Anda di halaman 1dari 16

KONSEP KEPEMILIKAN

DALAM ISLAM

M. RIFKI PRIATNA (2205028009)


EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN WALISOGO SEMARANG
LATAR BELAKANG
• ‫ض ۗ َوهَّللا ُ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬
ِ ْ
‫ر‬ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ا‬‫م‬َ َّ
‫س‬ ‫ال‬ ُ
‫ك‬ ْ
‫ل‬ ‫م‬
ُ ِ ‫هَّلِل‬‫ َو‬ ﴿ ١٨٩﴾
• Seluruh alam semesta jagat raya beserta isinya termasuk manusia itu sendiri
sejatinya adalah milik Allah yang memiliki kemahakuasaan sepenuhnya dan
sempurna atas makhluk-makhluk-Nya.

•‫ض‬
ِ ْ
‫ر‬ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ ‫ف‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫ق‬
َ َ ‫ل‬‫خ‬َ ‫ي‬‫ذ‬ِ َّ ‫هُ َو ال‬
• Manusia diberi hak untuk memanfaatkan semuanya, karena manusia telah
diangkat sebagai khalifah atau pengemban amanat Allah Swt. Manusia diberi
kekuasaan untuk melaksanakan tugas kekhalifahan ini dan untuk mengambil
keuntungan dan manfaat sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuannya dari
semua ciptaan Allah Swt.
maka bagaimana islam memandang
konsep kepemilikan yang dapat dikuasai
oleh manusia yang statusnya sebagai
khalifah fil ard, dan tidak melanggar
ketentuan hukum syara’
PENGERTIAN SEBAB-SEBAB
KEPEMILIKAN

KONSEP
KEPEMILIKAN
DALAM ISLAM

Pengelompokan
Pandangan Islam
Kepemilikan dalam
Terhadap Kepemilikan
Islam
kepenguasaan seseorang terhadap sesuatu
berupa barang atau harta baik secara riil
maupun secara hukum, yang memungkinkan
pemilik melakukan tindakan hukum, seperti jual
beli, hibah, wakaf, dan sebagainya, sehingga
dengan kekuasaan ini orang lain baik secara
individual maupun kelembagaan terhalang
untuk memanfaatkan atau mempergunakan
barang tersebut.

PENGERTIAN
Dalam Bahasa Arab= Al-Milkiyyah, artinya
memeihara dan menguasai sesuatu secara bebas, maksudnya kepenguasaan
seseorang terhadap sesuatu harta (barang atau jasa) yang membolehkannya
untuk mengambil manfaat dengan segala cara yang dibolehkan oleh suara’,
sehingga orang lain tidak diperkenankan mengambil manfaat dengan barang
tersebut kecuali dengan izinnya, dan sesuai dengan bentuk-bentuk muamalah
yang diperbolehkan.

Larangan Syar’i (Al-Man’i):


* Halangan yang disebabkan karena pemilik dipandang tidak cakap secara
hukum, seperti anak kecil, atau karena sâfih (cacat mental)
* Halangan yang dimaksudkan untuk melindungi hak orang lain, seperti yang
berlaku pada harta bersama dan halangan yang dimaksudkan untuk melindungi
kepentingan orang lain atau kepentingan masyarakat umum

PENGERTIAN
Sebab-Sebab Kepemilikan

1. IHRAZUL MUBAHAT (MEMILIKI


BENDA YANG BOLEH DIMILIKI),
2. AL-AQD (AKAD),
3. KHALAFIYAH (PENGGANTIAN)
DAN
4. TAWALLUD MINAL MAMLUK
Ihrazul mubahat
(memiliki benda yang
boleh dimiliki),
CONTOHNYA:

- MENGHIDUPKAN TANAH MATI (IHYA’ ALMAWAAT)


- MENGGALI KANDUNGAN BUMI ATAU MENAMBANG
- BERBURU
Al-aqd (akad),
CONTOHNYA:

 AL-BAI’ (JUAL BELI)


 MUDHOROBAH (BAGI HASIL)
 MUSAQAT (PAROAN KEBUN)
 IJARAH (KONTRAK KERJA)
 DAN AKAD-AKAD LAINNYA
Khalafiyah (penggantian)
a. KHALAFIYAH SYAKHSH ‘AN SYAKHSH, ITULAH YANG DIKATAKAN IRTS DALAM
ISTILAH KITA PEWARISAN (AL-IRTS) YANG TERMASUK DALAM KATEGORI
SEBAB-SEBAB PEMILIKAN HARTA ADALAH PEWARISAN, YAITU
PEMINDAHAN HAK KEPEMILIKAN DARI ORANG YANG MENINGGAL DUNIA
KEPADA AHLI WARISNYA, SEHINGGA AHLI WARISNYA MENJADI SAH UNTUK
MEMILIKI HARTA WARISAN TERSEBUT.

b. KHALAFIYAH SYAI’ ‘AN SYAI’, ITULAH YANG DIKATAKAN TADLMIN, ATAU


TA’WIDL (MENJAMIN KERUGIAN).
Tawallud minal mamluk
(BERKEMBANG BIAK ATAU TIMBULNYA KEPEMILIKAN DARI BENDA YANG DIMILIKI)

Dalam hal ini berlaku kaidah:


‫ما يتولد او ينشئ من المملوك مملوك‬
Artinya: setiap peranakan atau segala sesuatu yang tumbuh
dari harta milik adalah milik pemiliknya.

Prinsip tawallud ini hanya berlaku pada harta benda yang bersifat produktif
(dapat menghasilkan sesuatu yang lain atau baru) seperti binatang yang dapat
bertelur, beranak, menghasilkan air susu, kebun yang menghasilkan bunga dan
lain-lain.
Sebab-sebab lain yang menjadi
berpindahnya kepemilikan

a. PEMBERIAN HARTA NEGARA KEPADA RAKYAT

b. HARTA YANG DIPEROLEH TANPA KOMPENSASI


HARTA ATAU TENAGA
Pengelompokan Kepemilikan dalam Islam

MENURUT PANDANGAN ISLAM, (ALMILKIYYAH) DIBEDAKAN


MENJADI TIGA KELOMPOK, YAITU:

(1) KEPEMILIKAN INDIVIDU (PRIVATE PROPERTY);

(2) KEPEMILIKAN UMUM (COLLECTIVE PROPERTY); DAN

(3) KEPEMILIKAN NEGARA (STATE PROPERTY).


Pandangan Islam Terhadap Kepemilikan

ISLAM MEMILIKI SUATU PANDANGAN YANG KHAS MENGENAI


MASALAH KEPEMILIKAN (PROPERTY), YANG BERBEDA DENGAN
PANDANGAN KAPITALISME DAN SOSIALISME

HARTA BENDA -MENURUT ISLAM- BUKANLAH MILIK PRIBADI


(KAPITALISME) DAN BUKAN PULA MILIK BERSAMA (SOSIALISME)
MELAINKAN MILIK ALLAH, SEBAB IA DIELABORASI DARI AL-
QURAN DAN SUNNAH.
Next….
KONSEP KEPEMILIKAN DALAM AJARAN ISLAM BERANGKAT DARI
PANDANGAN BAHWA MANUSIA MEMILIKI KECENDRUNGAN DASAR
(FITHRAH) UNTUK MEMILIKI SESUATU HARTA SECARA INDIVIDUAL,
TETAPI JUGA MEMBUTUHKAN PIHAK LAIN DALAM KEHIDUPAN
SOSIALNYA. HARTA ATAU KEKAYAAN YANG TELAH DIANUGERAHKAN-
NYA DI ALAM SEMESTA INI, MERUPAKAN PEMBERIAN DARI ALLAH
KEPADA MANUSIA UNTUK DAPAT DIMANFAATKAN DENGAN SEBAIK-
BAIKNYA GUNA KESEJAHTERAAN SELURUH UMAT MANUSIA SECARA
EKONOMI, SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH SWT.

Anda mungkin juga menyukai