Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DISIPLIN KERJA DAN

PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN


LION AIR DI BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

Monicha Yuliana Pomolango


Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
monichayuliana99@gmail.com

ABSTRACT
The quality of human resources is an important factor that can support the success of an
organization, to achieve the goals it wants to achieve. Wanting to resign from an organization
really depends on the quality of human resources, to improve the performance of employees in
the institution. To increase employee work performance, there are factors that are needed in this
case, these factors include increasing employee discipline and providing opportunities to develop
employee careers, so that all employee achievements can be trusted. This research aims to
examine and analyze the influence of the quality of human resources, career development and
discipline on the achievement of employee work results. In preparing this scientific work, the
data collection method used is library research. The author processes data and information
obtained through reading, studying, and quoting from modules and other sources such as the
internet which are related to the theme of preparing this scientific work.

Keywords: Quality of Human Resources, Work Discipline, Career Development


Pendahuluan
Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah
organisasi, terutama dalam mencapai tujuan organisasi. Lion Air merupakaan salah satu
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor penting bagi Lion Air karena Sumber Daya Manusia (SDM)
menentukan sukses atau tidaknya Perusahaan dalam merealisasikan sasaran operasional bisnis
dan rencana pengembangan usaha.
Lion Air membina hubungan kerja yang saling menguntungkan untuk jangka panjang,
bersifat proaktif dan preventif, dengan demikian dapat tumbuh ikatan dan rasa kebersamaan
antara karyawan dan Perusahaan untuk bersama-sama mewujudkan peningkatan kesejahteraan
yang berkelanjutan. Lion Air berupaya untuk memaksimalkan aset Sumber Daya Manusia
(SDM) melalui upaya mendapatkan karyawan dengan talenta terbaik melalui rekrutmen,
pengembangan kompetensi, karier dan kepemimpinan, menciptakan keterikatan dengan
karyawan (engagement), dan membina hubungan industrial yang erat, yang keseluruhannya
dirangkul dengan budaya Perusahaan yang kuat.
Menurut Hasibuan (2010; 10), mengemukakan bahwa : “Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar afektif dan
efisien membantu mewujudkan tujuan organisasi, pegawai, dan masyarakat”. Menurut Nawawi
(2006; 40), menegaskan bahwa : “Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset
dan berfungsi sebagai modal non-material atau non-finansial di dalam organisasi bisni, yang
dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan
eksistensi organisasi”. Jadi pada dasarnya manajemen sumber daya manusia lebih memfokuskan
mengenai peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor keberhasilan dalam sebuah
organisasi, semakin baik Prestasi kerja karyawan akan sangat mempermudah suatu perusahaan
atau organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Afrizal. 2014:5) Keberhasilan organisasi
mencapai tujuannya sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peranan
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi memegang peranan yang menentukan karena
hidup dan matinya suatu organisasi perusahaan semata-mata bergantung kepada karyawannya.
Sumber Daya Manusia (SDM) cukup memiliki kemampuan menciptakan dan menghasilkan
gagasan, memiliki kreativitas, berinisiatif, berkemampuan memecahkan masalah, memiliki
wawasan kedepan, keterampilan dan keahlian merupakan wujud dari manusia yang potensial dan
berkualitas.
Karyawan merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan sebuah perusahaan secara
efektif dan efesien. Karyawan merupakan penggerak kegiatan dalam suatu organisasi/instansi.
Dalam melaksanakan tugas sebagai karyawan yang harus diperhatikan yakni adalah kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) agar dalam pelaksanaanya sesuai dengan perencanaan perusahaan
sehingga terciptanya keefektivitaa kerja yang baik, oleh karena itu perlu diadakannya upaya
semaksimal mungkin untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain kualitas kerja merupakan mekanisme kegiatan yang baik untuk mengendalikan
karyawan dengan standar produktivitas kinerja karyawan, memiliki karyawan yang sangat
produktif dapat meningkatkan keterampilan yang dapat memuaskan pelayanan perusahaan
terhadap konsumen. Matutina, 2001:205, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mengacu pada :
(1) Pengetahuan (Knowledge), yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi
pada intelenjensi dan daya fikir serta ilmu yang luas, (2) Keterampilan (Skill), kemampuan dan
penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang dimiliki pegawai, (3) Abilities yaitu
kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang pegawai yang
mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.
Dalam melakukan suatu pekerjaan, kita di tuntut untuk selalu loyal terhadap tanggung
jawab yang diberikan. Disiplin kerja ada salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam
melakukan suatu pekerjaan. Disiplin kerja yakni kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan organisasi dan norma- norma sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang
baik pada diri pegawai, maka akan semakin tinggi Produktivitas kinerja pegawai. Dapat pula
dikatakan bahwa disiplin kerja merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen baik organisasi / instansi pemerintahan ataupun swasta agar para karyawan dapat
bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan yang diharapkan dan dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Disiplin kerja merupakan salah satu fungsi operatif yang terpenting dan tidak dapat
diabaikan karena sebagai bagian dari fungsi pemeliharaan karyawan, dan bilamana semakin baik
disiplin kerja karyawan, makin tinggi Produktivitas kinerja karyawan. Faktor–faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan adalah sebagai berikut (Fathoni, 2006): 1) Tujuan dan kemampuan.
2) Keteladanan pimpinan. 3) Keadilan. 4) Waskat merupakan tindakan nyata dan paling efektif
untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan. Atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku,
moral, gairah kerja dan Prestasi kerja bawahannya. 5) Sanksi hukuman. 6) Ketegasan.
Selanjutnya Siagian (2003 : 305) berpendapat bahwa disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang
berusaha memperbaiki dan membentuk sikap dan perilaku karyawan tersebut secara suka rela
berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan lain serta meningkatkan Produktivias
Kinerja . Hal ini berarti, disiplin menghendaki adanya peningkatan produktivitas kinerja oleh
setiap karyawan dalam sebuah organisasi.
Tingkat kedisiplinan karyawan dapat di lihat dari absensi karyawan dalam perusahaan
dan bagaimana karyawan berperilaku sesuai norma dan peraturan yang ada pada organisasi. Bila
dalam absensi seorang karyawan sering tidak masuk atau mangkir dalam jam kerja bisa
dikatakan karyawan tersebut kurang disiplin begitu pula sebaliknya bila karyawan selalu masuk
tepat waktu dan tidak sering terlambat berarti karyawan tersebut karyawan yang disiplin. Hal ini
sesuai dengan Singodimedjo (2000:151) tentang peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja
yaitu peraturan jam masuk, pulang dan istirahat. Pentingnya disiplin kerja pada sebuah organisasi
sangat menentukan. Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu
metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Menurut Sutrisno (2010) tujuan utama disiplin
adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan
waktu dan energi. Disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga
efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan- tindakan individu dalam itikad tidak
baiknya terhadap kelompok. Disiplin kerja sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran segala
aktivitas organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara maksimal.
Mengingat begitu pentingnya peran karyawan dalam suatu perusahaan, maka kegiatan
pengembangan karier karyawan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan Prestasi kerja
karyawan, misalnya melalui pendidikan karier, informasi karier, dan bimbingan karier.
Pengembangan karier merupakan proses peningkatan kemampuan kerja seseorang yang
mendorong adanya peningkatan Prestasi kerja dalam rangka mencapai karier yang diinginkan
dan produktivitas karyawan. Andrew J. Dubrin (1982) mengemukakan bahwa pengembangan
karir adalah aktivitas karyawan yang membantu karyawan merencanakan karier masa depan
mereka di sebuah instansi agar instansi dan karyawan yang bersangkutan dapat mengembangkan
diri secara maksimum. Sedangkan menurut Martoyo (2007:74) pengembangan karier merupakan
suatu kondisi yang menunjukkan adanya sebuah peningkatan - peningkatan status seseorang
pada suatu organisasi dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang
bersangkutan. Pengembangan karier merupakan proses peningkatan kemampuan kerja seseorang
yang mendorong adanya peningkatan produktivitas karyawan.
Menurut Soeprihanto (dikutip Muftiani, 2004:35) Setiap peningkatan karier seorang
karyawan harus didukung oleh beberapa kriteria yang sudah ditentukan seperti bobot
tugas/pekerjaan, adanya lowongan jabatan, produktivitas kerja, efisiensi dan lainnya. Diperlukan
pembinaan karier para karyawan, agar dapat memberikan kepuasan kerja pada setiap individu
karyawan yang akan berakibat juga pada peningkatan produktivitas karyawan kerja bagi
kepentingan organisasi. Hal ini berarti dengan adanya pengembangan karier dapat mendorong
peningkatan produktivitas karyawan.Suatu perusahaan di tuntut untuk secara dinamis dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, disiplin kerja, dan pengembangan karir, serta
Produktivitas kerja karyawan yang dimiliki dalam perusahaan tersebut. Sama halnya dengan
keadaan yang terjadi pada Lion Air, akan tetapi ada beberapa fenomena yang ditemui dalam
Lion Air. (1) Di era saat ini banyak pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan keahlian.
Akan tetapi sumber daya manusia yang ada belum begitu mampu untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka. (2) Disiplin kerja merupakan hal penting yang perlu diperhatikan didalam kualitas
karyawan. Karena disiplin yang dilihat bukan saja mengenai bagaimana karyawan bisa dengan
efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan, tetapi bagaimana seorang karyawan dapat
mentaati setiap aturan yang ada di dalam perusahaan tersebut, termasuk jam masuk dan pulang
kantor. Serta kehadiran setiap harinya. (3) Proses Pengembangan Karir yang terjadi di dalam
perusahaan Lion Air belum berjalan dengan baik sesuai prosedur yang ada, salah satu contoh
konkrit yang ditemui, ada karyawan yang memiliki kemampuan lebih, dan keahlian, bahkan
punya masa kerja yang sudah cukup lama. Tetapi tidak memiliki jabatan, dan hanya menjadi staf
biasa. Dengan demikian hal ini menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Karena semua
karyawan memiliki hak yang sama untuk di promosikan apabila memenuhi kriteria dan aturan
yang berlaku, bukan berdasarkan kenalan, garis keturunan, dan ikatan emosional lainnya.
Tujuan
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk yaitu sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai konsep dasar Manajemen Sumber Daya
Manusia
2. Menjelaskan mengenai komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) Lion Air
3. Menjelaskan dan memaparkan mengenai penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia
yang terdapat pada Lion Air di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Tujuan Pustaka

A. Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari
manajemen umum, seperti manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen
operasi. Mengutip pernyataan Rivai (2005), keberadaan manajemen sumber daya
manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan
menggunakan SDM sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan. Kegagalan Perusahaan dalam mengelola SDM dapat
mengakibatkan Perusahaan gagal dalam menecapai sasaran dan tujuan.
Mondy, Noe dan Premeaux (1996) secara sederhana mendefinisikan menajamen
sumber daya manusia sebagai pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
organisasional. Selanjutnya, Anthony, Kacmar dan Perrewe (2002) memberikan
pemahaman MSDM sebagai bermacam-macam tugas berkaitan dengan usaha untuk
memiliki, melatih, mengembangkan, memotivasi, mengorganisasi dan memelihara
karyawan Perusahaan.
Berdasarkan dari pemaparan dan definisi diatas dapat disimpulkan Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin
dan mengendalikan seluruh kegiatan pengadaan tenaga kerja, pengembangan karyawan,
pemberian kompensasi, pemeliharaan karyawan, dan pemutusan hubungan kerja
berdasarkan ketentuan dan perundangan yang berlaku untuk mencapai sasaran dan tujuan
individu karyawan, perusahaan dan masyarakat.

B. Disiplin Kerja
Disiplin diartikan oleh Prijodarminto (1993), sebagai suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.. Disiplin akan membuat
seseorang dapat membedakan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan, yang wajib
dilakukan, yang boleh dilakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan (karena
merupakan hal-hal yang dilarang).
Menurut Rival (2004, h:444) : ”Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan
oleh pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku”. Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat
untuk mengikuti aturanaturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan,
disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku karyawan terhadap peraturan
organisasi. Niat dapat diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu atau kemauan
untuk menyesuaikan diri dengan peraturan.
Stuart Emmel (2001) mendefinisikan disiplin sebagai suatu sistem aturan untuk
mengendalikan perilaku. Fungsi utama disiplin di tempat kerja adalah mendorong
pegawai yang belum memuaskan untuk menjadi lebih baik. Titik fokus pada peningkatan
berarti bahwa disiplin adalah mengenai mencoba untuk mencapai, dan tidak
menggunakan tuduhan atau maksud buruk. Hukuman dipergunakan hanya saat terakhir,
saat cara lain telah gagal. Oleh karena itu, tujuan utama pendisiplinan menurut Emmel
adalah untuk meningkatkan, mengkoreksi, mencegah, dan meluruskan kembali tindakan
yang tidak sesuai dengan aturan, membawa pegawai agar sesuai dengan aturan,
membawa pegawai agar sesuai dengan standar kerja organisasi,v dan mendorong
peningkatan dan performa kerja pada tingkat yang lebih tinggi lagi.
Dari pengertian di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa disiplin kerja yaitu suatu
proses tindakan yang akan mengendalikan perilaku seseorang yang menunjukkan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban pada organisasi tersebut.
Dan hukuman adalah cara terakhir setelah semua cara yang sebelumnya digunakan itu
tidak bisa dilaksanakan lagi. Jadi disiplin itu bukan suatu penindasan yang akan
mengurung gerak gerik seseorang, tapi disiplin itu untuk mencegah perilaku yang tidak
sesuai dengan aturan perusahaan itu biar tidak terulang kembali dan mengoreksi
perilakunya.

