Anda di halaman 1dari 21

Inspirasi materi

• Ini inspirasi materi 2- bisa diadopsi dan diadaptasikan dengan konsep


masing2 daerah
• Terutama yang mengadakan RATU tanggal 24-25
• Jika sudah ada materi dari ratu pusat maka bisa mengambil inspirasi
dari materi ratu pusat
• Jika terlalu banyak slide bisa disederhanakan
• Bentuk PPT standar silahkan di desain sendiri
• Beberapa slide tdk ada dalil arabnya –silahkan dilengkapi sendiri
ISLAM PERISAI HAKIKI
MELINDUNGI & MENYEJAHTERAKAN GENERASI
HAKIKAT PENCIPTAAN BUMI UNTUK
MASLAHAT MANUSIA BUKAN
KOMODITI
• “Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap” (Q.S.2:22)
• “Dan bumi sesudah itu dihamparkannya. Dia memancarkan darinya mata air dan
tetumbuhan. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh untuk
kesenangan kalian dan ternak kalian” (Q.S.79:30-33).
• Dalam Q.S.6:141-142, Allah berfirman yang artinya:
• “Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya),
makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, maka
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
MENCARI SOLUSI SYAR’I PROBLEM PERAMPASAN LAHAN &KONFLIK AGRARIA

KAPITALISME VS ISLAM
RA’IN (PENGURUS - PEMELIHARA)
PARADIGMA TUJJAR (PEBISNIS)→MEMBELA PERUSAHAAN & JUNNAH (PELINDUNG)→MEMBELA KEPENTINGAN
TENTANG KEPEMIMPINAN (KORPORASI) RAKYAT

KEPEMILIKAN ADA 3: INDIVIDU, UMUM,DAN


NEGARA→
KEBEBASAN KEPEMILIKAN→ MELALUI UU  TANAH RAKYAT WAJIB DILINDUNGI DAN TIDAK
PARADIGMA KEPEMILIKAN &ATURAN MENGIZINKAN PERAMPASAN TANAH BOLEH DIRAMPAS
 TANAH DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERMASUK
MILIK UMUM HARAM DISERAHKAN PADA INDIVIDU
HUKUM TANAH DAN TANAH ADALAH FAKTOR PRODUKSI YANG BEBAS SEPERANGKAT HUKUM PERTANAHAN DAN
PENGELOLAAN TANAH DIMILIKI DAN DIKELOLA DENGAN CARA PENGELOLAAN TANAH →MENJAMIN KEADILAN DAN
APAPUN→MERUSAK LINGKUNGAN PEMENUHAN HAJAT HIDUP RAKYAT
INVESTASI ADALAH KUNCI PERTUMBUHAN BUKAN UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI &
INVESTASI EKONOMI→DIBERI KEMUDAHAN MESKIPUN TERIKAT DENGAN BERBAGAI ATURAN SESUAI SYARIAH
MERUGIKAN RAKYAT
POLITIK ISLAM PERISAI HAKIKI

KHILAFAH
 KEPEMIMPINAN RA’IN DAN JUNNAH
 KEKUASAN ISLAM UNTUK MELAKSANAKAN HUKUM ISLAM
 POLITIK EKONOMI (JAMINAN PANGAN ,SANDANG, TEMPAT TINGGAL DAN RUANG
HIDUP YANG AMAN )

 PARADIGMA KEPEMILIKAN
 HUKUM PERTANAHAN/LAHAN

POLITIK TATA RUANG KONSERVASI ,


POLITIK INFRATRUKTUR DAN (PERTANIAN,PERKEBUNAN, MITIGASI
PERUMAHAN LAYANAN PUBLIK PERTAMBANGAN) BENCANA DAN
IKLIM

RUANG HIDUP YANG AMAN DAN NYAMAN BAGI PEREMPUAN DAN GENERASI
Regulasi Syariah Khilafah Memberikan Perlindungan
Ruang Hidup Dan Kesejahteraan Bagi Perempuan
Dan Generasi.

1. Regulasi Lahan Yang Melindungi dan Menyejahterakan Perempuan


dan Generasi
2. Regulasi Tata Ruang Negara Khilafah Yang Melindungi Dan
Menyejahterakan Perempuan Dan Generasi
3. Regulasi Syariah Kaffah Dalam Mitigasi Bencana ALAM
I. REGULASI LAHAN
Paradigma Pembangunan Ekonomi Tentang Lahan
(Dalam Regulasi Syariah-Khilafah)

Filosofi kepemilikan tanah dalam Islam adalah


dua poin sbb ; ‫ۡح‬‫ُي‬ ‌ۚ
‫ِض‬ ‫ۡر‬‫َاۡل‬ ‫ا‬ ‫َو‬ ‫ِت‬ ‫ٰو‬ ‫ٰم‬ ‫َّس‬‫ال‬ ‫ُك‬ ‫َلٗه ُم ۡل‬
‫ٖى‬
 1. pemilik hakiki dari tanah adalah Allah ‫َو ُيِم ۡي ُتۚ‌ َو ُهَو َع ٰل ى ُك ِّل َش ۡى ٍء َقِد ۡي ٌر‬
SWT.
 2. Allah sebagai pemilik hakiki telah Allah SWT juga berfirman
memberikan kuasa manusia mengelola (artinya),”Kepunyaan-Nyalah
tanah menurut hukum-hukum Allah. kerajaan langit dan bumi, Dia
Implikasinya: pengelolaan tanah wajib menghidupkan dan
menggunakan hukum Allah, hukum Sang mematikan, dan Dia Maha
Pemilik Hakiki tanah. Kuasa atas segala sesuatu.” (QS
Al-Hadid [57]

Kitab Al Amwal
Imam Abu Ubaid
(w. 224 H)
‫ا‬ ‫آ‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬‫َّل‬‫ا‬ ‫ِه‬‫َّل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ِل‬ ‫ا‬ ‫ِم‬
Kepemilikan Dalam Islam ‫َت ُك ْم‬ ‫َوآُتوُه ْم ْن َم‬
Dan berikanlah kepada mereka, harta Allah yang telah
Dia berikan kepada kalian (QS. An-Nur : 33)

Kepemilikan Individu Kepemilikan Umum Kepemilikan Negara

Sebab-sebab kepemilikan : 1. Barang tambang yang tidak terbatas 1. Jizyah


2. Kharaj
3. Ghanimah
I. Bekerja 2. Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk 4. Fa’i
dimiliki oleh individu 5. Seperlima dari rikaz
II. Waris 6. ‘Usyur
7. Harta orang meninggal yang tidak memiliki
III. Kebutuhan akan harta untuk menyambung 3. Harta benda yang merupakan kebutuhan umum ahli waris
hidup 8. Harta orang murtad
9. Berbagai macam tanah, bangunan,
perkantoran, sekolah, rumah sakit milik negara
IV. Pemberian harta negara kepada rakyat
dsb.

V. Harta yang diperoleh tanpa kompensasi tenaga dan


harta

1. menghidupkan tanah mati Pemilikan individu adalah hukum syara' yang berlaku bagi
2. menggali kandungan bumi
3. berburu
zat atau manfaat tertentu, yang memungkinkan bagi yang
4. samsarah (makelar) memperolehnya untuk memanfaatkannya secara langsung
5. mudharabah atau mengambil kompensasi (‘iwadh) dari barang tersebut.
6. musaqat
7. ijarah
dalam Al-Kabīr).
dimiliki (didahului) oleh seorang muslim, maka tanah itu (menjadi) miliknya” (HR. Thabrani
“Barangsiapa terlebih dahulu (mengelola atau mengerjakan tanah yang mati) yang belum
‫» َم ْن َسَبَق ِإَلى َم ا َلْم َيْس ِبْق ِإَلْيِه ُم ْس ِلٌم َفُهَو َلُه‬

‫» َم ْن َسَبَق ِإَلى َم ا َلْم َيْس ِبْق ِإَلْيِه ُم ْس ِلٌم َفُهَو َلُه‬


“Barangsiapa terlebih dahulu (mengelola atau mengerjakan tanah yang mati) yang belum dimiliki
(didahului) oleh seorang muslim, maka tanah itu (menjadi) miliknya” (HR. Thabrani dalam Al-Kabīr).
Perampasan Tanah = HARAM
Perampasan Milik Umum = HARAM
Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdulah bin Said, dari
Abdullah bin Khirasy bin Khawsyab asy-Syaibani, dari
al-‘Awam bin Khawsyab, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas
ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
‫َاْلُم ْس ِلُم وَن ُش َر َك اُء ِفي َثَالٍث ِفي اْلَم اِء َو اْلَك ِإل َو الَّناِر َو َثمَنُه َحَر اٌم‬
“Kaum muslim berserikat dalam tiga hal: air, padang
rumput, dan api; dan harganya adalah haram.”
Sumber Daya Alam Milik
Umum : Wajib Dikelola Negara
KHILAFAH

• Paradigma pengelolaan sumber daya


alam milik umum berbasis negara
atau state-based management
• Negara sebagai wakil rakyat wajib
mengelola sebagai sumber utama
APBN
• Haram menyerahkan penguasaan dan
pengelolaan sumber daya alam milik
umum kepada swasta baik lokal
maupun asing.
PEMBANGUNAN TANPA INVESTASI DAN UTANG LUAR NEGRI
UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
SISTEM
KEUANGAN
NEGARA
ISLAM:
BAITUL
MAL
Infrastuktur di
Masa Khilafah
• Pembangunan infrastuktur juga sangat
megah dan modern tanpa berhutang
sepeser pun dengan negara luar.
• Pada masa Khalifah Umar bin Khattab,
beliau membangun kanal dari Fustat ke
Laut Merah untuk memudahkan akses
perdagangan.
• Selain itu juga membangun kota dagang
Basrah (jalur dagang ke Romawi), kota
Kuffah (jalur dagang ke Persia), dan
memerintahkan Gubernur Mesir
membelanjakan sepertiga pengeluaran
untuk infrastruktur dll.
• Itupun neraca keuangan negara tidak
pernah defisit
Baghdad maupun Cordoba adalah kota-kota yang tertata
rapi, dengan saluran sanitasi pembuang najis di bawah
II.REGULASI tanah serta jalan-jalan luas yang bersih dan diberi
penerangan pada malam hari.
TATA RUANG Ini kontras dengan kota-kota di Eropa pada masa itu, yang
kumuh, kotor dan di malam hari gelap gulita, sehingga
rawan kejahatan.
Regulasi Tata Setiap bagian kota yang direncanakan untuk jumlah
Ruang Negara penduduk tertentu dibangunkan masjid, sekolah,
Khilafah Yang perpustakaan, taman, industri gandum, area komersial,
tempat singgah bagi musafir, hingga pemandian umum
Melindungi Dan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Bahkan
Menyejahterakan pemakaman umum dan tempat pengolahan sampah juga
Perempuan Dan tidak ketinggalan.
Sebagian besar warga tak perlu menempuh perjalanan
Generasi jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta
untuk menuntut ilmu atau bekerja, karena semua dalam
jangkauan perjalanan kaki yang wajar, dan semua memiliki
kualitas yang standar. Negara dengan tegas mengatur
kepemilikan tanah berdasarkan syariat Islam.
III. Regulasi Syariah Kaffah Dalam Mitigasi Bencana
Kelestarian lingkungan adalah poin penting dalam
pembangunan. Islam sangat memperhatikan lingkungan

Allah Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu membuat


kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya…” (QS Al-A’raf: 56).

1. Khilafah Islamiyah menghentikan & menolak


berbagai kebijakan sekuler kapitalis global yang
berdampak pada kerusakan lingkungan
2. Pembangunan berbasis MITIGASI bencana
3. Memastikan lahan hijau untuk keseimbangan Alam
Kota-kota di dalam Peradaban Islam memberikan ruang
hidup yang nyaman bagi perempuan dan generasi, juga
karena adanya perlindungan antisipatif dari bencana.
Khilafah—sebagai menjadi negara representatif penerapan
syariat Islam—memiliki strategi dalam penanganan
III. Regulasi bencana, salah satunya gempa bumi.
Syariah Kaffah Saat era kekhalifahan di Turki misalnya, untuk
Dalam Mitigasi mengantisipasi gempa, yang dilakukan adalah membangun
Bencana gedung-gedung tahan gempa.
Sinan, seorang arsitek yang dibayar Sultan Ahmet untuk
membangun masjidnya yang berseberangan dengan Aya
Sofia, membangun masjid itu dengan konstruksi beton
bertulang yang sangat kokoh dan pola-pola lengkung
berjenjang yang dapat membagi dan menyalurkan beban
secara merata.
Demikianlah berbagai regulasi Islam yang sempurna terbukti telah
memberikan ruang hidup yang nyaman, aman bagi perempuan dan
generasi. Berbagai catatan sejarah dalam Peradaban Khilafah Islam
yang pertama menjadi bukti nyata betapa masyarakat hidup
sejahtera ratusan abad, baik muslim dan non muslim tanpa ada
kesenjangan ekonomi. Kehidupan aman, nyaman, sejahtera,
terlindungi bisa dinikmati perempuan dan generasi secara merata,
bukan hanya oleh segelintir kelompok kaya tertentu. Syariah
Khilafah bukan hanya kewajiban, namun menjadi kebutuhan
mendesak bagi umat manusia hari ini.

Anda mungkin juga menyukai