Anda di halaman 1dari 106

 Faried Ali, Teori dan Konsep Administrasi

(Dari Pemikiran Paradigmatik Menuju


Redefinisi)
 Prijono Tjiptoherijanto dan Mandala
Manurung, Paradigma Administrasi Publik
dan Perkembangannya
 Soesilo Zauhar, Administrasi Publik
 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi
 Terminologi teori dikaitkan dengan temuan
hasil penelitian

 Sbg temuan hsl penelitian,setiap teori


berkembang seiring perjalanan waktu, shg
sgt dimungkinkan suatu teori yg berlaku akan
dpt terbantahkan o/ temuan penelitian yg
baru, yg akan melahirkan/menyempurnakan
teori baru
 Teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan
proposisi yang saling kait mengkait yang
menghadirkan suatu tinjauan secara sistematis
atas fenomena yang ada, dengan menunjukkan
secara spesifik hubungan-hubungan diantara
variabel-variabel yang terkait dalam fenomena
dengan tujuan memberikan eksplanasi dan prediksi
atas fenomena tersebut (Kerlinger, 1973)
 Teori adalah seperangkat konsep, asumsi,
dan generaliasi yang dapat digunakan
untuk mengungkapkan dan menjelaskan
perilaku dalam organisasi
 Jika te0ri dirumuskan sbg suatu instrumen
dlm setiap ilmu pengetahuan atau menjadi
salah satu piranti dlm setiap ilmu
pengetahuan, maka teori dapat dirumuskan :
 Teori adalah : seperangkat proposisi yg
tersusun secara logis dan sistematis yang
menggambarkan dan menjelaskan sesuatu
gejala, realitas atau fakta tertentu
 Proposisi adalah : pernyataan konsep dan
hubungan2nya atau lebih khusus dinyatakan
sebagai variabel dan hubungan2 nya

 Proposisi merupakan suatu pernyataan yang


mengandung dua konsep atau lebih
Berisi anggapan dan kesimpulan
 Dapat diartikan pernyataan yg dirumuskan
dlm proposisi pd dasarnya berisi sejumlah
anggapan dasar dan asumsi dasar terlepas
dari kebenaran yg dikandungnya dpt
dibuktikan melalui hipotesa melalui penelt.
 Konsep merupakan isitilah yang bersifat
abstrak dan bermakna generalisasi
Teori dibangun atas dasar asumsi-asumsi yang
dibuktikan

 Asumsi, adalah anggapan dasar atas berbagai


gejala,realitas, dan fakta, shg
bahan baku teori adalah gejala, realitas
atau fakta
 Gejala adl sesuatu yg menampak
(sesuatu kenyataan sesungguhnya atau
hanya sesuatu yg tampak adanya
 Sesuatu yg nyata ada sesungguhnya disebut
realitas
 Sesuatu yg tampak adanya disebut fakta
 Sbg anggapan dasar, obyektivitasnya akan
tergantung pd cara pandang orang dalam
melihat dan mamahaminya.

 Contoh : Produktifitas orgs tergantung pd


hierarki kewenangan dan tdk
memperhatikan faktor manusia
 Asumsinya : “Produktivitas dipengaruhi oleh
hubungan kewenangan dalam organisasi”

 Hasil penelitian membenarkan asumsi maka


asumsi berubah menjadi teori,ttp jk asumsi
tdk benar maka kedudukan asumsi hanya
sekedar pernyataan saja yg tdk bernilai teori
 Teori harus mengandung konsep, definisi, dan
proposisi

 Ada hubungan logis diantara konsep-konsep,


definisi-definsi, dan proposisi-proposisi

 Hubungan-hubungan tersebut menunjukkan


atau merupakan cermin fenomena sosial

 Teori digunakan untuk eksplanasi dan prediksi


 Suatu teori dapat diterima dengan dua
kriteria yaitu ideal dan pragmatis
 Sekumpulan ide yang dikemukakan mempunyai
hubungan logis dan konsisten
 Sekumpulan ide-ide yang dikemukakan harus
mencakup seluruh variabel yang diperlukan
untuk menerangkan fenomena yang dihadapi
 Kumpulan ide-ide tersebut mengandung
proposisis-proposisi dimana ide yang satu
dengan yang lain tidak tumpang tindih
 Kumpulan ide-ide tersebut dapat dites secara
empiris
 Asumsi dan paradigma
 Frame reference, yakni kerangka fikir yang
mengidentifikasi aspek-aspek kehidupan
sosial yang akan diuji secara empiris
 Konsep-konsep, yakni abstraksi atau simbol
sebagai sesuatu ide
 Variabel, yakni penjabaran konsep
 administrasi negara pada hakikatnya
adalah suatu disiplin yang menanggapi
masalah pelaksanaan urusan2 publik
(public affair) dan manajemen dari urusan2
publik (public business)
 Administrasi negara dituntut untuk
mampu memberikan jawaban atas
tuntutan2 masyarakat yang terus
berkembang

 Diperlukan teori2 adm. negara yang


mampu menjawab tantangan zamannya
(ingat fungsi teori)
 Hoy & Miskel (1987:2) “teori dalam
administrasi mempunyai peranan yang sama
dengan teori yang ada dalam ilmu fisika,
kimia atau biologi; yaitu berfungsi untuk
menjelaskan dan panduan dalam penelitian
 Tidak ada teori administrasi negara, yang ada
adalah teori2 dalam administrasi negara
(Keban, 2004)
 Menurut Bailey tujuan Teori Adms Negara
antara lain menggambarkan pandangan2
ilmu kemanusiaan, ilmu sosial dan ilmu
perilaku serta menerapkan pandangan tsb
dlm menyempurnakan proses adms publik
 Pendapat Bailey dapat ditafsirkan bahwa
peran teori adms negara di samping sbg alat
untuk mengerti atau memahami apa yg
dilakukan oleh adms negara, jg berperan sbg
pedoman untuk menyempurnakan praktik
atau hal2 yg dilakukan adms negara.
 Menurut Morrow teori adms. publik dapat
diklasifikasikan dalam 5 kategori :
1. Teori deskriptif
2. Teori preskriptif
3. Teori normatif
4. Teori asumtif
5. Teori instrumental
 Menurut Bailey terdpt 4 jenis teori adm neg:
1. Teori Deskriptif-eksplanatif
2. Teori Normatif
3. Teori Asumtif
4. Teori Instrumental

 Dinamakan catur rangkai teori adms publik


krn saling berangkai
 Adalah teori yg menggambarkan realitas yg
terjadi dalam tubuh adms publik dan
menjelaskan mengapa itu terjadi
 Teori ini berkaitan dgn pertanyaan apa dan
mengapa
 misal konsep hierarki orgs formal
Administrasi berfungsi sbg pimpinan
sekaligus berfungsi sbg makelar yg
menjembatani kepent orgs dan mhsw
 Teori ini menjelaskan scr rasional bahwa
keberadaan kerjasama manusia dlm kegt
adms disebabkan tuntutan utk mencapai
tujuan bersama dasarnya keinginan
adanya keteraturan hidup agar tercipta
efisiensi, efektivitas, dsb
 Bertujuan menjelaskan situasi adms masa
mendatang scr prospektif.
 Berkaitan dgn apa yg seharusnya dan apa yg
sebaiknya
 Teori ini penuh dgn jargon ideal spt
efisiensi,efektivitas,aparatur yg bersih dan
berwibawa,akuntabilitas dll
 Teori ini diperoleh dari hasil pembuktian
hipotesis yang diajukan yg dilakukan dlm
kegiatan penelitian

 Komponen utama adms publik adalah


manusia dan institusi shg menjadi perhatian
utama
 Asumsi ttg hakikat manusia hrs diperhatikan
dlm praktek adms publik sehari2

 Kesalahan ttg asumsi thd manusia dan


institusi akan berakibat fatal thd praktik
adms negara

 Berkenaan dgn pertanyaan bagaimana dan


kapan
Misal :
1.Teori X danY
Teori X asumsinya manusia itu malas
TeoriY asumsinya manusia itu rajin

2. Teori motivasi Taylor yi teori insentif


 Berkenaan dgn pertanyaan bagaimana dan
kapan

 Teori ini mrpk pelaksanaan “maka” dr


proposisi “jika maka”

 Teori ini byk berkenaan dgn bagaimana


caranya mengajarkan sesuatu
 Misal :
1. Jika desentralisasi menunjukkan unjuk
kerja
2. Jika motivasi uang akan menaikkan
produktivitas kerja
Th 1903an
Th 1930an Th 1950an
Scientific
Managaement Human Relation Behavioral Science
Taylor, Fayol, Gulick Follet, Mayo Bernard, Simon
Urwick
 Scientific Management disebut sbg teori
insentif
 Tokoh: Frederick Winslow Taylor, Henry
Fayol, Gulick.

 Frederick W. Taylor sbg “the father of the


scientific management movement” (bapak
gerakan ilmu manajemen)
 Dasar teori: untuk meningkatkan
produktivitas kerja & memudahkan pekerjaan
diperlukan kajian ilmiah tentang metode dan
standar kerja sehingga ditemukan cara kerja
yg efisien

 Penelitian Taylor yg terkenal Time & Motion


Study:, shg ditemukan prinsip2 kerja yang
paling efisien
 Dikemukakan : untuk meningkatkan
produktivitas, setiap orang harus mempunyai
tugas yg jelas; diberikan alat & metode yg
standar; serta diberi insentif

 Teori ini menganggap “manusia sbg mesin


(man as machine)
 Teori Taylor ini disebut sebagai teori insentif,
karena insentif dipandang sebagai
perangsang utama untuk meningkatkan
produktivitas kerja
 Tokoh: Follet, Elton Mayo dan Reothlisberger

 Upaya peningkatkan produktivitas kerja dlm


organisasi bukan dgn insentif finansial,
tetapi pada hubungan yang harmonis antar
org2 di dalam organisasi. Fokusnya pada
struktur organisasi yang membangun
motivasi kerja, kepuasan kerja.
 Dasar utama penelitian Hawthorn plant of the
Western Electic Company in Chicag0. Maksud
awal penelitian u/ menguji hubungan antara
produktivitas dgn lingkungan fisik.

 Tujuan : mencari sampai dimana pengaruh


hub antara kondisi fisik tempat bekerja dgn
produktivitas kerja
* Fase 1 : percobaan cahaya lampu
* Fase 2 : percobaan ruang istirahat
* Fase 3 : percobaan studi ttg ruang bank
telgram (pengamatan kelompok pekerja
informal)
 Hasil penelitian Hawthorne sangat
bertentangan

 Teori ini menekankan pada struktur


organisasi yg dapat membangun motivasi
kerja, kepuasan kerja dan moral kerja
faktor inilah yg sangat berpengaruh
terhadap produktivitas kerja
 Disebut teori perilaku
 Tokoh: Charles I Bernard dan Herbert Simon

 Merupakan gabungan teori management


ilmiah dan teori hubungan manusia ditambah
teori2 psikologi, sosiologi dan politik.serta
ekonomi
 Fokus teori pada perilaku kerja yang
kooperatif dalam organisasi formal

 Produktivitas organsasai bergantung pada


produktivitas individu ; produktivitas indv
(perilaku orang) sangat tergantung pada
kebutuhannya.
 Kebutuhan org berbeda2 shg insentif harus
berbeda2.

 Teori ini menyatakan bahwa : seseorang akan


dpt meningkatkan produktivitas kerja apabila
jenis insentif yang diberikan kepada pegawai
disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya
 Menelusuri teori administrasi negara melalui
perkembangan paradigma dalam
administrasi negara menurut Nicholas Henry
 Tokoh: Frank Goodnow dan Leonard D.
White.
 Goodnow, Politic & Administration (1900)
“politik harus memusatkan perhatian pada
perumusan ekspresi kehendak rakyat.
Sedang administrasi berkenaan dengan
pelaksanaan dari kehendak tersebut”
 Dalam arti fungsi politik kaitannya dgn
perumusan kebijakan dan pengekspresian
keinginan negara

 Sedangkan fungsi administrasi kaitannya dgn


pelaksanaan kebijakan dan kehendak negara
 Manifestasi pandangan ini: ada badan legislatif
yang buat kebijakan/UU dan ada badan eksekutif
yang melaksanakan kebijakan/UU
 Implikasi: administrasi negara harus dilihat sebagai
organisasi yang bebas nilai (Value free), dan
semata-mata diarahkan untuk mencapai efisiensi
dari birokrasi
 Lokus administrasi negara adalah pada birokrasi
pemerintahan
 Leonard D.White, Introduction to The Study of
Public Administration
 Politik seharusnya tidak lagi mengganggu
administrasi
 Manajemen memberi sumbangsih analisis
ilmiahnya terhadap administrasi
 Administrasi negara adalah mampu
menempatkan diri sebagai ilmu pengetahuan
yang “value free”
 Misi dari ilmu adm. negara adalah nilai
ekonomis dan efisensi
 Tokoh: Willoughby Gullick & Urwick yang sangat
diperngaruhi oleh tokoh manajemen klasik Fayol
dan Taylor
 Mereka memperkenalkan prinsip2 PODSCORB
(Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting and Budgeting) yang
menurut mereka dapat diterapkan pada
administrasi dimana saja
 Administrasi bisa terjadi dalam setiap
tatanan administrasi tanpa melihat
lingkungan, kebudayaan, misi, dan
kerangka institusi
 Administrasi negara bisa diterapkan di
seluruh negara barat atau timur, asalkan
prinsip2 tsb dijalankan
 Administrasi negara yg berkembang saat
paradigma 2 ini telah mampu berdiri sebagai
ilmu yg mandiri karena telah memiliki
prinsip2 yang universal

 Mendpt tantangan yg menolak bhw adms


mempunyai prinsip2 yg bersifat universal
 Robert A. Dahl: “The Science of public
Administration: three problems” menyatakan
bahwa pengembangan suatu prinsip
administrasi yang universal terhalang oleh
adanya perbedaan dari masing2 tujuan yang
sesuai bagi organisasi, perbedaan dari
masing2 individu, dan kerangka sosial yang
beraneka dari satu kultur ke kultur yang lain
 John Gaus menyatakan teori administrasi
negara sebenarnya adalah teori politik

 Adm. Negara kembali kepada induknya,


ilmu politik. Dengan lokus birokrasi
pemerintahan

 Adm negara dianggap sbg warga negara


kelas dua dalam ilmu politik
 Adm. Negara melompat kepada ilmu
administrasi
 Prinsip-prinsip manajemen yang pernah
populer dikembangkan secara ilmiah.
 Perilaku organisasi, metode kuatitatif, riset
operasional, analisis sistem mulai
dikembangkan sebagai fokus administrasi
negara
 Dipengaruhi oleh perkembangan fakultas
business administration
 Salah satu fokus kajian yang berkembang
pesat adalah Organizational Development.
yang landasan kajiannya adalah psikologi
sosial dan nilai2 demokrasi
 Kajian2 adm.negara berkembang lebih
pada fokusnya bukan lokusnya.
 Tokoh: Herbert Simon, James G. March
 Adm negara mengalami perkembangan yang
menggembirakan, fokus ilmu AN pada teori2
organisasi yang membahas bagaimana dan
mengapa organisasi bekerja, bagaimana dan
mengapa orang2 berperilaku dalam
organisasi dan bagaimana dan mengapa
keputusan2 itu diambil
 Perhatian juga berkembang kepada ilmu
kebijakan
 Selanjutnya perkembangan ilmu AN
menekankan fokusnya pada teori organisasi,
teori manajemen, dan kebijakan publik
 Lokusnya: birokrasi dan masalah2 dan
kepentingan publik
 Keban (2004:8) menggunakan buku2 teks
administrasi publik kontemporer untuk
mengeksplorasi ruang lingkup dari teori2
administrasi negara

 Ia merangkumnya dalam 6 dimensi strategis


yang saling berkaitan
DIMENSI DIMENSI
MORAL KEBIJAKAN

DIMENSI DIMENSI
ORGANISASI MANAJEMEN
DIMENSI
DIMENSI
LINGKUNGA
KINERJA
N
 Menyangkut proses pembuatan keputusan
untuk menentukan tujuan dan cara/alternatif
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut

 Diumpamakan sebagai sistem kerja otak


yang memberi arahan dan tujuan dari suatu
tindakan
 Contoh: teori ttg Mudling Trough dari
Lindbloom, teori Policy Stream dari john
Kindon
 Berkaitan dengan pengaturan struktur dan
hirarki yang meliputi :
* pembentukan unit,
* pembagian tugas antar unit,
* penetapan prosedur, aturan dan standar
untuk mencapai tujuan organisasi
 Diumpamakan seperti organ tubuh
yang memiliki atau mempunyai peran dan
fungsi masing-masing dan siap
melaksanakan perintah dari otak
 Menyangkut proses bagaimana kegiatan2
yang telah dirancang dapat
diimplementasikan untuk mencapai tujuan
organisasi melalui prinsip2
tertentu (menggerakkan dan mengontrol)
 Diumpamakan sebagai sistem kerja jantung
yang memompa darah dan menggerakkan
setiap organ agar dapat berjalan sesuai
fungsinya
 Memberikan tuntunan moral kepada
administrator tentang apa yang salah dan
yang benar, apa yang baik dan yang buruk

 Diumpamakan sebagai hati nurani yang


dapat mengingatkan tindakan2 manusia
 Terkait dengan suasana dan kondisi yang
mempengaruhi dimensi organisasi,
manajemen, kebijakan dan etika

 Diumpamakan sebagai suhu, iklim, atau


karakteristik lokasi dimana tubuh manusia
berada
 Membahas tentang apakah kebijakan,
organisasi, manajemen dan moral dijalankan
secara profesion al?

 Apakah dapat dipertanggungjawabkan ?


 Cari dan deskripsikan satu teori yang terkait
dengan bidang administrasi negara
 Jelaskan keterkaitan teori tersebut dengan
ilmu administrasi negara
Stillman II (dalam Keban, 2004: 47) : arah teori
administrasi publik tergantung dari apa
persepsi ttg
 Who should rule?
 What is the meaning of the good life?
 What are the methods for realizing the good
life?
 What are the appropriate criteria for action?
 What are the best organizational formats?
 What is the vision of the ideal state?
Terkait dgn jawaban2 terhadap masalah
tersebut maka dapat disusun beberapa
model administrasi negara
 “no-state” model
 “bold state” model
 “pre-state “model
 “pro-state” model (stillman II, 1990:214)
 Dasar: filsafat anti campurtangan
pemerintah dalam masyarakat. Biarkan yang
menjadi pahlawan adalah “ the free market”
 Tokoh : Milton Friedman (Chicago School)
 Memberi kebebasan individu untuk
melakukan kompetisi alamiah dan bebas dari
pengendalian negara.
 Negara hanya menjaga kestabilan moneter,
menjaga pasar agar tetap terbuka.
 Penerapan model dapat dilihat pada
tindakan2 pemerintah tahun 1980an dimana
pemerintah melakukan deregulasi dan
privatisasi
 Implikasi dari model ini adalah peran
administrasi publik menjadi rendah, fungsi2
pemerintahan diarahkan untuk memperkuat
pertahanan dan keamanan nasional
 Menganggap kehadiran negara sebagai suatu
yang positif dalam menjaga kehidupan publik
 Menganggap perlunya campurtangan
pemerintah, menganggap perlunya
memperkuat organisasi pemerintah yang efektif
 Sumber ide: Leonard White, Luther Gullick
 Menganggap perlu adanya perluasan peranan
lembaga pemerintah yang mampu menjawab
permasalahan akibat perubahan sosekbud
masyarakat;
 Keyakinan atas keuatan pasar relatif rendah.
Administrasi negara diangkat berdasarkan
karir dan spesialisasinya.
 Merupakan model yang beraa diantara
model non-tate dan bold state.
 Merupakan reaksi terhadap kelemahan-
kelemahan kedua pendekatan sebelumnya
 Menolak istilah2 mekanistik yang sering
mengandung kelemahan seperti efisiensi,
efektivitas ekonomi yang seringkali
digunakan sebagai kriteria administrasi
publik.
 Lebih mementingkan peran administrasi
publik yang kratif, spontan, dan manusiawi.
Administrator negara yang mereka dambakan
adalah disebut sebagai fixer, negotiator,
bargainer, dan orang2 yang bersifat pragmatis.
 Kepercayaan terhadap kekuatan pasar sangat
tergantung pada situasi;
 kebijakan yang disarankan biasanya
dipengaruhi oleh semua pihak baik dari
pemerintah itu sendiri maupun dari
masyarakat
 Lebih suka pada perubahan yang bersifat
inkremental, mereka adalah kaum evolusionis
administrasi publik
 sbg problem solver yang cenderung
mementingka kriteria satisfying, bagi mereka
apa yang dapat berjalan adalah ktriteria
terpenting dalam administrasi negara
 Model ini tidak terpaku pada standar, metode
yang kaku tetapi lebih mementingkan sejarah,
pengalaman, dan kenyataan politik, dan banyak
didukung oleh kebanyakan pakar adminstrasi
publik
 Merupakan model dari output sistem kenegaraan
setelah perang dunia ke 2 dimana globalisme,
profesionalisem, dan teknokrasi menjadi pusat
perhatian.
 Pendidikan tinggi, pengetahuan, profesionalisme
dan kemajuan teknologi menjadi sumber utama
kekuatan model
 Model ini melihat batas-btas swasta dan negara
semakin suram, identitas nasional semakin
berkurang yang berdampak pada kriteria
adminstrator
 Iptek sebagai driving force adminstrasi publik
 Percaya bahwa aplikasi teknologi dan temuan
ilmiah lebih mampu membantu administrasi
publik. Intuisi, wisdom, dan pertimbangan
yang tidak rasional kurang dimanfaatkan.
 Expertixe, techniques, technologies
merupakan pusat perhatian model
Kritik
 terlalu melihat administarai publik dalam
konteks yang positivistik dan mekanisitik
 Pandangan tersebut menjadi buta terhadap
dimensi2 intuitif dan kreatif dalam
memecahkan masalah politik dan
kelembagaan dan masyarakat
 Terlalau memandang para ahli sebagai
seorang yang harus diikuti atau dipanuti
Teori Birokrasi Weber
 Birokrasi adalah sistem administrasi rutin yang dilakukan dengan
keseragaman, diselenggarakan dengan cara tertentu, didasarkan
aturan tertulis, dan dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten di
bidangnya.
 Karakteristik Birokrasi Weber
1. Adanya sistem aturan, regulasi, dan prosedur
2. Adanya suatu aturan hukum yang tidak mengenal hubungan
pribadi (impersonal nature)
3. Adanya sistem prosedur kerja yang menggunakan standarisasi
metode
4. Adanya seleksi dan promosi pegawai berdasarkan kompetensi
manajerial dan teknis
5. Otoritas dan kekuasaan hanya berlaku di kantor atau tempat
kerja, dimana psosisi dan jabatan bukan milik individu yang
bersangkutan tetapi milik institusi yang mempekerjakan
 Kurang perhatian terhadap perkembangan
sosial dan organisasi
 Mengabaikan isu2 penting pada masanya
seperti: masalah kemiskinan, perang vietnam,
tanggungjawab etis pejabat negara, kerusuhan
rasial dll
 Dianggap gagal karena tidak berani
mengajukan saran tentang konsep2 atau teori2
baru
 Perhatian yang berlebih pada konsep2 atau
teori2 yang dikembangkan sebelum tahun
1960an
 Kepercayaan yang tinggi pada kemampuan
organisasi dan kemampuan orang, dan terlalu
sedikit mempersoalakan cara kerja birokrasi
 Kurang perhatian terhadap tuntutan dan
kebutuhan warga negara
 Banyak menampilkan masalah nilai dan etika
sebagai isu kritis, seperti humanisme dan
keyakinan bahwa pemerintah yang demokratis
akan meningkatkan moral pegawai,
produktivitasnya dan kepuasannya.
 Lebih banyak terkait dengan strategi dan
pendekatan terhadap kemunduran organisasi
 Berusaha mengubah struktur2 dan kebijakan2
yang merintangi pencapaian keadailan sosial
masyarakat
 Mendorong responsivitas. Pemberi layanan
dan yang dilayani harus peka terhadap
tugas2nya.
 Pemberi layanan harus peka terhadap
kebutuhan yang dilayani dan penerima
layanan harus peka terhadap perilaku aparat
dengan melakukan fungsi pengawasan
 Mendorong wujudnya partisipasi pekerja dan
warga negara dalam pengambilan keputusan
 Menyediakan serangkaian alternatif layanan
kepada masyarakat
 Menetapakan sasaran organisasi yang akan
dicapai dan standar yang akan digunakan
untuk mengukur kinerja. Mengukur
program2 berdasarkan standar yang telah
ditetapkan masyarakat.
 Administrasi negara dengan sebuah tujuan
khusus. Administrasi dengan tujuan politik,
ekonomi dan pembangunan sosial
 Administrasi pembangunan adalah
administrasi mengenai kebijakan, program
dan proyek untuk mendukung tujuan2
pembangunan
 Administrasi publik berperan sentral dalam
memfasilitasi pencapaian tujuan2
pembangunan
 Banyakanya perhatian sarjana administrasi
negara terhadap masalah2 pelaksanaan dan
pencapaian tujuan pembangunan, termasuk
tentang proses perumusan kebijakan
pembangunan dan isntrumen pelaksanaannya
 Semakin maraknya pendekatan perilaku
(behavioral approach) pada administrasi publik
yang cenderung mengkaji sikap dan perilaku
birokrasi serta berbagai masalah hubungan
kemanusaiaan di dalamnya
 Berkembangnya pendekatan ilmu
manajemen dalam administrasi publik seperti
pendekatan analisis sistem, riset operasi,
sistem perencanaan pemrograman –
penganggaran, penggunaan teknik2
kuantitatif
 Puncak pengembangan studi komparatif ilmu
admainsitrasi publik yang lebih banyak
menyoroti pengaruh aspek ekologi sosial dan
budaya lokal terhadap adminstrasi negara
 Orientsi administrasi pembangunan adalah
pada usaha-usaha ke arah perubahan
keadaaan yang dianggap lebih baik
 Pendekatan adminstrasi pembangunan
adalah pada perbaikan dan penyempurnaan
adminstrasi yang dikaitkan dengan
perkembangan bidang sosial, politik dan
ekonomi
 Penyempurnaan administrasi publik yang
mencakup kepemimpinan, koordinasi,
pengawawsan, admiinstrasi kepegawian,
keuangan, sarana/ prasarana adminstrasi,
kelembagaan dsb
 Penyempurnaan admnistrasi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan yang meliputi
penyempurnaan proses perumusan kebijakan
pembangunan dan tata pelasksanaannya secara
efektif
 Sasaran utama pembangunan adalah
peningkatan administrative performance
bagi seluruh aparat birokrasi sehingga tugas2
pembangunan dapat dilaksanakan secara
berdaya-guna dan berhasil-guna
 Kualitas SDM birokrasi, organisasi birokrasi,
sistem dan prosedur kerja, sarana dan
prasarana kerja, budaya birokrasi
 Innovator, dinamisator, dan stabilisator
(agent of development)
 Fungsi pengaturan, pemerintah berperan
menentukan kebijakan pembangunan,
pemberian pengarhan dan bimbingan,
pengatruran melalui perijinan dan
pengawasan
 Fungsi pemilikan, pemerintah memiliki
sendiri usaha2 pemabngunan ekonomi atau
sosial yang penyelenggraaannya dapat
dilakukan sendiri atau swasta
 Fungsi penyelenggaraan, pemerntah
menyelenggarakan sendiri semua kegaitan
ekonomi atau sosial
 Direct operation
 Direct control
 Indirect control
 Direct influence
 Indirect influence

Anda mungkin juga menyukai