C. Pengembangan Karir
Pengembangan karir sangat penting bagi suatu organisasi, karena karier
merupakan kebutuhan yang harus terus dikembangkan dalam diri seorang pegawai
sehingga mampu memotivasi pegawai untuk meningkatkan prestasinya. Pengembangan
karier meliputi setiap aktivitas untuk mempersiapkan seseorang untuk menempuh jalur
karier tertentu. Suatu rencana karier yang telah dibuat oleh seseorang pekerja harus
disertai oleh suatu tujuan karier yang realistis.
Sunyoto (2012:164) perencanaan karier adalah proses yang dilalui oleh individu
pegawai untuk mengindetifikasi dan mengambil langkah - langkah untuk mencapai
tujuan kariernya. Dengan demikian seorang pegawai perlu mengambil langkah – langkah
tertentu guna mewujudkan rencana tersebut. Berbagai langkah yang perlu ditempuh itu
dapat diambil atas prakarsa pekerja sendiri, tetapi dapat pula berupa kegiatan yang
disponsori oleh organisasi, atau gabungan dari keduanya. Hal ini merupakan salah satu
prinsip pengembangan karier yang sangat fundamental sifatnya.
Pengembangan karier menurut Andrew J. Fubrin dalam Mangkunegara (2001:77)
adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai– pegawai merencanakan karier
masa depan mereka diorganisasi,agar organisasi dan pegawai yang bersangkutan dapat
mengembangkan diri secara maksimum. Pengembangan karier yang digunakan
instansi/lembaga. Tidak terlepas dari perencanaan karier. Setiap pegawai dalam organisasi
sebelum mengembangkan kariernya harus mempunyai perencanaan karier yang matang
terlebih dahulu. Selain itu, juga harus mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
pengembangan karier.
D. Prestasi Kerja
Mangkunegara (2002:67) dalam Pasolong (2010:176) prestasi merupakan hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.Tidak jauh berbeda,
Siagian (1995:227) mendefinisikan prestasi sebagai suatu keseluruhan kemampuan
seseorang untuk bekerja sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan kerja secara optimal
dan berbagai sasaran yang telah diciptakan dengan pengorbanan yang secara rasio lebih
kecil dibandingkan dengan hasil yang dicapai.
Prawirosentono dalam Pasolong (2007:176) lebih cenderung menggunakan kata
performance dalam menyebut kata prestasi. Menurutnya performance atau prestasi adalah
hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan tanggung jawab masing - masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal,tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika. Berbagai pendapat diatas dapat menggambarkan bahwa prestasi pegawai dan
prestasi organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, tercapainya tujuan organisasi
tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau
dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi pegawai adalah penilaian hasil kerja
seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Prestasi pegawai adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya
dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan performance sebagai kata
benda (noun) di mana salah satu entrinya adalah hasil dari sesuatu pekerjaan (thing done),
pengertian performance atau prestasi adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan
tidak bertentangan dengan moral atau etika (Rivai, 2005:15-17).
METODE
Dalam penyusunan karya ilmiah ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
penelitian pustaka (library research). Penulis melakukan pengolahan data dan informasi yang
didapatkan melalui membaca, mempelajari dan mengutip dari buku modul serta sumber-sumber
lain seperti internet yang berhubungan dengan tema penyusunan karya ilmiah ini.

PEMBAHASAN
A. Komposisi Karyawan Lion Air Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
1. Berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan

31%

69%

Gambar 1. Komposisi Karyawan Lion Air berdasarkan Gender

Hingga tahun 2023, jumlah SDM yang dimiliki Lion Air SAMS Sepinggan
Balikpapan berjumlah 65 orang.
Dengan komposisi Perempuan sebanyak 20 orang (31%) dan laki-laki sebanyak 45
orang (69%).

2. Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan Pendidikan
SMA/SMK D3 S1

15%

15%

70%

Gambar 2. Komposisi karyawan Lion Air berdasarkan Pendidikan

Berdasarakan Pendidikan , komposisi karyawan Lion Air memiliki beberapa jenjang


Pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari SMA/SMK sampai S1. Dengan karyawan
dengan Pendidikan SMA/SMK atau sederajat menempati porsi paling tinggi dari total
karyawan yakni 45 orang (70%), serta yang paling sedikit adalah lulusan D3 dan S1
sebanyak 20 orang (30%).

3. Berdasarkan usia

Berdasarkan Usia
18-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun

16%
26%

58%

Gambar 3. Komposisi karyawan Lion Air berdasarkan Usia

Berdasarkan komposisi usia, SDM (Sumber Daya Manusia) di Lion Air SAMS
Sepinggan Balikpapan adalah sebanyak 26% usia 18-25 tahun, 58% usia 26-35 tahun,
dan 16% usia 36-45 tahun.

B. Penerapan Pengelolaaan Sumber Daya Manusia (Human Capital Management)


Pada Lion Air Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
1. Rekrutmen
Proses rekrutmen Lion Air diterapkan melalui sistem desentralisasi, dimana masing-
masing Perusahaan Lion Air memiliki keleluasaan untuk memenuhi kebutuhan
karyawan baik secara internal dari kalangan karyawan Lion Air maupun secara
eksternal. Rekrutmen diadakan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan yang perlu diisi
oleh pegawai baru yang akan disertakan dalam program penyiapan dan Pembangunan
khusus, seperti training. Selain itu Lion Air juga menerapkan Lion Virtue sebagai Job
Fair online Lion Air, menjadi pintu gerbang recruiterts dan kandidat bertemu
layaknya job fair nyata pada umumnya. Lewat virtual job fair ini, Lion Air
memberikan kesempatan berkarir dengan cara yang lebih mudah dengan
memanfaatkan teknologi internet.

2. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi


3. Pengembangan Karir
Lion Air menaruh perhatian khusus pada proses pengembangan produktivitas
karyawan sebagai bekal untuk menunjang pengembangan karir. Dengan
melaksanakan program persiapan manajemen berupa training di tingkat pusat untuk
seluruh jajaran Perusahaan Lion Air, serta memantau proses yang berjalan untuk
memastikan kemajuan yang akurat dan efektif.

4. Manajemen Kinerja
Lion air mendorong peningkatan kinerja yang berkesinambungan dari karyawan,
karena karyawan yang berkinerja dengan baik merupakan modal utama bagi
Perusahaan untuk bertumbuh sehat.

5. Program Keterlekatan Karyawan


Lion air mendorong karyawan untuk dapat bekerja sepenuh hati, dengan menciptakan
kondisi lingkungan kerja yang dapat memotivasi serta mengeluarkan kompetensi
tertingginya untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja, baik dalam lingkungan
personal, tim maupun Perusahaan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan
pengadaan tenaga kerja, pengembangan karyawan, pemberian kompensasi,
pemeliharaan karyawan, dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan
ketentuan dan perundangan yang berlaku untuk mencapai sasaran dan tujuan
individu karyawan, perusahaan dan masyarakat. Manajemen Sumber Daya
Manusia juga sangat penting bagi Perusahaan dalam mengelola, mengatur,
mengurus, dan menggunakan SDM sehingga dapat berfungsi secara produktif,
efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan Perusahaan.
2. Hingga tahun ini, jumlah SDM yang dimiliki Lion Air di Bandara SAMS
Sepinggan Balikpapan berjumlah 65 orang. Dengan komposisi perempuan
sebanyak 20 orang (31%) dan laki-laki sebanyak 45 orang (69%).
Berdasarkan Pendidikan, komposisi karyawan Lion Air di Bandara SAMS
Sepinggan memiliki beberapa jenjang Pendidikan yang berbeda-beda, mulai
dari SMA/SMK sampai S1. Dengan karyawan dengan Pendidikan SMA/SMK
atau sederajat menempati porsi paling tinggi dari total karyawan yakni 45
orang (70%), serta yang paling sedikit adalah lulusan D3 dan S1 sebanyak 20
orang (30%). Dilihat dari komposisi usia, SDM Lion Air di Bandara SAMS
Sepinggan adalah sebanyak 26% usia 18-25 tahun, 58% usia 26-35 tahun, dan
16% usia 36-45 tahun.
3. Lion Air untuk memaksimalkan aset Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
Upaya mendapatkan karyawan dengan talenta terbaik, pengembangan
kompetensi, menciptakan keterikatan dengan karyawan (engagement), dan
membina hubungan industrial yang erat, yang keseluruhannya dirangkul
dengan budaya Perusahaan yang kuat.
B. Saran
Berdasarkan dari karya ilmiah ini, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut.
1. Diharapkan Lion Air dapat mengelola SDM secara berkelanjutan dalam
rangkat membangun insan Lion Air yang kompoten dan kompetitif.
2. Diharapkan Lion Air

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai