Konsentrasi HTN
Demokrasi bukanlah hal yang asing lagi, bukan hanya mahasiswa atau kaum
terpelajar lainnya yang mengetahuihal tersebut, masyarakat awam pastinya mengetahui atau
ssetidaknya pernah mendengar istilah ini. Karena walaupun sulit untuk diakui, bentuk
pemerintahan Indonesia adalah demokrasi, dengan sistem pemerintahan presidensial.
Karena ketiga lembaga tersebut independen, maka ketiga lembaga tersebut memiliki
kewenangan masing-masing. Pertama kekuasaan lembaga pmerintahan yang berwenang
untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif; kedua kekuasaan lembaga
kehakiman (pengadilan) yang berwenang dalam menyelenggarakan rana yudikatif; dan ketiga
lembaga perwakilan yang memiliki kewenangan dalam menjalankan kekuasaan legislatif.
Sesuai dengan konstitusi Portugal 1976, pengadilan merupakan salah satu organ
otoritas tertinggi yang memiliki kekuatan untuk menegakkan keadilan atas nama rakyat.
Pengadilan ini terdiri dari :
a) Mahkamah Agung
Merupakan pengadilan tertinggi hukum di Portugal, tanpa mengurangi Yurisdiksi
Mahkamah Konstitusi, yang di dalamnya terdiri dari Pengadilan Administrasi dan Fiskal,
Pengadilan Militer dan Pengadilan Audit.
b) Mahkamah Konstitusi
Merupakan pengadilan Portugal yang memiliki kekuatan khusus untuk
menegakkan keadilan baik bersifat hukum atau konstitusional, yang memiliki yang
setara dengan mahkamah agung Portugal Sama-sama merupakan pelaksana organ
kekuasaan tertinggi dari pengadilan yang merupakan organ atau lembaga tertinggi.
Negara Portugal merupakan negara uni eropa yang tergolong negara maju dan
Indonesia yang termasuk negara dalam kawasan Asean yang masih dalam taraf negaara
berkembang. Dari demokrasi antara Portugal dan Indonesia memiliki persamaaan dan
perbedaan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Persamaan
Berikut adalah persamaan Portugal dan Indonesia dari segi demokrasi :
Kedua negara memiliki konstitusi tunggal dan tertulis. Konstitusi 1976 untuk
Portugal dan UUD 1945 bagi Indonesia.
Bentuk pemerintahan republik
Memiliki presiden yang dipilih tiap 5 tahun sekali.
Menyelenggarakan pemilu untuk memilih presiden dan parlemen.
Keduanya menganut sistem multi partai
Memiliki 2 sentra di kehakiman (yudikatif) yaitu mahkamah agung dan
mahkamah konstitusi.
2. Perbedaan
Adapun perbedaan antara Portugal dan Indonesia dari segi demokrasinya :
Lembaga Legislatif Portugal menganut sistem unikameral (satu kamar) yang
disebut Majelis Republik (Assembleia da República), sedangkan Indonesia
menganut sistem bikameral (dua kamar), yang saya rasa pas karena Indonesia
merupakan negara dengan cakupan yang luas walau kinerja dari legislatif saat
ini masih kurang.
Portugal dengan sistem semi presidensial, sedangkan Indonesia memakai
sistem presidensial murni. Sekilas mirip, tetapi perbedaannya jika di Portugal
presiden yang terpilih hanya menjalankan tugas diplomatis saja dan menunjuk
perdana menteri untuk mengurus bagian pemerintahan, sedangkan Indonesia
masih percaya diri dengan Presiden yang sebagai kepala negara dan
merangkap kepala pemerintahan.
Negara Portugal dengan sistem kabinet / para menteri bertanggung jawab pada
perdana menteri, sedangkan Indonesia para menterinya bertanggung jawab
kepada presiden.
D. Pandangan Pribadi
Portugal yang menganut sistem semi presidensial tentunya berbeda dengan sistem
presidensial yang digunakan Indonesia, walau perbedaanya dalam segi demokrasi tidak
terlalu besar. Akan tetapi, jika dalam segi efektivitas dan efisiensi jelas negara Portugal
jauh lebih baik, terbukti dengan Portugal yang menjadi salah satu negara maju dalam
negara uni Eropa.
Portugal yang menggunakan sistem semi presidensial sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan Indonesia. Tetapi, sistem legislatif Portugal yang unikameral cukup
efektif dengan kondisi geografisnya yang memang Portugal merupakan daerah kecil.
Selain itu, dengan menunjuk perdana menteri, Presiden Portugal lebih fokus untuk
mengurusi diplomatik negara dan perdana menteri aktif dalam mengurus
pemerintahannya.
Indonesia juga yang merupakan negara luas dan penduduk terbanyak kurang
efektif jika hanya bergantung kepada presiden yang merangkap sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan. Tapi, jika sulit tidak perlu untuk mengganti sistem
pemerintahan, cukup dengan mengefektifkan serta mengefensiensikan kabinet yang telah
ada. Jika kinerja pemerintahan optimal maka tidak ada carut marut demokrasi saat ini.