Anda di halaman 1dari 4

Peran Partai Politik dalam Membangun Demokrasi Indonesia

A. Latar Belakang Masalah

Demokrasi di Indonesia sudah berlangsung 10 tahun sejak tahun 2000an. Hingga tahun
2010 ini, demokrasi di Indonesia telah melewati berbagai proses yang penuh dengan dinamika
kehidupan demokrasi. Dalam periode 10 tahun ke belakang telah banyak perubahan yang dialami
Indonesia dalam menjalankan proses demokratisasi ini, diantaranya adalah Amandemen UUD
1945, kebebasan pers, kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, dan lain-lain. Selain itu
sekarang ini juga terdapat banyak partai politik sebagai wadah untuk menyalurkan informasi dari
pemerintah menuju masyarakat begitu pula sebaliknya, dari masyarakat menuju pemerintah.
Partai politik merupakan kelompok warga negara yang terorganisasikan, yang bertindak
sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih,
bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan menjalankan kebijakan umum. Partai politik
merupakan hasil pengorganisasian dari sekelompok orang agar memperoleh kekuasaan untuk
menjalankan program yang telah direncanakan.
Demokrasi adalah pemerintahan oleh semua orang yang merupakan kebalikan dari
konsep pemerintahan oleh satu orang (otokrasi). Sehingga dalam membangun demokrasi ini
diperlukan adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Partisipasi tersebut dapat terlihat dari
pelaksanaan pemilu. Masyarakat dapat menggunakan haknya untuk memilih sesuai dengan hati
nurani.
Namun, sekarang ini banyak masyarakat yang enggan memilih atau lebih tepatnya adalah
golput. Salah satu faktornya adalah sekarang ini terlalu banyak partai politik yang justru
membuat masyarakat bingung karena hanya menyatakan janji-janji palsu semata, tidak
merealisasikan visi misi yang diutarakan terhadap masyarakat. Partai politik sekarang lebih
banyak mencari untuk kepentingan pribadi partai politik itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Sejauh ini peran parpol dalam membangun demokrasi belumlah sesuai dengan yang
seharusnya dilakukan. Parpol cenderung mencari keuntungan untuk parpol itu sendiri. Sehingga
dari permasalahan tersebut dapat kita rumuskan :
Bagaimanakah peran dan fungsi partai politik dalam membangun demokrasi di Indonesia?

C. Pembahasan

Partai politik adalah salah satu komponen yang penting di dalam dinamika perpolitikan
sebuah bangsa. Partai politik merupakan sekumpulan orang yang secara terorganisir membentuk
sebuah lembaga yang bertujuan merebut kekuasaan politik secara sah untuk bisa menjalankan
program-programnya. Dalam parpol biasanya mempunyai asas, tujuan, ideologi, dan misi
tertentu. Adanya partai politik di Indonesia adalah sebagai salah satu wujud adanya kebebasan
mengeluarkan pendapat, berserikat,dan berkumpul yang menjadi satu ciri utama negara yang
menjalankan sistem demokrasi. Bermacam-macam parpol di Indonesia muncul di saat era
reformasi.
Partai politik, bersama dengan institusi demokrasi lainnya seperti lembaga eksekutif,
legislatif, yudikatif, dan pers, harus secara konsisten melaksanakan tugas dan fungsi-fungsinya
baik pada masa persiapan pemilihan umum (pre election) maupun pada masa setelah pemilihan
umum (post election). Pada pemilu tahun 2009, partai politik peserta pemilu mencapai jumlah
yang paling banyak dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, yaitu sebanyak 38 parpol. Peran
parpol dalam membangun demokrasi di Indonesia ini memungkinkan partisipasi rakyat
berlangsung secara penuh dalam urusan-urusan negara (public affairs). Rakyat sebagai elemen
utama dalam sebuah negara secara mutlak diberikan kebebasan dan kedudukan strategis yang
dijamin oleh konstitusi untuk menjalankan peran-perannya sebagai bentuk partisipasi aktif pada
Indonesia.
Pada masyarakat yang demokrasinya sedang berkembang seperti Indonesia, rendahnya
partisipasi politik mengindikasikan berbagai makna atau arti. Terdapat banyak alasan mengapa
partisipasi politik masih rendah. Salah satu alasannya di sini karena adanya performa institusi
demokrasi yang buruk.
Berdasarkan fakta data-data yang diperoleh pada pemilu Kepala Daerah tahun 2008
tercermin rendahnya masyarakat yang menggunakan hak pilih, misalnya di Jabar 33%, Sumut
42%, Kaltim (Putaran I 39% dan Putaran II 43%), NTT 23%, Jateng 46%, NTB 27%, Bali 25%,
Maluku 22%, Jatim (Putaran II 45,63%), Lampung 33%, Sumsel 27% atau rata-rata 33,2%.
Partisipasi politik dalam hal ini bukan merupakan suatu kewajiban, melainkan suatu hak
yang dilaksanakan berdasarkan kesadaran masyarakat. Jika masyarakat memandang penggunaan
hak politiknya akan memberikan manfaat bagi kehidupannya, dengan sendirinya mereka akan
berpartisipasi dalam politik. Sebaliknya jika tidak mereka akan mengabaikan dan memilih
golput.
Perlu dikaji mengapa masyarakat banyak yang memilih golput. Alasan yang
dikemukakan oleh masyarakat salah satunya adalah karena banyaknya parpol yang sekarang ada
di Indonesia. Sehingga masyarakat menjadi bingung dan berada pada ketidakpastian, mana
parpol yang benar-benar mengutamakan rakyat, mana yang hanya memanipulasi rakyat.
Munculnya berbagai parpol di Indonesia merupakan sebuah konsekuensi dari penerapan sistem
demokrasi secara konsisten, namun di sisi lain banyaknya jumlah partai politik tidak otomatis
membuat kualitas pelaksanaan sistem demokrasi menjadi lebih baik, bahkan cenderung menjadi
semakin buruk.
Semua partai politik akan berusaha untuk memperoleh dukungan sebesar-besarnya dalam
suatu pemilihan umum untuk mempengaruhi arah kebijakan negara. Parpol akan menggunakan
berbagai cara untuk menarik simpati masyarakat. Dengan menghalalkan cara inilah berbagai
masalah mulai muncul. Macam-macam masalah yang timbul dari parpol misalnya adalah
rekruitmen anggota yang tidak profesional dan cenderung KKN, pengkaderan partai yang tidak
jelas. visi dan misi partai politik tidak jelas, sering terjadi konflik internal di kalangan partai
politik, masih terjadi sentralisasi kekuasaan di dalam tubuh partai politik, partai politik kurang
responsif terhadap masyarakat, dan selain itu partai politik lebih menonjolkan tokoh dari pada
program. Sebagai contoh pada partai Demokrat. Partai ini cenderung lebih mengutamakan SBY
dibandingkan dengan visi misi partai Demokrat itu sendiri. Begitu juga dengan parpol-parpol
lainnya.
Seharusnya, dalam membangun demokrasi di Indonesia, keberadaan parpol menjadi alat
untuk membantu pemerintah. Bukan justru sebaliknya. Peran parpol yang seharusnya adalah
untuk membentuk wadah bagi masyarakat agar bisa menyalurkan ide,gagasan, kreatifitas pada
negara. Bukan malah saling tuduh menuduh, menyalahkan, dan malah saling menjatuhkan.
Fungsi partai politik yang seharusnya yaitu, pertama, melakukan sosialisasi politik,
maksudnya adalah pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Kedua,
rekrutmen politik yaitu seleksi dan pemilihan atau pengangkatan seseorang atau sekelompok
orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik. Ketiga, partisipasi politik,
yaitu kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Empat, pemandu kepentingan,
yaitu mengatur lalu lintas kepentingan yang seringkali bertentangan dan memiliki orientasi
keuntungan sebanyak-banyaknya. Lima, komunikasi politik, yaitu partai politik melakukan
proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari
masyarakat kepada pemerintah. Enam, pengendalian konflik, yaitu partai politik melakukan
pengendalian konflik mulai dari perbedaan pendapat sampai pada pertikaian fisik antar individu
atau kelompok. Tujuh, kontrol politik, yaitu partai politik melakukan kegiatan untuk menunjukan
kesalahan, kelemahan dan penyimpangan dalam isi kebijakan atau pelaksaan kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah.
Dengan melakukan tujuh fungsi parpol tersebut, maka parpol diharapkan dapat
membangun demokrasi yang ada di Indonesia ini. Bukan hanya sekedar mendirikan parpol,
mencari pendukung, dan hanya saling menjatuhkan. Tetapi juga harus berusaha untuk sama-sama
memperbaiki demokrasi Indonesia dari berbagai sisi.

D. Kesimpulan
Untuk membangun demokrasi di Indonesia, peran dan fungsi partai politik harus
dijalankan. Partai politik harus menjalankan peran tersebut dengan semestinya. Tidak menyalahi
aturan yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat. Partai politik harus bisa menjadi tempat
untuk menyalurkan informasi dari pemerintah menuju masyarakat maupun sebaliknya,
masyarakat menuju pemerintah. Dengan demikian, maka akan tercipta suasana demokrasi yang
baik di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai