Adapun permasalahan yang muncul, ada beberapa karyawan yang tidak mematuhi aturan organisasi atau operasional, seperti
perilaku tidak disiplin pada jam masuk kantor, tidak mengikuti arahan di pagi hari (briefing) dan mengurangi waktu kerja
selama jam kerja, kebiasaan ini yang seharusnya diubah menjadi lebih baik lagi. Karena dapat mempengaruhi kinerja
karyawan pada PT Honda Arista Rajabasa.
Lalu tingginya absensi karyawan pada PT Honda Arista Rajabasa yang masuk tanpa informasi pada tahun 2022 dengan izin 36
hari, sakit 30 hari, dan tanpa keterangan 59 hari dengan total keseluruhan 125 hari ini juga dapat mempengaruhi hasil kinerja
karyawan.
Dan yang terakhir data target penjualan PT Honda Arista Rajabasa yang diambil dari laporan bulanan pada tahun 2022 adanya
ketidakstabilan di setiap bulannya pada realisasi target penjualan kendaraan. Jika diperinci penjualan kendaraan selama
tahun 2022 yang mencapai target penjualan 100% hanya pada bulan November dan target penjualan kendaraan terrendah
ada pada bulan Agustus yaitu sebesar 58% dari target penjualan 100%.
Oleh karena itu saya melakukan penelitian pada PT Honda Arista Rajabasa dengan menghubungkan budaya organisasi dan
motivasi kerja dalam meningkatan kinerja karyawan agar menjadi lebih baik. Karena budaya organisasi suatu perusahaan jika
dijalankan dengan baik maka akan menghasilkan kinerja yang lebih baik pula dan didukung dengan motivasi kerja untuk
meningkatkan semangat kerja karyawan.
TEORI BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, prinsip, tradisi dan praktik kerja yang saling berhubungan dan
mempengaruhi perilaku serta tindakan setiap anggota organisasi. Budaya organisasi dapat membangun kebiasaan
dan watak karyawan. Kebiasaan dan watak ini membangun perilaku karyawan saat mereka melaksanakan pekerjaan
mereka dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja karyawan.
Maharani et al (2020)
Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Palm Springs
Golf Country Club
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut budaya organisasi yang baik dapat mendorong untuk
meningkatkan setiap karyawan mampu bekerja secara maksimal sehingga meningkatkan kinerja karyawan
berdasarkan visi dan misi perusahaan.
Syukur et al (2019)
Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Sekretariat DPRD Kabupaten Tegal.
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut dimana budaya organisasi menjadikan karyawan
berkaitan terhadap kinerja karyawan. Bahwa semakin tinggi seorang karyawan memegang budaya organisasi maka
akan semakin tinggi pula kinerja karyawan tersebut.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2
(PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN)
Rahmawati et al (2017)
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat)
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses dan faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan salah satunya adalah motivasi kerja.
Purba et al (2019)
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Manado.
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan motivasi kerja secara langsung berkaitan
dengan kinerja karyawan. Motivasi kerja yang dialami oleh karyawan berdampak pada peningkatan kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 3
(PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN)
Ainanur et al (2018)
Pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dapat menguatkan
budaya organisasi guna peningkatan kinerja karyawan. Dengan jalan memberikan motivasi kepada para karyawan baik
berupa materil maupun moril akan menambah semangat karyawan dalam bekerja.
KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu, landasan teori dan permasalahan yang sudah
dijelaskan. Berikut ini adalah model kerangka berpikir dari penelitian yang hendak meneliti
pengaruh antara variabel independen yaitu Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2)
terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan (Y).
2) Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011) uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Dengan kriteria menurut Ghozali
(2018), yaitu jika koefisien Cronbach Alpha lebih dari 0,70 maka pertanyaan dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika koefisien Cronbach Alpha
< 0,70 maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.