Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan istilah PTHI menjadi PHI
memang beralasan karena dengan dihilangkannya kata tata tidak merubah makna
karena kata tata artinya juga aturan, sehingga jika dengan kata tata nampaknya
terlalu berlebihan.
Hubungan antara PIH dan PHI dimana merupakan dasar mata kuliah PHI, hubungan
ini nampak ketika dibutuhkan pemecahan dan pembahasan yang menyangkut
pengertian2 yang ada hubungannya dengan hokum yang merupakan ruang lingkup
PIH namun dibutuhkan dalam PHI.
Tata Hukum Indonesia lahir sejak berdirinya Negara Indonesia yaitu pada tanggal 17
Agustus 1945.
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan (18 Agustus 1945) PPKI mengesahkan UUD
1945. tindakan pengesahan ini mengandung makna :
a. Adanya pengukuhan atas tindakan Proklamasi Kemerdekaan dimana Indonesia
menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Penetapan Tata Hukum Indonesia sekedar mengenai bagian yang tertulis.
c. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber tertib hukum dan merupakan cita
hukum yang harus memimpin didalam pengisian, pembentukan dan pelaksanaan tertib
hukum Indonesia.
Apa yang dimuat didalam pembukaan UUD 1945 merupakan asas-asasnya saja dan
sebagai refleksinya dituangkan didalam batang tubuh dalam bentuk pasal-pasal UUD
1945. perlu diketahui UUD 1945 saat itu sangat singkat dan hanya memuat aturan-
aturan poko sedangkan pelaksanaannya atas aturan-aturan pokok tersebut dituangkan
dalam UUD. karena lebih mudah dalam cara membuat, merubah dan mencabutnya.
Mengingat Indonesia merupakan Negara bekas jajahan Belanda maka didalam UUD
1945 diatur tentang pasal 2 aturan peralihan yang isinya berbunyi segala badan Negara
dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru
menurut UUD ini.
Aturan peralihan sangat penting karena untuk menghindari timbulnya kekosongan
hukum (rechts-vacuum) selain itu aturan peralihan ini sebagai jembatan antara
ketentuan-ketentuan lama dengan ketentuan-ketentuan yang baru.
Politik Hukum Indonesia pengaturannya tidak dengan tegas dalam UUD 1945 namun
politik hukum Indonesia ini dapat diketemukan/dilihat secara rinci dalam ketetapan
MPR tentang GBHN, namun saat ini sulit untuk menemukan arah politik hukum
nasional, karena tidak adanya ketetapan MPR yang mengatur tentang GBHN.
TERIMA KASIH