UNIVERSITAS PAKUAN
FAKULTAS HUKUM
(TERAKREDITASI A)
Jl. Pakuan PO. BOX 452 Bogor 16143 Telp (0251) 8362701 (Hunting)
https://fhukum.unpak.ac.id email: fakultashukum@unpak.ac.id
INSTRUKSI PENGERJAAN :
Harap Cantumkan NAMA LENGKAP dan NPM.
GILIMAN CHRISTUPA NPM 010122358
Jawab soal pertanyaan dengan detail terperinci.
Soal/Pertanyaan
1. Kita mengenal beberapa bentuk masyarakat. Coba sebut dan jelaskan!
1. Masyarakat Negara yaitu masyarakat yang ada dalam suatu Negara
2. Masyarakat Bangsa yang terbentuk karena adanya ikatan kulturil atau ethnologis
3. Masyarakat Hukum yaitu masyarakat yang dapat menentukan hukumnya sendiri oleh
karena itu masyarakat mengikatkan diri pada hukum tersebut.
2. Definisi hukum sampai saat ini ada berbagai macam karena hukum itu
mempunyai bentuk dan segi yang sangat luas. Namun Hugo Sinzhemer
membagi hukum menjadi 3 golongan. Coba sebut dan jelaskan!
1. Hukum Normatif yaitu hukum yang seperti nampak dalam norma-norma hukum
2. Hukum Ideal yaitu hukum yang dicita-citakan
3. Hukum Wajar yaitu hukum yang nampak sehari-hari.
3. Semula sebutan yang diajarkan atas mata ajaran PHI ini adalah Pengantar Tata
Hukum Indonesia/PTHI dengan demikian terjadi perubahaan berupa
pengurangan satu suku kata pada kalimat tersebut yakini “Tata”. Adakah
pengaruh yang bersifat prinsip atas perubahaan nama ajaran tersebut?
Jelaskan alasan/pendapat saudara!
Tidak, karena dengan dihilangkannya kata tata tidak merubah makna karena kata tata artinya
juga aturan, sehingga jika dengan kata tata nampaknya terlalu berlebihan.
YAYASAN PAKUAN SILIWANGI
UNIVERSITAS PAKUAN
FAKULTAS HUKUM
(TERAKREDITASI A)
Jl. Pakuan PO. BOX 452 Bogor 16143 Telp (0251) 8362701 (Hunting)
https://fhukum.unpak.ac.id email: fakultashukum@unpak.ac.id
4. Coba jelaskan kedudukan, perbedaan dan hubungan antara PHI dan PIH.
Kedudukan antara PIH dengan PHI adalah termasuk mata kuliah dasar atau basic leervak yang
menunjuk kearah cabang ilmu hukum.
Sedangkan perbedaannya antara PIH dengan PHI adalah PIH memberikan pemandangan
umum secara ringkas mengenai seluruh ilmu pengetahuan hukum PIH mempelajari pengertian
dasar/pokok asas-asas dan penggolongan hukum, dengan perkataan lain PIH menyelidiki
tentang pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari hukum secara keseluruhan.
Oleh karena itu PIH bersifat teoritis karena penyelidikannya tidak hanya hukum yang berlaku di
Indonesia melainkan juga berlaku di Negara lain baik ius constitutum maupun ius constituendum
Sedangkan PHI obyek penyelidikannya khusus hokum yang berlaku di Indonesia/ius constitutum
Hubungan antara PIH dan PHI dimana merupakan dasar mata kuliah PHI, hubungan ini nampak
ketika dibutuhkan pemecahan dan pembahasan yang menyangkut pengertian2 yang ada
hubungannya dengan hokum yang merupakan ruang lingkup PIH namun dibutuhkan dalam PHI.
5. Mengapa kita perlu untuk mempelajari Tata Hukum Indonesia? Jelaskan dan
kapan lahirnya Tata Hukum Indonesia?
Tujuan mempelajari Tata Hukum Indonesia adalah :
1. Untuk mengetahui perbuatan mana yang menurut hukum dan yang melawan hukum.
2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan seseorang di dalam masyarakat
3. Dengan diketahuinya kedudukan tersebut maka diketahui pula hak, kewajiban dan
wewenang seseorang dalam masyarakat.
Tata Hukum Indonesia lahir sejak berdirinya Negara Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus
1945.
6. Apa Fungsi penting Pasal 2 Aturan Peralihan dalam UUD 1945? Jelaskan !
1. Untuk menghindari timbulnya kekosongan hukum (rechts-vacuum) .
2. Jembatan antara ketentuan-ketentuan lama dengan ketentuan-ketentuan yang baru.
YAYASAN PAKUAN SILIWANGI
UNIVERSITAS PAKUAN
FAKULTAS HUKUM
(TERAKREDITASI A)
Jl. Pakuan PO. BOX 452 Bogor 16143 Telp (0251) 8362701 (Hunting)
https://fhukum.unpak.ac.id email: fakultashukum@unpak.ac.id
8. Apakah di dalam UUD 1945 menentukan secara tegas tentang Hukum Adat?
Berikan penjelasan saudara berkaitan dengan soal di atas mengenai
kedudukan Hukum Adat pada saat ini.
Tidak !
Di dalam UUD 1945 kedudukan hukum adat tidak mendapat penegasan karena negara kita
mengutamakan hukum dasar yang tertulis, hal ini sesuai dengan kebutuhan negara
modern yang mengutamakan hukum yang tertulis. Namun demikian, hal ini tidak berarti
bahwa perhatian terhadap hukum adat dikesampingkan karena walaupun tidak secara
langsung dimuat dan ditegaskan dalam UUD 1945 namun diatur pula dalam peraturan
perundang-undangan yang lain, seperti dalam Undang-Undang Pokok Kekuasaan
Kehakiman, Undang-Undang Pokok Agraria.
Dengan demikian, menurut tata hukum Indonesia saat ini, kekuatan berlakunya hukum
adat tidak lagi sejajar dengan undang-undang, artinya berada di bawah undang-undang.
Berbeda dengan UUDS 1950 yang mana hukum adat dinyatakan secara tegas, sehingga
kedudukan dan kekuatannya diakui sejajar dengan UUDS 1950.
GILIMAN CHRISTUPA
NPM 010122358