Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Tata Hukum Indonesia

Secara umum sejarah tata hukum di Indonesia dapat dibagi kedalam dua
periode besar yaitu periode pra-kemerdekaan dari tahun 16O2-1945, dan
periode Kemerdekaan yaitu pada tahun 1945- sekarang, pada masa Prakemerdekaan di Indonesia sempat berlaku beberapa system hukum, sejak
pendudukan VOC, Hingga Pendudukan Jepang, pada periode Kemerdekaan
Indonesia telah memiliki system hukum sendiri yang merupakan hasil
penerapan kembali system hukum belada / adopsi system hukum.

Tata Hukum Indonesia Masa Pra-Kemerdekaan


1. Periode kekuasaan VOC
yang berlangsung dari tahun 16O2-1799, Pada periode kekuasaan VOC
tidak banyak produk hukum atau perundang-undangan yang secara
langsung berpengaruh terhadap kehidupan tata hukum secara
keseluruhan. Pada masa itu di Indonesia atau Hindia Belanda berada
pada kekuasaan penuh kerajaan Belanda sesuai yang tercantum dalam
Nederlands Grond wet tahun 1814 pasal 36, yang menyatakan
bahawa seluruh wilayah daerah jajahan Belanda di seluruh belahan
dunia adalah di bawah kekuasaan dan kepemilikan kerajaan Belanda.
Namun pada prakteknya segala urusan administrasi Negara jajahan
ada di tangan seorang Gubernur Jenderal yang merupakan wakil raja di
daerah jajahan.
Peraturan atau Hukum yang ada berasal dari peraturan pusat negeri
Belanda yaitu suatu Algemene Verodening yang disebut Koninklijk
Besluit atau dapat disingkat K.B, K.B yang dalam bahasa
Indonesianya memiliki arti Sabda Raja mempunyai kedua sifat baik
eksekutif maupun tindakan legislative seperti pengangkatan Gubernur
Jendral.
Sedangkan Hukum Publik dan Hukum Privat bagi orang Belanda yang
ada di Hindia Belanda pada masa itu menganut kepada Hukum dan
Peraturan Awak Kapal Belanda, sedangkan orang-orang di luar orang
Belanda seperti orang Bumiputera / orang asli Hindia Belanda atau
Orang asing selain orang Belanda, Menganut Hukum Adatnya masingmasing yang berlaku sesuai kebudayaan dan asal daerah mereka.
2. Masa Periode Regerings Reglement /R.R tahun 1855-1926
Pada tahun 1848 diadakan perubahan Undang-Undang Dasar di dalam
negeri Belanda yang baru menga adopsi system monarki parlementer,

Parlemen dan raja pada masa R.R bersama membentuk Wet / UU dan
KB, Wet sifatnya lebih tinggi daripada KB / Koinklijk Besluit dengan
susunan stratifikasi hukum sebagai berikut
1.
2.
3.
4.

Wet
Koninklijk Besluit
Kroon- Ordonantie
Ordonantie

3. Masa Indische Staats Regeling 1926-1942


Sebagai akibat perubahan UUD Belanda tahun 1922 yang
mempengaruhi tata hukum di Hindia Belanda. Perubahan ini didahuli
oleh perubahan RR menjadi IS pada tanggal 1 Januari 1926. Pada masa
IS dimungkinkan adanya 3 macam bentuk peraturan
1. WET/UU
2. KB/Peraturan Raja
3. Ordonantie / Peratu
ran2 yang dikeluarkan oleh badan-badan Hindia Belanda.

Anda mungkin juga menyukai