Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH ETIKA KERJA,PROMOSI JABATAN DAN GAJI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Dosen Pengampu: Ahmad Suyuti, S.Pd., MA.

Disusun oleh:

Nama : Achmad Dhani Winarno


NPM : 19012010310
Kelas : G547
Jurusan : Manajemen
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan berusaha meningkatkan kinerja karyawan serta menumbuhkan


kinerja karyawan yang kompetitif agar perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Organisasi
yang dapat menghasilkan kinerja yang baik tidak lepas dari kinerja yang dicapai oleh
karyawannya. Untuk itu organisasi harus dapat mengkoordinir setiap karyawannya dalam
pencapaian kinerja yang optimal. Menjadikan karyawan termotivasi dan loyal adalah hal
yang sulit, karena perusahaan harus membuat karyawan merasa diperhatikan sehingga
karyawan memberikan kemampuan dan keterampilan terbaik mereka untuk mencapai tujuan
perusahaan. Perusahaan-perusahaan dalam industri asuransi juga menghadapi persaingan.
Pemahaman dan minat masyarakat yang meningkat, baik besar maupun kecil untuk lebih
sadar akan kinerja karyawan.

Kinerja merupakan bagian yang sangat penting dan menarik karena terbukti sangat
penting manfaatnya, suatu lembaga menginginkan karyawan untuk bekerja sungguh-sungguh
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil kerja yang baik, tanpa adanya
kinerja yang baik dari seluruh karyawan, maka keberhasilan dalam mencapai tujuan akan
sulit tercapai. Kinerja pada dasarnya mencakup sikap mental dan perilaku yang selalu
mempunyai pandangan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan saat ini harus lebih berkualitas
daripada pelaksanaan pekerjaan masa lalu, untuk saat yang akan datang lebih berkualitas
daripada saat ini. Seorang pegawai atau karyawan akan merasa mempunyai kebanggaan dan
kepuasan tersendiri dengan prestasi dari yang dicapai berdasarkan kinerja yang diberikannya
untuk perusahaan. Kinerja yang baik merupakan keadaan yang diinginkan dalam dunia kerja.
Seorang karyawan akan memperoleh prestasi kerja yang baik bila kinerjanya sesuai dengan
standar, baik kualitas maupun kuantitas.

Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi organisasi yang menjadi perencana
dan pelaku aktif berbagai aktivitas dalam organisasi. Sumber daya manusia mempunyai
pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar pendidikan yang pola pikirnya dapat dibawa ke
dalam suatu lingkungan organisasi. Sumber daya manusia bukanlah seperti uang, mesin, dan
material 2 yang sifatnya positif dan dapat diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya
tujuan perusahaan. `
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

kinerja karyawan adalah hasil kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi,
kompetensi, kepemimpinan dan lingkungan kerja (Anung Pramudyo,2010). Menurut (Sri
Wahyuni, 2013) faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi : motivasi kerja, kemampuan,
lingkungan kerja, disiplin kerja, kepemimpinan dan kepribadian.

Kinerja pegawai salah satunya dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan pegawai. Kinerja
adalah fungsi dari motivasi, kecakapan dan persepsi peranan (Stoner, 1989). Selain itu,
Bernardin dan Russel (1993) menyatakan bahwa kinerja adalah pencapaian hasil-hasil yang
diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.
Handoko (2001) mengemukakan bahwa kinerja adalah proses dimana organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai. Suntoro (Tika, 2006) menyatakan bahwa
kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok 3 orang dalam
suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Menurut Simamora (2004), kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang
membentuk sebuah pekerjaan pegawai. Tika (2006) mendefinisikan kinerja sebagai hasil
fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di


lingkungannya, dengan tujuan untuk mengatur tatakrama aktivitas karyawannya agar
mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal. Etika perusahaan menyangkut
hubungan perusahaan dan karyawannya sebagai satu kesatuan dalam lingkungannya, etika
kerja menyangkut hubungan kerja antara perusahaan dan karyawannya, dan etika perorangan
mengatur hubungan antarkaryawan (Sunyoto, 160: 2016).

Etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara
bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa. Etika kerja yang tinggi
tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya
atau kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung
tinggi mutu pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta
memberikan masukan- masukan ide di tempat bekerja.

Promosi jabatan terjadi apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau level. Promosi
jabatan yang dilakukan manajemen perusahaan memberikan peranan penting bagi setiap
karyawan, bahwa setiap karyawan menjadikan promosi jabatan menjadi tujuan yang selalu
diharapkan (Setiawan, 2013). Promosi adalah suatu kenaikan pada posisi seorang karyawan
dari posisi sebelumnya ke posisi yang lebih tinggi, promosi tersebut bisa berupa kenaikan
jabatan dari rendah ke posisi yang lebih tinggi. Promosi jabatan merupakan variabel penting
didalam meningkatkan kinerja karyawan dimana karyawan merasa kurang diberikan
kesempatan didalam meningkatkan karir mereka sehingga mengakibatkan kinerja karyawan
menajdi menurun.

Beberapa penelitian yang menghubungkan antara rekrutmen terhadap kinerja


karyawan di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2018) yang
menyatakan rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurhayati (2016), Mukayan (2017),
dan Aziz, dkk (2017). Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Yani dan
Rinaldo (2017) yang menyatakan bahwa rekrutmen memiliki pengaruh negatif terhadap
kinerja pegawai. Begitu juga sama halnya dengan promosi jabatan. Suparina (2018)
menyatakan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Gaji adalah sejumlah uang yang diterima oleh tenaga-tenaga majerial dan tata usaha
atas sumbangan jasanya, yang menerima uang dengan jumlah yang tetap berdasarkan tarif
bulanan“. Selanjutnya eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 698-712 700
menurut Moeheriono (2012:87) di dalam bukunya menjelaskan bahwa : “Besarnya gaji
pokok ataupun tunjangan yang diberikan kepada karyawan, pada saat-saat tertentu akan
dievaluasi. Ada kemungkinan bahwa besarnya tunjangan ataupun fasilitas yang diberikan
kepada karyawan, akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karyawan yang
bersangkutan mungkin sudah tidak menjabat pada posisi tersebut lagi, sehingga karyawan
yang bersangkutan tidak berhak lagi untuk menerimanya. Dengan demikian, selain menerima
gaji pokok yang besarnya telah ditentukan, pada umumnya setiap karyawan juga akan
menerima berbagai macam tunjangan serta dikurangi dengan berbagai macam kewajiban
yang harus dibayarkan kepada perusahaan. Secara umum dapatlah dikatakan, bahwa
komponen gaji yang diterima seseorang, pada umumnya terdiri atas : Gaji Pokok, Aneka
tunjangan, aneka Potongan
BAB III

METODOLOGI

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
karyawan produksi. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai etika kerja ,promosi jabatan dan
gaji terhadap kinerja karyawan. Terlebih dahulu kuesioner pendahuluan disebar kepada 30
karyawan. Berdasarkan sudut pandang umum, dapat ditarik kesimpulan khusus, merupakan
elemen dari masalah atau peristiwa. Dalam melakukan penelitian deduktif, peneliti harus
selalu memulai dengan teori (hasil penelitian induktif). Tujuan dari penalaran deduktif adalah
untuk menguji teori. Tanpa teori, peneliti tidak dapat melakukan penelitian deduktif.

3.2 Metode Pengolahan Data

Setelah kuesioner disebar, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan sudah mampu
menggambarkan keadaan sebenarnya atau belum. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan
untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan instrumen yang handal, konsistensi,
stabil, dan dependebilitas.
BAB IV

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

kinerja karyawan adalah hasil kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi, kompetensi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja . Menurut faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi :
motivasi kerja, kemampuan, lingkungan kerja, disiplin kerja, kepemimpinan dan kepribadian.

Kinerja pegawai salah satunya dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan pegawai. Kinerja adalah
fungsi dari motivasi, kecakapan dan persepsi peranan . Selain itu, Bernardin dan Russel
menyatakan bahwa kinerja adalah pencapaian hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Etika kerja merupakan rumusan
penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di lingkungannya, dengan tujuan untuk mengatur
tatakrama aktivitas karyawannya agar mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang
maksimal. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawannya sebagai
satu kesatuan dalam lingkungannya, etika kerja menyangkut hubungan kerja antara
perusahaan dan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antarkaryawan .

Etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja
yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa. Etika kerja yang tinggi tentunya
rutinitas tidak akan membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau
kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung
tinggi mutu pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta
memberikan masukan- masukan ide di tempat bekerja.

rekrutmen memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Begitu juga sama halnya
dengan promosi jabatan.

Gaji adalah sejumlah uang yang diterima oleh tenaga-tenaga majerial dan tata usaha atas
sumbangan jasanya, yang menerima uang dengan jumlah yang tetap berdasarkan tarif
bulananBesarnya gaji pokok ataupun tunjangan yang diberikan kepada karyawan, pada saat-
saat tertentu akan dievaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/37165/2/04.%20BAB%20I.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/6575/4/BAB%20III.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/298831-pengaruh-rekrutmen-dan-promosi-
jabatan-t-f9e0afbb.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/219530-pengaruh-gaji-upah-dan-tunjangan-
karyawa.pdf

Anda mungkin juga menyukai