasayatepatwaktu.Aminnn.

Nama : MUFIDAH HAIRANI


Npm : 072113021
Kelas : A.I.1
SEMESTER 1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNPAK
Reply

196.

(dewi diana 072113040 pasca Unpak) November 28, 2013 at

9:38 am

Motivasi yang baik itu adalah motivasi dari hati dan keiklasan dalam bekerja
Reply

197.

wiwihilwiah December 19, 2013 at 3:18 am

Assalamualaikum wr,wb
Setelah saya membaca tulisan bapak mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja ,saya
tertarik dengan teori motivasi berprestasi,dalam dunia pendidikan motivasi berperan
sebagai pendorong yang menyebabkan adanya perubahan tingkah laku ke arah tujuan
tertentu .dalam proses belajar motivasi intrinsik lebih menguntungkan karena dapat
bertahan lebih lama ,kebutuhan untuk berprestasi yang bersifat intrinsik cenderung lebih
stabil ,mereka berorientasi pada tugas tugas belajar yang memberikan tantangan.pendidik
yang dapat mengetahui kebutuhan peserta didik untuk berprestasi dapat memanipulasi
motivasi dengan memberikan tugas tugas yang sesuai untuk peserta didik.mohon maaf
sebelimnya pak saya ingin bertanya,bagaimana kita dapat mengetahui sejauh mana
motivasi anak didik kita untuk berprestasi dan bagaimana cara memberikan dorongan kpd
mereka untuk selalu mempunyai motivasi untuk berprestasi di sekolah?.trimakasih
sebelumnya.
Wiwihilwiah
mahasiswa pasca sarjan Unpak
semester 1 kls G6 Ciangsana
Reply

198.

kilah December 19, 2013 at 8:11 pm

Motivasi memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, entah itu motivasi dari
diri kita sendiri ( instinsik ) atau motivasi dari luar ( ekstrinsik ).tanpa adanya motivasi
sulit untuk mencapai kehidupan yang layak
Kilah
072113145
G6 Ciangsana
Reply

199.

Anjas January 12, 2014 at 5:38 am

assalamualaikum Wr.Wb
saya mahasiswa STIE MUSIRAWAS . ..
yang ingin saya tanyakan apa saja indikator-indikator tentang Pengaruh Motivasi dan
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
Reply

200.

wawan ridwan January 13, 2014 at 12:36 am

warid s3 a4 unpak
Assalaamualaikum wr.wb
kata motivasi harus selalu melekat pada diri pimpinan yang berguna bagi peningkatan
kinerja karyawannya ,namun hasilnya kadang tidak serempak ada yang maksimal yang
belum maksimal sehingga tujuan visi dan misi dari suatu lembaga yang dalam hal ini
terpikul pada tugas seorang pimpinan akan cukup lumayan berat.Saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada bapak yang telah menulis tentang pengaruh mitovasi
terhadap peningkatan kinerja yang dalam hal ini menurut hasil penelitian motivasi kerja
pada berbagai lembaga atau instansi sudah mulai berkurang .sekali lagi saya berharap
tulisan bapak dapat dibaca dan dihayati sebagai pembendaharan dan pedoman baik bagi
seorang pemimpin maupun calon pemimpin dalam hal ini karyawan .Kemudian saya
mohon dibantu tentang referensi kualitas pelayanan pendidikan .terima kasih pa.semoga
sukses selalu.
Wasaalamualaikum wr.wb
Reply

201.

Edi Gunawan February 2, 2014 at 11:49 am

semangat untuk selamat


Reply

202.

Tati Ajeng Saidah February 3, 2014 at 1:11 am

Assalamualaikum wr. wb
Setelah saya membaca artikel yang Bapak tulis, saya setuju bahwa motivasi
mempengaruhi kinerja. Ditempat saya mengajar, banyak guru senior yang sudah lama
mengajar dengan masa kerja di atas 20 tahun tetapi kinerjanya sangat baik. Hal ini
ditunjukkan dengan selalu datang tepat waktu, perhatian terhadap peserta didik dan
melaksanakan tugas-tugas yang lainnya dengan baik. Sehingga bisa menjadi teladan bagi
guru-guru lain yang masih muda, sayapun menjadi lebih termotivasi oleh mereka dan
mencontoh sikap sikap yang baik dari mereka. Tetapi ada juga beberapa orang guru yang
masih muda tetapi kinerjanya kurang baik. Hal ini bisa dilihat dari tingkal laku mereka
yang selalu datang terlambat ataupun kalau ada jam mengajar tetapi malah mengobrol di
ruang guru. Sayapun kurang senang dengan teman seperti itu, karena bisa berdampak
buruk terhadap lembaga. Di rapat dinas, sering Kepala sekolah memberikan motivasi
agar guru guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, tetapi mereka tetap
saja kinerjanya masih kurang baik. Jadi saya lebih lebih setuju bahwa motivasi dari dalam
diri sendiri (faktor internal) yang lebih banyak berperan dibandingkan dengan faktor
eksternal.
Saya senang membaca artikel yang Bapak tulis, sehingga bisa menambah wawasan dan
menjadi motivasi bagi saya dalam melaksanakan pekerjaan sehari hari.
Wassalamualaikum wr.wb
Tati Ajeng Saidah
Mahasiswa semester 1 Pasca Unpak jurusan AP kelas E.11
NIM. 072113131
Reply

203.

rionyrahayu February 3, 2014 at 9:26 am

Assalamualaikum Wrwb. Setelah saya membaca makalah Bapak mengenai Pengaruh


Motivasi terhadap kinerja, saya sangat setuju Pak. Motivasi sangat berpengaruh besar
akan kinerja seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
sesuai dengan teori efek Hawtorn, motivasi bisa tercipta dari dalam diri (internal) dan
dari luar/lingkungan (eksternal) seseorang. Motivasi dari dalam muncul karena adanya
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sesuai dengan teori kebutuhan Maslow yaitu:
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Apabila semua kebutuhan dasar ini terpenuhi, maka motivasi
berprestasi seseorang akan meningkat. Semakin kebutuhannya terpenuhi, maka akan

semakin baik keadaan psikologis seseorang, semakin bahagia, dan orang tersebut pun
pada akhirnya akan termotivasi untuk terus mengembangkan dirinya dengan terus
berprestasi.
Selain motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang, motivasi juga muncul dari
lingkungan eksternal seseorang. Teori Hygine dan Motivator menyatakan bahwa Faktor
Hygine meliputi : kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, sistem pengawasan,
gaya kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja, serta hubungan antar pribadi akan
menimbulkan kepuasan kerja seseorang, dan pada akhirnya kepuasan ini akan
memotivasinya untuk melakukan upaya berprestasi yang lebih baik secara
berkesinambungan.
Ketika faktor internal dan eksternal seseorang sama-sama bernilai positif dan saling
mendukung, maka motivasi kerja atau motivasi berprestasi seseorang akan semakin besar.
Nah di sini lah peran seorang manajer atau pemimpin yang bermotivasi tinggi terhadap
bawahan untuk terus berusaha mengakomodir semua pemenuhan kebutuhan serta
pengusahaan lingkungan yang menyenangkan bagi para bawahannya. Contohnya seperti
yang Bapak kemukakan pada teori pemenuhan kebutuhan, adanya upah/gaji yang layak,
jaminan kesehatan, pemberian kesempatan pengembangan diri bawahan, pemberian
reward untuk menghargai kinerja bawahan, serta penciptaan atmosfer kerja yang
menyenangkan, baik, dan harmonis. Mengenai faktor internal dan eksternal dalam
motivasi seseorang, saya berpendapat bahwa faktor internal lebih berpengaruh besar
daripada faktor eksternal. Perasaan bahagia, nyaman/ketenangan bekerja, reward (pujian,
hadiah, materi, kenaikan pangkat, piagam), jaminan kesehatan, jenjang karier yang jelas
lebih efektif dalam meningkatkan motivasi berprestasi/kinerja seseorang, karena tidak
adanya faktor keterpaksaan saat bekerja, dan akhirnya seseorang akan bekerja sepenuh
hati. Jadi untuk terus meningkatkan motivasi dalam bekerja, kita bisa memulainya dari
dalam diri kita sendiri. Wassalamualaikum Wrwb.
Riony Rahayu, S.Pd
Program studi Pasca Sarjana Administrasi Pendidikan
Kelas E.11
UNIVERSITAS PAKUAN
Reply

204.

Edi Gunawan February 3, 2014 at 10:25 am

Salam Hebat
Motivasi mempunyai peran sentral dalam peningkatan kinerja terbukti dari teori dan
analisa yang bapak kutip sangat terlihat sisi mana yang bergerak mendorong kemajuan
sisi mana yang menjadi lemah.namun yang perlu kita perhatikan masalah Virus
Motivasilah yang menggelitik saya, mengingat impelentasi apapun tidak akan sampai
pada titik klimak ketika virus berperan dominan dalam jiwa seseorang.
Budaya bangsa kita yang masih mewarisi kesalahan pola pikir dimana kerja berbasis akan
dampak bukan pada penyebab atau kinerja untuk mencapai keberhasilan, pemberi
motivasi itu sendiri kadang lebih berperan sebagai market saja asal laku tanpa memberi

panutan yang sesungguhnya lebih mudah diikuti,langkah persuasif lebih berpotensi akan
keberhasilan kedepan juga metode ADIDAS yang ditawarkan sangatlah saya anggap
HEBAT.harapan besar saya setelah membaca Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan
kinerja,tulisan bapak berikutnya lebih dikerucutkan pada masalah peningkatan kinerja
pada pendidik yang hampir ga karuan antara teori dan implementasi di lapangan.saya
yakin masih ada jalan ISTIMEWA melalui pemikiran jenius seperti bapak
kedepan.trimakasihEdi Gunawan, E11 SUKABUMI
Reply

205.

Sri Sulastri February 3, 2014 at 4:51 pm

Assalamu alaikum wr.wb


Salam kenal Pak, Saya Sri Sulastri, mahasiswa Pascasarjana S2 UNPAK BOGOR jurusan
AP kelas E.11
Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang pengaruh motivasi terhadap
peningkatan kinerja. Saya setuju dengan tulisan bapak bahwa tinggi rendahnya kinerja
seseorang akan sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya motivasi yang orang tersebut
miliki. tidak dapat dipungkiri demikian besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja kita
di sekolah atau di kantor, sehingga sangat perlu bagi kita untuk memelihara motivasi
yang kita miliki, terutama motivasi yang sifatnya internal dari dalam diri kita (Internal
Motivation). karena baik buruknya kinerja kita akan tergantung pada diri kita sendiri.
Mungkin orang lain bisa memberi kita motivasi misalnya dengan memberikan saransaran yang membangun untuk perbaikan kinerja kita, tapi kalau diri kita sendiri tidak
mempunyai keinginan untuk memperbaiki diri atau menjaga motivasi kita tetap tinggi
maka hal itu akan sia-sia saja.
Misalkan di sekolah tempat saya mengajar, kepala sekolah selalu memotivasi para guru
untuk tetap menjaga kinerja kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada siswa, dan
hal tersebut selalu beliau sampaikan dalam setiap rapat dan pada kesempatan upacara.
beberapa mempunyai pendapat yang sama dengan beliau tapi beberapa yang lainnya
masih belum menyadari bahwa kinerja kita akan sangat berpengaruh pada keberhasilan
proses belajar mengajar. walau bagaimanapun semua akan kembali pada individu
masing-masing.
Terima kasih Bapak hanya itu komentar yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat.
Amin. tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas tulisannya Alhamdulilah wawasan saya
makin bertambah.
Wasalam.
Reply

206.

Nia Nuraeni February 3, 2014 at 6:32 pm

Assalamualaikum wr. Wb
Saya ucapkan terima kasih, karna artikel bapak yang berjudul Pengaruh Motivasi
Terhadap Peningkatan Kinerja menambah wawasan bagi saya serta sangat menarik.
Setelah membaca artikel tersebut, saya menyimpulkan bahwa motivasi memang memiliki
pengaruh yang sangat penting terhadap peningkatan kinerja seseorang, baik itu yang
sifatnya internal maupun yang sifatnya eksternal. Pada dasarnya setiap individu
cenderung memiliki kinerja yang baik karna di pengaruhi oleh faktor faktor kebutuhan
fisiologisnya serta keinginan untuk di hargai dan mengembangkan potensi dalam dirinya
ke arah yang lebih baik. Namun dalam hal ini, perlu adanya peran serta manajer dalam
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan membina kerjasama yang baik antar
sesama pegawai sehingga terwujud rasa tanggung jawab yang tinggi serta memiliki
komitmen dalam bekerja. Motivasi internal setiap individu berupa kesadaran diri
terhadap tanggung jawab dan kewajiban merupakan inti utama yang perlu di miliki setiap
pegawai. Namun dalam kenyataannya,Kesadaran diri tersebut muncul apabila
kebutuhannya telah terpenuhi dan rasa di hargai atas segala pencapaian usahanya
sehingga mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik.
Demikian comment dari saya, saya ucapkan terima kasih
Nia Nuraeni ( Kelas E. 11)
Mahasiswa Semester 1 Pasca Unpak
NPM 72113123
Reply

207.

sih mahanani February 4, 2014 at 1:12 am

Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal buat pak Adie
Setelah saya membaca tulisan bapak yang berjudul Pengaruh motivasi terhadap
peningkatan kinerja ada suatu hal yang menarik:
Motivasi yang tinggi akan membuat kinerja menjadi baik,dan motivasi yang rendah
membuat kinerja menjadi rendah pula.
Setelah dihubungkan dengan situasi lingkungan tempat saya bekerja:
guru yang mempunyai motivasi tinggi maka akan mempunyai kinerja tinggi pula yaitu
tercermin guru tersebut peduli terhadap siswa dan maju mundurnya sekolah.Begitu
sebaliknya dengan guru yang motivasinya rendah,maka akan mengurangi kinerjanya
yaitu tidak ada kepedulian terhadap siswa maupun sekolah.Hanya mementingkan hal
yang sifatnya pribadi saja yang penting hadir dan mengajar.
Mungkin hanya ini komentar yang bisa saya berikan,semoga ada manfaatnya.Amin.
Wassallamualaikum wr.wb
Sih Mahanani
Kelas E.11
Mhs.smt 1 Pasca Sarjana UNPAK Bogor
Reply

208.

hendra gunawan February 4, 2014 at 12:13 pm

Assalamualaikum Wr.Wb.
Pak, saya Hendra Gunawan mahasiswa Pasca Unv Pakuan Bogor kelas E-11.
NPM : 072113113
Semester 1 tahun 2013/2014
Setelah membaca artikel bapak yang berjudul pengaruh motivasi terhadap kinerja, saya
sependapat dengan apa yang bapak tulis, memang segala pekerjaan pada dasarnya harus
ada apa yang namanya motivasi, karena dengan motivasi yang kuat apa yang kita
kerjakan akan dilakukan dengan senang tanpa ada beban, jadi motivasi adalah dorongan
dari dalam diri manusia untuk mencapai tujuan seperti dikutip dari tulisan bapak
Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk
mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak
seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan
dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu jika seseorang kinerjanya sangat kuat atau tinggi berarti motivasinya
tinggi pula begitu juga sebaliknya jika kinerjanya lemah berarti motivasinya juga lemah
bahkan tidak menutup kemungkinan tidak ada motivasi sama sekali. Seperti teori
kebutuhan yang dikemukan oleh Abraham Maslow, setiap manusia bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti Kebutuhan fisiologis, Kebutuhan rasa aman,
Kebutuhan social, Kebutuhan harga diri, dan Kebutuhan aktualisasi diri. Karena
kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat hierarkis, yaitu suatu kebutuhan akan timbul
apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah dipenuhi. Contoh Setelah kebutuhan fisiologis
terpenuhi seperti pakaian, makanan dan perumahan, maka kebutuhan tersebut akan
digantikan dengan kebutuhan lainnya seperti rasa aman dan seterusnya.
Sehingga tingkat kebutuhan setiap manusia/seseorang akan berbeda-beda, hal ini yang
mempengaruhi dalam bekerja. Jika Seseorang yang kebutuhan hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan fisiologisnya saja makan, maka pekerjaan yang dilakukannya
hanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut saja.
Demikian komentar yang dapat sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita
semua. Amiiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Reply

209.

sih mahanani February 4, 2014 at 12:34 pm

Assalamualaikum wr.wb
Salam kenal buat pak Adie
Saya Sih Mahanani mahasiswa semester 1 kelas E.11 Pasca Sarjana UNPAK Bogor.
Setelah membaca tulisan bapak yang berjudul Pengaruh motivasi terhadap peningkatan
kinerja ada suatu hal yang menarik :
seseorang yang mempunyai motivasi tinggi akan mempunyai peningkatan kinerja yang

tinggi dan seseorang yang mempunyai motivasi rendah akan rendah pula peningkatan
kerjanya.
Setelah saya padukan dengan situasi kerja yang ada di tempat saya bekerja :
guru yang motivasinya tinggi akan peduli terhadap siswa dan maju mundurnya
sekolah,sedangkan guru yang motivasinya rendah hanya mementingkan kepentingannya
sendiri yang penting hadir di sekolah dan mengajar.
Mungkin hanya itu komentar saya,semoga ada manfaatnya.Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Reply

210.

Dadun Abdul Manaf February 5, 2014 at 1:34 am

Assalamualaikum wr.wb
pekerjaan akan menghasilkan suatu hasil yang baik ketika dikerjakan dalam kondisi yang
nyaman, aman dan penuh motivasi, motivasi bisa muncul dari eksternal dan internal.
faktor eksternal yang mempengaruhi seperti lingkungan kerja yang kondusif,prestasi
kerja yang dihargai, gaji yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku dan jaminan
kerja yang bagus baik untuk pekerja ataupun kelurganya, sedangkan faktor internal yang
mempengaruhi adalah faktor yang muncul dari diri pekerjanya itu sendiri, seperti
kesadaran bahwa dirinya adalah seorang hamba allah yang ketika dia mendapat amanah
akan memberikan yang terbaik kepada yang telah memberikan amanah, termasuk
menyakini bahwa mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan jerih
panyah sendiri merupakan aktivitas yang akan mendapat pahala yang luar biasa disisi
Allah swt.
faktor internal inilah yang harus ada pada setiap orang sehingga motivasi kerjanya akan
senantiasa stabil dan terjaga serta bekerja akan penuh dedikasi, ikhlas serta tidak
menghalalkan segala cara.
Dadun Abdul Manaf,
Npm : 72113159
jurusan AP, semester 1 kelas sukabumi
Reply

211.

NENENG NURMILAH February 5, 2014 at 3:32 am

Assalamualaikum wr.wb.
Setelah membaca tulisan bapak tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja, saya
berpendapat bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh seseorang dalam meningkatkan
prestasi kinerjanya, terutama SELF MOTIVATION yaitu motivasi atau dorongan dari
dalam diri sendiri. sesorang yang memiliki self motivation yang tinggi tidak akan mudah
menyerah dan frustasi apabila hasil dari kerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan,
sebaliknya dia akan terus berusaha bangkit dan berusaha memperbaiki terus sampai

berhasil.Dan kepuasan yang tinggi akan dirasakannya apabila dia sukses, dan dapat
berbagi dan memberikan motivasi kepada temannya.
selain SELF MOTIVATION, motivasi dari orang lain atau dari luar pun sangat
diperlukan dalam meningkatkan prestasi kinerja. Adapun motivasi dari luar tersebut bisa
berupa motivasi dari keluarga, teman dekat, atasan teman sejawat ataupun dari
lingkungannya, sebagaimana hal tersebut sudah dibahas secara rinci dalam tulisan bapak.
terima kasih.
NENENG NURMILAH,
NIM. 072113022
KELAS E.11
Reply

lina marlina February 6, 2014 at 5:20 am


Assalamualaikum W,W.
Saya telah membaca tulisan Bapak, Saya angat setuju bahwa motivasi
mutlak diperlukan setiap individu, dengan motivasi akan tergerak untuk
lebih maju dan giat tanpa cepat menyerah atau frustasi hingga mencapai
apa yang kita inginkan. Motivasi bisa muncul dari diri masing masing dan
dari luar/ faktor eksternal. Setiap tujuan yang ingin kita capai senantiasa
tidak selalu sesuai dengan kenyataan, namun apabila memiliki motivasi
yang kuat insyaAllah tidak mudah menyerah. Motivasipun harus
didukung dengan lingkungan yang kondusif misalnya lingkungan
keluarga dan lingkungan kerja yang nyaman sehingga membangkitkan
semangat kerja pada diri kita bahkan mejadsi suatu Prestasi dan Prestise
tak lupa motivasi juga harus didasari dengan ikhlas dan rasa tulus
sehingga tidak menjadi beban pada diri kita sendiri. Demikian komentar
saya atas artikel yang Bapak tulis, Terimakasih.

