Anda di halaman 1dari 6

MODEL KELEMBAGAAN

dalam
Model Analisis Kebijakan Publik

Nama :
1. Monicha Puspitasari 162020100017
2. Dian Aynur Risal 162020100057

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS BISNIS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
MODEL KELEMBAGAAN
Model ini menyatakan bahwa tugas formulasi
merupakan tugas sentral lembaga-lembaga
pemerintah secara otonom tanpa perlu
melakukan interaksi dengan lingkungannya.
Artinya adalah tugas membuat kebijakan adalah
tugas pemerintah dan publik selaku pelaksanaan
kebijakan yang dibuat oleh institusi
pemerintahan .
Karakteristik Model Kelembagaan
• Pemerintah mampu memberikan legitimasi atas
kebijakan yang dikeluarkan
• Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
bersifat universal artinya menjangkau semua
lapisan masyarakat
• kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mampu
memonopoli paksa semua masyarakat, dalam
artian mampu menjatuhkan sanksi bagi
pelanggar kebijakan
Aktor Dalam Model Kelembagaan
Aktor Eksternal
• Media massa
• Kelompok kepentingan/penekan
• Serta masyarakat hanya berfungsi memberikan pengaruh
dalam batas kewenangannya.
Aktor Internal
• lembaga Legislatif
• Lembaga Eksekutif
• LembagaYudikatif.
(Termasuk juga didalamnya adalah lembaga pemerintah
daerah dan yang ada dibawahnya)
Jadi kebijakan yang telah dibuat akan
dijalankan dahulu oleh aktor internal dan
diteruskan ke aktor eksternal.
Masyarakat harus patuh karena adanya
legitimasi politik yang berhak untuk
memaksakan kebijakan tersebut. Kebijakan
tersebut kemudian diputuskan dan dilaksanakan
oleh institusi pemerintah. Undang-undanglah
yang menetapkan kelembagaan negara dalam
pembuatan kebijkaan
Kelemahan Model Kelembagaan
Pemerintahan dalam pendekatan ini tidak
adanya keterlibatan aktor-aktor lain dalam
memutuskan kebijakan. Padahal keterlibatan
aktor-aktor itu sangat penting untuk
mengkondisikan dan memunculkan suatu
kebijakan yang memuaskan. Misalnya dengan
melakukan pendekatan terhadap suatu
lingkungan tertentu. Lingkungan menjadi

Anda mungkin juga menyukai