Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN REKRUTMEN POLITIK

Rekrutmen politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga


politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang
akan menjalankan kekuasaan politik (Suharno, 2004: 117). Sedangkan menurut
Cholisin, rekrutmen politik adalah seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok
untuk melaksanakan sejumlah peran dalam system politik pada umumnya dan
pemerintahan pada khususnya (Cholisin, 2007: 113).

Dalam pengertian lain, Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu
rekrutmen yang terbuka dan tertutup. Dalam model rekruitmen terbuka, semua warga
Negara yang memenuhi syarat tertentu (seperti kemampuan, kecakapan, umur,
keadaan fisik) mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi
yang ada dalam lembaga negara / pemerintah. Suasana kompetisi untuk mengisi
jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-benar sudah teruji
saja yang akan berhasil keluar sebagai jawara. Ujian tersebut biasanya menyangkut
visinya tentang keadaan masyarakat atau yang di kenal sebagai platform politiknya
serta nilai moral yang melekat dalam dirinya termasuk integritasnya. Sebaliknya,
dalam sistem rekrutmen tertutup, kesempatan tersebut hanyalah dinikmati oleh
sekelompok kecil orang. Ujian oleh masyarakat terhadap kualitas serta integritas
tokoh masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan, kecuali oleh sekelompok kecil
elite itu sendiri.

Rekrutmen politik atau representasi politik memegang peranan penting dalam sistem
politik suatu negara. Hal ini dikarenakan proses ini menentukan siapa sajakah yang
akan menjalankan fungsi-fungsi sistem politik negara itu melalui lembaga-lembaga
yang ada. Oleh karena itu, tercapai tidaknya tujuan suatu sistem politik yang baik
tergantung pada kualitas rekrutmen politik.

Kehadiran suatu partai politik dapat dilihat dari kemampuan partai tersebut
melaksanakan fungsinya. Salah satu fungsi yang terpenting yang dimiliki partai
politik adalah fungsi rekrutmen politik. Seperti yang diungkapkan oleh pakar politik
Ramlan Surbakti, bahwa rekrutmen politik mencakup pemilihan, seleksi, dan
pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Untuk
itu partai politik memiliki cara tersendiri dalam melakukan pengrekrutan terutama
dalam pelaksanaan sistem dan prosedural pengrekrutan yang dilakukan partai politik
tersebut. Tak hanya itu proses rekrutmen juga merupakan fungsi mencari dan
mengajak orang-orang yang memiliki kemampuan untuk turut aktif dalam kegiatan
politik, yaitu dengan cara menempuh berbagai proses penjaringan.
Pada referensi yang lain, kita bisa menemukan definisi atau pengertia rekrutmen
politik yang lebih memperhatikan sudut pandang fungsionalnya, yaitu The process
by which citizens are selected for involvement in politics. Pengertia tersebut di atas
menjelaskan bahwa rekrutmen politik adalah proses yang melibatkan warga negara
dalam politik.

PENGERTIAN REKRUTMEN POLITIK

Rekrutmen politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga


politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang
akan menjalankan kekuasaan politik (Suharno, 2004: 117). Sedangkan menurut
Cholisin, rekrutmen politik adalah seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok
untuk melaksanakan sejumlah peran dalam system politik pada umumnya dan
pemerintahan pada khususnya (Cholisin, 2007: 113).

Dalam pengertian lain, Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu
rekrutmen yang terbuka dan tertutup. Dalam model rekruitmen terbuka, semua warga
Negara yang memenuhi syarat tertentu (seperti kemampuan, kecakapan, umur,
keadaan fisik) mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi
yang ada dalam lembaga negara / pemerintah. Suasana kompetisi untuk mengisi
jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-benar sudah teruji
saja yang akan berhasil keluar sebagai jawara. Ujian tersebut biasanya menyangkut
visinya tentang keadaan masyarakat atau yang di kenal sebagai platform politiknya
serta nilai moral yang melekat dalam dirinya termasuk integritasnya. Sebaliknya,
dalam sistem rekrutmen tertutup, kesempatan tersebut hanyalah dinikmati oleh
sekelompok kecil orang. Ujian oleh masyarakat terhadap kualitas serta integritas
tokoh masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan, kecuali oleh sekelompok kecil
elite itu sendiri.

Rekrutmen politik atau representasi politik memegang peranan penting dalam sistem
politik suatu negara. Hal ini dikarenakan proses ini menentukan siapa sajakah yang
akan menjalankan fungsi-fungsi sistem politik negara itu melalui lembaga-lembaga
yang ada. Oleh karena itu, tercapai tidaknya tujuan suatu sistem politik yang baik
tergantung pada kualitas rekrutmen politik.

Kehadiran suatu partai politik dapat dilihat dari kemampuan partai tersebut
melaksanakan fungsinya. Salah satu fungsi yang terpenting yang dimiliki partai
politik adalah fungsi rekrutmen politik. Seperti yang diungkapkan oleh pakar politik
Ramlan Surbakti, bahwa rekrutmen politik mencakup pemilihan, seleksi, dan
pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Untuk
itu partai politik memiliki cara tersendiri dalam melakukan pengrekrutan terutama
dalam pelaksanaan sistem dan prosedural pengrekrutan yang dilakukan partai politik
tersebut. Tak hanya itu proses rekrutmen juga merupakan fungsi mencari dan
mengajak orang-orang yang memiliki kemampuan untuk turut aktif dalam kegiatan
politik, yaitu dengan cara menempuh berbagai proses penjaringan.

Pada referensi yang lain, kita bisa menemukan definisi atau pengertia rekrutmen
politik yang lebih memperhatikan sudut pandang fungsionalnya, yaitu The process
by which citizens are selected for involvement in politics. Pengertia tersebut di atas
menjelaskan bahwa rekrutmen politik adalah proses yang melibatkan warga negara
dalam politik.

Anda mungkin juga menyukai