Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agil Ponco Satrio

Nim : 731119201
Rombel : Msdm B 2019
Mata Kuliah : Manajemen Lintas Budaya

Activity 2.2 (Pulling Out All The Stops)


Sebuah perusahaan Pengemasan asal Kanada ingin memperluas kegiata bisnisnya pada bidang makanan
ringan. Perusahaan tersebut menunjuk satu area tertentu yang dapat memasok kotak pizza ke berbagai
restoran pizza. Lalu mereka menemukan produsen kemasan di dekat Shanghai yang dapat menyediakan
kotak pizza dengan harga yang sangat wajar sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang dibutuhkan serta
mampu mengirimkan tepat waktu. Negosiasi telah dilkukan melalui email maupun telepon. Namun
keduanya sepakat untuk saling berkunjung ke negara mereka sebelum kontrak ditandatangani. Hal ini
bertujuan untuk saling membangun kepercayaan. Pihak Kanada sangat antusias atas kunjungan China ke
negaranya, mereka berniat untuk memberikan sambutan yang tak akan terlupakan. Mereka mengatur
acara di hotel bintang lima untuk menyambut kedatangan China dengan hidangan masakan China yang
otentik. Para tamu tiba dan dibawa ke hotel dengan mobil limosin dan disana disambut oleh presiden
perusahaan Kanada dan juga tim perusahaan. Terlepas dari sambutan hangat dari orang-orang Kanada,
orang China itu tetap bersifat diam dan sangat formal bahkan terkesan tidak menghargai sambutan dari
orang Kanada. Pertemuan itu pun diakhiri dengan keheningan dari kedua belah pihak. Para tamu China
menolak pertunjukan theater China setelah makan malam degan alasan lelah perjalanan. Kemudian orang
China langsung menuju kamar mereka. Orang Kanada terkejut dan kecewa. Apa yang salah ?

Pertanyaan
1. Why were the Canadian hosts surprised by the behaviour of the Chinese? How do you think
the Canadians expected the Chinese to behave?

Orang Kanada terkejut karena mereka berharap bahwa orang China akan sangat mengapresiasi apa
yang telah disiapkan untuk menyambut kedatangan China. Mengacu pada 7 dimensi budaya yang
dikemukakan Trompenaar dapat diidentifikasibahw terdapat perbedaan dari kedua negara ini yakni
neutral dan emotions. Perlakuan yang terkesan sangat ramah seperti yang dilakukan orang Kanada
merupakan suatu perlakuan yng tidak normal bagi orang China. Disini dapat digaris bawahi bahwa
orang Kanada memiliki budaya yang membawa emosional sedangkan budaya China cenderung pada
budaya netral atau tidak membawa sisi emosional.

2. Why do you think the Chinese behaved the way they did?
Perbedaan budaya tentunya disini menjadi penyebab permasalahan ini. Orang China mungkin tidak
nyaman atas pesta yang diadakan di hari pertama mereka datang. Mungkin orang China beranggapan
bahwa lebih baik diadakan pesta setelah tandatangan kontrak selesai dilakukan. Menurut dimensi
budaya Hofstade indeks masculinity negara China memiliki skor 66, ini berarti masyarakat China
memiliki budaya yang maskulin.
Orang-orang China adalah tipikal orang yang bersedia mengorbankan waktu luang dan waktu
keluarga untuk urusan pekerjaan dan mereka juga cenderung berorientasi pada kesuksesan dan
motivasi tinggi. Mereka tidak pergi ke Kanada untuk bersantai, mereka pergi ke sana hanya untuk
bekerja dan itulah mengapa orang China tidak begitu tertarik untuk bersosialisasi dengan orang
Kanada.

3. If you had to choose a word to describe Chinese culture, what would that word be?
Pertanyaan ini mungkin bisa dijelaskan dengan memahami penelitian dimensi budaya oleh Hoftstade
dimana diketahui bahwa China adalah negara dengan individualism kerja yang rendah hal ini dapat
diartikan bahwa negara yang memiliki indeks individualisme kerja yang rendah cenderung akan
merasa tidak nyaman jika berada pada keadaan yang tidak pasti. Seperti halnya China yang
membatasi bersosialisasi dengan orang Kanada, karena memang kontrak kerja pada saat itu belum
disepakati oleh kedua belah pihak dan tentunya hal ini merupakan ketidak pastian yang akan dihindari
oleh orang China.

Anda mungkin juga menyukai