Anda di halaman 1dari 3

Prediksi Soal UAS PIH Indonesia menganut sistem hukum Eropa Kontinental

atau Anglo Sexon


Idonesia termasuk kedalam tipe negara hukum
Ada berbagai sistem hukum, antara lain sistem Hukum
Eropa Kontinental atau Civil Law. Dilihat dari sejarah
Eropa Kontinental, Anglo Saxon, Sistem Hukum Islam
dan lain-lain sistem hukum. Apa manfaat mempelajari dan politik hukum, sumber hukum maupun sistem
sistem hukum tersebut penegakkan hukum di Indonesia banyak berkembang di
1) Sistem Hukum Eropa Kontinental → “Civil Law” negara-negara Eropa, seperti Belanda, Prancis, Italia
Sistem Hukum Eropa Kontinental adalah sistem dan Jerman. Indonesia pun pernah dijajah oleh negara
hukum yang ketentuan-ketentuan hukum nya Eropa, salah satunya adalah Belanda yang membuat
dikodifikasi. Adapun ciri-ciri atau karakteristik Indonesia menganut asas konkordasi dimana yang
Sistem Hukum Eropa Kontinental, yaitu : melandasi diberlakukannya hukum Eropa yang juga
1. Adanya pengakuan serta perlindungan HAM diberlakukan kepada golongan Eropa yang ada di Hindia
2. Pemisahan kekuasaan dalam negara Belanda (Indonesia pada masa itu). Contohnya yaitu
3. Setiap tindakan pemerintahan harus penggunaan peraturan pidana pada KUHP dan
berdasarkan undang-undang yang telah dibuat peraturan perundang-undangan perdata pada KUHPer.
4. Serta Peradilan administrasi dalam perselisihan
yang tidak berat sebelah dan personil yang ahli Mengapa hakim perlu melakukan penemuan hukum di
dalam bidangnya pengadilan? Jelaskan dengan menyebutkan dasar
hukumnya.
2) Sistem Hukum Anglo Saxon → “Common Law” Penemuan hukum/ rechtsvinding merupakan
Yang menonjol mengenai sistem hukum Anglo proses menemukan “hukum” oleh hakim terhadap
Saxon adalah seorang hakim harus mendasarkan peristiwa konkret yang dilakukan untuk memberikan
putusannya pada putusan hakim sebelumnya dari penyelesaian yuridis.
perkara yang sejenis. Apabila putusan hakim
sebelumnya dianggap tidak sesuai lagi dengan Hakim melakukan penemuan hukum karena
perkembangan zaman, hakim dapat menetapkan dilarang menolak suatu perkara yang diajukan
putusan baru berdasarkan nilai-nilai keadilan, kepadanya untuk diperiksa dan diputuskan dengan
kebenaran, dan akal sehat (Commen sens). alasan bahwa hukum tidak atau kurang jelas, melainkan
Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari Sistem wajib memeriksa dan menyelidikinya. Dasar hukum
Hukum Anglo Saxon, yaitu : hakim menolak mengadili karena alasan UU tidak
1. Supremasi hukum → Menempat hukum di lengkap dan tidak jelas adalah 22 AB dan pasal 10 ayat 2
posisi tertinggi UU No 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman.
2. Kedudukan yang sama di bawah hukum → Maka dari itu, hukum harus dapat ditemukan di
Equality before the law pengadilan guna memutus perkara yang belum diatur
3. Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang- dalam perundang-undangan dan menegakkan keadilan
undang serta keputusankeputusan pengadilan bagi masyarakat.
4. Pengakuan dan perlindungan HAM
5. Pengadilan yang bebas dan tidak memihak Sebut dan jelaskan cara-cara atau metode untuk
6. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuk melakukan penemuan hukum oleh hakim di
pengadilan dan berikan masing-masing contohnya?
Fungsi mempelajari mempelajari sistem hukum 1. Metode Gramatikal → tata bahasa
agar dapat membedakan dan mengetahui masing- Menafsirkan bunyi undang-undang hanya
masing sistem hukum yang ada di setiap negara berdasarkan kaidah tata bahasa sehari-hari.
berdasarkan karakter masyarakatnya. Contoh : Pasal 432 KUHP dimana istilah di
“percayakann” dapat di tafsirkan sebagai
“diseharhan”
Contoh : Pasal 1365 KUHPer
2. Metode Historis → sejarah terbentuknya hukum
Menyelidiki asal usul sejarah yang melatar Ada banyak mazhab atau aliran pendapat dalam ilmu
belakangi terbentuknya suatu peraturan/ hukum. hukum. Mengapa timbul banyak mazhab dalam ilmu
Contoh : Pasal 362 KUHP dimana pada masa itu hukum ? Jelaskan dan berikan contohnya.
pencurian 60 ribu pada masa itu jika di terapkan Mazhab hukum (aliran hukum) membantu
pada masa sekarang tidak lagi sesuai dimana harus dalam mengetahui pendapat para ahli hukum dari
ditafsirkan denagn ekonomi sekarang berbagai aliran hukum. Namun, harus diakui bahwa
hukum adalah sesuatu yang sangat kompleks karena
3. Metode Sistematis → menghubungkan dengan ada begitu banyak mazhab atau aliran yang berbeda-
pasal atau keseluruhan hukum beda karena setiap aliran atau mazhab menjabarkan
Melalui susunan kata-kata yang berhubungan pemikiran para ahli hukum sesuai dengan zamannya
dengan bunyi pasal lainnya baik dalam undang- masing-masing. Bahkan, menurut Apeldoorn “sampai
undang itu sendiri maupun undang-undang lainnya. saat ini para ahli hukum masih mencari rumusan hukum
Contoh : Pasal 1330 KUHPer dimana orang- itu apa”, sehingga disusunlah mazhab hukum secara
orang yang belum dewasa harus kita tinjau kembali sistematis dan tidak perlu kita pertentangan karena ini
ke pasal 330 KUHPer yaitu kurang dari 20 tahun hanyalah merupakan perbedaan sudut pandang para
sarjana hukum. Contohnya: terdapat banyaknya
4. Penafsiran Teologis/ sosiologis → tujuan perbedaan pemandangan mazhab hukum di
kemasyarakatan Indonesia, ada yang menganggap menganut mazhab
Menemukan maksud dan tujuan undang- sejarah dilihat dari perkembangan sejarahnya, ada pula
undang berdasarkan tujuan masyarakat yang yang melihat dari sudut pandang sosiologis/ gejala
disesuaikan dengan kebutuhan manusia yang selalu masyarakat.
berubah
Contoh : pasal 98 KUHP “Malam hari adalah waktu Uraikan ajaran “teori murni tentang hukum” dan
antara matahari terbenam sampai dengan matahari stufenbau theorie dari Hans Kelsen beserta
terbit” contohnya?
Teori murni tentang hukum menurut Hans
5. Metode Analogi → memberikan ibarat Kelsen merupakan teori ilmu hukum sebagai sesuatu
Penafsiran dengan memberikan kiasan/ ibarat yang murni dan tidak bercampur dengan ilmu ilmu
sehingga peristiwa yang tidak cocok dengan pengetahuan sosial. Teori ini adalah reaksi dari mazhab
peraturannya, dianggap sesuai dengan bunyi hukum yang lainnya. Menurutnya, hukum tidak
peraturannya menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi
Contoh : istilah menyambung listrik sama menentukan peraturan-peraturan tertentu, yaitu
dengan mengambil listrik meletakkan norma sebagai tindakan yang harus
dilakukan oleh orang. Contohnya: ada yang mengatakan
6. Penafsiran argumentum a contrario bahwa “barang siapa yang membeli barang, maka
Penafsiran dengan melawankan pengertian seharusnya membayar". Kata "seharusnya" tidak
antara soal yang dihadapi dengan masalah yang di memperhatikan mampu/tidaknya pembeli, karena hal
atur suatu pasal undang-undang tersebut adalah kewajibannya jika membeli suatu
Contoh : Pasal 34 KUHP tentang masa idah barang.

7. Metode penghalusan hukum Keterikatan ilmu Hukum dengan ilmu politik lainnya
Mempersempit berlakunya ketentuan undang- (politik, psikologi, sosiologi, antropologi, dll)
undang karena jika tidak, akan terjadi kerugian yang
besar
- Politik, kegiatan-kegiatan politik seperti pemilu dapat diterima dan diterapkan dalam masyarat perlu
harus tunduj juga di atur dalam undang-undang mempertimbangkan pembantu ilmu hukum itu sendiri
serta undang-undang merupakan produk dari politik

- Psikologi, psikologi berperan penting dalam


pembuktian perkara untuk menegakkan hukum dan
juga manusia adalah mahkluk sosial dimana ia
memilki kejiwaan dimana hal tersebut di dalami
atau di pelajari melalui ilmu psikologis sehingga
penerapan hukum perlu mempertimbangkan
psikologi masyarakat,

- Sosiologi, manusia merupakan mahkluk sosial


yang selalu berinteraksi satu sama lain. Sosiologi
hukum berusaha menyingkapkan pola-pola hukum
dalam tingkah laku orang-orang yang
menjalankannya.

- Antropologi Hukum, mempelajari hukum


dalam masyarakat yang masih menggunakan hukum
tradisional, yaitu melihat hukum melalalui proses-
prosesn menjadi dan menghilang

Metode pendekatan ilmu hukum


- Idealis, melihat hukum dari aspek keadilan
- Normatif analitis, melihat hukum sebagai sesuatu
yang abstrak
- Sosiologis, melihat hukum sebagai alat untuk
mengatur masyarakat
- Historis, melihat hukum dari sejarah hukum itu
sediri
- Sistematis, melihat hukum sebagai satu sistem
yang berdiri sendiri atas berbagai sub sistem →
hirearkinya
- Komparatif, mempelajari hukum di negara
satu dengan negara lain

Jelaskan mengapa dalam perkembangannya hukum


perlu cabang-cabang ilmu hukum contohnya politik,
sosiologi, antropologi, psikologi
Manusia bersifat dinamis, dimana selalu terjadi
perkembangan. Begitu pula dengan Hukum karena
hukum harus dapat mencerminkan nilai-nilai dalam
masyarakat. Karena itu, agar hukum yang dibentuk

Anda mungkin juga menyukai