Indonesia
Hukum adalah perundang-undangan
Perundang-undangan dikembangkan di
hukum publik
Hakim di didik dalam pendidikan
pembaharuan
hukum
pada
dan
badan
yang berbeda)
Tidak ada pembagian hukum publik
dan hukum privat, sehingga tidak ada
legislatif
PTUN.
melalui system preseden (apa yang
diputuskan oleh hakim dan menjadi
kelazimannya)
Hakim dipilih dari orang-orang yang
mempunyai reputasi dalam dunia
pembaharuan
hukum
melalui
Rechtsdogmatiek
Rechts Theory
Rechtsphilosophie
sebagai dogma taken for grated atau tidak bisa diganggu gugat.
c. Recths Theory, ada batasan antara Teori Hukum dan Filsafat Hukum.
d. Rechtsphilosophie, dalam tingkatan yang lebih dalam mempelajari hakikat hukum.
JAWABAN :
Fiat justitia ruat caelum, artinya Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun langit akan
runtu, maksudnya adalah apapun yang terjadi, suatu keputusan hukum tetap harus
dilaksanakan !!! Tak peduli apakah hukum tersebut benar atau salah, karena yang
dinamakan keadilan adalah apa yang telah diputuskan oleh Penguasa melalui persidangan.
Hal ini demi kewibawaan hukum dan pemerintahan. Kalimat ini diucapkan oleh Lucius
Calpurnius Piso Caesoninus (43 SM).
6. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan kredo hukum presumtion of innocent, serta berikan
contoh berlakunya!
JAWABAN :
Yang dimaksudkan dengan kredo hukum presumtion of innocent adalah merupakan kredo
hukum ataupun asas hukum yang berlaku dalam penegakan hukum, kredo hukum
presumtion of innocent dapat diartikan dengan praduga tak bersalah yakni setiap orang
diaanggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang menyatakan orang tersebut
bersalah.
Contohnya : Si A di tetapkan menjadi tersangka pencurian kendaraan bermotor, pada
proses penegakan hukum mulai dari tingkat penyidikan hingga putusan si A tersebut tetap
dianggap tak bersalah, sampai dengan aa putusan yang inkracht.
7. Bagaimana keberlakuan kredo EQUALITY BEFORE THE LAW pada saat hukum
dihadapkan pada masyarakat yang bermacam-macam?
JAWABAN :
Menurut kredo Equality Before The Law yang berarti setiap orang dianggap sama dimuka
Hukum, pada saat Hukum dihadapkan pada masyarakat yang bermacam-macam maka
kenyataan akan berbeda satu sama lain diantara macam-macam masyarakat tersebut.
Misalnya pada masyarakat yang kaya dan miskin, akan berbeda-beda anggapan dimuka
Hukumnya. Hukum itu justru dianggap deskriminasi.
8. Apa saja ciri-ciri/karakteristik pembentukan teori hukum?
JAWABAN :
Ciri-ciri/karakteristik teori hukum :
a. Dalam konteks filsafat ilmu, teori hukum merupakan yang paling tinggi yang dapat
dicapai oleh disiplin hukum / pemikiran abstrak yang dapat dicapai ilmu hukum;
b. Tataran abstraksinya lebih tinggi disbanding ilmu hukum dogmatic;
c. Mempelajari pengertian-pengertian pokok dan sistem hukum (asas, subyek, dan
obyek hukum);
lengkap dan sistematis dalam kitab undang-undang. Pada abad ini Undang-undang
dijadikan sebagai satu-satunya sumber hukum , yang dianggap cukup lengkap dan
jelas, yang berisi semua jawaban terhadap semua persoalan hukum.
Fungsi Hakim pada era kodifikasi ini hanya sebagai corongnya undang-undang
(Bouche de la loi). Hakim hanya berkewajiban untuk menerapkan peraturan hukum
pada peristiwa yang kongkrit dengan bantuan metode penafsiran terutama penafsiran
gramatikal.
12. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan dogmatika hukum, serta berikan contoh bekerjanya
metode sintesis!
JAWABAN :
Yang dimaksudkan dengan dokmatika hukum adalah mempelajari hukum positif dan
diterima sebagai suatu dogma (kebenaran yang tidak dapat terbantahan) atau terberi
(sebagai sesuatu yang kita terima) taken for granted (tidak boleh diganggu gugat)
menggunakan metode sintesis, yaitu menggabungkan dua premise sehingga menjadi suatu
kesimpulan yang terbentuk silogisme.
Contoh: Barangsiapa membunuh dihukum, A membunuh maka A harus dihukum.
Pernyataan tersebut tidak dapat diganggu gugat, karena metode sintesis harus tetap
dijalankan.
13. Jelaskan mengenai kesulitan dalam meramu ide yang berkembang dalam hukum!
JAWABAN :
a) Hukum adalah objek kajian yang masih harus dikonstruksi atau dibangun
(konstruktivis), diciptakan (positivis), ditafsirkan (hermenian).
b) Pemikiran/ aliran tertentu akan memiliki latar belakang (sudut pandang) yang berbeda
dengan aliran pemikiran lain. Ini merupakan ragam dari kelemahan dan keunggulan
masing-masing
14. Mengapa Hukum itu penting?
JAWABAN :
Hukum adalah sebuah wilayah dimana setiap orang harus mengkonstruksi, menciptakan atau
menafsirkan sesuatu yang sifatnya artificial.
15. Apa yang dimaksud dengan Asas the binding force of precedent ?
5
JAWABAN :
Asas the binding force of precedent yakni putusan hakim sebelumnya mengikat hakimhakim lain dalam perkara yang sama. ( dianut oleh system hukum Anglo Sakson )
16. Jelaskan pokok pemikiran ARISTOTELES dan GALILEO. Jelaskan masing-masing,
sehingga nampak perbedaannya diantara dua Paradigmatik tersebut ?
JAWABAN :
Pokok-pokok pemikiran Aristoteles adalah :
Alam semesta tercipta secara final sempurna sejak awal mulanya;
Mengakui adanya Pencipta alam semesta beserta seluruh isinya, termasuk
manusia. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan maksud dan tujuan yag sempurna;
Memandang hukum sebagai nilai moral, yaitu sebagai nilai yang tidak terbantahkan
(terberi/given), diterima begitu saja (taken for granted);
Hukum adalah penerapan Penguasa tidak tergantung dengan pandangan manusia;
Pandangan manusia tentang Keadilan tidak sama, sehingga seolah-olah tidak ada
Hukum Kodrat Asli;
Hukum Kodrat, Hukum yang oleh orang-orang berpikiran sehat dirasakan sebagai
selaras dengan Kodrat manusia.
JAWABAN :
a) Aliran Hukum Alam
Aliran hukum alam adalah aliran yang tertua dalam sejarah pemikiran manusia
tentang hukum. Menurut aliran ini, selain daripada hukum positif (hukum yang
berlaku dimasyarakat) yang merupakan buatan manusia, masih ada hukum yang lain
yaitu hukum yang berasal dari Tuhan yang disebut hukum alam.
b) Aliran Positivisme Hukum
Aliran Hukum positivis (Positivisme hukum) memisahkan antara hukum dengan
moral: memisahkan antara hukum yang berlaku (das sein) dengan hukum yang
seharusnya (das sollen). Menurut aliran positif, tidak ada hukum lain kecuali perintah
penguasa (law is command of the souverign). Bahkan bagian dari aliran hukum
positif (yaitu legisme) berpendapat lebih tegas hukum ialah undang-undang.
Aliran hukum positif dapat dibedakan :
i.
ii.
Rasionalisme abad XVIII yang didasarkan pada hukum alam yang dipandang
tidak memperhatikan fakta sejarah.
ii.
iii.
Marcus Tullius Cicero, dengan aliran stoicnya, konsep Hukum Alam diartikan sebagai
prinsip yang meresapi alam semesta, yaitu akal yang menjadi dasar bagi hukum dan
keadilan. Pandangan dalam mahzab ini bahwa, hukum positif yang tidak sesuai dengan asasasas hukum alam kehilangan validitasnya, yang berarti hukum positif itu tidak mempunyai
kekuatan undang-undang.
Posisi aliran hukum alam diantaranya adalah :
a. Ontologis = asas kebenaran dan keadilan
Dimanapun berlaku prinsip bahwa tindakan yang bersifat immoral
merupakan tindakan yang tidak benar, tidak adil & melanggar hukum.
b. Epistimologis = Doktrinal Deduktif
Hk Alam menggunakan metode penelitian hukum doctrinaldeduktif/penelitian normatif. Dengan kata lain memandang dunia
hukum adalah sebagai kodrat, dengan demikian dunia manusia
diatur o/ norma objektif di luar dunia manusia.
c. Aksiologis = Keadilan
Senantiasa membebaskan diri dari keterikatan waktu. Ruang dimana hukum
dipandang berlaku universal & abadi. Bahkan pada tataran paling kongkrit akan
muncul hukum buatan manusia yang bersumber pada hukum alam.
19. Bagaimana latar belakang munculnya mazhab Hukum Alam?
JAWABAN :
Latar belakang munculnya Mahzab Hukum Alam :
a) Pada abad pertengahan gereja menjadi pusat kehidupan di Eropa
Mengkontrol kehidupan pendidikan & ilmu pengetahuan diilhami oleh kepercayaan
kristiani dengan interpretasi tunggal dari Gereja Roma.
b) Dominasi pemikiran Roma
Katolik di challenge oleh Kristen Protestan , yang berpandangan manusia
mempunyai kedudukan yang sama dihadapan Tuhan
c) Dalam bidang ekonomi melahirkan sistem yang menentang sistem ekonomi feodal
d) Dalam bidang politik terjadi perlawanan terhadap hak-hak istimewa kaum feodal.
9
JAWABAN :
Latar belakang munculnya Mahzab Hukum Alam :
a) Pada abad pertengahan gereja menjadi pusat kehidupan di Eropa
Mengkontrol kehidupan pendidikan & ilmu pengetahuan diilhami oleh kepercayaan
kristiani dengan interpretasi tunggal dari Gereja Roma.
b) Dominasi pemikiran Roma
Katolik di challenge oleh Kristen Protestan , yang berpandangan manusia
mempunyai kedudukan yang sama dihadapan Tuhan
c) Dalam bidang ekonomi melahirkan sistem yang menentang sistem ekonomi feodal
d) Dalam bidang politik terjadi perlawanan terhadap hak-hak istimewa kaum feodal.
Dapat disimpulkan terjadi atas penguatan sekulerisme, individualisme, liberalisme terhadap
bidang kehidupan politik, ekonomi dan intelektual
23. Bagaimana hirarki hukum menurut Thomas Aguinas?
JAWABAN :
Hirarki hukum oleh Thomas Aquinas :
a) Lex Aeterna (Hukum Abadi)
Rasio Tuhan dalam menciptakan alam semesta termasuk isisnya yang tidak bisa
ditangkap oleh akal manusia tetatpi bisa ditangkap oleh iman.
b) Lex Naturalis (Hukum Kodrat)
Bagian dari Lex Aeterna yang dapat ditangkap oleh manusia
i. Kebijakan / kearifan (akal praktis)
ii. Aequitas / equality : kewenangan pemerintah untuk meninggalkan hukum
jika penerapannya justru meninggalkan semangat.
c) Lex Humana (Hukum Positif)
i. Berisi dalam kitab suci
ii. Memberikan kebijakan, menuntun
a. Prinsip Prima-prima : prinsip mutlak
b. Prinsip sekunder
iii.
Harus merupakan pencerminan dari hukum diatasnya.
