Anda di halaman 1dari 7

Makalah

Hukum dasar tertulis dan tidak tertulis

Disusun oleh :

Sarah Latifah Ma’rif


1711082026
TRPL 3B

Teknologi Informasi
Politeknik Negeri Padang
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam
ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce
gronslag). Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber
norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib
hukum di Indonesia, sehingga Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah
baik moral maupun hukum di Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila merupakan
sumber hukum negara baik yang tertulis maupun yang tak tertulis atau convensi.
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara. Untuk menyelediki hukum dasar suatu negara tidak cukup hanya
menyelidiki pasal-pasal UUD nya saja, akan tetapi harus menyelidiki juga
bagaimana prakteknya dan suasana kebatinannya dari UUD itu.
Hukum dasar tertulis (UUD) merupakan kerangka dan tugas-tugas pokok dari
badan-badan pemerintah suatu negara dalam menentkan mekanisme kerja badan-
badan tersebut seperti ekslusif, yudikatif dan legislatif.

Maka kedudukan Pancasila sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan


UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, sesuai
dengan yang tercantum dalam penjelasan tentang pembukaan UUD yang termuat
dalam Berita Republik Indonesia tahun II no. 7, hal ini dapat disimpulkan bahwa
pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukum positif Indonesia.
Dengan demikian seluruh peraturan perundang – undangan di Indonesia harus
bersumber pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung dasar filsafat
Indonesia. Dapat kita bahwa pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI. Dalam
beberapa tahun ini Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar mengenai
systemketatanegaraan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas permasalahan
sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan hukum dasar tertulis dan tidak tertulis?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hukum Dasar Tertulis (UUD)


UUD itu rumusannya tertulis dan tidak berubah.Adapun pendapat
L.C.S wade dalam bukunya contution law,UUD menurut sifat dan fungsinya
adalah suatu naskah yang memafarkan kerangk dan tugas-tugas pokok dari
badan-badan pemerintshsn suatu Negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan-badan tersebut jadi UUD itu mengatur mekanisme dan dasar dari
setiap sistem pemerintahan.
UUD juga dapat dipandang sebagai lembaga/sekumpulan asas yang
menetapkan bagaimana kekuasaan tersebut bagi mereka memandang suatu
Negara dari sudut kekuasaan dan menganggapnya sebagai suatu organisasi
kekuasaan.Adapun hal tersebut di bagi menjadi tiga badan legislatif,eksekutif
dan yudikatif.
UUD menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini
bekerjasama dan menyesuaikan diri satu sama lain.UUD merekam hubungan-
hubungan kekuasaan dalam satu Negara.Dalam penjelasan UUD 1945
disebutkan bahwa UUD 1945 bersifat singkat dan supel,UUD 1945 hanya
memilik 37 pasal,adapun pasal-pasal lain hanya memuat aturan peralihan dan
aturan tambahan yang mengandung makna:

1. Telah cukup jikalau UUD hanya memuat aturan-aturan pokok,hanya


memuat grafis besar intruksi kepada pemerintahpusat dan semua
penyelenggara Negara untuk menyelenggarakan kehidupan Negara dan
kesejahteraan social.
2. Sifatnya harus supel (elastic)dimaksudkan bahwa kita harus senantiasa ingat
bahwa masyarakat ini harus terus berkembangdan dinamis seiring
perubahaan zaman .Oleh karena itu,makin supel sifatnya aturan itu makin
baik.jadi kita harus menjaga agar sistem dalam UUD itu jangan ketinggalan
zaman.Menurut dadmowahyono ,seluruh kegiatan Negara dapat
dikelompokan menjadi dua macam penyelenggara kehidupan Negara
kesejahteraan social.

Sifat-sifat UUD

1. Oleh karena sifatnya maka rumusannya merupakan suatu hokum positif


yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara Negara maupun
mengikat bagi warga Negara.
2. UUD 1945 itu bersifat supel dan singkat karena UUD 1945 memuat
aturan-aturan pokok yang setiap kali harus di kembangkan sesuai
dengan perkembangan zaman dan memuat ham.

3. UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan peraturan hukum


positif yang tertinggi,disamping itu sebagai alat kontrol terhadap norma-
norma hukum positif yang lebih rendah dalam hirarki tertib hukum
Indonesia.
4.
2.2 Hukum dasar tak tertulis

Convensi adalah hukumdasar yang tak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang
timbul dan terperihara dalam [raktek penyelenggaraan Negara meskipun
sifatnya tidak tertulis.
Sifat-sifat:

1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek


penyelenggaraan Negara.
2. Tak bertentangan dengan UUD dan berjalan sejajar
3. Diterima oleh seluruh rakyat/masyarakat
4. Bersifat sebagai pelengkap sehingga memungkinkan bawa convensi
bias menjadi aturan-aturan dasar yang tidak tercantum dalam UUD 1945

Contoh :

1. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.menurut


pasal 37 ayat(1) dan (4) UUD 1945 segala keputusan MPR diambil
berdasarkan suara terbanyak tetapi sistem ini kurang jiwa kekeluargaan
sebagai kepribadian bangsa.oleh karena itu,dalam praktek-praktek
penyelenggaraan Negara selalu di usahakan untuk mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan ternyata hamper
selalu berhasil.pungutan suara baru ditempuh jika usaha musyawarah
untuk mufakat sudah tak dapat dilaksanakan.
2. Praktek-praktek penyelenggaraan Negara yang sudah menjadi hukum
dasar tidak tertulis antara lain:

 Pidato kenegaraan presiden RI setiap 16 Agustus di dalam siding


DPR
 Pidato presiden yang di ucapkan sebagai keterangan pemerintah
tentang rencana anggaran pendapatan belanja (RAPB)Negara pada
minggu 1,pada bulan januari tiap tahunnya.
Jika convensi ingin di jadikan rumusan yang bersifat tertulis maka yang
berwenang adalah MPR dan rumusannya bukan lah merupakan suatu hukum
dasar melainkan tertuang dalam ketetapan MPR dan tidak secara otomatis
setingkat dengan UUD melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.
Konstitusi
Berasal dari bahasa inggris constitution dan berasal dari bahsa belanda
contutie.pengertian konstitusi ketatanegaraan umumnya:

1. Lebih luas dari pada UUD karena UUD hanya meliputi konstitusi
tertulis saja dan konstitusi tak tertulis tidak tercakup dalam UUD.
2. Sama dengan UUD yaitu dalam praktek ketatanegaraan Negara RI.

Adapun sistem konstitusional dalam sistem pemerintahan Negara menurut


UUD 1945 hasil amandemen 2000:

1. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar)tidak


bersifat absolut (kekuaasaan yang tak terbatas ).sistem ini memberikan
penegasan bahwa cara pengandalian pemerintah dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan hukum lain merupakan produk
konstitusional,ketetapan MPR,UU dan lain-lainnya.Bisa di bilang
sistem ini memperkuat dan menegaskan lagi sistem Negara hukum
seperti di kemukakan di atas.
2. Landasan kedua sistem Negara hukum dan sistem konstitusional di
ciptakan sistem mekanisme hubungan dan hukum antar lembaga Negara
yang sekiranya dapat menjamin terlaksananya sistem itu sendiri dan
dengan sendirinya juga dapat memperlancar pelaksanaan pencapaian
cita-cita nasional
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa


keberadaan Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum dalam tatanan
hukum nasional masih belum dapat diterapkan secara praksis. Pengaruh
reformasi ternyata membuat status Pancasila dalam tatanan hukum mengalami
ketergerusan. Maka dari itu, untuk dapat menerapkan Pancasila sebagai
sumber segala sumber hukum dalam sistem hukum nasional diupayakan dua
cara yaitu: pertama, menjadikan Pancasila sebagai suatu aliran hukum agar
tidak ada lagi Pancasila Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum dalam Sistem
Hukum Nasional Pancasila. Kedua, mendudukan Pancasila sebagai puncak
dalam hirarki peraturan perundangan-undangan agar Pancasila memiliki daya
mengikat terhadap segala peraturan perundang-undangan. Dengan demikian,
Pancasila tidak lagi sekadar normatif-semantik sebagai sumber segala sumber
hukum tetapi benar-benar dapat diterapkan dalam sistem hukum nasional.
B. Saran
Kita sebagai mahasiswa diharapkan mengetahui hakekat Pancasila sebagai paradigma
pembangungan kehidupan kampus. Hendaknya turut ikut serta dalam pembangunan
kampus agar terciptanya keadaan yang sesuai dengan semboyan kita yaitu Bhineka
Tunggal Ika. Dan pembangunan kampus itu sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum
dalam Pancasila.
REFERENSI

Bo’a FY. Pancasila sebagai Sumber Hukum dalam Sistem Hukum Nasional
Pancasila as the Source of Law in the National Legal System. J Konstitusi.
2018;15(1):27-49..
https://www.academia.edu/9702219/Pert_3_HUKUM_DASAR_TERTULIS_DAN_HU
KUM_DASAR_TIDAK_TERTULIS

Anda mungkin juga menyukai