ABSTRACT
The quality of human resources is an important factor that can support the success of an
organization, to achieve the goals it wants to achieve. Wanting to resign from an organization
really depends on the quality of human resources, to improve the performance of employees in
the institution. To increase employee work performance, there are factors that are needed in this
case, these factors include increasing employee discipline and providing opportunities to develop
employee careers, so that all employee achievements can be trusted. This research aims to
examine and analyze the influence of the quality of human resources, career development and
discipline on the achievement of employee work results. In preparing this scientific work, the
data collection method used is library research. The author processes data and information
obtained through reading, studying, and quoting from modules and other sources such as the
internet which are related to the theme of preparing this scientific work.
B. Disiplin Kerja
Disiplin diartikan oleh Prijodarminto (1993), sebagai suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.. Disiplin akan membuat
seseorang dapat membedakan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan, yang wajib
dilakukan, yang boleh dilakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan (karena
merupakan hal-hal yang dilarang).
Menurut Rival (2004, h:444) : ”Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
oleh pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku”. Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat
untuk mengikuti aturanaturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan,
disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku karyawan terhadap peraturan
organisasi. Niat dapat diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu atau kemauan
untuk menyesuaikan diri dengan peraturan.
Stuart Emmel (2001) mendefinisikan disiplin sebagai suatu sistem aturan untuk
mengendalikan perilaku. Fungsi utama disiplin di tempat kerja adalah mendorong
pegawai yang belum memuaskan untuk menjadi lebih baik. Titik fokus pada peningkatan
berarti bahwa disiplin adalah mengenai mencoba untuk mencapai, dan tidak
menggunakan tuduhan atau maksud buruk. Hukuman dipergunakan hanya saat terakhir,
saat cara lain telah gagal. Oleh karena itu, tujuan utama pendisiplinan menurut Emmel
adalah untuk meningkatkan, mengkoreksi, mencegah, dan meluruskan kembali tindakan
yang tidak sesuai dengan aturan, membawa pegawai agar sesuai dengan aturan,
membawa pegawai agar sesuai dengan standar kerja organisasi,v dan mendorong
peningkatan dan performa kerja pada tingkat yang lebih tinggi lagi.
Dari pengertian di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa disiplin kerja yaitu suatu
proses tindakan yang akan mengendalikan perilaku seseorang yang menunjukkan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban pada organisasi tersebut.
Dan hukuman adalah cara terakhir setelah semua cara yang sebelumnya digunakan itu
tidak bisa dilaksanakan lagi. Jadi disiplin itu bukan suatu penindasan yang akan
mengurung gerak gerik seseorang, tapi disiplin itu untuk mencegah perilaku yang tidak
sesuai dengan aturan perusahaan itu biar tidak terulang kembali dan mengoreksi
perilakunya.
C. Pengembangan Karir
Pengembangan karir sangat penting bagi suatu organisasi, karena karier
merupakan kebutuhan yang harus terus dikembangkan dalam diri seorang pegawai
sehingga mampu memotivasi pegawai untuk meningkatkan prestasinya. Pengembangan
karier meliputi setiap aktivitas untuk mempersiapkan seseorang untuk menempuh jalur
karier tertentu. Suatu rencana karier yang telah dibuat oleh seseorang pekerja harus
disertai oleh suatu tujuan karier yang realistis.
Sunyoto (2012:164) perencanaan karier adalah proses yang dilalui oleh individu
pegawai untuk mengindetifikasi dan mengambil langkah - langkah untuk mencapai
tujuan kariernya. Dengan demikian seorang pegawai perlu mengambil langkah – langkah
tertentu guna mewujudkan rencana tersebut. Berbagai langkah yang perlu ditempuh itu
dapat diambil atas prakarsa pekerja sendiri, tetapi dapat pula berupa kegiatan yang
disponsori oleh organisasi, atau gabungan dari keduanya. Hal ini merupakan salah satu
prinsip pengembangan karier yang sangat fundamental sifatnya.
Pengembangan karier menurut Andrew J. Fubrin dalam Mangkunegara (2001:77)
adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai– pegawai merencanakan karier
masa depan mereka diorganisasi,agar organisasi dan pegawai yang bersangkutan dapat
mengembangkan diri secara maksimum. Pengembangan karier yang digunakan
instansi/lembaga. Tidak terlepas dari perencanaan karier. Setiap pegawai dalam organisasi
sebelum mengembangkan kariernya harus mempunyai perencanaan karier yang matang
terlebih dahulu. Selain itu, juga harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
pengembangan karier.
D. Prestasi Kerja
Mangkunegara (2002:67) dalam Pasolong (2010:176) prestasi merupakan hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.Tidak jauh berbeda,
Siagian (1995:227) mendefinisikan prestasi sebagai suatu keseluruhan kemampuan
seseorang untuk bekerja sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan kerja secara optimal
dan berbagai sasaran yang telah diciptakan dengan pengorbanan yang secara rasio lebih
kecil dibandingkan dengan hasil yang dicapai.
Prawirosentono dalam Pasolong (2007:176) lebih cenderung menggunakan kata
performance dalam menyebut kata prestasi. Menurutnya performance atau prestasi adalah
hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan tanggung jawab masing - masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal,tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika. Berbagai pendapat diatas dapat menggambarkan bahwa prestasi pegawai dan
prestasi organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, tercapainya tujuan organisasi
tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau
dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi pegawai adalah penilaian hasil kerja
seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Prestasi pegawai adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya
dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan performance sebagai kata
benda (noun) di mana salah satu entrinya adalah hasil dari sesuatu pekerjaan (thing done),
pengertian performance atau prestasi adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan
tidak bertentangan dengan moral atau etika (Rivai, 2005:15-17).
METODE
Dalam penyusunan karya ilmiah ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
penelitian pustaka (library research). Penulis melakukan pengolahan data dan informasi yang
didapatkan melalui membaca, mempelajari dan mengutip dari buku modul serta sumber-sumber
lain seperti internet yang berhubungan dengan tema penyusunan karya ilmiah ini.
PEMBAHASAN
A. Komposisi Karyawan Lion Air Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
1. Berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
31%
69%
Hingga tahun 2023, jumlah SDM yang dimiliki Lion Air SAMS Sepinggan
Balikpapan berjumlah 65 orang.
Dengan komposisi Perempuan sebanyak 20 orang (31%) dan laki-laki sebanyak 45
orang (69%).
2. Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan Pendidikan
SMA/SMK D3 S1
15%
15%
70%
3. Berdasarkan usia
Berdasarkan Usia
18-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun
16%
26%
58%
Berdasarkan komposisi usia, SDM (Sumber Daya Manusia) di Lion Air SAMS
Sepinggan Balikpapan adalah sebanyak 26% usia 18-25 tahun, 58% usia 26-35 tahun,
dan 16% usia 36-45 tahun.
4. Manajemen Kinerja
Lion air mendorong peningkatan kinerja yang berkesinambungan dari karyawan,
karena karyawan yang berkinerja dengan baik merupakan modal utama bagi
Perusahaan untuk bertumbuh sehat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan
pengadaan tenaga kerja, pengembangan karyawan, pemberian kompensasi,
pemeliharaan karyawan, dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan
ketentuan dan perundangan yang berlaku untuk mencapai sasaran dan tujuan
individu karyawan, perusahaan dan masyarakat. Manajemen Sumber Daya
Manusia juga sangat penting bagi Perusahaan dalam mengelola, mengatur,
mengurus, dan menggunakan SDM sehingga dapat berfungsi secara produktif,
efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan Perusahaan.
2. Hingga tahun ini, jumlah SDM yang dimiliki Lion Air di Bandara SAMS
Sepinggan Balikpapan berjumlah 65 orang. Dengan komposisi perempuan
sebanyak 20 orang (31%) dan laki-laki sebanyak 45 orang (69%).
Berdasarkan Pendidikan, komposisi karyawan Lion Air di Bandara SAMS
Sepinggan memiliki beberapa jenjang Pendidikan yang berbeda-beda, mulai
dari SMA/SMK sampai S1. Dengan karyawan dengan Pendidikan SMA/SMK
atau sederajat menempati porsi paling tinggi dari total karyawan yakni 45
orang (70%), serta yang paling sedikit adalah lulusan D3 dan S1 sebanyak 20
orang (30%). Dilihat dari komposisi usia, SDM Lion Air di Bandara SAMS
Sepinggan adalah sebanyak 26% usia 18-25 tahun, 58% usia 26-35 tahun, dan
16% usia 36-45 tahun.
3. Lion Air untuk memaksimalkan aset Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
Upaya mendapatkan karyawan dengan talenta terbaik, pengembangan
kompetensi, menciptakan keterikatan dengan karyawan (engagement), dan
membina hubungan industrial yang erat, yang keseluruhannya dirangkul
dengan budaya Perusahaan yang kuat.
B. Saran
Berdasarkan dari karya ilmiah ini, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut.
1. Diharapkan Lion Air dapat mengelola SDM secara berkelanjutan dalam
rangkat membangun insan Lion Air yang kompoten dan kompetitif.
2. Diharapkan Lion Air
DAFTAR PUSTAKA