Rangkuman materi - matakuliah Perilaku Organisasi pertemuan 9-14
(1) Rangkuman Pertemuan 9 (Dasar dasar Perilaku Kelompok).
Kelompok merupakan dua atau lebih individu yang saling berinterkasi dan saling bergantung kemudian bersatu untuk mencapai sebuah tujuan. Kelompok terdiri dua bagian yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal merupakan kelompok yang ditetapkan melalui struktur organisasi dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas, sedangkan kelompok informal merupakan kelompok yang tidak terstruktur formal ataupun ditentukan secara organisasi dimana kelompok ini tampil secara alami sebagai respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial. Sub klasifikasi kelompok Formal terdiri dari: Kelompok Komando - terdiri dari individu yang melapor langusng ke manajer tertentu. Kelompok tugas - kel yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dalam organisasi tapi tidak ada batasan hierarki. Sub klasifikasi kelompok Informal: Kelompok kepentingan - anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu bedasarkan kepentingan. Kelompok Pertemanan - disatukan karena memilki karakteristik yang sama. Alasan menjadi anggota kelompok identitas sosial ada beberapa hal yaitu karena adanya kesamaan, adanya kekhasan, status dan dapat mengurangi ketidakpastian. - Tahapan pengembangan kelompok: 1. Pembentukan - anggota merasa banyak ketidakpastian. 2. Penyerbuan atau storming - terjadi konflik antar anggota. 3. Norming - anggota menjalin kekompakan dan memilki hubungan dekat. 4. Tahapan kinerja - kelompok berfungsi secara penuh 5. Penundaan - angggota mengalami kecemasan kemudian memilih untuk melepaskan diri dan terpisah dari kelompok. Kekayaan kelompok terdiri dari: a. Peran - merupakan pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang yang menempati posisi tersebut. b. Norma - merupakan standar perilaku yang dapat diterima dalam kelompok yang dimilki oleh anggota kelompok. Norma dibagi menjadi beberpa yaitu norma kinerja, norma penampilan, norma pengaturan sosial, dan norma alokasi sumber daya. Norma dan perilaku memiliki keselarasan dimana norma kelompok dapat mempengaruhi adanya periilaku menyimpang. c. Status - posisi yang ditentukan secara sosial yang diberikan pada kelompok atau anggota kelompok. Status memilki tiga sumber yaitu kekuasaan yang dimiliki seseorang, kemampuan berkontribusi pada tujuan serta dari karakteristik pribadi. d. Ukuran - ukuran dalam kelompok dapat mempengaruhi perilaku. Isu ukuran kelompok adalah kemalasan sosial dan implikasi manajerial. e. Kohesivitas - mengenai sejauh mana anggota kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap berada dalam kelompok. Kekuatan pengambilan keputusan kelompok: a. Hasil informasi yang didapatkan akan lebih lengkap b. Tawaran peningkatan keragaman pandangan dan kreativitas lebih besar c. Peningkatan penerimaan keputusan d. Umumnya akan lebih akurat Kelemahan pengambilan keputusan kelompok: a. Aktivitas yang memakan waktu b. Tekanan kesesuaian c. Diskusi yang cemderung di dominasi oleh beberapa orang d. Situasi tanggung jawab yang ambigu. Teknik yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan kelompok diantaranya brainstorming, Teknik Kelompok Nominal, rapat elektronik.
(2) Rangkuman Pertemuan 10 (Memahami Cara Keja dan Dinamika Kelompok).
Tim begitu popular karena dengan adanya tim menjadi cara terbaik untuk menggunakan bakat karyawan, kemudian tim lebih fleksibel dan responsive untuk menghadapi suatu perubahan serta dengana danya tim dapat tercipta demokratisasi organisasi yang dapat meningkatkan motivasi. Pebedaan kelompok dan tim. a. Kelompok: a) Berinteraksi terutama berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok dalam bidang tanggungjawabnya. b) Tidak diperlukan upaya bersama b. Tim: a) Memberikan sinergi positif dengan upaya yang terkoordinasi. Upaya individu menghasilkan kinerja yang lebih besar dari jumlah input indivdu.
Perbandingan kelompok kerja dengan tim
Tujuan - dalam kelopok bertujuan memabagikan informasi sedangkan dalam tim bertujuan untuk collective performance. Bedasarkan sinergi - kelompok memilki sinergi netral dan terkadang cenderung negative, sedangkan tim memilki sinergi yang positif. Bedasarkan akuntabilitas - kelompok bersifat individu sedangkan tim bersifat individu dan saling bergantung. Bedasarkan kemampuan - dalam kelompok cenderung beragam dan acak, sedangkan dalam tim lebih saling melengkapi. Jenis tim: 1. Tim pemecah masalah (terdiri dari 5 sampai 12 orang dari dept yang sama dan bertemu selama beberapa jam setiap minggu) 2. Tim kerja yang dikelola sendiri (terdiri dari 10 sampai 15 orang mengemban tanggung jawab dan tidak sekedar rekomendasi namun bertanggungjawab pula atas hasilnya) 3. Tim lintas fungsi (dari tingkat hierarki yang sama namun dari area kerja yg berbeda) 4. Tim virtual (tim yang menggunakan teknologi untuk emngikat anggota) Model efektivitas tim dibagi menjadi 3 yaitu konteks, komposisi, dan proses. Mengubah idnividu menjadi tim dengan langkah berikut: a. Seleksi / merekrut anggota tim b. Latihan c. Penghargaan, untuk mendorong upaya kooperatif daripada kompetitif Tes untuk melihat apakah tim sesuia dengan situasi: 1. Apakah pekerjaan itu rumit dan adakah kebutuhan akan perspektif yang berbda. Dapatkah pekerjaan dilakuakn oleh satu orang atau lebih baik dikerjakan oleh lebih dari satu orang? 2. Apakah pekerjaan menciptakan tujuan bersama atau serangkaian tujuan untuk kelompok yang lebih besar daripada tujuan individu? 3. Apakah anggota kelompok terlibat dalam tugas yang saling bergantung?
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi kelompok terhadap pencapaian visi atau serangkaian tujuan. Sebuah organisasi membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat untuk efektivitas yang optimal. Teori kepemimpinan karismatik: dimana pengikut membuat atribusi dari kemampuan kepemimpinan heroic atau luar biasa ketika akan mengamati perilaku tertentu. Karakteristik kepemimpinan karismatik: memilki visi, bersedia mengambil risiko pribadi demi mecapai visi organisasi, peka terhadap kebutuhan anggota, menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Langkah atau proses pemimpin karismatik mempengaruhi anggota: a. Pemimpin mengartikulasikan visi yang menarik b. Pemimpin mengkomunikasikan ekspketasi kinerja tinggi dan kepercayaam pada kemampuan anggota c. Pemimpin menyampaikan seperangkat nilai baru dengan memberi contoh d. Pemimpin terikat secara emosi dan sering berperilaku yang diluat kebiasaan untuk menunjukkan keyakinan akan visi tertentu Pemimpin transaksonal merupakan pemimppin yang membimbing anggota kea rah tujuan yang ditetapkan dengan mengklarifikasi peran dan tugas yang dipersyaratkan. Pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang menginspirasi anggota untuk melampaui kepentingan diri mereka demi kepentingan organisasi. Karakteristik atau ciri dua tipe kepemimpinan Transaksional Transformasional Penghargaan Kontingen Pengaruh Ideal Manajemen dengan Pengecualian Inspirasi Laissez-Faire Stimulasi Intelektual Lima dimensi utama kepercayaan yaitu integritas (ketulusan dan kejujuran), kompetensi (pengetahuan dan keterampilan teknis), konsistensi (keandalan dan prediktabilitas), loyalitas (kesediaan untuk melindungi dan menyelamatkan muka untuk orang lain), keterbukaan (ketergantungan pada seseorang dengan tetap menyatakan kebenaran hakiki) Teori artibusi kepemimpinan - memilki gagasan bahwa kepemimpinan hanyalah atribusi yang dibuat orang tentang individu lain. Kepemimpinan diri adalaha serangkaian proses dimana individu mengontrol perilaku mereka sendiri. Pemimpin yang efektif membantu pengikut untuk memimpin diri mereka sendiri. Untuk dapat menemukan dan menciptakan pemimpin yang efektif maka dapat dilakuakan seleksi dan pelatihan. Sehingga organisasi akan lebih mudah untuk menentukan pemimpin yang efektif.
(4) Rangkuman Pertemuan 12 (Politik dan Kekuasaan)
Kekuasaan merupakan kapasitas yang dimilki seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain sehingga oranglain melakukanny sesuai dengan keinginan. Aspek paling penting dari sebuah kekuasaan adalah apakah terdapat fungsi ketergantungan. Semaking besar fungsi ketergantungan maka semakin besar pula kekuasaan seseorang dalam organisasi tersebut. Perbedaan kekuasaan dan kepemimpinan Kekuasaan Kepemimpinan Tidak memerlukan kesesuaian tujuan hanya ketergantungan semata Memerulkan beberpa kesesuaian antara tujuan pemimpin dengan yang dipimpin. Tidak menitikberatkan pada pengaruh kearah bawah kepada para pengikut. Menitikberatkan pada pengaruh kea rah bawah pada para pengikut Menitikberatkan pada taktik untuk memperoleh kepatuhan Menekankan pada gaya kepemimpinan tertentu. Kekuasaan formal didasarkan pada posisi individu dalam suatu organisasi. Kekuasaan formal dibagi menjadi bebrapa diantaranya: a. Kekuasaan paksaan - bergantung pada ketakutan atas hasil yang engatif akibat kegagalan untuk memenuhi b. Kekuasaan imbalan - didasrkan pada keampuan untuk mendistribusikan imbalan yang dianggap berharga. c. Kekuasaan legitimasi - diterimaseseorang sebagai hasil dari posisinya dalam hierarki formal suatu organisasi. Kekuasaan pribadi terdiri dari dua yaitu: a. Kekuasaan karena keahlian - pengaruh yang didasarkan pada keahlian atau pengetahuan khusus. b. Kekuasaan acuan - didasarkan pada identifikasi dengan seseorang yang memilki sumber daya atau sifat pribadi yang diinginkan. Dari ketiga dasar kekuasaan formal, riset atau penelitian memberikan pendapat bahwa dasar kekuasaan yang paling efektif adalah sumber kekuasaan pribadi. Taktik kekuasaan merupakan cara cara yang mana para indivoidu akan menerjemahkan kekuasaan yang mendasari ke dalam tindakan yang spesifik. Riset telah mengidentifikasi 9 pengaruh taktik yang berbeda: a. Legitimasi - berdasar pada posisi wewenang b. Bujukan yang rasional - menyajikan argument yang logis dan bukti nyata c. Daya Tarik yang menjadi sumber inspirasi - mengembangkan komitmen secara emosional yang menarik bagi sasaran nilai-nilai. d. Kosnultasi - meningkatkan dukungan kepada sasaran e. Pertukaran - memberikan imbalan kepada target dengan manfaat atau keuntungan sebagai pertukaran. f. Daya Tarik pribadi - didasarkan pada persahabatan dan kesetiaan g. Menjilat - menggunakan bujukan, pujian, atau perilaku yang ramah h. Tekanan - menggunakan peringatan, permintaan yang diulang-ulang i. Koalisi - membuat daftar tujuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk target. Kekuasaan dapat mempengaruhi orang-orang menempatkan kepentingannya sendiri di depan kepentingan orang lain. Namun kekuasaan tidak mempengaruhi setiap orang dengan cara yang sama dan bahkan terdapat efek positif dari kekuasaan.
(5) Rangkuman Pertemuan 13 (Konflik & Negosiasi)
Menurut pandangan tradisional tentang konflk yaitu keyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari. Dimana konflik juga dipandang sebagau disfungsional ata kegagalan fungsi yang terjadi akibat komunikasi yang buruk, kurangnya keterbukaan dan kepercayaan di antara orang-orang, serta kegagalan dari para manajer untuk responsive. Pndangan interaksionis atas konflik merupakan keyakinan bahwa suatu konflik tidak hanya sebuah paksaan yang positif dalam suatu kelompok tetapi juga sangat diperlukan bagi suatau kelompok untuk bekerja dengan lebih efektif. Kemudian dibagi menjadi konflik fungsional dan konflik disfungsional. Jenis konflik: a. Konflik tugas - tentang kandungan dan tujuan dari pekerjaan. b. Konflik hubungan - konflik yang didasarkan pada hubungan interpersonal. c. Konflik proses - konflik mengenai bagaimana pekerjaan akan diselesaikan. Lokus konflik (dimana konflik terjadi) terdiri dari: a. Konflik antarkelompok, merupakan konflik yang terjadi antara kelompok atau tim yang berbeda. b. Konflik intragroup, merupakan konflik yang terjadi di dalam sebuah kelompok. c. Konflik dyadic, merupakan konflik yang terjadi antar dua orang. Proses konflik merupakan proses yang memiliki lima tahapan yaitu pertentangan yang potensial, niatan, perilaku, dan hasil. Negosiasi merupakan proses yang mana dua atau lebih pihak saling bertukar barang atau jasa dan berupaya untuk setuju dengan nilai tukar. Beberapa strategi tawar menawar atau negosiasi: a. Perundingan distributive - berupaya untuk membagi jumlah sumber daya secara tetap: situasi kekalahan atau kemenangan. b. Perundingan integrative - berupaya mencari satu atau lebih kesepakatan yang dapat memberikan solusi kemenangan bagi kedua belah pihak. c. Peran dasar pihak ketiga adalah sebagai mediator, atribator, dan konsiliator. Banyak orang yang menganggap bahwa konflik dapat menurunkan kinerja kelompok namun ternayata asumsi ini salah akrena konflik ada pula yang bersifat konstruktif (membangun) atau justru dapat merusak suatu kelompok.
(6) Rangkuman Pertemuan 14 (Dasar pada Struktur Organisasi)
Struktur otganiasaional merupakan cara yang mana tugas pekerjaan secara formal dibagikan, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Adapun tujuh elemen utama untuk merancang struktur organisasi diantaranya: 1. Spesialisasi kerja - membahas sejauh mana aktivitas organisasi dibagi dalam pekerjaan secara terpisah. 2. Departementalisasi - basis yang mana pekerjaan dalam organisasi dikelompokkan bersama-sama. 3. Rantai komando - merupakan garis kewenangan tak terputus yang membentang dari organisasi puncak hingga pegawai terendah. 4. Rentang kendali - sejumlah bawahan yang dapat diarahla oleh seorang manajer secara lebih efisien dan efektif. 5. Sentralisasi - kondisi dimana pengambilan keputusan dipusatkan pada satu titik tunggal dalam organisasi. 6. Formalisasi - keadaan yang mana pekerjaan di dalam organisasi telah terstandarisasi. 7. Rentang batas - apakah individu dari daerah yang berbeda perlu berinteraksi secara teratur atau tidak. Pada spesialisasi kerja terbagi menjadi beberapa bagian yaitu adanya pembagian kerja, mejelaskan sejauh mana aktivtas dalam organisasi dibagi lagi menjadi pekerjaan terpisah serta menjadi masalah jika dilakukan berkepanjangan. Pada deparetementalisasi dasar pengelompokannya terdiri dari fungsi, produk, georgrafi, proses, dan pelanggan. Pada rantai komando teridri daro beberapa hal yaitu garis kewenangan tak terputus yang membentang dari puncak organisasi hingga eselson terendah dan menjelaskna siapa yang melapor pada siapa, kemudian ada pula wewenang, prinsip kesatuan komando, semakin sedikit organisasi yang menganggap ini efektif . Pada rentang kendali terdiri dari beberapa hal yaitu untuk menentukan jumlah level pada manajuer yang dimiliki organisasi, kemudian tren dalam beberapa tahum terahkir yang mengarah pada rentang kendali yang lebih luas. Kemudian luasnya rentang kendali tergantung pada sebaik apa karyawan memahami pekerajaanya. Sentralisasi dan desentralisasi, yang mana mengartikan sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam sebuah organsiasi. Formalisasi mengarah pada tingkat pekerjaan dalam organisasi yang telah distandarisasi Beberapa bentuk desain organisasi yang umum yaitu: a. Struktur sederhana - dicirikan dengan rendahnya derajar departementalisasi, rentang kendali yang lebar, otoritas yang tersentralisasi pada satu orang tunggal serta kecilnya formalisasi. b. Birokrasi - SO dengan tugas operasional yang rutin yg biasanya dicapai melaluo spesialisasi, aturan, dan regulasi yang diformalisasikan. c. Struktur matriks - menciptakan otoritas ganda dan menggabungkan antara departementalisasi fungsional dengan departementalisasi produk Perampingan dalam organisasi merupakan upaya sistematis untuk membuat organisasi mennjadi lebih ramping dengan menutup lokasi, mengurangi jumlah staff, tau menjual unit bisnis yang tidakmemberikan nilai tambah. Strategi yang efektif untuk melakukan perampinagn diantaranya dengan melakukan investasi, kemudian komunikasi, partisipasi, dan bantuan. Model desain orgnaisasi ada dua yitu model mekanistik dan model organic. Ada pula strategy organisasi yang terbagi menjadi 3 macam dimensi strategi: a. Strategi inovasi (menekankan pada pengenalan produk). b. Strategi minimlisasi biaya (menekankan pada pengendalian biaya yang ketat). c. Strategi imitasi (memindahkan produk baru atau kedalam pasar yang baru).