FAKULTAS HUKUM
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perbandingan
Konstitusi antar Negara Indonesia dan Inggris .Sungguh merupakan karunianya yang tidak
terhingga bahwa di tengah tengah kesibukkan penulis sebagai mahasiswa yang tidak luput
dari berbagai tugas dan kegiatan dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula kami
ucapakan terima kasih kepada Ibu Nuvazria Achir SH.,MH selaku dosen pengampuh mata
kuliah Hukum Konstitusi.
Makalah ini kami susun dengan maksimal Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuh bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasannya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dri pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para para pembaca
sehingga dapat membantu pemahaman terdapat kedaulataan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Konstitusi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap bangsa dan negara,
baik yang sudah lama merdeka maupun yang baru saja memperoleh kemerdekaannya.
Melalui konstitusi kita dapat melihat sistem ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi
merupakan hukum yangdianggap paling tinggi tingkatannya di setiap negara. Istilah
konstitusi pada mulanyaberasal dariperkataan latin, constitutio yang berkaitan dengan
kata jus atau ius yang berarti “hukum atau prinsip”.
Herman Heller menyatakan bahwa konstitusi mempunyai arti lebih luas dari undang-
undang dasar. Sedangkan menurut pendapat Solly Lubis bahwa konstitusi memiliki dua
pengertian yaitukonstitusi tertulis (Undang-undang dasar) dan konstitusi tidak tertulis
(konvensi). Bentuk Konstitusi itu sebetulnya tidak ada keharusan tertulis maupun tidak
tertulis. Bagi negara yangmenggunakan konstitusi yang tidak tertulis seperti Inggris dan
Canada tetap dianggapmempunyai dan mengunakan konstitusi.
Pembedaan konstitusi tertulis dengan konstitusi tidak tertulis tidak mutlak benar.
Menurut CF Strong ketika menjelaskan mengenai perbandingan konstitusi dalam
bukunya yang berjudul Modern Political Constitutions mengatakan bahwa sebenarnya
pembedaan konstitusi tertulis dantidak tertulis tidaklah benar karena tidak ada konstitusi
yang benar-benar tertulis maupun yang benarbenar tidak tertulis. Yang disebut tertulis
biasanya dimaksudkan sebagai dokumenkonstitusi yang mempunyai kesakralan khusus
sedangkan yang tidak tertulis adalah konstitusiyang berkembang atas dasar adat istiadat
(costum).
Negara Inggris yang dikatakan tidak memiliki konstitusi tertulis sebenarnya memiliki
berbagaihukum dan undang-undang tertulis yang memodifikasi berbagai ketentuan
konstitusi seperti theBill of Rights (1689). Sebaliknya Amerika Serikat yang dikatakan
sebagai negara paling lengkapkonstitusi tertulisnya ternyata juga memiliki konstitusi
tidak tertulis karena disana telah tumbuhdan berkembang konvensi tidak tertulis tanpa
adanya amandemen yang sebenarnya atas konstitusi itu sendiri. Di Indonesia Dalam
Makalah ini akan dilakukan perbandingan konstitusidari segi muatan konstitusi ketiga
negara tersebut sehingga akan diperoleh perbedaan dan persamaan dari masing-masing
konstitusi serta akan diperoleh kelebihan serta kekurangannya sehingga akan
memperkaya wawasan serta pengetahuan kita mengenai hukum konstitusi.
PEMBAHASAN
Kata hukum sering hanya merujuk kepada aturan-aturan dan peraturan-peraturan. Namun di
dalamnya terdapat berbagai aspek yang terdiri dari struktur, instuisi, dan proses yang
menghidupkan aturan dan peraturan tersebut. Hal inilah yang disebut sebagai sistem hukum.
Sistem hukum adalah suatu pokok pembahasan ilmu pengetahuan sosial, tetapi bukan
merupakan ilmu pengetahuan sosial tersendiri, bahkan bukan merupakan ilmu pengetahuan
sama sekali. Di dalam makalah ini akan diperbandingkan antara sistem hukum Indonesia dan
Inggris.
Sistem hukum Indonesia oleh para pakar hukum Indonesia disebut dengan nama
sistem hukum Pancasila, dimana dalam sistem hukum Pancasila ini merangkum dari
berbagai sistem-sistem hukum yang dianggap baik dan sesuai dengan bangsa
Indonesia yang umumnya terdiri dari sistem hukum eropa kontinental ( civil law ),
hukum Islam dan hukum adat yang merupakan hukum tertua di Indonesia. ada juga
klasifikasi mixed system, di Indonesia salah satunya, di mana berlaku sistem hukum
perundang-undangan, hukum adat, dan hukum Islam. Persoalan pluralitas masyarakat
Indonesia harus menjadi pertimbangan khusus dalam penegakan hukum.
Adapun dalam pembahasan ini tidak hanya membahas satu bentuk negara saja, namun
memperbandingkan bentuk negara Indonesia dan Inggris. :
Sistem Pemerintahan adalah sekelompok organ (alat) pemerintah baik dalam arti luas
maupun dalam arti sempit yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dari
pemerintah/negara itu, dan telah ditentukan sebelumnya. Sistem Pemerintahan sangat
mempengaruhi jalannya suatu negara, karena dengan sistem pemerintahan inilah nantinya
negara akan dikelola oleh lembaga-lembaga negara yang diberikan wewenang.
Sistem parlemen dua kamar Inggris inilah yang menjadi cikal bakal dari hampir semua
parlemen bikameral (dua kamar) yang sekarang ada di banyak negara di dunia, termasuk
di Indonesia maupun di Amerika Serikat. Model parlemen seperti inilah yang seringkali
dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari demokrasi.
Dari sini dapat kita lihat bahwa institusi parlemen dalam artian sebagai dewan yang
mengurus pemerintahan sehari-hari adalah bagian yang tak terpisahkan dari tradisi
feudalisme dan bukan merupakan konsekwensi logis dari teori demokrasi itu sendiri.
Bentuk konstitusi Inggris adalah tidak bernaskah. Konstitusi tidak bernaskah adalah
konstitusi yang tidak dalam bentuk satu dokumen tertulis. Terkhusus konstitusi tidak
bernaskah Inggris, konstitusi Inggris hanya dapat dikatakan tidak bernaskah dalam
artian bahwa konstitusi di Inggris tidak dalam satu wujud naskah tunggal atau
beberapa naskah konstitusi serta memang konvensi dan tradisi memegang peranan
yang lebih penting daripada di negara lain yang mempunyai konsitutusi tertulis.
Konstitusi Inggris adalah kumpulan peraturan legal dan non legal yang mengatur
ketatanegaraan di Inggris. Peraturan-peraturan hukum itu terwujud dalam undang-
undang seperti undang-undang pengalihan kekuasaan (Act of Settlement), Undang-
undang Perwakilan Rakyat (Representative of The People Acts) Undang-undang
Parlemen (Parlement Acts), dan beberapa Undang-undang fundamental lainnya yang
terbentuk secara terpisah.
Bentuk pemerintahan Inggris adalah monarki konstitusional. Pada awalnya, sama
seperti perkembangan sejarah monarki, Inggris juga menganut monarki absolut.
Dalam hal ini, negara hanya dipegang oleh satu orang saja, dan pemerintahannya itu
ditujukan untuk kepentingan umum. Namun seiring perkembangannya, monarki
absolut yang dahulu pernah berlaku di negara (kerajaan) Inggris beralih menjadi
monarki konstitusional. Adapun yang dimaksud dengan monarki konstitusional
adalah bentuk negara monarki yang dibatasi oleh konstitusi (hukum). Sehingga
kekuasaan raja telah dibatasi, dalam sejarahnya, kekuasaan yang pertama kali dicabut
dari raja adalah kekuasaan yudikatif. Kekuasaan yudikatif inilah yang pada umumnya
sering disalahgunakan oleh raja/ratu sehingga menimbulkan absolutisme. Pemikir
Inggris yang berpengaruh dalam hal menggagas pembatasan kekuasaan raja/ratu
adalah Jhon Locke, yang juga merupakan tokoh paling berpengaruh dalam menggagas
lahirnya konsep trias politica yang akan dikembangkan oleh Montesquieu nantinya.
Inggris adalah sebuah negara kesatuan (Unitary State) dengan sebutan United Kingdom
yang terdiri dari: England, Wales, dan Irlandia Utara.Pemerintahannya berbentuk
Monarki dan sistem kenegaraan yang terdesentralisasi. Negara Inggris menganut sistem
pemerintahan parlementer dimana kekuasaan pemerintah terdapatpada perdana menteri
dan menteri (bisa juga disebut kabinet). Sedangkan kekuasaan sebagai kepala negara
berada di tangan Ratu. Seperti teori dari sistem pemerintahan parlementer, Ratu tidak
mempunyai kekuasaan politik karena Ratu hanya berperan sebagai simbol kedaulatan
dan persatuan negara.
Secara umum, struktur organisasi lembaga perwakilan rakyat terdiri dari dua bentuk yaitu
lembaga perwakilan rakyat satu kamar (unikameral) dan lembaga perwakilan rakyat dua
kamar (bikameral).
Struktur legislatif di Indonesia terdiri dari dua kamar (bikameral) yakni DPR dan
DPD, ada juga ahli yang mengatakan terbagi atas tida kamar, yaitu MPR, DPR dan
DPD. Penulis sendiri lebih setuju bahwasanya sistem legislatif di Indonesia itu
berbentuk dua kamar (bikameral). Karena kalau dilihat dari fungsi dan
kewenangannya, MPR tidak terlau memiliki peranan aktif dan juga keanggotaan MPR
merupakan penggabungan dari anggota DPR dan DPD. Struktur bikameral sendiri
merupakan suatu struktur kamar parlemen yang terdiri dari dua kamar. Di Indonesia
sendiri, bikameralnya bersifat soft bicameral karena tugas, fungsi dan kewenangan
DPR lebih luas dari pada DPD. DPD sendiri lebih tampak seperti dewan
pertimbangan terhadap DPR, hampir sama dengan hubungan antara lembaga negara
Presiden dan DPA pada masa UUD 1945 asli.
Stuktur legislatif di Inggris juga terdiri dari dua kamar. Inggris menjalankan sistem
dua kamar, antara lain untuk tetap memelihara kehadiran perwakilan kaum
bangsawan, disamping rakyat umum. Awalnya, badan perwakilan di Inggris hanya
terdiri dari kaum bangsawan atau yang mewakili kelompok agama dan institusi
tertentu. Munculnya demokratisasi dan tumbuhnya kelas sosial baru (kelas menengah)
kemudian menuntut perwakilan yang mewakili rakyat umum. Lahirlah Majelis
Rendah (House of Cummons) di samping Mejelis Tinggi (House of Lords) yang sudah
ada sebelumnya. Fungsi parlemen adalah pelaksanaan fungsi legislasi nasional dalam
sistem ketatanegaraan Inggris. Bahkan parlemen di Inggris dalam hal legislasi memiki
peranan yang sangat kuat dan besar. Seperti yang dikatakan oleh de
Tocqueville,”Parlemen memiliki hak yang diakui untuk memodifikasi konstitusi;
dengan demikian, karena konstitusi dapat mengalami perubahan secara terus menerus,
maka ia sebenarnya tidak ada; parlemen adalah lembaga legislatif sekaligus lembaga
permusyawaratan konstituen.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berbeda, sistem hukum Indonesia adalah sistem hukum Pancasila (hybrid, campuran)
yang dimana terdiri dari berbagai sistem hukum (pluralistik). Berbeda dengan sistem
hukum Inggris yakni sistem hukum Cummon Law yang fokus utamanya menekankan
pada kebiasaan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakatnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://guruppkn.com/perbedaan-konstitusi-negara-indonesia-dengan-negara-
inggris/amp
https://www.detikmahasiswahukum.com/2021/02/perbandingan-hukum-tata-
negara.html?m=1
https://www.academia.edu/35463725/
PERBANDINGAN_KONSTITUSI_INGGRIS_AMERIKA_SERIKAT_DAN_I
NDONESIA