Reply

lina marlina February 6, 2014 at 5:24 am


Assalamualaikum W,W.
Saya telah membaca tulisan Bapak, Saya angat setuju bahwa motivasi
mutlak diperlukan setiap individu, dengan motivasi akan tergerak untuk
lebih maju dan giat tanpa cepat menyerah atau frustasi hingga mencapai
apa yang kita inginkan. Motivasi bisa muncul dari diri masing masing dan
dari luar/ faktor eksternal. Setiap tujuan yang ingin kita capai senantiasa
tidak selalu sesuai dengan kenyataan, namun apabila memiliki motivasi
yang kuat insyaAllah tidak mudah menyerah. Motivasipun harus
didukung dengan lingkungan yang kondusif misalnya lingkungan
keluarga dan lingkungan kerja yang nyaman sehingga membangkitkan
semangat kerja pada diri kita bahkan mejadsi suatu Prestasi dan Prestise
tak lupa motivasi juga harus didasari dengan ikhlas dan rasa tulus
sehingga tidak menjadi beban pada diri kita sendiri. Demikian komentar
saya atas artikel yang Bapak tulis, Terimakasih.
Lina Marliana
NIM;72113163
Kelas: E-11

Herman February 7, 2014 at 5:54 am


Assalamualaikum Wr. Wb
Yang terhormat Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A

Ijinkan saya untuk memberi sedikit kajian tentang tulisan bapak yang
bertemaPENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA
Dalam artikel tetulis beberapa teori motivasi yang sangat penting,
diantaranya:
1. Teori Efek Hawthorn
2. Teori kebutuhan
3. Teori X dan Y
4. Teori Hygine dan motivator
5. Teori Motivasi
Ciri-ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
menurut McClelland
1. Menyukai tanggungjawab untuk memecahkan masalah
2. Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil resiko
3. Memiliki tujuan yang jelas dan realistis
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
5. Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang prestasinya
6. Senang dengan tugas yang dilakukan dan selalu ingin menyelesaikan
dengan sempurna
Setelah membaca artikel bapak, saya dapat membedakan antara seseorang
yang memiliki motivasi berprestasi kerja tinggi dan seseorang yang
memiliki motivasi berprestasi kerja rendah.Motivasi sangat dibutuhkan
oleh saya . Menurut bapak, Motivasi merupakan salah satu faktor kunci
untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi . Semangat bekerja itu
seperti iman seseorang, kadang naik kadang turun,dibutuhkan motivasi
untuk mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga
selalu bersikap dan berpikir positif,tulus, menjaga keseimbangan sikap,
adapun untuk mengatasi penurunan motivasi dalam pekerjaan dapat
dilakukan melalui pendekatan kuratif dan pendekatan antisipatif.
Semoga saya termasuk orang yang bisa bekerja sebaik baiknya , tidak
mengenal kata putus asa dan selalu berpikir positif.
Demikian komentar saya, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Herman
NIM : 72113161
Kelas E.11
Pascasarjana UNPAK

212.

Iceu Aminah February 5, 2014 at 10:34 am

Assalamualikum Wr.Wb. Alhamdulillah saya telah baca tulisan, Bapa


sangat menarik dan bagus mudah-mudahan para manajer dan pimpinan
perusahaan atau pimpinan lembaga. ikut membaca pula. Motivasi memang merupakan
suatu yang dpat memberikan energi kepada seseorang untuk mencapai segala apa yang

dibutuhkannya, apa yang akan dan ingin dicapainya. Bahkan untuk bertahan hidup pun
bila seseorang tengah mengalami sakit parah perlu memiliki motivasi hidup terutama
motivasi dari dalam dirinya sendiri.
Bagi pencapaian sesautu kebutuhan dan prestasi kerja motivasi ibarat ruhnya. Motivasi
eksternal tidak banyak berpengaruh atau hanya berifat temporer tanpa didasari motivasi
internal . Terutama bagi profesi guru motivasi dalam dirilah yang akan menuntun kepada
keberhasilan anak didik kita. Karena guru yang benar-benar memiliki motivasi dalam
mencerdaskan bangsa pasti memiliki motivasi berupa keihklasan. Memang benar
peningkatan kesejahteraan harus terus diperjuangkan , tetapi dusamping motivasi
eksternal tersebut yang utama bagi seorang guru adalah motivasi internal untuk kemajuan
anak didiknya.
mudah-mudahan an komentar saya bisa nyambung dengan tulisan bapak.
Wassalamualaikum Wr.Wb. .
nama: Iceu Aminah
kelas E 11.
Mhs.smt 1 Pasca Sarjana UNPAK Bogor
Reply

213.

Iceu Aminah February 5, 2014 at 10:41 am

Assalamualikum Wr.Wb. Alhamdulillah saya telah baca tulisan,Bapa ,


sangat menarik dan bagus mudah-mudahan para manajer dan pimpinan
perusahaan atau pimpinan lembaga. ikut membaca pula. Motivasi memang merupakan
suatu yang dpat memberikan energi kepada seseorang untuk mencapai segala apa yang
dibutuhkannya, apa yang akan dan ingin dicapainya. Bahkan untuk bertahan hidup pun
bila seseorang tengah mengalami sakit parah perlu memiliki motivasi hidup terutama
motivasi dari dalam dirinya sendiri.
Bagi pencapaian sesautu kebutuhan dan prestasi kerja motivasi ibarat ruhnya. Motivasi
eksternal tidak banyak berpengaruh atau hanya berifat temporer tanpa didasari motivasi
internal . Terutama bagi profesi guru motivasi dalam dirilah yang akan menuntun kepada
keberhasilan anak didik kita. Karena guru yang benar-benar memiliki motivasi dalam
mencerdaskan bangsa pasti memiliki motivasi berupa keihklasan. Memang benar
peningkatan kesejahteraan harus terus diperjuangkan , tetapi dusamping motivasi
eksternal tersebut yang utama bagi seorang guru adalah motivasi internal untuk kemajuan
anak didiknya.
mudah-mudahan an komentar saya bisa nyambung dengan tulisan bapak.
Wassalamualaikum Wr.Wb. .
nama: Iceu Aminah
kelas E 11.
Mhs.smt 1 Pasca Sarjana UNPAK Bogor
Reply

214.

lusie dewi kusumawati February 6, 2014 at 6:44 am

Assalamualaikum Wr.Wb
Saya Lusie Dewi Kusumawati
Kelas E11
Npm. 72113121
Motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memenuhi kebutuhan yang
berorientasi pada tujuan. Motivasi dapat mendorong seseorang untuk melaksanakan suatu
pekerjaan dengan sebaik-baiknya bahkan ingin mencapai kesuksesan yang lebih baik dari
orang lain.
Timbulnya motivasi dapat berasal dari diri sendiri (intrinsik) atau dari luar diri kita
(ekstinsik).
Pada peserta didik motivasi intrinsik dapat berupa perasaan menyenangi materi dan
kebutuhan pada materi tersebut, misalnya untuk kebutuhan masa depan siswa yang
bersangkutan. Sedangkan motivasi ektrinsik dapat berupa pujian dan hadiah, suri
tauladan dari orang tua dan guru. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik secara
intrinsik maupun ektrinsik dapat menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam
melakukan proses belajar baik di sekolah maupun di rumah dari sudut pandang motivasi
yang ditimbulkan, motivasi yang lebih signifikan adalah motivasi intrinsik karena lebih
murni dan lebih langgeng serta tidak bergantung pada dorongan dan pengaruh orang lain.
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menetukan kualitas perilaku
yang ditampilkan.
Dalam dunia pendidikan peran guru adalah sebagai motivator bagi peserta didik. Guru
sebagai pendidik maupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan usaha
pendidikan. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak pendidik yang kurang mempunyai
motivasi dalam hubungannya dengan pekerjaan. Faktor yang mempengaruhinya dapat
berupa; kondisi pekerjaan, kurangnya pengakuan diri, hubungan sosial. Kondisi semacam
itu secara tidak langsung dapat berpengaruh pada peserta didik. Akan tetapi sebagai
seorang pendidik seyogianya kita dapat menghilangkan rasa ketidaknyamanan tersebut
dengan memunculkan kembali potensi yang ada dalam diri semaksimal mungkin.
Kendala yang dihadapi menjadi tantangan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik.
Jika kita ikhlas semuanya akan menjadi lebih mudah untuk dijalaninya. InsyaAllah.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Reply

215.

Dadan Candra February 7, 2014 at 4:05 am

Assalamualaikum wr..wb..

Alhamdulilah setelah saya membaca dan menyimak tulisan bapak tentang Pengaruh
Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja semakin menambah wawasan pengetahuan
tentang motivasi, sehingga saya berpendapat bahwa motivasi memang sangat dibutuhkan
dan sangat berpengaruh dalam mendorong seseorang atau karyawan untuk bekerja
menjadi lebih baik.
Seperti kita ketahui bahwa motivasi bisa timbul dari diri sendiri bisa juga kita peroleh
dari lingkungan dimana kita bekerja misalnya dari rekan kerja bahkan mungkin dari
atasan ataupun pimpinan.
Motivasi yang datang dari diri sendiri tidak terlepas dari tiga macam kebutuhan yaitu :
Kebutuhan untuk mencapai prestasi (Achievement motivation) .
Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang persaingan dan mempengaruhi orang lain
Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama
dan perasaan diterima. Sementara motivasi yang kita peroleh dari rekan kerja ataupun
pimpinan dapat memberikan dorongan seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang
diharapkan dan prestasi kerja yang memuaskan. Tanpa adanya motivasi seseorang tidak
akan mencapai tujuannya dalam bekerja, oleh karena itu motivasi menjadi sangat penting
untuk keberhasilan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuannya.
Demikian komentar dari saya, semoga bermanfaat untuk kita semua amiin.
Wassalamualaikum wr..wb..
Dadan Candra
Nim.072113108
Pasca Sarjana Jurusan Administrasi Pendidikan
Kelas E.11
Universitas Pakuan Bogor
Reply

216.

Dudi Almunadi February 7, 2014 at 6:57 am

Assalamualaikum Wr Wb
secara awam saya megetahui bahwa manusia butuh motivasi terutama dalam bekerja
ataupun belajar, namun melalui artikel bapak, sy baru mengetahui bahwa apa itu motivasi
secara ilmiyah, bahkan saya baru membaca/mengetahui beberapa teori motivasi yang
bapak tulis pd blog bapak, kemudian bagaimana teknik memotivasi kerja, mudah2an saya
bisa menjadi motivator bagi rekan sejawat atau pun (minimal) bagi saya sendiri. indikasi
pegawai yang termotivasi dengan baik maupun buruk menjadi masukan bagi saya untuk
mengukur diri saya sendiri (karna saya baru mau mencoba diri sendiri sebagai objek).
mudah2an semakin banyak artikel yang bapak tulis hingga bisa menjadi bahan
masukan/pelajaran bagi kami.
thank you so much
salam.

Dudi Almunadi (mahasiswa pascasarjan UNPAK Bogor)


NIM :72113110
kelas : E.11
Reply

217.

heti kurniati February 7, 2014 at 8:38 am

KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM
72113114 Kelas E.11
Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa
sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan
pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya
yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga
elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada
umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya,
motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan
kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang
tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut
berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja
pendidik rendah adalah:
1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan
kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana
sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam
mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT
(IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara
mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan
video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik
merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu
penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu
sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator.
Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja
karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini
meliputi:

a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan
kepala sekolah.
b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi
bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut,
karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari
gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan
motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja
ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi
dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.
KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM
72113114 Kelas E.11
Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa
sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan
pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya
yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga
elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada
umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya,
motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan
kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang
tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut
berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja
pendidik rendah adalah:
1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan
kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana
sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam
mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT
(IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara
mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan
video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik
merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu
penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu

sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator.
Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja
karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini
meliputi:
a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan
kepala sekolah.
b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi
bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut,
karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari
gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan
motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja
ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi
dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.
KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM
72113114 Kelas E.11
Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa
sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan
pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya
yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga
elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada
umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya,
motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan
kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang
tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut
berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja
pendidik rendah adalah:
1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan
kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana
sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam
mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT
(IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara
mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan

video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik
merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu
penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu
sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator.
Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja
karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini
meliputi:
a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan
kepala sekolah.
b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi
bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut,
karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari
gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan
motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja
ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi
dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.
KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM
72113114 Kelas E.11
Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa
sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan
pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya
yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga
elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada
umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya,
motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan
kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang
tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut
berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja
pendidik rendah adalah:
1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan
kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana
sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam
mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:


1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT
(IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara
mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan
video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik
merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu
penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu
sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator.
Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja
karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini
meliputi:
a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan
kepala sekolah.
b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi
bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut,
karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari
gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan
motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja
ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi
dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.
KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM
72113114 Kelas E.11
Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa
sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan
pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau
menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang
menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya
yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga
elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada
umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya,
motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan
kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang
tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut
berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja
pendidik rendah adalah:
1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan

kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana
sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam
mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT
(IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara
mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan
video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik
merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu
penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu
sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator.
Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja
karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini
meliputi:
a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan
kepala sekolah.
b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi
bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut,
karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari
gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan
motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja
ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi
dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Reply

218.

AGUS GUNAWAN-pasca Sarjana UNPAK February 7, 2014 at

10:29 am

Assalamualaikum Wr. Wb.


Setelah saya membaca isi dari tulisan jurnal bapak, saya ingin memberi komentar sebagai
berikut :
1. Memang benar Motivasi adalah landasan utama manusia dalam melakukan suatu
perbuatan. Dorongan ini akan muncul jika terdapat pengaruh atau rangsangan dari luar.
Walaupun hal ini tidak dipungkiri pada diri manusia telah terdapat potensi akal yaitu
berfikir tentang apa yang harus dilakukan. Misalnya ketika dorongan ini muncul secara
alami seperti rasa lapar maka manusia akan berusaha untuk memenuhi rasa laparnya
dengan makan atau mencari sesuatu untuk dimakan. Namun ketika dorongan atau
motivasi ini hasil dari proses belajar hasil proses bekerja atau pengalaman hidup dimana

semua ini didapatkan dari luar (faktor eksternal) maka manusia pun akan berusaha
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu korelasi antara motivasi, upaya
dan tujuan merupapakan hal yang tak bisa dipisahkan. Seperti pemaparan pada tulisan
bapak bahwa Tujuan sangatlah berpengaruh pada manusia ketika melakukan pekerjaan
dengan motivasi atau tanpa motivasi. Ketika kita memiliki suatu tujuan dan tujuannya
adalah positif misalnya membangun karakter manusia pada peserta didik kita, maka
seorang guru akan termotivasi atau terdorong mengerahkan segala upayanya
(baca:kinerja) dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Begitupun ketika
seorang guru memiliki tujuan pembelajaran tertentu yang akan diajarkan pada peserta
didiknya maka guru akan termotivasi untuk mencari banyak referensi serta khazanah
ilmu yang lain dalam rangka mendukung terhadap tercapainya tujuan pembelajaran tema
tertentu. Sehingga akan didiapati pada pribadi seperti ini motivasi yang tinggi karena
memiliki tujuan yang tergambar jelas apa yang akan dicapai, dan langkah serta upaya
realistis yang dapat dilakukan dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sehingga Motivasi
sangatllah berpengaruh terhadap kualitas kinerja seseorang.
2. Motivasi ini akan berbeda-beda pada diri manusia tergantung sudut pandang serta
pandangan hidupnya mengenai sesuatu. Misalnya ada yang menjadikan tujuan yang
bersifat materil maupun non materil maka motivasi ini akan menyesusikan. sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai. Maka akan didapatkan sifat dan sikap positif bagi seseorang
yang memiliki tujuan serta motivasi yang dimiliki. seperti rasa senang ketika
mengerjakan suatu pekerjaan, rasa puas dan rela mengorbankan segala daya upaya
semata-mata rasa tanggungjawab terhadap kerja yang telah diterima sebagai kesempatan
yang patut untuk disyukuri.
Demikian hal yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala hal yang kurang
berkenan, semoga bermanfaat.
Nama : Agus Gunawan,S.S
Kelas : E.11
Pasca Sarjana UNPAK
Reply

219.

Yuliana February 7, 2014 at 12:38 pm

KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Yuliana, NIM
72113133, Kelas E.11.
Bahwa saya setuju dengan apa yang di paparkan dalam tulisan PENGARUH
MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA yang di susun oleh Dr. H. Adie
yusuf, S.pd. MA.
Namun dalam organisassi lembaga pendidikan tempat saya bekerja masih di temukan
permasalah permasalahan seperti :
1. Kekuatan untuk menggerakan seseorang sehingga para pendidik belum sepenuhnya
untuk mempunyai kinerja yang optimal, sehingga arti motivasi sebagai sesuatu kekuatan
sumber daya yang menggerakan masih kurang di rasakan.

2. Dalam teori x Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja
Di lingkungan pendidikan, masih bnyak tenaga tenaga pengajar yang belum terbagi
dalam bidang pekerjaan tertentu dalam arti beban kerja hanya di berikan kepada orang
orang senior saja, jadi besar kemungkinan orang orang tersebut menghindari pekerjaan
itu di akibatkan karena tidak di beri kesempatan untuk memegang jabatan atau pekerjaan
tertentu di luar mengajari karena selain mengajar bagi pendidik atau pengajar ada tugastugas lain.
Untuk permasalahan tersebut yang perlu di lakukan adalah sperti berikut antara lain :
Perlu sekali daya gerakan atau motivasi dari berbagai factor antara lain seperti factor
dalam diri dan factor lingkungan pekerjaan itu sendiri. Faktor dalam diri sudah tertanam
dan akan bersinergi dengan komponen komponen lain yang menggerakan terutama
lingkungan pekerjaan, seperti pengawasan, bersahabat dan ada rasa saling menghargai
dari seluruh komponen yang terlibat, sehingga kwalitas dan kinerja akan tercapai sesuai
dengan tujuan lembaga pendidikan.
Untuk menjadikan guru berprestasi di kelas masih belum ada peningkatan seperti
misalnya sosialisasi kurikulum 3013 masih belum terlaksana dan kurikulum yang lama
pun para pendidik belum mahir atau belum mampu mendisain dan penerapannya di
dalam kelas belum mencapai kwalitas yang memuaskan, karena selama system antara
proses dan evaluasi tidak seimbang anak dituntut mampu berfikir kognitif sedang dalam
proses KBM kurikulum mengharapkan kompetensi sikap dan skill sedangkan hasil akhir
proses pembelajaran ditutup dengan evaluasi ujian nasional. Ujian nasional yang
menuntut berfikir kognitif. Yang harus dilakukan antara lain dalam permasalahan
tersebut:
1) Memberikan kesempatan berprestasi kepada guru untuk kompetensi-kompetensi yang
dimiliki pendidik atau guru sesuai dengan keprofesionalannya serta memberi kesempatan
untuk mengikuti lomba-lomba yang menuntut guru menambah wawasan. Kesempatan itu
setidaknya diberikan baik oleh pimpinan lembaga atau oleh lembaga-lembaga lain yang
terkait di dalam bidangnya.
2) Segenap lembaga mendukung sepenuhnya untuk memberi kesempatan pada guru
supaya berprestasi.
3) Lingkungan kerja yang efektif dan kondusif sehingga memotifasi kinerja yang
akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Sekian komentar dari saya, sebelumnya mohon maaf apabila dalam paparan ini banyak
kesalahan yang diakibatkan kurang wawasan dan pengetahuan yang saya miliki.
WABILLAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM
WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Reply

220.

IIS SUKAESIH February 7, 2014 at 12:55 pm

Assalamualaikum Wr,Wb.

Saya Iis Sukaesih


Kelas . E 11 /AP
NPM . 072113116
saya sangatlah setuju dengan motivasi diatas karerna dalam suatu kehidupan yang kita
jalani diperlukan sebuah motivasi untuk mendorong keinginan kita untuk lebih maju ke
depan dibandingkan dengan saat ini. Sebuah kata motivasi mampu membuat seseorang
menjadi lebih semangat dan optimis dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan
cobaan ini. Untuk itu diperlukan motivasi yang kuat agar dapat meningkatkan kinerja
yang membuat semangat kita semakin membara dan tidak mudah menyerah ketika
menghadapi kesulitan karena memiliki motivasi yang baik.
sedikit Kata Motivasi yang bisa saya tambahkan :
Kualitas dari kehidupan seseorang itu tergantung pada komitmennya utk berhasil, bidang
apapun yg dia tempuh.
Orang yg berjaya dalam hidup adalah orang yg nampak tujuannya dengan jelas &
menjurus kepadanya tanpa menyimpang.
Jangan membuang waktu dgn terus bersedih.. Terus melarutkan diri dlm kesedihan hanya
akan menghambat pertumbuhan kebahagiaan.
Jangan menuntut ingin dicintai apa adanya jika kamu masih memberi syarat kepada
seseorang yang mencintaimu.
Kegagalan memang batu sandungan yang cukup menyakitkan, tapi bukan juga hal yang
dapat menghapus keberhasilan
Sikap adalah perbuatan yang simpel namun akan bisa membuat perbedaan yang besar
Larut dalam kesedihan tidak akan bisa membuatmu bangkit, hapus air matamu dan segera
bergerak maju
Seberat apapun harimu, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa
kamu tidak apntas mendapat apa yang kamu inginkan
Terkadang kejujuran bisa menyakiti, tetapi percayalah masalah apapun akan cepat
terselesaikan jika kamu berlaku jujur.
Seseorang dgn wawasan yg cukup untuk mengakui kekurangannya berada paling dekat
dgn kesempurnaan.
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang2 tidak menyadari betapa dekatnya
mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

Tidak ada yang bisa mengendalikanmu, semua tergantung pada diri kita sendiri. Orang
lain hanya bisa mempengaruhi.
Kesalahan yang pernah kamu alami akan membuat kamu lebih dewasa, berbuatlah lebih
baik dari kesalahan yang telah kamu buat
Salah satu kepuasan yang paling besar dalam kehidupan adalah mengatasi masalah
dengan cara efisien dan lebih baik
Tuhan telah merancang kesuksesan setiap manusia, jangan ragu untuk mendekati-Nya
agar mendapatkan limpahan keskusesan yang besar darinya kesempatan kamu untuk
sukses di setiap kondisi akan dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan kamu pada
diri sendiri
Jalan kesuksesan tiap orang berbeda-beda dan tidak perlu silau jika meihat kesuksesan
orang lain
Di atas adalah kata motivasi yang juga bisa dijadikan sebuah motivasi untuk menjalani
kehidupan yang penuh dengan cobaan ini. Banyak makna yang terkandung dalam kata
motivasi, namun pada intinya setiap motivasi pasti mendorong kita untuk menjadi pribadi
yang lebih baik dari yang sebelumnya.
terimakasih banyak pak atas postingan nya yang sangatlah membantu.
wasalam.
Reply

221.

Aang Muslimin February 7, 2014 at 1:37 pm

Assalamualaikum wr.wb
Setelah saya membaca tulisan Bapak yang bertema Pengaruh Motivasi terhadap
peningkatan kinerja , maka saya sangat tertarik untuk memberikan komentar terhadap
motivasi dan hubungannya dengan kinerja yang ada di tempat kerja kami, yaitu di
sekolah. Banyak permasalahan di tempat kerja kami antara lain: banyaknya karyawan TU
yang datang terlambat hingga yang tidak masuk berminggu- minggu tanpa keterangan
yang jelas. Rendahnya kinerja karyawan TU di sekolah kami mungkin disebabkan seperti
yang dijelaskan dalam tulisan Bapak di atas yaitu kurangnya motivasi atau daya dorong
untuk mencapai satu tujuan. Lebih spesifik lagi akibat rendahnya motivasi internal dari
dalam diri karyawan tersebut meskipun gaji mereka sudah dinaikkan. Apalagi dalam
sistem penggajian di PNS yang tidak berorientasi pada kinerja. Sehingga motivasi dalam
bekerja yang rendah, bersifat afatis, masa bodoh diperparah oleh otda yang membuat
jabatan-jabatan fungsional bukan berorientasi pada kompetensi tapi sebaliknya menjadi
jabatan yang bersifat politis. Demikian komentar dari saya , mohon maaf bila ada
kesalahan dalam komentarnya. Wassalamualaikum wr.wb.

Aang Muslimin
Mahasiswa S-2 UNPAK, Manajemen Pendidikan
Semester I
Kelas E.11
NIM 072113105
Reply

222.

Yuliana February 7, 2014 at 1:45 pm

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.


Perkenalkan nama saya
Yuliana
NIM : 72113133
Kelas : E.11
UNPAK
Bahwa saya setuju dengan apa yang di paparkan dalam tulisan PENGARUH
MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA yang di susun oleh Dr. H. Adie
yusuf, S.pd. MA.
Namun dalam organisassi lembaga pendidikan tempat saya bekerja masih di temukan
permasalah permasalahan seperti :
1. Kekuatan untuk menggerakan seseorang sehingga para pendidik belum sepenuhnya
untuk mempunyai kinerja yang optimal, sehingga arti motivasi sebagai sesuatu kekuatan
sumber daya yang menggerakan masih kurang di rasakan.
2. Dalam teori x Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja
Di lingkungan pendidikan, masih bnyak tenaga tenaga pengajar yang belum terbagi
dalam bidang pekerjaan tertentu dalam arti beban kerja hanya di berikan kepada orang
orang senior saja, jadi besar kemungkinan orang orang tersebut menghindari pekerjaan
itu di akibatkan karena tidak di beri kesempatan untuk memegang jabatan atau pekerjaan
tertentu di luar mengajari karena selain mengajar bagi pendidik atau pengajar ada tugastugas lain.
Untuk permasalahan tersebut yang perlu di lakukan adalah sperti berikut antara lain :
Perlu sekali daya gerakan atau motivasi dari berbagai factor antara lain seperti factor
dalam diri dan factor lingkungan pekerjaan itu sendiri. Faktor dalam diri sudah tertanam
dan akan bersinergi dengan komponen komponen lain yang menggerakan terutama
lingkungan pekerjaan, seperti pengawasan, bersahabat dan ada rasa saling menghargai
dari seluruh komponen yang terlibat, sehingga kwalitas dan kinerja akan tercapai sesuai
dengan tujuan lembaga pendidikan.
Untuk menjadikan guru berprestasi di kelas masih belum ada peningkatan seperti
misalnya sosialisasi kurikulum 3013 masih belum terlaksana dan kurikulum yang lama
pun para pendidik belum mahir atau belum mampu mendisain dan penerapannya di
dalam kelas belum mencapai kwalitas yang memuaskan, karena selama system antara
proses dan evaluasi tidak seimbang anak dituntut mampu berfikir kognitif sedang dalam

proses KBM kurikulum mengharapkan kompetensi sikap dan skill sedangkan hasil akhir
proses pembelajaran ditutup dengan evaluasi ujian nasional. Ujian nasional yang
menuntut berfikir kognitif. Yang harus dilakukan antara lain dalam permasalahan
tersebut:
1) Memberikan kesempatan berprestasi kepada guru untuk kompetensi-kompetensi yang
dimiliki pendidik atau guru sesuai dengan keprofesionalannya serta memberi kesempatan
untuk mengikuti lomba-lomba yang menuntut guru menambah wawasan. Kesempatan itu
setidaknya diberikan baik oleh pimpinan lembaga atau oleh lembaga-lembaga lain yang
terkait di dalam bidangnya.
2) Segenap lembaga mendukung sepenuhnya untuk memberi kesempatan pada guru
supaya berprestasi.
3) Lingkungan kerja yang efektif dan kondusif sehingga memotifasi kinerja yang
akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Sekian komentar dari saya, sebelumnya mohon maaf apabila dalam paparan ini banyak
kesalahan yang diakibatkan kurang wawasan dan pengetahuan yang saya miliki.
WABILLAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM
WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Reply

223.

aangmuslimin February 7, 2014 at 1:52 pm

Assalamualaikum wr.wb
Setelah saya membaca tulisan Bapak yang bertema Pengaruh Motivasi terhadap
peningkatan kinerja , maka saya sangat tertarik untuk memberikan komentar terhadap
motivasi dan hubungannya dengan kinerja yang ada di tempat kerja kami, yaitu di
sekolah. Banyak permasalahan di tempat kerja kami antara lain: banyaknya karyawan TU
yang datang terlambat hingga yang tidak masuk berminggu- minggu tanpa keterangan
yang jelas. Rendahnya kinerja karyawan TU di sekolah kami mungkin disebabkan seperti
yang dijelaskan dalam tulisan Bapak di atas yaitu kurangnya motivasi atau daya dorong
untuk mencapai satu tujuan. Lebih spesifik lagi akibat rendahnya motivasi internal dari
dalam diri karyawan tersebut meskipun gaji mereka sudah dinaikkan. Apalagi dalam
sistem penggajian di PNS yang tidak berorientasi pada kinerja. Sehingga motivasi dalam
bekerja yang rendah, bersifat afatis, masa bodoh diperparah oleh otda yang membuat
jabatan-jabatan fungsional bukan berorientasi pada kompetensi tapi sebaliknya menjadi
jabatan yang bersifat politis. Demikian komentar dari saya , mohon maaf bila ada
kesalahan dalam komentarnya. Wassalamualaikum wr.wb.
Aang Muslimin
Mahasiswa S-2 UNPAK, Manajemen Pendidikan
Semester I
Kelas E.11
NIM 072113105

Reply

224.

Yuliana February 7, 2014 at 2:00 pm

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Yuliana, NIM


72113133, Kelas E.11.
Bahwa saya setuju dengan apa yang di paparkan dalam tulisan PENGARUH
MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA yang di susun oleh Dr. H. Adie
yusuf, S.pd. MA.
Namun dalam organisassi lembaga pendidikan tempat saya bekerja masih di temukan
permasalah permasalahan seperti :
1. Kekuatan untuk menggerakan seseorang sehingga para pendidik belum sepenuhnya
untuk mempunyai kinerja yang optimal, sehingga arti motivasi sebagai sesuatu kekuatan
sumber daya yang menggerakan masih kurang di rasakan.
2. Dalam teori x Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja
Di lingkungan pendidikan, masih bnyak tenaga tenaga pengajar yang belum terbagi
dalam bidang pekerjaan tertentu dalam arti beban kerja hanya di berikan kepada orang
orang senior saja, jadi besar kemungkinan orang orang tersebut menghindari pekerjaan
itu di akibatkan karena tidak di beri kesempatan untuk memegang jabatan atau pekerjaan
tertentu di luar mengajari karena selain mengajar bagi pendidik atau pengajar ada tugastugas lain.
Untuk permasalahan tersebut yang perlu di lakukan adalah sperti berikut antara lain :
Perlu sekali daya gerakan atau motivasi dari berbagai factor antara lain seperti factor
dalam diri dan factor lingkungan pekerjaan itu sendiri. Faktor dalam diri sudah tertanam
dan akan bersinergi dengan komponen komponen lain yang menggerakan terutama
lingkungan pekerjaan, seperti pengawasan, bersahabat dan ada rasa saling menghargai
dari seluruh komponen yang terlibat, sehingga kwalitas dan kinerja akan tercapai sesuai
dengan tujuan lembaga pendidikan.
Untuk menjadikan guru berprestasi di kelas masih belum ada peningkatan seperti
misalnya sosialisasi kurikulum 3013 masih belum terlaksana dan kurikulum yang lama
pun para pendidik belum mahir atau belum mampu mendisain dan penerapannya di
dalam kelas belum mencapai kwalitas yang memuaskan, karena selama system antara
proses dan evaluasi tidak seimbang anak dituntut mampu berfikir kognitif sedang dalam
proses KBM kurikulum mengharapkan kompetensi sikap dan skill sedangkan hasil akhir
proses pembelajaran ditutup dengan evaluasi ujian nasional. Ujian nasional yang
menuntut berfikir kognitif. Yang harus dilakukan antara lain dalam permasalahan
tersebut:
1) Memberikan kesempatan berprestasi kepada guru untuk kompetensi-kompetensi yang
dimiliki pendidik atau guru sesuai dengan keprofesionalannya serta memberi kesempatan
untuk mengikuti lomba-lomba yang menuntut guru menambah wawasan. Kesempatan itu
setidaknya diberikan baik oleh pimpinan lembaga atau oleh lembaga-lembaga lain yang
terkait di dalam bidangnya.
2) Segenap lembaga mendukung sepenuhnya untuk memberi kesempatan pada guru
supaya berprestasi.

3) Lingkungan kerja yang efektif dan kondusif sehingga memotifasi kinerja yang
akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Sekian komentar dari saya, sebelumnya mohon maaf apabila dalam paparan ini banyak
kesalahan yang diakibatkan kurang wawasan dan pengetahuan yang saya miliki.
WABILLAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM
WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.
Reply

225.

Sri Ayunda February 7, 2014 at 3:45 pm

KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Sri Ayunda; NIM.
72113128; Kelas E.11
Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang menuju suatu kinerja yang baik.
Motivasi itu timbul dari dalam diri sendiri/internal dan eksternal/seperti teman
dekat,atasan dari dan lingkungan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di lingkungan
kerja saya ketika seorang guru merasa jenuh dengan lingkungan kerjanya karena terlalu
lama masa kerja bertugas atau ada permasalahan yang timbul di luar sekolah atau
keluarga. Saya setuju dengan pendapat Bapak bahwa seorang pemimpin yang mempunyai
kinerja yang baik akan membantu bawahannya untuk membangkitkan motivasi kerja
yang lebih baik, diantaranya yaitu:
1. Memberikan motivasi juga arahan-arahan yang jelas.
2. Memfasilitasi dengan menggunakan teknologi sehingga dalam melaksanakan tugas
menjadi mudah.
3. Memberikan briefing setiap satu bulan sekali untuk menyamakan persepsi.
4. Melaksanakan pelatihan atau workshop supaya ada pencerahan dan menambah
wawasan untuk melaksanakan tugas lebih baik.
Komentar menurut teori X
Karyawan harus diawasi dan diancam agar mau bekerja dengan baik. Saya berpendapat
pengawasan dengan baik perlu bagi suatu terlaksananya proses bekerja namun secara
personal pengawasan atau diawasi dengan ketat rasanya tidak perlu karena akan membuat
beban mental bagi karyawan atau pegawai itu. Tumbuhnya kinerja seseorang bukan dari
ancaman tetapi salah satu yang menumbuhkannya adalah dengan pemberian reward, dan
bentuk ancaman tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan sikap menghargai terhadap
manusia atau melanggar hak asasi manusia.
Komentar Menurut teori Y
Seorang karyawan ada kebebasan dalam melaksanakan tugasnya, ada kebebasan untuk
mengemukakan ide atau gagasannya tanpa ada pengawasan dan aturan-aturan yang
jelas. Saya berpendapat bahwa pengawasan dan hukuman itu perlu, namun tingkat
pengawsan dan hukuman tersebut disesuaikan dengan aturan-aturan atau kode etik dalam
lembaga pendidikan atau dalam lembaga lain, sehingga karyawan dalam melaksanakan
tugasnya tidak semena- mena atau membuat aturan sendiri-sendiri. Langkah yang harus

diambil bahwa seorang karyawan harus tetap melaksanakan tugas kerjanya dengan baik
dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku..
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
KOMENTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Sri Ayunda; NIM.
72113128; Kelas E.11
Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang menuju suatu kinerja yang baik.
Motivasi itu timbul dari dalam diri sendiri/internal dan eksternal/seperti teman
dekat,atasan dari dan lingkungan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di lingkungan
kerja saya ketika seorang guru merasa jenuh dengan lingkungan kerjanya karena terlalu
lama masa kerja bertugas atau ada permasalahan yang timbul di luar sekolah atau
keluarga. Saya setuju dengan pendapat Bapak bahwa seorang pemimpin yang mempunyai
kinerja yang baik akan membantu bawahannya untuk membangkitkan motivasi kerja
yang lebih baik, diantaranya yaitu:
1. Memberikan motivasi juga arahan-arahan yang jelas.
2. Memfasilitasi dengan menggunakan teknologi sehingga dalam melaksanakan tugas
menjadi mudah.
3. Memberikan briefing setiap satu bulan sekali untuk menyamakan persepsi.
4. Melaksanakan pelatihan atau workshop supaya ada pencerahan dan menambah
wawasan untuk melaksanakan tugas lebih baik.
Komentar menurut teori X
Karyawan harus diawasi dan diancam agar mau bekerja dengan baik. Saya berpendapat
pengawasan dengan baik perlu bagi suatu terlaksananya proses bekerja namun secara
personal pengawasan atau diawasi dengan ketat rasanya tidak perlu karena akan membuat
beban mental bagi karyawan atau pegawai itu. Tumbuhnya kinerja seseorang bukan dari
ancaman tetapi salah satu yang menumbuhkannya adalah dengan pemberian reward, dan
bentuk ancaman tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan sikap menghargai terhadap
manusia atau melanggar hak asasi manusia.
Komentar Menurut teori Y
Seorang karyawan ada kebebasan dalam melaksanakan tugasnya, ada kebebasan untuk
mengemukakan ide atau gagasannya tanpa ada pengawasan dan aturan-aturan yang
jelas. Saya berpendapat bahwa pengawasan dan hukuman itu perlu, namun tingkat
pengawsan dan hukuman tersebut disesuaikan dengan aturan-aturan atau kode etik dalam
lembaga pendidikan atau dalam lembaga lain, sehingga karyawan dalam melaksanakan
tugasnya tidak semena- mena atau membuat aturan sendiri-sendiri. Langkah yang harus
diambil bahwa seorang karyawan harus tetap melaksanakan tugas kerjanya dengan baik
dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku..
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Reply

226.

dedeh septy February 7, 2014 at 4:25 pm

Assalamualaikum wr.wb
Setelah sy membaca artikel bapak tentang motivasi, saya bisa mempelajari motivasi dala
diri saya sekarang dan juga pengaruh dari lingkungan kerja say serta pengaruh untuk
lingkungan kerja saya.
Saya setuju bhwa motivasi mempengaruhi kinerja kita. Itu saya rasakan sendiri sejak saya
menjadi guru di sekolah tempat saya bekerja. 2 tahun pertama sy sangat semangat dan
termotivasi bekerja karena kepercayaan atasan saya dan rekan- rekan kerja sy untuk
mnjadi wakasek kurikulum wlwpun sy guru br disna. Pekerjaan saya bisa dihargai baik
oleh atasan sy. Namun sayangnya lingkungan kerja yang semakin hari sy rasakan
semakin krg nyaman karena krgnya prhtian, penghargaan dari atasan, motivasi sy pun
menurun. Selain saya pun, saya menilai rekan_ rekan saya pun mengalami penurunan
kinerja karena semangat atau motivasi bekerja pun menurun. Mereka merasa krgnya
prhtian atasan trhdp kesejahteraan guru2 dan perhatian tentang kgtan di sklh. Mereka
merasa karena atasan sering kgtan dns di luar maka merasa lepas pengawasan dan merasa
tdk ada perhatian dr atasan. Kmi hnya bs saling menyemangati dan slg mengingatkan
untk ttap bekerja dgn pnuh tnggung jwb. Namu sbgian guru mengaggap pkrjaan nya tdk
dinilai atau dihrgai. Jd mreka brpikir untk sama dengan rekan yg kinerja nya rendah.
Semoga setelah membaca artikel bapak, saya bs mngatasi masalah sy dan rekan_ rekan di
sklh yg mngalami penurunan motivasi wlw tnpa pngawasan atau penghrgaan dr atasan
sklipun dan hanya mengingat tgs serta kwjbn kita sbg pendidik. Trima ksh. Wassalam
Dedeh septy kurniasih
Nim. 72113109
Kelas E11
Reply

227.

Ikeu Aprilianti February 7, 2014 at 7:34 pm

Assalamualaikum wr.wb.
Menurut saya pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja sangatlah besar, sebelum
membahas kinerja tentunya kita harus memikirkan, bagaimana caranya seorang pegawai
termotivasi untuk belajar sehingga nantinya berpengaruh terhadap peninggkatan kinerja
karyawan itu sendiri. Banyaknya karyawan TU ( Tatat Usaha ) di sekolah kami yang
demotivasi sehingga menyebabkan rendahnya pelayanan terhadap guru maupun siswa.
Diklat sebagai salah satu cara untuk belajar harus dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
cara untuk meningkatkan kompetensi sehingga meningkatkan motivasi dan kesadaran
para pegawai untuk bekerja lebih baik di sekolah. Oleh karena itu diklat harus dirancang
sedemikian rupa sehinggga meningkatkan motivasi internal maupun eksternal pegawai.
Pegawai akan termotivasi untuk belajar jika meteri yang diajarkan pada diklat
berhubungansecara langsung dengan pekerjaan mereka, sehingga meraka bekerja lebih
baik. Selain hal di atas, diklat juga harus memberikan keuntungan secara nyata sehingga
pegawai akan lebih termotivasi untuk belajar, jika mereka mengetahui bahwa diklat
tersebut mengguntungkan bagi mereka, sehingga otomatis memberikan dampak bagi
peningkatan kinerja.
Jadi sangatlah jelas bahwa peran motivasi sangatlah besar pengaruhnya terhadap kinerja

seseorang. Apabila pegawai telah memiliki motivas untuk belajar, diharapkan ia pun
memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja dam memberikan kontribusi terbaiknya bagi
instansi atau perusahaan dimana dia bekerja. Dan apabila justru demotivasi yang ada
pada diri karyawan maka sudah dapat kita prediksi kebangkrutan tinggal menunggu
waktu. Demikian komentar dari saya mengenai tulisan Bapak. Mohon maaf bila ada
kekeliruan dalam komentar saya. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ikeu Aprilianti
Mahasiswa Pasca Sarjana UNPAK, Jurusan Administrasi Pendidikan
Kelas E.11
NPM: 072113117
Reply

228.

NINA ANDRIANITA February 7, 2014 at 11:43 pm

YTH BAPAK EDIE.. yang baik hati dan tidak sombong hehehheheheh
Menarik sekali tulisan yang bapak muat,
ini dapat menanbah pengetahuan saya tentang motivasi,
tapi jadi nambah penasaran nie pak ,
Manullang (1982:147) memberikan pengertian tentang motivasi kerja : Motivasi kerja
tidak lain adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, dengan kata
lain motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja Merumuskan suatu pengertian
motivasi bukanlah merupakan suatu hal yang sederhana. Motivasi merupakan suatu
proses yang terjadi dalam diri manusia atau suatu proses psikologi.
Semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang-orang untuk bekerja sama
dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. Bekerja sama dengan
menekankan dengan tugas hakekat saling hubungan dari suatu kelompok dengan suatu
keinginan yang nyata untuk bekerja sama. Dengan giat dan konsekuen menunjukkan
caranya untuk sampai pada tujuan melalui disiplin dan tanggungjawab bersama.
Leighten (1985:185)
Jika di lihat dari dua pendapat akhli tersebut keberadaan motivasi sangat penting
peranannya, dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan.
Motivasi akan memberikan dorongan dan semangat bagi karyawan dan pimpinan.
Adanya kepuasan kerja diharapkan akan menciptakan hubungan kerja yang harmonis
antara kedua belah pihak yaitu karyawan dan pimpinan, sehingga tujuan instansi atau
perusahaan dapat tercapai dan berhasil secara optimal. Motivasi sangat penting dimiliki
oleh karyawan dalam meningkatkan semangat kerja dan produktivitas karyawan.
Namun jika kita mencoba mengelompokan
maka motivasi dibagi dua hal pertama motivasi materil (pemberian dengan bentuk
materi ) dan motivasi non materil (penghargaan, pengakuan dsb) jika di lihat dari segi
psikologi maka motivasi non material memiliki peranan yang sangat besar di banding

motivasi materil, nah dalam hal ini karena bapak seorang dosen kirannya mau mengkaji
dan berbagi pengetahuan tentang seberapa besar peran motivasi materil dan non materil
terhadap kinerja.. suksess ya bapak semoga sehat selalu. suksess yaa pak edie
NINA ANDRIANITA /Npm 072113165/ Kelas E 11 PASCA UNPAK..
Reply

229.

Performance Tech Adie February 8, 2014 at 1:53 am

Yth Bapak Ibu


Pada dasarnya konsep dan prinsip motivasi dapat diterapkan di berbagai bidang
kehidupan seperti keluarga, sekolah, perusahaan, lembaga sosial serta masyarakat dan
negara. Banyak studi yang membuktikan motivasi berkorelasi signifikan terhadap kinerja
individu dan organisasi. Hanya saja aspek-aspek dalam motivasi yang berbeda sesuai
dengan bidang pekerjaan. Oleh karena itu, riset yang berkelanjutan terkait motivasi dan
kinerja masih perlu terus dilakukan.
Salam
Adie Yusuf
Reply

230.

hamidah February 8, 2014 at 4:57 am

Tulisan bapak menari rik dan mudah di mengerti sangat memba ntu menambah wawasan
bagi seluruh mahasiswa Dan sangat mendorong motivasi untuk menumbuhkan kinerja
yang baik .
Seorang guru harus memiliki motivasi yang baik agar berpengaruh pada motivasi belajar
siswa tentunya ada kaitan nya dengan peningkatan mutu pendidikan:-)
Reply

231.

hamidah February 8, 2014 at 5:04 am

tulisan bapak menarik dan mudah d mengerti, sangat membantu menamabh wawasan
saya dan bagi seluruh mahasiswa dan sangat mendorong motivasi untuk menumbuhkan
kinerja yang baik.
seorang guru harus memilikimotivasi yang baik agar berpengaruh pada motivasi belajar
siswa tertentu ada kaitanya denganpeningkatan mutu pendidikan
Hamidah
Mahasiswapascasarjan unpak

kls: E.11
NIM. 72113112
Reply

232.

Ricky Kelana February 8, 2014 at 5:21 am

Ricky Kelana
NIM :072113166
Kelas :E.11
Pascasarjana UNPAK
Assalamualaikum Wr.Wb.
Artikel yang telah Bapak tulis dalam blog ini alhamdulillah dapat memberikan
pencerahan ilmu yang implementasinya dapat Saya lakukan sedikit demi sedikit dalam
dunia kerja. Mudah-mudahan Bapak diberikan anugerah kesehatan oleh Allah SWT untuk
terus berkarya agar kami dapat terus merasakan manfaat dari karya-karya yang telah dan
akan dituliskan Bapak lewat blog ini. Amien
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Reply

233.

Ricky Kelana February 8, 2014 at 5:26 am

Ricky Kelana
NIM :072113166
Kelas :E.11
Pascasarjana UNPAK
Assalamualaikum Wr.Wb.
Artikel yang telah Bapak tulis dalam blog ini alhamdulillah dapat memberikan
pencerahan ilmu yang implementasinya dapat Saya lakukan sedikit demi sedikit dalam
dunia kerja. Mudah-mudahan Bapak diberikan anugerah kesehatan oleh Allah SWT untuk
terus berkarya agar kami dapat terus merasakan manfaat dari karya-karya yang telah dan
akan dituliskan Bapak lewat blog ini. Amien
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Reply

234.

RINA MARTIANA February 9, 2014 at 6:42 am

Assalamualaikumwr. wb
Alhamdulillah pak Adie,saya masuk ke Pasca Unpak ini karena termotivasi untuk
meningkatkan wawasan,pengalaman,pemahaman dan yang paling essensi yaitu
peningkatan kinerja yang paling optimal.
Artikel bapak membuat saya terkesan,terutama dalam masalah Cara mengatasi penurunan
motivasi yaitu melalui pendekatan kuratif dan antisipatif.Secara pribadi ataupun
menyimak dari pengalaman any person,ternyata motivasi dalam diri seseorang tidak
selamanya stabil,ada turun naiknya.
Nah dengan adanya pendekatan pendekatan tsb,solusi pemecahanya telah terjawab..
Terima kasih ya pak atas artikel yang bapak muat ,artikel lainya saya tunggu !
Rina Martiana
Nim 072113124
Semester 1 Pasca Unpak jurusan AP
Kelas E.11
Reply

235.
Astuti Karya Dewi Mahasiswi Pascasarjana UnPak S3B2.
NPM 073113032 February 13, 2014 at 1:37 am
Assalamualaikum, Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua, semoga Allah Yang
maha Kuasa selalu memberkati kita semua.
Bapak nama saya Astuti Karya Dewi, Mahasiswi Pascasarjana UnPak Kelas S3B2,
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kerja.
Setelah saya membaca tulisan bapak mengenai Pengaruh motivasi terhadap kinerja kerja,
saya sangat sependapat dengan bapak, dan saya juga berpendapat apapun bentuk aktivitas
seseorang dia memerlukan motivasi agar dapat memberikan dorongan atas kerjanya.
Siapa yang tidak memerlukan motivasi dalam hidupnya?.
Boleh dikatakan tidak ada orang yang tidak memerlukan motivasi dalam menghadapi
aktivitas yang dilakukannya, siapun orangnya anak anak, oarng dewasa, orang tua. semua
memerlukan motivasi agar bisa mendorong dia melaksanakan aktivitasnya dengan tepat,
cepat dan baik.
Moslow dalam teori kebutuhan, manusia memerlukan adanya Aktualisasi diri,
penghargaan, kasih sayang, rasa aman dan kebutuhan pisikologie, jika kelima macam ini
sudah terpenuhi maka manusia akan dapat melaksanakan aktivitasnya dengan
baik.aktualisasi diri atau kata lainnya pengakuan akan keberadaan, penghargaan dan
kasih sayang merupakan suatu bentuk perhatiaan yang akan mjendorong orang mencintai

pekerjaannya, ditambah rasa aman dan terpenuhinya kebutuhan pisiknya, membuat rasa
nyaman bagi pelaku pekerjaan, pekerja yang mendapat motivasi akan menekuni dan
menyelesaikan setiap pekerjaannya dengan baik dibandingkan pekerja yang bekerja tanpa
motivasi dan perhatian, anak yang mendapat motivasi atau dukungan yang positive akan
menghasilakan anak yang bertingkah laku baik dibandingkan anak yang mengalami
pembiaran, orang tua yang lagi sakit akan berusaha dan cepat sembuh bila dimotivasi
dengan baik, dibandingkan bila ditelantarkan, jadi Pengaruh motivasi sangat besar
dengan hasil kinerja kerja, semoga tulisan bapak bisa dibaca semua kalangan, baik
pimpinan perusahaan, orang tua, maupun orang orang yang harusnya dapat memberikan
motivasi bagi kalangan terdekatnya.
Waassalammualikum,
Lubuk Linggau 13 Feb 2014
Reply

236.
lili angraini pasca sarjana Administrasi pendidikan UNPAK
kelas E 11 February 14, 2014 at 11:01 am
Assalamualaikum Wr. Wb
Yang terhormat Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A
Setelah membaca tulisan bapak mengenai motivasi, menurut saya setiap individu harus
memiliki motif dan motivasi yang terarah dalam melakukan sebuah aktivitas agar tujuan
dapat tercapai. Bila hal itu diaktualisasikan dalam pekerjaan dalam hal ini mengajar dan
mendidik , motivasi dibutuhkan agar baik itu pendidik dan peserta memiliki upaya yang
tinggi untuk mencapai tujuan pendidikan. Semua hal itu akan terwujud bila terdapat
upaya dalam menetapkan prioritas sehingga semua elemen yang tercakup dalam proses
pendidikan memiliki upaya yang berdaya guna dan berhasil guna.
Proses motivasi di dunia pendiikan harus berangkat dari paradigma bahwa pendidikan
merupakan sebuah kebutuhan bahkan sebagai investasi manusia atau human capital.
Bila hal ini telah terkonsep, maka aspek kebutuhan tersebut akan menjadi tolak ukur
peningkatan perilaku pelaku pendidikan.
Dari lima teori motivasi yang bapak telah jabarkan, saya memiih teori berprestasi yang
dicetuskan oleh David Mc Clelland. Menurut saya teori motivasi ini bisa diterapkan di
dalam proses pendidikan karena dalam teori tersebut menjelaskan tentang keinginan
seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan dengan tiga
macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu :
1. kebutuhan berprestasi ( achievement motivation )
2. Kebutuhan berkuasa ( power motivation )
3. kebutuhan berafiliasi ( affiliation motivation )
Akan tetapi 3 motivasi tersebut akan tumbuh bila adanya motif yang kuat dari masingmasing individu.

Motivasi untuk berprestasi bisa dibangun oleh para pendidik dengan cara meningkatkan
tanggung jawab pribadi seperti datang tepat waktu atau menyelesaikan tugas-tugas
administrasi sebagai guru, selain itu mencari dan menggali terus menerus sumber bahan
ajar juga bisa menjadi salah satu bagian dalam memacu motivasi untuk berprestasi.
Sedangkan dari segi siswa sebagai peserta didik, motif ini dapat dibangun dengan
menanamkan tanggungjawab sejak awal, bahwa belajar adalah proses menuju hidup lebih
baik dengan cara menambah iptek dari segala sumber dan penguatan etika untuk terus
berkembang
Motivasi untuk berkuasa di dunia pendidikan dapat diartikan sebagai adanya pembagian
kerja yang jelas dan terstruktur, terdapat kejelasan mana pimpinan mungkin dalam hal ini
kepala sekolah, terdapat juga kejelasan staf serta para guru. Selain itu motibvasi berkuasa
juga memiliki peran dalam hal memberikan pengaruh positif dalam proses pencapaian
tujuan pendidikan.
Motivasi berafiliasi yang menyangkut kerjasama di dalam kegiatan pendidikan dan
adanya perasaan diterima bagi ke dua belah pihak baik itu pendidik dan peserta didik.
Dalam jangkauan yang lebih luas yaitu adanya usaha aktif dalam membangun lingkungan
yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pada akhirnya untuk mencapai kinerja yang baik terutama dalam hal mengajar dan
mendidik harus terdapat keselarasan dan keseimbangan dalam mengatualisasikan
motivasi-motivasi yang ada. Demikian pendapat saya, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Lili Angraini/ 72113119/E11
Reply

237.

aam amaliah February 17, 2014 at 3:53 pm

Aam Amaliah
17 Februari 2014
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat Bapak Dr.H.Adie.E.Yusuf, M.A.
Setelah membaca tulisan bapak, saya mendapatkan pencerahan mengenai teori-teori
motivasi yang begitu lengkap dan pentingnya memiliki motivasi untuk meningkatkan
kinerja. Semoga saya memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja sehingga saya bisa
berkontribusi dalam memajukan pendidikan di indonesia. Amin
Reply

238.

achmad nugroho March 24, 2014 at 12:26 pm

Nama : Achmad Nugroho


Kelas : S3 B2
NPM : 073113025
Program Pasca Sarjana
Universitas Pakuan Bogor 2014.
Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja
Saya setuju apa yang ditulis oleh Bapak Dr. H. E. Adie Yusuf, S.Pd. MA.
Motivasi sebagai kekuatan sumber daya yang menggerakkan perilaku manusia; motivasi
sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil
suatu tindakan yang dikehendaki. Motiv sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat.
Perilaku seseorang berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai
tujuan.
Kata kuncinya adalah; Kekuatan, Tujuan, Keinginan.
Selama manusia masih mempunyai; tujuan, keinginan, kemauan, maka motivasi; motive,
akan timbul dalam diri manusia.
Tulisan tersebut sangat baik sekali perlu dibaca oleh para mahasiswa, praktisi maupun
pimpinan perusahaan. Teori teori yang diajukan sangat lengkap. Sehingga sangat
mudah dipahami dan menambah wawasan saya sebagi mahasiswa, terima kasih.
Salam Saya,
Achmad Nugroho
Reply

239.

nuriati samosir June 1, 2014 at 11:24 pm

selamat pagi pak,,, perkenalkan nama saya Nuriati samosir kuliah di STAKPN
TARUTUNG jurusan Pendidikan Agama Kristen, pak saya ingin memepelajari lebih
dalam lagi pelajaran mengenai motivasi berprestasi dari bapak. bisa kah bapak menolong
saya?
Reply

240.

yunitaalone September 14, 2014 at 3:42 am

Reblogged this on yunitaalone and commented:


Assalamualikum,salam kenal bapak saya dari mahasiswa S.3 A5 pakuan
Reply

241.

tajudinthaha September 14, 2014 at 4:14 pm

Assalamuaalaikum wrwb,
Yang saya hormati Bapak DR.H.Edie.E Yusuf,S.Pd.MA
Setelah saya menyimak tulisan bapak, saya sangat setuju , bahwa untuk meningkatkan
kinerja karyawan perlu adanya usaha atau tindakan terprogram dalam suatu organisasi
yaitu dengan meningkatkan karakter kepribadian yang nantinya mengarah pada
peningkatan kinerja dalam hal ini secara kebetulan saya mengelola dan memenejemen
suatu organisasi pendidikan tingkat dasar sejak tahun 1992 sampai saat ini, namun
beberapa tahun terakhir ini lembaga tersebut banyak terdapat kemunduran terhadap
peningkatan kinerja karyawan, dengan sebab saya mengendalikan karyawan dari jarak
jauh ( melalui telepon genggam) dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi atas
laporan salah satu karyawan yang saya percayakan selama beberapa tahun ini. yang jelas
saya merasakan perubahan kemunduran motivasi kerja karyawan dalam lembaga saya
akibat kurangnya motivasi pigur pengendali lembaga tersebut, sehingga berakibat
kurangnya semangat karyawan dalam tugas, tidak ada keinginan untuk maju. Dalam hal
ini saya ingin menanyakan kepada bapak Apa upaya yang harus saya perbuat terhadap
karyawan di bidang pendidikan ( guru ) yang hampir 40 % berasal dari keluarga namun
mereka , dan 60% berasal dari bukan keluarga ? sedangkan saya sudah berupaya dengan
melaksanakan beberapa teori kepemimpinan
Reply

242.

salma1976 September 28, 2014 at 10:31 am

Assalamualaikum Wr. Wb
Perkenalkan pak. Nama saya Siti Nurbaety, mahasiswa bapak di Adm, Pendidikan Unpak
kelas AP 1.2
saya mencoba menanggapi tulisan bapak.
Menurut saya, motivasi sangat diperlukan bagi semua individu
Apalagi dalam dunia pendidikan. motivasi sangat diperlukan bagi semua guru dan siswa
Motivasi adalah suatu dorongan /keinginan yang membuat seseorang melakukan sesuatu
untuk mencapai tujuan tertentu

Menurut Weiner (1990) Motivasi adalah suatu kondisi internal yang membangkitkan
suatu individu untuk bertindak, mendorong individu tersebut mencapai tujuan tertentu
dan membuat individu tersebut tetap tertarik pada suatu kegiatan
Salah satu cara meningkatkan motivasi pekerja adalah dengan pemberian nilai, hadiah
atau penghargaan yang dapat merangsang motivasi seseorang
Disekolah, motivasi guru sangat dipengaruhi oleh kinerja kepala sekolah.
Motivasi guru dapat tercipta dari kepala sekolah yang bisa merangkul guru-gurunya.
Bagaimana guru dapat memiliki motivasi untuk menjadi lebih baik sedangkan kepala
sekolahnya tidak care pada guru-gurunya.
Salah satu motivasi guru adalah memotivasi muridnya untuk menjadi lebih baik dan
berprestasi. guru yang baik adalah yang bisa merangkul siswanya, menjadikan siswanya
sebagai murid dan sahabatnya.
kalau guru hanya menempatkan posisi siswa sebagai muridnya maka akan ada jarak
diantara mereka. Namun jika guru memposisikan muridnya sebagai sahabat maka tidak
ada jarak diantara mereka.
Andai semua kepala sekolah bisa merangkul bawahnnya, insya Allah smua guru akan
termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Demikiah komentar saya. mohon maaf jika terjadi kesalahan dan kekurangan dalam
tulisan ini, Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. WB
Reply

243.

kartika sandra October 2, 2014 at 7:49 am

Assalamualaikum pak. saya sangat tertarik dengan artikel bapak yang mengenai
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA. Motivasi dalam
diri seseorang sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi dalam diri seseorang
dapat membuat seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk
mencapai tujuan yang di inginkan. Dalam halnya motivasi terhadap kinerja seseorang,
seseorang yang memiliki motivasi dapat berkomitmen dalam suatu pekerjaan,
bertanggung jawab dalam suatu pekerjaan, giat dalam bekerja , tidak mudah putus asa
dan selalu berpikiran positif . Sedangkan seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam
bekerja, seseorang tersebut cenderung tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu dan
cenderung malas untuk bekerja. Sama halnya di dunia pendidikan , sebagai guru harus
memiliki motivasi yang tinggi agar kinerjanya pun baik ,dapat peduli terhadap siswanya
dan siswa pun termotivasi untuk semangat belajar. Jika guru memiliki motivasi yang
rendah, kinerjanya pun akan rendah dan tidak bertanggungjawab terhadap pekerjaannya.

Untuk meningkatkan motivasi guru harus didukung oleh SDM dan keterampilan yang di
milikinya.
Kartika Sandra
Kelas A.1.2
Pascasarjana Unpak
Reply

244.

Tri agustina October 6, 2014 at 12:31 am

Assalamualaikum.wr.wb
Saya setuju dengan toeri McGregor dengan model teori Y, yang menyatakan bahwa
motivasi mendorong seseorang untuk bekerja lebih baik. Menurut saya seseorang yang
memiliki motivasi yang tinggi akan senang bekerja dan memiliki komitmen, sehingga
motivasi dan kreatifitas yang dimiliki seseorang akan muncul untuk memecahkan
masalah dalam dunia kerja. Karena motivasi selain muncul dalam diri kita sendiri kadang
motivasi juga dapat tumbuh dari lingkungan sekitar agar kinerja yang kita lakukan sesuai
dengan lingkungan kita bekerja.
Sebagai contoh:
Sebelum melamar ke suatu perusahaan atau tempat kerja, kita harus tau dulu apa saja
yang harus dilakukan. Maka muncullah motivasi yang membangun agar kita dapat
bekerjasama dengan lingkungan baru.
Tri Agustiena Puryuantiah
kelas : A.1.2
Pascasarjana Unpak
Reply

245.

Wawan Sukwana October 9, 2014 at 3:18 am

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam hormat untuk Pak Adie,
Saya Wawan Sukwana (Mahasiswa S-2 UNPAK). Terima kasih atas ilmu yang diberikan,
tulisan Bapak sangat inspiratif.
Motivasi adalah sebab atau alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh
seorang individu. Oleh karena itu, motivasi merupakan hal yang mesti ada dalam jiwa
setiap individu. Ketika ada individu yang hidup tanpa motivasi, maka hidupnya akan
terasa hampa, wujuuduhu ka adamihi (ia ada tapi seperti tak ada). Pun dalam peningkatan

kinerja, maka motivasi memiliki peranan yang sangat penting. Terlepas dari motivasi
setiap individu yang beragam, yang pasti motivasi menjadi pendorong untuk peningkatan
kinerja seseorang.
Terima kasih.
(Wawan Sukwana/ Mah. AP Kelas A.1.2 Pascasarjana UNPAK)
Reply

246.

pp October 10, 2014 at 11:59 pm

Teguh Eka Prahara (Pasca Unpak AP.1.2)


Terimakasih pak atas tulisannya, saya sangat setuju. Pengaruh motivasi memang sangat
bermaanfaat dalam setiap aspek kehidupan manusia, karena motivasi mampu menjadi ruh
penggerak dalam kita mencapai sesuatu yang kita inginkan
pernah dulu guru fisika saya menjelaskan pentingnya motivasi dalam sebuah rumus gerak
lurus berubah berarturan, bahwa :
Vt = Vo + at2. Bahwa untuk mencapai pergerakan yang lebih cepat dari sebelumnya (vt),
manusia memerlukan percepatan (a) brupa motivasi terus menerus jika a nya positif =
motivasinya positif, maka terjadilah percepatan, jika a nya negatif, maka terjadilah
perlambatan hidup kurang lebih seperti itu.
Reply

247.

Wahyu Kristanta October 11, 2014 at 2:59 am

Selamat pagi Pak Dr.H. ADIE E. YUSUF, SPd.MA


Membaca tulisan Bapak mengenai motivasi dan kinerja, saya sangat setuju dengan tulisan
Bapak mengenai motivasi dan kinerja. Dalam dunia pendidikan, kebetulan saya bekerja
di sebuah Yayasan Pendidikan swasta, yang mengelola satuan pendidikan dari TK
SMA.
ada hal2 yang saya ingin diskusikan dengan Bapak, mengenai motivasi & kinerja guru /
kepala sekolah, mungkin hal ini menjadi permasalahan yang sama dengan hampir semua
pendidikan swasta.
Masalahnya adalah, ketika kita melihat kinerja yang menonjol dari Kepala Sekolah atau
guru, sebagai sebuah Yayasan, kita melihat kebutuhan SDM untuk semua jenjang yang
kita ampu,
Ketika kita berencana mempromosikan dengan cara mutasi seorang guru / kepala sekolah
ke jenjang lain contoh guru SD ke SMP, akan terkendala hilangnya bantuan Sertifikasi
guru tersebut dari Pemerintah yang jumlahnya cukup besar. (kisaran 2 2,5 jt/bulan)
Hal tersebut menyebabkan turunnya kinerja guru/kepala sekolah, mereka takut ketika
berprestasi, akan ada kemungkinan u/ di promosikan ke jenjang lain, yang bisa

mengakibatkan kehilangan bantuan dana sertifikasi dari Pemerintah, karena sudah tidak
sesuai dengan sertifikasinya.
Mohon masukan dari Bapak.
Terimakasih,
Wahyu Kristanta
Mahasiswa S2
Program Studi Administrasi Pendidikan
Kelas AP.1.2
Reply

248.

susiyadi November 1, 2014 at 2:39 pm

Asslam mualaikum.
yth Bapak adie semoga sehat selalu.
setelah membaca artikel bapak, saya berpendat bahwa motifasi sagat diperlukan untuk
memacu kreatifitas dalam bekerja yang selanjutnya dapat menghasilkan sumber daya
manusia yang mampu bersaing dan mandiri dalam prestasi.
Semoga artikel yang demikian dapat lebih banyak lagi guna menciptakansumber daya
manusia yang mempunyai daya saing, amin.
dari susiyadi
Npm 072114113
wassalam,
Reply

249.

Raja November 14, 2014 at 10:30 am

aswwb,
Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi.
Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah
analog terhadap klausul tersebut adalah bila guru bermotivasi tinggi maka muridnya akan
berprestasi. pertanyaannya adalah apakah peran kompetensi.terhadap kinerja sangat
dominan? oleh sebab itu terdapat 2 variabel lain penentu prestasi siswa yakni kompetensi,
dan kesempatan. oleh sebab itu maka seorang guru seyogyanya memiliki ketiganya.

kompetensi profesi, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. kesempatan mengandung


makna kesempatan untuk pengembangan diri yang didukung oleh sistem.
Bastari R
S3A5 (UNPAK)
Reply

250.

Fathrah November 30, 2014 at 1:26 am

Sangat benar yang di katakan bapa Adi, karna semua hal yang dilakukan harus memiliki
motivasi agar kita selalu bekerja dengan makasimal
Reply

251.

R LIKA December 1, 2014 at 2:25 am

Assalamualaikum Wr. Wb
Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A,yang terhormat ,pembelajaran Psikologi pendidikan hal
yang baru buat saya ,dan sangat menarik pak.
seperti yang kemarin selintas saya sampaikan kepada bapak mengenai profesi saya yang
bekerja didalam bidang service atau pelayanan,tidak mudah rasanya kita bekerja untuk
konsisten pak, ini tercermin dari hal yang selama ini saya suka amati .apakah bapak
punya kiat2 jitu untuk menimbulkan motivasi pada adik2 yang saya pimpin di dalam satu
team kerja,agar mereka bisa bekerja dengan motivasi yang tinggi,bukan hanya mereka
bekerja karena di pantau oleh pimpinannya secara langsung karena ada rasa takut
,melainkan mereka bekerja dengan hati dan bisa konsisten
tentunya agar tercapai visi misi perusahaan pak.
terimakasih Pak Adie sarannya ,salam sejahtera
Rulika / 72114144
G-7
Reply

252.

ecihsuningsih73 December 5, 2014 at 1:11 pm

Assalamualaikum wr.wb selamat malam pak smoga bapak sekeluarga dalam keadaan
sehat dan bahagia slalu.Motivasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam
dunia kerja dan dalam hidup ini karena dengan adanya motivasi kita akan terangsang
untuk berbuat yang lebih baik lagi dan lebih maju lagi .Sebagai seorang guru SD saya
membutuhkan motivasi dari pimpinan dan lingkungan sekolah untuk berbuat yang terbaik
bagi sekolah saya begitu juga sebagai guru saya juga berusaha memotivasi anak didik
saya agar semangat dalam belajar meraih prestasi dengan berbagai cara salah satunya
dengan memberikan reaward.Berbagai teori tentang motivasi intinya hanya satu
memberikan dorongan agar seseorang mampu merubah sesuatu yang kurang baik bagi
dirinya menjadi lebih baik, yang sudah baik menjadi sukses karena sesungguhnya hidup
ini perjuangan tuk meraih kebahagiaan.
Demikianlah pak komentar saya mohon maaf apabila bapak kurang
berkenan.Terimakasih wassalamualaikum wr. wb
Ecih Suningsih
NPM : 072114087
kelas G 7
Pasca sarjana UNPAK
Reply

253.

subagya December 12, 2014 at 8:13 am

Asalamualaikum . Wr.Wb.
Yth DR. Adhi E Yusuf.
Terimakasih pak atas ulasan ttg teori motivasinya,
Tulisan bapak tentang motivasi menampilkan banyak teori motivasi. Teori tersebut
memperkaya saya tentang teori motivasi yang saya pahami. Dari beberapa teori yang
bapak sampaikan tentunya dalam penerapannya akan ditentukan oleh masing-masing
individu maupun organisasi, teori mana yang akan digunakan dalam memotivasi diri atau
karyawan sehingga kinerja akan meningkat,
Dari teori yang bapak sampaikan maka saya berpendapat bahwa motivasi terbagi dua
yaitu motivasi intrinsik, yaitu motivasi yg berasal dari diri orang tersebut dan motivasi
ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar. Menurut pendapat saya maka dalam
peningkatan kinerja motivasi intrinsik akan lebih mendorong orang utk berbuat/ bekerja
lebih baik dibandingkan motivasi ektrinsik. Motivasi intrinsik akanmenjadi motor bagi
individu dalam berbuat, walaupun dalam perjalanannya mengalami naik turun Untuk itu
maka motivasi ekstrinsik diperlukan. Dalam rangka menjaga motivasi intrinsik agar tetap
tinggi, organisasi diharapkan mampu membaca motivasi individu dalam organisasi, shg
antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat saling melengkapi yang pada akhirnya
berujung pada tercapainya tujuan organisasi tanpa melupakan tujuan individu.

Dalam beberapa persoalan kadang institusi kurang tepat dalam memberikan motivasi
terhadap staf/karyawan sehingga tujuan baik yg diberikan organisasi tidak sejalan dengan
apa yg dikehendaki individu, sehingga yang terjadi bukan pemberian motivasi tetapi
membuat karyawan merasa tidak dihargai dan lain sebagainya.
Jadi menurut saya maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana memelihara motivasi
intrinsik agar tetap tinggi, dan menjadikan motivasi ekstrinsik sebagai pelengkap.
Disinilah peran organisasi menciptakan situasi kerja , budaya kerja dan kepemimpinan
yang baik agar motivasi dalam diri karyawan tetap tinggi.
Demikian komentar saya, terima kasih,
waasaalamualaikum.
Subagya Kela G 7/ AP
Reply

254.

nienuraeni December 13, 2014 at 5:29 am

Assalamualaikum wr. wb.


Membaca tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi dalam peningkatan Kinerja , isinya
sangat bagus. Motivasi memang sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam dunia
kerja. Seseorang yang tidak memiliki motivasi kerja, cenderung melakukan pekerjaan
hanya sebatas gugur kewajiban, tidak ada semangat untuk menjadikan apa yang
dilakukan menjadi istimewa dan mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan seseorang
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan mampu bekerja maksimal sehingga hasil
pekerjaannya mengesankan dan mudah mendapatkan kepercayaan.
Demikian komentar saya, terima kasih.
wassalamualaikum wr.wb.
nuraeni kelas G7 / AP
Reply

255.

sri rehulina December 13, 2014 at 11:15 am

Assalamualaikum wwb Pak.


setelah membaca artikel Motivasi yang bapak tulis, saya sangat setuju bahwa motivasi
sangat mempengaruhi kinerja karyawan. untuk menciptakan motivasi dalam lingkungan
kerja maka memang sangat di butuhkan stimulan yang sangat merangsang, terutama

stimulan yang sangat digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama karyawan dan
suasana kerja yang kondusif dan bersinergi. Tetapi tidak terlepas dari dari
komonikasi,program,pengawasan atau kontrol dan evaluasi dari seorang pemimpin.
Kepedulian pemimpin dalam memperhatikan up and down kinerja karyawan menjadi hal
yang sangat mendukung juga. Terima Kasih Pak.
Sri Rehulina
Nim : 72114102
Kls. : G 7
UNPAK
Reply

256.

ecihsuningsih73 December 20, 2014 at 1:20 am

Assalamualaikum wr. wb selamat pagi pak smoga hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Berbicara tentang motivasi menurut saya yang paling dominan mempengaruhi perubahan
hidup seseorang adalah motivasi dari dirinya sendiri
Reply

257.

Dudung Koswara December 20, 2014 at 7:17 am

Dudung Koswara NIM 073114020


Tulisan bapak sangat informatif.motivasi menjadi sebuah variabel penting dalam
sebuah organiasi..
Reply

astutikaryadewi December 25, 2014 at 3:15 am


Selamat pagi, selamat Tahun baru pak, Dari Astuti Karya Dewi B2S3 Unpak
Tulisan bapak mengenai motivasi sangat baik sebagai bahan pemikiran kita,
segala sesuatu yang akan kita kerjakan memerluan motivasi atau dorongan.
Apalagi dalam sebuah organisasi, kalau tidak ada yang mendorong atau
memotivadi tentunya sulit akan maju, karena pelaku pelaku dalam organisasi
tersebut.tidak berusaha meningkatkan kinerjanya. Karena tidak ada motivadi yang
bisa membangkitkan keinginan dari para pelaku un5uk meningkatkan kinerja.
Terkirim dari tablet Samsung

Reply

258.

iim January 5, 2015 at 10:24 am

Makasih pa
Reply

259.

Depi Rismayanti January 6, 2015 at 2:26 am

Assalamualaikum wr. wb.


Selamat Siang dan Selamat Tahun Baru.
Motivasi Satu kata yang bisa membawa seseorang untuk mengalami suatu bentuk
yang disebut dengan Perubahan .
Motivasi pada saat sekarang ini sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk dapat
menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan apa yang diharapkan dan apa yang
dicita-citakan.
Apalagi bagi kita yang bekerja di dunia pendidikan. Motivasi bagi seorang tenaga
pendidik sangat penting sekali supaya dia dapat menjalankan tugas dan kewajibannya.
Agar apa yang menjadi tujuan Pendidikan Nasional itu dapat terwujud.
Terimakasih,
Wassalam.
Reply

260.

jameela January 8, 2015 at 1:43 am

Assalamualakum wr .wb
Acungan jempol untuk tulisan bapak.
Motivasi memang memberikan pengaruh yang besar akan kinerja seseorang. karena
dengan memiliki motivasi yang tinggi kinerja seseorang akan semakin baik ( profesional)
dalam menjalankan tugasnya.
Reply

261.

Elin Lindawati January 11, 2015 at 4:54 am

Materi bp sangat bermanfaat..trimakasih pa


Reply

262.

yayah rukhiyah January 20, 2015 at 1:21 pm

materi bapak sangat memberikan inspirasi di dalam menghadapi kinerja dalam kehidupan
sehari-hari. Yayah Ruhiyah program pasca unpak kelas A6
Reply

263.

Tb Urip Henus January 20, 2015 at 1:28 pm

ternyata kinerja di pengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk bapak juga yang
menginspirasi kinerja kami.Tb. Urip Henus Program pasca Unpak Kls A6
Reply

264.

Rosyati January 20, 2015 at 1:32 pm

Assalamualaikum, Trima kasih pak materi bapak sangat bermanfaat. Mudah-mudahan


tidak bosan menshare pengetahuan buan kami. Rosyati Mahasiswa Pasca UNPAK Kelas
A.6
Reply

265.

saprudinm January 20, 2015 at 1:34 pm

Melihat Fenomena tentang arus Informasi dan teknologi kebanyakan guru-guru di


Sekolah kita masih belum memilki kemampuan untuk menyerap dan menerapkankannya
maka perlu motivasi yang sesuai dengan keadaan mereka, maka untuk itu teori motivasi
yang bapak kemukakan akan sangat bermanfaat untuk mendorong guru-guru agar
termotivasi untuk mengenal informasi dan teknologi.. terimakasih pa.. Saprudin Mubasir
Mahasiswa Pasca UNPAK kelas A6
Reply

266.

TB. M. SUHERMAN January 20, 2015 at 1:40 pm

Motivasi yang tinggi berbanding lurus dengan kinerja yang tinggi, untuk itu motivasi
harus dibangun melalui motivasi intristik dan ekstrintik, sehingga tujuan dapat tercapai
dengan baik.. TB. M Suherman.. mahasiswa Pasca UNPAK S3 Kelas A6
Reply

267.

Bambang Salsubi January 20, 2015 at 1:41 pm

Asslamualaikum, materi bapak sangat bermanfaat banyak pengembangan teori yang


bapak sampaikan yang belum saya dapatkan sebelumnya. ijin share. Bambang Salsubi
Mahasiswa Pasca Unpak Kls A6
Reply

268.
Candra nugraha Mhs S2 Administrasi Pendidikan NPM :
072114118 Kelas E-12 January 23, 2015 at 7:29 am
Saya sangat setuju motivasi menjadi bagian penting dalam peningkatan kinerja.
Semakin tinggi kepuasan kerja guru/kepala sekolah, motivasinya dan tingkat
kedisplinannya maka tingkat prestasi guru/kepala sekolah/kinerja sekolah akan
meningkat, agar mencapai itu perlu ada upaya kebijakan yang tepat. Faktornya bias
kebijakan administrasi, financial atau dukungan-dukungan moral, sehingga adanya
pendekatan emosional yang baik antar semua elemen, rasa nyaman dan aman penting
buat guru , dengan itu minimal menjadi pendorong untuk memotivasi guru, karyawan,
stakeholder laiinya merasa untuk bertanggungjawab dan menunjukkan prestasinya
maupun karir.
Reply

269.

peti ariana January 25, 2015 at 2:52 am

assalamualaikum wr.wb.
Pak saya yang bernama :
Peti Ariana
Kelas : E12
NPM: 072114127
ternyata bahwa motivasi pendidikan sangat berpengaruh besar dalam menentukan

psikologi perkembangan manusia.


motivasi yg bapak tulis sangat memotivasi saya sebagai pegangan untuk dapat
memberitahukan kepada anak didik saya.
terima kasih banyak ya pak
Reply

270.

ujang ali January 30, 2015 at 1:28 am

setelah saya baca bahwa motivasi terbagi menjadi dua bagian yaitu motivasi yang datang
dari luar (eksternal) dan motivasi yang datang dari diri sendiri (internal). motivasi
eksternal sebaiknya merupakan motivasi yang memacu motivasi internal, sehingga
tumbuh dari diri sendiri keinginan untuk maju, untuk mencari, untuk kerja lebih baik.
Reply

271.

Sri Mulyani January 30, 2015 at 8:13 am

assalamualaikum wr.wb.
Bapak, saya Sri Mulyani S3E3
NPM 073114038
Setelah saya membaca PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA yang bapak tulis, saya sangat setuju dan menambaha wawasan saya selaku
kepala sekolah dalam menggerakkan organisasi yang saya pimpin untuk mencapai Visi
dan Misi yang dituangkan dalam Renstra dan Renop sekolah. Kendala yang saya alami
adalah masih ada warga sekolah yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Dari ciri ciri tulisan diatas salah satunya yaitu mereka Bersikap apatis dan tidak percaya
diri, serta tidak memiliki tanggungjawab pribadi dalam bekerja.Meskipun sebagai
manager saya sudah memberikan motivasi berprestasi tinggi, hal ini disebabkan karena
ada masalah sosial dan pribadi yang biasanya menjadikan pribadi seseorang sulit untuk
mendapatkan motivasi, inovasi, maupun perubahan/change. Tetapi saya akan berusaha
maksimal untuk meraih hasil yang optimal. Terima kasih pak semoga saya terus dapat
menimba ilmu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan SMP
saya pimpin secara khusus.
wassalamualaikum wr.wb
Reply

272.

devi hafiludin (kls E.12) January 31, 2015 at 4:07 am

Assalamualaikum, selamat pagimudah-mudahan bapa & keluarga ada dalam


lindungan Allah SWT, amin..
Mohon maaf apabila saya terlambat untuk memberi komentar terhadap artikel bapa
dikarenakan ketidakmampuan saya untuk bisa mengatur waktu antara masalah pekerjaan
di sekolah, keluarga & tugas kuliah. Namun saya yakin karena saya punya motivasi untuk
terus belajar dan bahwa tidak ada kata terlambat untuk maju & berubah, seperti apa yang
bawa kemukakan tentang motivasi.
Saya sangat tertarik dengan komunikasi persuasifnya dengan singkatan ADIDAS:
A ttention, yaitu perhatian yang penuh
D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara
I interest, yaitu minat dan kepentingan
D esicion, yaitu keputusan yang tepat
A ction, yaitu tindakan nyata
S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai
Sungguh bahwa motivasi itu sangat diperlukan bagi seseorang untuk mencapai tujuan
hidupnya, karena apabila seseorang tidak memiliki motivasi bagaimana mungkin dia mau
berusaha untuk mencari ilmu, bekerja keras maupun beribadah.
Sebagai contoh, anak dalam belajar termotivasi untuk menggapai cita-citanya, orangtua
dalam bekerja keras mencari nafkah termotivasi oleh keluarga, dan kita dalam beribadah
termotivasi dengan kehidupan selanjutnya bahwa ada nilai-nilai keimanan di sana, baik
tentang Sang Pencipta, Kematian, hari Kiamat, hari Kebangkitan, Hari Pembalasan,
Syurga & Neraka dsb.
Nilai inilah yang membedakan setiap individu terhadap besar kecilnya unsur motivasi
yang ada dalam dirinya. Baik itu seorang anak maupun orang dewasa. Unsur motivasi ini
bisa berubah-berubah sesuai dengan kondisi psikologis individu & lingkungannya. Oleh
karena itu, kita sebagai guru dari sedari dini harus memberikan input stimulus2 positif
kepada anak didik supaya termotivasi untuk mampu mencapai tujuannya. Karena sifatnya
berubah2 maka kita harus terus menerus secara kontinyu dan berkesinambungan
memberikan motivasi kepada anak2 untuk belajar lebih baik dari hari ini.
Allah SWT berfirman:
..
.
Sesungguhnya Allah tidaklah mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu
mengubah keadaan mereka, dan jika Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum,
maka tidak ada yang dapat menolaknya (ar Rad: 11) Maka mulailah dengan
memperbaiki dirimu, niscaya masyarakatmu kan menjadi baik.
Jadi intinya motivasi bisa mendorong seseorang untuk bisa menjadi lebih baik, karena
semua yang kita jalani dan yang akan kita akhiri tergantung kepada diri kita sendiri.
Kuncinya IKHTIAR SABAR TAWAKKAL
Selain ADIDAS,saya juga mempunya singkatan mengenai pembahasan motivasi, yaitu
NIKE:
Natural yang artinya alamiah timbul dari keinginan individu

Improve meningkat atau bertambah baik


Keen tekun dan giat
Eager berhasrat sekali untuk mencapai tujuannya
Saya ucapakan terimakasih kepada bapak yang sudah memberikan motivasi kepada saya
pribadi dan kepada rekan2 semua di kelas E.12 prodi AP. Kami walau dengan berat hati
kalau tidak disebut terpaksa untuk belajar lagi, bahkan kami mulai belajar membuat
blog walau masih sederhana. Salam alaik, semoga bapa diberi kesehatan untuk bisa
menularkan ilmunya lagi kepada kami.
Salam Hormat,
Devi Hafiludin
(Ketua Kelas E.12)
Reply

273.

Rita Novita (kls E.12) January 31, 2015 at 6:41 am

Assalamualaikum wr wb,
Saya Rita Novita dari kelas E 12,membaca artikel bapa tentang motivasi,itu sangat
lengkap dan begitu banyak ilmu yang saya dapatkan.saya berpendapat bahwa motivasi itu
sangat dibutuhkan oleh kita baik itu dalam dunia kerja,ataupun segala sesuatu dalam
kehidupan sehari-hari,karena tanpa motivasi,manusia bagaikan mayat yang tidak bisa
melakukan apa-apa,tapi yang jadi masalahnya, kita mudah mengatakan tentang
motivasitapi sulit melaksanakannya.Motivasi seharusnya timbul dari hati kita sendiri
tanpa mengharapkan apapun,sehingga apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan dengan
iklas dan bertekad akan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab,maka teori x dari
Mc Gregur tidak akan terjadi,dan akan berlangsung teoriyyang akan menciptakan
kondisi yang disiplin dan menyenangkan.Apabila kita mengkaitkan motivasi menurut
Maslow,yang mengatakan motivasi secara hierarki kebutuhan individu,menurut saya bisa
saja motivasi itu akan timbul karena ingin memenuhi sagala kebutuhan hidup ,tetapi juga
bisa menyebabkan satu motivasi terbunuh dan muncul satu motivasi baru yang akan
menciptakan situasi kerja yang tidak bertanggung jawab,salah suatu contoh:seorang
pegawai disuatu lembaga,dia tidak melaksanakan tugasnya secara baik bahkan cenderung
tidak bertanggung jawab,padahal pada awalnya dia menginginkan pekerjaan itu dengan
menjanjikan tanggung jawab dan loyalitas tinggi kepada lembaga tsbt,tapi dipertengahan
jalan dia tidak melaksanakan janjinya tsb dengan alasan gaji yang diterimanya tidak
mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dia mencari pekerjaan sampingan yang
dilakukan di jam kerja pokok dia,dan kejadian ini banyak terjadi dalam kehidupan nyata
kita sehari-hari,untuk kasus seperti itu bagaimana cara mengatasi menurut bapa?
Reply

274.

peti ariana February 8, 2015 at 3:53 am

Ass, saya peti ariana kelas E12


motivasi bagi saya sangat penting karena adanya motivasi menumbuhkan semangat bagi
diri saya untuk mencapai tujuan yang ingin di capai. khususnya dalam proses
pembelajaran sebagai sarana untuk memotivasi siswa dalam belajar dan beraktivitas
dalam mencari ilmu!!!
Reply

275.

rismurdiyati S3E3 February 9, 2015 at 12:03 am

ASW. Yang terhormat bapak Adie


Saya Rismurdiyati
Mahasiswa UNPAK S3E3
NPM 073114035
Setelah saya membaca makalah Bapak yang berjudul MOTIVASI TERHADAP
PENINGKATAN KINERJA saya dapat menarik intisari yang berkaitan dengan makalah
tersebut. Motivasi bagi seorang pekerja/pegawai memang harus ada, sebab tanpa adanya
motivasi seseorang tidak dapat melakukan apa apa. Jelas disini terlihat bahwa motivasi
sangat besar pengaruhnya terhadap seseorang. Dengan adanya motivasi orang dapat
menjalankan segala aktivitas yang sesuai dengan bidangnya masing masing dan
keahlianannya masing masing pula. dengan adanya semangat dan motivasi maka
dengan sendirinya seseorang dapat menemukan kepuasan yang berkaitan dengan
pekerjaannya tersebut.Jadi selama motivasi itu ada insyaalloh seseorang dapat mencapai
tujuan yang ingin diraihnya, Amien.
Reply

276.

imas wiyati February 9, 2015 at 1:37 pm

Assalamualaikum wr.wb,
Dari blog yang telah saya baca, dapat saya disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan
yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi dengan menggunakan segenap
kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Seorang guru akan termotivasi untuk
mencurahkan usaha dan kemampuannya jika diyakini motivasi yang dimiliki
menghasilkan kinerja tinggi, menghasilkan penghargaan. Kesiapan karyawan bekerja
dengan kinerja yang tinggi akan sangat ditentukan oleh seberapa tinggi organisasi akan

memberikan penghargaan.
Yang paling saya suka dari tulisan Bapak, bagaimana saya mengatasi penurunan motivasi
yang sering tidak stabil yaitu dengan beberapa pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan
pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan.
2. Pendekatan Antisipatif
Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan
terganggu dengan perasaan gelisah.
Terimakasih semoga sukses selalu untuk Pak Adie.
PENULIS
IMAS WIYATI , KELAS E12 , NIM 72114125 , PRODI . AP , SMSTR I , SUKABUMI
Reply

277.

tati yulianti February 9, 2015 at 2:05 pm

assalamualaikum wr.wb
Saya Tati Yulianti kelas E12,artikel bapa tentang motivasi ini sangat bermanfaat buat saya
bahwa memang motivasi ini sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang
Reply

278.

Dian Andriawan February 11, 2015 at 8:00 am

assalamualaikum wrwb.
Bpk. Dr.H. Adie E Yusuf,MA.
Saya Dian Andriawan dari Kelas E12
saya sangat setuju sekali dengan apa yang telah bapak jelaskan , dimana TIK memang
sangan penting bagi dunia pendidikan khususnya. kenapa, karena dengan TIK
memudahkan para tenaga pengajar dalam proses pembelajran dan menjadikan siswa lebih
mandiri kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran. berbeda dengan jaman dahulu di
mana pengajar harus mencari dan menambah referensi bahan ajar dengan membeli buku
buku referensi , tetapi di masa sekarang kita cukup dengan browsing di Google sudah
bisa memperoleh referensi dari berbagai sumber yang begitu banyaknya ..bagaimana
dengan siswa ? disini siswa dapat mencari sendiri atau memperdalam materi yang
diberikan pengajar dengan mereka mecari sendiri di internet, secara tidak langsung siswa
belajar berfikir untuk menemukan atau menjelajah materi dari pengajar. dengan TIK

( laptop,infocus,jaringan internet ) dalam proses pembelajaran , proses pembelajaran kan


lebih menyenangkan. dan akan lebih mudah di pahami oleh siswa berbeda dengan
metode ceramah.
akan tetapi tidak banyak tenaga pendidik yang masih alergi dengan TIK , dengan bebagai
alasan mereka enggan sekali untuk mau belajar menggunakan TIK. tapi tidak sedikit pula
banyak tenaga pendidik yang merespon dengan baik manfaat penggunaan TIK dalam
proses pembelajaran.
mungkin dengan program dari pemerintah yang harus di tingkatkan lagi agar tenaga
pendidik di seluruh Indonesia Melek teknologi, dengan diaadakannya diklat TIK untuk
pembelajaran dll. dengan merata di seluruh Indonesia.
akan tetapi pemerintah juga harus peka tehadap sarana dan prasarana pendudkung yang
harus pertama di siapkan.karena, tidak semua sekolah mempunyai sarana tersebut.
Reply

279.

emon sumiarsa February 13, 2015 at 12:12 am

Assalaamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh, Perkenalkan saya pa Nama : Emon


Sumiarsa dari kelas E.12 dengan NPM : 02114089, dan setelah membaca beberapa
tulisan bapak dan saya sangat setuju terutama diantaranya tentang Pengaruh Motivasi
terhadap Peningkatan Kinerja, dari tulisan itu saya memperoleh tambahan ilmu
pengetahuan yang sangat berguna bagi saya dalam kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan keluarga, masyarakat, apalagi di lingkungan tempat saya kerja ataupun bagi
seseorang yang ingin meningkatkan karirnya yang berhubungan dengan manajemen
terutama seseorang yang sudah menjadi manajer, kepala sekolah ataupun seorang direktur
baik milik BUMN maupun milik swasta yang ingin meningkatkan produktivitas kinerja
bawahannya tentu penting dan sangat dianjurkan untuk membaca dan mempraktekkan
lima teori motivasi menurut para ahli yang bapak tulis dalam blog ini, juga tentang
Karakteristik motivasi kerja serta mengatasi racun motivasi. Terima kasih pak tulisannya
atas ilmu yang bapak sampaikan semoga semakin banyak lagi tulisan-tulisan semacam ini
yang sangat bermanfaat bagi kami, dan menjadi suatu amal ibadah bagi bapak yaitu ilmu
yang bermanfaat, Amin ya Allah yaa Robbal Alamiin.
Reply

280.

sabila February 13, 2015 at 8:12 pm

Assalamualaykum wr.wb.
bapak sy ingin bertanya, hasil penelitian skripsi sy menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh negatif namun signifikan terhadap kinerja, yang artinya jika motivasi
menurun maka kinerja akan meningkat. terus terang sy bingung pak, mohon pencerahan
dr bapak..
terimakasih..

Reply

Performance Tech Adie February 14, 2015 at 4:30 am

Dear Sabila
Kinerja pada dasarnya ditentukan oleh banyak faktor antara lain motivasi,
kompetensi, lingkungan kerja, hubungan atasan dan bawahan, komunikasi,
budaya kerja dll. Jadi ada kemungkinan faktor di luar motivasi lebih kuat. Hal ini
perlu dikaji lebih dalam penyebabnya. terima kasih
salam
Adie
Reply

281.

Rima Purwanti Kelas E12 February 15, 2015 at 7:28 am

ass bapa.
pengaruh motivasi terhadap kinerja sangat besar, namun ada faktor-faktor lain pula yang
ikut mempengaruhi.
pada dasarnya kemampuan dan semangat seseorang itu fluktuatif sehingga akan terjadi
titik jenuh dalam kinerja.
dan disaat titik jenuh tersebut motivasi sangat berpengaruh sehingga semangat kerja kita
akan timbul kembali
Reply

282.

Rina Renita February 15, 2015 at 7:32 am

Assalamualaikum,setelah saya baca artikel bapa tentang motivasi,sungguh membuat saya


semakin bersemangat,tapi ada satu hal yang mau saya tanyakan.
Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi siswa dalam belajar,saya suka memberi
hadiah berupa uang atau alat tulis bagi siswa yg bisa mengerjakan soal,kemudian apa ada
dampak negatifnya bagi siswa yg lain yg tidak pernah dapat hadiah?
Terima kasih bapa.
Reply

283.

Darhadi February 22, 2015 at 5:08 am

Assalamualaikum Wr.Wb..
Pada kondisi saat ini, terkait dengan motivasi kinerja, saya mengalami penurunan yang
teramat drastis dalam motivasi kinerja, tentunya ada faktor faktor yang mengakibatkan
dari penurunan motivasi kinerja tersebut, saya mohon arahan dan pencerahan dari bapak
terkait dengan kondisi motivasi kinerja saat ini
Reply

Darhadi February 22, 2015 at 5:25 am

Darhadi E 12 Adminstrasi Pendidikan


Assalamualaikum Wr.Wb.
Membangun motivasi memang harus mengetahui dulu apa itu motivasi dan
karakteristiknya, namun tidak sedikit orang yang paham tentang teorinya tapi
pada kenyataannya orang tidak mampu untuk mengimplementasikannya karena
terbentur pada komitmen yang tidak terbangun dan tertanam dalam dirinya
sehingga banyak sekali ditemukan rendahnya motivasi terhadap peserta didik
yang itu menjadi dasar utama dalam proses keberhasilan dan efektifitas
pembelajaran, Mohon arahannya untuk dapat membangun dan menumbuhkan
motivasi yang tinggi serta komitmen yang berkelanjutan. Terima kasih Bapak,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Reply

284.

Taufik Mansur February 22, 2015 at 5:11 am

Taufik Mansur (Pasca AP kelas E12)


Motivasi selalu jadi permasalahan di hampir semua organisasi baik formal maupun non
formal, termasuk sekolah. berbagai teori motivasi bermunculan seiring perkembangan
jaman yang dimaksudkan untuk merelevansikan hubungan motivasi dengan kinerja.
uraian makalah yang Bapak post sangat membantu memahami hubungan motivasi
dengan kinerja yg berguna diterapkan dalam dunia pendidikan.
Reply

285.

Taufik Mansur February 22, 2015 at 5:22 am

mungkin harus berfilsafat lagi sedikit memikirkan teori baru yang harusnya ditemukan
mahasiswa keguruan tentang kenapa motivasi financial tidak berpengaruh besar pada
kinerja, khususnya setelah bergulirnya program sertifikasi guru di Indonesia. pertanyaan

selanjutnya, sertifikasinya yang harus dirubah atau ada prosedur baru yang mengurus hal
itu?
Reply

286.

sabila February 23, 2015 at 6:26 am

Terimakasih bapak atas jawabannya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin :)
Reply

287.

isomudin63 February 24, 2015 at 8:57 am

Yth. Bapak DR. H. Adie E. Yusuf, SPd. MA


Ass.wr.wb.
Setelah menyimak tulisan Bapak tentang Motivasi kami menarik sekali perlu kita
implementasikan dalam tugas dan fungsi kita dalam bekerja pada Kantor Kementrian
Agama, paling tidak kita sebagai pemimpin pada Keluarga terlebih dahulu, maupun
Instansi diman tempat kita bekerja dapat ditularkan pada teman dan kita mulai motivasi
ini dari diri kita sendiri.
OK pak tulisan-tulisan sangat menarik- yang lain kami tunggu untuk nambah wawasan
dalam pergaulan dan pengetahuan.;. Amin
Wassalam.
Isomudin
Mahasiswa S3E3
NIRM : 073114026
Reply

288.

sarpandadi February 24, 2015 at 9:52 am

Assalamualaikum wr wb (A. Sarpandadi kela s3e3 unpak)


Saya sangat tretarik dengan tulisan bapak mengenai Motivasi, hanya saja saya memiliki
persoalan di lapangan, ketika saya ingin meningkatkan motifasi kepada staff saya dengan
memberikan reward yang memadai namun hasilnya tidak signifikan dengan kinerja yang
dihasilkan, untuk itu bagaiman advice bapak mengenai hal ini.
Reply

289.

omimammpd March 3, 2015 at 3:16 am

IMAM SAYUTI S3-E3 NIS 073114024


Comment Ke 2
Yth. Bp. DR. H. ADIE YUSUF, MA
Setelah menyimak paparan bapak tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja, maka hal
ini dapat menambah wawasan yang sangat berguna bagi kita untuk bagaimana
mengaplikasikan berbagai faktor untuk meningkatkan kinerja pegawai. Sesuai dengan
kajian teori bahwa Kinerja merupakan fungsi dari hasil perkalian antara motivasi,
kompetensi, dan kesempatan, maka seorang pimpinan paling tidak memperhatikan tiga
variabel yang mempengaruhi kinerja.
a. Motivasi ; semakin tinggi motivasi pegawai maka kinerjanya akan semakin tinggi dan
sebaliknya pegawai yang memiliki motivasi rendah maka kinerjanya juga cenderung
rendah. Oleh karenanya motivasi perlu terus dibangung dan tingkatkan dengan
memperhatikan karakteristik individu sesuai dengan teori yang ada baik itu teori X dan Y,
teori tentang kebutuhan , maupun teori motivasi berprestasi. Disamping itu juga perlu
dibangun motivasi internal yang mampu membangkitkan semangat kerja setiap pegawai,
dan motivasi eksternal. yang berasal diluar individu yaitu lingkungan organisasi yang
mendukung kinerja pegawai.
b. Kompetensi ; Seseorang akan miliki kinerja yang baik manakala ia memiliki
kompetensi yang memadai. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki sesorang semakin
tinggi kinerjanya. Sehubungan dengan hal itu diperlukan oleh pimpinan untuk bagaimana
meningkatkan kompetensi para pegawai. Berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai antara lain melalui Pendidikan dan pelatihan
( Diklat ) dan Workshop. Sehingga dengan demikian pegawai memiliki kompetensis yang
akan terus meningkat sesuai dengan perkembangan yang ada.
c. Kesempatan ; merupakan peluang bagi pegawai untuk pengembangan kariernya. Oleh
karenanya pimpinan organisasi perlu melakukan perencanaan yang baik untuk
pengembangan karier bagi pegawai mulai dari penerimaan / recruitment pegawai,
pembinaan pegawai. pertumbuhan/ perkembangan karier dan promosi jabatan pegawai.
Dengan membangun motivasi yang tinggi dan meningkatkan kompetensi pegawai serta
memberikan kesempatan dan peluang untuk pengembangan karier, maka diharapkan
kinerja pegawai yang ada pada organisasi akan semakin meningkat.
Reply

290.

entinmartini kelas e 12 March 4, 2015 at 5:01 am

assalamualaikum wrwb.
Bpk. Dr.H. Adie E Yusuf,MA.
Saya Entin Martini dari Kelas E12

saya sangat setuju sekali dengan apa yang telah bapak jelaskan , dimana TIK memang
sangan penting bagi dunia pendidikan khususnya. kenapa, karena dengan TIK
memudahkan para tenaga pengajar dalam proses pembelajran dan menjadikan siswa lebih
mandiri kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran. berbeda dengan jaman dahulu di
mana pengajar harus mencari dan menambah referensi bahan ajar dengan membeli buku
buku referensi , tetapi di masa sekarang kita cukup dengan browsing di Google sudah
bisa memperoleh referensi dari berbagai sumber yang begitu banyaknya ..bagaimana
dengan siswa ? disini siswa dapat mencari sendiri atau memperdalam materi yang
diberikan pengajar dengan mereka mecari sendiri di internet, secara tidak langsung siswa
belajar berfikir untuk menemukan atau menjelajah materi dari pengajar. dengan TIK
( laptop,infocus,jaringan internet ) dalam proses pembelajaran , proses pembelajaran kan
lebih menyenangkan. dan akan lebih mudah di pahami oleh siswa berbeda dengan
metode ceramah.
akan tetapi tidak banyak tenaga pendidik yang masih alergi dengan TIK , dengan bebagai
alasan mereka enggan sekali untuk mau belajar menggunakan TIK. tapi tidak sedikit pula
banyak tenaga pendidik yang merespon dengan baik manfaat penggunaan TIK dalam
proses pembelajaran.
seperti yang saya rasakan manfaaat menggunakan TIK sangat besar ,alangkah baik nya
jika ada kegiatan tentang pengembangan diri di kalangan guru-guru untuk lebih
memahami tentang TIK
mungkin dengan program dari pemerintah yang harus di tingkatkan lagi agar tenaga
pendidik di seluruh Indonesia Melek teknologi, dengan diaadakannya diklat TIK untuk
pembelajaran dll. dengan merata di seluruh Indonesia.
akan tetapi pemerintah juga harus peka tehadap sarana dan prasarana pendudkung yang
harus pertama di siapkan.karena, tidak semua sekolah mempunyai sarana tersebut.
Reply

291.

Ade Rizlan SM APII.I March 18, 2015 at 5:07 pm

Nama: Ade Rizlan SM


NPM : 072114010
Kls : AP II. I
Yth Dr. H. Adie E. Yusuf, M.A.
Assalamualaikum wr.wb
melihat pentingnya motivasi, kita pendidik hususnya harus memberikan motivasi kepada
diri kita sendiri mau dibawa kemana dunia pendidikan ini? maju kah atau mundur? tetapi
kalau kita ingin maju di dunia pendidikan maka motivasi yang terpenting adalah tujuan
kita atau niatnya dulu. setelah menentukan tujuan kita maka dengan sendirinya motivasi
itu ada.

Motivasi yang timbul dari dalam diri kita akan menyelaraskan keharmonisan dalam
kehidupan kita sehari-hari. contohnya sebagai pendidik pasti dan tentu ketika sebelum
masuk dalam materi pelajaran pendidik memberikan motivasi kepada peserta didiknya
agar memahami betapa pentingnya mencari ilmu dan manfaat dari ilmu tersebut untuk
kehidupanna dimasa yang akan datang. selain itu kepala sekolah wajib memberikan
motivasi kepada guru-gurunya agar tetap semangat dalam mengajarnya, dan kesetabilan
seperti itu akan menciptakan lingkungan harmonis dan selaras.
wassalamualaikum wr.wb
Reply

292.

Depi Rismayanti May 30, 2015 at 12:05 pm

Assalamualaikum wr.wb
Selamat malam
Nama : Depi Rismayanti
Nim : 072114119
Kelas : E. 12
Motivasi adalah Sebuah dorongan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai sebuah
tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi bagi kita sebagai seorang tenaga pendidik yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sangatlah penting. Bagaimana Tujuan
pendidikan Nasional akan tercapai apabila kita (guru) sebagai ujung tombak dalam dunia
pendidikan tidak mempunyai motivasi yang tinggi ( bekerja seenaknya saja).
Motivasi tidak hanya dibutuhkan oleh seorang guru saja tapi seorang peserta didik / siswa
pun membutuhkan motivasi. Motivasi bagi peserta didik / siswa bisa diperoleh dari
Orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya.
Sebagai seorang guru, kita memiliki tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan
sesuai dengan tuntutan profesi guru.Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung
jawab seorang guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing pelajar dalam
proses belajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang
berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berhasil menjadikan pelajarnya
termotivasi dalam pelajaran. Oleh itu untuk keberkesanan dalam pengajaran, guru harus
berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta
menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar itu ke tujuan yang hendak dicapai.
Terimakasih
Wassalam.
Reply

293.

ariprahman September 12, 2015 at 1:42 am

Arip Rahman S3E3


NPM 073114021
Assalamualaikum wr.wb.
Setelah saya membaca PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA yang bapak tulis, saya sangat setuju dan menambah wawasan dalam
berorganisasi di sekolah.
Motivasi kerja adalah dorongan dari dalam diri dan diluar diri seseorang, untuk
melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal. Dengan kata
lain Motivasi kerja mempunyai dua dimensi, yaitu: 1) dimensi dorongan internal, dan 2)
dimensi dorongan eksternal.
Untuk mendapatkan motivasi kerja dibutuhkan suatu landasan, yaitu terdapatnya
motivator. Beberapa motivator yang dibutuhkan adalah: 1) pencapaian penyelesaian tugas
yang berhasil berdasarkan tujuan dan sasaran, 2) penghargaan, 3) sifat dan ruang lingkup
pekerjaan, 4) adanya peningkatan (kemajuan), 5) adanya tanggungjawab, 6) adanya
administrasi dan manajemen, 7) supervisi, 8) hubungan antar perseorangan, 9) kondisi
kerja, 10) gaji, 11) status, dan 12) keamanan kerja.
Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang,
besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung kepada
seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Motivasi kerja tidak lain adalah
proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan
pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Reply

294.

Nita Karmila October 6, 2015 at 8:39 am

Assalamualikum Dr. Adie E. Yusuf


Menarik sekali membaca artikel yang anda bahas mengenai Pengaruh Motivasi terhadap
Peningkatan Kinerja
Jika dikaitkan dengan upaya pencapaian tujuan organisasi, maka motivasi memiliki peran
yang sangat penting. Diketahui bahwa motivasi akan timbul jika kebutuhan seseorang
terpenuhi, Seperti yang dikatakan maslow bahwa terdapat 5 macam kebutuhan. Dalam
hal ini saya sedikit membahas salah satu kebuhan yang harus terpenuhi dalam diri
seseorang, yaitu kebuhan penghargaan. Semua orang mengharapkan keberadaannya
diakui, dihargai serta diperlakukan sebaik mungkin oleh orang-orang yang ada di
sekitarnya. Bagi seorang karyawan yang merasa dirinya diperlakukan tidak adil menurut
kacamata umum, secara otomatis akan berpengaruh pada motivasi yang ada pada dirinya
sendiri, karena berbicara jenis motivasi, ada motivasi intrinsik dan
ekstrinsik,,,bagaimanapun besarnya motivasi yang diberikan orang lain, namun ketika dia
tidak merasa dihargai dan diakui maka ini akan melemahkan motivasi instrinsiknya

sehingga berpengaruh pada kinerjanya. Oleh karena itu, reward and punishment dalam
organisasi itu perlu diterapkan seadil-adilnya.
Nita Karmila,
Mahasiswi Pascasarjana S3 A7 Unpak
Reply

295.

Santi Wirda October 6, 2015 at 8:45 am

Selamat sore Dr. Adie E. Yusuf


Saya Santi Wirda, mahasiswa program pascasarjana A7 Unpak,
Senang sekali bisa mendapat pengetahuan lebih setelah membaca artikel yang anda tulis
tentang pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja
Kalau dilihat dari teori McClelland tentang 3 jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan
berprestasi, kebutuhan kekuasaan, dan kebutuhan persahabatan. Jelas ketiga kebutuhan
itu akan dimiliki oleh setiap individu secara berbeda kadarnya. Antara satu individu
dengan individu lain akan memiliki kecenderungan yang berbeda terhadap 3 kebutuhan
tersebut. Jika ketiga kebuhan tersebut terpenuhi, jelas ini akan berpengaruh terhadap
meningkat atau tidaknya kinerja seseorang.
Salam
Santi Wirda
Reply

296.

Fuji Darunnajat October 9, 2015 at 5:22 am

Assalamualaikum Wr.Wb.,
Yth. Dr. Adie E. Yusuf
Saya senang sekali membaca paparan Bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap
Peningkatan Kinerja. Paparannya sangat menarik dan berisi, sehingga menambah
wawasan saya. Berkaitan dengan hierarki Maslow, Aldefer dalam Hamzah B. Uno
merumuskan kembali ke dalam tiga kelompok yang dinyatakan sebagai keberadaan,
keterkaitan, dan pertumbuhan (Existance, Relatedness and Growth-ERG).
1. Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang berkaitan denagn
keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis
dan rasa aman pada hierarki Maslow.
2. Kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan.
3. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan
potensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang
dikemukakan Maslow.
Menurut teori ERG semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama.

Demikian yang dapat saya sampaikan.


Hormat saya,
Fuji Darunnajat
Mahasiswi Pascasarjana S3 A.7 Universitas Pakuan-Bogor
Reply

297.

RUSDI October 15, 2015 at 1:54 pm

Assalamualaikum Wr.Wb.,
Yth. Dr. Adie E. Yusuf
Apa Kabar Pak ? Saya sangat bersyukur dan senang sekali serta sangat tertantang untuk
mau belajar dan mencoba yang selama ini belum pernah membuka dan membuat blog,
membaca paparan Bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja.
Paparannya sangat menarik dan membuka cara pandang saya untuk lebih baik, sehingga
menambah wawasan saya. Motivasi jelas sangat penting dan dibutuhkan, terlebih lagi
motivasi diri untuk kemajuan diri, jadi berdasarkan kajian teori motivasi.
perlu terus dibangun dan ditingkatkan dengan memperhatikan karakteristik individu.
Demikian komentar saya dan terima kasih
Wassalamu alaikum wr. wb.
Hormat saya,
RUSDI KELAS S.3 A7
Reply

298.

Joko Trimulyo NPM 073115015, Kelas.A7. S.3 Unpak Bogor

October 23, 2015 at 8:42 am

Assalamualaikum Wr.Wb. Bapak DR.H.Adie E.Yusuf MA.Yth.


Saya sangat tertarik sekali atas tulisan Bapak di blog tentang Pengaruh Motivasi
terhadap Peningkatan Kinerja hal ini penting bagi sebuah organisasi pendidikan yang
nota bene mengelola sumber daya manusia pendidik(Guru), yang menyiapkan anak
bangsa agar cerdas, unggul, terampil, dan berakhlak mulia, sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga pendidikan apapun
jenjangnya memiliki komponen yang sangat penting yaitu sumber daya manusia
merupakan asset terpenting dalam meraih kemajuan maupun kualitas yang unggul.guna
memenangi persaingan, lebih-lebih lembaga pendidikan Swasta.
Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi menurut
pendapat kami tidak lepas dari hal-hal sbb : 1.Teori hirarki kebutuhan Maslow, 2.Budaya
Mutu Organisasi, 3,Karier planing yang jelas,4.Reward dan Punisment, 5.Leadership
yang kuat dan efektiv. Dengan demikian makin tinggi motivasi berprestasi SDM dalam

seebuah organisasi, maka makin tinggi pula peningkatan kinerja SDM dalam sebuah
organisasi, serta makin efektif dan efisien goal yang akan diraih.
Wassalam
Joko Trimulyo. NIPM : 073115015 Kelas A.7 S.3 UNPAK, Bogor.
Reply

299.

Ari Rosandi October 27, 2015 at 2:09 am

Yth. Dr. Adie E. Yusuf


Salam pagi yang penuh motivasi
Motivasi, seperti yang Bapak tuliskan di dalam artikel secara etimologi, berasal dari
bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Bergerak atau
menggerakkan adalah kodrat manusia dengan segala kekurangan dan kelebihanya sebagai
ciptaan Yang Maha Kuasa. Jika motivasi dimaknai bergerak, maka melakukan gerak
untuk tujuan tertentu adalah sebuah keniscayaan. Demikian juga halnya, jika motivasi
dimaknai menggerakan, maka melakukan hal membangkitkan atau membangunkan
sesuatu adalah sebuah keniscayaan. Motivasi individu, baik sebagai karyawan, guru,
dosen, mahasiswa maupun sebagai pemimpin sangat dibutuhkan ketika menjalani
perannya masing-masing.
Motivasi prestasi, motivasi peningkatan diri, motivasi ekstrinsik, motivasi takut, motivasi
investasi, motivasi sosial, dan motivasi sikap merupakan jenis-jenis motivasi yang
mungkin kita sadari atau tidak, bisa hadir dalam setiap gerak dan kegiatan sehari-hari.
Sebagai seorang karyawan misalnya, bisa memulai memotivasi diri dengan pertanyaan
yang diajukan kepada dirinya sendiri, untuk apa saya bekerja? Dengan pertanyaan
mendasar ini, ia akan menjawab dengan kalimat-kalimat sederhana yang menjadi bagian
dari motivasi untuk apa ia bekerja. Menurut hemat saya, pertanyaan mendasar inilah yang
akan memotivasi siapapun ketika ia memulai sesuatu, baik sebagai karyawan, mahasiswa
dan lain sebagainya.
Saya sependapat dengan Bapak yang menyatakan bahwa pada umumnya kinerja yang
tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah
dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja seseorang kadang-kadang tidak
berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena terdapat faktor diri dan
lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja. Betapa motivasi memiliki peran dan
pengaruh yang sangat vital dalam menentukan kinerja seseorang sehingga rumusan f
(Motivasi x Kompetensi x Kesempatan) menjadi acuan dalam menilai kinerja dengan
sifatnya yang saling melengkapi.
Demikian pendapat saya. Terima kasih atas perkenannya.

Salam
Ari Rosandi
073115004
S3. Kelas A.7
Reply

300.

Niky Noberta October 28, 2015 at 3:35 pm

Assalamualikum ,, Mohon ijn pak, saya akan ambil beberapa teori dan pemaparan dari
bahan ini, kebetulan Disertasi saya berkaitan dengan motivasi, saya pikir setiap manusia
pasti ingin maju dan berkembang, tanpa motivasi dari dalam diri nya keinginan itu semua
nihil, Terimaksih pak,,
Wassalamualikum
Reply

301.

hadiprahoro November 9, 2015 at 4:43 pm

Pak Adie yang baik,


Terima kasih untuk tulisan bapak mengenai MOTIVASI dalam kaitannya dengan
Peningkatan Kinerja.
Menurut saya ada dua faktor yang sangat mempengaruhi motivasi seseorang dalam
berkarya, yaitu Internal dan Eksternal. Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
yang bersangkutan, yang terbentuk bahkan mulai masa kanak-kanak nya, segala
pengalaman dan pengaruh lingkungan masa lalu tersebut membentuk apa yang kita sebut
karakter. Sedangkan faktor Eksternal adalah lingkungan (environment) saat ini dimana
dia berada seperti budaya organisasi, sistem penghargaan (punishment and reward),
kondisi tim kerja, visi-misi organisasi, atasan-rekan kerja-bawahan dalam organisasi, dll.
Kedua faktor ini saling menguatkan satu sama lain kalau salah satunya lemah maka
motivasi yang diharapkan akan meningkatkan kinerja yang bersangkutan tidak akan
terbangun.
Tidak ada teori tentang motivasi mempesona saya selain teori Need Hierarchy nya
Abraham Maslow, sekalipun Alderfer mencoba menyempurnakan (baca:meringkas)
dengan teori ERG nya (Esistence-Relatedness-Growth) tetapi menurut saya teori Maslow
masih tetap lebih relevan. Abraham Maslow mengatakan bahwa jika kebutuhan individu
pada tingkat tertentu secara relatif sudah dipenuhi maka ada dorongan yang kuat untuk
berusaha memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan/hirarki tersebut
adalah :
Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan rasa aman


Kebutuhan sosial
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri
Tidak sedikit kritik dan keberatan terhadap teori Maslow, misalnya dengan menyatakan
bahwa individu2 tertentu seperti rohaniwan, petualang alam, relawan-relawan
kemanusiaan yang sepertinya sedang memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri nya,
tetapi sering kali harus menghadapi kekurangan makanan (fisiologis), jiwa mereka
terancam (rasa aman), tidak ada teman karena harus menyendiri/bertapa (sosial),
sehingga sepertinya kebutuhan-kebutuhan tidak yang lebih rendah belum terpenuhi.
Tetapi ingat bahwa yang disebutkan dalam teori Maslow adalah kebutuhan tersebut
secara relatif sudah dipenuhi, mungkin saja bagi pribadi-pribadi tersebut dengan makan
satu kali dalam tiga hari sudah memenuhi kebutuhan fisologis, dan seterusnya.
Kebutuhan tertinggi dalam Hirarki adalah Aktualisasi diri, dan Maslow melakukan
sebuah studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna mendapat gambaran jelas
mengenai aktualisasi diri.
Dia menganalisis riwayat hidup, karya, dan tulisan sejumlah orang yang dipandangnya
telah memenuhi kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri. Termasuk dalam daftar
ini adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln, William James, dan Eleanor Roosevelt.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, Maslow menyusun sejumlah kualifikasi yang
mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi :
1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya dan
mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias.
2. Memusatkan diri pada masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup
sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari.
3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta tidak
berpura-pura.
4. Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai kesendirian
dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namun bersifat mendalam.
5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi pada
individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain orang-orang
yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima anda apa adanya ketimbang berusaha
mengubah anda.
6. Rasa humor yang tidak agresif (unhostile). Mereka lebih suka membuat lelucon yang
menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi), ketimbang
menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
7. Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect)
8. Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu dengan sudut
pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. Kualitas inilah yang membuat
orang-orang yang telah beraktualisasi merupakan pribadi-pribadi yang kreatif dan mampu
menciptakan sesuatu yang baru.
9. Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience.

Dari hasil studi tersebut, maka faktor yang paling kuat yang mendorong motivasi
seseorang pada tingkatan aktualisasi diri adalah dari dalam dirinya sendiri, bukan atau
sangat sedikit pengaruh dari lingkungan atau luar dirinya. Dan bukankah tahap itu yang
ingin kita capai dalam hidup ini, semoga.
salam hormat,
HADI PRAHORO
NMP 073115012 S3 kelas A7 UNPAK
Reply

302.

Taufik November 13, 2015 at 3:47 pm

assalamualaikuam wr.wb.
Pak Adie yang saya hormati..
Motivasi merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan.
disini saya mnecoba menguraikan bagaimana kinerja dan kaitanya dengan motivasi.
mernurut Amstrong dikutip Barinto dalam Jurnal Tabularasa PPS Unimed vl. 9 no, 2
Desember 2012, menyatakan bahwa ada empat faktro yang mempengaruhi kinerja yaitu ;
(1) motivasi kerja, (2). kompetensi, (3). kejelasan dan penerimaan tugas serta (4).
kesempatan untuk bekerja. sementara menurut Mitrani, Daiziel dan Fit dalam jurnal yang
sama menyatakan terdapat empat faktor yang mempengaruhi kinerja (1). sumber motivasi
individual, (2). penetapan pekerjaan, (3). gaya manajemen dan dan (4) iklim organisasi.
dari kedua pendapat diatas tampaknya semua sepakat bahwa motivasi kerja memegang
peranan penting bagi kinerja seseorang.
dalam ranah manajemen motivasi menjadi salah satu faktor penting dalam kinerja
individu yang pada akhirnya diharapkan berkontribusi terhadap kinerja perusahaan.
perusahaan akan berusaha menjaga agar motivasi kerja karyawan terus meningkat.
Jika dikaitkan dengan kegiatan belajr mengajar maka kinerja guru juga berkaitan dengan
motivasi kerja. jika motivasi guru dalam mengajar rendah maka hasil kerja atau
kinerjanya juga akan rendah. demikian sebaliknya jika motivasi guru dalam mengajar
tinggi maka kinerjanya akan tinggi. pada giliranya siswa yang diajr oleh guru dengan
motivasi tinggi akan berprestasi tinggi pula. meski demikian unsur-unsur lain yang
mendukung prestasi siswa dalam belajar juga tidak dapat dikesampingkan. diantaranya.
Kompetensi guru tersebut, dukungan organisasi seperti prasaran kerja, pemilihan
teknologi sebagaimana tertulis dalam tulisan Bapak tentang Pemanfaatan ICT dalam
Pendidikan termasuk juga kenyamana lingkungan kerja. selanjutnya. Dukungan
manajemen, berupa kemampuan manajerial.
Akhirakhir ini banyak keluhan yang disampaikan oleh berbagai pihak baik masyarakat
pemerhati pendidikan maupun masyakat umum. Keluhan terutama pada motivasi guru
dalam mengajar. Ada juga sebagian masyarakat yang mengaitkan dengan sertifikasi.
mereka menyatakan sertifikasi guru tidak berpengaruh positif terhadap motivasi guru
dalam mengajar. ini merupakan fenomena menarik karena salah satu upaya pemerintah
meniingkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kesejarteraan guru berupa
sertifikasi. meskipun pendapat ini perlu pembuktian menelitian lebih lanjut. jika Bapak

berkenan saya ingin mengambil tema ini untuk sebagai bahan desertasi nanti.
Demikian sedikit tambahan dari saya terimakasih atas bimbingan dan arahan Bapak
sehinga saya termotivasi untuk lebih banyak bellajar.
wassalamaualaikum wr.wb.
Taufik
NPM: 073115034
Kelas: S3 A7
UNPAK
Reply

303.

lukman hakim November 17, 2015 at 12:58 am

Yth. Dr. H. Adie E.Yusuf, MA


Kementar Tulisan:
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
Keberadaan sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting untuk
menjalankan aktivitas suatu organisasi. Organisasi dan pegawai merupakan dua hal yang
saling membutuhkan. Jika pegawai berhasil membawa kemajuan bagi Organisasi,
keuntungan yang diperoleh akan dipetik oleh kedua belah pihak. Bagi pegawai
keberhasilan merupakan aktualisasi potensi diri sekaligus peluang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sedangkan bagi Organisasi, keberhasilan merupakan sarana menuju
pertumbuhan dan perkembangan Organisasi.
Sumber daya manusia merupakan investasi paling berharga didalam organisasi yang
menjadi aset utama yang bernilai dan harus diakui akan keberadaannya sebagai kunci
utama bahkan menjadi faktor penentu atas keberhasilan suatu organisasi dalam
menjalankan visi, misi dan tujuan organisasi. Pengembangan sumber daya manusia yang
ada dalam lingkup organisasi merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau
kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan Organisasi tersebut. Tujuan
organisasi dapat diraih semaksimal mungkin apabila didukung dengan kinerja yang baik
dari para pegawai. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari pegawai maka harus
diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan untuk
mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Sikap mental pegawai yang
positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai
kinerja yang maksismal. Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya,
tujuan organisasi, dan kebutuhan. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena
dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat

dikatakan bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu
kebutuhan.
Dalam hal ini manusia mempunyai kecenderungan seperti yang diungkapkan oleh Mc.
Gregor dalam Gomes (2003:192) bahwa manusia seperti teori X dan teori Y. Teori X
yang pada dasarnya menyatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif,
sedangkan teori Y pada dasarnya manusia cenderung berperilaku positif, maka perlu
adanya motivasi terhadap pegawai nya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajer harus dapat memahami karakteristik pegawai nya sebelum memberikan motivasi
kepada para pegawainya. Oleh karena, itu untuk mencapai kinerja yang diharapkan
Organisasi dibutuhkan motivasi pada pegawai. Dengan adanya motivasi dan penilaian
kinerja, tujuan organisasi dapat tercapai serta tercapai pula tujuan pribadi. Pemberian
motivasi kepada seseorang merupakan suatu mata rantai yang dimulai dari kebutuhan,
menimbulkan keinginan, menimbulkan tindakan, dan menghasilkan keputusan. Dari
berbagai tahapan pemberian motivasi, faktor utama yaitu kebutuhan dan pengarahan
perilaku. Pemberian motivasi haruslah diarahkan untuk pencapaian tujuan organaisasi.
Hanya dengan kejelasan tujuan maka semua personal yang terlibat dalam organisasi dapat
dengan mudah memahami dan melaksanakannya.
Menurut Robbins (2008:222) motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah
dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa; (1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam suatu
organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai, (2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan organisasi, dan (3) Motivasi kerja
yang diberikan kepada seseorang hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu
memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan berhasil dalam organisasi.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan
tugas dan pekerjaan seorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam upaya Organisasi untuk mencapai tujuannya. Menurut Mangkunegara (2009:67)
Kinerja SDM merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Harsuko
(2011:50) mendefinisikan kinerja adalah unsur pencatatan hasil kerja SDM dari waktu
kewaktu sehingga diketahui sejauh mana hasil kerja SDM dan perbaikan apa yang harus
dilakukan agar di masa mendatang lebih baik. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa: kinerja adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan dari atasan supaya diselesaikan dengan
kemampuan, kesediaan, dan ketrampilan yang dimiliki seseorang. Sedangkan kinerja
pegawai adalah hasil akhir kerja pegawai yang maksimal untuk mencapai sasaran dan
tujuan Organisasi demi kemajuan dan mencapai cita-cita Organisasi tersebut.

Dua hal yang berkaitan dengan kinerja/performance adalah kesediaan atau motivasi dari
pegawai untuk bekerja, yang menimbulkan usaha pegawai dan kemampuan pegawai
untuk melaksanakannya. Menurut Gomez (2003:177) Kinerja/performance adalah fungsi
dari motivasi dan kemampuan. Kemampuan melekat dalam diri seseorang dan
merupakan bawaan sejak lahir serta diwujudkan dalam tindakannya dalam bekerja,
sedangkan motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk menggerakkan kreativitas
dan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, serta selalu bersemangat
dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Dengan demikian maka para pegawai mampu
melakukan pekerjaan dan ingin mencapai hasil maksimal dalam pekerjaannya.
Perwujudan kinerja yang maksimal, dibutuhkan suatu dorongan untuk memunculkan
kemauan dan semangat kerja, yaitu dengan motivasi. Motivasi berfungsi untuk
merangsang kemampuan pegawai maka akan tercipta hasil kinerja maksimal.
LUKMAN
NPM: 073115002
Kelas: S3 A7
Program Manajemen Pendidikan
UNPAK BOGOR
Reply

304.

ADE SASTRAWIJAYA November 18, 2015 at 3:31 am

ADE SASTRAWIJAYA
Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
NPM: 073115002
Kelas S3 A7
Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA
Motivasi adalah hal yang penting dalam setiap tindakan terlebih lagi dikaitkan dengan
upaya peningkatan kinerja. Dikaitkan dengan pendapat ahli bahwa Tinggi rendahnya
kinerja para pegawai dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain: kemampuan dan
kemauan kerja, fasilitas kerja yang digunakan, disamping itu juga tepat tidaknya cara
yang dipilih perusahaan/instansi dalam memberikan motivasi kepada karyawan, dengan
cara yang tepat dalam memotivasi karyawan untuk bekerja, semakin terlihat peningkatan
produktivitas sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. (Sinungan, 2000:3).
Dari pendapat di atas maka siapapun pengelola kegiatan harus dapat mengelola motivasi
pegawai secara tepat sehingga segala kemampuan dan keterampilan pegawai yang terbaik
akan muncul. Menurut Supriadi (1996:16) bahwa setiap orang memiliki kemampuan
kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda. Sedangkan Semiawan (1984:8) mengartikan
kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru antar unsur

dalam atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian kombinasi
kemampuan dan kreativitas akan mendongkrak peningkatan kinerja dan produktivitas.
Dukungan dan pengelolaan motivasi dalam rangka peningkatan kinerja tentulah perlu
pengukuran sehingga akan mengetahui apakah motivasi yang sudah diberikan itu ada
peningkatan terhadap kinerja atau tidak. Kedua apakah motivasi yang sudah diberika
tersebut sudah tepat atau belum sesuai dengan kebutuhannya. Beberapa pendapat ahli
seperti Handoko (1998:P.7) mengatakan bahwa dua konsepsi utama untuk mengukur
kinerja (performance) seseorang adalah efisiensi dan efektifitas. Efisiensi adalah
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi ini merupakan
konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara pengeluaran (output) dan
masukan (infut). Seorang pegawai yang efisien adalah seorang yang mencapai keluaran
yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, kinerja) dibanding masukan-masukan (tenaga
kerja, bahan, uang, mesin dan waktu).
Berdasarkan paparan singkat tersebut di atas maka pemberian motivasi sangat penting
dalam upaya peningkatan kinerja hal itu harus didukung oleh pengukuran kinerja sebagai
hasil pemberian motivasi tersebut. Jadi upaya perbaikan dan pengukuran menjadi satu
rangkaian kegiatan rutin demi menjaga kinerja pegawai lebih meningkat dan bertahan
lama.
Reply

305.

Betha Com November 24, 2015 at 4:55 am

SYAIFUL ADAM
Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
NPM: 073115027
Kelas S3 A7
Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA
Di era global sekarang ini, kebutuhan memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas
adalah niscaya, mengingat peran yang sangat besar dalam organisasi. Sumber daya
manusia adalah aset yang paling berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu
organisasi, karena itu keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur
manusia. (Nawawi, 2004 ).
Sumber daya manusia yang berkinerja baik akan memudahkan organisasi mencapai visi,
misi, dan tujuannya. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang penting
diperhatikan oleh organisasi, karena sumber daya manusia dengan kinerja yang baik
diperlukan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tanpa
adanya sumber daya manusia dengan kinerja yang baik maka akan sulit bagi sebuah
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat secara efektif dan

efisien, diperlukan kinerja andal dari penyelenggara pelayanan publik. Untuk mencapai
kinerja andal, dibutuhkan adanya integritas, profesional, netral dan bebas dari tekanan
apapun serta bersih dari adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Dengan demikian penyelenggara pelayanan publik dapat menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Penyelenggara pelayanan publik, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
dinamakan Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah pelayan masyarakat/abdi negara yang
memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Terkait harapan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara
adalah kinerja andal yang diberikan dalam pelayanan publik.
Namun mengingat kenyataan yang ada di masyarakat dewasa ini ditengarai masih adanya
oknum Aparatur Sipil Negara yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan
bertanggung jawab. Penilaian ini didasarkan persepsi/penilaian masyarakat masih adanya
Aparatur Sipil Negara yang cenderung menghambur-hamburkan pengeluaran uang
negara, rendahnya motivasi dan disiplin dalam bekerja serta kurang produktif dalam
melayani masyarakat
Reply

306.

Betha Com November 24, 2015 at 4:58 am

SYAIFUL ADAM
Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
NPM: 073115027
Kelas S3 A7
Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA
Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keberhasilan
suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi non pemerintah. Di era
global sekarang ini, kebutuhan memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas
adalah niscaya, mengingat peran yang sangat besar dalam organisasi. Sumber daya
manusia adalah aset yang paling berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu
organisasi, karena itu keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur
manusia. (Nawawi, 2004 ).
Sumber daya manusia yang berkinerja baik akan memudahkan organisasi mencapai visi,
misi, dan tujuannya. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang penting
diperhatikan oleh organisasi, karena sumber daya manusia dengan kinerja yang baik
diperlukan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tanpa
adanya sumber daya manusia dengan kinerja yang baik maka akan sulit bagi sebuah
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat secara efektif dan

efisien, diperlukan kinerja andal dari penyelenggara pelayanan publik. Untuk mencapai
kinerja andal, dibutuhkan adanya integritas, profesional, netral dan bebas dari tekanan
apapun serta bersih dari adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Dengan demikian penyelenggara pelayanan publik dapat menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Penyelenggara pelayanan publik, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
dinamakan Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah pelayan masyarakat/abdi negara yang
memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Terkait harapan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara
adalah kinerja andal yang diberikan dalam pelayanan publik.
Namun mengingat kenyataan yang ada di masyarakat dewasa ini ditengarai masih adanya
oknum Aparatur Sipil Negara yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan
bertanggung jawab. Penilaian ini didasarkan persepsi/penilaian masyarakat masih adanya
Aparatur Sipil Negara yang cenderung menghambur-hamburkan pengeluaran uang
negara, rendahnya motivasi dan disiplin dalam bekerja serta kurang produktif dalam
melayani masyarakat
Reply

307.

Kosasih November 27, 2015 at 5:30 pm

Bagaimana agar setiap orang selalu memiliki motivasi yang kuat dalam bekerja? Baik
sebagai seorang karyawan , guru , atau yang lain.
Pertanyaan ini saya ajukan , karena berdasar pengalaman , motivasi tidak selamanya
hadir dalam setiap kesempatan.
Reply

308.

nelfuad December 12, 2015 at 1:06 am

Assalamualaikum Pak Adi


Setelah membaca tulisan Bapak tang sangat lengkap tentang Teori-teori motivasi, saya
sangat tertarik dengan ADIDAS.
Sebagaimana yang Bapak tulis, teknik komunikasi persuasif adalah satu teknik
memotivasi kerja yang dilakukan dengan cara mempengaruhi dari luar diri. Rumus teknik
komunikasi persuasif adalah ADIDAS sebagai berikut :
A ttention, yaitu perhatian yang penuh
D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara
I interest, yaitu minat dan kepentingan
D esicion, yaitu keputusan yang tepat

A ction, yaitu tindakan nyata


S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai
Reply

309.

lukmanaza December 21, 2015 at 10:05 am

LUKMAN
Program S2 Administrasi Pendidikan Universitas PAKUAN Bogor
Kelas E.13
NPM.072115107
Assalamualaikum,
Motivasi dan Kinerja Guru
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I (1) mengamanatkan
bahwa pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mampu mengembangkan
potensi dirinya,masyarakat,bangsa dan negara yang bermuara pada tercapainya tujuan
pendidikan nasional.
Berkaitan dengan hal itu,seorang guru pada tingkatan apapun adanya dan apapun status
kepegawainnya sebagai pelaksana kebijakan publik haruslah menyadari akan tugas dan
tanggung jawab yang diembannya.Kesadaran ini bukanlah hanya sebagai pemanis
kata,tetapi perlu diaplikasikan dalam tindakan nyata dalam bentuk kinerja sebagai
guru.Untuk meningkatkan kinerja seorang guru selain ditunjang oleh faktor
profesionalitasnya juga yang tak kalah pentingnya adalah semua guru harus mempunyai
motivasi prestasi yang tinggi.
Pemerintah telah berupaya dengan mengeluarkan regulasi yang notabene mendukung
peningkatan kinerja guru diantaranya dengan mengadakan sertifikasi guru dan pemberian
tunjangan,Uji Kompetensi Guru dan Penilaian Kinerja Guru.Harus kita akui terobosanterobosan tersebut sampai saat ini belum sepenuhnya mengatasi peningkatan kinerja
guru.Menurut pendapat saya dan kenyataan yang saya rasakan sebagai guru selama 12
tahun penyebab utamanya adalah budaya formalitas yang sudah mengakar di negara
kita,tak terkecuali lembaga pendidikan dan instansi strukturalnya.
Sehebat apapun programnya,semua akan kembali kepada kita sebagai insan
pendidik.Sadarkah kita sebagai guru yang mempunyai tugas mulia mencerdaskan
bangsa?Kita bekerja bukan hanya untuk kepentingan dunia saja.Pertanggungjawaban kita
bukan hanya kepada manusia yang memberikan SK saja tetapi kepada Sang Pemilik
Kehidupan Allah Azza Wajalla.Jadikan niat Lillahi Taala sebagai motivasi utama kita
untuk meningkatkan kinerja kita.

Tetap semangat semua guru Indonesia,,,


Terimakasih,Mohon maaf bila ada tulisan yang kurang berkenan.
Kepada Bapak Dosen yang terhormat,terimakasih atas ilmu dan pencerahannya,semoga
Allah SWT menambah karokahan ilmunya.Amin.
Reply

310.

Sri Yulianti December 31, 2015 at 4:36 am

Sri Yulianti
Program S2 Administrasi Pendidikan Universitas Pakuan
Kls E.13
NPM 072115119
Motivasi diperlukan untuk mencapai tujuan. Namun adakalanya motivasi itu meningkat,
adakalanya pula motivasi itu menurun. Ketika motivasi meningkat, maka semangat untuk
mencapai tujuan menggelora. Segala hambatan berusaha diatasinya. Namun ketika
motivasi menurun (demotivasi), upaya mencapai tujuan seperti suatu hal yang hanya di
angan-angan saja
.
Kondisi demotivasi dapat dialami oleh siapapun, termasuk oleh seorang pendidik.
Menurunnya motivasi yang dialami seorang pendidik akan sangat berpengaruh terhadap
peserta didik. Bagaimana tidak, ketika seorang pendidik berdiri di hadapan para
siswanya(di kelas) dalam keadaan tidak bersemangat, tidak mempunyai motivasi, apakah
tujuan pembelajarannya akan tercapai?
Guru mempunyai tugas sebagai pendidik dan penyampai ilmu.Tugas itu merupakan tugas
yang berat. Namun dengan kesadaran, keikhlasan, tanggungjawab dan motivasi yang
tinggi, Insya Alloh tugas itu dapat dilaksanakan dengan baik.
Saat ini pemerintah sangat memperhatikan guru.Sertifikasi guru yang diiringi dengan
pemberian tunjangan diberikan kepada guru yang sudah memenuhi standar profesional
dan memiliki sertifikat guru. Hal ini merupakan penghargaan pemerintah kepada guru
untuk memotivasi guru agar dapat melaksanakan tugasnya lebih baik lagi. Berkaitan
dengan tunjangan sertifikasi guru, berarti hierarki kebutuhan individu yang dikemukakan
oleh Maslow sudah terpenuhi. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri sudah dapat dinikmati oleh
guru.
Namun kinerja guru menjadi sorotan, manakala hasil atau outcome tidak sesuai harapan.
Banyaknya permasalahan di kalangan pelajar menjadi salah satu indikator kegagalan
dunia pendidikan. Seharusnya ini menjadi
suatu refleksi bagi para pendidik, apa yang telah dilakukan selama ini.

Mungkin guru masuk kelas dengan beragam situasi dan kondisi. Menjadi masalah jika
guru masuk ke dalam kelas dengan demotivasi, tanpa semangat. Hal ini harus segera
disadari oleh guru agar permasalahan itu tidak berlarut-larut dan dapat diatasi. Bagaimana
meningkatkan motivasi guru? Sebagaimana diuraikan oleh Dr.H.Adie.E.Yusuf,
S.Pd.MA., diperlukan teknik komunikasi persuasif, yaitu teknik memotivasi kerja dengan
cara memengaruhi dari luar diri, dengan ADIDAS yang meliputi :
Attention yaitu perhatian yang penuh
Desire yaitu hasrat dan keinginan yang membara
Interest yaitu minat dan kepentingan
Desicion yaitu keputusan yang tepat
Action yaitu tindakan nyata
Satisfaction yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai.
Guru mulia, guru berkarya.
Reply

311.

Nirmala Daulay January 4, 2016 at 4:03 pm

NIRMALA DAULAY
Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
NPM: 073115023
Kelas S3 A7
Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA
setelah membaca arikel bapak yang berjudul motivasi terhadap kinerja, saya
berkesimpulan bahwa motivasi terhadap pekerjaan sangat besar pengaruhnya untuk suatu
instansi pekerjaan, dimana tempat kita bekerja tanpa ada motivasi kerja kita tidak ada
kemauan ayau dorongan kerja yang lebih baik. bila kita termotivasi maka kita akan
berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan.
motivasi menurut hemat saya adalah salah satu upaya memberikan dorongan terhadap
seseorang agar setiap gerak dan langkahnya baik itu dalam perusahaan/organisasi berbuat
lebih maju dan lebih terarah.
motivasi bisa dibagi kedalam beberapa kategori yaitu :
1.internal : memberikan semangat agar seseorang bekerja lebih giat dengan harapan agar
jenjang karirnya terus meningkat
2.eksternal : di suasana lingkungan kerja, tempat kerja, fasilitas kerja, apa yang di dapat
dari hasil kerja.
dari membaca artikel ini banyak juga hal-hal penting yang bisa didapat, dan juga bisa
diterapkan dalam kehidupan nyata, jika saya boleh menambahkan sedikit lagi, ada

beberapa unsur-unsur yang bisa menggerakkan motivasi, yaitu :


1. prestasi : seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan
dapat mendorongnya untuk mencapai sasaran.
2. penghargaan : penghargaan atau pengakuan atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh
seseorang akan menjadi motivator yang kuat
3. tantangan : tantangan yang dihadapi merupakan motivator bagi manusia untuk
mengatasi berbagai macam persoalan
4. tanggung jawab : adanya rasa memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut
merasa bertanggung jawab
5. pengembangan : pengembangan kemampuan seseorang baik dari pengalaman kerja
atau kesempatan untuk maju, dapat menjadi motivator yang kuat bagi karyawan untuk
bekerja lebih giat
6. keterlibatan : rasa ikut terlibat dalam suatu proses dapat meningkatkan motivasi
karyawan
7. kesempatan : kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka
merupakan motivator yang kuat bagi karyawan
terimakasih
Reply

312.

ajiz sulaeman January 8, 2016 at 2:25 am

Motivasi menjadi titik awal lahirnya kemampuan baru, berberapa kasus melahirkan
sebuah opini, saat kita mau maka kita mampu.
Kondisi lingkungan kerja seringkali berpengaruh pada tingkat kemauan dan kemampuan
personalnya. (maaf jadi curhat ya pa..minggu ini ketemu lagi di kelas AP.1.1 pascaUnpak
yah pa)
Reply

313.

ADE RIANSYAH January 15, 2016 at 11:46 pm

assalamualaikum Wr,wb
yth. bapak Dr.H. ADIE E.YUSUF,Spd.MA
Kualitas manusia merupakan hal yang terpenting dalam masa pembangunan dalam suatu
perusahaan, tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan suatu hasil kerja yang
optimal. disamping itu manusia mempunyai bakat, tenaga, dan kreatifitas yang sangat di
butuhkan untuk mencapai tujuan perusahaannya.
Pemberian kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, kompensasi
yang diberikan mutlak adil untuk karyawan, karena akan memotivasi karyawan untuk

lebih baik bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan.
kompensasi ini bertujuan agar menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan,
mempertahankan pegawai, dan memperoleh karyawan yang lebih bermutu.
Motivasi merupakan suatu pendorong untuk melakukan aktivitas tertentu dan
berhubungan dengan perilaku seseorang, oleh karena itu faktor pendorong untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan dan keinginan orang
tersebut.
Dengan demikian penyebab pemberian kompensasi yang sesuai dapat terlihat dari kinerja
karyawan dalam menjalankan tugasnya apabila kompensasi lebih diperhatikan oleh
perusahaan maka keahlian yang dimiliki karyawan dapat meningkat sehingga kinerja
karyawan dapat meningkat juga.
NAMA : ADE RIANSYAH
NPM : 072115091
Reply

1. Pengertian Kerja Mawas Terhadap Emosional | Kerja Dari Rumah Online


Trackback on March 16, 2014 at 7:54 pm

2. ATRIBUSI KARYAWAN TERHADAP HASIL PENILAIAN KINERJA, 07 | Contoh


Skripsi Trackback on December 31, 2014 at 7:42 am
3. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA SMA NEGERI 1
BERASTAGI, 10 | Contoh Skripsi Trackback on December 31, 2014 at 10:43 am
Leave a Reply

Welcome to Dr. Adie E. Yusuf Blogs !


Implementation of learning organization in management
May 2008
M
T
W
T
F
S
Jul
1
2
3
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
31

S
4
11
18
25

Pages

About

Recent Comments
eko santoso on Tinjauan Kode Etik Profes
ADE RIANSYAH on PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PEN
Umyati on Pemanfaatan ICT dalam Pen
suprapti on Pemanfaatan ICT dalam Pen
ajiz sulaeman on PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PEN
search

Categories
Categories
Blogroll

WordPress.com

WordPress.org

Archives

December 2015

November 2015

March 2011

March 2010

July 2008

May 2008

Blog Stats

204,001 hits

Blog at WordPress.com. The K2-lite Theme.


RSS Entries and RSS Comments

Follow
Follow adietekkinerja Weblog
Get every new post delivered to your Inbox.
Join 78 other followers
Build a website with WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai