Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

METODE DAN PENDEKATAN KUALITATIF DALAM ANALISA


PEMERINTAHAN

Mata Kuliah : Metodologi Ilmu Pemerintahan

Dosen : Dr. Ria Angin, Msi

Di susun oleh :
Kelompok 8
Dyah Ayu Anggraeni (1810511032)
Muhammad Naufal Agrasane T (1810511048)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Metode penelitian terbagi menjadi dua yaitu metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Metode kualitatif adalah sebuah metode riset yang sifatnya deskriptif,
menggunakan analisis, mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan pendukung, serta menghasilkan suatu teori. Sedangkan metode kuantitatif
adalah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang
mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian
kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku
manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan
manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut
seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang sosial dari individu
yang bersangkutan.
Selanjutnya, masing-masing pendekatan metode penelitian (kuantitatif dan
kualitatif) memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan
metode penelitian juga tergantung pada fenomena yang ingin diteliti.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud Metode dan Pendekatan Kualitatif?
2. Bagaimana Metode dan Pendekatan Kualitatif dalam analisa
pemerintahan?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Metode dan Pendekatan Kualitatif.
2. Untuk mengetahui Metode dan Pendekatan Kualitatif dalam analisa
pemerintahan.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Metode dan Pendekatan Kualitatif

Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang


mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian
kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku
manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan
manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut
seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang sosial dari individu
yang bersangkutan.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awal metode ini lebih
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai
metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.

Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas
instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif,
yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga
peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti meliputi pemahaman metode
penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan
peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun logiknya.
(sugiono, 2009:305).

Macam-macam metode kualitatif :


1. Phenomenological Research

Fenomenalogis adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti


melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui
fenomena esensial partisipan daloam pengalaman hidupnya.

2. Grounded Tehory

Teori Grounded adalah salah satu jenis penelitian dimana peneliti menarik
generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak tentang proses,
tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang diteliti.

3. Etnography

Merupakan salah satu metode penelitian, dimana peneliti melakukan studi


terhadap budaya kelompok dalam kondisi alamiah observasi dan wawancara.

4. Case studies

Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan
eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas,
terhadap satu orang atau lebih.

5. Narrative Research

Salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan studi terhadap satu
orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah dan perjalanan
hidupnya. Data tersebut selanjutnya disusun menjadi laporan naratif dan memiliki
kronologi.

Teknik pengumpulan data kualitatif :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara


mendengar dan melihat perilaku atau fenomena sosial yang menjadi fokus
penelitiannya dalam rangka memperoleh data penelitian.
Macam-macam observasi :

1. Partisipatoris

Dengan menggunakan metode partisipatoris, peneliti memposisikan diri


sebagai partisipan sebagaimana masyarakat atau komunitras yang diteliti. Teknik
ini sering digunakan karena memudahkan peneliti berinteraksi dan menyerap
langsung pengalaman kultural yang dialami oleh partisipan.

2. Non Partisipatoris

Teknik ini memberikan ruang atau jarrak antara peneliti dengan kelompok
yang diteliti sehingga objektivitas data sangat mungkin diperoleh. Dengan teknik
ini, peneliti berperan sebagai orang luar komunitas yang diamati. Peneliti berperan
layaknya mata-mata yang menginvestigasi fenomena dari jauh.

3. Partisipasi Online

Observasi jenis ini dilakukan dengan cara mengamati interaksi digital subjek
penelitian secara intensif. Peneliti bisa berperan secara partisipatoris, misalnya
terlibat interaksi online secara langsung dengan partisipan atau juga non-
partisipatoris dengan cara kepo akun sosmed partisipan. Partisipasi online
dilakukan melalui perantara teknologi digital.

b. Wawancara

  Kualitas data primer riset kualitatif tak jarang ditentukan oleh hasil
wawancara. Wawancara bisa dilakukan secara terstruktur, semi-struktur atau tidak
terstruktur. Ada pula istilah in-depth interview yang berarti wawancara
mendalam. In-depth interview umumnya dilakukan dalam bentuk semi-struktur
atau tidak terstruktur. Seperti teknik observasi, wawancara juga bisa dilakukan
secara online lewat perantara teknologi digital.

Macam-macam wawancara :

1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur artinya pertanyaan yang diajukan peneliti disampaikan
sesuai dengan daftar pertanyaan yang disiapkan sebelumnya. Peneliti sudah
menyiapkan pertanyaannya secara matang sebelum wawancara dengan informan.
Daftar pertanyaan sudah final, ditanyakan pada partisipan tanpa tambahan atau
pengurangan.

2. Wawancara semi-struktur

Teknik wawancara semi-struktur memberi peluang pada peneliti untuk


mengeksplorasi lebih dalam jawaban narasumber atas setiap pertanyaan yang
disampaikan. Peneliti biasnya menggunakan panduan wawancara untuk
memastikan semua topik wawancara ter-cover. Apabila ada jawaban yang
dianggap kurang memuaskan, peneliti melakukan probing atau bahasa kasarnya
”mencecar” informan dengan improvisasi pertanyaan yang lebih mendalam.

3. Wawancara tidak terstruktur

Teknik wawancara ini biasanya dilakukan secara spontan. Peneliti tidak


menyiapkan daftar urutan pertanyaan yang akan ditanyakan. Namun demikian,
topik yang dibahas dalam wawancara berhubungan dengan pertanyaan penelitian
yang diajukan peneliti. Pertanyaan dalam wawancara tak terstruktur dilakukan
secara sporadis. Tidak menutup kemungkinan peneliti juga
melakukan probing kepada partisipan.

4. Wawancara Online

wawancara online bisa disebut wawancara apabila tingkat kualitas data yang
diperoleh tinggi. Tingkat kualitas data sangat tergantung pada jenis data apa yang
dibutuhkan.

c. Studi Literatur

Studi literatur sebagai teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan


cara menelusuri dokumen penting yang dianggap berkaitan dengan fokus
penelitian. Teknik ini disebut juga studi kepustakaan. Data yang diperoleh dari
studi kepustakaan bisa berupa teks atau gambar. Dokumen yang menjadi sumber
data tak melulu teks-teks akademik seperti buku, laporan riet, policy brief, atau
jurnal, tapi bisa juga, pamflet, spanduk, kartu nama, dan laporan jurnalistik.

d. Hangout

Hangout artinya jalan bareng dengan partisipan dengan interaksi yang relatif
intens. Teknik hangout memberi peluang peneliti untuk memperoleh data dari
partisipan yang lebih mempersepsikan dirinya dalam konteks ”play”, sehingga
data yang diperoleh diklaim lebih ”natural”. Riset dengan teknik hangout banyak
dilakukan pada studi kualitatif. Kualitas data akan semakin tinggi pada jenis riset
yang hanya memerlukan sedikit narasumber.

e. Mingling

Mingling adalah pertemuan secara fisik di sela-sela waktu yang terbatas


dimana individu bercampur dengan individu lain untuk berinteraksi, misalnya
dengan mengobrol sambil ngemil. Mingling juga dilakukan untuk tujuan sosial
seperti menjalin relasi untuk pertemuan dengan kepentingan lain di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai