Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus
mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.Manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karna manusia menjadi
perencana,pelaku,dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud
tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya.
Alat- alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran
aktif karyawan tidak diikutsertakan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu menurut ( Syamsul Bahri, 2020).
Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, akan berusaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan
berbagai aktvitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada
keunggulan teknologi. Dana operasi yang tersedia, sarana dan prasarana yang dimiliki,
melainkan juga tergantung pada aspek Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia yang
dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan
usahanya pada perusahaan Menurut (Syamsul Bahri, 2020).
Dalam hal ini Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Setiap perusahaan berupaya untuk mendapatkan karyawan yang pernah terlibat dalam
kegiatan organisasi atau perusahaan, sehingga dapat memberikan kontribusi pada pencapaian
target yang telah ditetapkan perusahaan. Target yang dicapai karyawan merupakan prestasi
kerja yang dapat diukur secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai persatuan periode
waktu dalam melaksanakan tugas kerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberkan. Setiap
organisasi atau perusahaan dalam melaksanakan program selalu diarahkan untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya adalah
meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Menurut Ratnasari, (2017) Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Karyawan dapat dikatakan memiliki
prestasi kerja yang baik apabila dapat memberikan hasil terbaik untuk pekerjaannya artinya
karyawan tersebut dapat mencapai atau melebihi standar atau kriteria tertentu yang ditetapkan
perusahaan. Prestasi kerja juga merupakan faktor penting untuk mendukung keberhasilan
suatu pekerjaan seseorang baik dalam kapasitas pribadi maupun sebagai seorang anggota
suatu organisasi. Banyak akibat yang tidak menguntungkan bagi organisasi disebabkan oleh
prestasi kerja yang rendah.
Setiap orang dalam suatu organisasi perlu memiliki sikap yang berprestasi, yang
diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja. Adanya prestasi kerja ini akan meningkatkan kinerja
bagi organisasi secara keseluruhan.
Banyak faktor yang menyebabkan sumber daya manusia memiliki prestasi yang unggul,
sehingga mampu mendorong keberhasilan organisasi, salah satunya adalah kompetensi.
Pengembangan kompetensi karyawan melalui pendidikan dan pelatihan sangatlah penting
guna mendukung kinerja perusahaan. Implementasi program pengembangan karyawan yang
dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis sehingga mendukung pencapaian target kerja .
Kompetensi merupakan salah satu faktor penentu dalam peningkatan kinerja, maka
perusahaan harus memperhatikan masalah kompetensi karyawan dalam organisasi/
perusahaan. Kompetensi merupakan karakter dasar yang dimiliki seseorang atau karyawan
yang dapat membedakannya dengan orang lain. Dimana kompetensi yang dimiliki antara satu
orang dengan lainnya tidaklah sama. Kompetensi menunjukkan keterampilan atau
pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu
yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut. Ada tiga kompetensi yang harus dimiliki
seorang praktisi sumber daya manusia yaitu pertama pengetahuan tentang bisnis dan
organisasi, lalu kedua pengetahuan tentang pengaruh dan perubahan menajemen serta
pengetahuan dan keahlian sumber daya manusia yang spesifik.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Dalam UU Nomor 39 Tahun
2021 menjelaskan bahwa untuk pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk melaksanakan tugas analisis di bidang pengembangan kompetensi aparatur sipil
negara, serta untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu ditetapkan jabatan fungsional
analis pengembangan kompetensi aparatur sipil negara
Salah satu upaya dalam meningkatkan kompetensi karyawan dalam suatu organisasi
yakni dengan melaksanakan program pelatihan. Pelatihan ini dinilai cukup baik karena dapat
meningkatkan kompetensi karyawan, sehingga dapat membantu perusahaan untuk mencapai
tujuan serta mampu mendukung daya saing perusahaan secara berkesinambungan
Pelatihan bagi karyawan penting sekali dilakukan secara berkesinambungan sehingga
perusahaan dapat memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu melaksanakan
pekerjaan dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Mondy dalam
Sri Larasati (2018:111), menyatakan bahwa “pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja
jangka pendek dalam pekerjaan (jabatan) tertentu yang diduduki saat ini dengan cara
meningkatkan kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) para karyawan”.
Dalam sebuah organisasi, lembaga, perusahaan, atau instansi pemerintahan sering men-
gadakan pelatihan dan pengembangan bagi para pegawainya. Hal ini menandakan bahwa
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja agar dapat lebih menguasai
pekerjaan yang dijabat atau akan dijabar kedepannya. Dalam perusahaan, misalnya, pelatihan
dan pengembangan sering dilakukan oleh para rekrumen atau tenaga kerja baru maupun yang
sudah lama sebagai uapaya meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Pelatihan yang diberikan kepada karyawan ditujukan agar karyawan mampu
meningkatkan prestasinya. Untuk menetapkan prestasi maka sangat dibutuhkan adanya
pemberian pelatihan kepada karyawan. Pelatihan diberikan agar karyawan mampu
melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, pelatihan juga disesuaikan dengan
keahlian masing-masing karyawan yang ada. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan
bertujuan agar karyawan tersebut tidak jenuh atau monoton dalam melakukan pekerjaan yang
ada (Prayogi & Nursidin, 2018). Selain pelatihan, terdapat banyak faktor dapat membuat
kinerja karyawan menjadi lebih unggul, sehingga mampu mendorong keberhasilan organisasi
salah satunya adalah motivasi.
motivasi juga sangat penting dalam merangsang karyawan agar lebih berprestasi lagi serta
mampu meningkatkan kinerja karyawan (Julianry, 2017). Motivasi kerja juga dianggap
sebagai sesuatu yang sangat menentukan, baik atau buruknya kinerja karyawan, serta hanya
dengan motivasi kerja tinggi yang mampu meningkatkan prestasi kerja (Satria, 2013).
Berkaitan dengan hal diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat satu judul yaitu:
“ PENGARUH PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN TERHADAP
PRESTASI KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengembangan kompetensi berpengaruh terhadap prestasi kerja ASN badan
pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai?
2. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap prestasi kerja ASN badan pengelolaan
keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai?
3. Apakah pengembangan kompetensi berpengaruh terhadap motivasi pada ASN badan
pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai?
4. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap motivasi pada ASN badan pengelolaan
keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai?
5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja ASN badan pengelolaan
keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai?
6. Apakah pengembangan kompetensi berpengaruh terhadap prestasi kerja dengan
motivasi sebagai variabel intervening pada ASN badan pengelolaan keuangan dan
asset daerah kab. Serdang bedagai?
7. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap prestasi kerja dengan motivasi sebagai
variabel intervening pada ASN badan pengelolaan keuangan dan asset daerah kab.
Serdang bedagai?

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di dapatkan,maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengembangan kompetensi
berpengaruh terhadap prestasi kerja ASN badan pengelolaan keuangan dan asset
daerah kab. Serdang bedagai.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelatihan berpengaruh terhadap
prestasi kerja ASN badan pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang
bedagai.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengembangan kompetensi
berpengaruh terhadap motivasi pada ASN badan pengelolaan keuangan dan asset
daerah kab. Serdang bedagai.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelatihan berpengaruh terhadap
motivasi pada ASN badan pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang
bedagai.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana motivasi berpengaruh terhadap
prestasi kerja pada ASN badan pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang
bedagai.
6. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengembangan kompetensi
berpengaruh terhadap prestasi kerja dengan motivasi sebagai variabel intervening
pada ASN badan pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai.
7. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelatihan berpengaruh terhadap
prestasi kerja dengan motivasi sebagai variabel intervening pada ASN badan
pengelolaan keuangan dan asset daerah kab. Serdang bedagai.

D. Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan.
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman, memperluas wawasan, serta ilmu pengetahuan
dalam menenrapkan teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan peneliti ini dapat menjadi informasi dan bahan masukan yang
bermanfaat bagi perusahaan khususnya yang berhubungan dengan pengaruh
tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan terhadap prestasi kerja
pegawai.
3. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin
melaksanakan penelitian dibidang yang sama yang akan datang.
4. Bagi Kampus

Anda mungkin juga menyukai