Anda di halaman 1dari 10

e-ISSN: 2623-0089

Website :
jurnal.umj.ac.id/index.php/baskara
Email : baskara@umj.ac.id

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Yayan Yanuari1*
1
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas As-Syafi'iyah
*
Email: yayanyanuari@yahoo.co.id

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor
– faktor tersebut yaitu motivasi kerja dan lingkungan kerja. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja
tinggi dan lingkungan kerja yang baik akan memberikan dampak positif bagi organisasi, sehingga tujuan
organisasi tercapai. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja
dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Data dianalisis dengan menggunakan metode
kuantitatif dan metode deskriptif. Tulisan ini menunjukan bahwa nilai koefisien regresi linier berganda
sebesar Y = -11,032 + 0,62x₁ + 0,71x₂. Artinya adalah apabila tidak dilakukan kebijakan terhadap
motivasi kerja (X1=0) dan pelatihan kerja (X2=0), maka kinerja karyawan yang (Y) sebesar -11,032.
Sedangkan apabila motivasi ditingkatkan (X1=1) maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar
0,62 dan apabiala lingkungan kerja ditingkatkan (X2=1) maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat
sebesar 0,71. Nilai koefisien korelasi antara motivasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y) sebesar 0,87. Nilai koefisien determinasi sebesar 77,26. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan analisis statistik uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 9,765 > t tabel
2,048. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dan keberartian pengaruh dan hubungan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan diperoleh nilai t hitung sebesar 4,599 > 2,048. Artinya adalah Ha diterima
dan Ho ditolak. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis uji f diperoleh
nilai f hitung 45,87 > nilai f tabel 3,35, artinya adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Kata Kunci: Kinerja, karyawan, motivasi, lingkungan

PENDAHULUAN mendapatkan kinerja yang efektif dan efisien


Sumber daya manusia merupakan peranan dibutuhkan beberapa faktor pendukung seperti,
penting bagi keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan perlu mengimbangi dengan
karena manusia merupakan aset hidup yang memberikan tanggapan kepada tenaga kerja
perlu diperhatikan secara khusus dan dikelola berupa pengakuan, kebebasan untuk
dengan sebaik mungkin oleh perusahaan. Hal ini memberikan sumbangan, kesempatan untuk
dimaksudkan agar sumber daya manusia yang berkembang, kompensasi yang adil. Tenaga
dimiliki perusahaan mampu memberikan kerja harus didorong dan dimotivasi untuk
kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian bekerja keras dan antusias agar mendapatkan
tujuan organisasi. hasil yang optimal. Untuk itu perlu diciptakan
Pengelolaan sumber daya manusia tidak kondisi dimana tenaga kerja merasa mendapat
lepas dari faktor karyawan yang inspirasi untuk bekerja keras. Motivasi kerja
diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin merupakan suatu cara dalam menggerakan dan
demi mencapai tujuan perusahaan. Untuk mengarahkan para karyaan agar dapat

DOI: 10.24853/baskara.2.1.44-54
45
Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 2 No. 1 Oktober 2019
melaksanakan tugasnya masing-masing dalam Landasan Teori
mencapai sasaran dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawab. A. Pengertian Manajemen
Selain faktor motivasi, lingkungan kerja Manajemen merupakan suatu bidang ilmu
tempat karyawan bekerja juga tidak kalah pengetahuan yang berusaha secara sistematis
penting di dalam meningkatkan kinerja untuk memahami mengapa dan bagaimana
karyawan. Dimana lingkungan kerja adalah manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan
kondisi - kondisi material dan psikologis yang dan membuat sistem kerjasama ini lebih
ada dalam organisasi. Maka dari itu organisasi bermanfaat bagi kemanusiaan.
herus menyediakan lingkungan kerja yang Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2014 : 1)
memadai, seperti lingkungan fisik serta manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
lingkungan non fisik. Lingkungan kerja yang proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
sehingga karyawan dapat memiliki semangat untuk mencapai sutau tujuan tertentu.
bekerja dan meningkatkan kinerja karyawan.
Perusahaan membutuhkan kinerja yang optimal B. Manajemen Sumber Daya Manusia
dari karyawan untuk mencapai tujuan Manajemen sumber daya manusia
perusahaan yang telah ditetapkan. merupakan bidang strategis dari organisasi.
Untuk mendapatkan kinerja yang optimal Manajemen sumber daya manusia harus
dari karyawannya, perusahaan melakukan dipandang sebagai perluasan dari pandangan
berbegai hal yang mampu mendorong motivasi tradisional untuk mengelola manusia secara
karyawan seperti: pemberian gaji dan tunjangan efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan
yang sesuai dengan pekerjaan, adanya jaminan tentang perilaku manusia dan kemampuan
kesehatan, kegiatan pariwisata untuk lebih mengelolanya.
mengakrabkan hubungan interpersonal dan Menurut Werther dan Davis, dalam buku
kerjasama karyawan. Adapun lingkungan kerja, Edy Sutrisno manajemen sumber daya manusia
peneliti mengatahui dari observasi awal, dalah pegawai yang siap, mampu, dan siaga
perusahaan sangat memberikan perhatian khusus dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
dengan adanya pemeriksaan kepada setiap tamu Menurut Sedarmayanti (2015 : 13) Manajemen
yang datang, mewajibkan bagi karyawan yang Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan
menggunakan sepeda motor diwajibkan untuk praktik menentukan aspek “manusia” atau
menggunakah helm ketika memasuki area parkir sumber daya manusia dalam posisi manajemen,
kendaraan, adanya ventilasi agar sirkulasi udara termasuk merekrut, menyaring, melatih,
di ruangan selalu segar, serta pencahayaan yang memberi penghargaan dan penilaian.
baik. Dengan tujuan meningkatkan semangat
dan mencapai sasaran-sasaran program ataupun C. Motivasi
tujuan perusahaan. Setiap organisasi tentu ingin mencapai
Berdasarkan pengamatan penulis tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, peranan
walaupun perusahaan telah memberikan manusia yang terlibat di dalamnya sangat
perhatian khusus pada pemberian gaji dan penting. Untuk menggerakan manusia agar
jaminan kesehatan serta lingkungan kerja namun sesuai dengan yang dikehendaki organisasi,
kinerja karyawan masih dianggap belum optimal maka haruslah dipahami motivasi manusia yang
oleh perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, bekerja di organisasi tersebu, kerena motivasi
penulis tertarik untuk melakukan penelitian inilah yang menentukan prilaku orang-orang
dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja untuk bekerja, atau dengan kata lain perilaku
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja merupakan cerminan yang paling sederhana dari
Karyawan”. motivasi.

46
Yaya Yanuari
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Sondang P , Siagian (2012 : 138) sampling) dan diambil 101 sampel dari total data
motivasi adalah daya dorong yang populasi sebanyak 1.391 orang.
mengakibatkan seseorang anggota mau dan rela Sumber data penelitian diperoleh dari dua
untuk mengerahkan kemampuannya dalam sumber yaitu data primer yang berasal dari
bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan kuesioner yang diisi oleh para responden, dan
waktu untuk menyelenggarakan berbagai data sekunder yang berasal buku, jurnal,internet,
kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan dan sumber-sumber lain yang mendukung
penelitian ini.
menunaikan kewajibannya.

D. Pengertian Lingkungan Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN


Menurut Wowo Sunaryo Kuswana (2014 : Metode Analisis Data
7) lingkungan kerja adalah mengenai kondisi Analisis data merupakan salah satu proses
tempat kerja seperti pengaturan pencahayaan, yang dilakukan setelah semua data yang
pengaturan ventilasi udara, dan factor yang diperoleh guna memecahkan permasalahan yang
mempengaruhi fisik kerja, seperti kebisingan, diteliti sudah diperoleh secara lengkap. Metode
getaran, temperatur, dan limbah cair kimia. analisis data yang digunakan dalam penelitia ini
Menurut Edy Sutrisno (2016 : 118) yaitu:
lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan
prasarana kerja yang ada disekitar karyawan A. Analisis Kuantitatif
yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pekerjaan, fasilitas dan alat bantu Untuk mengetahui seberapa besar
pekerjaan, kebersihaan, pencahayaan, pengeruh motivasi kerja dan lingkungan kerja
ketenangan, termasuk juga hubungan kerja terhadap kinerja karyawan. penulis
antara orang-orang yang ada di tempat tersebut. menggunakan beberapa teori pendekatan antara
lain.
E. Kinerja karyawan 1. Analisis Koefisien Regresi Linier
Kinerja (performance) berasal dari akar Sederhana
kata “to perform” yang artinya merupakan kata Analisis koefisien regresi linier sederhana
benda (noun) dimana salah satu artinya adalah merupakan analisis statistik yang digunakan
sesuatu hasil yang telah dikerjakan. Kinerja untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
adalah pencapaian/prestasi seseorang berkenan motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2)
dengan tugas yang diberikan kepadanya. dalam meningkatkan kinerja karyawan (Y)
Menurut Emron Edison (2016 : 190) kinerja secara parsial.
adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + bx
diukur selama priode waktu tertentu berdasarkan
ketentuan atau kesepakatan yang telah n . ∑X1y − ∑X1 . ∑y
ditetapkan sebelumnya. 𝑏1 =
Menurut Sedarmayanti (2015 : 87) n . ∑X1² − (∑X1)²
manajemen kinerja adalah peroses yang
30 × 43.000 – 1.117 × 1.144
digunakan pengusaha untuk memastikan 𝑏1 =
karyawan bekerja searah dengan tujuan 30 × 42.149 – (1.117)²
organisasi.
1.290.000 – 1.277.848
𝑏 1=
METODE PENELITIAN 1.264.470 – 1.247.689
Populasi penelitian ini adalah seluruh
karyawan di PT wilayah Bekasi yang terdata
dalam sistem manajemen perusahaan. Sampel
penelitian diambil secara acak (random

47
Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 2 No. 1 Oktober 2019
12.160 𝑦 = 1.116,233 + 0,756𝑥2
𝑏1 =
2. Analisis Koefisien Regresi Linear
16.781 Berganda
Analisis koefisien regresi berganda
𝑏1 = 0, 725 merupakan analisis statistik yang digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
1.144
motivasi kerja (X₁) dan lingkungan kerja (X₂)
Y=
30 dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y= 38,13
Y = a + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
𝑎1 = Y − 𝑏1 . 𝑥1
∑Y = a . n + 𝑏1 ∑𝑥1 + 𝑏2 ∑ 𝑥2
𝑎1 = 1.114 – (0,725 × 37,23)
∑X₁Y = a∑𝑥1 + 𝑏1 ∑𝑥1 ² + 𝑏2 ∑𝑥1 𝑥2
𝑎1 = 1.117,2
∑X₂Y = a∑𝑥2 + 𝑏1 ∑𝑥1 𝑥2 + 𝑏2 𝑥2 ²
Persamaan regresi sederhana
1.144 = 30a + 1.117𝑏1 + 1.102𝑏2
Y = 𝑎1 + 𝑏1 . 𝑥1 s
43.000 = 1.117a + 42.149𝑏1 + 41.329𝑏2
Y= 1.117,2 + 0,725
42.239 = 1.102a + 41.329𝑏1 + 40.766𝑏2
n . ∑𝑥2 y − ∑𝑥2 × ∑y
𝑏2 = Untuk mengetahui nilai a, 𝑏1 , dan 𝑏2 akan
n . ∑𝑥2 ² − (∑𝑥2 )² menggunakan cara menyamakan dan
menghilangkan nilai a terlebih dahulu, yaitu:
30 × 42.239 – 1.102 × 1.144
𝑏2 =
(persamaan 1 dan 2)
30 × 40.766 – (1.102)²
1.144 = 30a + 1.117𝑏1 + 1.102𝑏2 (1.117/1.117)
1. 267.107 – 1.260.688
𝑏2 = 43.000 = 1.117a + 42.149𝑏1 + 41.329𝑏2 (30/1117)
1.222.980 – 1.214.404
1.144 = 30a + 1.117𝑏1 + 1.102𝑏2

1.154,87 = 30a + 1.132,02𝑏1 + 1.109,99𝑏2


6.482 -10,87 =0 -15,02𝑏1 -7,99𝑏2 (pers 4)
𝑏2 =
8.576 (persamaan 1 dan 3)
1.144 = 30a + 1.117𝑏1 + 1.102𝑏2 (1.102/1.102)
1.102
𝑥2 = 42.239 = 1.102a + 41.329𝑏1 + 40.766𝑏2 (30/1102)
30 1.144 = 30a + 1.117𝑏1 + 1.102𝑏2

𝑥2 = 36,73 1.152,33 = 30a + 1.125,10𝑏1 + 1.109,78𝑏2

𝑎2 = Y − 𝑏2 𝑥2 -8,33 = 0 -8,1 -7,78 (persamaan 5)

𝑎2 = 1.144 – (0,756 × 36,73) Langkah selanjutnya adalah mencari nilai 𝑏2


dengan cara menyamakan dan menghilangkan
𝑎2 = 1.144 – 27,767
harga 𝑏1 dengan persamaan 4 dan 5 diatas.
𝑎2 = 1.116,233
-10,87 = -15,02𝑏1 -7,99𝑏2 (8,1/8,1)
-8,33 = -8,1𝑏1 -7,78𝑏2 (15,02/8,1)
Persamaan regresi sederhana
-10,87 = -15,02𝑏1 -7,99𝑏2
𝑦 = 𝑎2 + 𝑏2 𝑥2

48
Yaya Yanuari
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

-15,44 = -15,02𝑏1 -14,42𝑏2 hubungan variabel motivasi kerja (X₁) dan


lingkungan kerja (X₂) terhadap kinerja
4,57 = 6,43𝑏2 (persamaan 6) karyawan (Y), dapatmengetahui nilai r
(koefisien korelasi) yaitu suatu nilai yang
4,57
menunjukan hubungan variabel X₁, X₂, dengan
𝑏2 =
6,43 variabel Y.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung
𝑏2 = 0,710
koefisien korelasi antara motivasi kerja (X₁)
Setelah nilai 𝑏2 diketahui, kemudian dan kinerja karyawan (Y)
dikembalikan lagi ke dalam persamaan 4 untuk
mencari nilai 𝑏1 . Rumusnya adalah:
-10,87 = 0 -15,02𝑏1 -7,99𝑏2 n ∑𝑥1 Y − ∑𝑥1 . ∑Y
R₁Y =
-10,87 = 0 -15,02𝑏1 -7,99 ( 0,71) √ n∑𝑥1 ² − (∑𝑥1 )² . √n∑Y² − (∑Y)²

-10,87 = 0 -15,02 -5,67


(30) . (43.000) – (1.117) . (1.144)
15,02 = 10,87 - 5,67 R₁𝑌 =
√(30) . (42.419) – (1.117)² . √(30) . (44.004) –(1.144)²
15,02 = 9,35
(1.290.000) – (1.277.848)
9,35 R₁𝑌 =
𝑏1 = √(1.264.470) – (1.247.689) . √(1.320.120) – (1.308.736)
15,02
12.152
𝑏1 = 0,622 R₁𝑌 =
√ (16.781) . (11.384)
Setelah 𝑏1 dan 𝑏2 diketahui, langkah berikutnya
12.152
adalah mencari nilai a dengan cara memasukan R₁𝑌 =
nilai 𝑏1 dan 𝑏2 kedalam persamaan 1 √ 191.034.904
1144 = 30a + 1117𝑏1 + 1102𝑏2
12.152
1144 = 30a + 1117 (0,62) +1102 (0,71)
R₁𝑌 =
1144 = 30a + 692,54 + 782,42 13.821,53769
30a = 1144 - 692,54 - 782,42
R₁𝑌 = 0,879
30a = 1144 - 1474,96
Berdasarkan perhitungan diatas, nilai koefisien
-330,96
a =
korelasi antara motivasi kerja
30 (X₁) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar
a = -11,032 0,879.
Selanjutnya penulis akan menghitung
Maka persamaan garis koefisien regresi koefisien korelasi antara lingkungan kerja (X₂)
berganda adalah: terhadap kinerja karyawan (Y), dengan rumus
sebagai berikut:
Y = -11,032 + 0,62 𝑥1 + 0,71𝑥2

3. Analisis Koefisien Korelasi Linier n∑𝑥2 Y − ∑𝑥2 . ∑Y


Berganda R₂𝑌 =
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui √n∑𝑥2 ² − ( ∑𝑥2 )² . √n∑Y² − (∑Y) ²
seberapa kuat hubungan antara variabel bebas
(30) . (42.239) – ( 1.102 ) . ( 1.144)
(motivasi kerja dan lingkungan kerja) terhadap
R₂𝑌 =
pariabel terikat (kinerja karyawan). Analisis √(30) . (40766) – (1102)² . √ (30) (44004) – (1144)²

49
Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 2 No. 1 Oktober 2019
(1.267.170) – (1.260.688) 8.936
R₂Y = R₁₂ =
√(1222980 ) – ( 1214404 ) .√(1320120) – (1308736) 11.996,41
R₁₂ = 0,745

6.482 Setelah mendapatkan nialai R₁y, R₂y , R₁₂,


R₂Y = penulis akan menghitung koefisien liner
√ ( 8.576) . (11.384) berganda dengan rumus sebagai berikut:
R₁y² + R₂y² - 2 . R₁y . R₂y . R₁₂
6.482
R₂Y = Ry₁₂ =
√ 97.629.184 1 - R₁₂²

6.482 Dengan data sebagai berikut:


R₂Y =
R₁y = 0,879
9.880,748
R₂y = 0,656
R₂Y = 0,656 R₁₂ = 0,745
Kemudian dimasukan kedalam persamaan
Berdasarkan perhitungan diatas didapat nilai sebagai berikut:
koefisien korelasi antara lingkungan kerja ( X₂)
terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,656. R₁y² + R₂y² - 2 . R₁y . R₂y . R₁₂
Kemudian penulis akan menghitung Ry₁₂ =
koefisien korelasi antara motivasi kerja (X₁), 1 - R₁₂²
dan lingkungan kerja (X₂) dengan rumus sebagai
berikut:
( 0,879)² + (0,656)² - 2 . (0,879 . 0,656 . 0,745)
n . ∑𝑥1 𝑥2 - ∑𝑥1 . ∑ 𝑥2
Ry₁₂ =
R₁₂ = 1 - (0,745)²
√ n. ∑𝑥1 ² - (∑𝑥1 )² . √ n. .∑ 𝑥2 ² - (∑ 𝑥2 )²

Kemudian data tersebut dimasukan kedalam


rumus sebagai berikut:
n . ∑𝑥1 𝑥2 - ∑𝑥1 . ∑ 𝑥2
R₁₂ = 0,772641 + 0,430336 – 0,85916976
√ n. ∑𝑥1 ² - (∑𝑥1 )² . √ n. .∑ 𝑥2 ² - (∑ 𝑥2 )² Ry₁₂ =
0,444975

(30) . (41.329) – (1.117) . (1.102)


R₁₂ = 1,202977 – 0,85916976
√(30) . (42.149) – (1.117)² . √(30) . (40.766) – (1.102)² Ry₁₂ =
0,444975
(1.239.870) – (1.230.934)
R₁₂ =
√(1.264.470) – (1.247.689) .√(1.222.980) –(1.214.404)
0,34380724
8.936 Ry₁₂ =
R₁₂ = 0,444975
√ (16.781) . ( 8.576)
Ry₁₂ = 0,7726439463

Ry₁₂ = 0,879
8.936
R₁₂ = Berdasarkan perhitungan dengan
√ 143.913.856 menggunakan rumus koefisien korelasi linier
berganda (R₁₂y) didapat nialai koefisien sebesar

50
Yaya Yanuari
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

0,879. Artinya menunjukan bahwa terdapat Untuk mencari nilai t tabel digunakan rumus
hubungan yang sangat kuat positif antara sebagai berikut:
motivasi kerja (X₁) dan lingkungan kerja (X₂) nilai t tabel = t ( a/2 : n – 2 )
terhadap kinerja karyawan (Y). nilai t tabel = t ( 0,05/2 :30 -2 )
nilai t tabel = t ( 0,025 : 28 )
4. Analisis Koefisien Determinasi nilai t tabel = 2,0484 ( lihat tabel)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk berdasarkan perhitungan diatas, dengan metode
mengetahui besarnya pengaruh atau kontribusi uji hipotesis T atau T test, diperoleh nilai T
kinerja (Y) yang disebabkan dengan motivasi hitung sebesar 9,765 > pada T tabel 2,0484.
kerja (X₁) dan lingkungan kerja (X₂).
KD = R₁₂y² × 100% b. Lingkungan Kerja (X₂) Dan Kinerja
Karyawan (Y)
Data tersebut dimasukan kedalam rumus sebagai untuk melihat pengaruh dan hubungan
berikut: lingkungan kerja dan kinerja karyawan
Kd = (0,879)² × 100%
Kd = 0,772641 × 100%
R₂²y √ n - 2
Kd = 77,264 t₂ hitung =
√1- (R₂y)²
Dari nilai koefisien determinasi diketahui bahwa
besarnya kontribusi motivasi kerja dan R₂²y √ n - 2
lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja t₂ hitung =
√1- (R₂y)²
karyawan adalah sebesar 77,26% dan sisanya
22,74% berasal dari paktor lain yang tidak 0,656 . √ 30 - 2
diteliti. t₂ hitung =
√1- (0,656)²
5. Analisis Statistik Uji T
0,656 . √5,2915
a. Motivasi Kerja (X₁) Dan Kinerja
t₂ hitung =
Karyawan (Y). √1- (0,4303)
untuk melihat pengaruh dan hubungan
motivasi kerja dan kinerja karyawan. 3,4712
t₂ hitung =
Rumusnya sebagai berikut: 0,754

R₁²y √ n - 2 t₂ hitung = 4,599


t hitung =
√1- (R₁y)² Untuk mencari nilai t tabel digunakan rumus
sebagai berikut:
(0,879). √ 30 - 2
t hitung =
nilai t tabel = t ( a/2 : n – 2 )
√ 1- (0,879) nilai t tabel = t ( 0,05/2 :30 -2 )
nilai t tabel = t ( 0,025 : 28 )
(0,879) . √28 nilai t tabel = 2,0484 ( lihat tabel)
t hitung = Berdasarkan hasil perhitungan dengan
√1 – (0,772641 mengunakan analisis uju t, diperoleh nilai t
hitung 6,0935 > t tabel 2,0484.

4,6512
t hitung =
0,4768

t hitung = 9,765

51
Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 2 No. 1 Oktober 2019
6. Analisis Statistik Uji F kerja (X₂) meniliki pengaruh yang kuat dan
positif dalam meningkatkan kinerja karyawan
Ry₁₂²
(Y). Hal ini terlihat dari hasil analisis dengan
K
f hitung =
menggunakan koefisien regresi linier berganda,
1 - Ry₁₂² diperoleh nilai sebesar Y = -11,032 + 0,62 X₁ +
n–k–1 0,71 X₂. dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa apabila tidak dilakukan
kebijakan terhadap motivasi kerja (X₁ = 0) dan
0,879² lingkungak kerja (X₂ = 0), maka kinerja
2 karyawan yang dapat dicapai hanya sebesar -
f hitung = 11,032. Sedangkan apabila motivasi dan
(1 – 0,879²) lingkungan kerja ditingkatkan dengan (X₁ = 1)
30 – 2 – 1
dan (X₂ = 1), maka kinerja karyawan akan
0,7726
meningkat sebesar 0,62 dari motivasi (X₁) dan
2 0,71 dari lingkungan kerja (X₂).
f hitung = Perhitungan dengan menggunakan rumus
0,2273 koefisien korelasi linier berganda yang
7 mengambarka untuk mengetahui seberapa kuat
0,3863 hubungan motivasi kerja dan lingkungan kerja
f hitung =
terhadap kinerja karyawan (r₁₂y) menunjikan
0,0084
hasil (0, 879). Hasil ini menunjukan bahwa
f hitung = 45,974 terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara
motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap
Untuk mencari nilai f tabel digunakan rumus kinerja karyawan. Artinya semakin dilakukan
sebagai berikut: kegiatan motivasi dan lingkungan kerja maka
f tabel = 0,05 (k - 1) (n – k) peningkatan kinerja karyawan akan semakin
f tabel = 0,05 (3 – 1) (30 – 3) meningkat pula”. Sedangkan berdasarkan hasil
nilai f tabel = f (0,05 : 2 : 27) perhitungan dengan menggunakan analisis uji f
maka diketahui f tabel = 3,35 diperoleh nilai f hitung (45,87) > nilai f tabel
berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai f
(3,35), maka kesimpulannya adalah Ho ditolak
hitung (45,974) > nilai f tabel (3,35)
dan Ha diterima. Artinya “motivasi kerja dan
B. Analisis Deskriptif lingkungan kerja secara bersama-sama
Analisis deskriptif menekankan pada mempunyai pengaruh yang kuat dan pisitif
peroses penyimpulan deduktif dan induktif serta terhadap peningkatan kinerja karyawan.
analisis terhadap dinamika hubungan antara
fenomena yang diamati yaitu dengan KESIMPULAN
menggunakan logika ilmiah dengan kata lain, Berdasarkan pembahasan dan data-data dari
analisis deskriptif adalah pembahasan yang yang dilakukan penulis, maka dapat diambil
pemecahan masalahnya dengan menggunakan kesimpulan sebagai berikut:
data empiris.
a. Kegiatan motivasi kerja (X₁) dan
lingkungan kerja (X₂) mempunyai
1. Analisis Hubungan Motivasi Kerja (X₁) pengaruh yang kuat dan positif dalam
dan Lingkungan Kerja (X₂) Terhadap dalam meningkatkan kinerja karyawan
Kinerja Karyawan (Y) (Y). Hal ini terlihat dari hasil analisis
dengan menggunakan koefisien regresi
Berdasarkan hasil perhitungan yang linier berganda , diperoleh nilai sebesar
dilakukan secara manual dan dibuktikan dengan Y = -11,032 + 0,62 X₁ + 0,71 X₂. dari
menggunakan statistik daidapatkan hasil yang hasil penelitian tersebut dapat
sama. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa disimpulkan bahwa apabila tidak
kegiatan motivasi kerja ( X₁) dan lingkungan

52
Yaya Yanuari
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

dilakukan kebijakan terhadap motivasi kerja (3,35), maka kesimpulannya adalah Ho


(X₁=0) dan lingkungan kerja (X₂=0), maka ditolak dan Ha diterima. Artinya
kinerja karyawan yang dapat dicapai hanya - “motivasi kerja dan lingkungan kerja
11,032. Sedangkan apabila motivasi dan secara bersama-sama mempunyai
lingkungan kerja ditingkatkan dengan (X₁=1) pengaruh yang kuat dan positif
dan (X₂=1), maka kinerja karyawan akan terhadap peningkatan kinerja
meningkat sebesar 0,62 dari motivasi (X₁) dan karyawan.
0,71 dari lingkungan kerja (X₂). f. Dari hasil pengolahan data diatas ,
terdapat hubungan antara motivasi
kerja dan lingkungan kerja terhadap
b. Berdasarkan hasil perhitungan dengan kinerja karyawan, mempunyai
menggunakan rumus koefisien korelasi hubungan yang kuat positif. Sehingga
linier berganda (r₁₂y) didapat nilai dapat disimpulkan bahwa terdapat
sebesar 0,879. Hasil ini menunjukan pengaruh yang kuat dan positif antara
bahwa terdapat pengaruh yang sangat motivasi kerja dan lingkungan kerja
kuat dan positif antara motivasi kerja secara bersama-sama terhadap
dan lingkungan kerja terhadap kinerja peningkatan kinerja karyawan.
karyawan. Artinya semakin
dilakukannya kegiatan motivasi kerja
dan lingkungan kerja maka peningkatan Saran
kinerja karyawan akan semangkin
meningkat pula. Sementara itu dari Berdasarkan kesimpulan, maka penulis
nilai koefisien determinasi dapat memberikan saran-saran sebagai masukan yang
diketahui bahwa besarnya kontribusi berguna bagi kemajuan perusahaan dan
motivasi kerja dan lingkungan kerja diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam
terhadap kinerja karyawan adalah membuat kebijakan organisasi yang lebih baik.
sebesar 75,69 dan sisanya dipengaruhi Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:
oleh factor-faktor lain. a. Berdasarkan hasil data yang diperoleh,
c. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis motivasi kerja dan lingkungan kerja
dengan menggunakan analisis statistik yang diterima karyawan dapat
uji t, keberartian pengaruh dan meningkatkan kinerja karyawan, dan
hubungan motivasi kerja terhadap disarankan untuk selalu dapat
kinerja karyawan diperoleh niai t hitung memotivasi secara berkala kepada
(9,765) > nilai t tabel (2,048). karyawan,
Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan b. motivasi akan efektif apabila dalam diri
Ha diterima, artinya terdapat pengaruh para bawahan yang digerakan itu
yang kuat dan positif antara motivasi terdapat keyakinan bahwa dengan
kerja (X₁) terhadap kinerja karyawan tercapainya tujuan organisasi tujuan
(Y). pribadipun akan ikut tercai.
d. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis c. Pimpinan hendaknya selalu
dengan menggunakan analisis statistik memperhatikan para karyawannya agar
uji t, keberartian pengaruh dan tujuan perusahaan dapat lebih terukur
hubungan motivasi kerja terhadap dan terarah lagi, sehingga pada akhirnya
kinerja karyawan diperoleh niai t hitung diharapkan para karyawan dapat
(4,599) > nilai t tabel (2,048). menunjukan dedikasinya sesuai dengan
Kesimpulannya adalah Ho ditolak dan tugas pokok, tanggung jawab, dan
Ha diterima, artinya terdapat pengaruh kewenangannya masing-masing.
yang kuat dan positif antara lingkungan
kerja (X₂) terhadap kinerja karyawan
(Y).
e. Bedasarkan hasil perhitungan deengan
mengunakan analisis uji f diperoleh
nilai f hitung (45,87) > nilai f tabel

53
Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baskara : Journal of Business and Entrepreneurship
Volume 2 No. 1 Oktober 2019
DAFTAR PUSTAKA
Edison, Emron. 2016. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Cetakan kesatu. Bandung
: Afabeta.
Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Kinerja, Teori
dan Aplikasi,Cetakan keempat. Bandung :
Alfabeta.
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen, Cetakan
keduapuluh satu. Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Cetakan Kedelapan Belas. Bandung:
Bumi Aksara.
Kasmir, 2016. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Cetakan pertama. Jakarta :
Rajawali Pers.Kusuma.
Rudiatin, E., & Ramadhan, A. I. (2018).
Kekuatan Moral Dan Budaya,
Mendukung Perekonomian Indonesia:
Sebuah Gambaran Usaha Kecil Dan
Menengah. BASKARA Journal of
Business & Entrepreneurship, 1(1), 21-
34.
Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan
Produktivitas Kerja, cetakan ketiga.
Bandung: Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Cetakan ketujuh. Bandung : PT
Refika Aditama.
Siagian, Sondang P. 2012. Teori Motivasi Dan
Aplikasinya, cetakan ketiga. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : CV Alfabeta
Sunarto, H. Pengantar Statistik, cetakan
kedelapan. Bandung : Alfabeta.
Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Cetakan kedelapan. Surabaya :
PT Kencana.
Wowo Sunaryo. 2014. Ergonomi dan K3,
Cetakan pertama. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

54

Anda mungkin juga menyukai