24. Bagaimana pumpunan pikir dalam mahzab hukum alam?
JAWABAN :
a) Hakikat hukum dimaknai lebih sehingga asas-asas pada norma.
b) Keberadaan hukum positif diakui eksistensinya tetapi hukum positif dapat serta merta
terancam keberadaannya jika tidak memenuhi syarat moralitas yang dibebankan
hukum kodrat
c) Kebenaran hukum abadi dan hukum kodrat bersifat self-evidence
d) Pemaknaan hukum sebagai asas kebenaran/keadilan didukung oleh paham idealisme,
sehingga teori-teori yang benar berada pada paham idealisnme diluar ini dianggap
teori tidak jadi
11
JAWABAN :
Menurut Lon Fuller:
Sistem hukum yang genuine selalu terikat pada prinsip-prinsip moral yang disebut
12
4. The rules must be expressed in understandable terms; (aturan harus disusun dalam
rumusan yang bisa dimengerti)
5. The rules must be consistent with one another; (aturan-aturan itu tak boleh saling
bertentangan)
6. The rules must not require conduct beyond the powers of the affected parties;
(aturan itu tak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat
dilakukan)
7. The rules must not be changed so frequently that the subject cannot rely on them;
(aturan tak boleh sering diubah-ubah)
8. The rules must be administered in a manner consistent wiht their (aturan diberikan
secara konsisten kepada mereka)
27. Jelaskan mengenai mahzab positivisme !
JAWABAN :
Menurut Gordon, suatu faham menuntut agar setiap metodologi yang dipikirkan untuk
menemukan kebenaran hendaklah memperlakukan realitas sebagai sesuatu yang eksis,
sebagai suatu objektiva yang harus dilepaskan dari sembarang macam prakonsepsi metafisis
yang sifatnya subjektif.
Posisi aliran positivisme diantaranya adalah:
a. Ontologis = hukum = norma positif dalam sistem perUUan
b. Epistimologis = Doktrinal Deduktif
c. Aksiologis = Kepastian
28. Apa yang melatarbelakangi munculnya positivisme hukum?
JAWABAN :
Latar belakang kemunculan aliran hukum positivism :
a. Mereaksi aliran idealisme, termasuk di dalamnya hukum kodrat;
b. Menekankan pada koherensi antara ide dengan kenyataan;
13
c. Hanya apa yang sungguh-sungguh dapat dipastikan sebagai kenyataan dapat disebut
benar. Tidak semua pengalaman dapat disebut benar, kecuali pengalaman yang sesuai
dengan kenyataan.
d. Hanya melalui ilmu pengetahuan, dapat ditentukan apak sesuatu yang dialami
merupakan sungguh-sungguh kenyataan;
e. Semua kebenaran didapati melalui ilmu pengetahuan.
sendiri
Pertimbangan moral tidak dapat ditetapkan, yang di pertimbangkan adalah hukum itu
sendiri.
14
31. Bagaimana perbedaan aliran hukum positivisme di sistem Anglo Saxon dan Eropa
Kontinental?
JAWABAN :
Perbedaan aliran hukum positivisme di sistem Anglo Saxon dan Eropa Kontinental :
a. Anglo Saxon
Berkembang positivisasi hukum melalui keputusan pengadilan in concreto yang
menyebabkan tradisi hukum dikelola dan didinamisasi secara pragmatik oleh para
professional lawyers yang memungkinkan berkembangnya variasi pemikiran hukum
lain yang kemudian dipublikasikan dalam praktek, seperti : legal realism, sociological,
atau functional jurisprudence.
b. Eropa Kontinental
Pemikiran hukum dikontrol oleh para academic jurist. Tidak banyak bergeming dari
ajaran jurisprudence positivism yang mengkonsepsikan ilmu hukum sebagai ajaran
yang murni tentang penyelenggaraan hukum. Sedangkan hukum yang dimaksud disini
tidak lain adalah hukum yang positif yang merupakan produk positivisasi.
32. Apa yang dimaksud dengan Positivisasi serta jelaskan ilmu hukum yang terbangun akibat
dari Positivisasi !
JAWABAN :
Positivisasi adalah suatu proses objektivisasi dari sejumlah norma meta yuridis menjadi
sejumlah norma yang positif. Sedangkan ilmu hukum yang terbangun akibat dari positivisasi
adalah ilmu hukum yang berdasarkan logika normologik dan tidak berlogika nomologik
yang induktif untuk menaemukan sejumlah nomos yang eksis sebagai fenomena empirik
yang signifikan dengan kehiduoan sosial dan kultural. Hubungan kausal antara polita (fakta
hukum) dengan akibat (akibat hukum) dalam postivisme adalah hasil normative judgements,
bukan hasil observasi yang mendayagunakan metode ilmiah untuk menjamin objektivisme.
33. Bagaimana hubungan Positivisme dan kepastian itu sendiri ?
15
JAWABAN :
a) Aspek Aksiologis yang diperjuangkan adalah positivisme hukum adalah kepastian
hukum
b) Agar tercapai kepastian hukum, asas legalitas adalah roh dari upaya pengejaran
kepastian hukum
c) Penerapan dalam hukum pidana adalah No Punishment without Law, No Punishment
without Crime, No Crime without Punishment (Nula Poena Sine Lege, Nulla Poena
Sine Crimine, Nullum Crimen Sine Poena)
d) Larangan retroaktif dan analogi sangat ditekankan dalam konsep berfikir tradisional
positivism hukum.
34. Bagaimana Validitas hukum dalam Positivisme ?
JAWABAN :
a) Validitas hukum menjadi hal yang penting tetapi validasi norma hukum hanya dapat
dilakukan oleh norma hukum (bukan meta hukum)
b) Validitas hukum dan keadilan keduanya selalu dikembangkan pada penetapan hukum
positif yang diberlakukan oleh sebuah otoritas politik
c) Hans Kelsen berhasil menyusun hierarki peraturan perundang-undangan yang
berpuncak pada norma dasar yang bersifat irasional (grundnorm)
d) Pemikiran Hans Kelsen sejajar dengan Hans Nawiasky.
e)
35. Bagaimana aliran Utilitarianisme ?
JAWABAN :
Utilitarianisme: aliran yang meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum. Adapun
ukuran kemanfaatan hukum yaitu kebahagian yang sebesar-besarnya bagi orang-orang.
16
Penilaian baik-buruk, adil atau tidaknya hukum tergantung apakah hukum mampu
memberikan kebahagian kepada manusia atau tidak.
Posisi aliran Utilitarianisme diantaranya adalah:
a. Ontologis = Kemanfaatan
b. Epistimologis = Normatif Empiris
c. Aksiologis = Kebahagiaan
36. Bagaimana pemaparan Jeremy Bentham terhadap ajaran utilitarianisme?
JAWABAN :
Bentham merupakan tokoh radikal dan pejuang yang gigih untuk hukum yang
dikodifiasikan, dan untuk merombak hukum yang baginya merupakan sesuatu yang
kacau. Ia merupakan pencetus sekaligus pemimpin aliran kemanfaatan. Menurutnya
hakikat kebahagiaan adalah kenikmatan dan kehidupan yang bebas dari kesengsaraan.
Bentham menyebutkan bahwa The aim of law is The Greatest Happines for the
greatest number.
Bentham mendefinisikan kegunaan (utilitas) sebagai segala kesenangan, kebahagiaan,
keuntungan kebajikan, manfaat atau segala cara untuk mencegah rasa sakit, jahat, dan
ketidakbahagiaan. Beberapa pemikirannya pentingnya yaitu:
a. Hedonisme kuantitatif (paham yang dianut orang-orang yang mencari
kesenangan semata-mata
sanksi fisik
sanksi politik
sanksi moral atau sanksi umum
sanksi agama atau sanksi kerohanian.
JAWABAN :
Perbedaan Sociological jurisprudence dengan sosiologi hukum :
18