Anda di halaman 1dari 11

MAKEUP-A-7311419201

Nama : Agil Ponco Satrio


Kelas : MSDM B 2019
Tugas Perbandingan 2 Jurnal Internasional Topik Perilaku Organisasi

JURNAL 1 JURNAL 2
The Effect of Organizational Culture and Work The effect of organizational culture on
Motivation on Employee Performance The employee performance mediated by job
Mediating Role of Job Satisfaction. satisfaction and
work motivation: Evident from SMEs in
Indonesia.
IDENTITAS IDENTITAS
Jurnal pertama yang dijadikan bahan Jurnal kedua yang dijadikan bahan
perbandingan adalah jurnal bisnis dan perbandingan adalah jurnal ilmu manajemen
manajemen yang ditulis oleh Endang Saefuddin yang ditulis oleh Tri Wahjoedi. Jurnal yang
Mubarok. Jurnal yang berjudul “Pengaruh berjudul “Pengaruh budaya organisasi terhadap
Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja kinerja karyawan yang dimediasi oleh kepuasan
Terhadap Kinerja Karyawan: Peran Mediasi kerja dan motivasi kerja: Terbukti dari UKM di
Kepuasan Kerja” ini diterbitkan tanggal Indonesia” ini diterbitkan pada tanggal 29
December 31st 2019 pada International Institute Januari 2021 pada Management Science Letters,
for Science, Technology and Education (IISTE). Growing Science, Canada. ISSN 1923-9335
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Print) 1923-9343 (Online).
(Online) Vol.11, No.35, 2019.

ABSTRAK ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja budaya organisasi terhadap meditentukan oleh
terhadap kepuasan kerja dan dampaknya kepuasan kerja dan motivasi kerja. Penelitian ini
terhadap kinerja pegawai PPSU di Wilayah merupakan penelitian kuantitatif dengan kasus
Semper Barat, DKI Jakarta. Analisis jalur studi di Perusahaan UKM PT PMS di Surabaya,
dengan metode deskriptif dan eksplanatori- Indonesia dengan menyebarkan kuesioner ke 50
kuantitatif digunakan untuk penelitian ini. karyawan. Data diolah menggunakan Structural
Sampelnya adalah 60 responden dengan Equation Modelling dengan Smart PLS 3
menggunakan metode sampling. Hasil Program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian ini menunjukkan bahwa budaya ternyata responden berpendapat bahwa budaya
organisasi dan motivasi kerja berpengaruh organisasi dan
signifikan terhadap kepuasan kerja. Demikian motivasi kerja tidak berpengaruh langsung
pula budaya organisasi dan kerja motivasi signifikan terhadap kinerja karyawan, dan
berpengaruh langsung signifikan terhadap motivasi kerja tidak dapat memediasi budaya
kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh organisasi terhadap kinerja pegawai. Budaya
signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu, organisasi memiliki pengaruh langsung yang
kepuasan kerja mampu secara signifikan signifikan terhadap kepuasan kerja dan motivasi
memediasi pengaruh tidak langsung dari budaya kerja dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh
MAKEUP-A-7311419201

organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja yang signifikan tidak berpengaruh langsung
pegawai. terhadap kinerja pegawai. Demikian juga,
kepuasan kerja dapat memediasi organisasi
budaya pada kinerja karyawan di mana semua
hubungan mengarah ke arah yang positif. Disitu
ada Belum ada penelitian yang mengkaji model
hubungan keempat variabel tersebut yang
dimaksudkan untuk
menentukan hubungan yang lebih luas antara
variabel-variabel ini dan penelitian ini
memberikan gambaran tentang perilaku
karyawan di perusahaan UKM dan berguna
sebagai masukan dalam menentukan strategi
khususnya bagi perusahaan untuk meningkatkan
kinerjanya.
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Bagi mereka yang terlibat dalam perencanaan Budaya organisasi merupakan salah satu
dan pelaksanaan proses manajemen kinerja, peluang untuk membangun Sumber Daya
motivasi merupakan faktor penting. Menurut Manusia melalui aspek perubahan sikap dan
Vroom (1964), kinerja seseorang merupakan perilaku yang diharapkan mampu beradaptasi
hasil dari tingkat kemampuan dan tingkat dengan tantangan. Budaya organisasi yang kuat
motivasinya. Proses manajemen kinerja relevan mendukung tujuan perusahaan. (Gibson, 2011)
untuk memotivasi orang secara intrinsik dengan dalam (Sutanto, 2002) membedakan budaya
melakukan penilaian kinerja, pelatihan dan kuat dan budaya lemah, budaya kuat
pengembangan dan penetapan tujuan (Rees dan ditunjukkan oleh nilai-nilai organisasi yang
McBrain, 2007). Hasil manajemen adalah tercermin dalam perilaku karyawan. Dalam
imbalan nyata yang relevan dengan motivasi perusahaan dengan budaya organisasi yang
intrinsik. Jika seseorang mendambakan sesuatu, kuat, nilai-nilai bersama sangat dipahami, dianut
itu berarti ia memiliki harapan bahwa sebagai dan diperjuangkan oleh sebagian besar anggota
konsekuensinya, ia termotivasi untuk organisasi. Budaya yang kuat dan positif sangat
mengambil tindakan untuk mencapainya berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja
(Colquitt et al., 2012). Jika harapan terpenuhi, perusahaan. Selain budaya organisasi, kinerja
maka kepuasan dirasakan berhubungan dengan yang baik dapat dicapai jika orang/karyawan
kinerja, kepuasan kerja tidak serta merta dalam perusahaan memiliki motivasi yang kuat
mempengaruhi kinerja (Dessler, 2013). Namun, untuk berhasil baik secara individu yang
sering ada korelasi positif antara kepuasan kerja nantinya akan memberikan kontribusi bagi
yang tinggi dan prestasi kerja yang tinggi. perusahaan. Perubahan budaya perusahaan hasil
organisasi didirikan dengan tujuan tertentu, dari perilaku karyawan dan manajer, pada
yaitu sesuatu yang diharapkan dapat dicapai. akhirnya mewujudkan tujuan organisasi
Untuk menjamin agar hasil yang diharapkan pembelajaran. Padahal, merekalah yang
dapat tercapai, maka pelaksanaan kegiatan menanam benih reformasi dan peningkatan daya
organisasi harus dikelola dengan baik. saing perusahaan (Wahjoedi et al., 2020). Tidak
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan upaya dapat dipungkiri bahwa kinerja perusahaan yang
menganalisis dan mengumpulkan data dan baik dapat dicapai jika karyawan merasa puas
informasi yang relevan dengan budaya dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan
organisasi, motivasi kerja, dan kepuasan kerja saat ini. Kepuasan kerja dapat menentukan
MAKEUP-A-7311419201

yang mempengaruhi kinerja karyawan. tinggi rendahnya kinerja 2054 karyawan.


Tingkat kepuasan kerja diharapkan dapat
meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan dalam memperoleh hasil kerja yang
baik.
METODE METODE
MAKEUP-A-7311419201

Tata letak penelitian kali ini merupakan


Metode yang digunakan untuk penelitian ini gambaran informasi yang digunakan untuk
adalah kausalitas, dan non-probability sampling pemecahan masalah dari Sumber Daya
dan purposive sampling digunakan sebagai Manusia. Menggunakan survei adalah penelitian
metode pengumpulan data. Sumber data dalam yang digunakan untuk menjelaskan hubungan
penelitian ini adalah data primer yang sebab akibat dan pengujian hipotesis. Menurut
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner (Sugiyono, 2015, hlm. 4) pengertian penelitian
instrumen. Responden penelitian ini adalah survei adalah sebagai berikut: “Penelitian survei
pegawai PPSU di Kawasan Semper Barat, DKI adalah teknik penelitian yang digunakan pada
Jakarta. Oleh menggunakan metode Slovin, populasi besar dan kecil untuk memperoleh
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 informasi dengan menyusun daftar pernyataan
responden dari 148 karyawan dengan tingkat yang disampaikan kepada responden, tetapi data
kepercayaan 0,95. Model analisis data dalam yang diteliti adalah data dari sampel yang
penelitian ini menggunakan diagram jalur diambil dari populasi, sehingga ditemukan
berupa regresi persamaan sebagai berikut. kejadian relatif, sebaran, dan hubungan antara
Persamaan 1: variabel sosiologis dan psikologis”. Populasi
JS itu = 0 + 1 OC it + 2 WM it + 1 adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
Persamaan 2: objek/subyek yang memiliki kualitas dan
EP it = 0 + 1 OC it + 2 WM it + 3 JS it + 2 karakteristik tertentu yang ditentukan oleh
sedangkan: peneliti untuk diteliti kemudian ditarik
β 0 = Konstanta kesimpulannya (Sugiyono, 2010, hlm.
JS = Kepuasan Kerja 15).Populasi dalam penelitian ini adalah 50
OC = Budaya Organisasi karyawan PT PMS di Surabaya.Sebutan lain
WM = Motivasi Kerja sampel jenuh adalah sensus, dimana seluruh
EP = Kinerja Karyawan anggota populasi dijadikan sampel. (Sugiyono,
Є = Kesalahan 2011, hlm. 68) Dari uraian di atas menyatakan
bahwa dalam penelitian ini sampelnya adalah
karyawan PT.PMS yang berjumlah 50 orang.
mampu adalah suatu unsur penelitian yang
menceritakan bagaimana mengukur suatu
variabel atau dapat dikatakan semacam
pedoman pelaksanaan tentang bagaimana
mengukur suatu variabel. Penelitian ini terdiri
dari 4 variabel yang akan diteliti yaitu variabel
bebas yang terdiri dari: Budaya Organisasi (X),
variabel mediasi yang terdiri dari: Kepuasan
Kerja (Z1) dan Motivasi Kerja (Z2) dan variabel
terikat: Kinerja Karyawan (Y).

HASIL DAN DISKUSI HASIL DAN DISKUSI


Variabel bebas budaya organisasi dan motivasi Ada 4 Hipotesis yang diterima:
kerja berpengaruh signifikan terhadap pekerjaan
kepuasan. Secara simultan kedua variabel bebas • X (Budaya Organisasi) → Z1 (Kepuasan
berpengaruh signifikan terhadap variabel Kerja)
kepuasan kerja. Model kepuasan kerja
MAKEUP-A-7311419201

menunjukkan hasil yang baik karena nilai R- • Z1 (Kepuasan Kerja) → Y (Kinerja


Square sebesar 0,897. Artinya, variasi Proporsi Karyawan)
variabel kepuasan kerja yang dijelaskan oleh
variabel bebas adalah 89,7% dan sisanya • X (Budaya Organisasi) → Z2 (Motivasi Kerja)
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
• X (Budaya Organisasi) → Z1 (Kepuasan
-Budaya organisasi yang dimediasi oleh Kerja)→ Y (Kinerja Karyawan)
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Ditunjukkan dengan nilai Karena Nilai P < 0,05 dan semuanya dalam arah
pengaruh tidak langsung lebih tinggi (0,213) positif (nilai sampel asli). Ada 3 Hipotesis yang
dibandingkan nilai pengaruh langsung (0,156). ditolak:
Posisi kepuasan kerja sebagai variabel
intervening budaya organisasi dan kinerja • X (Budaya Organisasi) → Y (Kinerja
karyawan memperkuat pengaruh langsung. Karyawan)
Peran budaya organisasi memiliki posisi
strategis dalam mewujudkan visi, misi dan • Z2 (Motivasi Kerja) → Y (Kinerja Karyawan)
tujuan organisasi. Nilai-nilai budaya yang sesuai
dengan organisasi dapat mendorong • X (Budaya Organisasi) → Z2 (Motivasi Kerja)
terselenggaranya kegiatan dengan baik, → Y (Kinerja Karyawan)
sehingga kepuasan kerja pegawai akan
meningkat dan mereka bekerja dengan kinerja Karena P Values > 0,05 dan semuanya ke arah
yang lebih baik. Hasil penelitian ini sesuai positif (nilai sampel asli).
dengan hipotesis diusulkan dalam penelitian ini.
Dengan budaya organisasi yang kuat diharapkan
-Motivasi kerja yang dimediasi oleh kepuasan dapat mendorong motivasi yang tinggi dari
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan. Ditunjukkan dengan nilai pengaruh juga. Dalam penelitian ini, budaya organisasi
tidak langsung lebih tinggi (0,312) dapat berpengaruh secara langsung dan
dibandingkan nilai pengaruh langsung (0,310). signifikan terhadap motivasi kerja, hanya saja
Artinya posisi kepuasan kerja sebagai variabel motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan
intervening motivasi kerja dan kinerja karyawan secara langsung terhadap kinerja.
memperkuat pengaruh langsung. Pengaruh Dibutuhkan tidak hanya motivasi untuk secara
motivasi kerja terhadap kinerja ditentukan oleh langsung mempengaruhi kinerja, tetapi sesuatu
pekerjaan kepuasan. Kinerja karyawan akan yang benar-benar dirasakan yang menciptakan
meningkat secara optimal bila mereka puas kepuasan yang mendalam sedang bekerja.
dengan faktor-faktor yang mendorong motivasi Kepuasan kerja dapat lebih memediasi budaya
kerja yang diberikan oleh organisasi. Motivasi organisasi untuk meningkatkan kinerja
kerja yang diberikan secara adil akan membuat dibandingkan dengan motivasi kerja.
karyawan puas dan pada akhirnya
mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil
penelitian ini di sesuai dengan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk • Budaya Organisasi (X) berpengaruh langsung
menguji pengaruh budaya organisasi, kerja tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
MAKEUP-A-7311419201

motivasi terhadap kepuasan kerja dan


dampaknya terhadap kinerja karyawan, hasil • Budaya Organisasi (X) berpengaruh langsung
penelitian ini adalah dirumuskan menjadi signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Z1).
beberapa kesimpulan sebagai berikut. Pertama,
budaya organisasi dan motivasi kerja memiliki • Budaya Organisasi (X) berpengaruh langsung
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. signifikan terhadap Motivasi Kerja (Z2).
Semakin baik nilai-nilai budaya organisasi
ditanamkan dan dipahami karyawan dalam • Kepuasan Kerja (Z1) berpengaruh langsung
kehidupan kerja, semakin tinggi kepuasan kerja. signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Artinya, semakin termotivasi karyawan dalam
melaksanakan tugasnya maka semakin tinggi • Motivasi Kerja (Z2) berpengaruh langsung
kepuasan kerjanya. Kedua, budaya organisasi tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
dan motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Semakin baik nilai • Budaya Organisasi (X) berpengaruh signifikan
budaya organisasi ditanamkan dan dipahami terhadap Kinerja Karyawan (Y) melalui
oleh karyawan dalam kehidupan kerja, maka Kepuasan Kerja (Z1).
semakin tinggi pula kinerja karyawan tersebut.
Artinya, semakin termotivasi karyawan dalam • Budaya Organisasi (X) berpengaruh tidak
melaksanakan tugasnya, semakin tinggi kinerja signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y)
karyawan. melalui Motivasi Kerja (Z2).

Dari hasil penelitian ini dimana faktor kepuasan


Ketiga, kepuasan kerja berpengaruh signifikan kerja merupakan variabel yang paling signifikan
terhadap kinerja karyawan. Semakin puas dalam mempertahankan bahkan meningkatkan
karyawan dalam menjalankan tugasnya maka kinerja pegawai, sedangkan dalam kepuasan
semakin tinggi kinerja pegawai. Keempat, kerja yang meliputi indikator pendapatan,
kepuasan kerja mampu memediasi secara kesesuaian pekerjaan, dan hubungan perlu
signifikan pengaruh tidak langsung budaya diperhatikan untuk menciptakan lingkungan
organisasi dan motivasi kerja terhadap yang positif untuk pertumbuhan. Bekerja bukan
karyawan pertunjukan. Signifikansi mediasi hanya untuk menghasilkan uang. Ada juga
kepuasan kerja mampu secara langsung banyak karyawan yang ingin meningkatkan
mendukung pengaruh tidak langsung dari keterampilan mereka dan mempelajari hal-hal
budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap baru di tempat kerja. Perusahaan dapat
kinerja pegawai. Kelima, nilai kekuatan mendukung harapan pertumbuhan karyawan
dependen variabel yang ditunjukkan oleh hasil dengan memberikan pelatihan yang tepat dan
perhitungan nilai kuadrat korelasi ganda (R2) jalur karir. Memberikan kesempatan yang sama
dari kedua kepuasan kerja dan kinerja karyawan kepada setiap karyawan untuk berkembang.
yang signifikan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor
budaya organisasi dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
serta kinerja karyawan. Selain itu, kepuasan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Sebagai variabel terikat, kinerja
karyawan memiliki koefisien yang lebih tinggi
daripada variabel kepuasan kerja. Hasil
MAKEUP-A-7311419201

penelitian ini memberikan sejumlah implikasi


manajerial dalam implikasi manajerial pegawai
instansi pemerintah, yaitu. Pertama, budaya
organisasi merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh signifikan terhadap terciptanya
kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Budaya
organisasi mengandung keyakinan, nilai, dan
norma yang dianut dan memberi makna kepada
karyawan sehingga mereka merasakan kepuasan
kerja dan bekerja dengan kinerja yang baik.
MAKEUP-A-7311419201

REFRENSI
Jurnal 1
MAKEUP-A-7311419201

Jurnal 2
MAKEUP-A-7311419201

TRANSLASI
Jurnal 1

Jurnal 2
MAKEUP-A-7311419201

Anda mungkin juga menyukai