Anda di halaman 1dari 20

STATUS HARTA DALAM

ISLAM
Dialah yang menjadikan bumi itu
mudah bagi kamu, Maka
berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari
rezki-Nya. dan hanya kepada-
Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan. QS.Al-Mulk;15
Dalam bahasa Arab (Islam) harta
disebut sebagai Maal. Maal berarti
“Segala sesuatu yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok berupa
kekayaan, atau barang perdagangan,
rumah, uang, hewan dan lain
sebagainya yang cenderung ingin
dimiliki, dikuasai dan dimanfaatkan
oleh manusia
“Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,
harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak,
dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia dan disisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga)”. (QS. Ali
Imran : 14)
Cara medapatkan harta dlm islam
1. Dengan usaha yg halal “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah : 168)

2. Dengan usaha sendiri/tdk berpangku tangan/“Dari Miqdan r.a. dari


Nabi Muhammad Saw, bersabda: Tidaklah makan seseorang lebih baik
dari hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud a.s., makan dari
hasil usahanya sendiri.” (H.R. Bukhari)

3. Tdk dengan jalan riba (al-baqarah 275)


“Seandainya anak Adam mempunyai
dua lembah berisi harta, pasti masih
ia cari juga lembah yang ketiga.
Padahal yang memenuhi perut Adam
tidaklah lain dari tanah berlaka.
Tetapi Allah menerima taubat kepada
barang siapa yang bertaubat”. (HR.
Muslim).
Pemilik mutlak terhadap segala
sesuatu yang ada di muka bumi ini,
termasuk harta benda, adalah Allah
SWT. Kepemilikan oleh manusia
hanya bersifat relatif, sebatas untuk
melaksanakan amanah mengelola
dan memanfaatkan sesuai dengan
ketentuan-Nya.
Status harta yang dimiliki manusia adalah sebagai
berikut:

1. Harta sebagai amanah (titipan) dari Allah SWT.


Manusia hanyalah pemegang amanah karena
memang tidak mampu mengadakan benda dari
tiada. Dalam bahasa Einstein, manusia tidak
mampu menciptakan energi ; yang mampu manusia
lakukan adalah mengubah dari satu bentuk energi
ke bentuk energi lain. Pencipta awal segala
energi adalah Allah SWT.
2. Harta sebagi perhiasan hidup yang
memungkinkan manusia bisa menikmatinya
dengan baik dan tidak berlebih-lebihan.
Manusia memiliki kecenderungan yang kuat
untuk memiliki, menguasai, dan menikmati
harta. Firman- Nya, (Ali Imran : 14).

3. Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini


terutama menyangkut soal cara mendapatkan
dan memanfaatkannya, apakah sesuai dengan
ajaran Islam ataukah tidak. (Al-Anfaal : 28)
4. Harta sebagai bekal ibadah, yakni
untuk melaksanakan perintah- Nya
dan melaksanakan muamalah di antara
sesama manusia, melalui kegiatan
zakat, infak dan sedekah. (At-
Taubah : 41, 60
Jenis Kepemilikan dalam Islam

1. Kepemilikan individu (private


property);
2. Kepemilikan public (collective
property);
3. Kepemilikan Negara (state
property) .
Hukum syariah menetapkan pula cara-
cara atau sebab-sebab terjadinya
kepemilikan pada seseorang, yaitu
dengan:
1) Bekerja
2) Pewarisan
3) Pemberian Negara
Ada tiga jenis kepemilikan publik:
1. Sarana umum yang diperlukan oleh seluruh warga
Negara untuk keperluan sehari-hari .
2. Kekayaan yang aslinya terlarang bagi individu
untuk memilikinya seperti jalan umum, laut, sungai,
danau.
3. Barang tambang (sumber daya alam) yang
jumlahnya melimpah, baik berbentuk padat (seperti
emas atau besi), cair (seperti minyak bumi), gas.
Seperti dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Ibn
Majah
« ‫اْلُم ْس ِلُم وَن ُش َر َك اُء ِفى َثَالٍث ِفى اْلَك ِإل َو اْلَم اِء َو الَّناِر‬
Milik Negara adalah harta yang
merupakan hak seluruh kaum
muslim yang pengelolaannya
menjadi wewenang khalifah
semisal harta fai, kharaj, jizyah
dan sebagainya.
Larangan dlm mencari harta;
1. Melupakan kematian (qs.At-takasur;1-2)
2. Melupakan dzikrullah (qs.al-Munafiqun;9)
3. Melupakan shalat dan zakat(qs.an-nur;37)
4. Terpusat pd sekelompok orang (qs. Al-
hasyr;7)
Batasan Pengelolaan Harta dlm islam

1. Larangan mencampur-adukkan
yang halal dan batil. Hal ini sesuai
dengan Q.S. Al-Fajr (89): 19; ”Dan
kamu memakan harta pusaka dengan
cara mencampur baurkan (yang halal
dan yang bathil)”
2. Larangan mencintai harta secara
berlebihan Hal ini sesuai dengan
Q.S. Al-Fajr (89): 20; ”Dan kamu
mencintai harta benda dengan
berlebihan”.
Al- Hadits :
”Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram
darahnya, hartanya dan kehormatannya” (hadits
Muslim).
Pembelanjaan Harta Dalam Arti
Ekonomi
1. Konsumsi
Konsumsi meliputi pengertian yang cukup luas. Meliputi
penggunaan barang maupun jasa-jasa. Berbagai
petunjuk tentang konsumsi dapat dikemukakan dalam
beberapa ayat suci Al-Qur’an dan Hadits. Ayat-ayat dan
Hadits yang bersangkutan dengan konsumsi antara lain :
‫َيا َأُّيَها الَّناُس ُك ُلوا ِمَّم ا ِفي األْر ِض َح الال َطِّيًبا َو ال َتَّتِبُعوا ُخ ُطَو اِت الَّش ْيَطاِن ِإَّنُه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُم ِبيٌن‬
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu".) Al-Baqarah : 168 )
2. Tabungan dan Investasi
Untuk usaha, menyisihkan harta atau
menabung untuk memenuhi kepentingan
yang akan datang, baik secara langsung
maupun tak langsung dianjurkan Islam.
Dorongan dan anjuran untuk melaksanakan
tabungan secara lebih tegas diberikan oleh
Rasulullah SAW, yang antara lain disebutkan
dalam hadits sebagai berikut :
“Tahanlah sebagian hartamu untuk masa depanmu, hal itu
lebih baik bagimu”.(Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, Turmudzi, dan Nasai)
Fungsi Harta
1. Kesempurnaan ibadah madhah, seperti
shalat memerlukan kain untuk menutup
aurat.
2. Memelihara dan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah swt. “ kefakiran
mendekatkan kepada kekufuran.
3. Meneruskan estafet kehidupan, agar tidak
meninggalkan generasi lemah.
4. Menyelaraskan kehidupan dunia dan akherat.

Anda mungkin juga menyukai